BAB II LANDASAN TEORI

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Pasar Modal
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai
instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat
utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun
instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi
perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana
bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi
berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan
instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham,
obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti
option, futures, dan lain-lain.
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan
Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan
7 8 dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan Efek.
Emiten (pihak yang memerlukan dana) utama di sekuritas pasar modal
adalah pemerintah pusat dan daerah, dan perusahaan. Pemerintah pusat
mengeluarkan surat hutang jangka panjang dan obligasi untuk mendanai
hutang negara. Pemerintah daerah juga mengeluarkan surat hutang jangka
panjang dan obligasi untuk membiayai proyek-proyek utama, seperti sekolahsekolah dan konstruksi penjara. Pemerintah tidak pernah mengeluarkan
saham karena mereka tidak dapat menjual hak kepemilikannya.
Perusahaan mengeluarkan baik obligasi maupun saham. Salah satu
keputusan yang paling sulit yang harus dihadapi oleh perusahaan adalah
apakah ia harus membiayai perkembangannya dengan hutang atau ekuitas.
Distribusi dari modal suatu perusahaan antara hutang dan ekuitas adalah
struktur permodalannya. Perusahaan masuk ke pasar modal karena mereka
tidak mempunyai kecukupan modal untuk mendanai peluang investasi yang
mereka miliki. Atau, perusahaan memilih untuk masuk ke pasar modal karena
ingin menyimpan modal yang mereka miliki untuk berjaga-jaga terhadap
kebutuhan yang tidak terduga. Dengan kata lain, tersedianya penggunaan
pasar modal yang efisien adalah suatu hal yang penting dan krusial bagi
terjaganya kesehatan dari sektor bisnis.
9 Pembeli terbesar dari sekuritas pasar modal adalah pihak rumah
tangga. Biasanya, individu dan rumah tangga menaruh dana yang mereka
miliki pada institusi keuangan yang menggunakan dana tersebut untuk
membeli instrumen pasar modal seperti obligasi atau saham.
Secara struktural, pasar modal di Indonesia dapat digambarkan ke
dalam diagram seperti di bawah ini:
Gambar 2. 1 Struktur Pasar Modal Indonesia
10 11 Pasar modal memiliki dua buah fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan
fungsi keuangan. Yang dimaksud dengan fungsi ekonomi adalah bahwa
sebuah pasar modal berfungsi sebagai fasilitator yang mempertemukan dua
pihak yang memiliki kepentingan, baik pihak yang memiliki kelebihan dana
untuk diinvestasikan (investor) maupun pihak yang memerlukan dana untuk
pengembangan bisnis lebih lanjut (emiten).
Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang dimilikinya, investor
mengharapkan akan memperoleh imbalan dari investasinya tersebut.
Sedangkan emiten akan menggunakan dana tersebut untuk kepentingan
ekspansi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan.
Dengan demikian fungsi ekonomi dari pasar modal ini sebetulnya tidak jauh
berbeda dengan fungsi perbankan pada umumnya yang menjadi perantara
(intermediary) keuangan.
Fungsi kedua dari pasar modal adalah fungsi keuangan. Yang
dimaksud dengan fungsi keuangan yaitu bahwa pasar modal menjadi sarana
bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham,
obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat
menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan
dan risiko masing-masing instrumen.
12 2.2
Pengertian Indeks Harga Saham
Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan
pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator tren pasar,
artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat,
apakah pasar sedang aktif atau lesu. Dengan adanya indeks, kita dapat
mengetahui tren pergerakan harga saham saat ini; apakah sedang naik, stabil
atau turun. Misal, jika di awal bulan nilai indeks 300 dan saat ini di akhir
bulan menjadi 360, maka kita dapat mengatakan bahwa secara rata-rata harga
saham mengalami peningkatan sebesar 20%.
Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk
menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau
beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik
dan menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu
yang cepat pula.
Di Bursa Efek Indonesia terdapat 6 (enam) jenis indeks, antara lain:
1. Indeks Individual, menggunakan indeks harga masing-masing saham
terhadap harga dasarnya, atau indeks masing-masing saham yang tercatat
di BEI.
2. Indeks Harga Saham Sektoral, menggunakan semua saham yang termasuk
dalam masing-masing sektor, misalnya sektor keuangan, pertambangan,
13 dan lain-lain. Di BEI indeks sektoral terbagi atas sembilan sektor yaitu:
pertanian, pertambangan, industri dasar, aneka industri, konsumsi,
properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan jasa, dan manufaktur.
3. Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG (Composite Stock Price
Index), menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen
penghitungan indeks.
4. Indeks LQ 45, yaitu indeks yang terdiri 45 saham pilihan dengan
mengacu kepada 2 variabel yaitu likuiditas perdagangan dan kapitalisasi
pasar. Setiap 6 bulan terdapat saham-saham baru yang masuk kedalam
LQ 45 tersebut.
5. Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic Index). JII merupakan indeks
yang terdiri 30 saham mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau
Indeks yang berdasarkan syariah Islam. Dengan kata lain, dalam Indeks
ini dimasukkan saham-saham yang memenuhi kriteria investasi dalam
syariat Islam. Saham-saham yang masuk dalam Indeks Syariah adalah
emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti:
•
Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau
perdagangan yang dilarang.
•
Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk
perbankan dan asuransi konvensional.
•
Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan
makanan dan minuman yang tergolong haram
14 •
Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan
barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat
mudarat
6. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan. Yaitu indeks harga
saham yang secara khusus didasarkan pada kelompok saham yang tercatat
di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan.
7. Indeks KOMPAS 100, merupakan Indeks Harga Saham hasil kerjasama
Bursa Efek Indonesia dengan harian KOMPAS. Indeks ini meliputi 100
saham dengan proses penentuan sebagai berikut :
a) Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan.
b) Saham tersebut masuk dalam perhitungan IHSG (Indeks Harga
Saham Gabungan).
c) Berdasarkan pertimbangan faktor fundamental perusahaan dan
pola perdagangan di bursa, BEI dapat menetapkan untuk
mengeluarkan saham tersebut dalam proses perhitungan indeks
harga 100 saham.
d) Masuk dalam 150 saham dengan nilai transaksi dan frekwensi
transaksi serta kapitalisasi pasar terbesar di Pasar Reguler, selama
12 bulan terakhir.
e) Dari sebanyak 150 saham tersebut, kemudian diperkecil
jumlahnya menjadi 60 saham dengan mempertimbangkan nilai
transaksi terbesar.
15 f) Dari sebanyak 90 saham yang tersisa, kemudian dipilih sebnyak
40 saham dengan mempertimbangkan kinerja: hari transaksi dan
frekwensi transaksi serta nilai kapitalisasi pasar di pasar reguler,
dengan proses sebagai berikut:
i. Dari 90 sisanya, akan dipilih 75 saham berdasarkan hari
transaksi di pasar reguler.
ii. Dari 75 saham tersebut akan dipilih 60 saham berdasarkan
frekuensi transaksi di pasar reguler.
iii. Dari 60 saham tersebut akan dipilih 40 saham berdasarkan
Kapitalisasi Pasar.
g) Daftar 100 saham diperoleh dengan menambahkan daftar saham
dari hasil perhitungan butir (e) ditambah dengan daftar saham
hasil perhitungan butir (f)
h) Daftar saham yang masuk dalam KOMPAS 100 akan diperbaharui
sekali dalam 6 bulan, atau tepatnya pada bulan Februari dan pada
bulan Agustus.
2.3
Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Reimers (2007, pg 8), laporan keuangan adalah sebuah hasil
proses akuntasi yang dapat menginformasikan kinerja dari periode
16 sebelumnya dan kondisi keuangan dari sebuah perusahaan. Laporan keuangan
ini dibutuhkan baik oleh pengguna eksternal ataupun manajerial dari suatu
perusahaan untuk membuat suatu keputusan.
2.3.1 Pengguna Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan informasi dan digunakan oleh
pihak eksternal yang tidak memiliki akses secara langsung terhadap
manajerial dari suatu perusahaan untuk dapat mengevaluasi kinerja
masa lalu, potensi masa depan, dan kondisi finansial dari sebuah
perusahaan. Informasi yang ada di dalam laporan keuangan
berdasarkan pada proses-proses transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan. Para pengguna tersebut antara lain:
•
Pemerintah:
Pemerintah membutuhkan informasi untuk menghitung pajak
penjualan yang harus dibayar oleh perusahaan, sebagai dasar
dalam menyusun statistik pendapatan nasional.
•
Kreditor:
Bank dan institusi lainnya, meminjamkan uang ke perusahaan.
Sebuah bank memerlukan informasi mengenai kinerja finansial
dari sebuah perusahaan untuk memutuskan apakah perusahaan
tersebut dapat membayar kembali pinjamannya atau tidak.
17 •
Investor Potensial:
Seorang investor potensial membutuhkan informasi yang dapat
dipercaya mengenai perusahaan sebelum melakukan investasi.
•
Vendors, pelanggan, dan karyawan:
Ketiga pengguna ini membutuhkan informasi yang berguna
mengenai keadaan finansial perusahaan untuk memutuskan
apakah akan bekerja, atau melakukan kegiatan bisnis, dengan
perusahaan tersebut.
2.3.2 Kualitas dari Laporan Keuangan
Sebuah informasi yang berguna adalah karakteristik yang
paling penting dari sebuah informasi laporan keuangan. Hal ini berarti
informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan-keputusan yang
akan diambil. Karena pihak luar tidak dapat mengevaluasi proses
akuntasi harian dari sebuah perusahaan, laporan keuangan merupakan
sebuah sumber informasi yang penting bagi investor dan pihak luar
lainnya.
Sebuah laporan keuangan dapat dikatakan berguna apabila
laporan tersebut:
18 •
Saling berkaitan:
Agar sebuah informasi dapat dikatakan saling berkaitan,
maka
informasi
tersebut
harus
cukup
signifikan
untuk
mempengaruhi keputusan bisnis serta harus dapat digunakan
untuk memprediksikan masa depan. Informasi tersebut harus
membantu memastikan atau membenarkan harapan pengguna.
Tidak peduli seberapa signifikan, informasi tersebut harus saling
berkaitan dari waktu ke waktu.
•
Dapat dipercaya:
Ketika sebuah informasi dapat dipercaya, pengguna dapat
mengacu padanya dan memastikan ketepatannya. Informasi
tersebut harus bebas sepenuhnya dari individu yang membuatnya.
Untuk dapat dipercaya, informasi dalam laporan keuangan
tersebut harus menjadi representasi yang jujur mengenai apa yang
ingin disampaikannya.
•
Dapat dibandingkan:
Sebagai tambahan selain harus saling terkait dan dapat
dipercaya, sebuah informasi juga harus dapat dibandingkan satu
sama lainnya. Karakteristik ini berarti investor akan dapat
19 membandingkan informasi keuangan yang sesuai antara dua buah
perusahaan yang mirip.
•
Konsisten:
Untuk dapat berguna, informasi laporan keuangan harus
konsisten. Konsisten adalah karakteristik yang memungkinkan
untuk mengikuti hasil suatu perusahaan dari tahun ke tahun.
Laporan keuangan yang tidak konsisten dapat membuat bingung
penggunanya dalam menilai kinerja dari suatu perusahaan.
2.3.3 Komponen Laporan Keuangan
Menurut Reimers (2007, p10), terdapat empat buah laporan
keuangan ditambah catatan yang digunakan oleh perusahaan untuk
melaporkan kinerja masa lalunya dan keadaan finansialnya:
a) Neraca (Balance Sheet)
Sebuah neraca menggambarkan kondisi finansial dari
sebuah perusahaan pada satu satuan waktu. Sebuah neraca terdiri
dari tiga kategori:
20 •
Aset (Assets)
Aset adalah sumber ekonomi yang dimiliki oleh
sebuah perusahaan. Ketika sebuah aset dibeli, aset
tersebut dapat dimiliki baik oleh kreditor ataupun
pemilik perusahaan tersebut. Kreditor adalah orang
atau
perusahaan
yang
dihutangi
oleh
sebuah
perusahaan.
•
Hutang (Liabilities)
Hutang adalah jumlah hutang dari sebuah
proses bisnis terhadap para kreditornya, yaitu mereka
yang meminjamkan uang kepada perusahaan dan
belum dibayar lunas.
•
Modal (Equity)
Hak dari para pemilik terhadap aset perusahaan
disebut modal. Untuk perusahaan, pemilik disebut
shareholders, sehingga modal pemilik dari sebuah
perusahaan dikenal dengan shareholders’ equity.
21 b) Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan Laba Rugi adalah laporan keuangan yang
menggambarkan kinerja dari sebuah perusahaan selama periode
tertentu, yang disebut periode akuntasi. Laporan laba rugi
menunjukkan semua pendapatan –jumlah yang diperoleh dari
penjualan atau jasa– yang diperoleh perusahaan selama sebuah
periode akuntasi dikurangi semua biaya yang harus ditanggung
untuk memperoleh keuntungan tersebut.
Biaya
yang
harus
ditanggung
untuk
memperoleh
keuntungan selama periode waktu tertentu biasanya disebut
pengeluaran / expenses. Periode tertentu tersebut biasanya selama
satu tahun. Satu tahun bisnis, yang kemungkinan sama atau tidak
sama dengan tanggal kalender, disebut dengan tahun fiskal (fiscal
year). Keuntungan sebuah perusahaan selama periode tertentu
disebut laba bersih (net income).
c) Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of changes in owners’
equity)
Sesuai dengan namanya, laporan perubahan ekuitas
menunjukkan perubahan yang terjadi pada ekuitas pemegang
saham selama satu periode. Laporan tersebut dimulai dengan
jumlah modal kontribusi pada satuan tanggal tertentu dalam
22 neraca dan merangkum penambahan serta pengurangan dari
jumlah tersebut selama satu periode tertentu.
Bagian kedua dari laporan tersebut dimulai dengan saldo
awal
dalam
Laba
Ditahan
dan
kemudian
menunjukkan
penambahan dan pengurangan pada Laba Ditahan selama tahun
tersebut. Laba bersih merupakan penambahan yang paling sering
terjadi. Deviden, yang merupakan pembagian keuntungan
perusahaan kepada para pemegang sahamnya, adalah pengurangan
yang paling sering terjadi.
Jumlah dari modal kontribusi dan saldo pada Laba Ditahan
kemudian ditambahkan untuk menunjukkan jumlah total dari
ekuitas pemegang saham pada akhir dari periode akuntasi.
d) Laporan Arus Kas (Statement of cash flows)
Laporan arus kas membantu manajer membentuk sebuah
gambaran lengkap dari posisi finansial sebuah perusahaan.
Laporan tersebut merupakan sebuah rangkuman dari semua kas
yang masuk ke dalam proses bisnis –pendapatan kas– dan semua
kas yang keluar dari proses bisnis –pengeluaran kas– selama satu
periode akuntasi. Dengan kata lain, laporan arus kas menunjukkan
semua aliran kas masuk dan semua aliran kas keluar untuk satu
23 tahun fiskal. Laporan arus kas tidak sama dengan laporan laba rugi
dengan dua alasan:
1. Akuntan mengukur pendapatan sebagai jumlah yang diperoleh
perusahaan selama satu periode, meskipun jika pendapatan
tersebut tidak sama dengan jumlah kas yang sebenarnya
diperoleh perusahaan.
2. Akuntan
mengukur
pengeluaran
sebagai
biaya
yang
ditanggung untuk memperoleh pendapatan, meskipun jika
pengeluaran tersebut tidak sama dengan jumlah yang
sebenarnya dibayar secara tunai.
Laporan laba rugi berisi akibat ekonomi dari proses
transaksi, sedangkan laporan arus kas berisi aliran kas masuk dan
keluar. Laporan arus kas terbagi menjadi tiga bagian:
i.
Kas dari aktivitas operasi
Aktivitas operasi adalah transaksi yang terjadi hariper-hari, kegiatan umum dari sebuah bisnis. Semua kas
yang dikumpulkan dari pelanggan dan semua kas yang
dibayarkan untuk pengeluaran operasi termasuk dalam kas
yang dihasilkan oleh aktivitas operasi.
24 ii.
Kas dari aktivitas investasi
Aktivitas investasi adalah transaksi kas yang
berhubungan dengan pembelian dan penjualan dari aset
yang biasanya berakhir lebih dari satu tahun.
iii.
Kas dari aktivitas pendanaan
Aktivitas
pendanaan
adalah
transaksi
yang
berhubungan dengan kreditor jangka panjang sebuah
perusahaan
atau
pemiliknya
–sumber
pendanaan
perusahaan. Dua sumber untuk pendanaan sebuah bisnis,
biasanya berupa kas, merupakan kontribusi dari pemilik dan
pinjaman
dari
kreditor.
Pendanaan
keluar
meliputi
pembayaran kembali dari pokok pinjaman kepada para
kreditor dan distribusi kepada pemilik. Baik modal
kontribusi dari pemilik ataupun proses pinjaman dari bank
adalah arus kas pendanaan.
e) Catatan atas laporan keuangan (Notes to the financial statements)
Catatan atas laporan keuangan biasanya bersifat sebagai
catatan kaki, yang merupakan sebuah bagian kesatuan dari
serangkaian laporan keuangan. Catatan ini menggambarkan
kebijakan-kebijakan
penting
akuntansi
perusahaan
dan
25 menyediakan
penjelasan-penjelasan
lain
untuk
membantu
pengguna di luar perusahaan dapat lebih mengerti mengenai
laporan keuangan tersebut.
2.4
Analisa Rasio Keuangan
2.4.1 Return on Equity
Return on Equity (ROE) mengukur jumlah pendapatan yang
diperoleh dari setiap rupiah yang diinvestasikan oleh pemegang
saham perusahaan.
′
Untuk menghitung ROE, diperlukan jumlah pemegang saham
umum pada awal dan akhir periode akutansi. Pemegang saham umum
adalah semua pemegang saham kecuali pemegang saham preferen.
Rasio ini menggunakan pemegang saham umum dikarenakan
pemegang saham umum dipertimbangkan sebagai pemilik yang
sebenarnya dari sebuah perusahaan.
26 Kemudian gunakan laba bersih, dikurangi dengan jumlah dari
deviden
preferen
yang
dibayarkan
setiap
tahun,
sebagai
pembilangnya. Alasan mengurangi deviden preferen dari laba bersih
adalah karena yang dihitung adalah imbal hasil kepada pemegang
saham umum. Rasio tersebut mengeluarkan pemegang saham preferen
dari pembilang dan penyebutnya.
Return on Equity menjelaskan seberapa baik perusahaan
dengan menggunakan kontribusi pemegang saham umum dan laba
yang ditahan pada bisnis tersebut.
2.4.2 Earning Per Share
Earning Per Share (EPS) mungkin merupakan rasio yang
paling dikenal dan sering dipakai karena analis dan investor
menggunakan laba saat ini untuk memprediksikan dividen dan harga
saham di masa akan datang. Rasio ini merupakan bagian per-saham
dari laba bersih dari setiap pemegang saham umum.
“Laba / Earnings” pada pembilang dari rasio ini dimulai dengan laba
bersih. Karena EPS didesain sebagai pendapatan dari pemegang
saham umum, deviden preferen harus dikurangkan dari laba bersih.
27 Seorang investor yang melihat laba bersih perusahaan
meningkat dari tahun ke tahun, mungkin tertipu karena percaya bahwa
dia telah berbuat lebih baik setiap tahunnya. Investor akan
memperoleh hasil lebih buruk, apabila jumlah saham umum yang
beredar di pasar mengalami peningkatan karena peningkatan tersebut
dapat mengurangi hak bagian investor pada laba perusahaan.
Meskipun laba bersih bertambah, namun laba tersebut harus dibagikan
kepada pemilik saham yang juga semakin banyak. EPS membantu
seorang investor memprediksikan harga saham sehingga mebuat rasio
ini menjadi sebuah rasio yang terkenal.
2.4.3 Price to Earning Ratio
Price to Earning Ratio merupakan harga per lembar saham
dibagi dengan pendapatan perusahaan per lembar saham saat ini.
Investor dan analis finansial percaya bahwa P/E Ratio
menandakan potensi pendapatan di masa akan datang. Sebuah P/E
Ratio yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut memiliki
potensi pertumbuhan yang signifikan. Ketika sebuah perusahaan tidak
memiliki laba, P/E Ratio tidak memiliki arti dikarenakan penyebutnya
bernilai nol (0).
28 2.5
Pengertian Risiko dan Tingkat Imbal Hasil
Di dalam kegiatan investasi, risiko menjadi sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan dengan tingkat pengembalian sebuah instrumen. Dengan semakin
tingginya tingkat pengembalian sebuah instrumen maka semakin tinggi juga
risiko yang harus dihadapi.
Risiko dari kegiatan investasi dapat diminimalkan, meskipun tidak
akan mungkin dapat dihilangkan, dengan cara melakukan diversifikasi
terhadap instrumen investasi. Dengan melakukan investasi pada beberapa
jenis instrumen, maka risiko yang harus dihadapi juga terbagi-bagi, sehingga
jika terjadi penurunan pada nilai salah satu instrumen, maka kerugian yang
dialami investor tidak terlalu besar. Risiko dapat dihitung salah satunya
dengan menggunakan metode standar deviasi.
Dalam konteks manajemen keuangan dan berdasarkan prinsip
diversifikasi, risiko dapat dibedakan menjadi dua macam:
•
Firm-specific Risk / Unique Risk / Diversible Risk / Nonsystematic Risk:
yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan proses diversifikasi oleh
investor, risiko ini berbeda antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya.
29 •
Market Risk / Nondiversifiable Risk / Systematic Risk: yaitu risiko yang
tetap ada meskipun telah dilakukan proses diversifikasi secara merata,
risiko ini merupakan risiko yang ada di pasar secara keseluruhan.
Expected Rate of Return (Imbal Hasil) merupakan tingkat imbal hasil
yang diinginkan oleh seorang investor karena kesediaannya menanggung
sejumlah risiko atas aktivitas investasi yang dilakukannya.
Untuk dapat menentukan seberapa banyak yang harus diinvestasikan,
maka pertama-tama investor harus menanyakan seberapa besar imbalan yang
ditawarkan
sebagai
konsekuensi
atas
risiko
yang
dihadapi
ketika
menginvestasikan dananya.
Imbalan tersebut disebut juga sebagai risk premium dan dapat
dihitung sebagai selisih antara tingkat imbal hasil investasi saham dengan
risk-free rate, yaitu, tingkat imbal hasil yang dapat diperoleh dengan
menanamkan dana pada risk-free asset seperti deposito bank, dana pasar
uang, dan Surat Utang Negara.
30 2.6
Strategi untuk Menjadi Investor Saham
Ada berbagai strategi dalam melakukan investasi pada saham,
beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulai investasi tersebut
adalah:
2.6.1 Tipe Investor
Kepribadian seseorang adalah unik dan banyak ragamnya,
namun secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga tipe karakter
atau dapat disebut tiga tipe investor:
1. The Visionary:
Yang termasuk dalam investor tipe ini adalah orang-orang
yang selalu mampu menampilkan gagasan besar dan juga mampu
memberikan gambaran apa yang akan terjadi di masa depan.
Orang seperti ini memiliki ciri-ciri: brilian, karismatik, nonkompromi, eksentrik, inovatif, dan pemimpi.
2. The Analyst:
Orang bertipe analis adalah mereka yang selalu mengambil
keputusan berdasar fakta dan angka, bukan atas dasar gagasan dan
ramalan seperti orang bertipe visionary. Orang seperti ini memiliki
ciri-ciri: brilian, rasional, bekerja dengan angka, berpikir hitam-
31 putih (tidak abu-abu), yakin ada jawaban jika tersedia data dan
fakta untuk dianalisis.
3. The Doer:
Yang dimaksud dengan doer adalah mereka yang memiliki
kemampuan merealisasikan apa yang sudah direncanakan. Orang
yang termasuk dalam tipe the doer ini memiliki ciri-ciri: terampil
dalam aplikasi, implementer konsep, pragmatis.
2.6.2 Tujuan Melakukan Investasi
Secara umum tujuan melakukan investasi dibedakan menjadi
dua macam. Pertama, investasi untuk mencari capital gain, dimana
biasanya investor cenderung agresif dalam mengambil posisi jual dan
beli yang cukup sering di pasar. Yang kedua adalah investasi untuk
menperoleh deviden, dimana biasanya investor akan lebih berhati-hati
dan cenderung pasif dalam memilih saham dengan deviden yang
besar.
2.6.3 Kemampuan sumber daya yang dimiliki
Paham akan kemampuan dan jumlah sumber daya yang
dimiliki dapat membuat perilaku bijak dalam berinvestasi. Dana yang
diinvestasikan sebaiknya adalah dana yang menganggur dan yang
tidak akan mengganggu likuiditas perusahaan.
32 2.6.4 Jangka waktu investasi
Lamanya jangka waktu melakukan investasi juga merupakan
salah satu pertimbangan yang perlu diambil, sebab hal ini berkaitan
dengan sifat para investor itu sendiri. Jangka waktu investasi dapat
dibedakan ke dalam dua macam, yaitu: jangka pendek dan jangka
panjang, dimana biasanya semakin pendek jangka waktunya, maka
akan cenderung memancing perilaku agresif dari investor dalam
mengambil posisi jual dan beli di pasar.
2.6.5 Memahami risiko investasi pada saham
Setiap kegiatan investasi pasti memiliki risiko. Risiko dapat
muncul dari berbagai penjuru dan bentuk, beberapa diantaranya
adalah kemungkinan mengalami kerugian (capital loss), kehilangan
kesempatan untuk melakukan investasi pada instrumen lainnya
(opportunity loss) dan adanya kemungkinan emiten akan likuidasi
serta adanya fluktuasi harga saham. Harga saham akan mengalami
fluktuasi akibat issue dan kebijakan yang terjadi di dalam maupun di
luar negri.
33 2.6.6 Mengenali jenis-jenis saham
Saham dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu common stock
(saham umum) dan preferred stock (saham preferen). Selanjutnya,
saham biasa dapat dibedakan lagi ke dalam 6 golongan, yaitu: saham
unggulan (blue chip stock), saham pertumbuhan (growth stock),
saham pendapatan (income stock), saham siklikal (cyclical stock),
saham yang bertahan (defensive stock), dan saham spekulasi
(speculative stock).
2.6.7 Menentukan strategi investasi
Banyak hal yang perlu dicermati sebagai pertimbangan untuk
membuat strategi investasi, mulai dari pemilihan proporsi portofolio
(pasar uang, saham dan obligasi), jenis saham yang akan dimasukkan
ke dalam portofolio, pemilihan sektor yang potensial, sehat atau
tidaknya arus kas sebuah perusahaan, hingga kepada perkembangan
tingkat suku bunga.
2.6.8 Memanfaatkan jasa professional
Tidak semua investor memiliki banyak waktu untuk
menganalisa serta mencari saham-saham yang potensial, bahkan
beberapa diantaranya juga tidak memiliki keahlian di bidang ini. Jika
memiliki keraguan terhadap investasi yang akan dilakukan, maka
34 sudah saatnya investor menggunakan jasa para professional yang
memang berkompeten dan ahli di bidang ini. Ada dua jenis jasa yang
tersedia untuk membantu para investor, yaitu jasa analis (security
analyst) dan jasa kelolaan (fund manager).
Jasa analis hanya merekomendasikan saham-saham yang
memiliki prospek pertumbuhan yang baik dan menentukan timing,
yaitu kapan saat yang tepat untuk menjual atau membeli saham-saham
tertentu. Sedangkan jasa kelolaan mengelola dana yang kemudian
menginvestasikan dana tersebut pada pasar uang atau pasar modal.
2.6.9 Selalu mengikuti perkembangan informasi
Informasi yang lengkap dan cepat merupakan hal yang sangat
penting bagi para investor untuk mengetahui kejadian terbaru di pasar
modal. Informasi ini berguna bagi para investor agar mereka dapat
mengambil tindakan secara cepat jika terjadi perkembangan yang
tidak diinginkan di pasar modal guna meminimumkan kerugian yang
mungkin terjadi akibat fluktuasi harga saham. Sebaliknya, investor
juga dapat mengambil keputusan secara cepat agar dapat memperoleh
keuntungan yang maksimum sebelum direbut oleh investor lain.
Download