BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah menguji hubungan manajemen laba dan koneksi politik yang dimiliki perusahaan terhadap tindakan penghindaran pajak, serta menguji kualitas audit sebagai variabel pemoderasi antara hubungan manajemen laba dan koneksi politik terhadap penghindaran pajak. Berdasarkan hasil pengujian empiris, dapat dibuktikan bahwa manajemen laba memiliki hubungan positif terhadap tindakan penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan. Koneksi politik yang dimiliki perusahaan tidak terdukung terhadap tindakan penghindaran pajak. Kualitas audit sebagai variabel pemoderasi antara hubungan manajemen laba dan koneksi politik terhadap penghindaran pajak, juga tidak terdukung. Kualitas audit yang diproksikan oleh keberadaan KAP Big4 tidak signifikan negatif memoderasi hubungan tersebut dimungkinkan karena adanya peran jasa konsultasi pajak yang diberikan auditor kepada perusahaan, selain jasa audit laporan keuangan. Hal ini mengakibatkan penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan cenderung tinggi jika diaudit oleh KAP Big4. Manajemen laba yang dilakukan perusahaan dapat memberikan manfaat bagi internal dan eksternal perusahaan. Kesan baik dapat ditunjukkan perusahaan kepada pihak eksternal yaitu kepada para pemegang saham, masyarakat dengan laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Di lain pihak, perusahaan dapat menggunakan manajemen laba untuk memperoleh manfaat dari sisi perpajakan yang dibayarkan kepada pemerintah. 38 5.2. Keterbatasan, Saran, dan Implikasi Penelitian Keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian yang akan datang antara lain: 1. Kualitas audit menggunakan proksi variabel dummy dengan memberi nilai 1 jika perusahaan diaudit oleh KAP Big4 dan bernilai 0 jika perusahaan diaudit oleh KAP Non-Big4. Penelitian yang berikutnya dapat menggunakan proksi kualitas audit yang dapat jenis opini audit keuangan yang diterima oleh perusahaan atau proksi lain yang mewakili. 2. Proksi manajemen laba menggunakan manajeman secara akrual. Penelitian ini tidak menggunakan proksi manajemen laba secara riil. Untuk penelitian berikutnya, dapat menggunakan proksi manajemen laba secara riil agar dapat memperoleh hasil yang lebih komprehensif. 3. Penelitian ini hanya menguji data keuangan di perusahaan di Indonesia dan terbatas pada industri manufaktur, penelitian berikutnya dapat menggunakan negara yang lain sebagai perbandingan antar negara serta industri yang beragam. Implikasi hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen laba secara akrual berhubungan positif dengan penghindaran pajak perusahaan sehingga secara tidak langsung perusahaan dapat memanfaatkan laporan keuangannya untuk meminimkan pembayaran pajaknya. Ke depannya, regulator dapat mengevaluasi kembali kebijakan mengenai pelaporan pajak perusahaan dan sistem self assessment yang selama ini diterapkan di Indonesia. 39