Mata Kuliah Persepsi Bentuk

advertisement
Modul ke:
Mata Kuliah Persepsi
Bentuk
Pertemuan 11
Fakultas
FDSK
Program Studi
Desain Produk
Grafis Dan
Multimedia
www.mercubuana.ac.id
Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds
IDE
Dalam dunia seni rupa umumnya dikenal ada dua struktur, yaitu
1. struktur isi (bentuk)
2. gagasan (ide).
Sebuah karya seni tercipta melalui dua unsur itu yang saling melengkapi,
sehingga karya seni yang tercipta dalam kesatuan antara ide dan bentuk.
“isi otak kita terdiri dari
1. ide sederhana (simple ideas)
2. Ide kompleks (complex ideas)
sederhana.”
: berasal dari pengalaman langsung
: merupakan hubungan dari ide
Ide merupakan “rancangan yang tersusun di dalam pikiran dapat berupa
gagasan atau dapat juga diartikan dengan cita – cita”.
Ide merupakan hal yang mendasar dan terdapat pada diri manusia.
“semua ide berasal dari pengalaman dan ide itu terdiri dari dua macam
yaitu:
1. ide yang berasal dari pengalaman lahiriah (external sensation)
2. ide yang berasal dari pengalaman batin (Internal sense atau reflexion).”
IDE
•
External Sensation
Ide yang berasal dari pengalaman lahiriah seperti “penglihatan,
pendengaran, sentuhan, penciuman, rasa yang masuk ke otak melalui
rangsangan pengamatan dunia luar (eksternal). Dalam proses pengamatan,
akal budi kita bersifat pasif dan hanya menerima rangsangan dunia luar apa
adanya.”
Pengalaman lahir tersusun dari sifat – sifat yang berhubungan dengan res
extensa: keluasan, bentuk, jumlah, gerak dsb.
•
Internal Sense (Reflexion)
Pengalaman batin didapatkan setelah mendapatkan pengalaman lahir yang
diproses ke dalam dunia jiwa dan menghasilkan “ide yang kompleks.”
Pengalaman batin dapat dikatakan merupakan aktivitas batin seperti:
mengingat, menggabungkan, membandingkan, menhendaki, mengevaluasi,
memutuskan dsb.
IDE
Di dalam suatu ide terdapat struktur yang menghubungkan antara suatu ide
dengan ide yang lain. Khususnya di dalam suatu bidang seni rupa. Struktur
tersbut dapat dijadikan elemen bentuk.
Struktur atau elemen bentuk seni rupa antara lain warna, garis, bidang,
tekstur yang menghasilkan objek dalam karya seni tersebut. Selanjutnya
gagasan atau ide yang membangun terciptanya sebuah karya seni atau desain,
1.
2.
3.
4.
Terdapat empat macam struktur ide tersebut antara lain :
Citra
Metafora
Simbol
Mitos.
CITRA
1. menurut kajian psikologis berarti “reproduksi mental, suatu ingatan masa lalu yang
bersifat indrawi dan berdasarkan persepsi serta tidak bersifat visual.”
2. menurut pendekatan semiotika atau ilmu tentang tanda, citra adalah “sesuatu yang
tampak oleh indra, tetapi tidak memiliki eksistensi substansial.” Citra terbentuk melalui
suara (verbal) dan gambar (visual).
3. menurut teoritikus sastra Ezra Pound, menerangkan bahwa “citra bukan gambaran
fisik, melainkan sebagai sesuatu yang dalam bentuk dapat menampilkan kaitan pikiran
dengan emosi yang rumit.”
Pencitraan visual merupakan penginderaan atau persepsi, sekaligus mewakili pada
sesuatu yang tampak, sesuatu yang berada di dalam.”
Di dalam seni rupa, yang muncul adalah citra yang ditimbulkan oleh indra
penglihatan. Penglihatan terhadap karya seni tersebut diproses ke otak melalui saraf,
sehingga terjadilah suatu rasa dalam melihat karya tersebut.”
Ketika seniman atau desainer mencipta sebuah karya seni atau desain dengan
berbagai macam bentuk, maka secara tidak langsung seniman (desainer) tersebut
menciptakan citra dalam karya tersebut.
CITRA
Thomas W.J.Michael mengusulkan “tipologi citra” dengan membedakan
beberapa kelas citra yaitu:
a. Citra Grafis (lukisan, gambar, patung, desain)
b. Citra Optikal (cermin, proyeksi)
c. Citra Perseptual (sense data,spesies, penampakan)
d. Citra Mental (metafora,deskripsi).
Dalam dunia desain, citra visual atau citra grafis merupakan bagian dari
ide, sadar atau tidak seniman (desainer) menciptakan citra visual. Melalui
bentuk, garis, warna, bidang, tekstur dan komposisi, terciptalah sebuah objek
dan munculah citra visual.”
Citra dapat didefenisikan merupakan “hasil pemuatan sensasi optis dengan
makna”
METAPHOR
Metafora adalah “pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang
sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau
perbandingan, dalam kalimat.”
Metafora merupakan “sebuah model interaksi tanda, yang didalamya sebuah tanda
dari sebuah sistem digunakan untuk menjelaskan makna untuk sebuah sistem lainnya.
Atau dengan kata lain meminjam bentuk, tulisan, atau verbal untuk menghasilkan
makna baru melalui wujud yang lain.”
Metafora secara tradisional ditandai dengan tiga pilar:
•
Metafora merupakan sesuatu yang dikenakan pada benda maka untuk berabadabad lamanya, metafora hanya diberikan dengan benda saja.
•
Metafora didefinisikan dalam konteks gerakan. Metafora dalam konteks ini dikenal
dengan istilah Ephipora, adalah semacam perpindahan atau gerakan “dari…ke…” dalam
konteks ini metafora berlaku untuk segala bentuk transposisi.
•
Metafora merupakan transposisi sebuah nama yang asing, yakni nama yang
sebetulnya milik sesuatu yang lain.
Metafora meliputi bentuk (visual, gerak atau kinetik) dan ucapan (verbal), sehingga
metafora memakai mediatersebut untuk menghasilkan makna baru dari suatu bentuk
atau komposisi.
METAPHOR
Dalam seni rupa dan desain, metafora “merupakan bagian yang cukup
penting dalam melukiskan, menggambarkan atau membuat makna baru dalam
sebuah karya seni. Karena dalam konteks seni rupa intinya sama dengan
konteks linnguistik (verbal), hanya medianya yang berbeda yaitu dengan
bentuk visual atau gambar.” Dalam seni rupa dan desain metafora “bekerja
melalui peminjaman bentuk atau objek untuk menghasilkan sebuah makna.”
Fungsi metafora dalam seni rupa dan desain, bekerja pada “pengaburan
makna” yang ekstrim, negatif atau sebagainya. Seperti dicontohkan dalam
sebuah karya seni lukis, “dilukiskan seekor tikus dengan bentuk menyerupai
manusia sedang membawa brankas uang atau kantong uang. Sehingga dalam
lukisan tersebut dapat diartikan seorang manusia yang rakus akan uang atau
duniawi.”
SIMBOL
Simbol dalam pengertian sederhananya merupakan “lambang”.
Istilah simbol hadir dalam ”konteks yang sangat beragam dan digunakan
untuk bebagai tujuan.”
Simbol dapat dapat hadir dalam beberapa disiplin ilmu seperti logika,
matematika, semantik, kimia, seni rupa dan seni lainnya.
Pengertian simbol adalah ”sebuah tanda konvesional yang disetujui
bersama oleh suatu kelompok atau komunitas tertentu
Bentuk simbol yang sama akan berbeda makna apabila berada di territorial
yang berbeda. Seperti dicontohkan ular disuatu tempat menyimbolkan
kejahatan atau setan, tetapi di tempat lain ular dapat berkonotasi sebagai
keberanian atau sifat dewa.
SIMBOL
Penggunaan simbol dalam seni rupa hampir sama dengan konteks
linguistik, hanya saja dalam seni rupa yang bekerja adalah unsur visual bukan
verbal.
Dalam konteks seni rupa, simbol dapat dikontruksi sedemikian rupa oleh
kreator (seniman atau desainer). Kreator dapat menciptakan simbol –simbol
melalui karya seni lukis, grafis, patung dan sebagainya.
Pemakaian simbol dalam seni rupa bertujuan untuk meyampaikan pesan
yang terkandung dalam sebuah karya.
Dalam konteks seni rupa dan desain. Kreator (seniman atau desainer)
diberi ”kebebasan penuh untuk melukiskan simbol – simbol baru.
Sehingga dari tersebut akan “lebih kaya dengan bentuk atau objek visual
yang baru. nilai simbolik dalam karya seni dapat berubah, tidak hanya terbatas
pada nilai konvensional masyarakat.”
MITOS
Mitos dapat dartikan “merupakan cerita suatu bangsa tentang dewa dan
pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentangt asal – usul semesta
alam, manusia, dan bangsa dan
mengandung arti mendalam yang
diungkapkan dengan cara gaib”.
Mitos terkadang identik dengan “cerita bohong” atau “khayalan.”
Istilah mitos terkadang mengacu dalam bidang agama, antroplogi,
sosiologi, psikologi dan seni rupa.
Pengertian mitos adalah “khayalan atau sacara ilmiah adalah sejarah yang
tidak benar.”
Dalam keberadaannya, mitos telah menempati posisi yang penting dalam
kehidupan manusia, hal ini dapat ditelusuri keberadaan mitos sejak zaman
kuno.
MITOS
Dalam kehidupan masyarakat primitif, mitos digunakan untuk menandai
sesuatu yang sakral atau suci.
Pemakaian mitos memiliki fungsi untuk “mengalihkan makna pada suatu
tempat atau bentuk, tetapi secara substansial dalam mitos itu tersimpan makna
sebenarnya.”
contoh: dalam cerita rakyat yang memitoskan bahwa didalam gua ada
seekor ular besar yang akan memangsa manusia yang berbuat merusak dan
jahat. Mitos tersebut yang tampak adalah makna tersurat, tetapi nilai
substansial dari mitos tersebut adalah sebagai peringatan manusia supaya
tidak melakukan tindakan merusak alam.
MITOS
Mitos adalah “pengkodean makna dan nilai – nilai sosial (yang sebetulnya
arbiter atau konotatif), sebagai sesuatu yang dianggap alamiah.”
Mitos adalah ”nilai – nilai sosial dalam khidupan manusia, ketika kita
berbicara kehidupan sosial kita, maka pada hari itu menjadi mitos.”
Mitos ”merupakan bahasa simbolik yang tidak baku, namun merupakan
bahasa yang dapat menggairahkan dan sekaligus menyatukan nilai – nilai
budaya.”
Mitos dalam seni rupa merupakan ”bahasa ungkap”
Peran mitos menjadi sarana “pencarian sudut pandang dalam pencapaian
tujuan tertentu. Dan tentunya penyampaian makna dalam sebuah karya seni.”
Terima Kasih
Ali Ramadhan, S.Sn.,M.Ds
Download