BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian mengenai konsep pemberian hadiah (reward) dan hukuman (punishment) menurut pandangan teori belajar behavioristik maupun pendidikan Islam, kiranya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam teori belajar behavioristik yang dikemukakan oleh ahli teori perilaku menerangkan bahwa hadiah (reward) merupakan konsekuensi yang dapat menguatkan perilaku sehingga kemungkinan perilaku tersebut dapat terulang kembali. Istilah hadiah lebih dikenal dengan penguatan (reinforcement). Sedangkan hukuman adalah konsekuensi yang dapat melemahkan perilaku sehingga kemungkinan perilaku tersebut tidak terulang dan hilang. 2. Hadiah (reward) dalam pendidikan Islam dikenal istilah ganjaran (tsawab). Ganjaran Islam adalah pemberian sesuatu yang baik terhadap perilaku baik dari anak didik. Istilah tsawab dijelaskan dalam Al-Qur’an untuk menunjukkan apa yang diperbuat oleh seseorang dalam kehidupan ini atau diakhirat kelak karena amal perbuatan yang baik. Sedangkan hukuman (‘iqab) adalah pemberian sesuatu yang kurang menyenangkan sebagai akibat dari perilaku tidak baik. Para ahli pendidikan Islam juga memunculkan istilah targhib dan tarhib 111 112 yang maknanya selaras dengan hadiah dan hukuman. Targhib sebagai pemberian stimulus dengan pujian atau sesuatu yang menyenangkan, sedangkan tarhib adalah stimulus yang kurang menyenangkan seperti hukuman maupun siksaan. 3. Relevansi konsep hadiah (reward) dan hukuman (punishment) dalam teori pembelajaran behavioristik dengan pendidikan Islam terletak pada tujuan yang sama yaitu sebagai metode dalam pendidikan akhlak, rekonstruksi perilaku, internalisasi nilai, dan sebagai motivasi siswa. Hadiah dan hukuman adalah metode dalam mendidik siswa agar menjadi manusia yang berakhlak mulia dan menimbulkan bentuk kesadaran pada siswa untuk selalu berperilaku positif dalam semua aspek kehidupan. Artinya penggunaan hadiah dan hukuman bertujuan untuk memodifikasi atau rekonstruksi perilaku dan akhlak siswa ke arah yang baik. Hadiah dan hukuman juga harus menjadi dorongan atau motivasi siswa dalam hal prestasi belajar maupun perilaku. Memberikan hadiah untuk perilaku baik atau hukuman untuk perilaku yang tidak semestinya, adalah upaya untuk memotivasi siswa secara ekstrinsik. Hadiah dan hukuman juga bisa membangun rasa bersalah atau malu terhadap perilaku negatif yang dilakukan. Dengan hadiah dan hukuman, anak dapat belajar mana yang baik dan mana yang buruk. Ini menunjukkan adanya internalisasi nilai yaitu hadiah dan hukuman sebagai sarana anak untuk memahami dan membedakan nilai-nilai yang baik dan buruk. 113 Dalam perspektif psikologi maupun pendidikan Islam, hadiah dan hukuman pada dasarnya adalah instrumen dan metode yang digunakan untuk merubah akhlak dan perilaku, serta memberikan motivasi agar seseorang terus istiqamah dalam berbuat kebaikan dalam seluruh perilakunya baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. B. Saran Akhlak dan perilaku yang baik merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan anak. Saran penulis kepada guru maupun orang tua harus mampu mendidik serta mengarahkan perilaku anak dan membentuk kepribadiannya menjadi kepribadian yang sempurna dan berakhlak mulia. Seorang pendidik harus menyadari bahwa anak membutuhkan bimbingan yang lebih dalam hal perilaku. Guru maupun orang tua yang selama ini kurang memahami akan pentingnya hukuman dan ganjaran seyogyanya harus lebih berhati-hati jika menerapkan metode ini. Hadiah dan hukuman tetap penting untuk diterapkan dengan catatan harus memperhatikan syarat-syarat dalam menerapkannya. Sehingga, dampak negatif dari hadiah dan hukuman dapat dihindari. Pemberian hadiah dan hukuman dapat efektif dalam memodifikasi perilaku siswa jika dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah dikemukakan oleh teori belajar behavioristik maupun pendidikan Islam. Dan ingat apa yang dikemukakan oleh Abdurrahman 114 Saleh Abdullah, pendidik haruslah seorang dengan pribadi ‘alim dan mempunyai akhlak yang baik sehingga pemberian hadiah dan hukuman yang diberikan lebih berkesan dan efektif dalam mendidik siswanya. Dengan tulisan ini, diharapkan pemahaman orang tua maupun guru terhadap pemberian hadiah dan hukuman akan meningkat sehingga tidak ada lagi penyalahgunaan metode tersebut dalam dunia pendidikan baik di lingkungan keluarga maupun sekolah.