STUDI BANDING DENSITAS MINERAL TULANG PADA MASA KLIMATERIUM Putra I, Lutan D, Adenin I Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran USU/RSUP. H. Adam Malik Medan ABSTRAK Tujuan : Untuk mengetahui apakah ada terjadi penurunan nilai densitas mineral tulang wanita pada masa klimakterium sesuai dengan bertambahnya usia seorang wanita. Rancangan Penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian Analitik dengan metode crossectional. Sampel adalah seluruh wanita dengan usia 35 tahun – 65 tahun yang bersedia ikut dalam penelitian ini yang berkunjung ke Pusat Rehabilitasi Medik RSUP.H.Adam Malik Medan, yang dibagi atas 3 yaitu, klimakterium awal (3545 tahun), masa perimenopause (46-55 tahun), dan klimakterium akhir (56-65 tahun). Analisa data dengan menggunakan SPSS for windows versi 17.00, dimana untuk melihat hubungan antara kelompok densitas mineral tulang dengan masa klimakterium digunakan uji chi-square dan untuk melihat perbedaan nilai densitas mineral tulang pada masa klimakterium digunakan uji Anova. Sedangkan untuk melihat penurunan nilai densitas mineral tulang pada masa klimakterium digunakan Regresi Linier. Hasil Penelitian ; Dari hasil pengumpulan data, di jumpai pada masa klimakterium awal, densitas mineral tulang terbanyak adalah normal 17 orang (85%). Pada masa perimenopause, densitas mineral tulang terbanyak adalah osteopenia 10 orang (50%). Sedangkan pada masa klimakterium akhir, densitas mineral tulang terbanyak Universitas Sumatera Utara adalah osteopenia dan osteoporosis 8 orang (40%). Adanya hubungan yang bermakna secara statistik antara densitas mineral tulang dengan masa klimakterium yang dapat dilihat dari nilai p = 0,001 ( p< 0,05 ). Dijumpai nilai rata-rata densitas mineral tulang pada klimakterium awal, perimenopause dan klimakterium akhir adalah masing-masing -0,625, -1,390, -1,885. Hal ini menunjukkan adanya penurunan nilai densitas mineral tulang dari klimaterium awal, perimenopause dan klimakterium akhir. Adanya perbedaan bermakna rata-rata nilai densitas mineral tulang pada ketiga kelompok dengan nilai p = 0,001 (p<0.05). Dari uji perbedaan bermakna yang paling kecil (LSD), menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara masa perimenopause dengan klimakterium akhir p > 0,05. Dijumpai nilai ratarata IMT pada klimakterium awal adalah 22,02 , perimenopause adalah 21,84 ,dan klimakterium akhir adalah 22,56. Tidak adanya perbedaan yang bermakna dari ketiga kelompok klimakterium p > 0,05. Dijumpai hubungan berbanding terbalik antara kedua variabel tersebut. Yang mana semakin tinggi usia semakin kecil nilai densitas mineral tulang (T-Score) dengan nilai r = - 0,749. Dijumpai hubungan berbanding lurus antara kedua variabel tersebut. Yang mana semakin tinggi IMT semakin tinggi juga nilai densitas mineral tulang (T-Score) dengan nilai r = 0,355. Kesimpulan : Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Nilai rata-rata densitas mineral tulang pada wanita masa klimakterium awal (35-45 tahun), masa perimenopause (46-55 tahun), masa klimakterium akhir (56-65 tahun) adalah -0,625 (Normal), -1,390 (Osteopenia), -1,885 (Osteopenia). Dijumpai perbedaan bermakna rata-rata nilai densitas mineral tulang pada ketiga kelompok tersebut. Dijumpai hubungan berbanding terbalik antara usia dengan densitas mineral tulang. Yang mana semakin tinggi usia, semakin kecil nilai densitas mineral tulang. Kata Kunci : T-Score, Osteoporosis, Umur, Masa klimakterium Universitas Sumatera Utara