Judul Buku : Meretas Sejuta Saudagar: how to turn a great ideas into a reality Pengarang: H. Firmandez Penerbit: PT. Elex Media Komputindo Tahun Terbit: 2011 ISBN: 978-602-00-0493-8 Tebal: xxxv + 148 Halaman Kalau dilirik dari sejarahnya, para pendahulu nenek moyang Aceh adalah pejuang kepahlawanan dan saudagar yang pemberani. Sederet tokoh berasal dari tanah rencong, mereka adalah Iskandar Muda, Teungku Tjik Ditiro, Daud Beureuh dan tokoh nasional lainnya. Dianugerahi kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan bahkan menjadi salah satu pusat perdagangan terkenal di nusantara, memunculkan banyak saudagar. Kata “saudagar” atau “syedaga” berasal dari bahasa Persia, yang berarti Pedagang (trader, merchant). Pedagang adalah pengusaha yang bergerak dalam perdagangan barang atau komoditas dalam jumlah besar untuk mendapatkan keuntungan, atau dengan kata lain, saudagar menjadi pedagang besar yang berkantong tebal karena mempunyai sejuta akal. Berani mengambil resiko dan memulai hal yang baru karena memiliki jiwa inovatif dan koordinatif yang dominan merupakan aspek dominan dari sosok saudagar. Melalui buku ini pembaca diajak penulis untuk mengetahui cara dan proses langkah demi langkah menangkap peluang untuk dapat memulai berbisnis dengan cerita pengalaman nyatanya sebagai saudagar yang telah bertahun-tahun melang melintang dengan pengalaman hidupnya di tanah rencong. Penulis diberi amanah sebagai ketua Kadin Daerah Provinsi dan anggota DPRD Aceh. Pengalaman penulis ini tentu memperoleh banyak data dan fakta sehingga mengetahui persis kondisi ekonomi masyarakat Aceh yang tercabik-cabik selama ratusan tahun berada dalam pergolakan. Bahkan Ia kian getol lagi menyuarakan keinginannya agar masyarakat lebih sejahtera mengingat betapa hancurnya infrastruktur sebagian daratan Aceh karena tsunami beberapa tahun lalu. Kini masyarakat Aceh beranjak menatap masa depannya dengan lebih cerah seiring situasi sosial politik yang kian membaik. Ia berupaya membangun pengalaman manis pahitnya berbisnis selama ini di tengah situasi tersebut. Buku ini secara lengkap membahas: “Peran saudagar secara umum di dunia dan nusantara”, “Peran saudagar Aceh abad 13-16”, “Peran Sultan Aceh, Iskandar Muda, di Abad 17”, “Peran saudagar Aceh di Awal kemerdekaan ”, “Cara dan langkah mewujudkan saudagar”, dan “Menyongsong sejuta harapan di zaman perubahan”. Buku ini termasuk jenis buku kewirausahaan, dengan mengangkat tema bagaimana menciptakan sejuta saudagar. Ada beberapa cara untuk menciptakan dan mencetak seorang saudagar yaitu: dari si calon saudagar sendiri harus mempunyai pola pikir positif terhadap dunia ini yang penuh dengan peluang, Kedua, kebijakan pemerintah yang berpihak pada saudagar, ketiga, bantuan pengucuran kredit dari bank, dan calon pengusaha tersebut sendiri yang harus mempunyai daya cipta, inovasi dan kreasi. Kelebihan buku ini, yaitu gaya Bahasa dalam buku ini menggunakan gaya bahasa formal yang mudah dimengerti oleh pembacanya, yang memuat kisah pengalaman hidup dan perjuangan penulis untuk mengembangkan bisnis dan bisa sukses hingga sekarang. Kekurangan dalam buku ini yaitu kurangnya literatur sejarah terkait saudagar dan perdagangan Aceh, karena penulis memang bukanlah seorang sejarawan. Namun buku ini sangat bermanfaat untuk menambah khasanah pengetahuan mengenai peranan saudagar Aceh di nusantara dan untuk memberi pencerahan bagaimana lika liku meraih jiwa kesaudagaran sejati untuk memotivasi jiwa-jiwa para entrepeurship muda bangsa Indonesia untuk dapat bangkit dan mempunyai jiwa daya juang yang tangguh untuk berwirausaha dan menjadi pengusaha yang sukses. (MRN-2014)