analisis tingkat pengembalian dan risiko saham

advertisement
ANALISIS TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKO SAHAM
DALAMPENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN
MENGGUNAKANMODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN
PERBANKAN YANGLISTING DI BURSA EFEK JAKARTA
Oleh: INDAH WIJAYANTRI WULYANINGRUM ( 03620220 )
0f accounting
Dibuat: 2007-12-28 , dengan 3 file(s).
Keywords: Model Indeks Tunggal, Portofolio Optimal, Ecxess Returns to Beta. Single Index
Model, Optimal Portfolio, Excess Return to Beta.
ABSTRAKSI
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan pada perusahaan
perbankan yang listing di Bursa Efek Jakarta pada periode Januari 2005-Desember 2006 dengan
judul “Analisis Tingkat Pengembalian dan Risiko Saham dalam Penentuan Portofolio Optimal
dengan menggunakan Model Indeks Tunggal pada Perusahaan Perbankan yang listing di Bursa
Efek Jakarta”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan saham yang menjadi kandidat portofolio optimal
dan untuk mengetahui tingkat return portofolio dan risiko portofolio dari saham tersebut,
sehingga investor dapat mengetahui perusahaan mana yang memiliki tingkat pengembalian
investasi yang optimal.
Analisis dengan menggunakan Model Indeks Tunggal dengan bantuan program Microsoft excel
dapat menentukan kandidat portofolio dengan membandingkan antara excess return to beta
(ERB) dengan Cut off Rate(Ci). Dimana saham yang termasuk dalam portofolio optimal, nilai
ERBnya harus lebih besar atau sama dengan C* (nilai Ci yang terbesar adalah nilai ERB yang
terakhir).
Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 22 saham perusahaan perbankan, ada 8 perusahaan yang
masuk dalam kandidat portofolio optimal yaitu: saham Bank Swadesi (BSWD) dengan proporsi
dana sebesar 19,56%, saham Bank Mayapada (MAYA) dengan proporsi dana sebesar 4,07%,
saham Bank Niaga Kencana (ANKB) dengan proporsi dana sebesar 38,72%, saham Bank Lippo
(LPBN) dengan proporsi dana sebesar 4,78%, saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan
proporsi dana sebesar 4,50%, saham Bank Niaga (BNGA) dengan proporsi dana sebesar 6,36%,
saham Bank Central Asia (BBCA) dengan proporsi dana sebesar 19,24%, saham Bank Danamon
(BDMN) dengan proporsi dana sebesar 2,77%. Return portofolio dari portofolio optimal sebesar
4,34% dan risiko portofolio sebesar 4,12%.
Berdasarkan kesimpulan diatas, investasi pada perusahaan perbankan akan memberikan
keuntungan walaupun risiko yang ditanggung juga cukup besar. Jika ingin memperoleh
keuntungan yang maksimal, investasi sebaiknya tidak hanya pada satu sektor saja.
ABSTRACTION
This research represent research of quantitative descriptive is conducted at Perbankan stock
which is listing in Jakarta Stock Exchange at period of January 2005 until December 2006 with
title “ Analyze rate of return and rate of risk in making optimal portfolio with Single Index
Model in perbankan stock is listing in Jakarta Stock Exchange”.
Intention of this research is to determine candidate of optimal portfolio and to know rate of
portfolio return and portfolio risk so that all investor can know which company is which have
optimal investment rate of return.
Analyze used to Single Index Model by assistance of Microsoft excel program can determine
candidate of optimal portfolio with compare between excess return to beta (ERB) with Cut off
Rate (Ci). Where stock which shape optimal portfolio was larger or same with C* (Ci value
where the last ERB value still larger than Ci).
Result of analysis showed that from 22 perbankan company, there were 8 stock which shaped in
optimal portfolio that is: Bank Swadesi stock (BSWD) with proportion 19,56%, Bank Mayapada
stock (MAYA) with proportion 4,07%, Bank Niaga Kencana stock (ANKB) with proportion
38,72%, Bank Lippo stock (LPBN) with proportion 4,78%, Bank Rakyat Indonesia stock (BBRI)
with proportion 4,50%, Bank Niaga stock (BNGA) with proportion 6,36%, Bank Central Asia
stock (BBCA) with proportion 19,24%, Bank Danamon stock (BDMN) with proportion 2,77%.
Portfolio return hoped from optimal portfolio was 4,34% and portfolio risk level was 4,12%.
Pursuant to conclusion above, invest in perbankan company sector was really profitable but also
risk level still large which investor guaranteed. If want to get maximum profit, invest shouldn’t
be in one sector only.
Download