Mesin Arus Bolak balik - Share ITS

advertisement
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Mesin Arus Bolak balik
TE091403
Part 4 : Mesin Sinkron
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
August, 2012
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
1
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
2
ACARA PERKULIAHAN DAN KOMPETENSI
Pertemuan Kompetensi
keDasar
10-12
Memahami 1.
Motor
2.
Sinkron
3.
Materi Pokok
Indikator keberhasilan
Fitur mesin sinkron
pembentukan tegangan
induksi dalam m.s
diagram fasor untuk kutub
silndris
4. diagram fasor untuk kutub
menonjol
5. modeling m.s.
6. penentuan parameter m.s.
7. pemisahan reaktansi bocor
dan reaktansi jangkar
8. pembentukan torka dalam m.s.
9. aliran daya dalam m.s.
10.kerja m.s. sebagai generator
11.motor dan condensor
12.karakteristik m.s.
1. Menjelaskan prinsip
kerja mesin sinkron.
2. Menjelaskan vektor
diagram
3. Menjelaskan
pengaturan tegangan.
4. Menjelaskan kerja
parallel mesin sinkron.
5. Menjelaskan arus, daya
dan torsi sinkronisasi.
6. Menjelaskan motor
sinkron.
7. Menjelaskan sudut daya
mesin sinkron.
8. Menjelaskan prinsip
kerja kondesator
sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
Prosenta
se materi
21%
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
3
Konstruksi generator sinkron
Stator
Armature
winding
Shaft
Rotor
pole
Field
winding
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Konstruksi generator sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
4
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Eksitasi belitan medan
1.
2.
Sistem eksitasi statis disalurkan melalui slip-ring dan brush
Sistem eksitasi berputar menyatu dengan sumbu mesin tanpa sikat
(brushless)
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
5
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Sistem eksitasi menggunakan Slip Ring & Brushes
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
6
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Sistem eksitasi tanpa sikat (Brushless Excitation System)
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
7
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Interaksi medan magnet rotor dan stator
Operasi tanpa beban
Br menginduksi EA pada stator
Vf = E A
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
8
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
9
Interaction of Rotor & Stator Magnetic Fileds
Operasi berbeban
• Stator dihubungkan dengan beban
• IA mengalir dalam stator menghasilkan medan
magnet BS
• BS menginduksi ESTAT pada kumparan statornya
sendiri
• EA =Vf + ESTAT
Armature reaction voltage
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Interaction of Rotor & Stator Magnetic Fileds
Operasi berbeban
Br berhimpitan dengan EA
BS berhimpitan dengan ESTAT
Sehingga Bnet akan berhimpitan dengan Vf
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
10
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Rangkaian ekivalen dengan reaksi jangkar
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
11
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Reaksi jangkar dan Induksi tegangan sendiri (Self-Inductance
Voltage)
Reaktansi sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
12
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Diagram phasor untuk generator sinkron
Power faktor satu (Unity power factor)
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
13
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Diagram phasor untuk generator sinkron
Power faktor tertinggal (lagging)
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
14
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Diagram phasor untuk generator sinkron
Power faktor mendahului (leading)
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
15
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Daya dan torsi pada generator sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
16
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Sudut daya pada generator sinkron
If RA << XS  RA diabaikan
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
17
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Parameter-parameter generator sinkron
1.
2.
3.
Hubungan antara arus medan dan fluks (lebih lanjut antara medan arus
medan dan EA)
Reaktansi sinkrom
Resistansi jangkar
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
18
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Test Hubung Terbuka (Open-Circuit Test)
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
19
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Karakteristik hubung terbuka
(Open-Circuit Characteristic)
Unsaturated
Saturated
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
20
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
21
Test Hubung singkat
(Short-Circuit Test)
Vf = 0
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Karakteristik Hubung singkat
(Short-Circuit Characteristic)
Unsaturated
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
22
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Menghitung reaktansi sinkron
Untuk arus medan yang
diberikan sebesar IF
From OCC
VOC
From SCC
IA
Given IF
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
23
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Keterbatasan methode hubung singkat (OCC)
dan hubung terbuka (SCC)
(Limitation on OCC-SCC method)
Note:
Catatan :
• EA dihitung dari OCC  didalam jangkauan area (range) non-saturasi dan
saturasi
• IA dihitung dari SCC  dalam area non-saturasi
Perhitungan reaktansi sinkron XS,u akurat, jika
perhitungan dilakukan pada area non-saturasi
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
24
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
25
Contoh hasil test OCC & SCC
Generator sinkron 10-MVA 13-kV, 3-phase, 50-Hz, dihubungkan Y
OCC
If (A)
50
75
100
125
150
162.5
200
250
300
Voc
(kV)
6.2
8.7
10.5
11.8
12.8
13.2
14.2
15.2
15.9
SCC
Arus eksitasi If = 100-A diperlukan untuk memperoleh rating arus IA.
ZPF
Arus eksitasi If = 290-A diperlukan untuk memperoleh rating arus IA pada
Operasi pf 0 (nol) dan tegangan rating.
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
26
Contoh hasil test OCC & SCC
1000
20
900
18
800
16
700
14
600
12
500
10
400
8
300
6
200
4
100
2
0
0
400
0
100
200
300
If (A)
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
Voc (kV)
Isc (A)
If (A)
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
27
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
28
Reaksi jangkar dan reaktansi bocor
(Armature Reaction & Leakage Reactance)
Test dengan power faktor nol (Zero Power
Factor /ZPF) pada at IA rating.
Bnet = BR + BS
Bnet ~ Er
BR ~ Ea
Bstat ~ -Ear
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
29
Methode Potier’s
Prosedur:
1.Dapatkan P dari test ZPF
2.Dapatkan P’ dengan SCC
3.Gambarlah RP = OP’
4.Gambarlah RS parallel sebagai inisial dari
slope OCC (OS’)
5.Gambarlah SQ tegak lurus RP
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Methode Potier’s
SQ = IA xl
PQ = BS
Voltage drop dikarenakan reaktansi bocor
Magnetic fluks yang disebabkan reaksi jangkar = Ifar ~ Ear
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
30
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
31
Fluks dan induksi tegangan dalam generator sinkron
(Flux and Induced Voltage in Synchronous Generator)
Vt = Er - IAXl
Dimana
Er = Ea – Ear
Bnet = BR + BS
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Kerja paralel generator sinkron
(Paralleling Synchronous Generators)
Tujuan mem-paralel-kan generator :
1. Memenuhi permintaan beban
2. Menaikkan level keandalan
3. Karena perbaikan dan penjadwalan/scheduling
4. Pembagian beban (Load sharing) untuk
pengefisiensian operasi
4-MW
8-MW
8-MW
8-MW
4-MW
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
32
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Kerja paralel generator sinkron
(Paralleling Synchronous Generators)
Persyaratan dan keperluan:
• Tegangan rms dari kedua generator harus sama
• Urutan phasa generator-generator yang diparalel harus sama
• Sudut phasa generator-generator yang diparalel harus sama
• Frekuensi generator baru yang akan di-sambungkan harus sedikit lebih tinggi
dari sistem yang telah berjalan (grid/running system)
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
33
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Prosedur memparalelkan generator sinkron
(Procedure of Paralleling Synchronous Generators)
1.
2.
3.
4.
Aturlah arus medan sampai magnitude tegangan terminal sama persis
Periksalah urutan phasa kedua generator. Harus sama persis
Aturlah agar frekuensi generator yang akan di-sambungkan sedikit lebih
tinggi.
Hubungkan (tutup) saklar menghubung (tie breaker)
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
34
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Memparalelkan generator sinkron
Jika tegangan rms kedua sistem TIDAK persis sama.
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
35
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Memparalelkan generator sinkron
Jika kedua generator TIDAK mempunyai phasa yang sama.
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
36
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Memparalelkan generator sinkron
Jika kedua generator TIDAK mempunyai sudut phasa yang sama.
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
37
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Memparalelkan generator sinkron
Jika kedua generator TIDAK mempunyai frekuensiyang sama.
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
38
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Memparalelkan generator sinkron
Jika kedua generator TIDAK mempunyai urutan phasa yang sama.
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
39
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Speed Governor pada saat operasi sendiri
(Speed Governor in Stand-Alone Operation)
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
40
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Prinsip kerja Speed Droop
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
41
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Prinsip kerja Speed Droop
Concept of Speed Droop
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
42
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Speed Droop pada saat operasi sendiri
(Speed Droop in Stand-alone Operation)
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
43
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Speed Droop pada saat operasi sendiri
(Speed Droop in Stand-alone Operation)
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
44
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Speed Droop pada saat operasi sendiri
(Speed Droop in Stand-alone Operation)
Ringkasan :
•
Daya aktif dan reaktif yang disupplai oleh generator akan menyesuaikan dengan
permintaan beban
•
Set point dari Governor akan mengatur pengoperasian frekuensi (fsys).
•
Pengaturan arus medan digunakan untuk pengaturan tegangan terminal sistem
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
45
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Speed Droop pada saat operasi paralel dengan Power Grid
(Speed Droop in Parallel Operation with Infinite Grid)
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
46
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
47
Speed Droop pada saat operasi paralel dengan Power Grid
(Speed Droop in Parallel Operation with Infinite Grid)
fnl’
Set point
increased
PG’
Pload’
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Speed Droop pada saat operasi paralel dengan Power Grid
(Speed Droop in Parallel Operation with Infinite Grid)
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
48
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Speed Droop pada saat operasi paralel dengan Power Grid
(Speed Droop in Parallel Operation with Infinite Grid)
Catatan ringkas :
•
Menaikkan titik setting (set point) akan menaikkan daya keluaran generator
•
Frekuensi dari sistem (interkoneksi) akan mengikuti frekuensi Power Grid
•
Menaikkan arus medan akan menaikkan jumlah daya reaktif yang dikirim ke Grid.
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
49
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Dua generator dengan rating daya sama dioperasikan paralel
(Two Same Size Generator in Parallel Operation)
Generator kedua memikul jumlah beban yang
lebih sedikit pada waktu sesaat setelah
sinkronisasi (PG2)
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
50
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Dua generator dengan rating daya sama dioperasikan paralel
(Two Same Size Generator in Parallel Operation)
Kecepatan generator ke-dua meningkat dalam
rangka mengambil beban yang lebih banyak
dari generator yang lain
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
51
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Dua generator dengan rating daya sama dioperasikan paralel
(Two Same Size Generator in Parallel Operation)
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
52
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
53
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
54
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
55
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Pembagian beban pada saat operasi Paralel
(Power Sharing in Parallel Operation)
Pembagian daya beban tanpa menggeser atau mengubah frekuensi sistem
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
56
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Pembagian beban pada saat operasi Paralel
(Power Sharing in Parallel Operation)
Pembagian daya beban tanpa menggeser atau mengubah tegangan terminal
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
57
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Motor Sinkron
Kumparan tiga phasa stator membangkitkan
medan putar BS
Jika kumparan medan pada rotor menghasilkan
arus, medan magnet BR akan terbangkitkan.
Medan magnet ini (BR ) akan bergerak
“mengejar” BS.
Sehingga, rotor akan berputar dengan kecepatan
yang sama dengan medan magnet yang
dibangkitkan oleh stator  sinkron atau
synchronous
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
58
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Motor Sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
59
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Motor Sinkron
Dari operasi pembangkitan (Generator) ke Motor
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
60
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Motor Sinkron
Dari operasi pembangkitan (Generator) ke Motor
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
61
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Torsi-Kecepatan di Motor sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
62
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Perubahan beban di Motor sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
63
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Perubahan beban di Motor sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
64
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Perubahan beban di Motor sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
65
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Perubahan beban di Motor sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
66
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Perubahan beban di Motor sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
67
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Perubahan beban di Motor sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
68
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Perubahan beban di Motor sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
69
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
70
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron
Under-excited
Over-excited
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
71
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
72
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron
Synchronous VAR
Compensator
when P is kept minimum
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
73
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
74
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
75
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
76
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
77
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Starting Motor Sinkron
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
78
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Starting Motor Sinkron
Pendekatan Dasar
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
79
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Starting Motor Sinkron
Menurunkan Frekuensi listrik
(Reducing Electrical Frequency)
Frekuensi rendah Putaran rendah medan putar  Rotor mampu
berakselerasi (mencapai kecepatan tertentu)
Frekuensi tegangan stator kemudian secara bertahap dinaikkan sampai
mencapai nilai nominal
Diperlukan sumber “variable frequency variable voltage”.
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
80
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Starting Motor Sinkron
Penggerak utama external
(External Prime Mover)
Penggerak utama membawa rotor sampai ke kecepatan nominal  Medan
eksitasi disambungkan Sinkronisasi dengan gridmemutuskan
(disconect) penggerak utama dari sumbu rotor
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
81
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
82
Starting Motor Sinkron
Armotisseur atau Damper Winding
Damper winding
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Starting Motor Sinkron
Armotisseur atau Damper Winding
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
83
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Starting Motor Sinkron
Armotisseur atau Damper Winding
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
84
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id
Starting Motor Sinkron
Prosedur starting menggunakan Armotisseur atau Damper Winding
1.
2.
3.
Putuskan suplai sumber DC dari kumparan medan dan hubung
singkatkan kumparan.
Sambungkan tegangan tiga phasa pada stator motor, dan tunggu rotor
bergerak berakselerasi sampai hampir mencapai kecepatan sinkron.
Motor harus tidak memikul beban di sumbunya, sehingga kecepatan
dapat mencapai sedekat mungkin dengan nsync.
Sambungkan rangkaian medan DC pada sumber medan. Setelah
tersambungkan, motor akan terkunci pada putaran sinkron dan kemudian
beban mekanis dapat disambungkan dengan sumbu rotor.
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
85
Download