1 PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP LAHAN KERING (UPLAND) DAN SAWAH (LOWLAND) PRINSIP DASAR SYEKHFANI LAHAN KERING 2 LAHAN SAWAH SIFAT UMUM: • Sumber air: Hujan, Air Tanah • Pembatas alami (datar, lereng) • Status medium: aerob • Terjadi pencucian/runoff • Medium tanah relatif heterogen • Jazad dominan aerobik • Kemasaman (pH) tanah bervariasi SIFAT UMUM: SIFAT KHUSUS: • Pergant. dg tan. polong/lorong • Tan. penambat Nitrogen • Pupuk hijau & penutup tanah • Tan. akar dalamxakar dangkal • Mengganti tan. rakus makanan • Tan. alelopati & pengakumulasi unsur • Diversifikasi famili tanaman SIFAT KHUSUS: • • • • • • • • • • • • • • • Sumber air: Irigasi, Rembesan Pembatas galengan (datar) Status medium: anaerob Terdapat lapis bajak (plough pan) Medium tanah relatif homogen Jazad dominan anaerobik Kemasaman tanah (pH) netral Pergant. dg tan. polong/lorong Tan. penambat Nitrogen Pupuk hijau & penutup tanah Tan. akar dalamxakar dangkal Mengganti tan. rakus makanan Tan. alelopati & pengakumulasi unsur Diversifikasi famili tanaman Industri/Pabrik LAHAN KERING NITROGEN: • Dalam bentuk oksidasi: NO3• Mudah tercuci (leaching). • Mengalami Volatilisasi menjadi NH3 (sistem karbonat, suhu tinggi). • Terfiksasi di antara lempeng liat (bentuk NH4+). • Imobilisasi dalam tubuh jazad. FOSFOR: • Bentuk ion tersedia: ion H2PO4-, HPO42-. • pH tanah rendah: fiksasi Al, Fe, Mn • pH tanah tinggi: fiksasi Ca • Optimum: pH tanah netral. 3 LAHAN SAWAH NITROGEN: • Perubahan (lihat Gb). FOSFOR • • Ketersediaan: optimal. Perlu pemberian melalui sumber P. 4 NO N2 , N2O N2 NH3 Pupuk N dekomposisi kimia Udara NH4-N Air volatilisasi Zone Oksidasi HNO2 nitrifikasi NH4-N HNO3 HNO2 nitrifikasi HNO3 Difusi ke atas diserap Zone Reduksi fiksasi N2 N2O difusi ke bawah NH4-N Organik-N denitrifikasi HNO3 leaching Gambar 2. Bagan Perubahan Senyawa N dari Pupuk pada Tanah Sawah (Stevenson, 1986) LAHAN KERING KALIUM: • Dalam bentuk: K+ • Mudah tercuci (leaching). • Terfiksasi di antara lempeng liat (bentuk K+). • Antagonis sesama unsur basa (K, Na, Ca, Mg). • Rendah pada pH masam. SULFUR: • Bentuk ion tersedia: ion H2SO42-. • Perilaku mirip N. KALSIUM, MAGNESIUM: • Dalam bentuk: Ca2+, Mg2+. • Mudah tercuci (leaching). • Antagonis sesama unsur basa (K, Na, Ca, Mg). • Rendah pada pH masam. 5 LAHAN SAWAH KALIUM: • • Ketersediaan: optimum. Perlu pemberian melalui sumber K. SULFUR: • • Perilaku mirip N. Perlu pemberian melalui sumber S. KALSIUM, MAGNESIUM: • Dalam bentuk: Ca2+, Mg2+. • Tersedia: optimum. • Antagonis sesama unsur basa (K, Na, Ca, Mg). • Perlu pemberian melalui sumber Ca, Mg. LAHAN KERING UNSUR MIKRO KATION: Fe, Mn, Cu, Zn • Dalam bentuk oksidasi: Fe3+, Mn3+/4+ tidak tersedia bagi tanaman. • Cu dan Zn, umumnya tidak bermasalah pada lahan kering. UNSUR MIKRO ANION: B, Mo, Cl • Dalam bentuk: HBO3-, HMoO4-, Cl-. • Umumnya tidak bermasalah pada lahan kering (kecuali B, mengalami pencucian). 6 LAHAN SAWAH UNSUR MIKRO KATION: Fe, Mn, Cu, Zn • Dalam bentuk reduksi: Fe2+, Mn2+ tersedia bagi tanaman (seringkali meracun). • Cu dan Zn, umumnya tidak bermasalah pada lahan sawah (kecuali lahan sawah intensif). UNSUR MIKRO ANION: B, Mo, Cl • Dalam bentuk: HBO3-, HMoO4-, Cl-. • Umumnya tidak bermasalah pada lahan sawah.