BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam program

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam
program
pemerintahan
mengenai
pembangunan
nasional
mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia yang cerdas, produktif dan sehat, yaitu
dengan cara untuk pembentukan SDM yang sehat,cerdas dan berkualitas dengan
melalui peningkatan status gizi penduduk, gizi buruk merupakan masalah utama di
Indonesia tetapi obesitas juga menjadi masalah yang mulai muncul di Indonesia.
Status gizi merupakan harus adanya keseimbangan di antara asupan
yang masuk dalam tubuh dan kebutuhan zat gizi. Status gizi dapat dikatakan baik
jika jumlah suatu asupan zat gizi sesuai dengan yang dibutuhkan dalam tubuh.
Status gizi tidak seimbang dapat diprestasikan dalam bentuk gizi yang kurang dari
yang dibutuhkan. Sedangkan dalam status gizi lebih jika asupan zat gizi lebih dari
yang dibutuhkan tubuh. Status gizi dapat diartikan keadaan didalam tubuh sebagai
hasil dari konsumsi makanan dan zat-zat gizi yang masuk dalam tubuh [1]
Malnutrisi (gizi yang salah) merupakan keadaan patologis akibat
kekurangan atau kelebihan zat gizi, malnutrisi dapat diartikan keadaan tubuh karena
ketidakseimbangan diantara masuknya makanan dalam tubuh dengan kebutuhan
gizi dalam mempertahankan kesehatan tubuh.kejadian ini dapat terjadi karena
dalam asupan makanan terlalu sedikit ataupun masuknya makanan yang tidak
seimbang.[2]
Dalam bentuk penilaian status gizi menggunakan Antropometri dengan
menggunakan Indeks Masa Tubuh (IMT), dengan menggunakan IMT sangatlah
ssederhana cara pemantauan status gizi apakah normal, kurus tingkat ringan, kurus
tingkat berat, obesitas 1, obesitas 2.klasifikasi menurut Kemenkes RI (2003).
Didalam penelitian ini dilakukan survey di Klinik Azzahra yang
beralamatkan di jalan raya ngawen No.305 Ngawen Blora Telp. 0296 4319515 /
085 2009 12345. Dari survey telah disetujui oleh bapak Direktur Klinik Azzahra
yaitu dr. M. Aris Kurniawan. Di klinik azzahra mengenai fasilitas sudah cukup baik
1
2
karna bisa melayani rawat jalan, rawat inap, poliklinik spesialis, instalasi farmasi
serta instalasi Unit Gawat Darurat serta sudah tersedia ambulan tetapi untuk
perhitungan status gizi hanya menggunakan perhitungan Indek Massa Tubuh (IMT)
yaitu dengan Tinggi Badan serta berat badan yang dirasa kurang untuk menentukan
status gizi pada remaja, sedangkan jika ada 2 orang yang mempunyai berat badan
dan tinggi badan sama tetapi hasil status gizinya sama karena hanya diperoleh dari
nilai dan spesifikasi yang mendekati status gizi. dikarenakan didalam klinik yang
hanya mempunyai perhitungan sederhana maka dibutuhkan perhitungan yang lebih
baik.
Dari hasil penilaian status gizi dengan antropomeri terkadang masih terjadi
kerancuan, maka dari itu klinik azzahra membutuhkan solusi yang tepat untuk
mengatasi masalah tersebut dengan menggabungkan suatu metode-metode dengan
teknik ilmu computer untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat untuk
menentukan bahwa pasien kekurangan gizi atau kelebihan gizi dan mengurangi
tingkat kematian atau mengurangi banyaknya penyakit infeksi yang disebabkan
kekurangan gizi dan obesitas bagi yang kelebihan gizi karena terjadinya malnutrisi
yang berada di klinik azzahra serta memberikan penyuluhan tentang gizi yang lebih
rutin kepada masyarakat.
Dengan adanya teknologi informasi (TI) dibidang kesehatan dapat
membantu atau mempermudah pihak klinik azzahra untuk mengetahui status gizi
yang akurat, karena banyaknya pasien yang terkena penyakit yang disebabkan oleh
malnutrisi serta dapat mengurangi tingkat kesalahan yang bisa dilakukan dengan
cara penghitungan manual.
Untuk menentukan status gizi pada pasien remaja yang berumur 16-21
tahun, disini penghitungan lebih mengutamakan pasien remaja karena pada usia 1621 tahun usia yang rawan bagi masyarakat didaerah ngawen dan sekitarnya karena
pada usia itu remaja lebih sibuk dengan kegiatan sekolahnya maupun diluar sekolah
dan masa pubertas, jadi anak jarang mementingkan waktu makan serta asupan gizi
apa saja yang harus masuk ke dalam tubuh. Selain itu UMR diblora juga belum
begitu besar maka dari itu untuk menentukan status gizi yang lebih baik sangat
kurang. Disini perhitungannya menggunakan aspek, lingkar pergelangan tangan,
3
umur, berat badan, jenis kelamin, lingkar perut, dan tinggi badan menggunakan
metode naïve bayes classification (NBC) merupakan sebuah pengklasifikasian
probabilitas sederhana. Keuntungan dari penggunan NBC sendiri adalah bahwa
metode ini hanya membutuhkan jumlah data pelatihan (training data) yang kecil
untuk
menentukan
estimasi
parameter
yang
diperlukan
dalam
proses
pengklasifikasian. Berfungsi untuk pembentukan kelas dan sebagai acuan
bagaimana data akan diklasifikasikan, disamping itu metode NBC memiliki
keakuratan yang lebih dibanding metode klasik.
Oleh karena itu dibutuhkan Sebuah Sistem yang berbasis desktop yang
diharapkan dapat memberikan solusi yang mampu menangani masalah klasifikasi
status gizi pada remaja dan disertai perhitungan dengan menggunakan data mining
dengan metode naïve bayes, Data mining sendiri sangat dibutuhkan terutama dalam
mengelola data yang sangat besar untuk mempermudah proses data agar dapat
memberikan informasi yang akurat bagi penggunanya. Teknik data mining yang
akan ditentukan untuk mengetahui klasifikasi status gizi pada remaja menggunakan
metode Naïve Bayes Classification (NBC).
Adapun manfaatnya yang diperoleh setelah dilakukannya pengklasifikasian
menggunakan metode NBC terhadap klasifikasi status gizi pada remaja agar dapat
mengetahui status gizi remaja sehingga dapat memberikan kemudahan bagi klinik
azzahra agar dapat meningkatkan pola hidup sehar agar dapat menghasilkan gizi
yang baik untuk mencegah berbagai penyakit yang diakibatkan kurang gizi atau
kelebihan gizi.
1.2 Rumusan Masalah
Dari beberapa masalah yang dipaparkan dilatar belakang maka disimpulkan
rumusan masalahnya adalah :
Menerapkan metode Naïve Bayes Classification untuk pengklasifikasian
status gizi remaja pada pasien klinik azzahra karena diklinik mengalami kesulitan
untuk menentukan status gizi pada remaja.
1.3 Batasan Masalah
4
Agar penelitian ini dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka penulis
membuat batasan-batasan masalah antara lain:
1. pengklasifikasian status gizi hanya membahas status gizi pada pasien
berumur 16-21 tahun dengan aspek umur, berat badan, tinggi badan, lingkar
pergelangan tangan, lingkar perut, jenis kelamin dan dengan studi kasus
klinik azzahra.
2. Pengklasifikasian status gizi hanya meliputi Normal, Kurus tingkat
ringan,Kurus tingkat berat, Obesitas Tingkat Ringan dan Obesitas Tingkat
Berat.
3. Data pengklasifikasian status gizi yang digunakan atau diambil hanya pada
tahun 2016
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan Algoritma
Naïve Bayes Classification untuk mempermudah menentukan status gizi
pada remaja untuk pengklasifikasian.
1.5 Manfaat Penelitian
a) Bagi Penulis
1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu penulis dalam
penerapan pembelajaran ilmu data mining yang didapat dalam
perkuliahan.
2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memenuhi salah satu
syarat kelulusan mahasiswa Teknik Informatika Universitas Dian
Nuswantoro Semarang.
3. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu penulis dalam
membuatan sistem untuk pengklasifikasikan status gizi remaja.
b) Bagi Masyarakat
5
1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat
untuk mengurangi resiko
yang ditimbulkan
karena adanya
malnutrisi.
2. Hasil dari penelitian ini diharapkan agar dapat membantu
masyarakat dalam mendapatkan informasi tentang status gizi yang
lebih akurat.
c) Bagi Akademik
1. Hasil dari penelitian diharapkan dapat mengetahui kemampuan
mahasiswa dalam menguasai materi mata kuliah dan penerapan
yang didapat saat perkuliahan.
2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kemampuan
dan kesiapan mahasiswa untuk terjun kedunia kerja dengan hasil
dari perkuliahan selama ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terkait
Dalam penelitian sebelumnya sangat berguna bagi penulis untuk
menjadi pedoman ataupun pegangan dalam penelitian yang akan dilakukan
oleh penulis, dengan diadakan penelitian sebelumnya dapat membantu dan
mempermudah penulis dalam melakukan penelitiannya sesuai dengan tema
dan pembuatan system baru yang bermanfaat. Dalam Metode naïve bayes
classification sering digunakan untuk melakukan penelitian baik dalam
memprediksi
kemungkinan-kemungkinan
ataupun
untuk
menentukan
keputusan dan perbandingan yang ada dimasa yang akan datang. Disini penulis
menggunakan 5 jurnal sebagai acuan untuk mengambil beberapa keputusan
sebagai pengambilan algoritma dan metode.
Penelitian pertama dilakukan oleh Yuda Septian Nugroho kesimpulnya
bahwa menggunakan metode naïve bayees classification dapat menentukan
tingkat kelulusan yang tepat waktu dan tidak tepat waktu dalam penelitian ini
menggunakan metodee CRISP-DM dengan cara business understanding, data
preparation, deployment, evaluation, data understanding dan modeling. Dari
hasil eksperimen telah diuji memperoleh hasil akurasi sebesar 82.08 % dan
tingkat kesalahan 17,92 %.[5]
Penelitian kedua yang dilakukan oleh Sandi Fajar Rodiyansyah dan Edi
Winarko dapat menyimpulkan bahwa penelitian mempunyai tujuan untuk
visualisasi kemacetan lalu lintas di kota bandung menggunakan metode naïve
bayes classification. Dari hasil uji coba memperoleh hasil nilai akurasi terkecil
78% dihasilkan pada pengujian dengan sampel sebanyak 100 dan
menghasilkan nilai akurasi tinggi 91,60%.[6]
6
7
Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Sukma Nur Fais A, dkk dalam
penelitiannya bertujuan untuk mengklasifikasikan calon pendonor darah
apakah termasuk ke dalam kelas pendonor ataupun kelas non pendonor dengan
menggunakan metode Klasifikasi Naive Bayes berbasis pemrograman PHP
Terdapat dua jenis atribut data set yaitu kontinu dan diskrit dan dilakukan uji
coba dengan menggunakan data training dan data testing sebanyak 4 kali dan
hasilnya keakuratanya 74% dan tingkat kesalahanya 26%.[7]
Penelitian keempat yang dilakukan oleh Aida Indriani dalam
penelitian yang berkaitan dengan penentuan klasifikasi data forum
menggunakan naïve bayes classification, dalam proses klasifikasi sendiri
dibagi menjadi 2 yaitu yang pertama data latih dan yang kedua data uji. Dalam
penelitian ini menggunakan pengukuran dari efektifitas klasifikasi dengan
menggunakan Confusion Matrix dengan cara menentukan nilai True Positive,
True Negative, False Positive, dan False Negative. Setelah dilakukan
klasifikasi dan pengujian sebanyak 15 data uji diperoleh hasil akurasi
kebenaran sebesar 73%.[8]
penelitian yang kelima dilakukan oleh Atri Nurani, Budi Susanto,
Umi Proboyekti Dalam penelitian ini berkaitan dengan penentuan buku
referensi mata kuliah dengan metode naïve bayes classification, untuk proses
pengkalasifikasian menggunakan pola data dan jumlah data training. Dari hasil
klasifikasi buku referensi buku menggunakan metode Naive Bayesian
memiliki nilai akurasi 63% dengan 100 data test dokume, nilai akurasi dihitung
dengan cara : 63/100 * 100 % = 63%. Dan tingkat kesalahan sebanyak 33%.[9]
Table 2.1 penelitian terkait
8
No
Nama
Masalah
Metode
Hasil
Yuda
Menentukan
Metode
Dari hasil eksperimen
Septian
tingkat
Naïve
dengan cara business
Nugroho
kelulusan
bayes
understanding,
Peneliti
dan
Tahun
1
2014
yang tepat
data preparation,
waktu dan
deployment, evaluation,
tidak tepat
data understanding dan
waktu.
modeling yang telah
diuji memperoleh hasil
akurasi sebesar 82.08 %
dan tingkat kesalahan
17,92 %.
2
Sandi
Pengklasifika
Fajar
sian data
Naïve
memperoleh hasil nilai
Rodiyansy
tweet yang
bayes
akurasi
ah,Edi
mengandung
Winarko
tentang
2012
3
Metode
classifica
tion
Dari
hasil
uji
terkecil
dihasilkan
coba
78%
pada
pengujian dengan sampel
informasi lalu
sebanyak
100
dan
lintas di kota
menghasilkan
Bandung .
akurasi tinggi 91,60%.
nilai
Sukma
Mengklasifik
Metode
Nur Fais
asikan calon
naïve
atribut data set yaitu
A, dkk
pendonor
bayes
kontinu dan diskrit dan
darah apakah
classifica
termasuk ke
tion
dalam kelas
Terdapat dua jenis
dilakukan uji coba
dengan menggunakan
data training dan data
9
pendonor
testing sebanyak 4 kali
ataupun kelas
dan hasilnya
non
keakuratanya 74% dan
pendonor.
tingkat kesalahanya
26%.
4
Aida
Penentuan
Metode
Penelitian ini
Indriani
klasifikasi
naïve
menggunakan
data forum
bayes
pengukuran efektifitas
2014
secara
klasifikasi, dengan
otomatis
menggunakan Confusion
Matrix dengan cara
menentukan nilai True
Positive, True Negative,
False Positive dan False
Negative. Setelah
dilakukan klasifikasi dan
pengujian sebanyak 15
data uji diperoleh hasil
akurasi kebenaran
sebesar 73%.
5
Atri
Penentuan
Metode
Nurani,
klasifikasi
naïve
referensi berdasarkan
dkk
buku-buku
bayes
silabus matakuliah
2007
referensi
berdasarkan
classifica
tion
Pengklasifikasian buku
memanfaatkan informasi
dari daftar isi, dengan
silabus mata
menggunakan pola data
kuliah
dan jumlah data training.
Dari hasil klasifikasi
buku referensi
menggunakan metode
10
naïve bayes
classification memiliki
nilai akurasi 63% dengan
100 data test dokumen.
Dari hasil kelima penelitian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
dalam pengambilan metode naïve bayes classification dapat membantu penulis
dalam menyelesaikan masalah dengan berbagai macam kriteria dalam
pengambilan keputusan. Dengan adanya berbagai macam kriteria maka akan
semakin hasilnya akan akurat. Di dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode naïve bayes classification dalam pengklasifikasian status gizi pada
umur 16-21 tahun, dan data yang diambil dari klinik azzahra dengan beberapa
aspek kriteria sebagai berikut : lingkar pergelangan tangan, jenis kelamin,
tinggi badan, umur, berat badan, dan lingkar perut.
2.2
Remaja
Pada jiwa remaja sangatlah berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan pada dirinya. Masa remaja adalah masa transisi perkembangan
antara masa anak-anak dan masa dewasa. Dalam masa ini anak mengalami
masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan
psikisnya.Dalam penelitian ini menggunakan ini mencakup remaja yang
berusia 16-21 tahun. Disini memilih remaja umur 16-21 tahun karena pada usia
itu remaja biasanya tidak memperdulikan waktu makan dan kandungan gizi
yang masuk ke dalam tubuh sudah mencakup nilai gizi yang baik atau tidak,
karena pada usia 16-21 tahun remaja sibuk dengan kegiatan yang ada disekolah
maupun kegiatan luar sekolah. Disini mengapa hanya mencakup status gizi
remaja karena dalam penentuan status gizi sendiri untuk balita, anak-anak,
remaja, dewasa, orang tua dan lansia memiliki perhitungan yang berbeda, jadi
jika di hitung dengan rumus yang disamakan maka hasil perhitunganya tidak
tepat. Dan untuk balita menghitung status gizi dengan variabel : Berat Badan,
11
Tinggi Badan, Lingkar Kepala, dan Umur untuk umur sendiri tiap bulan atau
per tahunnya ada tabel tersendiri. Sedangkan untuk perhitungan status gizi pada
anak meliputi beberapa variabel : Tinggi Badan/Umur, Berat Badan/Umur,
Tinggi Badan/ Berat Badan dan menggunakan tabel pengukuran skor simpang
baku (Z-score). Penghitungan status gizi pada dewasa menggunakan variabel :
Tinggi Badan, Berat Badan, Umur, Lingkar Pinggang, dan Prosentase Lemak
dalam tubuh. Penghitungan status gizi pada orang tua dengan variabel : Tinggi
Badan, Berat Badan, Lingkar Lengan Atas, Umur dan Lingkar dada.
Perhitungan Status gizi pada Lansia dengan : pada pengukuran status gizi pada
lansia adalah dengan menggunakan Mini Nutritional Assessment (MNA).
Dengan Variabel : Umur, Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkar Lengan Atas,
Lingkar Betis.[20]
2.3
Gizi ( Nutrition )
Gizi adalah senyawa yang penting dibutuhkan dalam pertumbuhan,
perkembangan dan kelangsungan hidup manusia. Istilah gizi sering disebut
dengan nutrisi, terutama bila merujuk pada manusia. Gizi adalah nutrisi untuk
manusia.[4]
2.3.1 Zat Gizi ( Nutriens )
Zat gizi adalah adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan dan memperbaiki jaringan tubuh.
Yang termasuk dalam zat gizi yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari
adalah [1] :
1. Karbohidrat atau hidrat arang
2. Protein atau zat putih telur
3. Lemak
4. Vitamin
5. Mineral
2.3.2
Status Gizi
12
Status gizi adalah adalah suatu keadaan didalam tubuh yang
diakibatkan karena adanya keseimbangan antara asupan zat gizi yang masuk
ke dalam tubuh dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari
variabel pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi badan, lingkar tangan,dan
lainya.
Adapun macam-macam gizi diantaranya adalah [4] :
1. Malnutrition ( Gizi Salah, Malnutrisi )
Kekurangan atau kelebihan zat gizi yang diperlukan untuk
perkembangan, pertumbuhan, dan kebutuhan energi tubuh.
Ada 4 bentuk malnutrisi :
1. Under Nutrition : kekurangan konsumsi pangan secara
relative atau absolut untuk periode tertentu.
2. Specific Deficiency : kekurangan zat gizi tertentu, misalnya
kekurangan vitamin A, Yodium , Zat Besi, dan lain-lain.
3. Over Nutrition : kelebihan konsumsi pangan untuk periode
tertentu.
4. Imbalance : karena disproporsi zag gizi,misalnya : kolesterol
terjadi karena tidak seimbangnya LDL ( Low Density
Lipoprotein ), HDL ( High Density Lipoprotein) dan VLDL
( Very Low Density Lipoprotein).
2. Status gizi normal
Status gizi normal adalah suatu ukuran status gizi yang terdapat
keseimbangan antara jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh dan
energi yang dikeluarkan dari luar tubuh sesuai dengan kebutuhan
manusia.
Macam-macam penilaian status gizi secara umum meliputi Antropometri,
Klinis, Biokimia, Biofisik dalam penelitian ini menggunakan Antropometri
[4]
13
2.3.3
Penilaian Gizi Secara Antropometri
Secara umum antropometri mempunyai arti ukuran tubuh manusia. Dan
dapat dilihat dari sudut pandang gizi, maka penilaian antropometri gizi bisa
berhubungan dalam berbagai bentuk pengukuran dalam dimensi tubuh dan dari
berbagai komposisi tubuh dari mulai aspek tingkat umur dan tingkat gizi.
Kegunaan dari antropometri adalah untuk mendeteksi ketidakseimbangan
dalam asupan protein dan energy. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola
pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak , otot dan jumlah
air dalam tubuh [4]
Pengukuran antropometri untuk remaja berumur 16-21 tahun
menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT adalah nilai yang diambil dari
perhitungan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang [3]. Selain itu
IMT juga dapat mengetahui apakah status gizi remaja berumur 16-21 tahun itu
termasuk normal, kurus tingkat ringan, kurus tingkat tinggi, obesitas tingkat
ringan, obesitas tingkat berat. Penggunaan IMT tidak bisa digunakan
olahragawan, bayi, ibu hamil. Disamping itu IMT tidak bisa digunakan pada
orang yang ber- (penyakit) lainnya seperti adanya hepatomogali, edema dan
asites. [4]
2.3.3.1 Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Sebagai Dasar
Antropometri Gizi
a) Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah peningkatannya akan bertahap bisa
bermualai dari organ, tubuh, dan jaringan dari masa konsepsi
sampai dewasa. Kecepatan dari pertumbuhan setiap orang pasti
berbeda-beda setiap tahapan kehidupan karena dapat dipengaruhi
oleh kompleksitas dan ukuran dari organ serta rasio otot dengan
lemak tubuh manusia [4]
b) Perkembangan
14
Perkembangan adalah kemampuan dari penampilan (skill)
yang dapat diakibatkan karena kematangan sistem saraf pusat,
khususnya pada otak. Perkembangan menyangkut adanya proses
diferensi dari sel-sel tubuh,jaringan tubuh, organ-organ dan
sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsi didalamnya [4]
2.3.3.2 Jenis Parameter Antropometri
Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan
dengan mengukur beberapa parameter antara lain [4] :
1. Umur
Umur adalah faktor penting untuk penentuan gizi. Kesalahan
dalam penentuan umur dapat menyababkan pengukuran dalam
status gizi menjadi tidak tepat.
2. Berat Badan
berat badan faktor ukuran dalam antropometri yang penting
dan paling sering digunakan, mineral, jumlah protein dan air yang
ada didalam tulang dapat menggambarkan berat badan.
3. Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan salah satu aspek yang penting bagi
dalam kehidupan yang telah lalu dan kehidupan yang sekarang.
4. lingkar Pergelangan Tangan
pengukuran menggunakan lingkar pergelangan tangan ini
digunakan untuk mengetahui kurang nya asupan energy dan
protein dalam tubuh, tetapi pengukuran lingkar pergelangan
tangan tidak dapat digunakan untuk pengukuran jangka pendek,
harus ada aspek lainnya juga untuk lebih mendapatkan akurasi
15
yang baik. Selain itu pengukuran lingkar pergelangan tangan
sangat mudah dapat di lakukan siapa saja.
5. Lingkar Perut
Pengukuran lingkar perut digunakan untuk memprediksi
besarnya lingkar perut dengan berat badan dan tinggi badan yang
mempengaruhi perubahan status gizi.
6. Jenis Kelamin
Jenis kelamin diketahui berpengaruh dengan adanya status
gizi dimana seorang laki-laki cenderung tumbuh lebih baik
dibandingkan dengan perempuan.
2.3.3.3 Kelebihan dan kekurangan dalam pengukuran Antropometri
Kelebihan dan kekurangan dalam pengukuran Antropometri ada
pada tabel dibawh ini :
Tabel 2.2 Kelebihan dan kekurangan pengukuran
Antropometri
Kekurangan
Kelebihan
Membutuhkan banyak data untuk
Relatif murah
referensi yang relevan
Kesalahan pada observer (kesalahan
Cepat,karena sudah ada alatnya.
pada pengukuran dan pencatatan)
16
Hanya mendapat data pertumbuhan,
Objektif
dan malnutrisi kekurangan protein &
energy
Tidak mendapatkan informasi zat
Tidak menimbulkan rasa sakit
gizi mikro
pada pasien yang di ukur.
2.3.4
Indeks Massa Tubuh (IMT)
Indeks massa tubuh (IMT) adalah rasio standar berat badan terhadap
tinggi badan, dan sering digunakan sebagai indikator kesehatan umum. IMT
dihitung dengan membagi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat
tinggi badan (dalam meter).
Dalam usia remaja status gizi sangatlah penting banyak masalah
kekurangan dan kelebihan gizi pada remaja berumur 16-21 tahun. selain dapat
menimbulkan resiko penyakit-penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi
produktifitas kerja. Oleh sebab itu didalam pemantauan status gizi pada
remaja perlu memepertahankan berat badan yang normal ataupun ideal. Berat
badan yang dibawah minimum disebut “under weight” dan berat badan diatas
maksimum disebut “over weight”. Orang-orang yang mempunyai berat badan
dibawah minimum memiliki resiko penyakit infeksi sedangkan orang yang
mempunyai berat badan diatas maksimum memiliki resiko penyakit
degerneratif.
Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut [3] :
Tabel 2.3 Rumus IMT
Berat Badan (kg)
IMT =
Tinggi badan (m) x Tinggi badan (m)
17
Batas ambang yang sudah dimodifikasi berdasarkan pengalaman
klinis dan hasil penelitian diberbagai Negara berkembang. Akhirnya
diambil kesimpulan ambang batas IMT di Indonesia adalah [4]:
Tabel 2.4 Kategori ambang batas IMT untuk Indosesia
Kurus
Kategori
IMT
Kekurangan BB tingkat berat (KTB)
<17,0
Kekurangan BB tingkat ringan (KTR)
17,0-18,5
Normal
Gemuk
>18,5-25,0
Kelebihan BB tingkat ringan (OTR)
>25,0-27,0
Kelebihan BB tingkat berat (OTB)
>27,0
2.4 Aspek Klasifikasi Status Gizi
Klasifikasi
sendiri
merupakan
pengelompokan
data
kemudian
dimasukan kedalam suatu kelas-kelas yang tersedia. Dari klasifikasi status gizi
yang menjadi objek yaitu data status gizi remaja yang ber-umur 16-21 tahun
yang diperoleh data dari klinik Azzahra.
18
Aspek-aspek yang dapat diperlukan dalam klasifikasi status gizi remaja
pada umur 16-21 tahun [1] :
1) Umur
2) Berat badan
3) Tinggi badan
4) Lingkar pergelangan tangan
5) Lingkar perut
6) Jenis kelamin
2.5 Tujuan Klasifikasi Status Gizi
Tujuan dari klasifikasi status gizi ada 2 yaitu umum dan khusus. Tujuan
yang umum adalah untuk dapat membantu petugas Klinik untuk menentukan
status gizi menggunakan indikator yang mendukung IMT.
Tujuan khusus dari klasifikasi status gizi untuk tingkat remaja menurut
Hammond (2004) adalah untuk [12] :
1. Mempertahankan status gizi seseorang.
2. Mengidentifikasi individu yang membutuhkan dukungan nutrisi
yang cukup.
3. Memonitor efektivitas interverensi gizi yang diberikan kepada
individu.
4. Mengidentifikasi penatalaksanaan medis yang sesuai.
Berdasarkan tujuan diatas , peneliti akan melakukan penilaian status gizi
remaja pada umur 16-21 tahun untuk mengetahui klasifikasi status gizi pada
pasien remaja.
2.6 Data Mining
Data mining
19
sangat dibutuhkan terutama dalam mengelola data yang sangat besar
untuk mempermudah proses data agar dapat memberikan informasi yang
akurat bagi penggunanya. [13]
Data mining menurut larose dapat dibagi menjadi beberapa aspek [13] :
a. Deskripsi
Dalam Deskripsi seorang peneliti atau analisis akan mencari cara
lain untuk menggambarkan suatu pola dalam data-datanya.
b. Estimasi
Didalam Estimasi variabel yang terdapat dalam estimasi akan lebih
menuju ke arah numerik dibandingkan ke arah kategori.
c. Prediksi
Dalam Prediksi ada persamaan antara deskripsi dan estimasi, tetapi
didalam prediksi akan memberikan hasil atau nilai yang belum ada
pada sekarang atau di masa mendatang .
d. Klasifikasi
Klasifikasi adalah suatu data yang dikelompokan untuk dimasukan
kedalam suatu kelas yang telah didefinisikan.
e. Pengklusteran
Clustering
adalah
sebuah
cara
yang
digunakan
dalam
pengelompokan untuk menentukan beberapa kemiripan diantara
satu dengan yang lain.
f. Asosiasi
Asosiasi sendiri dapat diartikan dengan mencari beberapa atribut
yang akan muncul atau sering muncul dalam suatu waktu.
2.6.1
Konsep Klasifikasi
Dalam konsep klasifikasi terdapat 2 model yaitu :
1. Model pelatihan (data latih)
20
Dalam model pelatihan terdapat beberapa kumpulan data yang
memiliki kelas yang telah ditetapkan (data latih). Didalam
Kumpulan data latih dapat digunakan untuk membentuk model
klasifikasi.
2. Model pengujian (data uji)
Dalam model klasifikasi yang sudah terbentuk dalam kelas lalu
akan diuji dengan data yang berbeda (data uji) agar mengetahui
tingkat akurasi dari model klasifikasi tersebut. Didalam Model
klasifikasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk menentukan
kelas dari data yang baru.
Misalkan Pada fase ‘model data latih ’ sekumpulan data
input, Setelah suatu model ‘dilatih’, model tersebut di-tes atau
diuji terhadap sampel data yang tersisa untuk penilaian akurasi
dan pada akhirnya diimplementasikan untuk memprediksi atau
menentukan kelas yang baru.
2.6.2
Naïve Bayes Classification
Metode Naive Bayes merupakan metode yang digunakan
untuk memprediksi probabilitas. Sedangkan klasifikasi Bayes adalah
klasifikasi statistik yang dapat memprediksi kelas suatu anggota
probabilitas. Untuk klasifikasi Bayes sederhana yang lebih dikenal
sebagai naïve Bayesian Classification dapat diasumsikan bahwa efek
dari suatu nilai atribut sebuah kelas yang diberikan adalah bebas dari
atribut-atribut lain. [14]
Naïve Bayes Classification merupakan sebuah metoda
klasifikasi yang berakar pada teorema Bayes. Ciri utama dari Naïve
Bayes Classification ini adalah asumsi yang sangat kuat (naif) akan
independensi
dari
masing-masing
kondisi/kejadian.
dimana
diasumsikan bahwa setiap atribut contoh (data sampel) bersifat saling
lepas satu sama lain berdasarkan atribut kelas. Dalam metode ini
21
menggunakan
algoritma naïve bayes classification dengan
perhitungan nilai probabilitas[14]
2.6.2.1 Algoritma Metode Naïve Bayes Classification
Algortitma yang ada didalam metode Naïve Bayes
Classification adalah sebagai berikut:
1) Pengelompokan variabel berdasarkan status gizi
Dalam metode ini langkah awal adalah melakukan
pengelompokan
variabel,
pengelompokan
tersebut
berdasarkan status gizi yang telah dibuat yaitu berupa umur,
berat badan, jenis kelamin, lingkar perut, tinggi badan,
lingkar tangan.
2) Penghitungan nilai Mean dan Standart Deviasi
Dalam penghitungan mean hanya bisa digunakan untuk
setiap variabel yang datanya berupa kontinyu contohnya :
lingkar pergelangan tangan, tinggi badan, berat badan,
umur, lingkar perut. Perhitungan mean dan standart deviasi
dapat dilihat dibawah ini :
1. Mean
x
=
X1 + X2 + X3+. . . . . . +Xn
n
(2)
Keterangan :
x
= nilai rata-rata hitung
x
= nilai sample
n
= jumlah sample
2. Standar Deviasi
22
s
 ( x  x)
2
n 1
(3)
Keterangan:
S
= Standart Deviasi
x
= Nilai sample
x
= nilai rata-rata hitung
n
= jumlah seluruh sample
3) Menghitung probabilitas kategori status gizi untuk variabel
diskret contohnya jenis kelamin
P( E ) 
x
n
(4)
Keterangan :
P
= probabilitas
E
= event (kejadian)
x
= nilai sample
n
= jumlah seluruh sample
4) Memprediksi
Metode
Naïve
Bayes
Classification
berdasarkan pada Teorema Bayes dengan formula
p(ci xci )  p( xci ) p(ci )
(5)
sedangkan naïve bayes dengan adanya fitur kontinyu
diestimasi dengan fungsi densitas gauss adalah :
23
f ( x) 
1
exp
2
( x µ ) 2
2 2
(6)
Keterangan :
µ
= nilai rata-rata atau mean dengan data kontinu

= deviasi standart
exp
= 2.718282
x
= nilai variabel pada inputan tertentu
5) Menghitung nilai Likelihood dalam setiap kelas
p( XCi )  P( xi Ci ) xP( x 2 Ci ) x... xP( x m Ci )
(7)
6) Menghitung nilai dari probabilitas menggunakan cara
normalisasi terhadap Likelihool sehingga nilai di dapat = 1
P( E ) 
x
n
(8)
Keterangan :
P = probabilitas
E = kejadian (event)
x = nilai sample
n = jumlah semua sample
7) Mencari nilai probabilitas yang maksimum pada setiap
kelasnya.
Setelah perhitungan selesai lalu kita bandingkan hasil
perhitungan
menggunakan
metode
NBC
dengan
perhitungan yang ada di klinik azzahra dan selanjutnya kita
24
lakukan
uji
akurasi,
uji
akurasi
dilakukan
untuk
membandingkan data yang sudah ada dengan data
perhitungan yang baru.
Kinerja =
(TP  TN )
(TP  TN  FP  FN )
(9)
Keterangan :
TP = True Positive ( jika nilai data training dan data testing
nilainya positif )
TN = True Negative ( jika nilai data training dan data testing
nilainya negatif)
FP = False Positive ( jika nilai data training negatif tetapi
data testing nilainya positif )
FN= False Negative ( jika nilai data training positif tetapi
data testing nilainya negatif )
2.7 Basis Data
Basis data dapat diartikan sebagai suatu kumpulan data yang saling
terhubung dan disimpan secara bersama-sama dalam suatu media tanpa ada
kerangkapan data[15]
Sedangkan (Data Base Manajement System) dapat dijelaskan sebagai
program komputer yang dapat digunakan untuk memasukkan data , mengubah
data , menghapus data, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan
efisien dan praktis.
Peranan penting basis data dalam sebuah Sistem Informasi sebagai
berikut [16]:
25
a. Basis data berperan sebagai infastruktur Sistem Informasi
Basis data dan DBMS menyediakan suatu sarana untuk infrastruktur
kepada organisasi-organisasi sistem informasi yang dibangun. Sistem
organisasi yang dimaksud adalah sistem pendukung keputusan,sistem
pengolahan transaksi, sistem informasi manajemen,.
b. Basis data berperan sebagai komponen penyusunan Sistem Informasi
Disini hubungan antara basis data dan sistem informasi adalah sebagai
sistem dan sub sistem. Sebuah sistem informasi mempunyai ruang
lingkup yang sangat komplek maka disebut sebagai sistem,Basis data
akan menjadi bahan baku bagi sistem informasi menjadi sub sistem
karena basis data menjadi bagian dari sistem informasi.
c. Basis data perperan sebagai sumber informasi bagi Sistem Informasi
Dengan adanya hubungan antara data dan informasi maka basis data
itu sendiri mempunyai peranan sebagai data dalam sistem pengolahan
data. Sedangkan
DBMS berperan sebagai pengambilan data
keputusan.
d. Basis data berperan sebagai sarana mencapai efektifitas Sistem
Informasi
Data yang disimpan basis data merupakan data yang benar benar
akurat datanya maka basis data mempunyai hasil yang efektifitas.
e. Basis data berperan sebagai sarana mencapai efisiensi Sistem
Informasi
Basis data dirancang secara lengkap dan mudah agar dapat diakses
dengan cepat dan dapat digunakan dengan macam macam cara dengan
banyaknya pengguna ataupun tidak.
2.8 MySQL
MySQL (My Structured Query Language ) adalah sebuah program
database server yang multi user atau dapat menerima dan mengirimkan data
juga bisa menyimpan data dengan cepat. Dapat disebut sebagai pembuat
program dan pengelola atau bisa disebut dengan DBMS (Database
26
Management System). Pengelolaan data DBMS menggunakan MySQL
mempunyai beberapa keuntungan [17]:
a. Mudah digunakan
MySQL memiliki perintah dan aturan yang relatife mudah untuk
diimplementasikan, karena MySQLmenggunakan SQL sebagai bahasa
standart database.
b. Biaya
MySQL dapat digunakan oleh setiap orang karena bersifat OpenSource
atau free bebas biaya.
c. Cepat
MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan table maupun pengupdate-an table.
d. Aman
MySQL menggunakan enskripsi password, jadi database ini cukup
aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.
e. Lengkap
MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa
visual seperti Delphi 7.0 yang akan digunakan dalam pmbangunan
sistem nantinya.
27
Gambar 2.1 Halaman Depan MySQL versi 5.0
2.9 Unifed Modeling Language
Unified Modeling Language atau sering disebut dengan UML adalah
sebuah standar untuk merancang sebuah model sistem atau suatu bahasa yang
dapat digunakan untuk menentukan, membangun mendokumentasikan dan
memvisualisasikan sebuah sistem informasi[18]
Didalam pengembangan UML dibutuhkan diagram perancangan dalam
pembuatan model sistem seperti berikut [18] :
1. Use case Diagram
Use Case Diagram merupakan suatu sistem pemodelan yang terdiri
antara actor yang dihubungkan dengan use case dalam suatu sistem yang
telah dibuat, actor disini tidak semua berupa manusia tetapi juga berupa
peralatan ataupun sistem yang lain yang berhubungan dengan sistem
yang dibuat.
28
2. Diagram Activity
Diagram Activity dapat menggambarkan beberapa aktifitas dalam
sistem yang dirancang. Diagram menggambarkan dari masing masing
alur atau proses-proses dari alur teratas ke secara umum.
3. Diagram Sequence
Diagram sequence atau disebut dengan (diagram urutan) adalah suatu
diagram yang menampilkan atau memperlihatkan sebuah sistem yang
berurutan dan tersusun. Diagram sequence digunakan dalam
penggambaran langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah hasil
dari suatu kejadian untuk menghasilkan output tertentu.
2.10 Delphi 7.0
Delphi merupakan perangkat lunak untuk bahasa pemrograman Pascal
dan pengembangan perangkat lunak yang digunakan untk merancang suatu
aplikasi program[20]
2.10.1 Kegunaan dari Delphi
1. Untuk membuat aplikasi Desktop
2. Untuk merancang program .Net (berbasis internet)
3. Untuk perancangan aplikasi program berbasis grafis
4. Untuk pembuatan program berbasis jaringan (server/client)
2.10.2 Keunggulan dari Delphi
1. Bersifat multi purphase,dalam bahasa pemograman Delphi bisa
digunakan untuk berbagai pengembangan aplikasi.
2. Memiliki menu-menu yang dapat memudahkan kita untuk
membuat program.
3. Proses kompilasi cepat
4. Mudah digunakan karena source code Delphi merupakan turunan
dari pascal.
29
Gambar 2.2 Halaman Depan Delphi 7.0
30
2.11
Kerangka Pemikiran
Permasalahan
Banyaknya korban penyakit yang disebabkan oleh malnutrisi. Penghitungan
status gizi yang menggunakan perhitungan IMT menggunakan variabel tinggi
badan dan berat badan,dirasa kurang memberikan hasil akurasi yang baik maka
dibutuhkan sebuah Sistem Informasi untuk pengklasifikasian status gizi.
Tujuan
Pembuatan Sistem pengkasifikasian status gizi yang dapat di Implementasikan
dengan Algoritma Naïve Bayes Classification agar dapat membantu masyarakat
atau pegawai klinik untuk menentukan pengklasifikasian status gizi pada remaja
yang lebih baik dan dapat mengurangi tingkat penyakit yang disebabkan oleh
malnutrisi.
Implementasi
Pendekatan metode naïve bayes classification
Pengembangan analisa dan rancangan
Pengujian antara rumus IMT dengan metode naïve bayes classification
Hasil
Menghasilkan sebuah sistem perbandingan penghitungan IMT dan
penghitungan metode NBC, untuk menjadi tolak ukur dalam pengklasifikasian
status gizi pada remaja.
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Data dan Sumber Data
Jenis-jenis data yang ada dalam penelitian ada 2 yaitu :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang didapatkan secara langsung yaitu dengan cara
wawancara, observasi, langsung kepada pihak yang berkaitan dengan klinik
Azzahra atau melakukan penelitian langsung ke klinik untuk mengambil
data-data yang dibutuhkan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan secara tidak langsung yaitu
dengan cara melalui jurnal, buku, tesis, karya ilmiah, dan bisa mendapatkan
dari internet dari sumber yang terpercaya.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode yang ada dalam penelelitian data yaitu :
1. Wawancara
Pengumpulan data dengan wawancara dilakukan secara langsung tatap
muka kepada orang yang berperan penting di Klinik Azzahra dan
mempunyai informasi yang banyak serta akurat dari sumbernya.
2. Observasi
Pengumpulan data dengan cara Observasi secara langsung pada Klinik
Azzahra dengan pengamatan langsung merupakan cara pengambilan data
untuk melihat bagaimana keadaan diklinik Azzahra dan diperlukan
penulisan-penulisan jika dibutuhkan data tersebut.
3. Dokumentasi
Pengumpulan dengan cara Dokumentasi merupakan metode dalam
penyelidikan agar memperoleh informasi dari masa lalu atau data-data atau
31
32
informasi sebelumnya dapat dilihat dari dokumentasi. Dokumen diperlukan
untuk mendukung kelengkapan data yang lain.
3.3 Analisa Penelitian Kebutuhan Data
Penelitian ini dilakukan di klinik azzahra yang beralamat di Jalan Raya
Ngawen No.305 Kec.Ngawen Kab.Blora Jawa Tengah. Untuk keperluan dan
kepentingan pengumpulan data-data dan informasi dari klinik azzahra akan
diolah
menggunakan
Metode
Naïve
Bayes
Classification
untuk
pengklasifikasian status gizi pada remaja di klinik azzahra. Dan melakukan
perbandingan antara metode IMT dan metode Naïve Bayes Classification.
Didalam penelitian mendapatkan data dari klinik Azzahra sebanyak
500 record dan yang di ujikan yaitu hanya 50 sample, variabel yang terdapat
dalam pengklasifikasian status gizi pada remaja dibawah ini :
1. Umur
Umur adalah faktor penting untuk penentuan gizi. Kesalahan dalam
penentuan umur dapat menyababkan pengukuran dalam status gizi
menjadi tidak tepat.
2. Berat Badan
berat badan faktor ukuran dalam antropometri yang penting dan
paling sering digunakan, mineral, jumlah protein dan air yang ada
didalam tulang dapat menggambarkan berat badan.
3. Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang
telah lalu dan keadaan sekarang. disamping itu tinggi badan merupakan
ukuran kedua yang penting. Karena dengan menghubungkan tinggi
badan
dan
berat
badan
(Quac
Stick),
faktor
umur
dapat
dikesampingkan.
4. Lingkar Pergelangan Tangan
pengukuran menggunakan lingkar pergelangan tangan ini digunakan
untuk mengetahui kurang nya asupan energy dan protein dalam tubuh,
tetapi pengukuran lingkar pergelangan tangan tidak dapat digunakan
33
untuk pengukuran jangka pendek, harus ada aspek lainnya juga untuk
lebih mendapatkan akurasi yang baik. Selain itu pengukuran lingkar
pergelangan tangan sangat mudah dapat di lakukan siapa saja.
5. Lingkar Perut
Pengukuran lingkar perut digunakan untuk memprediksi besarnya
lingkar perut dengan berat badan dan tinggi badan yang mempengaruhi
perubahan status gizi.
6. Jenis Kelamin
Jenis kelamin diketahui berpengaruh dengan adanya status gizi
dimana seorang laki-laki cenderung tumbuh lebih baik dibandingkan
dengan perempuan.
Dalam penelitian ini mengambil data pasien sebanyak 500 data dan
yang di ujikan untuk sample yaitu 50 data yang di ambil pada tanggal 16
November 2015 dari klinik Azzahra yang digunakan untuk pengklasifikasian
status gizi pada pasien remaja ber-umur 16-21 tahun :
Tabel 3.1 Sample Data Klasifikasi Status Gizi Pada Klinik Azzahra
34
No
Tinggi
Badan
Berat
Badan
Jenis
Kelami
n
Lingkar
Tangan
Lingkar
Perut
Status Gizi
Umur
1
155
62
P
22
93
OTR
17
2
140
36
P
14
67
KTR
16
3
155
43
L
13
72
KTR
16
4
145
57
P
18
69
OTR
16
5
153
45
P
14
71
NORMAL
17
6
160
59
L
17
71
NORMAL
19
7
153
47
P
15
68
NORMAL
18
8
160
65
L
18
83
OTR
19
9
165
49
L
13
70
KTR
17
10
147
46
P
14
73
NORMAL
16
11
170
72
L
16
79
NORMAL
18
12
159
50
L
15
64
NORMAL
17
13
151
63
P
19
84
OTB
19
14
158
47
P
13
67
NORMAL
19
15
178
52
L
12
62
KTB
21
16
168
78
L
19
81
OTR
18
17
154
48
P
15
63
NORMAL
18
18
153
63
P
21
79
OTR
19
19
159
43
L
12
62
KTB
21
20
171
56
P
16
66
NORMAL
20
21
171
42
L
15
70
KTB
18
22
157
46
P
16
69
NORMAL
17
35
23
161
50
P
15
64
NORMAL
21
24
154
39
L
13
61
KTB
17
25
151
59
L
20
86
OTR
16
26
176
57
P
13
65
KTR
20
27
174
52
P
14
61
KTR
21
28
165
57
L
16
70
NORMAL
18
29
164
47
P
15
66
KTR
20
30
168
54
P
16
63
NORMAL
19
31
158
48
P
17
71
NORMAL
19
32
181
50
L
13
63
KTB
18
33
178
60
L
16
70
NORMAL
18
34
174
87
L
21
98
OTB
20
35
160
59
L
18
70
NORMAL
17
36
171
73
L
17
74
NORMAL
20
37
154
64
P
19
88
OTR
18
38
159
49
P
14
65
NORMAL
17
39
182
67
L
19
82
OTR
17
40
148
46
P
14
67
NORMAL
19
41
149
51
P
16
71
NORMAL
20
42
179
84
L
21
93
OTR
17
43
173
88
L
22
87
OTB
20
44
154
51
L
13
67
NORMAL
16
45
150
41
P
12
65
KTR
20
46
174
52
L
13
69
KTR
18
36
47
178
73
L
14
70
NORMAL
18
48
162
56
P
17
71
NORMAL
20
49
177
59
P
15
68
NORMAL
20
50
184
64
L
14
72
NORMAL
16
51
157
64
P
21
90
OTR
17
52
142
36
P
14
67
KTR
16
53
158
44
P
15
71
KTR
16
54
149
58
P
16
67
OTR
17
55
155
46
L
14
67
NORMAL
18
56
161
60
L
16
71
NORMAL
19
57
155
49
L
15
80
NORMAL
20
58
162
54
L
16
78
NORMAL
21
59
167
60
P
17
68
NORMAL
18
60
148
63
P
13
67
OTB
17
61
171
70
L
17
81
NORMAL
18
62
158
69
P
14
70
OTB
19
63
153
68
P
15
69
OTB
20
64
163
73
P
16
67
OTR
21
65
158
47
L
15
69
NORMAL
18
66
166
51
P
14
70
KTR
18
67
174
62
L
16
79
NORMAL
17
68
182
77
L
15
84
NORMAL
19
69
172
67
L
16
86
NORMAL
17
70
182
97
L
19
107
OTB
21
37
71
170
47
L
17
70
KTB
18
72
175
98
L
18
118
OTR
20
73
155
49
P
14
73
NORMAL
16
74
148
51
P
17
68
NORMAL
17
75
163
67
L
19
89
OTR
18
76
173
51
L
18
70
KTR
18
77
181
59
L
19
67
KTR
19
78
151
45
P
17
76
NORMAL
16
79
164
49
L
14
71
KTR
16
80
173
52
L
15
63
KTR
17
81
154
40
P
17
67
KTB
18
82
168
63
P
16
73
NORMAL
19
83
179
69
P
14
71
NORMAL
20
84
180
71
L
15
99
NORMAL
20
85
167
80
P
17
74
OTB
21
86
172
50
P
19
75
KTB
16
87
185
96
L
18
89
OTB
17
88
152
54
P
18
69
NORMAL
18
89
164
60
P
16
70
NORMAL
19
90
177
74
L
17
89
NORMAL
19
91
180
87
L
15
110
OTR
20
92
167
76
L
18
80
OTR
17
93
154
48
P
15
63
NORMAL
18
94
172
63
L
18
72
NORMAL
18
38
95
160
45
P
16
67
KTR
17
96
170
57
L
16
66
NORMAL
16
97
163
48
P
15
70
KTR
17
98
157
46
P
16
69
NORMAL
18
99
163
52
L
15
65
NORMAL
19
100
155
39
P
13
64
KTB
19
101
151
59
P
17
76
OTR
20
102
176
58
L
14
68
NORMAL
21
103
179
60
L
16
70
NORMAL
19
104
174
87
L
17
81
OTB
20
105
164
59
P
14
69
NORMAL
18
106
176
77
L
15
73
NORMAL
19
107
169
67
P
16
71
NORMAL
20
108
161
49
P
15
67
NORMAL
17
109
177
59
P
17
69
NORMAL
16
110
183
87
L
16
81
OTR
19
111
189
91
L
19
83
OTR
18
112
170
58
P
18
67
NORMAL
17
113
169
44
P
19
65
KTB
16
114
161
57
L
16
79
NORMAL
17
115
174
79
P
15
73
OTR
19
116
183
65
L
15
70
NORMAL
17
117
179
61
P
15
74
NORMAL
16
118
167
78
P
16
77
OTB
18
39
119
178
73
L
15
79
NORMAL
19
120
173
66
L
14
70
NORMAL
20
121
160
52
P
15
69
NORMAL
17
122
158
49
P
16
73
NORMAL
21
123
157
59
L
15
71
NORMAL
16
124
183
89
P
16
88
OTR
18
125
181
83
L
17
107
OTR
19
126
157
52
P
16
69
NORMAL
16
127
159
48
P
16
73
NORMAL
20
128
169
67
L
16
71
NORMAL
21
129
158
49
P
16
70
NORMAL
16
130
173
68
P
17
79
NORMAL
19
131
179
77
L
17
81
NORMAL
17
132
170
63
L
14
67
NORMAL
18
133
181
87
L
15
93
OTR
20
134
164
64
P
16
74
NORMAL
16
135
188
78
L
15
79
NORMAL
16
136
167
60
P
16
75
NORMAL
18
137
163
56
P
14
77
NORMAL
19
138
150
59
L
15
79
OTR
19
139
166
54
P
16
80
NORMAL
20
140
160
40
L
19
81
KTR
18
141
158
64
P
18
73
OTR
20
142
163
57
L
17
79
NORMAL
21
40
143
174
75
P
19
74
NORMAL
16
144
149
49
P
16
71
NORMAL
17
145
166
45
P
15
70
KTB
19
146
163
67
L
16
83
OTR
18
147
159
49
P
14
69
NORMAL
19
148
163
60
L
15
84
NORMAL
19
149
164
48
P
14
72
KTR
17
150
159
60
L
16
85
NORMAL
17
151
158
48
P
15
71
NORMAL
18
152
143
41
P
14
65
NORMAL
16
153
159
67
P
15
69
OTR
17
154
174
79
L
15
81
OTR
18
155
169
50
P
16
74
KTR
19
156
173
67
L
15
77
NORMAL
20
157
160
48
P
14
70
NORMAL
21
158
177
59
P
15
76
NORMAL
17
159
171
47
P
16
69
KTB
16
160
173
58
L
13
73
NORMAL
18
161
181
81
L
17
84
NORMAL
19
162
174
76
P
16
80
OTR
17
163
180
84
L
17
88
OTR
19
164
157
64
P
20
91
OTR
17
165
142
39
P
14
69
NORMAL
16
166
159
47
L
15
74
KTR
16
41
167
148
58
L
17
76
OTR
18
168
151
43
P
14
68
NORMAL
19
169
162
62
L
16
70
NORMAL
20
170
155
49
L
14
71
NORMAL
16
171
163
66
L
15
76
NORMAL
18
172
169
53
L
14
80
KTR
19
173
152
48
P
15
74
NORMAL
18
174
172
73
L
17
81
NORMAL
20
175
160
50
P
15
68
NORMAL
17
176
157
66
L
16
83
OTR
18
177
162
46
P
15
69
KTB
19
178
173
59
L
18
67
NORMAL
16
179
167
77
P
13
82
OTB
17
180
156
46
P
19
65
NORMAL
19
181
154
68
L
17
73
OTB
18
182
178
52
L
12
66
KTB
21
183
167
75
L
18
83
OTR
20
184
155
47
P
13
70
NORMAL
18
185
159
65
P
14
76
OTR
19
186
163
48
P
15
71
NORMAL
17
187
178
67
L
18
83
NORMAL
20
188
170
53
L
16
86
NORMAL
21
189
159
49
P
17
74
NORMAL
19
190
183
53
L
13
69
KTR
18
42
191
177
62
L
16
73
NORMAL
19
192
171
89
L
21
94
OTB
17
193
161
60
P
18
79
NORMAL
16
194
174
71
L
17
73
NORMAL
19
195
156
66
P
16
89
OTRN
20
196
159
47
P
19
63
KTR
18
197
184
62
L
14
82
NORMAL
16
198
149
53
P
15
67
OTB
21
199
166
88
P
16
73
OTR
17
200
178
86
L
14
92
KTR
19
201
177
57
L
13
88
KTB
18
202
173
48
L
12
69
NORMAL
20
203
155
56
P
16
67
NORMAL
19
204
151
43
P
15
65
NORMAL
18
205
172
58
L
17
76
NORMAL
20
206
179
74
L
16
74
NORMAL
16
207
163
53
P
16
73
NORMAL
18
208
176
60
L
15
80
NORMAL
17
209
173
63
L
17
86
NORMAL
19
210
181
79
L
18
91
NORMAL
20
211
156
69
P
18
87
OTB
18
212
147
46
P
14
78
NORMAL
19
213
155
44
L
16
73
NORMAL
17
214
144
56
P
19
79
OTR
17
43
215
157
45
P
15
69
KTR
16
216
168
66
L
16
73
NORMAL
16
217
156
48
L
15
70
NORMAL
19
218
164
67
L
17
76
NORMAL
20
219
168
57
P
18
83
NORMAL
18
220
157
45
P
14
84
KTR
17
221
179
76
L
15
73
NORMAL
21
222
164
52
P
17
86
NORMAL
20
223
155
61
P
16
81
OTR
18
224
168
48
P
20
84
KTR
19
225
177
56
L
18
68
NORMAL
20
226
165
74
L
14
66
OTR
17
227
158
43
P
19
65
KTR
21
228
156
67
L
13
72
OTB
16
229
176
58
P
15
71
NORMAL
17
230
164
71
L
14
83
OTR
18
231
157
46
P
16
86
NORMAL
19
232
169
69
L
17
76
NORMAL
19
234
146
48
P
14
68
NORMAL
16
235
157
63
P
16
74
OTR
18
236
169
59
L
18
78
NORMAL
20
237
184
78
P
15
87
NORMAL
17
238
151
47
P
14
81
NORMAL
19
239
168
57
L
16
77
NORMAL
21
44
240
167
71
P
14
72
OTR
17
241
160
62
L
15
75
NORMAL
17
242
151
67
P
16
69
OTB
16
243
167
76
P
16
65
OTB
19
244
161
78
L
17
70
OTB
20
245
159
62
P
17
73
NORMAL
18
246
183
80
L
18
83
NORMAL
17
247
177
66
L
16
81
NORMAL
19
248
180
81
L
15
85
OTR
20
249
148
72
P
14
70
OTB
20
250
171
86
P
14
84
OTB
21
251
183
93
P
18
89
OTB
17
252
169
74
L
16
76
OTR
18
253
174
83
L
17
87
OTB
19
254
176
89
L
17
95
OTB
19
255
166
78
P
18
75
OTB
20
256
174
74
L
17
87
NORMAL
18
257
153
49
P
14
68
NORMAL
17
258
178
62
P
15
71
NORMAL
19
259
163
71
P
13
68
KTR
20
260
177
86
L
14
65
KTR
16
261
169
62
P
14
71
KTB
21
262
154
75
P
15
74
NORMAL
17
263
166
63
L
16
76
NORMAL
18
45
264
174
58
P
14
69
KTB
19
265
179
83
P
15
76
KTR
19
266
181
45
L
16
77
NORMAL
20
267
173
74
L
17
83
OTB
16
268
184
59
L
17
89
OTR
19
269
167
61
L
17
88
OTR
20
270
180
81
P
18
93
NORMAL
16
271
171
46
P
16
74
OTR
16
272
163
73
L
14
78
NORMAL
17
273
169
53
L
14
81
NORMAL
18
274
171
66
L
15
86
NORMAL
19
275
163
57
P
16
90
NORMAL
20
276
182
87
L
16
92
OTR
21
277
175
83
L
17
89
OTR
20
278
168
73
L
16
71
OTR
21
279
164
69
L
17
77
OTR
18
280
186
82
L
16
83
NORMAL
18
281
169
75
L
16
89
OTR
19
282
153
59
L
17
78
NORMAL
16
283
162
71
L
18
85
OTR
17
284
181
91
P
18
108
OTB
18
285
174
60
P
16
83
NORMAL
17
286
166
54
P
14
73
NORMAL
17
287
154
47
P
15
74
NORMAL
19
46
288
175
73
L
16
81
NORMAL
20
289
186
80
L
17
93
NORMAL
21
290
157
59
L
13
80
NORMAL
20
291
168
62
P
15
82
NORMAL
16
292
152
50
P
14
72
NORMAL
18
293
168
62
L
17
75
NORMAL
17
294
159
47
P
18
71
KTR
17
295
175
73
L
14
88
NORMAL
16
296
157
56
P
15
82
NORMAL
19
297
163
52
L
12
78
NORMAL
19
298
160
62
P
14
82
NORMAL
18
299
176
72
L
15
77
NORMAL
19
300
180
71
L
16
89
NORMAL
18
301
155
45
L
13
70
KTR
17
302
173
59
P
12
74
NORMAL
19
303
156
48
P
14
69
NORMAL
20
304
182
62
L
18
75
KTR
17
305
173
71
L
16
83
NORMAL
18
306
163
67
L
14
88
OTR
21
307
181
72
L
13
94
NORMAL
16
308
167
75
L
14
90
OTR
19
309
173
52
P
16
77
KTR
17
310
159
54
P
16
84
NORMAL
18
311
162
48
P
15
77
NORMAL
16
47
312
174
69
L
17
82
NORMAL
16
313
188
67
L
19
86
KTR
18
314
162
68
P
20
93
OTR
17
315
157
82
P
18
94
OTB
19
316
166
73
L
16
72
OTR
20
317
174
48
P
14
63
KTB
17
318
176
57
L
12
68
KTR
18
319
185
59
P
16
67
KTR
21
320
153
52
P
13
69
NORMAL
18
321
167
47
P
17
73
KTB
19
322
156
51
L
14
76
NORMAL
16
323
166
58
P
15
78
NORMAL
17
324
182
62
L
19
96
KTR
18
325
173
71
L
18
87
NORMAL
17
326
177
86
P
20
83
OTR
19
327
182
62
P
16
73
NORMAL
18
328
188
75
L
12
84
NORMAL
16
329
158
63
L
15
86
OTR
18
330
172
58
P
13
79
NORMAL
18
331
185
83
L
18
95
NORMAL
19
332
162
45
P
17
71
KTR
17
333
173
74
L
14
88
NORMAL
16
334
168
59
P
16
77
NORMAL
18
335
186
61
P
15
76
KTR
17
48
336
179
81
P
12
75
OTR
19
337
164
46
L
16
75
KTR
20
338
176
73
L
14
83
NORMAL
17
339
152
53
L
15
79
OTB
18
340
177
68
P
14
86
NORMAL
21
341
168
55
P
16
65
NORMAL
20
342
180
62
P
17
67
NORMAL
21
343
171
48
P
16
68
KTB
19
344
155
63
L
16
71
OTR
18
345
164
85
L
17
89
OTB
18
346
163
51
L
18
78
NORMAL
19
347
154
65
L
16
73
OTB
20
348
175
73
L
15
75
NORMAL
21
349
182
68
P
15
87
NORMAL
20
350
166
63
P
16
76
NORMAL
16
351
172
66
P
15
74
NORMAL
21
352
184
53
L
17
77
KTB
17
353
151
48
L
18
79
NORMAL
18
354
163
73
P
14
70
OTB
19
355
185
50
L
15
69
KTB
19
356
179
66
P
17
73
NORMAL
20
357
167
62
P
16
71
NORMAL
18
358
158
71
P
20
88
OTB
17
359
155
66
L
18
107
OTR
19
49
360
184
62
L
14
69
KTR
20
361
163
75
P
19
73
OTB
16
362
165
63
L
13
71
NORMAL
21
363
181
58
P
15
65
KTR
17
364
152
63
P
14
76
OTB
19
365
173
45
P
16
74
KTB
17
366
163
74
P
17
73
OTB
18
367
154
59
P
18
80
NORMAL
20
368
182
61
P
17
86
KTR
16
369
187
81
L
16
91
NORMAL
16
370
169
46
P
17
87
KTB
18
371
163
73
L
16
78
OTB
19
372
160
53
P
16
73
NORMAL
18
373
176
72
P
17
79
NORMAL
17
374
180
81
P
14
69
NORMAL
19
375
155
59
L
13
79
NORMAL
16
376
173
86
P
14
73
OTB
16
378
156
42
L
12
70
KTR
20
379
182
80
L
16
74
NORMAL
21
380
156
54
P
15
77
NORMAL
17
381
182
50
P
17
79
KTB
18
382
162
66
P
17
70
NORMAL
20
383
185
92
L
16
69
OTR
16
384
179
65
P
17
73
NORMAL
16
50
385
173
49
L
16
71
KTB
18
386
182
78
P
17
88
NORMAL
19
387
156
61
P
16
107
NORMAL
20
388
151
62
L
16
69
OTB
17
389
183
71
P
14
73
NORMAL
19
390
174
86
L
14
71
OTB
21
391
157
62
L
16
65
NORMAL
17
392
168
75
P
17
76
OTR
17
393
158
63
P
14
74
OTR
16
394
175
58
L
17
73
NORMAL
19
395
172
83
P
16
80
OTB
20
396
168
45
L
17
86
KTB
18
397
155
58
P
16
91
NORMAL
17
398
145
59
L
16
87
OTB
19
399
153
61
P
19
78
OTR
20
400
160
61
P
18
73
NORMAL
20
401
153
46
L
15
79
NORMAL
21
402
160
73
P
17
69
OTB
17
403
165
53
L
18
71
NORMAL
18
404
147
48
P
14
63
NORMAL
19
405
170
67
P
15
70
NORMAL
19
406
159
57
P
17
98
NORMAL
20
407
151
45
L
16
70
NORMAL
18
408
158
76
P
20
74
OTB
17
51
409
164
52
L
18
88
NORMAL
19
410
168
61
L
14
65
NORMAL
20
411
158
48
P
19
82
NORMAL
16
412
181
56
P
13
67
KTR
21
413
178
74
P
15
71
NORMAL
17
414
174
43
L
14
76
KTB
17
415
160
67
P
16
74
OTR
18
416
171
58
L
17
73
NORMAL
20
417
154
71
L
17
80
OTB
20
418
159
46
L
16
86
NORMAL
16
419
182
69
P
15
91
NORMAL
21
420
157
48
P
15
87
NORMAL
20
421
153
63
L
161
78
OTR
21
422
183
59
P
14
73
KTR
17
423
173
78
P
14
79
OTR
19
424
159
47
L
15
69
NORMAL
18
425
177
57
P
18
70
KTR
16
426
160
71
L
17
74
OTB
19
427
168
62
P
16
77
NORMAL
20
428
171
67
P
17
79
NORMAL
18
429
180
76
P
16
70
NORMAL
17
430
175
78
L
16
69
OTR
19
431
162
62
P
15
73
NORMAL
20
432
150
60
L
18
71
OTR
20
52
433
178
66
L
18
88
NORMAL
21
434
181
81
P
13
107
NORMAL
17
435
158
61
P
14
69
NORMAL
18
436
150
63
L
14
73
OTB
19
437
170
83
L
15
71
OTB
19
438
159
74
P
16
83
OTB
20
439
172
83
P
15
67
NORMAL
18
440
160
57
P
15
65
NORMAL
17
441
183
78
P
18
79
NORMAL
19
442
166
74
L
17
73
OTR
20
443
160
49
L
16
70
NORMAL
16
444
180
62
P
17
65
NORMAL
21
445
168
71
P
16
76
NORMAL
17
446
170
86
L
16
74
OTB
17
447
164
62
P
15
73
NORMAL
17
448
162
75
L
17
80
OTB
16
449
185
63
P
18
86
KTR
19
450
151
58
P
14
91
NORMAL
20
451
167
83
P
15
87
OTB
18
452
181
65
L
17
78
NORMAL
17
453
166
74
P
16
73
OTR
19
454
182
59
L
20
79
KTR
20
455
188
61
L
18
69
KTR
20
456
158
81
P
14
71
OTB
21
53
457
172
46
P
19
63
KTB
17
458
185
73
P
13
70
NORMAL
18
459
162
53
P
15
98
NORMAL
19
460
173
66
L
14
70
NORMAL
19
461
168
57
P
16
74
NORMAL
20
462
166
69
L
17
88
NORMAL
18
463
181
83
L
13
65
OTR
17
464
170
73
P
15
82
OTR
19
465
169
69
L
14
67
NORMAL
20
466
176
82
P
14
71
OTR
16
467
153
65
L
18
83
OTB
21
468
152
59
P
16
67
NORMAL
17
469
172
71
L
16
65
NORMAL
19
470
158
75
L
15
79
OTB
20
471
155
60
L
14
73
NORMAL
19
472
184
54
L
19
70
KTB
21
473
163
47
P
17
74
KTR
20
474
165
73
P
16
77
OTR
17
475
181
80
P
15
79
NORMAL
16
476
152
59
L
16
70
NORMAL
16
477
170
62
P
15
69
NORMAL
18
478
151
50
L
17
73
NORMAL
19
479
174
62
L
18
71
NORMAL
21
480
160
47
P
14
88
NORMAL
17
54
481
185
73
L
15
107
NORMAL
18
482
162
56
P
17
69
NORMAL
19
483
168
52
L
16
73
KTR
19
484
172
62
P
20
71
NORMAL
20
485
174
72
P
18
71
OTR
18
486
180
71
P
14
63
NORMAL
17
487
172
45
L
19
70
KTB
19
488
173
59
P
13
98
NORMAL
20
489
156
48
L
15
70
NORMAL
16
490
182
62
L
14
74
NORMAL
21
491
173
71
P
16
88
NORMAL
17
492
163
67
P
17
65
NORMAL
18
493
181
72
P
16
82
OTR
16
494
167
75
P
14
67
OTR
18
495
173
52
L
19
71
KTR
20
496
159
54
P
16
82
NORMAL
17
497
162
48
L
14
71
KTR
19
498
160
69
L
13
89
OTR
21
499
168
67
P
15
80
NORMAL
17
500
159
68
P
15
76
OTB
17
3.4 Pengolahan Data
55
Pengolahan data merupakan proses perhitungan, simulasi dan pengujian
dari metode yang telah ada dan metode yang akan dilakukan penelitian.
3.4.1
Proses pengolahan data
Berikut contoh proses pengolahan data :
Data set
Pengelompokan data variabel
Diskrit
Kontinu
Menghitung nilai mean &
standart deviasi persamaan 2
&3
menghitung probabilitas
(jenis kelamin) persamaan 4
Menghitung nilai Likelihood
pada setiap kelas persamaan
7
Melakukan inputan data baru
sesuai variabel
Menghitung dengan NBC
menggunakan fungsi gauss
persamaan 6
Perhitungan probabilitas dengan
normalisasi likelihood dengan
jumlah hasil=1 persamaan 8
Mencari Nilai Probabilitas
Maksimal
Uji akurasi dengan persaman
9
Gambar 3.1 Proses Skema Perhitungan
Dari skema diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
56
a. Data set merupakan variabel-variabel yang ada diklinik azzahra
untuk pengklasifikasian status gizi remaja.
b. Setelah itu kemudian data set dikelompokan sesuai variabel sesuai
kategori.
c. Langkah
selanjutnya
menghitung
mean
dan
standart
deviasi.menggunakan rumus ke- 1 dan 2. Perhitungan mean dan
standart deviasi hanya digunakan untuk kriteria kontinu (nilainya
tidak tetap) yang termasuk variabel kontinu adalah tinggi badan,
umur, berat badan, lingkar lengan atas lingkar perut, Selanjutnya
kriteria kontinu dilakukan penghitungan menggunakan gauss
menggunakan rumus ke-6. Sedangkan kriteria diskrit (tetap) yang
termasuk variabel diskrit adalah jenis kelamin, dan perhitunganya
menggunakan probabilitas menggunakan rumus ke-4.
3.4.2
Penginputan data baru pada pengklasifikasian status gizi di
klinik Azzahra
Pada klinik Azzahra terdapat 6 kriteria variabel untuk
digunakan dalam pengklasifikasian :
a. Umur
b. Berat Badan
c. Tinggi Badan
d. Lingkar Pergelangan Tangan
e. Jenis Kelamin
f. Lingkar Perut
Data Base
Pengklasifikasian
status gizi remaja
Tinggi
badan
Berat
Jenis
Lingkar
umur
Lingkar
tangan
57
Gambar 3.2 Skema Data Input Variabel Klasifikasi
3.4.3
Melakukan Perhitungan Klasifikasi Menggunakan NBC
Data set
Pengelompokan data
variabel
Kontinu
Diskrit
Menghitung nilai
mean
menghitung probabilitas
=
𝑋1+𝑋2+𝑋3+⋯+𝑋𝑛
𝑛
standart deviasi
Menghitung nilai
Likelihood
Menghitung dengan
NBC menggunakan
fungsi gauss
Perhitungan probabilitas
dengan normalisasi
likelihood dengan jumlah
hasil=1
Gambar 3.3 Skema Perhitungan dengan metode NBC
58
Pemilihan menggunakan metode Naïve Bayes Classification
untuk membandingkan antara metode Naïve Bayes Classification
dengan hasil dari pengklasifikasian status gizi remaja pada klinik
azzahra. Kemudian akan dihitung tingkat keakurasian dengan
menggunakan rumus “Kinerja” atau rumus ke- 9.
3.4.4
Hasil Dari Evaluasi
Hasil dari evaluasi merupakan proses pengukuran hasil kinerja
dengan menggunakan metode naïve bayes classification dalam
melakukan penghitungan pengklasifikasian status gizi pada remaja
dan
akan
dilakukan
pengujian
untuk
mengetahui
apakah
menggunakan metode naïve bayes classification memiliki nilai
akurasi yang baik atau tidak dan layak digunakan di klinik azzahra
atau tidak.
3.5 Implementasi dan Rancangan Desain
Dalam tahap ini, akan dilakukan perancangan pembuatan aplikasi, akan
dimulai dari
dari perancangan sistem, perancangan data base desain
interface, dan evaluasi.
3.5.1
Rancangan Sistem
Dalam perancangan sistem membutuhkan sesuatu untuk
mendeskripsikan dalam perancangan sistem yaitu :
1. Use case diagram
Use case diagram adalah untuk menggambarkan adanya
hubungan antara actor dengan sistem yang dikembangkan. Actor
yang dimaksut adalah sebagai pegawai yang ada di klinik azzahra
terutama dibagian gizi.
2. Diagram activity
Diagram activity adalah untuk menggambarkan aliran
kejadian atau menunjukan aliran dari kerja sistem.
59
3. Diagram sequence
Diagram sequence adalah suatu hubungan antara actor
dengan objek untuk mengecek urutan aktivitas yang dilakukan
oleh actor kepada objek untuk menjalankan use case.
3.5.2
Rancangan Database
Dalam tahapan rancangan ini sistem basis data berfungsi untuk
penyimpanan data pada sistem pengklasifikasian status gizi pada
remaja di klinik azzahra. Dalam pengklasifikasian status gizi pada
remaja mencari data-data terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik dan untuk menentukan pola data dan memahami. Dan
dilanjutkan dengan membuat sistem basis data, didalam pembuatan
sistem basis data disini menggunakan MySQL.
3.5.3
Desain Interface
Didalam penelitian ini Desain Interface dibuat untuk dapat
memodelkan menjadi sistem pengklasifikasian status gizi pada remaja
diklinik azzahra. Sedangkan didalam desain interface menggunakan
sistem informasi akan dirancang dengan mudah agar dapat dimengerti
banyak orang dan pengguna. Desain interface menggunakan aplikasi
Delphi 7 yang didalamnya terdapat macam tools untuk memperindah
tampilan interface.
3.5.4
Implementasi Sistem
Didalam penelitian ini Implementasi Sistem merupakan hasil
dari semua desain kemudian diperjelas kedalam sebuah bahasa yang
diketahui
komputer.
Dalam
sistem
ini
diimplementasikan
menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7 karena bersifat
opensource dan tools yang lumayan lengkap.
60
3.5.5
Uji Coba Kasus
Pada tahap pengujian akan dilakukan pengecekan hasil dari
peneliatian yang dilakukan apakah aplikasi yang dibuat dapat berjalan
sesuai keinginan yaitu dengan cara akan membandingkan penghitungan
klasifikasi status gizi pada remaja dengan metode yang manual dengan
sistem yang dibuat sekarang.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Implementasi interface
Antar muka atau sering disebut interface merupakan komunikasi
pengguna atau admin dengan suatu sistem. Interface atau anar muka dapat
menerima informasi dari admin dan dapat memberikan informasi ke admin
agar dapat membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai
ditemukan solusi yang tepat.
Setelah dilakukan dilakukan evaluasi disini menemukaan kendala,
maka akan di lakukan pembuatan sebuah program aplikasi antar muka, ini
digunakan untuk menanggulangi kendala-kendala yang ada dan sering
terjadi. Serta untuk memperbaiki sitem yang telah ada agar dapat lebih tepat,
cepat, efektif dan efisien.
4.1.1 Tampilan Awal Login
Implementasi tampilan awal ini ada form login untuk masuk
dalam aplikasi Antopometri yaitu admin harus memasukan data login
dan password, setelah admin memasukan data login dan password secara
benar maka akan muncul Tampilan utama aplikasi.
Gambar 4.1 Tampilan Awal Login
61
62
4.1.2 Tampilan Utama (setelah Login)
Tampilan utama setelah admin memasukan data login dan
password dengan benar maka akan muncul tampilan utama seperti
dibawah ini. Didalam tampilan awal ini meliputi Input Pasien, Input
Antropometri, Laporan Antropometri.
Gambar 4.2 Tampilan Utama (setelah Login)
4.1.3 Tampilan Menu Data User
Didalam tampilan menu data user terdapat data-data
admin untuk masuk dalam sebuah sistem pengklasifikasian status
gizi pada remaja.
Gambar 4.3 Tampilan Menu Data User
63
4.1.4
Tampilan Form Pendataan Pasien
Didalam form pendataan pasien ini dapat digunakan untuk
memasukan data data pasien berupa Nomor identitas, Nama, Tempat
lahir, Tanggal lahir, dan Alamat. Untuk menghindari jika ada data
pasien yang sama dengan pasien lainnya.
Gambar 4.4 Tampilan Form Pendataan Pasien
4.1.5 Tampilan Form Pendataan Antropometri
Tampilan form pendataan antropometri ini digunakan untuk
menginputkan atribut-atribut klasifikasi status gizi yang sudah
ditentukan
dan
sesuai
periodenya.
dan
sekaligus
proses
perhitungannya untuk menentukan status gizi pasien yang ada di
klinik azzahra menggunakan metode Naïve Bayes Classification.
Gambar 4.5 Tampilan form pendataan antropometri
64
4.1.6 Tampilan Form Perhitungan Naïve Bayess
Setelah data-data diproses dan menghasilkan status gizi,
disini dapat dilihat juga proses perhitungan menggunakan naïve
bayess seperti contoh dibawah ini :
Gambar 4.6 Tampilan Form Perhitungan Naïve Bayess
4.1.7 Form Laporan Antropometri
Didalam form laporan antropometri bisa dilihat hasil-hasil
dari proses penginputan data, perhitungan data dan menghasilkan
status gizi yang ada dalam klinik Azzahra.
65
Gambar 4.7 Form Laporan Antropometri
4.2.Hasil Penelitian
Data-data yang digunakan untuk melakukan peneliktian ini yaitu
diperoleh dari klinik Azzahra, sedangkan atribut yang digunakan dalam
pengklasifikasian status gizi Remaja usia 16-21 tahun meliputi : umur,
tinggi badan, berat badan, lingkar pergelangan tangan, lingkar perut, jenis
kelamin. Kemudian data-data tersebut diolah untuk mendapatkan informasi
status gizi bagi Remaja usia 16-21 tahun dengan menyesuaikan keadaan
antropometri masing-masing pasien menggunakan metode Naïve Bayes.
4.2.1 Pengelompokan Variabel Berdasarkan Klasifikasi Status Gizi
Pada Remaja
Langkah pertama untuk melakukan penelitian ini adalah
mengelompokan kategori klasifikasi status gizi Remaja 16-21 tahun
menjadi beberapa variabel yaitu data diskrit, data kontinu dan data
tambahan.seperti berikut ini :
a) Data Diskrit
66
Jenis Kelamin
Status Gizi
b) Data Kontinu
Umur (th)
Tinggi Badan (cm)
Berat Badan (kg)
Lingkar Perut (cm)
Lingkar Pergelangan Tangan (cm)
c) Data Tambahan
Nama
Nomer Identitas(kartu tanda penduduk / kartu tanda pelajar)
Tanggal Lahir
Alamat
Tempat Lahir
4.2.2 Menghitung Nilai Mean dan Standart Deviasi
Setelah proses pembagian data kontinu dan diskrit, disini data
tambahan tidak dihitung karna data tambahan hanya untuk menangani
jika data pasien ada yang sama maka digunakan data tambahan,
selanjutnya akan melakukan perhitungan nilai mean dan standart
deviasi dengan data kontinu yaitu menghitung nilai mean dan standart
deviasi mulai dari Kurus Tingkat Berat, Kurus Tingkat Ringan,
NORMAL, Obesitas Tingkat Ringan, Obesitas Tingkat Berat Setiap
atribut itu meliputi Umur, Berat Badan, Tinggi Badan, Lingkar Perut,
Lingkar Tangan sebagai berikut .
67
Tabel 4.1 Mean dan Standart Deviasi bagi Variabel Tinggi Badan Setiap
Kategori
Tinggi Badan
NO
KTR
KTB
NORMAL
OTR
OTB
1
140
178
145
155
160
2
155
159
153
170
151
3
165
154
160
168
4
158
181
153
153
5
176
147
151
6
174
159
174
7
154
154
171
8
150
171
154
9
174
171
182
10
157
179
11
161
173
12
165
13
164
14
168
15
158
16
178
17
160
18
159
19
148
20
149
21
178
22
162
23
177
24
184
25
151
MEAN
160.6666667
168
161.28
166.3636
155.5
11.13798
6.363961
STANDART
DEVIASI
12.41974235
13.49073756
10.63218
68
Tabel 4.2 Mean dan Standart Deviasi bagi Variabel Berat Badan Setiap
Kategori
Berat Badan
NO
KTR
KTB
NORMAL
OTR
OTB
1
36
52
57
62
65
2
43
43
45
72
63
3
49
39
59
78
4
47
50
47
63
5
57
46
59
6
52
50
87
7
51
48
73
8
41
56
64
9
52
42
67
10
46
84
11
50
88
12
57
13
47
14
54
15
48
16
60
17
59
18
49
19
46
20
51
21
73
22
56
23
59
24
64
25
48
MEAN
STANDART
DEVIASI
47.55555556
46
52.68
72.45455
64
6.521332516
6.055300708
7.197916
10.48202
1.414214
69
Tabel 4.3 Mean dan Standart Deviasi bagi Variabel Lingkar Pergelangan
Tangan Setiap Kategori
Lingkar Pergelangan Tangan
NO
KTR
KTB
NORMAL
OTR
OTB
1
14
12
18
22
18
2
13
12
14
16
19
3
13
13
17
19
4
13
13
15
21
5
13
14
20
6
14
15
21
7
13
15
17
8
12
16
19
9
13
15
19
10
16
21
11
15
22
12
16
13
15
14
16
15
17
16
16
17
18
18
14
19
14
20
16
21
14
22
17
23
15
24
14
25
17
MEAN
STANDART
DEVIASI
13.11111111
12.5
15.56
19.72727
18.5
0.600925213
0.577350269
1.251086
1.954017
0.707107
70
Tabel 4.4 Mean dan Standart Deviasi bagi Variabel Lingkar Perut Setiap
Kategori
Lingkar Perut
NO
KTR
KTB
NORMAL
OTR
OTB
1
67
62
69
93
83
2
72
62
71
79
84
3
70
61
71
81
4
67
63
68
79
5
65
73
86
6
61
64
98
7
67
63
74
8
65
66
88
9
69
70
82
10
69
93
11
64
87
12
70
13
66
14
63
15
71
16
70
17
70
18
65
19
67
20
71
21
70
22
71
23
68
24
72
25
72
MEAN
STANDART
DEVIASI
67
62
68.56
85.45455
83.5
3.201562119
0.816496581
3.001111
7.257598
0.707107
71
Tabel 4.5 Mean dan Standart Deviasi bagi Variabel Umur Setiap Kategori
Umur
NO
KTR
KTB
NORMAL
OTR
OTB
1
16
21
16
17
19
2
16
21
17
18
19
3
17
17
19
18
4
19
18
18
19
5
20
16
16
6
21
17
20
7
16
18
20
8
20
20
18
9
18
18
17
10
17
17
11
21
20
12
18
13
20
14
19
15
19
16
18
17
17
18
17
19
19
20
20
21
18
22
20
23
20
24
16
25
21
MEAN
STANDART
DEVIASI
18.11111111
19.25
18.36
18.18182
19
1.96497102
2.061552813
1.524248
1.401298
0
72
4.2.3 Penghitungan Probabilitas Kategori Status Gizi Pada Remaja
Menghitung probabilitas status gizi menggunakan data diskret
(jenis kelamin) dan probabilitas pada setiap kategori itu sendiri sebagai
berikut :
Ket :
KTR
: Kurus Tingkat Ringan
KTB
: Kurus Tingkat Berat
Normal : Normal
OTR
: Obesitas Tingkat Ringat
OTB
: Obesitas Tingkat Berat
Tabel 4.6 Perhitungan probabilitas kategori status gizi pada remaja
menggunakan variabel diskret (jenis kelamin )
probabilitas jenis kelamin
Jumlah Kategori Status Gizi
Jenis
Probabilitas Status Gizi
Kelamin KTR KTB NORMAL OTR OTB KTR KTB NORMAL OTR
OTB
L
4
4
8
8
1
4/9
1
8/25
8/11
½
P
5
0
17
3
1
5/9
0/4
17/25
3/11
½
Jumlah
9
4
25
11
2
1
1
1
1
1
Tabel 4.7 probabilitas setiap kategori pada status gizi
Probabilitas Kategori Pada Jenis Kelamin
Jumlah Kategori Status Gizi
Probabilitas Status Gizi
KTR KTB NORMAL OTR OTB KTR KTB NORMAL OTR OTB
Jumlah
9
4
25
11
2
9/50
4/50
25/50
11/50 2/50
4.2.4 Perhitungan prediksi menggunakan Naïve Bayes dengan Fungsi
Densitas Gauss
73
Setelah menentukan nilai mean dan standar deviasi pada setiap
atribut yang ber variabel kontinu, selanjutnya melakukan perhitungan
dengan menggunakan metode naïve bayes dengan rumus densitas
gauss :
Ket : exp = 2,718282
Example :
Untuk menghitung pengklasifikasian status gizi bagi remaja disini
mengambil contoh data sebagai berikut “Dwi Ismianto” dengan
atribut Tinggi Badan = 168 cm, Berat badan = 78 kg, lingkar tangan
= 19 cm, Lingkar perut = 81 cm maka perhitunganya sebagai berikut
A. Tinggi Badan = 168
Data (Tinggi Badan = 168  Status Gizi = Kurus Tingkat Ringan)
(168160, 667 ) 2

1
2,718282
2 * 3,14 * 12,420
2 (12, 420 ) 2
( 7 , 333) 2
1

2,7182822*(154, 2564)
6,28 * 12,420
53, 772889
1

2,718282 308,5128
2,506 * 12,420
1

2,7182820,1742
31,124
1

* 0,840
31,124
 0,026
Data (Tinggi Badan = 168  Status Gizi = Kurus Tingkat Berat)
74
(168168) 2

2
1
2,7182822(13, 491)
2 * 3,14 * 13,491
( 0)2

1
2,7182822*(182, 0070811)
6,28 * 13,491
0
1

2,718282364, 014162
2,506 * 13,491
1

2,7182820
33,808
1

*1
33,808
 0,029
Data (Tinggi Badan = 168 Status Gizi = Nomal)
(168161, 28) 2
1

2,718282
2 * 3,14 * 10,632
2 (10, 632 ) 2
( 6 , 72 ) 2
1

2,7182822*(113,039424)
6,28 * 10,632
45,1584
1

2,718282226, 078848
2,506 * 10,632
1

2,7182820, 200
26,644
1

* 0,819
26,644
 0,030
Data (Tinggi Badan = 168 Status Gizi = Obesitas Tingkat Ringan)
75
(168166, 364 ) 2

1
2,718282
2 * 3,14 * 11,138

1
2,7182822*(124, 055044)
6,28 * 11,138
2 (11,138) 2
(1, 636 ) 2
2 , 676496
1

2,718282248,110088
2,506 * 11,138
1

2,7182820, 011
27,911
1

* 0,989
27,911
 0,035
Data (Tinggi Badan = 168 Status Gizi = Obesitas Tingkat Berat)
(168155, 5 ) 2
2
1

2,718282 2( 6,364)
2 * 3,14 * 6,364
(12, 5 ) 2
1

2,7182822*( 40,500496)
6,28 * 6,364
156, 25
1

2,71828281,000992
2,506 * 6,364
1

2,71828211,929
15,948
1

* 0,145
15,948
 9,1  103
Dari hasi perhitungan diatas diperoleh jika tinggi badan = 168 maka
menghasilkan nilai : Kurus Tingkat Ringan = 0,026; Kurus Tingkat Berat
= 0,029; Normal = 0,030; Obesitas Tingkat Ringan = 0,035; Obesitas
3
Tingkat Berat = 9,1 10 .
B. Berat Badan = 78
76
Data (Berat Badan = 78  Status Gizi = Kurus Tingkat Ringan)
(78 47,5)2

2
1
2,718282 2(6,521)
2 * 3,14 * 6,521
(30,5)2
1

2,7182822*(42,523441)
6,28 * 6,521
953,265625
1

2,718282 93,379778
2,506 * 6,521
1

2,718282-10,938
16,342
1

* 1,7  105
16,342
 1,1x 106
Data (Berat Badan = 78  Status Gizi = Kurus Tingkat Berat)
(78-46)2
2
1

2,7182822(6,055)
2 * 3,14 * 6,055
(32) 2
1

2,7182822*(36,663025)
6,28 * 6,055
1,024
1

2,71828273,32605
2,506 * 6,055
1

2,718282-13,965
15,174
1

* 8,6 x 107
15,174
 5,7 x 108
Data (Berat Badan = 78  Status Gizi = Normal)
77
( 7852, 68) 2
2
1

2,718282 2(7,198)
2 * 3,14 * 7,198
(25,32)2
1

2,7182822*(51,811204)
6,28 * 7,198
641,1024
1

2,718282103,622408
2,506 * 7,198
1

2,7182826,187
18,038
1

* 2,0  10-3
18,038
 1,1 x 104
Data (Berat Badan = 78  Status Gizi = Obesitas Tingkat Ringan)
( 7872 , 455) 2
2
1

2,718282 2(10,482)
2 * 3,14 * 10,482
(5,545)2
1

2,7182822*(109,872324)
6,28 * 10,482
30,747025
1

2,718282219,744648
2,506 * 10,482
1

2,7182820,140
26,268
1

* 0,869
26,268
 0,033
Data (Berat Badan = 78  Status Gizi = Obesitas Tingkat Berat)
78
(78-64)2
2
1

2,7182822(1,414)
2 * 3,14 * 1,414
(14) 2
1

2,7182822*(1,999396)
6,28 * 1,414
196
1

2,7182823,998792
2,506 * 1,414
1

2,71828249, 015
3,543
1

* 5,1 1022
3,543
 1,5 x 10-22
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh jika berat badan = 78 maka
menghasilkan nilai Kurus Tingkat Ringan = 1,1 x 10-6; Kurus Tingkat
Berat = 5,7 x 10-8 ; Normal = 1,1 x 10-4; Obesitas Tingkat Ringan = 0,033
; Obesitas Tingkat Berat = 1,5 x 10-22.
C. Lingkar Pergelangan Tangan = 19
Data (LT = 19  Status Gizi = Kurus Tingkat Ringan)
(19-13,1)2

2
1
2,7182822(0,601)
2 * 3,14 * 0,601
(5,889)2
1

2,7182822*(1,498176)
6,28 * 0,601
34,680321
1

2,7182820,722402
2,506 * 0,601
1

2,71828248, 006
1,506
1

* 1,4  1021
1,506
 9,4 x 10-22
Data (LT = 19  Status Gizi = Kurus Tingkat Berat)
79
(19-12,5)2

2
1
2,7182822(0,577)
2 * 3,14 * 0,577
(6,52
1

2,7182822*(0,332929)
6,28 * 0,577
42,25
1

2,7182820,665858
2,506 * 0,577
1

2,71828263, 452
1,446
1

* 2,7  1028
1,446
 1,9 x 10-28
Data (LT = 19  Status Gizi = Normal)
(19-15,5)2
2
1

2,7182822(1,251)
2 * 3,14 *1,251
(3,5)2
1

2,7182822*(1,565001)
6,28 *1,251
12 , 25
1

2,7182823,130002
2,506 *1,251
1
2,7182823,914
3,135
1

* 0,020
3,135

 6,3  10-3
Data (LT = 19  Status Gizi = Obesitas Tingkat Ringan)
80
(19-19,727)2
2
1

2,718282 2(1,954)
2 * 3,14 *1,954
(-0,727)2
1

2,7182822*(3,818116)
6,28 *1,954
0,528529
1

2,7182827,636232
2,506*1,954
1

2,718282-0,069
4,897
1

* 0,933
4,897
 0,190
Data (LT = 19  Status Gizi = Obesitas Tingkat Berat)
(19-18,5)2
2
1

2,7182822(0,707)
2 * 3,14 * 0,707
(0,5)2
1

2,7182822*(0,499849)
6,28 * 0,707
0,25
1

2,7182820,999698
2,506* 0,707
1

2,718282-0,250
1,772
1

* 0,779
1,772
 0,439
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh jika lingkar tangan = 19 maka
menghasilkan nilai Kurus Tingkat Ringan = 9,4 x 10-22; Kurus Tingan
Berat = 1,9 x 10-28; Normal = 7,6 x 10-3; Obesitas Tingkat Ringan = 0,190
; Obesitas Tingkat Berat = 0,439.
D. Lingkar Perut = 81
81
Data (LP = 81  Status Gizi = Kurus Tingkat Ringan)

1
2 * 3,14 * 3,202
(81-67) 2
2(3,202)2
2,718282
(14) 2
1

2,7182822*(10,252804)
6,28 * 3,202
196
1
2,71828220,505608
2,506* 3,202
1

2,718282-9,558
8,024
1

* 7,0  10-5
8,024

 8,8  106
Data (LP = 81  Status Gizi = Kurus Tingkat Berat)

1
2 * 3,14 * 0,816
(81-62) 2
2(0,816)2
2,718282
(19) 2
1

2,7182822*(0,665856)
6,28 * 0,816
361
1

2,7182821,331712
2,506* 0,816
1

2,718282-271,0796
2,044
1

x 1,8 x 10-28
2,044
 9,1 x 10
-119
Data (LP = 81  Status Gizi = Normal)
82

1
2 * 3,14 * 3,001
(81-68,56)2
2
2,718282 2(3,001)
(12,44)2
1

2,7182822*(9,006001)
6,28 * 3,001
154,7536
1

2,71828218,012002
2,506* 3,001
1

2,718282-8,591
7,520
1

x 1,8 x 10-4
7,520
 2,5 x 10-5
Data (LP = 81  Status Gizi = Obesitas Tingkat Ringan)
(81-85,454)2

2
1
2,718282 2(7,257)
2 * 3,14 * 7,257
(-4,4542
1

2,7182822*(52,664049)
6,28 * 7,257
19,83816
1
2,718282105,328098
2,506 * 7,257
1

2,718282-0,188
18,186
1

x 0,828
18,186

 0,045
Data (LP = 81  Status Gizi = Obesitas Tingkat Berat)
83
(81-83,52

2
1
2,7182822(0,707)
2 * 3,14 * 0,707
(-2,5)2
1

2,7182822*(0,499849)
6,28 * 0,707
6,25
1

2,7182820,999698
2,506 * 0,707
1

2,718282-6,251
1,771
1

* 1,928
1,771
 1,1  10-3
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh jika lingkar perut = 81 maka
menghasilkan nilai, Kurus Tingkat Ringan = 8,8 x 10-6; Kurus Tingkat
Berat = 9,1 x 10-119; Normal = 2,5 x 10-5; Obesitas Tingkat Ringan =
0,045; Obesitas Tingkat Berat = 1,0 x 10-3.
E. UMUR = 18
Data (Umur = 18  Status Gizi = Kurus Tingkat Ringan)
(1818,1) 2

2
1
2,7182822 (1,964)
2 * 3,14 * 1,964
( 0 ,1) 2
2
1

2,7182822 (3,857296)
6,28 * 1,964
0 , 01
1
2,7182827 , 714592
2,506 * 1,964
3
1

2,7182821, 210
4,921
1

* 0,011
4,921
 0,202

Data (Umur = 18  Status Gizi = Kurus Tingkat Berat)
84
(18-19,25)2

2
1
2,718282 2(2,061)
2 * 3,14 * 2,061
(-1,25)2

1
2,7182822*(4,247721)
6,28 * 2,061
1,5625
1

2,7182828,495442
2,506 * 2,061
 0 ,183
1

2,718282
5,164
1

* 0,832
5,164
 0,160
Data (Umur = 18  Status Gizi = Normal)
(1818, 36 ) 2

2
1
2,718282 2(1,524)
2 * 3,14 * 1,524
(-0,36)2
1

2,7182822*(2,322576)
6,28 * 1,524
0,1296
1

2,7182824,645152
2,506 * 1,524
1

2,7182820, 027
3,819
1

* 0,97336
3,819
 0,254
Data (Usia = 18  Status Gizi = Obesitas Tingkat Ringan)
85
(1818,182 ) 2

1
2,718282
2 * 3,14 * 1,401
2(1,401)2
(-0,182)2
1

2,7182822*(1,962801)
6,28 * 1,401
0 , 033124
1

2,7182823,925602
2,506 * 1,401
-3
1

2,718282-8,410
3,510
1

* 0,991
3,510
 0,282
Data (Umur = 18  Status Gizi = Obesitas Tingkat Berat)
(1819 ) 2

1
2,718282
2 * 3,14 * 0

1
2,718282
6,28 * 0
2(0) 2
(-1,666)2
2*(0)
1
1
2,7182820
2,506 * 0
1
 2,7182820
0
1
 *0
0
0

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh jika umur
= 18 maka
menghasilkan nilai Kurus Tingkat Ringan = 0,202 ; Kurus Tingkat Berat
= 0,160 ; Normal = 0,254 ; Obesitas Tingkat Ringan = 0,282 ; Obesitas
Tingkat Berat = 0.
4.2.5 Menghitung Nilai Likelihood
86
Selanjutnya akan dilakukan perhitungan menggunakan
metode Naïve Bayes. Dalam penggunaan metode ini sebelum
mengetahui hasil akhirnya, dengan menggunakan rumus likelihood
adalah sebagai berikut :
P(XCi) = P(xiCi) x P (x2Ci) x … x P (x2Ci)
Kurus Tingkat Ringan
= (0.026) * (1.1 * 10-6) * (9.4 * 1022
) * (8.8 * 10-6) * (0.202) *
(0.444) * (0.18)
= 3,9 * 10-36
Kurus Tingkat Berat
= (0.029) * (5.7 * 10-8) * (1.9 * 1028
) * (9.1 * 10-119) * (0.160) * (1) *
(0.08)
= 3,6 * 10-157
Normal
= (0.030) * (1.1 * 10-4) * (6.3 * 103
) * (2.5 * 10-5) * (0,254) * (0,32 )
* (0,5)
= 2.2 * 10-14
Obesitas Tingkat Ringan
= (0.035) * (0.033) * (0.190) *
(0.045) * (0.282) * (0.727) * (0.22)
= 4.5 * 10-7
Obesitas Tingkat Berat
= (9.1 * 10-3) * (1.5 * 10-22) *
(0.439) * (1.0 * 10-3) * (0) * (0.5)
* (0.04)
=0
4.2.6 Normalisasi Nilai Probabilitas
87
Berdasarkan perhitungan likelihood diatas maka dapat
diperoleh nilai probabilitas akhir adalah :
Probabilitas KTR
=
3.9 *1036
3.9 *1036 )  (3.6 *10157 )  (2.2 *1014 )  (4.5 *107 )  (0)


= 8.6 * 10-30
Probabilitas KTB
=
3.6 * 10157
3.9 *1036 )  (3.6 *10157 )  (2.2 *1014 )  (4.5 * 107 )  (0)
= 8.1 *10-151
Probabilitas Normal
2.2 *1014
3.9 *1036 )  (3.6 *10157 )  (2.2 *1014 )  (4.5 *107 )  (0)


= 4.8 * 10-8
Probabilitas OTR
=
4.5 *107

3.9 *1036 )  (3.6 *10157 )  (2.2 *1014 )  (4.5 *107 )  (0)
= 0,9999
Probabilitas OTB
0
3.9 *1036 )  (3.6 *10157 )  (2.2 *1014 )  (4.5 *107 )  (0)
=0
4.2.7 Mencari Nilai Probabilitas yang Maksimum
Agar dapat diklasifikasikan status gizi tersebut termasuk
dalam kategori Kurus Tingkat Ringan, Kurus Tingkat Berat,
NORMAL, Obesitas Tingkat Ringan, maupun Obesitas Tingkat
Berat yaitu dengan cara menentukn nilai akhir dari probabilitas yang
mendekati angka 1 ataupun. Hasil dari perhitungan yang dilakukan
diperoleh nilai akhir dari setiap probabilitas Kurus Tingkat Ringan
= 8.6 * 10-30 Kurus Tingkat Berat = 8.1*10-151 NORMAL = 4.8 * 108
Obesitas Tingan Ringan = 0.9999 Obesitas Tingkat Berat = 0 jadi
dari hasil perhitungan probabilitas yang mendekati nilai akhir 1
adalah kategori OB1 / Obesitas Tingkat Ringan Sehingga dapat
dikategorikan status gizi yang dimiliki “Dwi Ismianto” dengan
88
atribut Tinggi Badan = 168 cm, Berat badan = 78 kg, lingkar tangan
= 19 cm, Lingkar perut = 81 cm, merupakan kategori status gizi kelas
OB 1 / Obesitas Tingkat Ringan.
4.3.Pengujian Sistem
Setelah dilakukan pengimplemantasian sistem selanjutnya akan
dilakukan pengujian sistem dari hasil perhitungan dari data yang telah ada
menggunakan metode naïve bayes dengan dibandingkan datadari hasil
sistem yang telah di buat apakah sesuai atau tidak. Pengujian sistem
menggunakan metode naïve bayes classification dengan menggunakan
single decision threshold :
Kinerja :
(TP  TN )
(TP  TN  FP  FN )
(9)
Hasil dari pengujian sistem menggunakan 50 data sebagai berikut :
Tabel 4.8 Hasil Pengujian data real dan data NBC
Data ke-
Hasil
Kesimpulan
Data Real
Data NBC
Sesuai
1
OTR
OTR
YA
2
KTR
KTR
YA
3
KTR
KTR
YA
4
OTR
NORMAL
TIDAK
5
NORMAL
NORMAL
YA
6
NORMAL
NORMAL
YA
7
NORMAL
NORMAL
YA
89
8
OTR
OTB
TIDAK
9
KTR
KTR
YA
10
NORMAL
NORMAL
YA
11
NORMAL
OTR
TIDAK
12
NORMAL
NORMAL
YA
13
OTB
OTB
YA
14
NORMAL
KTR
TIDAK
15
KTB
KTB
YA
16
OTR
OTR
YA
17
NORMAL
NORMAL
YA
18
OTR
OTR
YA
19
KTB
KTB
YA
20
NORMAL
NORMAL
YA
21
KTB
NORMAL
TIDAK
22
NORMAL
NORMAL
YA
23
NORMAL
NORMAL
YA
24
KTB
KTB
YA
25
OTR
OTR
YA
90
26
KTR
KTR
YA
27
KTR
KTR
YA
28
NORMAL
NORMAL
YA
29
KTR
NORMAL
TIDAK
30
NORMAL
NORMAL
YA
31
NORMAL
NORMAL
YA
32
KTB
KTB
YA
33
NORMAL
NORMAL
YA
34
OTB
OTR
TIDAK
35
NORMAL
NORMAL
YA
36
NORMAL
OTR
TIDAK
37
OTR
OTR
YA
38
NORMAL
NORMAL
YA
39
OTR
OTR
YA
40
NORMAL
NORMAL
YA
41
NORMAL
NORMAL
YA
42
OTR
OTR
YA
43
OTB
OTR
TIDAK
44
NORMAL
KTR
TIDAK
45
KTR
KTR
YA
91
46
KTR
KTR
YA
47
NORMAL
NORMAL
YA
48
NORMAL
NORMAL
YA
49
NORMAL
NORMAL
YA
50
NORMAL
NORMAL
YA
Model Keputusan
+
-
+
-
TP
FN
FP
TN
A. TP (True Positive)
Apabila kenyataan dan sistem menghasilkan hasil yang positif, jika :
1. Kenyataan “KTR” maka sistem memutuskan “KTR”.
2. Kenyataan “KTB” maka sistem memutuskan “KTB”.
3. Kenyataan “Normal” maka sistem memutuskan “Normal”.
4. Kenyataan “OTR” maka sistem memutuskan “OTR”.
5. Kenyataan “OTB” maka sistem memutuskan “OTB”.
B. TN (True Negative)
Apabila kenyataan dan sistem menghasilkan hasil yang negatif, jika :
1. Kenyataan tidak “KTR” maka sistem memutuskan tidak “KTR”.
2. Kenyataan tidak “KTB” maka sistem memutuskan tidak “KTB”.
92
3. Kenyataan tidak “Normal” maka sistem memutuskan tidak “Normal”.
4. Kenyataan tidak “OTR” maka sistem memutuskan tidak “OTR”.
5. Kenyataan tidak “OTB” maka sistem memutuskan tidak “OTB”.
C. FP (False Positive)
Apabila kenyataan negatif, tetapi sistem memutuskan positif :
1. Kenyataan tidak “KTR” tetapi sistem memutuskan “KTR”.
2. Kenyataan tidak “KTB” tetapi sistem memutuskan “KTB”.
3. Kenyataan tidak “Normal” tetapi sistem memutuskan “Normal”.
4. Kenyataan tidak “OTR” tetapi sistem memutuskan “OTR”.
5. Kenyataan tidak “OTB” tetapi sistem memutuskan “OTB”.
D. FN (False Negative)
Apabila kenyataan positif tetapi sistem memutuskan negatif :
1. Kenyataan “KTR” tetapi sistem memutuskan tidak “KTR”.
2. Kenyataan “KTB” tetapi sistem memutuskan tidak “KTB”.
3. Kenyataan “Normal” tetapi sistem memutuskan tidak “Normal”.
4. Kenyataan “OTR” tetapi sistem memutuskan tidak “OTR”.
5. Kenyataan “OTB” tetapi sistem memutuskan tidak “OTB”.
Tabel 4.9 hasil perrbandingan data real dan data sistem
D
A
T
A
R
E
A
L
Data Hasil Naïve Bayes
KTB
NORMAL OTR
Status Gizi
KTR
OTB
KTR
7
0
1
0
0
KTB
0
4
1
0
0
NORMAL
2
0
21
2
0
OTR
0
0
1
7
1
OTB
0
0
0
2
1
93
Untuk menentukan kinerja sistem dapat dinilai dengan cara
menghitung nilai TP, TN, FP, dan FN dengan melihat tabel 4.9
seperti berikut :
TP
= KTR + KTB + NORMAL + OTR + OTB = HASIL
=( 7 + 4 + 21 + 7 + 1) = 40
TN
= KTR + KTB + NORMAL + OTR + OTB = HASIL
=(4+21+7+1) + (7+21+7+1) + (7+4+7+1) + (7+4+21+1) +
(7+4+21+7) = 160
FP
= KTR + KTB + NORMAL + OTR + OTB = HASIL
=(0+2+0+0) + (0+0+0+0) + (1+1+1+0) + (0+0+2+2) +
(0+0+0+1) = 10
FN
= KTR + KTB + NORMAL + OTR + OTB = HASIL
=(0+1+0+0) + (0+1+0+0) + (2+0+2+0) + (0+0+1+1) +
(0+0+0+2)= 10
𝐓𝐏+𝐓𝐍
Kinerja Sistem :
𝐓𝐏+𝐓𝐍+𝐅𝐏+𝐅𝐍
∶
∗ 𝟏𝟎𝟎%
𝟒𝟎 + 𝟏𝟔𝟎
∗ 𝟏𝟎𝟎%
𝟒𝟎 + 𝟐𝟖𝟔 + 𝟏𝟎 + 𝟏𝟎
: 90,91%
Dari hasil pengujian sistem status gizi pada remaja di klinik
Azzahra yang telah dilakukan dengan 50 sample data mendapatkan
akurasi sebesar 90,91 %, dengan adanya nilai akurasi tersebut dapat
dinyatakan sistem status gizi merupakan sistem yang cukup baik
untuk menentukan status gizi pada remaja.
4.4.Pembahasan
Hasil dari pengolahan sistem menggunakan metode naïve bayes yaitu
dengan mendapatkan hasil sebuah informasi tentang pengklasifikasian
status gizi untuk remaja. Disini untuk menentukan status gizi yang lebih
baik lagi yaitu menggunakan data data antropometri yang ada yaitu berupa
94
: tinggi badan, berat badan, lingkar pergelangan tangan, lingkar perut, jenis
kelamin, dan umur yang digunakan untuk inputan perhitungan utama pada
sistem. Dalam sistem ini yang menggunakan metode naïve bayes dalam
perhitunganya agar mendapatkan hasil dari perhitungan status gizi yang
lebih akurat dan spesifik pada status gizi remaja. Hasil dari menggunkan
metode naïve bayes ini yaitu hasil dari perhitunganya dikatakan benar jika
nilainya 1 atau mendekati nilai 1 berdasarkan inputan tinggi badan, berat
badan, umur, lingkar pergelangan tangan, lingkar perut dan jenis kelamin.
Dan hasil dari perhitungan metode naïve bayes meliputi : Kurus Tingkat
Ringan, Kurus Tingkat Berat Normal, Obesitas Tingkat Ringan, dan
Obesitas Tingkat Berat dengan menggunakan semua atribut yang telat
diinputkan, bukan hanya menggunakan perhitungan IMT (Indeks Massa
Tubuh) saja. Jika pengklasifikasian hanya menggunakan parameter IMT
saja yaitu menggunakan aspek tinggi badan dan berat badan maka
informasi yang diperoleh hanya status gizi yang nilai dan spesifikasinya
mendekati suatu ukuran yang dilihat dalam penggunaanya tidak cukup
untuk memutuskan penentuan status gizi bagi remaja dikira kurang akurat.
Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan proses
perhitungan dan proses pengukuran kinerja sistem menggunakan naïve
bayes memiliki tingkat akurasi 90,91 % yang melebihi dari 50% yang
dianggap cukup baik. dari data data yang diujikan mendapatkan hasil
dalam sebuah aplikasi desktop berupa hasil dari pengklasifikasian status
gizi pada remaja berupa : Kurus Tingkat Ringan, Kurus Tingkat Berat,
NORMAL, Obesitas Tingkat Ringan, Obesitas Tingkat Berat. Itu bisa
menjadikan pedoman bagi klinik azzahra untuk menentukan status gizi
pada remaja. Disini 500 data dan diambil 50 data sampel yang diuji, data
didapatkan sesuai pada waktu melakukan survey.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan atas hasil penelitian
tugas akhir ini yaitu sebagai berikut :
1. Pada sistem pengklasifikasian status gizi pada remaja berbasis aplikasi
desktop diimplementasikan menggunakan metode Naïve Bayes
Classification yang memiliki kategori Kurus Tingkat Ringan, Kurus
Tingkat Berat, NORMAL, Obesitas Tingkat Ringan, Obesitas Tingkat
Berat pada klinik Azzahra dapat memudahkan pegawai klinik untuk
menentukan status gizi yang lebih baik. Dengan begitu sistem ini dapat
menjadi bahan Analisis pihak klinik azzahra untuk membandingkan
antara perhitungan IMT dan perhitungan menggunakan metode NBC.
2. Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada pengimplementasian status
gizi untuk remaja diklinik Azzahra dengan menggunakan metode Naïve
Bayes Classification mendapat nilai akurasi 90,91 % dengan hasil yang
baik.
5.2.Saran
Dalam penelitian ini masih memiliki beberapa kekurangan dan
kelemahan yang dapat dikembangkan dalam penelitian selanjutnya. Saran
bagi penelitian selanjutnya yaitu sebagai berikut :
1. Sistem aplikasi disini hanya menggunakan 50 data sampel diharapkan
untuk penelitian selanjutnya menggunakan sampel yang lebih banyak
agar hasil akurasi juga lebih baik.
2. Agar
pengembangan
dalam
penelitian
selanjutnya,sebaiknya
menambahkan beberapa data uji coba dengan menambahkan beberapa
variabel untuk menghasilkan yang lebih baik dengan berbagai veriasi
inputan.
95
96
3. Dalam penggunaan metode Naïve Bayes Classification untuk
pengembangan kinerjanya sebaiknya dapat dilakukan pengujian dengan
berbagai contoh kasus lain atau menggunakan data selain data diskrit
beserta obyek lain agar sistem kerjanya juga akan lebih baik.
Download