1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Melihat perkembangan ekonomi yang sangat pesat, kompleks, dan kompetitif dalam era globalisasi ini, semakin mendorong pihak perusahaan untuk selalu berinovasi dan selalu mengikuti perkembangan terutama perkembangan teknologi karena kemajuan teknologi sangatlah mendukung perusahaan untuk bisa bertahan dalam persaingan yang ketat. Selain itu krisis ekonomi yang melanda dunia ini membuat harga – harga bahan naik dan munculnya perusahaan – perusahaan baru yang menyebabkan persaingan antar perusahaan furniture semakin ketat. Persaingan diantara perusahaan-perusahaan tersebut muncul karena perusahaanperusahaan tersebut berusaha untuk mencapai keunggulan kompetitif, dimana dalam keunggulan kompetitif ini perusahaan dapat merebut pangsa pasar atau konsumen dalam jumlah sebanyak-banyaknya dibandingkan perusahaan lain, dengan kondisi demikian, profit yang diperoleh perusahaan pun juga semakin banyak. Tetapi dengan lambatnya pertumbuhan pendapatan perusahaan membuat perusahaan berusaha keras untuk menggurangi biaya operasional usahanya salah satu dengan mengelola operasional yang dimiliki perusahaan. ( J.Bee-SISFO. Vol 3 no 1 juni 2006 ) Salah satu aspek penting dalam jalannya kegiatan perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitif tersebut adalah kegiatan operasi, terutama dalam perusahaan manufaktur, kegiatan operasi atau kegiatan produksi sangat penting artinya dalam mencapai keunggulan kompetitif.Dengan adanya kegiatan produksi maka perusahaan dapat menghasilkan barang atau jasa yang bermutu tinggi sehingga produk tersebut sangat diminati oleh konsumen. 2 Dengan adanya kegiatan produksi, maka diperlukan persediaan bahan baku untuk menghasilkan jumlah produksi yang sesuai dengan pesanan konsumen, jumlah produksi, tanpa kelebihan atau kekurangan jumlah persediaan. Untuk itu kita memerlukan manajemen persediaan/Inventory. Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam penetapan Keunggulan kompetitif dalam jangka panjang. Mutu, rekayasa, produk, harga, lembur, kapasitas berlebih, kurangnya kemampuan merespon permintaan pasar akibat buruknya pengelolaan persedian, waktu tenggang (lead time) dan profitabilitas keseluruhan adalah hal-hal yang dipengaruhi oleh tingkat persediaan. Perusahaan dengan tingkat persediaan yang lebih tinggi daripada pesaing cenderung berada dalam posisi kompetitif yang lemah. Kebijaksanaan manajemen persediaan telah menjadi sebuah senjata untuk memenangkan kompetitif. Pada perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, barang dalam proses atau barang setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku bertujuan agar tingkat persediaan bahan baku cukup, tidak terlalu banyak tetapi tidak terlalu sedikit, sehingga biaya bahan baku ekonomis dan perusahaan tidak kehilangan kesempatan untuk memenuhi permintaan pasar atas produk yang dijual hanya karena kurangnya persediaan bahan baku. (http://www.stekpi.ac.id/skin/Modul%20MO/bab_9MO.pdf) Jika perusahaan mempunyai jumlah persediaan yang lebih banyak dari jumlah produksi dapat mengakibatkan perusahaan mengeluarkan biaya lebih besar untuk penyimpanan persediaan bahan baku, dan sebaliknya jika perusahaan mempunyai jumlah persediaan yang lebih sedikit dari jumlah produksi dapat mengakibatkan terhambatnya proses produksi dan konsumen menunggu dalam waktu yang lama untuk memperoleh barang dari perusahaan yang mengakibatkan konsumen perusahaan tersebut pergi dan memilih perusahaan saingan karena barang yang diinginkan tidak ada. Oleh karena itu, untuk menghasilkan jumlah produksi yang sesuai dengan pesanan konsumen, perusahaan 3 perlu melakukan suatu perencanaan dan pengendalian bahan baku yang selain dapat bermanfaat untuk menghasilkan jumlah produksi yang sesuai atau target produksi dapat tercapai dan mempertahankan mutu produk, juga dapat bermanfaat untuk menekan biaya persediaan bahan baku, sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang besar tanpa harus mengeluarkan biaya persediaan yang banyak. PT Panca Putra adalah sebuat perusahaan yang bergerak dalam produksi furniture dimana dalam operasionalnya memerlukan perencanaan dan pengendalian bahan baku dalam produksinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan suatu metode pengelolaan persediaan yang efektif. Metode penelitian yang akan dipakai oleh penulis antara lain : menggunakan metode Peramalan ( Forecasting ), EOQ ( economic order quantity ), ROP ( reorder point ), dan SS ( safety stock ). Data – data yang diperlukan oleh penulis untuk melakukan penelitian ini adalah permintaan tahunan barang persediaan dalam unit / tahun, biaya pemesanan untuk setia pesanan, biaya penyimpanan perunit / tahun, permintaan perhari, dan lead time pesanan barang yang dibutuhkan. Tabel 1.1 Tabel Gejala dan Solusi Gejala Penyebab Solusi Alternatif Solusi yang dipakai Kurangnya / jumlah pesanan bahan baku Kurangnya perencanaan akan jumlah bahan yang akan dipesan Economic Order Quantity ( EOQ ) Economic Order Quantity ( EOQ ) Material Resource Plan ( MRP ) Terlambatnya pemesanan akan barang dan kekurangan bahan baku saat produksi Kurang tepatnya pemesanan akan bahan yang dibutuhkan Sumber : Hasil Analisis Data, Juni 2009 Reorder Point ( ROP) Reorder Point ( ROP) Safety Stock ( SS ) Safety Stock ( SS ) 4 Adapun permasalahan yang akan muncul apabila persediaan tidak dikelola dengan baik akan muncul berbagai masalah seperti persediaan menumpuk digudang. Hal ini menunjukkan ketidakefisienan karena menumpuknya investasi perusahaan yg tertanam dalam barang tersebut, barang yg tertumpuk mengakibatkan bertambahnya biaya penyimpanan, ruang penyimpanan serta resiko rusak dan tidak laku juga meningkat dan pelanggan akan berkurang karena kinerja perusahaan menurun karena tidak mampu bersaing dan beroperasi secara efisien. Oleh karena itu, perlu disadari oleh manajemen bahwa perencanaan dan pengendalian persediaan itu perlu ditangani dengan cara ng lebih professional dalam menghadapi perkembangan organisasi ( Jurnal U_Binus KA Vol.11 No 2 Juni 2003 ). Oleh sebab itu, penulis ingin melakukan analisis penelitian bisni dengan judul “ Perencanaan dan persediaan bahan baku untuk meminimumkan biaya persediaan pada PT. Panca Putra.” 1.1 Identifikasi Masalah Dalam pembahasan skripsi ini, penulis hanya membahas mengenai : • Berapakah jumlah bahan baku yang harus dipesan agar dapat meminimumkan biaya persediaan ? • Berapakah jumlah biaya yang harus dikeluarkan sesudah dilakukan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku ? 1.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 5 • Untuk mengetahui jumlah bahan baku yang harus dipesan agar dapat meminimumkan biaya persediaan. • Untuk mengetahui jumlah biaya yang harus dikeluarkan sesudah dilakukan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku. 1.3 Manfaat Penelitian A. Manfaat bagi penulis • Penelitian ini diharapkan berguna sebagai penambah pengetahuan sekaligus guna mempraktekkan pengetahuan yang terlah diperoleh peneliti selama mengikuti perkuliahan. • Agar mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai manajemen operasional terutama dalam hal persediaan bahan baku. B. Manfaat bagi perusahaan • Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan dalam mengelola persediaan bahan baku. • Memperoleh saran dari peneliti sehubungan dari hasil analisis yang dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat beroperasi secara efektif dan efisien. C. Manfaat bagi pihak lain • Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran yang mungkin dapat diterima dalam bidang produksi khususnya perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku yang baik.