BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pulau Nias merupakan bagian dari Pulau Sumatra dan terletak di baratdaya Pulau Sumatra, merupakan bagian yang tenggelam dari punggungan atau busur luar. Pulau ini dipisahkan dari pulau Sumatra oleh cekungan muka busur dan selama ini secara klasik dianggap sebagai suatu prisma akresi, hasil dari penunjaman kerak samudra India di bawah paparan Sunda (Moore dan Karig, 1980). Disamping itu, beberapa singkapan ophiolit dan mélange (batuan bancuh) telah ditemukan di Pulau Andaman (Sengupta et al, 1980), di daerah Aceh, Sumatra Utara (Cameron et al., 1983; Sosromiharjo, 1988), di Pulau Nias (van Bemmelen, 1949; Moore & Karig, 1980; dan Djamal et al., 1991), di Daerah Karangsambung dan di Ciletuh, Pulau Jawa (Asikin, 1974; Ketner et al.,1976). Sebagian besar singkapan-singkapan yang terpisah ini telah diinterpretasikan oleh Katili (1974) sebagai jejak dari zona subduksi di masa lampau (Gambar 1.1). 1 2 Fragmen-fagmen ophiolit di Pulau Andaman telah dianggap sebagai bagian dari zona suture Birma berumur Eosen (Sengupta et al.,1990), tapi ophiolit di Pulau Nias dianggap sebagai bagian dari fragmen kerak Samudra Hindia dalam prisma akresi. Gambar 1.1. Evolusi tektonik Indonesia, menunjukkan migrasi zona subduksi sejak Zaman Kapur sampai sekarang (Katili, 1974) 1.2 Rumusan Masalah Suatu zona prisma akresi dalam zona penunjaman dicirikan oleh keberadaan komplek batuan bancuh (komplek mélange), yang merupakan percampuran berbagai jenis batuan dari berbagai afinitas yang mengambang dalam matrik lempung bersisik yang terbentuk oleh suatu proses tektonik. 3 Masalah utama yang diteliti dibatasi pada hal-hal sebagai berikut : a. Bagaimana sratigrafi Pulau Nias didasarkan atas citra Radar SLAR b. Bagaimana susunan batuan bancuh (mélange) di Pulau Nias dan daerah Natal Sumatra Utara. c. Bagaimana profil topografi dan batimetri serta profil seismik sekitar Pulau Nias. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud penelitian ini adalah untuk mempelajari apakah Komplek Bancuh (Melange) di Pulau Nias dan di Natal (Sumatra Utara) adalah bagian dari prisma akresi subduksi Paparan Sunda (Moore & Karig, 1980) atau merupakan bagian dari Zona Suture Tethysien Eosen yang memanjang dari Thailand ke arah selatan sampai daerah Aceh (Gambar 1.2). Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk - Menginterpretasikan struktur dan geologi Pulau Nias berdasarkan Citra Radar SLAR. - Analisis lintasan seismik melintang Pulau Nias untuk mengetahui posisi Pulau Nias dalam kerangka tektonik - Membuat penampang lintasan geologi di berbagai segmen di Pulau Nias dan Daerah Natal Sumatra Utara untuk menjelaskan korelasi/hubungan tektoniknya. 4 1.4. Kegunaan Penelitian Kejelasan status Pulau Nias dalam kerangka tektonik lempeng mempunyai implikasi yang cukup penting dalam eksplorasi sumberdaya mineral, baik mineral logam maupun mineral non logam, terutama minyak bumi dan gas. Seperti kita ketahui pencarian minyak bumi dan gas selalu dikaitkan dengan cekungan-cekungan baik cekungan muka busur maupun cekungan belakang busur, tapi tidak pernah di bagian zona akresi yang litologinya didominasi oleh batuan bancuh. 5 Gambar 1. 2. Elemen-eleman Struktur dari Tepian Blok Sunda dan singkapan-singkapan utama dari ophiolit.