bab v penutup….

advertisement
BAB V
PENUTUP….
Penelitian muncul karena keresahan peneliti tidak ditemukannya hasil atau
laporan evaluatif kinerja pemerintah selama satu tahun di kalangan masyarakat.
Selama ini kita tidak mengetahui bagaimana pengelolaan APBN selama setahun,
kebijakan apa saja yang dibuat, berhasil atau tidakkah. Di Indonesia untuk
mendapatkan informasi seputar pemerintahan hanya bisa didapat melalui media.
Sosialisasi yang dilakukan pemerintah pun tidak menyentuh seluruh lapisan
masyarakat. Hanya medialah yang bisa disentuh seluruh lapisan masyarakat
karena begitu mudah diperoleh. Kita hanya bisa bergantung pada media untuk
mengetahui bagaimana kondisi negara ini dan kinerja pemerintahannya.
Di Indonesia masih ada media massa yang membuat pemberitaan
kaleidoskop. Sebuah pemberitaan yang merangkum peristiwa-peristiwa penting
dan kinerja pemerintahnya selama satu tahun sehingga kita tidak perlu susah
payah untuk mengumpulkan berita-berita selama satu tahun lamanya. Konsep
pemberitaan seperti itu membuat kita bisa mengingat dan lebih memahami apa
saja yang terjadi selama satu tahun dalam satu edisi pendek. Kepraktisan itu
disusun oleh Kompas dalam edisi khusus laporan akhir tahun.
Selain kinerja pemerintahan, pemberitaan kaleidoskop juga membahas
permasalahan yang dialami negeri ini dengan berbagai perspektif yang mendalam.
Sehingga sebagai pembaca kita mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di negeri,
bagaimana kompleksitas permasalahannya, dan apa yang mungkin bisa kita
lakukan. Contohnya adalah permasalahan perekonomian seperti subsidi BBM.
Pemberitaan kaleidoskop membahas penyebab permasalahan, apa yang sedang
diributkan oleh pemerintah, bagaimana keadaan di lapangan, dan solusi-solusi apa
saja yang mungkin bisa menyelesaikan permasalahan. Pembahasan suatu
permasalahan begitu menyeluruh, sehingga hanya dengan membaca satu edisi saja
kita sudah mengetahui permasalahan selama satu tahun. Dan jika kita membaca
lima edisi, berarti sau periode pemerintahan sudah kita ketahui.
Pemberitaan edisi khusus itulah yang memunculkan permasalahan,
bagaimana Kompas mendeskripsikan kinerja pemerintah selama satu tahun yang
dirangkum dalam sebuah edisi khusus dalam jangka waktu terbit hanya satu
minggu. Untuk mempersempit fokus penelitian, kemudian dipilih hanya
menganalisis sektor perekonomian saja. Hal ini dipilih peneliti karena sektor
perekonomian memegang peranan sangat penting bagi kemajuan pembangunan
suatu negara. Peneliti menganalisis dan menjabarkan bagaimana Kompas menilai
kinerja pemerintah di bidang ekonomi dan peristiwa-peristiwa apa saja yang
dibahas sehingga dikontruksikan menjadi tema pemberitaan yang penting untuk
kita ingat di akhir tahun dalam edisi khusus tersebut. Ini semua ada kaitannya
dengan peran media bagi pemerintah dan bagaimana media ikut andil dalam
pembangunan masyarakat.
Media mempunyai peranan penting bagi negara ini. Kaitannya dengan
pemerintah, media mempunyai kedudukan sebagai anjing penjaga (watchdog).
Media massa diharapkan dapat mengungkapkan kebenaran dan kesalahan yang
dilakukan oleh penyelenggara pemerintah atau yang memiliki kekuasaan.1
Mengapa? Karena media mempunyai posisi penting di negeri ini sebagai pilar
keempat negara demokrasi, dibawah lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Media yang memegang peranan penting sebagai penyalur informasi dalam ruang
publik tentu mempunyai pengaruh yang signifikan dalam opini publik.
Posisi strategis dan peran yang penting itulah mengapa media atau pers
juga ikut andil dalam proses nation and state building, yakni pembangunan
masyarakat. Apa yang dilakukan oleh media serta-merta untuk kepentingan
bersama, untuk mengajak membangun bersama, dan menjadi penjembatan bagi
masyarakat dan pemerintah.2 Sebagai media massa, Kompas mempunyai
tanggung jawab besar sebagai the fourth estate atau pilar keempat bangsa.
1
2
Jamhur Poti, Op.Cit., Hal 18
Selengkapnya lihat peranan pers dalam pembangunan masyarakat hal 28
Kompas mempunyai tugas untuk menjadi media informasi dan edukasi bagi
masyarakat, sekaligus pengontrol sosial. Karenanya, pemberitaan diharapkan
objektif, edukatif, dan menambah wawasan. Walaupun begitu, tidak menutup
kemungkinan media massa untuk memberikan perspektif atau penilaian terhadap
pemerintah.
Selain menjabarkan isi kontruksi media, penelitian juga melihat
bagaimana peran Kompas sebagai media yang ikut andil dalam pembangunan.
Penelitian melihat bagaimana media menempatkan diri dalam krisis atau
permasalahan dan mendorong pemerintah untuk keluar dari kerumitan ekonomi.
Apakah temuan-temuan dalam penelitian bisa menguatkan tentang teori-teori pers
pembangunan dan apakah Kompas sudah memainkan perannya.
A. Kesimpulan Penelitian
1. Laporan Akhir Tahun sebagai Refleksi
Edisi khusus laporan akhir tahun adalah sebuah potret refleksi. Edisi
khusus ini benar-benar menggambarkan permasalahan dan kinerja pemerintah di
sektor ekonomi sepanjang tahun dan saling terkait tiap tahunnya. Kompas
mencoba mengingatkan pembaca tentang apa-apa yang sudah dilakukan oleh
pemerintah dan bagaimana progresnya. Sehingga edisi khusus ini bisa disebut
sebagai lembaran-lembaran refleksi dan evaluasi.
Hasil penelitian terhadap lima tahun edisi, pemberitaan dipenuhi berita
bersifat unfavorable yang berarti bernada negatif. Hanya ditemukan satu berita
bersifat favorable. Kesimpulannya, kinerja pemerintah di sektor ekonomi
mendapat nilai buruk dan dianggap gagal dalam melaksanakan tugasnya.
Walaupun perekonomian Indonesia bisa dibilang sangat berprestasi di mata
intenasional pada tahun 2010 – 2012, dengan pertumbuhan ekonomi di atas enam
persen di tengah krisis ekonomi global, rupanya permasalahan perekonomian
tingkat domestik banyak tidak terselesaikan dan makin parah di penghujung tahun
kepemimpinan SBY jilid II. Sehingga rasanya ironis prestasi bagus di mata luar,
namun di dalam negeri masih menyedihkan kondisinya.
Kegagalan ekonomi oleh pemerintah ini bisa disebut sebagai kegagalan
kolosal. Menurut Kruger3, ketidakefisienan dan pemborosan dalam programprogram investasi pemerintah, mahalnya biaya aktivitas sektor swasta, defisit
anggaran, buruknya fasilitas transportasi dan komunikasi (infrastruktur)
menunjukkan kegagalan pasar (market failure). Kegagalan inilah yang
berkonsekuensi munculnya korupsi besar-besaran, begitu nyata, dan membuat
pemerintah seperti predator bagi masyarakatnya sendiri. Menurut Sritua Arif,
Pemerintahan yang korup menimbulkan situasi sosial yang menjurus kepada suatu
sistem yang sangat buruk sehingga setiap norma yang secara sivilasi dianggap
baik tidak dapat berjalan efektif dalam mengangkat harkat kemanusian.4
Dari perspektif tersebut menguatkan penilaian Kompas bahwa pemerintah
gagal dari sektor ekonomi. Apa-apa yang menjadi indikator kegagalan menurut
Kruger telah terjadi di negara ini. Perekonomian negeri ini diambang krisis karena
warisan kegagalan pemerintahan SBY jilid II. Sedangkan apa yang diungkapkan
oleh Sritua Arif, menunjukkan bahwa permasalahan perekonomian begitu krusial
karena sangat menyangkut aspek-aspek kehidupan sosial lainnya.
Fokus utama Kompas secara kualitatif adalah permasalahan infrastruktur
di negeri ini. Pemerintah dianggap tidak serius dan sungguh-sungguh dalam
mengenteskan persoalan ekonomi yang mendasar tersebut. Pemerintah dianggap
tidak
menempatkan
pembangunan
pembangunan perekonomian
infrastruktur
sebagai
prioritas
utama
Indonesia. APBN lebih diutamakan
untuk
pembelanjaan ketimbang investasi. Permasalahan infrastruktur dikontruksi
Kompas menjadi permasalahan utama, dengan selalu menempatkan permasalahan
infrastruktur sebagai dalang utama berbagai permasalahan ekonomi, seperti sistem
produksi dan distribusi perdagangan dalam negeri.
Selain ketidakberesan pada infrastruktur, Kompas juga memberikan
perhatian yang besar pada daftar kesalahan yakni pemerintah rupanya lebih
3
dalam Hadi Sasana, Kegagalan Pemerintah dalam Pembangunan, Jurnal Dinamika
Pembangunan Vol 1 No 1, (Semarang: Universitas Diponegoro 2004) Hal 32-33
4
Ibid., Hal 35
menyukai jalan pintas dalam memenuhi kebutuhan ekonomi, seperti impor.
Meningkatnya perekonomian Indonesia pada pertengahan periode menimbulkan
kebutuhan yang besar sedangkan tingkat produksi sangat rendah, sehingga
pemerintah impor bahan baku dan pangan, termasuk diantaranya BBM. Blunder
pemerintah adalah dinaikkannya nilai subsidi BBM sehingga sangat membebani
APBN di kala rupiah melemah. Proyek-proyek dan kebijakan perekonomian yang
dibuat pemerintah bersifat jangka pendek, hanya untuk satu periode pemerintahan,
sehingga tidak dapat menyelesaikan permasalahan mendasar. Politisasi kebijakan
juga masih memenuhi kinerja pemerintah.
Secara kuantitatif, data menunjukkan Perindustrian dan Pertanian adalah
fokus utama pembahasan dalam kinerja sektor perekonomian. Kompas berharap
perekonomian Indonesia lebih mengarah untuk menjadi negara industrial dan
kembali menyejahterakan sektor pertanian yang kita dulu pernah jaya. Selain dua
hal tersebut, Kompas juga menganggap penting bagaimana posisi perekonomian
Indonesia di dunia internasional. Telah diketahui bahwa pertumbuhan
perekonomian Indonesia bisa dibilang sangat bagus di mata internasional, namun
dengan penuh catatan buruk di domestik.
2. Tawaran Perspektif Sebagai Bentuk Peran Kompas dalam
Pembangunan
Dalam pengkontruksiannya, Kompas tidak hanya sebagai penilai namun
juga berperan sebagai evaluator. Penelitian menemukan banyak sekali tawaran
perspektif yang disuguhkan Kompas sebagai pemikiran solusi-solusi penyelesaian
permasalahan. Ini adalah bentuk peranan Kompas dalam proses pembangunan,
dengan memberikan solusi dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama
menyejahterakan perekonomian Indonesia melalui pemberitaan. Harapan hampir
selalu memenuhi penutup berita.
Tawaran perspektif hadir untuk memposisikan Kompas sebagai evaluator
dengan memberikan perhatian diluar mencibir. Kompas berusaha menyadarkan
pemerintah untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, menuntaskan
pekerjaan-pekerjaan rumah yang menumpuk, dan kreatif dalam menghadapi tahun
berikutnya. Kompas menegaskan pemerintah untuk bertindak tegas dalam setiap
kebijakannya dan memikirkan jangka panjang dengan mencopot segala atribut
kepentingan politik demi kesejahteraan masyarakat. Harapan itulah yang Kompas
cita-citakan dapat dilaksanakan oleh pemerintah maupun seluruh pemangku
bangsa dalam menghadapi tahun-tahun yang berat.
Dalam proses memberikan perspektif tersebut, Kompas tidak sekedar serta
merta mengharapkan pemerintah untuk mengubahnya sendiri namun juga seluruh
lapisan masyarakat. Tawaran perspektif tidak hanya untuk pemerintah, tapi untuk
semua lapisan negara. Kompas mengajak masyarakat juga ikut andil dalam
menyelesaikan permasalahan perekonomian dan berhenti untuk saling bergantung.
Kompas berharap semua saling membantu, masyarakat-pemerintah, antar lembaga
pemerintah, antar kelompok masyarakat, untuk sama-sama keluar dari krisis.
Caranya, mengentaskan permasalahan mendasar yakni hentikan korupsi dan mulai
giat produksi. Ini tentu membutuhkan waktu yang lama dan tidak instan, namun
jika saling membantu niscaya perekonomian Indonesia akan terus kuat dan bisa
terus tumbuh di atas enam persen.
Kontruksi
tawaran
perspektif
menunjukkan
Kompas
mencoba
menginspirasi dengan menjadi media yang tidak sekedar mencibir namun juga
membangun. Mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membangun negara
bersama-sama adalah bentuk pewujudan visi dan misi Kompas; Visinya adalah
menjadi institusi yang memberikan pencerahan bagi perkembangan masyarakat
Indonesia yang demokratis dan bermartabat, serta menjunjung tinggi asas dan
nilai kemanusiaan. Misinya adalah mengantisipasi dan merespon dinamika
masyarakat secara professional sekaligus memberi arah perubahan (trend setter)
dengan menyediakan dan menyebarluaskan informasi terpercaya.
Menilik pada hubungan Kompas dengan pemerintahan SBY, rasanya
Kompas telah menjalankan misinya dengan menjadi mitra bagi pemerintah untuk
kepentingan kesejahteraan masyarakat. Tawaran perspektif menunjukkan bahwa
Kompas adalah mitra pemerintah untuk ikut andil dalam pembangunan
masyarakat.
Hal menarik lainnya dalam pemberitaan ekonomi, Kompas memberikan
kompleksitas permasalahan ekonomi. Tidak hanya segi ekonomi saja yang
dibahas namun juga bagaimana permasalahan ekonomi dapat mempengaruhi
sektor-sektor dan aspek-aspek kehidupan lainnya. Ekonomi sangat terkait dengan
berbagai aspek-aspek yang kemudian menjadi indikator “kesejahteraan ekonomi”
seperti
aspek kemiskinan, kesehatan, tarif
pajak, dan lain-lain.5
Jika
pertanyaannya apakah Kompas menganalisis ekonomi dari segi lain? Benar.
Kompas membahas bagaimana permasalahan ekonomi mempengaruhi aspek
kesejahteraan dan sebaliknya. Permasalahan ekonomi juga bisa muncul dari aspek
lain seperti pendidikan dan sebagainya.
Melihat apa yang sudah ditulis dan dikontruksikan, bisa dikatakan Kompas
memposisikan diri sebagai informan dengan merefleksikan kinerja pemerintah
dengan penjabaran permasalahan dan penawaran solusi, sehingga bisa menjadi
bahan evaluasi bagi kinerja pemerintah. Hal tersebut disimpulkan penulis karena
tingkat perbandingan artikel bersifat unfavorable dengan netral yang tidak
terlampau jauh. Ini berarti menunjukkan Kompas juga cukup sering hanya sekedar
bercerita dan memaparkan data. Kompas bukan menjadi seorang guru melainkan
hanya sebagai storyteller.
Menggabungkan dengan berbagai teori peran media dan agenda setting,
nampaknya makin menguatkan bahwa kontruksi Kompas yang diagendakan ini
bertujuan untuk memenuhi perannya dalam proses pembangunan. Kontruksi yang
dilakukan oleh Kompas adalah menunjukkan kinerja pemerintah begitu buruk dan
solusi yang ditawarkan Kompas adalah sesuatu yang harus dilaksanakan
pemerintah. Tawaran perspektif menjadi bagian penting Kompas untuk
menunjukkan bahwa ia bukan hanya sebagai media yang cerewet namun juga
5
Rafael La Porta, Florencio Lopez-de-Silanes, Andrei Shleifer, & Robert Vishny, The Quality of
Government, (Harvard University 1999) Hal 225-226
memberikan solusi, sehingga menunjukkan perannya dalam pembangunan
ekonomi.
Selain itu, kontruksi yang dilakukan Kompas seolah mengevaluasi progres
kinerja pemerintah tiap tahunnya. Karena peneliti melihat adanya relasi antar
tahun. Contohnya adalah di tahun 2009 Kompas berharap pemerintah bersiap
menghadapi krisis global tahun berikutnya. Di tahun 2010 Kompas memuji
pemerintah karena bertahan dari gempuran krisis dengan berbagai catatan. Di
tahun 2011 Kompas kembali mengapresiasi kinerja pemerintah menghadapi krisis
dan di tahun 2012 Kompas mengapresiasi dengan sangat baik dan memuji
pemerintah namun memberikan untuk berhati-hati di tahun berikutnya. Dan 2013
menunjukkan pemerintah terlalu terlena dengan pujian hingga lupa krisis
domestik yang sudah dicatatkan oleh Kompas di tahun 2009 dan 2010.
Maka dari hasil penelitian di atas, sebagai intisari peneliti, bisa
disimpulkan bahwa :

Kompas menilai kinerja pemerintah di sektor ekonomi pada
periode tahun 2009-2013 buruk walaupun pertumbuhan ekonomi
Indonesia baik di mata internasional

Kompas menilai kegagalan pemerintah karena kesalahan sendiri
yang disebabkan kurang tegas, sarat politis, dan tidak berpikir
secara jangka panjang dalam membuat dan menjalankan kebijakan

Menurut Kompas, pemerintah tidak menyelesaikan permasalahan
yang mendasar, menunda pekerjaan rumah, dan lebih memilih
jalan pintas yang efeknya jangka pendek.

Kompas memposisikan diri sebagai informan dan melakukan
perannya sebagai media edukasi bagi masyarakat serta sebagai
watchdog bagi pemerintah. Hal tersebut bisa dilihat dari tawaran
perspektif oleh Kompas.
B. Saran
1. Saran Untuk Kompas
Edisi khusus laporan akhir tahun harus tetap hidup karena berguna untuk
merefleksikan kinerja pemerintah setiap tahunnya. Ini penting untuk mengusik
kembali ingatan kita, untuk menyadari bagaimana situasi dan kondisi negara ini,
dan bagaimana menghadapi tahun-tahun berikutnya. Selain itu edisi khusus
laporan akhir tahun sangat membantu pembaca untuk mengerti dan memahami
permasalahan perekonomian. Peneliti menyadari, karena proses penelitian ini jadi
ikut mengerti kelengkapan informasi atas permasalahan yang dihadapi bangsa ini.
Pada edisi khusus laporan akhir tahun mendatang, diharapkan Kompas
lebih banyak memberikan porsi untuk membahas prestasi pemerintah sehingga
tidak terkesan pemberitaan begitu negatif. Memang benar kinerja pemerintah
minim prestasi, namun prestasi jangan digabung dalam pemberitaan bersifat
unfavorable. Kompas sebenarnya juga banyak menyinggung prestasi pemerintah,
namun hal tersebut tertutup karena dimuat hanya sebagai cuplikan dalam
pemberitaan unfavorable.
Kompas juga diharapkan memasukkan survei kepuasan terhadap kinerja
pemerintah dalam edisi khusus laporan akhir tahun sehingga bisa melihat
bagaimana tanggapan masyarakat. Selain itu, penelitian juga bisa melihat apakah
ada kecenderungan opini publik dipengaruhi oleh pemberitaan. Tentu hal ini bisa
memunculkan kajian baru.
2. Saran Akademis
Kajian mengenai analisis isi media sudah banyak sekali dilakukan.
Signifikansi isu adalah faktor utama saat akan meneliti isi media, bagaimana isu
yang diangkat dan profil media tersebut. Menurut penulis yang terpenting adalah
profil media tersebut. Kasusnya di Indonesia, hampir semua media sudah
mempunyai ideologi politiknya masing-masing sehingga isu yang diangkat akan
menjadi menarik manakala bertentangan ideologi medianya.
Menggunakan metode analisis isi kualitatif tentu ada kelebihan dan
kekurangannya. Kelebihan menggunakan instrumen analisis isi adalah kita
menjabarkan banyak isi dan kecenderungan media secara objektif, karena
penelitian hanya melihat isi pesan dalam berita tidak terkait dengan latar belakang
medianya. Karenanya hasil penelitian ini sangat “menuduh” sifat dan karakteristik
hanya dari beritanya saja, tanpa melihat aspek-aspek lain mengenai media
tersebut.
Setelah selesai menganalisis, peneliti menyadari banyak kekurangannya.
Alat penelitian seperti unit analisis yang peneliti rancang masih banyak
kekurangan, seperti indikator penilaian media. Penilaian hanya mengacu pada
kata-kata dalam teks yang cenderung memberikan nada positif atau negatif, tidak
sedalam penelitian framing yang mencari makna kalimat-kalimat dalam teks.
Selain itu analisis tawaran perspektif hanya berdasarkan pada penemuan semata
dirasa kurang eksplorasi. Tapi setidaknya alat penelitian milik peneliti adalah unit
dasar menganalisis kinerja media melalui pemberitaan.
Ini adalah murni penelitian analisis isi deskriptif sehingga analisis peneliti
terbatas hanya pada data teks. Sehingga untuk lebih memastikan dan mendapatkan
data mendalam bagaimana sebenarnya Kompas memposisikan dirinya dalam
memberitakan kinerja pemerintah bisa melalui metode wawancara dan observasi
lapangan di redaksi, namun hal itu bisa mengurangi nilai objektifitas peneliti.
Keterbatasan peneliti lainnya yakni tidak ditemukannya media massa selain
Kompas yang membuat kaleidoskop kinerja pemerintah dengan laporan yang
mendalam.
Penelitian ini tentu masih banyak memiliki kekurangan dan kritik. Peneliti
berharap akan lebih banyak lagi penelitian lanjutan mengenai kontruksi media
melihat kinerja pemerintah lebih dalam dengan perspektif lain dan tentunya
dengan alat penelitian yang lebih baik. Akan lebih baik jika melakukan penelitian
perbandingan isi dua atau lebih media terhadap kaleidoskop
pemerintahan.
kinerja
Download