BAB III Metode Penelitian Penelitian mengenai masalah ini pernah dilakukan sebelumnya oleh Jeffry Stangl, et all pada tahun 2009. Penelitian sebelumnya mencangkup 10 (sepuluh) siklus sektor bisnis berdasarkan data-data yang didapat dari NBER (National Bureau of Economic Research) pada tahun 1984 hingga 2007 dan keadaan pasar berdasarkan data-data NYSE (New York Stock Exchange), AMEX (American Stock Exchange) dan NASDAQ (National Association of Securities Dealers Automated Quotations). Penulis mencoba untuk menjadikan penelitian sebelumnya sebagai referensi dalam melakukan analisa sector rotation, sehingga dapat diketahui apakah analisa sector rotation cocok untuk diaplikasikan dalam menganalisa sektor bisnis dan saham yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian mengenai jenis penelitian, unit penelitian serta time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada Tabel 3.1. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dan kuantitatif. Penelitian eksploratif dimaksudkan untuk mengetahui hubungan-hubungan yang terjadi antara variabel-variabel, melihat pola, gagasan atau merumuskan hipotesis. Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang bersifat objektif, mencangkup pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta menggunakan metode pengujian statistik. Unit analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia 28 29 dan termasuk dalam indeks LQ45. Pengambilan data dilakukan secara longitudinal yaitu penelitian yang pengambilan datanya dilakukan berulangulang dalam jangka panjang. Asep Hermawan (2005). Pengambilan data secara longitudinal dimaksudkan agar data-data yang dikumpulkan dapat membentuk suatu siklus yang akan digunakan dalam melakukan analisa sector rotation. Table 3.1 Design Penelitian Tujuan Penelitian Design Penelitian Jenis Penelitian Unit Penelitian Time Horizon T-1 Eksploratif Indeks LQ45 dan Harga Penutupan Saham Harian Longitudinal T-2 Eksploratif Indeks LQ45, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Harga Penutupan Saham Harian Longitudinal Keterangan : T-1 = Untuk memilih saham-saham yang selalu terdaftar dalam indeks LQ45 dalam 3 tahun terakhir yang akan mewakili masing-masing indeks sektoral T-2 = Untuk menentukan tingkat pengembalian hasil simulasi perdagangan saham selama periode febuary 2011 – July 2011 dengan analisa sector rotation 30 3.2 Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel merupakan penjelasan pengertian dari teori variabel, sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Berikut adalah tabel yang menjelaskan mengenai operasionalisasi variabel yang digunakan : Table 3.2 Variabel Penelitian Variable Instrumen Pengukuran Skala Harga Saham per Sektor Close Price (Rp) Ratio Market Indicator IHSG (Point) Ratio Tingkat Pengembalian Return Perusahaan (%) Ratio Tingkat Resiko Risk Perusahaan (%) Ratio Standar Deviasi Standar Deviasi (Rp) Ratio Coefficient of Variation CV (Decimal) Ratio Batas Maksimum Keuntungan Nilai Keuntungan (Rp) Ratio Batas Maksimum Kerugian Nilai Kerugian (Rp) Ratio Berikut adalah penjelasan dari variabel-variabel yang terdapat pada tabel 3.2 : • Harga saham per sektor menggunakan instrumen pengukuran berupa harga penutupan saham harian karena harga penutupan saham merupakan hasil dari mekanisme transaksi perdagangan pada hari tersebut. • Market indicator yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data nilai indeks harga saham gabungan (IHSG). IHSG dijadikan indikator dari keadaan pasar karena karena menurut Siegel (1991) dalam buku yang ditulis Tandelilin (2010;P341) menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara harga saham dengan kinerja ekonomi makro, dan selalu 31 ditemukan bahwa perubahan harga saham selalu terjadi sebelum terjadinya perubahan ekonomi. • Tingkat pengembalian perusahaan dari penelitian ini didapatkan dari perhitungan tingkat pengembalian kontinu dari harga penutupan saham masing-masing perusahaan. • Tingkat resiko perusahaan dihasilkan dari perhitungan standar deviasi dari seluruh hasil Perhitungan tingkat pengembalian kontinu perusahaan. • Standar deviasi akan digunakan dalam melakukan perhitungan batasan kenaikan serta penurunan dari harga penutupan saham. • Coefficient of Variation merupakan hasil pembagian antara resiko perusahaan dengan tingkat pengembalian perusahaan. Variabel ini digunakan dalam melakukan pemilihan saham, sehingga saham terpilih memiliki resiko minimum dan tingkat pengembalian maksimum. • Batas maksimum keuntungan akan digunakan dalam menentukan batasan kenaikan harga saham sehingga ketika batasan tersebut tercapai, akan dilakukan transaksi penjualan saham. Batas maksimum keuntungan dihasilkan melalui rumus : Harga Pembelian Saham + n (Standar Deviasi) • Batas Maksimum Kerugian akan digunakan dalam menentukan batasan penurunan harga saham sehingga ketika batasan tersebut tercapai, akan dilakukan transaksi penjualan saham. Batas maksimum kerugian dihasilkan melalui rumus : Harga Pembelian Saham - n (Standar Deviasi) 32 3.3 Metode Pengumpulan Data Untuk mendukung penelitian dan analisis terhadap permasalahan yang dibahas, diperlukan data yang relevan dan akurat sesuai dengan kebutuhan dimana data yang digunakan harus berasal dari sumber yang jelas dan dapat dipercaya. Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data Sekunder, merupakan data yang didapat dan disimpan oleh orang lain yang biasanya merupakan data masa lalu atau historikal. Pada halaman berikutnya akan ditunjukkan tabel yang menjelaskan mengenai jenis dan sumber data penelitian, yaitu: Table 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Variable Sumber Data Tujuan T-1 T-2 Close Price (Rp) Kuantitatif – Data Sekunder dari PT. Bursa Efek Indonesia 5 5 IHSG (Point) Kuantitatif – Data Sekunder dari PT. Bursa Efek Indonesia 5 5 Return (%) Kuantitatif – Perhitungan Tingkat Pengembalian Kontinu pada Microsoft Excel 5 Risk (%) Kuantitatif – Perhitungan Persentasi Standar Deviasi dari Seluruh Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian Kontinu 5 Standar Deviasi (Rp) Kuantitatif – Perhitungan Standar Deviasi 20 Hari ke Belakang dari Close Price Sahan 5 CV (Decimal) Kuantitatif – Pembagian antara Risk dengan Return 5 Batas Maksimum Keuntungan (Rp) Kuantitatif – Penambahan Harga Beli Suatu Saham dengan Standar Deviasi 5 5 Batas Maksimum Kerugian (Rp) Kuantitatif – Pengurangan Harga Beli Suantu Saham dengan Standar Deviasi 5 5 5 33 Data sekunder yang diambil dan dikumpulkan dalam penelitian ini berasal dari keadaan dan bukti nyata yang berupa: a. Studi Kepustakaan (buku / referensi / jurnal) baik dalam bentuk media cetak ataupun dari internet / situs yang terpercaya. b. Data-data yang diambil dari website www.yahoofinance.com berupa: • Data harga penutupan saham harian sepanjang periode penelitian. • Data saham-saham yang terdaftar dalam Indeks LQ45 selama periode penelitian. • Indeks harga saham gabungan (IHSG) selama periode penelitian. 3.4 Metode Pengumpulan Sampel Penelitian ini akan menggunakan data yang update yaitu dimulai pada tahun 2009 – 2011, dimana terdapat lebih dari 500 data harian berdasarkan hari kerja bursa efek Indonesia selama periode tersebut sehingga metode penggambilan sampel pada penelitian ini termasuk purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan suatu tujuan dan kriteria tertentu dari sebuah penelitian. Calmorin, Et all (2007;P104) 3.5 Metode Analisis Pada penelitian ini, analisa dilakukan untuk memilih saham-saham yang selalu terdaftar dalam indeks LQ45 selama 3 tahun terakhir (2009-2011) yang akan mewakili masing-masing indeks sektoral dan mengetahui tingkat pengembalian dari simulasi perdagangan saham dengan analisa rotasi sektor. 34 Simulasi dalam penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yang dimulai pada bulan Febuari 2011 hingga Juli 2011 dengan menggunakan modal sebesar Rp.100,000,000 (seratus juta rupiah) yang akan dipergunakan untuk melakukan transaksi pembelian saham. Metode analisis dalam penelitian ini akan digambarkan pada tabel 3.4 sebagai berikut : Tabel 3.4 Metode Analisis Tujuan Metode Seleksi saham yang selalu termasuk dalam indeks LQ45 selama periode 2009-2011, T-1 Risk Perusahaan (%), Return Perusahaan (%), Coefficient of Variation (CV) Coefficient of Variation (CV), Analisa Sector Rotation, T-2 Standar Deviasi, Batas Maksimum Keuntungan, Batas Maksimum Kerugian 3.5.1 Mengukur Return (Imbal Hasil) Menurut Sunaryo (2007;P31) Return adalah tingkat hasil pengembalian yang diharapkan. Rumus menghitung imbal hasil (return) diskret: St : Harga pada periode t 35 Rumus Menghitung imbal hasil (return) kontinu: ln 3.5.2 Mengukur Resiko (Standar Deviasi) Mengacu pada pendapat Sunaryo (2007;P12) Resiko adalah kerugian dari kejadian yang tidak diharapkan. Ukuran resiko yang lazim adalah simpangan baku (standar deviasi). Rumus untuk menghitung standar deviasi adalah: Σ Σ 1 1 3.5.3 Coefficient of Variation (CV) Menurut Jose Dias Curto (2009;P21) CV atau Coefficient of Variation digunakan untuk membandingkan dispersi penyebaran dari beberapa jenis variabel. Bentuk umum dari rumus CV adalah dimana merupakan rata-rata dan merupakan standar deviasi dari variabel return, dan hasil dari perhitungan Coefficient of Variation biasanya dilaporkan dalam bentuk persentase. Variabel dengan nilai CV yang paling tinggi merupakan variabel yang memiliki dispersi relatif paling tinggi di antara rata-rata. 36 33.6 Kerangk ka Analisis 1 2 Seleksi saaham‐saham yang term masuk dalam Indeks LLQ45 selama periode 2009 ‐ 2011 4 3 SSeleksi saham m‐saham LLQ 45 melalui tingkat laaba dan tingkaat resiko (20 Hari ke Beelakang) 5 6 S Standar Devia asi close prrice saham seelama 20 hari ke belaakang Pemilih han Saham 7 8 9 Simu ulasi transakssi pen njualan saham m 12 11 Analisa Seector Rotation n Simu ulasi transakssi pem mbelian saham m Haarga close pricce saham meencapai atau melebihi tittik stop loss atau take a profit Pehitungaan take profitt dan stop loss s 10 Penentuan 1 saham untuk masing‐masiing deks sektoral ind Peenentuan sekktor serta saham perw wakilan ssektor tersebu ut yang akkan dipiih selaanjutnya Evaluaasi Perdaganggan Gambarr 3.1 Kerangkka Analisis