PERANCANGAN SEKOLAH LUAR BIASA KHUSUS ANAK TUNALARAS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERILAKU Nama Mahasiswa NRP Pembimbing Co-Pembimbing : Puspita Tunggodewi : 3212207007 : Dr. Eng. Ir. Sri Nastiti Nugrahani Ekasiwi, M.T. : Ir. Purwanita Setijanti, MSc., PhD. ABSTRAK Anak tunalaras seringkali disebut sebagai anak yang nakal, karena tingkah laku mereka yang seringkali tidak menuruti aturan yang berlaku. Anak tunalaras terbagi ke dalam 2 jenis, yaitu anak aktif yang tidak dapat mengontrol emosi berlebih mereka, serta anak pasif yang tidak mampu bersosialisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan kriteria perancangan serta rancangan akhir Sekolah Luar Biasa yang dapat mendukung perkembangan emosi dan sosial anak tunalaras dengan mengedepankan aspek-aspek perilaku. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode program arsitektur melalui pengkerucutan beberapa masalah ke dalam misi, goal, performace requirement, dan konsep. Penelitian ini memfokuskan kepada bentuk massa bangunan yang mempengaruhi pengawasan terhadap perilaku anak aktif, desain koridor yang mempengaruhi ruang privasi anak pasif, serta desain ruang kelas yang mempengaruhi perilaku anak saat belajar. Penelitian ini melakukan pendekatan perilaku masing-masing jenis anak tunalaras, seperti anak pasif dan aktif, terhadap desain bentuk massa, koridor, serta ruang kelas, sehingga terdapat 3 alternatif desain yang merujuk kepada pengguna bangunan dominan aktif, dominan pasif, dan seimbang antara pasif dan aktif. Perancangan ini menemukan bahwa ada beberapa hal yang dapat membantu menyelesaikan masalah keaktifan yang dimiliki anak aktif, serta rasa rendah diri dari anak pasif. Salah satu masalah tersebut diselesaikan melalui desain ruang kelas yang menghindari bidang menonjol dan ruang kosong untuk menekan emosi berlebih anak aktif, serta pemilihan pola meja agar dapat memaksimalkan interaksi guru dan murid agar dapat melatih anak pasif untuk berani dan mandiri. Kata kunci: perancangan sekolah, Sekolah Luar Biasa, tunalaras, pendekatan perilaku vi