FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS

advertisement
SEMINAR NASIONAL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS
TENAGA KEJRA OPERATOR JAHIT (UPPER) DI INDUSTRI ALAS KAKI
(STUDI KASUS : PT. KARYAMITRA BUDISENTOSA - PASURUAN)
Oleh :
ALFIYAN DAROJAT (9109202404)
Pembimbing :
Ir. I PUTU ARTA WIGUNA, MT. PhD.
Magister Managemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya
2012
Latar Belakang (1)
Mengapa Sektor Manufaktur (Industri Alas Kaki) Menjadi Fokus Penelitian?
• Industri padat karya
• Menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Proyek
Mengapa Operator Jahit (Upper)?
• Lebih dari 60% proses produksi adalah proses menjahit
• Mayoritas karyawan di industri alas kaki adalah operator jahit (upper)
Mengapa Isu Produktifitas?
• Tingkat retensi masalah ketenagakerjaan yang tinggi
• Industri alas kaki yang semakin kompetitif
• Tuntutan produk yang berkualitas
• Karakter industri alas kaki “job order specialized”
• Turn over karyawan yang cukup tinggi
• Produktifitas tenaga kerja yang masih belum optimal
Rumusan Masalah
•
•
Bagaimana pengaruh social support ,role of personal, job related dan job condition terhadap produktifitas
pekerjasecara parsial maupun simultan
Faktor mana yang dominan dalam mempengaruhi produktifitas.
Tujuan Penelitian
•
•
Mengetahui pengaruh variabel produktifitas terhadap produktifitas pekerja baik secara parsial dan
simultan
Untuk mengetahui faktor dominan yang berpengaruh pada variabel produktifitas.
Manfaat Penelitian
•
•
•
Memberikan saran pada perusahaan terkait perencanaan sumber daya manusia serta menjaga dan
meningkatkan produktifitas pekerja
Memberikan data dan informasi yang cukup terkait rencana dan pelaksanaan program produktifitas
Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkonsentrasi pada produktifitas pekerja
Batasan Penelitian
•
•
•
Studi kasus : pekerjaan/order dari satu (1) pricipals buyer saja di PT. KBS
Fokus pada operator jahit (upper)
Penelitian terhadap produktifitas pekerja difokuskan pada pengaruh aspek social support, role of personal,
job characteristics dan job condition related.
Dasar Teori
• Produktifitas
– Produktivitas telah diperluas untuk mencakup aspek manajemen mutu dan
struktur organisasi (Heap, 1992).
– Produktivitas mengacu pada penggunaan secara efisien sumber daya
termasuk orang-orang, mesin dan uang (Wansoo Hong & David Kirk 1995),
– Pengetahuan akan ilmu manajemen adalah salah satu kriteria pendorong yang
berpengaruh pada produktifitas (Rojas EM, Aramvareekul P, 2003).
– Produktifitas banyak didefinisikan terkait dengan ukuran/rasio antara input
dan output produksi (Greenberg, 1973; Ross 1978; Sandler 1982)
– Merujuk pada sebuah survey sebelumya oleh Kaming PF, Olomolaiye PO, Holt
GD dan Harris FC terkait faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas
operator di Indonesia tahun 1997 yang menunjukan beberapa kendala dalam
produktifitas tenaga kerja adalah lack of material , rework dan absenteeism.
– dll
Dasar Teori
• Social Support
– Berdasarkan penelitian sebelumnya faktor social support (House, J S.
1981 & White, S.E. & Mitchell, T.R. 1977) sangat membantu
memberikan kontribusi terhadap produktifitas ketika terjadi hubungan
kerja antar pekerja baik, saling membantu ketika terjadi masalah,
toleransi dan nuansa kepemimpinan yang positif.
Dasar Teori
• Job Characteristics
– Hackman dan Oldham (1975) berpendapat bahwa dimensi tugas
setiap individu/tenaga kerja mampu mewakili potensi apa yang
memotivasi pekerjaannya dan mengusulkan bahwa tiap individu akan
termotivasi terhadap pekerjaan mereka dan merasa kepuasan
kerja hanya ketika mereka mengalami keadaan psikologis tertentu.
– Hackman dan Oldham (1975) setiap pekerjaan harus memiliki karakter
inti tertentu. bahwa skill variety, task identity dan task significance
yang terjadi saat bekerja akan meningkatkan rasa penghargaan
terhadap sebuah pekerjaan. Tingkat atau level otonomi (autonomy)
sebuah pekerjaan akan meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap
kualitas pekerjaan. Dan umpan balik(feedback) yang baik akan
meningkatkan pengetahuan pekerja terhadap ruang lingkup
pekerjaannya.
Dasar Teori
• Job Condition
– (Mustapha dan Noaum’s, 1997) dalam penelitiannya terkait
identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas Site Managers
disampaikan bahwa terdapat 5 (lima) kategori utama yaitu, faktor
terkait individu, faktor kondisi pekerjaan, faktor karakteristik
proyek/pekerjaan, faktor lingkungan dan faktor organisasi.
– (Katz R, 1971; Stewart 1967) disebutkan bahwa terdapat hubungan
antara faktor-faktor kondisi pekerjaan dengan efektifitas manajemen
organisasi. Menurutnya beberapa faktor tersebut adalah keterlibatkan
terhadap pembuatan kontrak, hubungan dengan tim kerja, gaji,
kepuasan dalam bekerja, kontrol terhadap biaya, rasa aman dalam
bekerja dan durasi/jam kerja.
Dasar Teori
• Role of Personal
– (P. Butler, D. Mellor, 2005), menunjukkan bahwa The Role of Personal atau
karakter pribadi sangat menentukan kekuatan motivasi (The Role Of
Motivation) dan kepercayaan diri atas kemampuannya (Self Efficacy).
– Self Efficacy (Bandura A,1977) mendefinisikan sebagai kekuatan seseorang
atas kemampuan dirinya terhadap kompetensi, kemapuan dan kesuksesan
– Motivasi adalah suatu agen yang menbantu menjelaskan perilaku seseorang
(Boller, RC., 1967)
– (Deci EL, Ryan RM, 1985) bahwa dalam upaya tetap memelihara tujuan jangka
panjang seseorang, maka harus didorong oleh autonomous motivation dan
controlled motivation.
Variabel penelitian
•
Job Condition
–
–
–
–
–
•
Job Satisfaction
Sallary
Job Security
Working hours
Information availability
Social Support
– Peer Support
– Lead Support
•
Job Characteristics
–
–
–
–
–
Task Identity
Task Significance
Skill Variety
Feedback
Autonomy
•
Role Of Personal
– Motivation
– Self Efficay
•
Produktifitas
– Lack of Material
– Rework
– Abstainteism
Tahapan Penelitian
1. Pendahuluan
•
•
•
•
Kajian Pusataka
Tujuan Penelitian
Rumusan Masalah
Penentuan Model
2. Pengumpulan Data
•
•
•
Kuisioner
Sampling
Uji Validitas Kuisioner
3. Analisa Pembahasa
•
•
Analisa Deskriptif
Analisa SEM
4. Kesimpulan & Saran
•
•
Pembahasan Hasil
Analisa
Kesimpulan
Penyusunan Kuisioner & Skala Pengukuran (1)
Pertimbangan Penting Penyusunan Kuisioner
• Studi Pustaka
• Kondisi Perusahaan
Kuisioner dibagi dalam 6 (enam) bagian.
• Pertama, informasi umum pekerja.
• Kedua, pernyataan terkait dengan Social Support.
• Ketiga, pernyataan terkait Job Condition.
• Keempat, pernyataan terkait dengan Job Related.
• Kelima, pernyataan terkait Role of Personal.
• Keenam, pernyataan terkait Produktifitas.
Penyusunan Kuisioner & Skala Pengukuran (2)
•
Pengukuran variabel dengan menggunakan skala alternatif pilihan (skala
likert). Pengukuran melihat tingkat persetujuan terhadap pernyataan atau
pertanyaan dengan menggunakan data ordinal yang terdiri dari angka 1
sampai 5 dengan kriteria sebagai berikut :
–
–
–
–
–
Angka 1
Angka 2
Angka 3
Angka 4
Angka 5
: Sangat Tidak Setuju
: Tidak Setuju
: Netral
: Setuju
: Sangat Setuju
Hasil & Diskusi
• Analisa Deskripsi
–
–
–
–
–
–
–
–
–
Jumlah responden 160
Pendidikan SLTA/SMEA/SMK berjumlah 82 orang atau sebesar 51,3%
Pendidikan SLTP dan sederajat berjumlah 58 orang atau sebesar 36,3%
pendidikan SD berjumlah 17 orang atau 10,6%.
rata-rata umur 35-45 tahun berjumlah sekitar 34,59%
47,17% responden memiliki umur rata-rata 25-35 tahun.
63,38% responden berstatus menikah
33,8% berstatus belum menikah
2,82% berstatus janda
Hasil & Diskusi
•
Analisa Konfirmatory Social Support
Hubungan
Estimasi
T
t tabel
Ket
R2
Obyektif
<---
Social
Support
0.538
2.361
Signifikan
0.29
Suka memberi ide-ide
kreatif
<---
Social
Support
0.666
2.416
Signifikan
0.444
Pendengar yang baik
<---
Social
Support
0.578
2.386
Signifikan
0.334
Mempunyai banyak teman
<---
Social
Support
0.505
2.335
Signifikan
0.255
1,96
Indikator suka memberikan ide kreatif dalam tim, obyektif, menjadi pendengar yang baik
dan mempunyai banyak teman memberikan kotribusi terbesar terhadap social support.
Artinya untuk membangun lingkungan sosial yang kuat dan baik antar operator
selayaknya semua operator yang terlibat dalam proses produksi diberikan kesempatan
yang sama dalam mengajukan ide/usulan, harus obyektif dalam menilai sesuatu, toleran
dan saling memberikan motivasi.
Hasil & Diskusi
•
Analisa Konfirmatory Job Condition
Hubungan
Estimasi
Ketersediaan
informasi
<---
job condition
0.471
Jam kerja
<---
job condition
0.358
t
t Tabel
2.395
Ket
R2
Signifikan
0.222
Signifikan
0.128
1.96
Kepuasan bekerja
<---
job condition
0.518
2.581
Signifikan
0.268
Gaji
<---
job condition
0.359
2.395
Signifikan
0.129
Indikator kepuasan bekerja memberikan kontribusi terbesar terhadap variabel Job
Condition, diikuti ketersediaan informasi yang cukup, pengaturan jam kerja yang baik dan
perasaan aman dan nyaman saat bekerja. Hal ini mencerminkan untuk membangun
situasi bekerja (job condition) yang konstruktif, perusahaan harus membangun
lingkungan pekerjaan yang baik, menyediakan informasi yang cukup untuk karyawan
terkait dengan kinerjanya. Pengaturan jam kerja dan lembur yang layak dimana
didalamnya terdapat komponen gaji yang layak. Dan yang menarik adalah faktor besaran
gaji tidak menjadi faktor utama.
Hasil & Diskusi
• Analisa Konfirmatory Job Characteristics
Hubungan
Feed back
Estimasi
T
t Tabel
<---
job characteristic
0.199
<---
job characteristic
0.386
1.966
Keleluasaan
Bekerja
<---
job characteristic
0.778
2.12
Identifikasi
pekerjaan
<---
job characteristic
0.6
Tingkat
keterampilan
<---
job characteristic
0.589
Arti
pekerjaan
penting
Ket
R2
Signifikan
0.04
Signifikan
0.149
Signifikan
0.605
2.104
Signifikan
0.36
2.1
Signifikan
0.347
1.96
Indikator keleluasaan dalam bekerja yang meliputi memberikan tanggungjawab
dan wewenang yang cukup sesuai dengan kapasitas memberikan dampak
paling positif terhadap tingkat pemahaman terhadap pekerjaan masing-masing
operator jahit upper. Yang menarik adalah pentingnya memberikan umpan balik
yang cukup pada operator juga dampak positif terhadap kondisi psikologis
karyawan
Hasil & Diskusi
•
Analisa Konfirmatory Role Of Personal
Hubungan
Estimasi
<---
Role
Personal
of
<---
Role
Personal
of
Kemauan keras
<---
Role
Personal
of
Lingkungan
pekerjaan
<---
Role
Personal
of
Kompetensi diri
<---
Role
Personal
of
Inspirasi
Orientasi
depan
masa
t
t tabel
0.237
Ket
R2
Signifikan
0.056
Signifikan
0.431
Signifikan
0.463
0.657
2.329
0.681
2.324
0.349
2.072
Signifikan
0.122
0.309
1.982
Signifikan
0.095
1.96
Indikator kemauan/motivasi karyawan yang kuat untuk terus belajar, mencari
pengalaman dan berorientasi masa depan menjadi kontribusi utama terhadap
motivasi para operator jahit dalam bekerja. Lingkungan pekerjaan yang baik,
rekan kerja yang mendukung sangat positif memberikan kontribusi terhadap
karakter pribadi yang kuat dan motivasi bekerja para karyawan.
Hasil & Diskusi
•
Analisa Konfirmatory Productivity
Hubungan
Informasi
cukup
mengurangi
cacat
produk
untuk
<--produk
Estimasi
Productivity
0.542
t
t tabel
3.117
Ket
R2
Signifikan
0.294
Signifikan
0.246
1,96
Kekurangan bahan
baku
mengganggu <--target produksi
Productivity
0.496
3.038
Dalam variabel productivity indikator yang berperan mayoritas adalah informasi
yang cukup terkait spesifikasi teknis produk mampu mengurangi produk cacat
sebesar 29,4%. Termasuk di dalamnya manajemen logistik dan purchasing
untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku produksi supaya tidak terjadi
kekurangan bahan baku saat proses produksi sedang berlangsung.
Model Produktifitas
Analisa Loading Factor
Hubungan
Estimasi
t hitung > t tabel
(1,96)
P_Value
Keterangan
job condition
<---
social support
0.187
1.504
0.133
Signifikan
job characteristic
<---
social support
0.085
0.677
0.498
Tidak Signifikan
role of personal
<---
social support
-0.336
-1.75
0.08
Signifikan
role of personal
<---
job condition
0.747
2.822
0.005
Signifikan
role of personal
<---
job characteristic
0.014
0.111
0.912
Tidak Signifikan
Productivity
<---
job condition
-0.675
-1.256
0.209
Tidak Signifikan
Productivity
<---
social support
0.462
1.469
0.142
Signifikan
Productivity
<---
role of personal
0.549
1.028
0.304
Tidak Signifikan
Productivity
<---
job characteristic
-0.314
-1.516
0.13
Signifikan
Model Akhir
• Sehingga didapatkan model structural equation modeling
yang signifikan secara statistik pada α = 0,2 dengan modikasi
adalah sebagai berikut:
Job condition = 0,187 social support
Role of personal = - 0,336 social support + 0,747job condition
Productivity = 0,462 social support – 0,314 job characteristic
Kesimpulan & Saran
•
Berdasarkan pembahasan menunjukkan bahwa variabel social support, yaitu
memberikan pengaruh sebesar 44,4% dengan indikator pada ‘suka memberikan
ide-ide kreatif’. Untuk Indikator ‘kepuasan kerja’ yang merupakan variabel
pembentuk job condition memberikan pengaruh terbesar 26,8%. Indikator
‘keleluasaan bekerja’ merupakan indikator yang memberikan pengaruh terbesar
dalam pembentukan variabel job characteristic, yaitu 60,5%. Untuk variabel role of
personal, indikator ‘saya mempunyai kemauan yang keras’ memberikan pengaruh
terbesar yaitu 46,3%, sedangkan indikator ‘pekerjaan rework yang saya kerjakan
dikarenakan kurang jelasnya informasi atas produk tersebut’ merupakan indikator
yang memberikan pengaruh terbesar terhadap variabel productivity, yaitu 29,4%.
•
Adapun faktor yang mempengaruhi produktifitas tenaga kerja jahit upper dapat dilihat dari
model berikut :
Job condition = 0,187 social support
Role of personal = - 0,336 social support + 0,747job condition
Productivity = 0,462 social support – 0,314 job characteristic
Dijelaskan bahwa variabel role of personal terlihat dari model diatas dipengaruhi oleh
dukungan rekan kerja dan pimpinan (social support) dan kondisi kerja (job condition) yang
dibentuk oleh indikator-indikator gaji, kepuasan kerja, jam kerja dan ketersediaan informasi.
Dimana koefisien pengaruh variabel social support terhadap variabel role of personal adalah
sebesar (-0,336), dan koefisien pengaruh variabel job condition terhadap variabel role of
personal adalah sebesar 0,747.
Dan produktivitas kerja operator jahit (upper) sangat dipengaruhi dukungan rekan kerja dan
dukungan pimpinan (social support) dan dipengaruhi juga oleh karakeristik kerja operator
jahit (job charactristics) dimana dibentuk oleh indikator-indikator tingkat keterampilan kerja,
jenis pekerjaan/identifikasi pekerjaan, keleluasaan bekerja, arti penting pekerjaan dan umpan
balik terhadap pekerjaan yang telah dilakukan. Dengan koefisien pengaruh variabel laten
social support terhadap variabel productivity adalah sebesar 0,462, dan koefisien pengaruh
variabel job characteristics terhadap variabel productivity sebesar (-0,314).
Saran
•
•
•
Dari variabel-variabel pembentuk produktifitas, sangat penting untuk perusahaan
memperhatikan hubungan sosial antar pekerja (horisontal & vertikal) dengan mendorong
kreatifitas para operator. Demikian juga penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang
aman dan nyaman, memberikan porsi tanggungjawab dan wewenang yang cukup setiap
personil untuk menggugah rasa percaya diri dalam bekerja. senantiasa memberikan motivasi,
inspirasi untuk terus maju dan belajar serta perbaikan manajemen logistik bahan
baku/material untuk mengurangi keterlambatan saat produksi.
Sebaiknya dilakukan penelitian lebih mendalam dengan menambahkan beberapa indikator
penting lain untuk mendapatkan hubungan atau model pendekatan yang lain terhadap
produktifitas.
Untuk perkembangan penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan model moderasi
structural equation modelling (MSEM).
Terima Kasih
Mohon Masukan dan Sarannya
Surabaya, 2 Mei 2012
Download