Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio

advertisement
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
1
Optimasi Multi-Objective
pada Pemilihan Portofolio dengan Metode
Nadir Compromise Programming
Ema Rahmawati dan Subchan.
Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: [email protected]
Abstrak—Portofolio saham merupakan kumpulan aset yang
dimiliki oleh perusahaan maupun perseorangan. Agar tujuan
dalam berinvestasi tercapai maka dalam mengelola portofolio
saham diperlukan manajemen portofolio. Sedangkan portofolio
yang optimal dibentuk dari beberapa kriteria yaitu optimasi
resiko, memaksimalkan expected return dan meminimalkan
modal investasi. Dalam tugas akhir ini permasalahan optimasi
multi-objective diselesaikan dengan menggunakan metode Nadir
Compromise Programming. Pada penelitian dianalisis 20 saham
yang bergerak pada 5 sektor periode Januari 2009 hingga Maret
2013. Dari hasil optimasi dihasilkan 11 saham terpilih dengan
nilai expected return yang maksimal dengan modal investasi
sebesar 7820,66. Berdasar Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) diperoleh expected return portofolio yang nilainya lebih
besar daripada expected return pasar.
Kata Kunci—Compromise Programming, multi objective
programming, Nadir Compromise Programming, portofolio saham.
I. PENDAHULUAN
A
set finansial yang paling menguntungkan dan menjadi
primadona di kalangan investor saat ini adalah saham.
Saham merupakan salah satu aset finansial yang
diperdagangkan di pasar modal. Investasi pada sektor ini
menawarkan tingkat keuntungan yang tinggi dibandingkan
dengan investasi di sektor aset real, seperti pembelian aset
produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan dan
lainnya. Namun dalam berinvestasi semakin tinggi tingkat
return yang ditawarkan maka semakin tinggi pula tingkat
resiko yang dihadapi investor. Sedangkan investor pada
umumnya menginginkan return yang maksimal dengan resiko
yang minimal, sehingga sebelum menanamkan modalnya
investor harus melakukan penelitian dan analisis agar tujuan
dalam berinvestasi tercapai. Salah satu cara untuk
meminimalkan resiko yaitu dengan melakukan diversifikasi
atau penyebaran investasi dengan membentuk portofolio yang
terdiri dari beberapa saham. Portofolio merupakan kombinasi
atau gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset finansial
maupun aset real yang dimiliki oleh investor [1]. Portofolio
disusun untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal,
sehingga dalam permasalahan optimasi portofolio terdapat
fungsi tujuan yang dipertimbangkan investor yaitu
memaksimalkan tingkat pengembalian yang diharapkan dan
meminimalkan resiko [2].
Teori portofolio modern yang dicetuskan oleh Harry
Markowitz (1952), dimana Markowitz memandang pemilihan
portofolio sebagai model optimasi yang dikenal dengan model
mean-variance dengan melibatkan dua fungsi tujuan yaitu
memaksimalkan expected return dan meminimumkan resiko
[3]. Dalam permasalahan pemilihan portofolio dianalisa
bagaimana mengalokasikan modal agar memperoleh
keuntungan maksimal dengan resiko yang minimal. Pada
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Putri Ciptaningrum
(2010) membahas tentang pemilihan portofolio dengan
masalah optimasi dengan dua fungsi tujuan yaitu
memaksimalkan expected return dan meminimalkan resiko
dengan menggunakan metode Compromise Programming
sehingga didapatkan lima portofolio yang efisien.
Pada tugas akhir ini digunakan Nadir Compromise
dalam
menyelesaikan
permasalahan
Programming
multi-objective pada model optimasi portofolio. Nadir
Compromise Programming adalah metode pengembangan dari
metode Compromise Programming yang dapat digunakan
untuk mengoptimalkan permasalahan multi-objective, sehingga
dapat menentukan portofolio yang optimal dari kumpulan
saham.
II. METODE PENELITIAN
A. Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh
dari http://finance.yahoo.com/. Data yang digunakan meliputi
data opening price, closing price dan data Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) mulai bulan Januari 2009 sampai bulan
Maret 2013. Data yang digunakan adalah data saham dari 20
perusahaan yang mempunyai data (opening price dan closing
price). Perusahaan-perusahaan tersebut dibedakan menjadi
lima sektor, yaitu sektor energi dan metal, finansial, jasa,
manufaktur dan perkebunan.
B. Menghitung Return dan Expected Return Saham Individual
Dari hasil perhitungan return, dapat diketahui suatu saham
untung atau rugi pada periode tertentu. Setelah diketahui return
saham pada masing-masing periode maka dapat dihitung
expected return dari suatu saham.
C. Menghitung Koefisien Resiko Masing-masing Saham
Koefisien resiko dihitung dengan membandingkan return
history asset dengan return pasar menggunakan teknik
statistika untuk menghitung kovarian masing-masing saham.
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
D. Merancang Model Optimasi Portofolio
Pada tahap ini akan dirancang sebuah model optimasi
portofolio. Dalam pembentukan portofolio, investor selalu
menginginkan return yang maksimal dengan resiko dan dana
yang minimal. Oleh karena itu fungsi tujuan dari model
optimasi portofolio terdiri dari 3 aspek, yaitu resiko, expected
return dan modal investasi. Sedangkan fungsi kendala untuk
model optimasi portofolio ini adalah koefisien resiko, jumlah
proporsi dana yang diinvestasikan, serta batas atas dan batas
bawah dana yang diinvestasikan
E. Menentukan Proporsi Dana
Pada tahap sebelumnya, didapatkan model optimasi pada
portofolio adalah multi-objective. Untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut maka pada tahap ini digunakan Nadir
Compromise Programming. Pada tahap ini juga didapatkan
jumlah proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing
saham dengan Nadir Compromise Programming. Dengan
didapatkan proporsi dana masing-masing saham pada lima
sektor, maka didapatkan portofolio yang optimal.
III. PENGOLAHAN DATA
A. Perhitungan Return dan Expected Return Saham
Hasil dari investasi berdasar return yang diperoleh dalam
periode waktu tertentu, sedangkan data yang dibahas pada
penelitian ini adalah harga saham mulai dari bulan Januari 2009
sampai dengan Maret 2013. Pengembalian itu sama dengan
perubahan nilai saham dalam kurun waktu tertentu dibagi
dengan nilai awal saham.
Tabel 3.1 Nilai Expected Return Masing-Masing Saham
Nama
Nama
𝐸𝐸(𝑅𝑅)
𝐸𝐸(𝑅𝑅)
Saham
Saham
ANTM
0,011317 TLKM 0,014841
2
Tabel 3.2 Nilai Kovarian Saham-Return Pasar
Nama
Nama
𝐢𝐢𝐢𝐢𝐢𝐢(𝑅𝑅𝑖𝑖 ′ π‘…π‘…π‘šπ‘š )
𝐢𝐢𝐢𝐢𝐢𝐢(𝑅𝑅𝑖𝑖 ′ π‘…π‘…π‘šπ‘š )
Saham
Saham
ANTM
0.004598
TLKM
0.001866
ITMG
0.005218
HEXA
0.003673
PGAS
0.002560
AKRA
0.003850
INCO
0.005126
INDF
0.004472
PTBA
0.004243
KLBF
0.003363
BBRI
0.004633
MYOR
0.004359
BBNI
0.005020
UNVR
0.000937
BMRI
0.005041
ASII
0.004581
BBCA
0.002964
LSIP
0.003735
UNTR
0.004363
AALI
0.002039
Tabel 3.2 merupakan hasil yang diperoleh dari perhitungan
nilai kovarian saham-return pasar dari masing-masing saham
yang didapatkan dengan menggunakan persamaan :
�𝑅𝑅𝑗𝑗 −𝐸𝐸(𝑅𝑅𝑖𝑖 )οΏ½οΏ½π‘…π‘…π‘šπ‘šπ‘šπ‘š −𝐸𝐸(π‘…π‘…π‘šπ‘š )οΏ½
(2)
𝐢𝐢𝐢𝐢𝐢𝐢�𝑅𝑅𝑖𝑖 ′ π‘…π‘…π‘šπ‘š οΏ½ = ∑𝑁𝑁
𝑗𝑗 =1
𝑁𝑁
Sedangkan untuk menghitung varian pasar menggunakan
persamaan :
2
οΏ½π‘…π‘…π‘šπ‘šπ‘šπ‘š −𝐸𝐸(π‘…π‘…π‘šπ‘š )οΏ½
(3)
πœŽπœŽπ‘šπ‘š2 = ∑𝑁𝑁
𝑗𝑗 =1
𝑁𝑁
Sehingga dari persamaan (3) didapatkan nilai varian pasar
adalah 0.003225. Setelah diketahui nilai varian return pasar
dan kovarian antara masing-masing saham dengan return
pasar, maka dapat dihitung koefisien resiko masing-masing
saham.
Tabel 3.3 Nilai Koefisien Resiko Saham
Nama
Nama
Beta (𝛽𝛽)
Beta (𝛽𝛽)
Saham
Saham
ANTM
1.425593 TLKM 0.578510
ITMG
0,031779
HEXA
0,047049
PGAS
0,030578
AKRA
0,052403
INCO
0,012931
INDF
0,0486686
PTBA
0,019030
KLBF
0,070469
ITMG
1.617650
HEXA
1.138862
BBRI
0,033006
MYOR
0,067446
PGAS
0.793521
AKRA
1.193499
BBNI
0,044089
UNVR
0,025267
INCO
1.589113
INDF
1.386301
BMRI
0,040642
ASII
0,063638
PTBA
1.315604
KLBF
1.042594
BBCA
0,021789
LSIP
0,0357573
BBRI
1.436440
MYOR
1.351373
UNTR
0,039044
AALI
0,020352
BBNI
1.556309
UNVR
0.290526
BMRI
1.562884
ASII
1.420340
BBCA
0.910525
LSIP
1.157929
UNTR
1.352611
AALI
0.632100
Tabel 3.1 merupakan hasil yang diperoleh dari perhitungan
nilai expected return dari masing-masing saham yang
didapatkan dengan menggunakan persamaan :
𝐸𝐸(𝑅𝑅𝑖𝑖 ) = ∑𝑁𝑁
𝑗𝑗 =1
𝐸𝐸�𝑅𝑅𝑗𝑗 οΏ½
𝑁𝑁
(1)
B. Perhitungan Koefisien Resiko
Sebelum menghitung koefisien resiko masing-masing saham,
terlebih dahulu dihitung return pasar atau tingkat pengembalian
pasar. Return pasar diwakili oleh Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG). Sedangkan koefisien resiko didapatkan
dengan membandingkan kovarian saham-return pasar dengan
varian return pasar.
Tabel 3.3 merupakan hasil nilai koefisien resiko masingmasing saham yang didapatkan dengan menggunakan
persamaan :
𝛽𝛽𝑖𝑖 =
𝐢𝐢𝐢𝐢𝐢𝐢 �𝑅𝑅𝑖𝑖 ′ π‘…π‘…π‘šπ‘š οΏ½
2
πœŽπœŽπ‘šπ‘š
(4)
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
IV. MODEL OPTIMASI PORTOFOLIO
A. Perumusan Fungsi Tujuan dan Fungsi Kendala
Model optimasi portofolio terdiri dari tiga aspek yaitu
resiko, expected return dan modal investasi. Sedangkan
variabel keputusannya adalah mendapatkan proporsi dana yang
diinvestasikan pada masing-masing saham dalam portofolio
tersebut.. Pendefinisian variabel keputusannya adalah sebagai
berikut :
π‘₯π‘₯1 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham PT.
Aneka Tambang
π‘₯π‘₯2 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham PT. Indo
Tambangraya Megah Tbk
π‘₯π‘₯3 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham
Perusahaan Gas Negara
π‘₯π‘₯4 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham Vale
Indonesia Tbk
π‘₯π‘₯5 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham Tambang
Batubara Bukit Asam
π‘₯π‘₯6 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham Bank
Rakyat Indonesia
π‘₯π‘₯7 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham Bank
Negara Indonesia
π‘₯π‘₯8 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham Bank
Mandiri Tbk
π‘₯π‘₯9 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham Bank
Central Asia Tbk
π‘₯π‘₯10 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham United
Tractors Tbk
π‘₯π‘₯11 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham
Telekomunikasi Indonesia
π‘₯π‘₯12 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham Hexindo
Adiperkasa Tbk
π‘₯π‘₯13 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham AKR
Corporindo Tbk
π‘₯π‘₯14 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham Indofood
Sukses Makmur Tbk
π‘₯π‘₯15 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham Kalbe
Farma Tbk
π‘₯π‘₯16 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham Mayora
Indah Tbk
π‘₯π‘₯17 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham Unilever
Indonesia Tbk
π‘₯π‘₯18 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham Astra
International Tbk
π‘₯π‘₯19 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham PP
London Sumatra Indonesia Tbk
π‘₯π‘₯20 : proporsi dana yang diinvestasikan pada saham Astra
Agro Lestari Tbk
1. Perumusan fungsi tujuan
Penentuan fungsi tujuan portofolio mempertimbangkan tiga
aspek yaitu expected return, resiko dan modal investasi yang
dirumuskan sebagai berikut :
a. Fungsi tujuan optimum resiko
(5)
Opt 𝑓𝑓1 = ∑20
𝑖𝑖=1 𝛽𝛽𝑖𝑖 π‘₯π‘₯𝑖𝑖
b. Fungsi tujuan maksimasi expected return
(6)
Maks 𝑓𝑓2 = ∑20
𝑖𝑖=1 𝐸𝐸(𝑅𝑅𝑖𝑖 ) π‘₯π‘₯𝑖𝑖
c. Fungsi tujuan minimasi modal investasi
Min 𝑓𝑓3 = ∑20
𝑖𝑖=1 𝑃𝑃𝑖𝑖 π‘₯π‘₯𝑖𝑖
3
(7)
2. Perumusan fungsi kendala
Dalam memenuhi tujuan optimasi portofolio tersebut ada
beberapa kendala, antara lain :
a. Fungsi kendala jumlah dana yang diinvestasikan.
∑20
(8)
𝑖𝑖=1 π‘₯π‘₯𝑖𝑖 = 1
b. Fungsi kendala jumlah dana masing-masing sektor.
π‘₯π‘₯1 + π‘₯π‘₯2 + π‘₯π‘₯3 + π‘₯π‘₯4 + π‘₯π‘₯5 = 0.2
π‘₯π‘₯6 + π‘₯π‘₯7 + π‘₯π‘₯8 + π‘₯π‘₯9 = 0.2
π‘₯π‘₯10 + π‘₯π‘₯11 + π‘₯π‘₯12 + π‘₯π‘₯13 = 0.2
π‘₯π‘₯14 + π‘₯π‘₯15 + π‘₯π‘₯16 + π‘₯π‘₯17 + π‘₯π‘₯18 = 0.2
(9)
π‘₯π‘₯19 + π‘₯π‘₯20 = 0.2
c. Fungsi kendala batas bawah dan batas atas dana yang
diinvestasikan.
(10)
0 ≤ π‘₯π‘₯𝑖𝑖 ≤ 0,1 , untuk 𝑖𝑖 = 1, 2, 3,… , 20
B. Nadir Compromise Programming
Sebelum merumuskan kedalam fungsi tujuan Nadir
Compromise Programming, maka terlebih dahulu dicari nilai
Nadir dari fungsi tujuan maksimum dan minimum, dengan cara
mengoptimasi masing-masing fungsi tujuan dengan fungsi
kendala yang ada.
1. Nilai ideal dan nadir expected return portofolio
Untuk portofolio yang terdiri dari 20 saham, nilai ideal
expected return dapat dirumuskan sebagai berikut :
Maks 0.011317 π‘₯π‘₯1 + 0.031779 π‘₯π‘₯2 + 0.030578 π‘₯π‘₯3 +
0.012931 π‘₯π‘₯4 + 0.019030 π‘₯π‘₯5 + 0.033006 π‘₯π‘₯6 +
0.044089 π‘₯π‘₯7 + 0.040642 π‘₯π‘₯8 + 0.021789 π‘₯π‘₯9 +
0.039044 π‘₯π‘₯10 + 0.014841 π‘₯π‘₯11 + 0.047049 π‘₯π‘₯12 +
0.052403 π‘₯π‘₯13 + 0.0486686 π‘₯π‘₯14 + 0.070469 π‘₯π‘₯15 +
0.067446 π‘₯π‘₯16 + 0.025267 π‘₯π‘₯17 + 0.063638 π‘₯π‘₯18 +
0.0357573 π‘₯π‘₯19 + 0.020352 π‘₯π‘₯20
Dengan kendala :
π‘₯π‘₯1 + π‘₯π‘₯2 + π‘₯π‘₯3 + π‘₯π‘₯4 + π‘₯π‘₯5 = 0.2
π‘₯π‘₯6 + π‘₯π‘₯7 + π‘₯π‘₯8 + π‘₯π‘₯9 = 0.2
π‘₯π‘₯10 + π‘₯π‘₯11 + π‘₯π‘₯12 + π‘₯π‘₯13 = 0.2
π‘₯π‘₯14 + π‘₯π‘₯15 + π‘₯π‘₯16 + π‘₯π‘₯17 + π‘₯π‘₯18 = 0.2
π‘₯π‘₯19 + π‘₯π‘₯20 = 0.2
𝑖𝑖 = 1,2,3 … ,20
0 ≤ π‘₯π‘₯𝑖𝑖 ≤ 0.1
Dengan 𝑓𝑓2 adalah nilai ideal expected return pada 20 saham
yang dibentuk portofolio, maka dengan menyelesaikan model
diatas didapatkan 𝑓𝑓2 = 0.04405643.
Dalam permasalahan multi-objective, nilai Nadir adalah
nilai yang berlawanan dengan nilai ideal dan didapatkan dari
nilai solusi yang terburuk. Sehingga perhitungan untuk nilai
Nadir maksimasi expected return sebagai berikut :
Min 0.011317 π‘₯π‘₯1 + 0.031779 π‘₯π‘₯2 + 0.030578 π‘₯π‘₯3 +
0.012931 π‘₯π‘₯4 + 0.019030 π‘₯π‘₯5 + 0.033006 π‘₯π‘₯6 +
0.044089 π‘₯π‘₯7 + 0.040642 π‘₯π‘₯8 + 0.021789 π‘₯π‘₯9 +
0.039044 π‘₯π‘₯10 + 0.014841 π‘₯π‘₯11 + 0.047049 π‘₯π‘₯12 +
0.052403 π‘₯π‘₯13 + 0.0486686 π‘₯π‘₯14 + 0.070469 π‘₯π‘₯15 +
0.067446 π‘₯π‘₯16 + 0.025267 π‘₯π‘₯17 + 0.063638 π‘₯π‘₯18 +
0.0357573 π‘₯π‘₯19 + 0.020352 π‘₯π‘₯20
Dengan kendala :
π‘₯π‘₯1 + π‘₯π‘₯2 + π‘₯π‘₯3 + π‘₯π‘₯4 + π‘₯π‘₯5 = 0.2
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
π‘₯π‘₯6 + π‘₯π‘₯7 + π‘₯π‘₯8 + π‘₯π‘₯9 = 0.2
π‘₯π‘₯10 + π‘₯π‘₯11 + π‘₯π‘₯12 + π‘₯π‘₯13 = 0.2
π‘₯π‘₯14 + π‘₯π‘₯15 + π‘₯π‘₯16 + π‘₯π‘₯17 + π‘₯π‘₯18 = 0.2
π‘₯π‘₯19 + π‘₯π‘₯20 = 0.2
𝑖𝑖 = 1,2,3 … ,20
0 ≤ π‘₯π‘₯𝑖𝑖 ≤ 0.1
Dengan 𝑓𝑓2∗ adalah nilai Nadir expected return pada 20
saham yang dibentuk portofolio, maka dengan menyelesaikan
model diatas didapatkan 𝑓𝑓2∗ = 0.02629729.
2. Nilai ideal dan nadir modal investasi
Untuk portofolio yang terdiri dari 20 saham, nilai ideal
modal investasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Min 1370 π‘₯π‘₯1 + 35500 π‘₯π‘₯2 + 5950 π‘₯π‘₯3 + 2375 π‘₯π‘₯4 +
14400 π‘₯π‘₯5 + 8750 π‘₯π‘₯6 + 5050 π‘₯π‘₯7 + 10000 π‘₯π‘₯8
+11400 π‘₯π‘₯9 + 18200 π‘₯π‘₯10 + 11000 π‘₯π‘₯11 +
5600 π‘₯π‘₯12 + 5000 π‘₯π‘₯13 + 7450 π‘₯π‘₯14 + 1240 π‘₯π‘₯15
+27100 π‘₯π‘₯16 + 22800 π‘₯π‘₯17 + 7900 π‘₯π‘₯18 +
1930π‘₯π‘₯19 + 18500 π‘₯π‘₯20
Dengan kendala :
π‘₯π‘₯1 + π‘₯π‘₯2 + π‘₯π‘₯3 + π‘₯π‘₯4 + π‘₯π‘₯5 = 0.2
π‘₯π‘₯6 + π‘₯π‘₯7 + π‘₯π‘₯8 + π‘₯π‘₯9 = 0.2
π‘₯π‘₯10 + π‘₯π‘₯11 + π‘₯π‘₯12 + π‘₯π‘₯13 = 0.2
π‘₯π‘₯14 + π‘₯π‘₯15 + π‘₯π‘₯16 + π‘₯π‘₯17 + π‘₯π‘₯18 = 0.2
π‘₯π‘₯19 + π‘₯π‘₯20 = 0.2
𝑖𝑖 = 1,2,3 … ,20
0 ≤ π‘₯π‘₯𝑖𝑖 ≤ 0.1
Dengan 𝑓𝑓3 adalah nilai ideal minimasi modal investasi pada
20 saham yang dibentuk portofolio, maka dengan
menyelesaikan model diatas didapatkan 𝑓𝑓3 = 5726,5.
Sedangkan closing price pada 20 saham disajikan pada Tabel
4.1.
Tabel 4.1 Closing Price Saham
Nama
Closing
Nama
Closing
Saham
Price
Saham
Price
ANTM
1370
TLKM
11000
ITMG
35500
HEXA
5600
PGAS
5950
AKRA
5000
INCO
2375
INDF
7450
PTBA
14400
KLBF
1240
BBRI
8750
MYOR
27100
BBNI
5050
UNVR
22800
BMRI
10000
ASII
7900
BBCA
11400
LSIP
1930
UNTR
18200
AALI
18500
Sedangkan perhitungan untuk nilai Nadir minimasi dana
sebagai berikut :
Maks 1370 π‘₯π‘₯1 + 35500 π‘₯π‘₯2 + 5950 π‘₯π‘₯3 + 2375 π‘₯π‘₯4 +
14400 π‘₯π‘₯5 + 8750 π‘₯π‘₯6 + 5050 π‘₯π‘₯7 + 10000 π‘₯π‘₯8
+11400 π‘₯π‘₯9 + 18200 π‘₯π‘₯10 + 11000 π‘₯π‘₯11 +
5600 π‘₯π‘₯12 + 5000 π‘₯π‘₯13 + 7450 π‘₯π‘₯14 + 1240 π‘₯π‘₯15
+27100 π‘₯π‘₯16 + 22800 π‘₯π‘₯17 + 7900 π‘₯π‘₯18 +
1930π‘₯π‘₯19 + 18500 π‘₯π‘₯20
Dengan kendala :
π‘₯π‘₯1 + π‘₯π‘₯2 + π‘₯π‘₯3 + π‘₯π‘₯4 + π‘₯π‘₯5 = 0.2
π‘₯π‘₯6 + π‘₯π‘₯7 + π‘₯π‘₯8 + π‘₯π‘₯9 = 0.2
4
π‘₯π‘₯10 + π‘₯π‘₯11 + π‘₯π‘₯12 + π‘₯π‘₯13 = 0.2
π‘₯π‘₯14 + π‘₯π‘₯15 + π‘₯π‘₯16 + π‘₯π‘₯17 + π‘₯π‘₯18 = 0.2
π‘₯π‘₯19 + π‘₯π‘₯20 = 0.2
𝑖𝑖 = 1,2,3 … ,20
0 ≤ π‘₯π‘₯𝑖𝑖 ≤ 0.1
Dengan 𝑓𝑓3∗ adalah nilai Nadir minimasi modal investasi
pada 20 saham yang dibentuk portofolio, maka dengan
menyelesaikan model diatas didapatkan 𝑓𝑓3∗ = 17083.
3. Perumusan fungsi tujuan Nadir Compromise Programming
Untuk memperoleh suatu solusi kompromis dari ketiga
fungsi tujuan adalah dengan menggunakan Nadir Compromise
Programming. Perhitungan pada fungsi tujuan Nadir
Compromise Programming ini menganggap semua fungsi
tujuan mempunyai bobot 𝑀𝑀 yang sama dan nilai dari 𝑝𝑝 adalah
sama dengan satu. Dengan asumsi 𝑝𝑝 = 1 dan bobot
masing-masing untuk 𝑀𝑀1 = 1/3 (resiko), 𝑀𝑀2 = 1/3 (expected
return) dan 𝑀𝑀3 =1/3 (modal investasi). Sehingga model fungsi
tujuan Nadir Compromise Programming dapat diformulasikan
sebagai berikut [4] :
(11)
Min [𝑀𝑀1 (𝛿𝛿1+ + 𝛿𝛿1− ) + 𝑀𝑀2 (−𝛿𝛿2+ ) + 𝑀𝑀3 (−𝛿𝛿3−) ]
Dengan kendala :
𝑓𝑓1 − 𝛿𝛿1+ = 1
𝑓𝑓1 + 𝛿𝛿1− = 1
𝑓𝑓2 − 𝛿𝛿2+ = 𝑓𝑓2∗
𝑓𝑓3 + 𝛿𝛿3− = 𝑓𝑓3∗
π‘₯π‘₯1 + π‘₯π‘₯2 + π‘₯π‘₯3 + π‘₯π‘₯4 + π‘₯π‘₯5 = 0.2
π‘₯π‘₯6 + π‘₯π‘₯7 + π‘₯π‘₯8 + π‘₯π‘₯9 = 0.2
π‘₯π‘₯10 + π‘₯π‘₯11 + π‘₯π‘₯12 + π‘₯π‘₯13 = 0.2
π‘₯π‘₯14 + π‘₯π‘₯15 + π‘₯π‘₯16 + π‘₯π‘₯17 + π‘₯π‘₯18 = 0.2
π‘₯π‘₯19 + π‘₯π‘₯20 = 0.2
𝑖𝑖 = 1,2,3 … ,20
0 ≤ π‘₯π‘₯𝑖𝑖 ≤ 0.1
𝛿𝛿1+ ≥ 0 ; 𝛿𝛿1− ≥ 0 ; 𝛿𝛿2+ ≥ 0 ; 𝛿𝛿3− ≥ 0
Dengan,
: bobot preferensi tujuan ke-k
π‘Šπ‘Šπ‘˜π‘˜
: variabel deviasi positif ke-k
π›Ώπ›Ώπ‘˜π‘˜+
: variabel deviasi negatif ke-k
π›Ώπ›Ώπ‘˜π‘˜−
: fungsi tujuan ke-k
π‘“π‘“π‘˜π‘˜
: fungsi tujuan ke-k berdasarkan nilai Nadir
π‘“π‘“π‘˜π‘˜∗
: proporsi dana yang diinvestasikan pada saham 𝑖𝑖
π‘₯π‘₯𝑖𝑖
4. Perhitungan proporsi dana
Perhitungan proporsi dana untuk masing-masing saham
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Min [0.333 × (𝛿𝛿1+ + 𝛿𝛿1− ) + 0.333 × (−𝛿𝛿2+) + 0.333 ×
(−𝛿𝛿3−)
Dengan kendala :
1.425593π‘₯π‘₯1 + 1.617650 π‘₯π‘₯2 + 0.793521 π‘₯π‘₯3 + 1.589113 π‘₯π‘₯4
+1.315604 π‘₯π‘₯5 + 1.436440 π‘₯π‘₯6 + 1.556309 π‘₯π‘₯7 +
1.562884 π‘₯π‘₯8 + 0.910525 π‘₯π‘₯9 + 1.352611 π‘₯π‘₯10 +
0.578510 π‘₯π‘₯11 + 1.138862 π‘₯π‘₯12 + 1.193499 π‘₯π‘₯13 +
1.386301 π‘₯π‘₯14 + 1.042594 π‘₯π‘₯15 + 1.351373 π‘₯π‘₯16 +
0.290526 π‘₯π‘₯17 + 1.420340 π‘₯π‘₯18 + 1.157929 π‘₯π‘₯19 +
0.632100 π‘₯π‘₯20 − 𝛿𝛿1+ = 1
1.425593π‘₯π‘₯1 + 1.617650 π‘₯π‘₯2 + 0.793521 π‘₯π‘₯3 + 1.589113 π‘₯π‘₯4
+1.315604 π‘₯π‘₯5 + 1.436440 π‘₯π‘₯6 + 1.556309 π‘₯π‘₯7 +
1.562884 π‘₯π‘₯8 + 0.910525 π‘₯π‘₯9 + 1.352611 π‘₯π‘₯10 +
0.578510 π‘₯π‘₯11 + 1.138862 π‘₯π‘₯12 + 1.193499 π‘₯π‘₯13 +
1.386301 π‘₯π‘₯14 + 1.042594 π‘₯π‘₯15 + 1.351373 π‘₯π‘₯16 +
0.290526 π‘₯π‘₯17 + 1.420340 π‘₯π‘₯18 + 1.157929 π‘₯π‘₯19 +
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
0.632100 π‘₯π‘₯20 + 𝛿𝛿1− = 1
0,011317π‘₯π‘₯1 + 0,031779 π‘₯π‘₯2 + 0,030578 π‘₯π‘₯3 + 0,012931 π‘₯π‘₯4
+0,019030 π‘₯π‘₯5 + 0,033006 π‘₯π‘₯6 + 0,0 44089 π‘₯π‘₯7 +
0,040642 π‘₯π‘₯8 + 0,021789 π‘₯π‘₯9 + 0,039044 π‘₯π‘₯10 +
0,014841 π‘₯π‘₯11 + 0,047049 π‘₯π‘₯12 + 0,052403 π‘₯π‘₯13 +
0,0486686 π‘₯π‘₯14 + 0,070469 π‘₯π‘₯15 + 0,067446 π‘₯π‘₯16
+0,025267 π‘₯π‘₯17 + 0,063638 π‘₯π‘₯18 + 0,0357573 π‘₯π‘₯19
+0,020352 π‘₯π‘₯20 − 𝛿𝛿2+ = 0.02629729
1370 π‘₯π‘₯1 + 35500 π‘₯π‘₯2 + 5950 π‘₯π‘₯3 + 2375 π‘₯π‘₯4 + 14400 π‘₯π‘₯5 +
8750 π‘₯π‘₯6 + 5050 π‘₯π‘₯7 + 10000 π‘₯π‘₯8 + 11400 π‘₯π‘₯9
+18200 π‘₯π‘₯10 + 11000 π‘₯π‘₯11 + 5600 π‘₯π‘₯12 +
5000 π‘₯π‘₯13 + 7450 x14 + 1240 π‘₯π‘₯15 + 27100 π‘₯π‘₯16 +
22800 π‘₯π‘₯17 + 7900 π‘₯π‘₯18 + 1930π‘₯π‘₯19 +
18500 π‘₯π‘₯20 + 𝛿𝛿3+ = 17083
π‘₯π‘₯1 + π‘₯π‘₯2 + π‘₯π‘₯3 + π‘₯π‘₯4 + π‘₯π‘₯5 = 0.2
π‘₯π‘₯6 + π‘₯π‘₯7 + π‘₯π‘₯8 + π‘₯π‘₯9 = 0.2
π‘₯π‘₯10 + π‘₯π‘₯11 + π‘₯π‘₯12 + π‘₯π‘₯13 = 0.2
π‘₯π‘₯14 + π‘₯π‘₯15 + π‘₯π‘₯16 + π‘₯π‘₯17 + π‘₯π‘₯18 = 0.2
π‘₯π‘₯19 + π‘₯π‘₯20 = 0.2
𝑖𝑖 = 1,2,3 … ,20
0 ≤ π‘₯π‘₯𝑖𝑖 ≤ 0.1
𝛿𝛿1+ ≥ 0 ; 𝛿𝛿1− ≥ 0 ; 𝛿𝛿2+ ≥ 0 ; 𝛿𝛿3− ≥ 0
Dengan menyelesaikan model Nadir Compromise
Programming tersebut, maka didapatkan nilai deviasi
masing-masing fungsi tujuan, yaitu 𝛿𝛿1+ = 𝛿𝛿1− = 0 , 𝛿𝛿2+ =
0.006865 dan 𝛿𝛿3− = 9262.34. Selain itu didapatkan juga
proporsi dana yang diinvestasikan pada saham-saham yang
terpilih. Hasil propoporsi dana disajikan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Proporsi Dana
Proporsi
Proporsi
π‘₯π‘₯𝑗𝑗
π‘₯π‘₯𝑗𝑗
Dana
Dana
0.1
0.1
π‘₯π‘₯1
π‘₯π‘₯11
π‘₯π‘₯2
0
π‘₯π‘₯3
0.1
π‘₯π‘₯6
0
π‘₯π‘₯4
0
π‘₯π‘₯7
0.1
π‘₯π‘₯10
0
π‘₯π‘₯5
π‘₯π‘₯8
π‘₯π‘₯9
0
0
0.1
π‘₯π‘₯12
π‘₯π‘₯13
0.1
0
π‘₯π‘₯14
0.043214
π‘₯π‘₯17
0.056786
π‘₯π‘₯20
0.1
π‘₯π‘₯15
π‘₯π‘₯16
π‘₯π‘₯18
π‘₯π‘₯19
0.1
0
0
0.1
Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka portofolio optimal
terbentuk dari 11 saham, yaitu :
a. Sektor Energi dan Metal
1. Aneka Tambang (ANTM), proporsi dana sebesar 0.1
2. Perusahaan Gas Negara (PGAS), proporsi dana sebesar
0.1
b. Sektor Finansial
1. Bank Negara Indonesia (BBNI), proporsi dana sebesar
0.1
2. Bank Central Asia Tbk (BBCA), proporsi dana sebesar
0.1
c. Sektor Jasa
1. Telekomunikasi Indonesia (TLKM), proporsi dana
sebesar 0.1
5
2. Hexindo Adiperkasa (HEXA), proporsi dana sebesar
0.1
d. Sektor Manufaktur
1. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), proporsi dana
sebesar 0.043214
2. Kalbe Farma Tbk (KLBF), proporsi dana sebesar 0.1
3. Unilever Indonesia Tbk (UNVR), proporsi dana sebesar
0.056786
e. Sektor Perkebunan
1. PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), proporsi
dana sebesar 0.1
2. Astra Agro Lestari Tbk (AALI), proporsi dana sebesar
0.1
Dari hasil proporsi dana saham-saham yang terpilih untuk
membentuk suatu portofolio yang optimal, maka dapat dihitung
nilai 𝑓𝑓1∗ , 𝑓𝑓2∗ dan 𝑓𝑓3∗ .
𝑓𝑓1∗ = (1.425593 × 0.1) + (0.793521 × 0.1) +
(1.55630 × 0.1) + (0.910525 × 0.1) +
(0.578510 × 0.1) + (1.138862 × 0.1) +
(1.386301 × 0.043305) + (1.042594 × 0.1) +
(0.290526 × 0.056695) + (1.157929 × 0.1)
+(0.632100 × 0.1)
𝑓𝑓1∗ = 1
𝑓𝑓2∗ = (0.011317 π‘₯π‘₯ 0.1) + (0.030578 π‘₯π‘₯ 0.1) +
(0.0 44089 × 0.1) + (0.021789 × 0.1) +
(0.014841 × 0.1) + (0.047049 × 0.1) +
(0.0486686 × 0.043305) + (0.070469 × 0.1) +
(0.025267 × 0.056695) + (0.0357573 × 0.1) +
(0.020352 × 0.1)
𝑓𝑓2∗ = 0.033162
𝑓𝑓3∗ = (1370 × 0.1) + (5950 × 0.1) + (5050 × 0.1) +
(11400 × 0.1) + (11000 × 0.1) + (5600 × 0.1) +
(7450 × 0.043305) + (1240 × 0.1) +
(22800 × 0.056695) + (1930 × 0.1) +
(18500 × 0.1)
𝑓𝑓3∗ = 7820.66
Dari perhitungan tersebut, maka nilai expected return
portofolio optimal adalah 0.033162. Nilai resiko pada
portofolio optimal adalah sama dengan satu. Sedangkan modal
yang diinvestasikan adalah 7820.66.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan,
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Model optimasi multi-objective portofolio adalah sebagai
berikut :
Opt 𝑓𝑓1 = ∑20
𝑖𝑖=1 𝛽𝛽𝑖𝑖 π‘₯π‘₯𝑖𝑖
Maks 𝑓𝑓2 = ∑20
𝑖𝑖=1 𝐸𝐸(𝑅𝑅𝑖𝑖 ) π‘₯π‘₯𝑖𝑖
Min 𝑓𝑓3 = ∑20
𝑖𝑖=1 𝑃𝑃𝑖𝑖 π‘₯π‘₯𝑖𝑖
Dengan kendala :
∑20
𝑖𝑖=1 π‘₯π‘₯𝑖𝑖 = 1
π‘₯π‘₯1 + π‘₯π‘₯2 + π‘₯π‘₯3 + π‘₯π‘₯4 + π‘₯π‘₯5 = 0.2
π‘₯π‘₯6 + π‘₯π‘₯7 + π‘₯π‘₯8 + π‘₯π‘₯9 = 0.2
π‘₯π‘₯10 + π‘₯π‘₯11 + π‘₯π‘₯12 + π‘₯π‘₯13 = 0.2
π‘₯π‘₯14 + π‘₯π‘₯15 + π‘₯π‘₯16 + π‘₯π‘₯17 + π‘₯π‘₯18 = 0.2
π‘₯π‘₯19 + π‘₯π‘₯20 = 0.2
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
0 ≤ π‘₯π‘₯𝑖𝑖 ≤ 0,1 , untuk 𝑖𝑖 = 1, 2, 3,… , 20
2. Berdasarkan hasil optimasi dari 20 saham yang dijadikan
objek penelitian, maka diperoleh 11 saham terpilih untuk
membentuk suatu portofolio yang optimal. Saham-saham
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Aneka Tambang (ANTM), proporsi dana sebesar 0.1
b. Perusahaan Gas Negara (PGAS), proporsi dana sebesar
0.1
c. Bank Negara Indonesia (BBNI), proporsi dana sebesar
0.1
d. Bank Central Asia Tbk (BBCA), proporsi dana sebesar
0.1
e. Telekomunikasi Indonesia (TLKM), proporsi dana
sebesar 0.1
f. Hexindo Adiperkasa (HEXA), proporsi dana sebesar 0.1
g. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), proporsi dana
sebesar 0.043214
h. Kalbe Farma Tbk (KLBF), proporsi dana sebesar 0.1
i. Unilever Indonesia Tbk (UNVR), proporsi dana sebesar
0.056786
j. PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), proporsi
dana sebesar 0.1
k. Astra Agro Lestari Tbk (AALI), proporsi dana sebesar
0.1
3. Dengan
menyelesaikan
permasalahan
optimasi
multi-objective menggunakan metode Nadir Compromise
Programing diperoleh nilai resiko portofolio adalah satu,
expected return portofolio adalah 0.033162 dan modal
investasi adalah 7820.66.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
Halim, A. 2003. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Ciptaningrum, P. 2006. “Compromise Programming Untuk
Pemilihan Portofolio”. Tugas Akhir, Matematika. Surabaya : Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.
Markowitz, H. 1952. “Portfolio Selection”.Journal of Finance. 77-91.
Amiri, M., Ekhtiari, M dan Yazdani, M. 2011. “Nadir compromise
programming : A model for optimization of multi-objective
portfolio problem”. Expert Systems with Applications. 7222-7226.
6
Download