BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi (Information Technology) memberikan kontribusi yang luar biasa dalam hal penyebaran materi informasi ke seluruh belahan dunia. Teknologi Informasi merupakan suatu alat globalisator yang luar biasa salah satu instrumen vital untuk memicu time-space compression (menyusutnya ruang dan waktu), karena kontaknya yang tidak bersifat fisik dan individual, maka ia bersifat massal dan melibatkan ribuan orang. Hanya dengan berada di depan komputer yang terhubung dengan internet, seseorang bisa terhubung ke dunia virtual global untuk bermain informasi dengan ribuan komputer penyedia informasi yang dibutuhkan, yang juga terhubung ke internet pada saat itu. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang sedemikian pesat tersebut menciptakan kultur baru bagi semua orang di seluruh dunia. Dunia pendidikan pun tak luput dari sentuhannya. Integrasi Teknologi Informasi ke dalam dunia pendidikan telah menciptakan pengaruh besar. Dengan memanfaatkan kecanggihan Teknologi Informasi, mutu dan efisiensi pendidikan dapat ditingkatkan. Dalam konteks ini, Program Studi S1 Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI memahami pentingnya melakukan berbagai upaya khususnya penelitian dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran dengan berorientasi pada peningkatan kualitas lulusan yang unggul dan berdaya saing. 1 2 Salah satunya adalah melakukan inovasi dalam model-model pembelajaran dengan mengintegrasikan TI sebagai komponen penting dalam proses pembelajaran. Pengintegrasian TI ini penting dilakukan, selain sebagai sumber daya dan media pembelajaran juga berkaitan dengan tuntutan akan kemampuan di bidang perencanaan dan pelaksanaan konstruksi bangunan sipil dilapangan pekerjaan dimana dalam aplikasinya tidak terlepas dari penggunaan teknologi informasi dan komputasi. Salah satu produk integrasi Teknologi Informasi ke dalam dunia pendidikan adalah penerapan e-Learning atau electronic Learning. Saat ini eLearning mulai mengambil perhatian banyak pihak, baik dari kalangan akademik, profesional, perusahaan maupun industri. Di institusi pendidikan tinggi misalnya, e-Learning telah membuka cakrawala baru dalam proses belajar mengajar. Sedangkan di lingkungan industri, e-Learning dinilai mampu membantu proses dalam meningkatkan kompetensi pegawai atau sumber daya manusia. Dari dunia akademis metode pembelajaran ini sudah mulai banyak diterapkan dan dikembangkan. e-Learning pada hakikatnya adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituang dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi. Secara ringkas, Anwas (2005) menyatakan e-Learning perlu diciptakan seolaholah peserta didik belajar secara konvensional, hanya saja dipindahkan ke dalam sistem digital melalui internet. Keunggulan-keunggulan e-Learning yang paling menonjol adalah efisiensinya dalam penggunaan waktu dan ruang. 3 Seiring integrasi perkembangan TI terhadap pendidikan, mahasiswa jurusan pendidikan Teknik Sipil dituntut untuk bisa menerapkan inovasi eLearning pada setiap perkuliahan. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil sebagai salah satu jurusan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI selain menghasilkan tenaga kependidikan teknologi dan kejuruan juga dituntut menghasilkan tenaga ahli teknik secara profesional, hal ini sejalan dengan tujuan FPTK sebagaimana tertulis dalam buku Menyongsong Hari Esok (2003: 86): a. Mendidik tenaga kependidikan teknologi dan kejuruan (guru, ahli pendidikan, dan tenaga kependidikan lainnya) secara akademis dan profesional, sehingga berkontribusi bagi peningkatan mutu SDM Indonesia. b. Mendidik tenaga ahli Teknik secara profesional yang diperlukan bagi pembangunan industri dan sektor-sektor pembangunan nasional lainnya yang relevan. c. Menghasilkan berbagai produk penelitian dan program inovatif dalam disiplin ilmu pendidikan teknologi dan kejuruan dan disiplin ilmu teknik yang berguna bagi peningkatan mutu SDM dalam pembangunan nasional. Akan tetapi sistem pembelajaran e-Learning yang diterapkan pada Mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Sipil ini kurang berjalan dengan baik dikarenakan manajemennya yang kurang baik, serta fasilitas yang kurang memadai. Berdasarkan uraian sebelumnya penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kebutuhan mahasiswa dalam implementasi e-Learning oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil. Dengan demikian judul skripsi yang 4 diajukan adalah sebagai berikut: “Analisis Kebutuhan Mahasiswa dalam Implementasi e-Learning pada Perkuliahan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.” 1.2. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah ditetapkan untuk memperjelas kemungkinan permasalahan yang timbul dari penelitian ini. Mengacu pada latar belakang tersebut diidentifikasikan beberapa permasalahan yang timbul dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Beragamnya kebutuhan mahasiswa terhadap penggunaan internet. 2. Tingginya tuntutan penguasaan TI sehingga mengharuskan mahasiswa menggunakan e-Learning. 3. Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam menggunakan Teknologi Informasi terutama dalam hal penggunaan internet. 4. Kurang optimalnya penggunaan Teknologi Informasi sebagai sumber daya pendidikan dalam proses pembelajaran. 1.3. Perumusan dan Pembatasan Masalah 1.3.1. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini, perlu dirumuskan masalah penelitian agar tujuan yang hendak dicapai lebih terarah. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (1997: 19) yaitu “Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus 5 merumuskan masalahnya sehingga darimana harus dimulai, kemana harus pergi dan dengan apa”. Mengacu pada identifikasi masalah yang telah diungkapkan di atas maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut, yaitu seberapa besar tingkat kebutuhan mahasiswa terhadap model pembelajaran e-Learning pada perkuliahan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. 1.3.2. Pembatasan Masalah Untuk lebih menyederhanakan permasalahan yang telah dirumuskan diatas dan mengingat keterbatasan yang dimiliki penulis maka permasalahan tersebut perlu dibatasi ruang lingkupnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Surakhmad (1989: 36) yang mengemukakan bahwa “Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya...”. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka permasalahan dalam penulisan ini dibatasi pada kebutuhan penggunaan TI pada hal-hal sebagai berikut: 1. Pemahaman mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik sipil terhadap model pembelajaran e-Learning yang berpengaruh pada kebutuhan akan sosialisasi. 2. Kebutuhan dalam pembelajaran atau perkuliahan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil khususnya Implementasi e-Learning pada perkuliahan Teknik Gempa. 6 1.4. 1. Penjelasan Dalam Judul Analisis kebutuhan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa (karangan/perbuatan) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya). Kebutuhan adalah sesuatu yang dibutuhkan. 2. Implementasi Implementasi mempunyai beberapa definisi diantaranya: a. Penerapan atau pelaksanaan. b. Usaha-usaha untuk mempersiapkan suatu tindakan c. Proses perpindahan atau mentransfer rencana-rencana ke dalam tindakan. d. Proses melaksanakan gagasan, serangkaian kegiatan yang baru yang diharapkan dapat membawa perubahan (Achasius Kaber,1988:144) e. Proses yang memberikan kepastian bahwa program pembelajaran telah memiliki sumber daya manusia dan sarana serta prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan sehingga dapat membentuk kompetensi yang diinginkan. (E. Mulyasa 2004:162) 3. e-Learning e-Learning ialah “Penggunaan teknologi multimedia baru dan internet untuk memperbaiki kualitas belajar dengan memfasilitasi aksesakses ke sumber-sumber dan peralatan sebagai perubahan yang terjauh dan kerja sama”. 7 4. Analisis Kebutuhan Mahasiswa dalam Implementasi e-Learning pada Perkuliahan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil. Suatu proses untuk menentukan seberapa besar kebutuhan mahasiswa dalam penerapan sistem penggunaan Teknologi Informasi pada perkuliahan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil. 1.5. Tujuan Penelitian Agar penelitian mencapai hasil yang optimal, maka terlebih dahulu dirumuskan tujuan yang terarah dari penelitian ini. Seperti yang diungkapkan Arikunto (1997: 52) bahwa “Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai”. Adapun tujuan penelitian yang berkaitan dengan judul penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar tingkat kebutuhan mahasiswa terhadap model pembelajaran eLearning pada perkuliahan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. 1.6. Manfaat Penelitian Mengacu pada tujuan di atas maka manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tingkat pemahaman Mahasiswa akan kebutuhan sosialisasi tentang e-Learning. 2. Untuk melihat kebutuhan TI mahasiswa pada perkuliahan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. 8 3. Sebagai data dalam perencanaan inovasi pembelajaran dengan menggunakan TI dalam perkuliahan di jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. 4. Sebagai persiapan Jurusan untuk menerapkan model pembelajaran e-Learning pada setiap perkuliahan. 5. Manfaat bagi penulis adalah sebagai pengalaman pembelajaran dalam membuat penelitian dan karya tulis ilmiah. 1.7. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian sangat penting supaya penelitian yang dilakukan dapat lebih terarah dan lebih fokus, dan dapat terjawab dalam penelitian ini. Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini disusun berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan pada BAB I, yaitu seberapa besar tingkat kebutuhan mahasiswa terhadap model pembelajaran e-Learning pada perkuliahan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Maka dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Kebutuhan mahasiswa dalam pemahaman e-Learning berdasarkan Konsep eLearning dalam pendidikan, Kedudukan e-Learning dalam pendidikan, Kemudahan mengakses data, Keinginan belajar mandiri, dan Keleluasaan dalam belajar. 2. Kebutuhan mahasiswa dalam penerapan e-Learning dalam perkuliahan berdasarkan Rencana pembelajaran dan penambahan materi, pelaksanaan proses belajar mengajar, dan model evaluasi Perkuliahan