analisis tingkat perkembangan kredit pada pd bpr bkk ungaran

advertisement
ANALISIS TINGKAT PERKEMBANGAN KREDIT
PADA PD BPR BKK UNGARAN CABANG TUNTANG
PERIODE 2007-2009
TUGAS AKHIR
Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Program Studi Keuangan dan Perbankan Syariah
Disusun oleh :
Nama : Syaiful Ma’arif
NIM : 201 07 040
JURUSAN SYARIAH
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2010
i
NOTA PEMBIMBING
Salatiga, 12 Agustus 2010
Hal : Pengajuan Naskah Tugas Akhir
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah
diadakan
pengarahan,
bimbingan,
koreksi,
dan
perbaikan
seperlunya, maka Tugas Akhir Saudara:
Nama
: Syaiful Ma’arif
NIM
: 201 07 040
Judul
: Analisis Tingkat Perkembangan Kredit di PD BPR BKK
Ungaran Cabang Tuntang
Dapat diajukan dalam sidang munaqasyah.
Demikian untuk menjadikan periksa.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
ii
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp (0298) 323706. 323433 Salatiga
Website : w.stainsalatiga.ac.ad. E-mail : [email protected]
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
JUDUL TUGAS AKHIR
:ANALISIS TINGKAT PERKEMBANGAN
KREDIT PADA PD BPR BKK UNGARAN
CABANG TUNTANG
NAMA
: SYAIFUL MA’ARIF
NIM
: 201 07 040
PROGRAM STUDI
: PERBANKAN SYARIAH
Telah dipertahankan di depan sidang monaqosah pada tanggal 24
agustus 2010, dan dinyatakan lulus sehingga dapat diterima sebagai salah
satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya
Salatiga, 27 agustus 2010
iii
MOTTO
Harapan, cita-cita, impian dan kejujuran adalah tangan orang
sukses. Doa ayah dan ibu adalah kaki orang benar. Iman dan
kesabaran adalah mata orang mulia.
Memiliki sahabat yang banyak adalah salah satu cara untuk
membuat hari ini lebih baik dari hari kemarin
Buatlah hidup ini lebih berarti.
iv
PERSEMBAHAN
Karyaku ini kupersembahkan untuk:
1. Bapak ibu ku tersayang yang telah memberikan moril serta materiil dan
keluargaku yang selama ini selalu mendukungku, mendoakanku,
memberikan sepirit dalam hidupku, sehingga penulis bisa sampai
sekarang ini.
2. Dosen-dosen STAIN Salatiga yang telah membimbingku, memberikan
ilmu, memberikan pengalaman selama 3 tahun ini.
3. Sahabat-sahabatku yang selama ini membuat hidup ini lebih berwarna.
you guys are the best
4. Seseorang yang selama ini selalu disampingku dan memberikan
ketulusan cintanya, terimakasih buat semuanya.
5. Almamaterku tercinta.
6. Kepada PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
7. Para pembaca yang terhormat
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT karena
atas rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan
judul “ANALISIS TINGKAT PERKEMBANGAN KREDIT DI PD BPR BKK
UNGARAN CABANG TUNTANG PERIODE 2007-2009”
Tugas akhir ini disusun sebagai syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya
Keuangan dan Perbankan Islam di jurusan Perbankan Syari’ah Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini, perkenankanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Imam Sutomo M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Abdul Azis M. Ag, selaku Kaprogdi DIII Perbankan Syariah.
3. Bapak Drs. Mubasurun, M. Ag, selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
bimbingan dan arahan sehingga TA ini dapat terselesaikan.
4. Kepada Bapak Hernowo Setiawan. SE selaku pimpinan cabang PD BPR
BKK Ungaran Cabang Tuntang yang telah mengijinkan penulis untuk
mengadakan penelitian.
5. Segenap karyawan dan karyawati PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
yang memberikan bimbingan kepada penulis selama pelaksanaan praktek.
6. Orang tuaku tercinta, dan segenap keluarga yang tiada henti memberi
dukungan dan do’a.
vi
7. Seluruh temanku program studi Keuangan dan Perbankan Syariah
angkatan 2007 terima kasih atas dukungannya selama ini.
Semoga
segenap
bantuan
dari
bapak/ibu/saudara/saudari
semua
mendapatkan limpahan balasan dari Allah SWT.
Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat, baik bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Tugas akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis berharap kritik dan saran dari berbagai
pihak.
Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat, Amiin.
Salatiga,
Agustus 2010
Penulis
Syaiful Ma’arif
vii
ABSTRAK
Nama
: Syaiful Ma’arif
NIm
: 201 07 040
Judul Tugas Akhir : Analisis Tingkat Perkembangan Kredit Pada PD. BPR
BKK Ungaran Cabang Tuntang Periode 2007-2009
Tujuan diadakannya dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimanakah analisis prosedur kredit pada PD. BPR BKK Ungaran Cabang
Tuntang dan juga untuk mengetahui bagaimanakah analisis tingkat perkembangan
kredit pada PD. BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang periode 2007-2009.
Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah
menggunakan metode penelitian observasi secara langsung, metode interview dan
metode dokumentasi. Dalam kata lain data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder.
Dalam sebuah bank perkembangan kredit sangatlah penting karena ketika
suatu bank tersebut dalam bidang kredit mengalami perkembangan maka itu
berarti bank tersebut akan semakin eksis. Kredit sangatlah penting dalam sebuah
bank, untuk itu produk-produk kredit yang akan ditawarkan kepada calon debitur
haruslah beragam dan bisa menjangkau semua kalangan, karena untuk
menghadapi persaingan di dunia perbankan. Ketika calon debitur tersebut akan
mengajukan pinjaman terhadap sebuah bank maka mereka harus melalui prosesproses yang ditentukan oleh pihak bank tersebut. Sedangkan dari pihak bank
tersebut juga menggunakan proses-proses dan prosedur dalam pencairan sebuah
kredit. Sedangkan dalam menilai calon debitur bank menggunakan penilaian atau
analisi kredit, ada lima faktor yang harus dilakukan dalam menilai calon debitur
atau disebut juga dengan analisis 5C. Analisis 5C ini meliputi Charakter,
Capacity, Capital, Collateral, Condition. Kelima hal ini sangatlah penting
dalam menilai calon debitur, tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui
kemampuan calon debitur dalam membayar, harta dan jaminan yang dipunyai
oleh calon debitur, karakter atau watak dan sifat calon debitur, supaya bank bisa
menghindari yang namanya kredit bermasalah atau kredit macet. Ketika bank
mengalami sebuah kredit macet, maka pihak yang terutama dirugikan adalah
pihak bank itu sendiri. Maka dari itu bank sangatlah selektif dalam menilai calon
debiturnya.
Kata kunci : Analisis Kredit, Perkembangan Kredit, Prosedur Pencairan Kredit
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................... i
Halaman Nota Pembimbing .................................................................... ii
Halaman Pengesahan Tugas Akhir ......................................................... iii
Halaman Motto ....................................................................................... iv
Halaman Persembahan ............................................................................ v
Kata Pengantar ........................................................................................ vi
Abstrak .................................................................................................... vii
Daftar Isi.................................................................................................. ix
Daftar Tabel ............................................................................................ xii
Daftar Gambar ......................................................................................... xiii
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................. 6
D. Kegunaan Tugas Akhir ............................................. 6
E. Metode Penelitian...................................................... 7
F. Sistematika Penulisan ............................................... 8
BAB II
LANDASAN TEORI ...................................................... 10
A. Telaah Pustaka .......................................................... 10
B. Kerangka Teoritik ..................................................... 11
ix
1. Pengertian Analisi ............................................... 11
2. Pengertian Perkembangan ................................... 12
3. Pengertian Bank Perkredian Rakyat (BPR) ........ 12
4. Pengertian Kredit ................................................ 13
5. Unsur-unsur Kredit.............................................. 14
6. Tujuan dan Fungsi Kredit ................................... 16
7. Jenis-jenis Kredit................................................. 17
8. Prinsio Pemberian Kredit .................................... 22
9. Prosedur Pemberian kredit .................................. 24
10. Dokumen yang Digunakan dalam
Pemberian Kredit ................................................ 29
BAB III
LAPORAN OBYEKTIF ................................................. 31
A. Sejarah Berdiri .......................................................... 31
B. Visi dan misi ............................................................. 33
C. Kepemilikan .............................................................. 35
D. Inventaris .................................................................. 35
E. Struktur Organisasi ................................................... 36
F. Produk-produk di PD BPR BKK Ungaran
Cab. Tuntnag ............................................................. 40
G. Data Perkembangan Pencairan Kredit Di
PD BKK Ungaran Cabang Tuntang ......................... 44
BAB IV
ANALISIS ...................................................................... 45
A. Analisi Perkembangan Kredit Pada
x
PD BKK Ungaran Cab. Tuntang
Periode 2007-2009 .................................................. 45
B. Prosedur Pemberian Kredit di
PD BKK Ungaran Cabang Tuntang .......................... 52
BAB V
PENUTUP....................................................................... 59
A. Kesimpulan ............................................................... 59
B. Saran .......................................................................... 60
Daftar Pustaka ......................................................................................... 62
Lampiran-Lampiran ................................................................................ 63
xi
DAFTAR TABEL
Tabel III.1
Data Perkembangan Pencairan Kredit ............................... 44
Tabel IV.1
Data Perkembangan Pencairan Kredit Tahun 2007 ........... 45
Tabel IV.2 Data Perkembangan Pencairan Kredit Tahun 2008 ............ 47
Tabel IV.3 Data Perkembangan Pencairan Kredit Tahun 2009 ............. 49
xii
DAFTAR GAMBAR
Gamabar III.1
Struktur Organisasi .................................................... 37
Grafik IV.1
Perkembangan Pencairan Kredit Tahun 2007 .............. 46
Grafik IV.2
Perkembangan Pencairan Kredit Tahun 2008 ............... 48
Grafik IV.3
Perkembangan Pencairan Kredit Tahun 2009 ................ 50
Grafik IV.4
Perkembangan Selama Tahun 2007-2009 ....................... 51
Gambar IV.1
Prosedur Pencairan Kredit ............................................ 58
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan dalam dunia perbankan semakin meningkat
dan persaingannya pun semakin kompetitif, sedangkan para nasabahnya pun
sudah mulai selektif dalam memilih pihak bank yang akan menjadi mitranya.
Apakah pihak bank ini biasa memberikan produk-produk perbankan seperti
yang sesuai dengan keinginan para nasabah, sehingga nasabah merasa puas
dan merasa nyaman dalam menggunakan produk jasa-jasa dari perbankan
tersebut. Hal ini menyebabkan setiap bank harus berusaha keras dan
memikirkan setrategi-setrateginya dalam rangka menarik nasabah untuk
menggunakan produk jasa-jasa bank tersebut, terutama dalam produk kredit
karena produk ini lah yang menjadi tumpuan bank, sehingga bank bisa
semakin berkembang dari tahun ke tahun. Untuk itu produk kredit harus
disajikan semenarik mungkin dan sefleksibel mungkin supaya bisa memikat
dan menjangkau semua nasabah, baik kelas atas maupun kelas bawah.
Kata kredit berasal dari bahasa Latin creder yang berarti kepercayaan.
Kepercayaan yang dimaksud dalam perkreditan adalah antara si pemberi dan
si penerima kredit. Kredit adalah pemberian prestasi (misal uang dan barang)
dengan balas prestasi (Kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu
mendatang (O. P. Simorangkir, 2004:100).
1
2
Sedangkan pengertian kredit sendiri menurut undang-undang Republik
Indonesia nomor 7 tahun 1992 adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian kredit dapat
berupa uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, dan juga didasari
atas persetujuan dan kesepakatan antara pihak bank dengan pihak nasabah.
Disamping itu pihak nasabah akan dikenakan bunga kepada pihak bank
sebagai imbalan bagi bank karena telah memberikan pinjaman. Kredit juga
didasari dengan kepercayaan, tanpa adanya kepercayaan kredit tidak akan
bisa berjalan. Selain itu kredit juga membutuhkan tanggung jawab dari
nasabah, ketika nasabah lalai membayar kredit maka yang di rugikan adalah
pihak bank dan nasabah itu sendiri. Kerugian yang di alami oleh pihak bank
seperti asset berkurang, semakin sedikit jangkauan untuk menyalurkan kredit
kepada nasabah lain. Serta dari pihak nasabah itu sendiri seperti kena sangsi
atau denda, penyitaan barang bila melampaui batas yang di tentukan.
Sebelum kreditur atau pihak bank memberikan kredit kepada calon
debitur, kreditur harus menentukan calon debitur yang layak. Agar
dapat menentukan besarnya jumlah pinjaman yang akan diberikan,
kreditur
juga
harus
mengetahui kondisi
2
atau
keadaan
keuangan
3
calon
debitur.
Dengan
mengetahui
kondisi keuangan debitur
dimaksudkan untuk memperkecil resiko kredit.
Pemberian
kredit mengandung
dimana
ada kemungkinan
Untuk
menghindari
kredit
suatu tingkat resiko tertentu
yang
atau memperkecil
tidak
resiko
dapat
tersebut,
ditagih.
maka
permohonan kredit harus dinilai oleh bank.
Adapun
Capital,
syarat-syarat penilaiannya
Collateral,
Condition.
adalah Charakter, Capacity,
Dengan dipenuhinya syarat-syarat
penilaian tersebut maka kemungkinan kredit yang tidak dapat ditagih dapat
diminimalisasikan.
Pada umumnya bank yang menawarkan bunga kredit paling kecil
itulah yang harus dipertimbangkan. karena semakin kecil bunga yang di
tawarkan oleh bank, maka semakin ringan pula nasabah dalam membayarnya.
Tetapi perlu diwaspadai juga dengan biaya-biaya yang di bebankan kepada
nasabah, seperti biaya administrasi, biaya denda ketika telat membayar, biaya
pengikat produk dan lain sebagainya. Maka dari itu, ketika nasabah akan
benar-benar mengajukan pinjaman kepada bank, nasabah harus benar-benar
cermat dalam menganalisisnya.
Bagaimanapun lembaga bank memiliki prosedur yang baku sehingga
tidak menjangkau masyarakat lapisan bawah, dan kelompok mikro dengan
prosedur yang panjang dan terkesan rumit. Pengusaha mikro pun tidak bisa
mengakses ke dalam dan tidak bisa berkembang dengan pesat. Sehingga perlu
3
4
dibutuhkan terobosan-terobosan yang baru yang bisa menjangkau lapisan
mikro.
Oleh karena itu PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang ini
menawarkan produk-produk yang bisa menjangkau lapisan mikro melalui
produk-produk kredit yang ditawarkan. Bank harus sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan nasabahnya, begitu juga dengan PD BPR BKK Ungaran
Cabang Tuntang ini, mereka juga menawarkan produk-produk yang sesuai
dengan apa yang di butuhkan oleh para nasabahnya antara lain kredit
mingguan dan kredit bulanan. PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
dalam pelayanan pemberian kredit kepada masyarakat selalu menggunakan
pendekatan dengan system jemput bola yang artinya memberikan pelayanan
kredit dengan mendekatkan pelanggan langsung kepada nasabah pada tempat
yang tidak jauh dari tempat nasabah atau dengan menghampiri langsung
rumah nasabah atau lembaga instansi yang jadi mitra PD BPR BKK Ungaran
Cabang Tuntang tersebut sehingga nasabah pun merasa nyaman, tidak
menyita waktu, dan menghemat biaya.
Persaingan dalam dunia perbankan memacu PD BPR BKK Ungaran
Cabang Tuntang untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah kemudahan prosedur pengambilan.
Pada umumnya bank tidak mau meminjamkan dananya bagi nasabah yang
sudah mempunyai pinjaman di bank lain. Sedangkan PD BPR BKK Ungaran
Cabang Tuntang masih memberikan kesempatan bagi nasabah tersebut
dengan catatan masih ada gaji yang tersisa. sebelum melakukan pencairan
4
5
kredit perlu dilakukan analisis terhadap nasabah karena jika suatu saat terjadi
kredit macet, maka setidaknya bisa meminimalisir kerugian yang ada karena
bagaimana pun juga ketika mengalami kredit mancet pihak yang terutama
dirugikan adalah pihak bank itu sendiri.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka Tugas Akhir ini mengambil
judul “Analisis Tingkat Perkembangan Kredit Pada PD BPR BKK
Ungaran Cabang Tuntang Periode Tahun 2007-2009”. Dari data dan
objek yang saya dapat di PD BKK Ungaran Cabang Tuntang. Karena kredit
tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari kita dan juga kredit sangat
berperan dalam meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat dan
lembaga-lembaga instansi lainnya. Dan supaya masyarakat akan sadar
tentang loyalitas dan tanggung jawab akan kredit sehingga memperkecil
tingkat perkembangan kredit mancet.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian di atas, maka perumusan masalah yang akan
muncul dalam tugas akhir ini adalah sebagi berikut :
1. Bagaimanakan analisis prosedur pemberian kredit pada PD BPR BKK
Ungaran Cabang Tuntang?
2. Bagaimanakah analisis perkembangan kredit pada PD BPR BKK Ungaran
Cabang Tuntang periode tahun 2007-2009?
5
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimanakah analisis prosedur pemberian kredit pada
PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah analisis perkembangan kredit pada PD
BKK UNGARAN Cabang Tuntang periode 2007-2009.
D. Kegunaan tugas akhir ini adalah :
1. Bagi penulis
a. Untuk bahan pembanding serta pengukur diri antara ilmu yang di
peroleh di perkuliahan dengan ilmu atau pengalaman yang di
peroleh di lapangan.
b. Untuk mengetahui analisis pencairan kredit dan perkembangan
kredit dari tahun 2007-2009 di PD BPR BKK Ungaran Cabang
Tuntang.
2. Bagi PD BKK UNGARAN Cabang Tuntang
Hasil tugas akhir ini di harapkan dapat bermanfaat bagi PD BKK
Ungaran Cabang Tuntang untuk bahan masukan dan pertimbangan
untuk ke depannya nanti supaya lebih baik dan semakin berkembang.
Dan semoga di berikan inofasi-inofasi baru dalam produk kredit
6
7
sehingga produk kredit semakin memasyarakat dan semakin banyak
diminati oleh semua kalangan.
3. Bagi STAIN Salatiga
Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang akan menempuh atau
menyusun tugas akhir dan supaya mempererat hubungan antara
STAIN Salatiga dan PD BKK Ungaran Cabang Tuntang.
4. Bagi pembaca
Digunakan sebagai bahan informasi bagi para calon debitur yang akan
mengajukan kredit dan juga sebagai bahan referensi bagi pihak lain.
E. Metode Penelitian
Teknik Pengumpulan Data :
1. Observasi secara langsung
Memberikan gambaran mengenai keadaan dan produk-produk kredit
serta bagaimana perkembangan kredit di PD BKK Ungaran Cabang
Tuntang.
2. Metode interview
Teknik pengumpulan data ini dengan cara memberikan Tanya jawab
kepada manajer serta karyawan-karyawan terutama karyawan di kasi
kredit yang ada di PD BKK Ungaran Cabang Tuntang.
7
8
3. Metode dokumentasi
Pengumpulan data ini yaitu dengan cara meminjam file-file yang
berhubungan dengan kredit yang meliputi data perkembangan kredit,
produk-produk yang di tawarkan, prosedur-prosedur tentang pencairan
kredit di PD BKK Ungaran Cabang Tuntang.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan,
kegunaan tugas akhir, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Membahas tentang telaah pustaka, kerangka teoritik yang meliputi tentang
pengertian dan unsur-unsur kredit, tujuan dan fungsi kredit, jenis-jenis
kredit, syarat-syarat kredit, prosedur pemberian kredit.
BAB III : LAPORAN OBJEK
Membahas tentang gambaran umum mengenai PD BKK Ungaran Cabang
Tuntang, yang meliputi sejarah berdirinya, produk-produk yang di
tawarkan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab masing-masing
karyawan, selain itu berisi mengenai data-data deskriptif mengenai PD
BKK Ungaran Cabang Tuntang. Data-data tersebut yaitu mengenai
8
9
perkembangan pencairan kredit antara tahun 2007 sampai dengan tahun
2009 .
BAB IV ANALISIS
Membahas tentang analisis perkembangan pencairan kredit antara tahun
2007 sampai dengan tahun 2009 dan prosedur pemberian kredit di PD
BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang. Di samping itu bagaimana cara-cara
menganalisis
nasabah
yang
ingin
mengajukan
kredit
sehingga
meminimalisir jumlah kredit mancet di PD BKK Ungaran Cabang
Tuntang.
BAB V PENUTUP
Membahas tentang kesimpulan mengenai tugas akhir ini, serta kritik dan
saran.
9
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Dalam Tugas Akhir Siti Nur Hikmah tahun 2005 yang berjudul
“Prosedur Pemberian Kredit Pada PD. BPR BKK Ungaran” mengatakan
bahwa di dalam prosedur pelaksanaan pengajuan permohonan kredit pada
PD. BPR BKK Ungaran yaitu : pertama, pengambilan blanko dan sekaligus
pengisiannya yang disertai tanda tangan oleh suami istri dengan diketahui
oleh kepala desa bagi pengusaha atau kepala dinas bagi pegawai negeri yang
disertai lampiran photocopy suami istri. Kedua, menyerahkan blangko yang
sudah diisi diserahkan ke kantor PD. BPR BKK Ungaran atau petugas bank
tersebut. Ketiga, dari bank akan sevey ke lapangan atau ditempat calon
nasabah tersebut supaya dapat mengetahui karakter nasabah tersebut.
Keempat, persetujuan atau penolakan permohonan dan dibuat surat perjanjian
kredit.
Sri Sulistyani dalam Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Tingkat
Perkembangan Bai Bisaman Ajil (BBA) di BMT Anda Salatiga Pada Tahun
2002-2006” menyatakan bahwa perkembangan Bai Bisaman Ajil (BBA) di
BMT Anda Salatiga dilihat dari jumlah anggota dan calon anggota yang
menerima fasilitas BBA dari tahun ketahun mengalami penurunan. Sedangkan
dilihat dari jumlah dana yang dibiayakan serta julah pembiayaan BBa yang
10
11
mengalami kemancetan terlihat suatu grafik yang sangat fluktuatif. Terbukti
pada tahun 2003 terjadi penurunan pada jumlah pembiayaan dan pembiayaan
mancet. Kemudian pada tahun 2004 mengalami kenaikan dan setelah itu pada
tahun 2005 selanjutnya 2006 jumlah tersebut mengalami penurunan.
Begitu juga dengan produk kredit dalam suatu lembaga keuangan, akan
mengalami perkembangan naik turun. Untuk itu penulis menitik beratkan pada
judul penulisan Tugas Akhir ini mengenai “Analisi Tingkat Perkembangan
Kredit Pada PD. BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang Periode 2007-2009”
B. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Analisis
Analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa (karangan, perbuatan,
dan sebagainya) untuk mengetahui apa sebab-sebabnya, bagaimana duduk
perkaranya (Purwadarmita, 2006 :37).
2. Pengertian Perkembangan
Secara singkat, perkembangan (Development) adalah proses atau
tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri
(Growth) berarti tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran,
dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan
perkembangan (A Stage Of Development). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1991), ini berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi
besar, luas, dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal
11
12
kepribadian,
pikiran,
pengetahuan,
dan
sebagainya
(http://www.idonbiu.com, 2009:05).
3. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Yang dimaksud dengan Bank Perkreditan Rakyat menurut UndangUndang Nomor 10 Tahun 1998 adalah :
“Bank (Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak) yang melaksanakan usaha secara konvensional
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran”.
Dalam bentuk ini bank perkreditan rakyat melakukan kegiatan
berupa menghimpun dana dari masyarakat dan hanya disimpan dalam
bentuk tabungan dan deposito. Berdasarkan menteri keuangan RI
No.221/KMK.017/1993 tentang BPR dinyatakan bahwa BPR hanya dapat
didirikan dan menjalankan usaha dengan izin menteri keuangan setelah
mendengar pertimbangan bank Indonesia (Frianto Pandia, Elly Santi
Ompusungu, dan Ahmad Abror, : 31).
4. Pengertian Kredit
Kata kredit berasal dari bahasa Latin creder yang berarti
kepercayaan. Kepercayaan yang dimaksud dalam perkreditan adalah
12
13
antara si pemberi dan si penerima kredit. Kredit adalah pemberian prestasi
(misal uang dan barang) dengan balas prestasi (Kontraprestasi) yang akan
terjadi pada waktu mendatang (O. P. Simorangkir, 2004:100).
Pengertian kredit menurut undang-undang perbankan Nomor 10
tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi
hutang nya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Sedangkan pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (Kasmir, 2009: 102).
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian kredit
dapat berupa uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, dan juga
didasari atas persetujuan dan kesepakatan antara pihak bank dengan pihak
nasabah. Di samping itu pihak nasabah akan dikenakan bunga kepada
pihak bank sebagai imbalan bagi bank karena telah memberikan pinjaman.
Kredit juga didasari dengan kepercayaan, tanpa adanya kepercayaan kredit
tidak akan bisa berjalan. Selain itu kredit juga membutuhkan tanggung
jawab dari nasabah, ketika nasabah lalai membayar kredit maka yang di
rugikan adalah pihak bank dan nasabah itu sendiri. kerugian yang di alami
oleh pihak bank seperti asset berkurang, semakin sedikit jangkauan untuk
13
14
menyalurkan kredit kepada nasabah lain. Serta dari pihak nasabah itu
sendiri seperti kena sangsi atau denda, penyitaan barang bila melewati
batas yang di tentukan.
5. Unsur-unsur Kredit
Dari definisi di atas, maka dapat di ketahui unsur-unsur
yang
terkandung dalam pemberian kredit suatu fasilitas kredit adalah sebagai
berikut (Kasmir, 2004 :74) :
a) Kepercayaan
Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi si pemberi
kredit bahwa kredit yang diberikan (baik berupa uang, barang, atau
jasa) benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang sesuai
dengan jangka waktu kredit. Kepercayaan diberikan oleh bank
sebagai dasar utama yang melandasi mengapa suatu kredit berani di
kucurkan. Oleh karena itu sebelum kredit dikucurkan harus dilakukan
penelitian dan penyelidikan lebih dulu secara mendalam tentang
kondisi nasabah, baik secara intern maupun secara extern. Penelitian
dan penyelidikan tentang kondisi pemohon kredit sekarang dan masa
lalu, untuk menilai kesungguhan dan etika baik nasabah terhadap
bank.
14
15
b) Kesepakatan
Di samping unsur percaya di dalam kredit juga menggandung
unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit.
Kesepakatan ini di tuangkan dalam perjanjian di mana masingmasing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.
kesepakatan ini kemudian di tuangkan dalam akad kredit dan di
tandatangani oleh kedua belah pihak.
c) Jangka Waktu
Jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang
telah disepakati . jangka waktu merupakan batas waktu pengembalian
angsuran kredit yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
d) Resiko
Semakin panjang jangka waktu pengembalian kredit maka
semakin besar pula resiko yang akan dihadapi oleh bank, baik resiko
yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.
e) Balas jasa
Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan
atas pemberian suatu kredit. Dalam bank konvensional alas jasa kita
dikenakan dengan sebutan bunga.
Selain bunga bank bunga
memberikan biaya administrasi kepada nasabah yang juga merupakan
keuntungan bagi bank.
15
16
6. Tujuan dan fungsi kredit
Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut
(Kasmir, 2002 : 105) :
a) Mencari keuntungan
Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh
keuntungan. Hasil keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga yan di
terima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang
dibebankan oleh nasabah. Keuntungan ini penting untuk kelangsungan
hidup bank, di samping itu keuntungan juga dapat membesarkan usaha
bank. Oleh karena itu sangat penting bagi bank untuk memperbesar
keuntungan mengingat biaya operasional bank juga relative besar.
b) Membantu usaha nasabah
Membantu usaha nasabah yang memerlukan dana untuk modal
kerja atu pun investasi. Dengan dana tersebut maka pihak debitur akan
memperbesar dan mengembangkan usahanya.
c) Membantu pemerintah
Tujuan lain adalah membantu pemerintah dalam berbagai bidang.
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak
perbankan, maka akan semakin baik, mengingat semakin banyak kredit
berarti adanya kucuran dana dalam rangka peningkatan pembangunan
di berbagai sektor, terutama sektor riil.
16
17
Menurut O. P. Simorangkir
fungsi kredit perbankan dalam
kehidupan perekonomian dalam perdagangan antara lain sebagai
berikut:
1. Kredit pada hakekatnya dapat meningkatkan daya guna uang.
2. Kredit dapat meningkatkan lalulintas uang.
3. Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang.
4. Kredit merupakan salah satu alat stabilitas ekonomi.
5.
Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha.
6. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapat.
7. Kredit merupakan alat untuk meningkatkan hubungan internasional.
7.
Jenis-jenis kredit
Jenis-jenis kredit bank dapat ditinjau dari beberapa sudut
(Muchdarsyah S, 2002:86)
a. Jenis kredit menurut sifat penggunaannya :
1) Kredit konsumtif
Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar
jalannya proses konsumtif.
17
18
2) Kredit produktif
Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar
jalannya produksi.
b. Jenis kredit menurut keperluan nya adalah :
1) Kredit produksi / eksploitasi
Yaitu kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan
produksi baik peningkatan kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi
maupun peningkatan kuantitatif yaitu peningkatan kualitas/mutu
hasil produksi.
2) Kredit perdagangan
Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barangbarang untuk dijual lagi.
3) Kredit investasi
Yaitu kredit yang diberikan bank untuk keperluan penambahan
modal guna mengadakan rehabilitasi, perluasan usaha ataupun
mendirikan suatu proyek baru.
18
19
c. Jenis kredit menurut jangka waktu
1) Kredit jangka pendek
Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun,
umumnya diberikan oleh bank kepada sektor perdagangan jasa
export impor, dan lainnya.
2) Kredit jangka menengah
Yaitu kredit yang berjangka waktu satu sampai tiga tahun, kredit
ini biasanya digunakan untuk sektor pertanian, pertambangan dan
industri.
3) Kredit jangka panjang
Yaitu kredit yang berjangka waktu yang lebih dari tiga tahun,
umumnya diberikan pada sector investasi.
d. Jenis kredit ditinjau dari sudut jaminannya
1) Kredit tanpa jaminan (unsecured loan)
Yang menurut undang-undang RI No.70 Tahun 1992 tentang
perbankan dilarang diberikan oleh bank-bank di Indonesia.
19
20
2) Kredit dengan jaminan (scured loan)
Yaitu kredit yang diberikan disertai dengan jaminan dari
debitur yang dapat berupa jaminan barang, jaminan pribadi,
jaminan efek yang berbentuk saham dan obligasi.
e. Jenis kredit ditinjau dari segi penggunaannya
1) Kredit likuiditas
Yaitu kredit yang diberikan oleh bank sentral kepada bankbank untuk melayani usaha-usaha perkreditan yang diberikan
kepada nasabah.
2) Kredit eksploitasi
Yaitu kredit jangka pendek yang diberikan kepada perusahaan
sehingga dapat berjalan lancer. Tujuan pemberian kredit ini
adalah untuk meningkatkan produksi, baik peningkatan secara
kuantitatif maupun kualitatif.
3) Kredit investasi
Yaitu kredit jangka menengah atau jangka panjang yang
diberikan pada perusahaan untuk melakukan investasi atau
penanaman modal yang bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan.
20
21
f. Jenis kredit ditinjau dari cara pembayaran kembali
1) Kredit dengan cicilan (Installment Loan)
Yaitu kredit yang pengembaliannya dengan cara mengangsur
selama beberapa periode sesuai dengan persetujuan antara
kredit dan debitur.
2) Kredit dengan pembayaran sekali secara sekaligus (Single
Payment Loan)
Dari teori yang dikemukakan di atas dapat diperoleh indikator
variable jenis kredit antara lain kredit konsumtif, kredit jangka pendek, kredit
jangka panjang, dan kredit dengan jaminan.
a. Jaminan materi
Adalah suatu benda atau barang yang secara yuridis dapat
menjadi objek hak milik atau kepemilikan. Di bedakan antara barang
bergerak dan tidak bergerak.
1) Barang bergerak berwujud (kendaraan bermotor, tanah, bangunan,
barang dagangan, inventory, mesin, emas).
2) Barang bergerak tidak berwujud (tagihan-tagihan, deposito
berjangka, sertifikat tanah, tabungan, saham perusahaan)
3) Barang tidak bergerak (tanah bersetifikat, tanah dan bangunan)
21
22
b. Jaminan immaterial (pemegang hak, badan usaha, badan hukum, bukan
badan hukum).
8. Prinsip-prinsip pemberian kredit
Sebelum suatu fasilitas kredit dicairkan, bank harus merasa yakin
bahwa kredit yang di berikan benar-benar akan kembali .
Analisis yang digunakan dalam pemberian suatu kredit adalah
dengan menggunakan 5C, yaitu sebagai berikut (Bambang Rianto,
2005:85) :
a. Character
Cara yang ditempuh oleh seorang analisis kredit untuk memperoleh
gambaran watak debitur terutama tentang kejujurannya, adalah
mengumpulkan informasi dari pihak-pihak yang terkait dengan debitur
terutama dalam masalah keuangan.
b. Capacity
Perusahaan baru dapat dinyatakan beroperasi secara sehat apabila
mampu membayar bunga dan kredit yang dipinjamkan dari hasil
penjualan produk. Untuk dapat mengambarkan gambaran tentang
kemampuan perusahaan menciptakan sumber dana pembayaran bunga
dan pinjaman, para analisis kredit akan menyusun proyeksi arus kas
selama masa berlakunya kredit.
22
23
c. Capital
Capital merupakan kondisi harta operasional perusahaan yang akan
menentukan kemampuan produk mereka untuk bersaing di pasar. Untuk
mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi harta operasional
perusahaan, analisis kredit harus meninjau perusahaan debitur,
memeriksa keadaan fisik fasilitas produksi yang ada serta meneliti
sumber dana dan pengadaannya.
d. Collateral
Collateral merupakan jaminan yang fungsinya memperkecil jumlah
kerugian yang diderita bank bila debitur tidak memenuhi kewajibannya.
Jika debitur tidak mampu atau tidak membayar kembali kredit, maka
jaminan akan disita untuk melunasi kredit.
e. Condition
Kondisi disini adalah perkembangan ekonomi dan sektor usaha yang
berhubungan dengan kegiatan perusahaan. Bank harus menilai sampai
seberapa jauh pengaruh kondisi perekonomian atau pengaruh dari trend
ekonomi terhadap prospek perusahaan debitur khususnya dan prospek
industri dimana perusahaan tersebut termasuk di dalamnya pada
umumnya
23
24
9. Prosedur Pemberian Kredit
Prosedur
adalah
suatu
rangkaian
tugas-tugas
yang
saling
berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara
tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulangulang (http://necel.wordpress.com/2009/06/28/pengertian-prosedur/) .
(Kasmir, 2004:95) sebelum debitur memperoleh kredit terlebih
dahulu, harus melalui tahap-tahap penilaian mulai dari pengajuan proposal
kredit, dokumen-dokumen yang diperlukan, pemeriksaan keaslian
dokumen, analisis kredit sampai dengan kredit dikucurkan. Sedangkan
tujuan dari prosedur pemberian kredit adalah untuk memastikan suatu
kelayakan kredit, diterima atau ditolak. Secara umum akan dijelaskan
prosedur pemberian kredit oleh badan hokum sebagai berikut :
a. Pengajuan proposal
Proposal kredit harus dilampirkan dengan dokumen-dokumen
lain yang dipersyaratkan. Yang perlu diperhatikan dalam setiap
pengajuan proposal suatu kredit hendaknya yang berisi keterangan
tentang :
1) Riwayat hidup suatu perusahaan
2) Apa tujuan dalam pengambilan kredit, apakah untuk memperbesar
omset penjualan, atau meningkatkan kapasitas produksi atau untuk
memperluas.
24
25
3) Besarnya kredit dan jangka waktu
4) Bagaimanakah
cara-ara
yang
dilakukan
debitur
dalam
mengembalikan kredit
5) Jaminan kredit
Selanjutnya proposal ini dilampirkan dengan berkas-berkas
yang telah dipersyaratkan seperti :
a) Akte pendiri perusahaan .
b) Bukti dari (KTP) para pengurus dan pemohon kredit.
c) T.D.P (tanda daftar perusahaan).
d) N.P.W.P (nomor pokok wajib pajak).
e) Neraca dan laporan rugi/laba dalam 3 tahun terakhir.
f) Foto copy sertifikat yang akan dijadikan jaminan.
g) Daftar penghasilan bagi perseorangan.
h) Kartu keluarga (K.K) bagi perseorangan
b. Penyelidikan berkas pinjaman
Tahap selanjutnya adalah penyelidikan dokumen-dokumen yang
diajukan oleh pemohon kredit. Tujuannya adalah untuk mengetahui
apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan yang
telah ditetapkan. Dalam penyelidikan berkas hal-hal yang perlu
25
26
diperhatikan adalah membuktikan kebenaran dan keaslian dari berkasberkas yang ada, seperti kebenaran dan keaslian Akte Notaris, TDP,
KTP, dan surat-surat jaminan seperti Sertifikat Tanah, BPKB, dan lain
sebagainya.
c. Penilaian kelayakan kredit
Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam pemberian suatu fasilitas
adalah :
1) Aspek Hukum
Dalam aspek ini tujuannya adalah untuk menilai keaslian dan
keabsahan dokumen-dokumen yang diajukan oleh pemohon kredit.
Penilaian aspek hukum meliputi :
a) Akte notaries.
b) Kartu tanda penduduk (KTP).
c) Tanda daftar perusahaan (TDP).
d) Izin usaha .
e) Izin mendirikan bangunan.
f) Nomor pokok wajib pajak (NPWP).
g) Sertifikat-sertifikat yang dimiliki seperti tanah atau surat-surat
berharga.
26
27
h) Bukti pemilik kendaraan bermotor (BPKB).
i) dan lain-lain.
2) aspek pasar dan pemasaran
merupakan aspek untuk menilai apakah kredit yang dibiayai akan
laku di pasar dan bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan.
3) Aspek keuangan
Untuk menilai keuangan perusahaan tersebut.
4) Aspek teknis/operasi
Yang dinilai adalah masalah lokasi usaha, kelengkapan sarana dan
prasarana yang dimiliki.
5) Aspek manajemen
6) Aspek ekonomi social
7) Aspek modal
d. Wawancara pertama
Tahap ini merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan
cara berhadapan secara langsung dengan calon peminjam. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan keyakinan apakah berkas-berkas tersebut
sesuai dan lengkap seperti bank inginkan.
27
28
e. Peninjauan ke lokasi (on the spot)
Tujuan peninjauan ke lapangan adalah untuk memastikan bahwa
objek yang akan dibiayai benar-benar ada dan sesuai dengan apa uang
ada dalam proposal.
f. Wawancara kedua
Wawancara kedua ini merupakan kegiatan perbankan berkas, jika
mungkin ada kekurangan-kekurangan pada saat setelah dilakukan on
the spot di lapangan.
g. Keputusan kredit
Keputusan kredit adalah untuk menentukan apakah kredit layak
untuk diberikan atau
ditolak, jika layak
maka, dipersiapkan
administrasinya, biasanya keputusan kredit akan mencakup :
1) Akad kredit yang akan ditanda tangani
2) Jumlah uang yang diterima
3) Jangka waktu kredit
4) Dan biaya-biaya yang harus dibayar
h. Penandatanganan akad kredit/ perjanjian lainnya
Sebelum kredit dicairkan, maka terlebih dahulu calon nasabah
menandatangani akad kredit, kemudian mengikat jaminan kredit dengan
28
29
hipotik atau surat perjanjian yang dianggap perlu. Penandatanganan
dilaksanakan :
1) Antara bank dengan debitur secara langsung
2) Melalui notaries
i. Realisasi kredit
Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat
yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank
yang bersangkutan. Pencairan atau pengambilan uang dari rekening
sebagai realisasi dari pemberian kredit dapat diambil sesuai ketentuan
dan tujuan kredit.
10. Dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit
Dokumen adalah formulir-formulir yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Dokumen yang digunakan dalam system pemberian
kredit antara lain (http://docs.google.com/viewer?a) :
a. Formulir permohonan kredit
Formulir ini berisi tentang kesanggupan tertulis dari peminjam dan
tanda tangan dari pengurus (Kasubsi Kredit) sebagai bukti penyerahan
bahwa permohonan kredit sesuai dengan permintaan dan kondisi
kerjanya,
29
30
b. Kuitansi
Kuitansi dibuat rangkap tiga oleh bendahara simpan pinjam sebagai
bukti telah mengeluarkan uang.
c. Bukti pengeluaran kas
Dibuat sebagai bukti pengeluaran kas dari bank setelah pencairan
kredit.
d. Bukti penerimaan kas
Sebagai bukti penerimaan kas dari debitur ketika membayar angsuran
kredit.
e. Kartu pinjaman
Kartu pinjaman dibuat untuk mencatat angsuran pinjaman tiap bulan.
30
31
BAB III
LAPORAN OBYEKTIF
A. Sejarah Berdirinya PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
Sebagai proyek.Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Jawa
Tengah,
ternyata
perkembangan
operasional
BKK
makin
dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat atau pengusaha di pedesaan.Pemerintah di Jawa
Tengah ingin memantapkan kedudukan BKK tersebut.
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa dasar hukum operasional
BKK adalah SK Gubernur dan status BKK pada saat itu proyek, dan sifat
proyek suatu saat akan berakhir. Kondisi demikian kurang menguntungkan
bagi kedudukan atau kehadiran BKK dalam mengembangkan ekonomi
masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Jawa Tengah, ternyata
kehadiran BKK di tengah-tengah masyarakat telah diakui keberadaanya.
Bertolak dari pemikiran inilah, PEMDA tingkat I Jawa Tengah bersama
dengan DPRD memantapkan kehadiran BKK dengan membuat PERDA No.
11 tahun 1991. PERDA ini pun telah mendapatkan pengesahan dari
MENDAGRI SK No 581.053.3/884, tanggal 17 Desember 1981.Kemudian
diundangkan dalam lembaga daerah propinsi daerah tingkat I Jawa Tengah No.
107 tanggal 24 Desember 1981 seri D No 103.Dengan demikian berubahlah
statusnya dari proyek menjadi BUMD. Dalam perkembangan PERDA tersebut
31
32
telah diubah menjadi PERDA propinsi Jawa Tengah PERDA Nomor 20 than
2002 tentang PD BPR BKK di propinsi Jawa Tengah.
Sejak dikeluarkan kebijakan pemerintah berupa deregulasi perbankan
tanggal 1 juni 1983 sampai dengan paket kebijakan pemerintah 25 maret 1989
beserta penyempurnaan-penyempurnaannya, PD BKK Ungaran meningkatkan
statusnya menjadi BPR (Bank Perkreditan Rakyat) dengan nama PD BPR
BKK Ungaran. Dengan diberlakunya undang-undang No. 10 tahun 1998 jucto
undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, telah terbuka peluang
Bank Perkreditan Rakyat untuk beroperasi pada daerah yang lebih luas lagi
sampai di tingkat propinsi, maka untuk mempertahankan pertumbuhan PD
BPR
BKK
Ungaran
Kabupaten
Semarang
berkehendak
melakukan
penyesuaian terhadap perubahan serta arah kebijakan perbankan sesuai dengan
arsitektur perbankan Indonesia (API), yaitu dengan cara marger dengan 8 PD
BPR BKK yang ada di kabupaten Semarang. Sesuai dengan keputusan Deputi
Gubernur senior Bank Indonesia No : 7/4/KEP.DGS/2005 dan keputusan
gubernur Jawa Tengah Nomor : 503/24/2005 tentang pemberian ijin
penggabungan usaha. (merger) PD BPR BKK Klepu, PD BPR BKK Tuntang,
PD BPR BKK Bringin, PD BPR BKK Sumowono, PD BPR BKK Ambarawa,
PD BPR BKK Banyubiru dan PD BPR BKK Ungaran terdiri 1 kantorpusatdan
delapan kantor cabang sebagai berikut :
1. PD BPR BKK Ungaran Kantor Pusat
2. PD BPR BKK Ungaran Cabang Klepu
32
33
3. PD BPR BKK Ungaran Cabang Bawen
4. PD BPR BKK Ungaran Cabang Ambarawa
5. PD BPR BKK Ungaran Cabang Jambu
6. PD BPR BKK Ungaran Cabang Banyubiru
7. PD BPR BKK Ungaran Cabang Sumowono
8. PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
9. PD BPR BKK Ungaran Cabang Bringin
Kantor PD. BKK Kab.Semarang :
1. PD BKK Suruh
2. PD BKK Tengaran
3. PD BKK Getasan
4. PD BKK Susukan
5. PD BKK Pabelan
B. Visi dan Misi PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
Seperti halnya lembaga keuangan yang lain PD BPR BKK Ungaran
Cabang Tuntang mempunyai Visi dan misi di antaranya adalah :
33
34
1. Visi
Membangun
layanan
jasa
perbankan
yang
sehat
untuk
kesejahteraan masyarakat.
2. Misi
a) Menyediakan produk jasa perbankan tepat, mudah dan berhasil guna.
b) Meningkatkan kegiatan usaha dalam menghimpun dana untuk
menumbuh kembangkan perekonomian di pedesaan.
c) Mewujudkan kualitas sumber daya manusia menuju professionalisme
dan produktifitas yang handal.
d) Penerapan sistim informasi yang cepat dan tepat.
Sedangkan asas dari Perusahaan daerah PD BPR BKK Ungaran
Kabupaten Semarang dalam melakukan usahanya berdasarkan demokrasi
ekonomi dan prinsip kehati-hatian.
Maksud dan tujuan
1. Untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan
pembangunan daerah disegala bidang.
2. Sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat.
34
35
C. Kepemilikan
PD BPR BKK/BKK Kabupaten Semarang sahamnya dimiliki oleh :
1. Pemerintah Propinsi 51 %.
2. Pemerintah Kabupaten Semarang 49 %.
D. Inventaris yang ada di PD. BPR KK Ungaran Cab. Tuntang
1. Gedung
= Satu buah gedung
2. Mobil
= Satu buah mobil
3. Sepeda motor
= Empat buah motor
4. Computer
= Empat unit computer
5. Printer
= Tiga unit printer
6. Kulkas
= Satu buah kulkas
7. AC
= Tiga unit AC
8. Telepon & fax
= Dua unit telepon & fax
9. Brankas
= Satu unit brankas
10. TV
= Satu buah televise
35
36
E. Struktur Organisai
Pada PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang jumlah karyawanya
sebanyak 16 orang dengan susunan sebagai berikut :
1. Pimpinan cabang
2. Kasi terdiri dari kasi kredit, kasi pembuku dan kasi dana
3. Pelaksana terdiri dari kasir pelaksana kredit dan pelaksana dana
4. Untuk struktur organisasi PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang dapat
dilihat dalam bagian sebagi berikut :
36
37
Struktur Organisasi PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
Gambar III.1
Komisaris
Dirut utama
H. Zahrol Faizal. S. Ag.
SH
Direktur
Slamet Widodo
SPI
Rochmad
Kasi pemasaran
Agus Dwi Setyo B
Kasubsi Dan
Edi Sugiharto
Kasubsi
Kredit
Asriyanti
Sotiti
Kasi Pelayanan
Suyanto. SH
Kasir
suyanto
Kasubsi AKK
Siti Erniowati
Kasubsi umum sekertariatan
dan personaia
Ishardyanto. SH
Sutarti
Mohroli
Sigit Dwi. P
Sriyatno
Estu
Nasikun
Moch Dasim.
SE
Joko
Sutopo
Sumber : Data PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
Penjelasan dan fungsinya
1. Komisaris
a) Mengawasi pekerjaan dan pengurusan direktur.
b) Memeriksa laporan keuangan serta tanggung jawab pada RUPS.
37
38
2. Direktur
a) Mengelola Bank.
b) Menetapkan dan melaksanakan struktur organisasi.
c) Merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan RUPS setiap
tahun.
d) Mewakili BPR-BKK baik di luar maupun di dalam.
3. SPI (Staf Pengawas Intern)
a) Menyusun tata cara pengawasan dan pengelolaan BPR
b) Merencanakan pemeriksaan setahun yang akan datang.
c) Memeriksa ketelitian, kelengkapan, keabsahan, kemanfaatan, berkasberkas pendukung untuk semua pengeluaran, biaya pajak dan
angsurannya.
d) Mengusulkan RAPB BPR
4. Kepala seksi pemasaran
a) Membantu pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
b) Mengatasi segala masalah yang timbul dalam pelaksanaan tugas dan
melaporkannya kepada pimpinan.
c) Menyelenggarakan laporan harian dan bulanan.
38
39
d) Bertanggung jawab atas tercapainya target anggaran.
5. Kepala seksi pelayanan
a) Membantu pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
b) Mengatasi segala masalah yang timbul dalam pelaksanaan tugas dan
melaporkannya kepada pimpinan.
c) Menyelenggarakan laporan harian dan bulanan.
d) Bertanggung jawab atas tercapainya target anggaran.
e) Mengadministrtasikan segala kegiatan transaksi bank.
f) Memberi pelayanan kepada nasabah.
g) Melaporkan kepada pimpinan atas tercapainya pelaksanaan tugas.
6. Bagian Dana
a) Mengusahakan pengembangan dana.
b) Menganalisa semua keluar masuknya dana.
c) Mencatat semua transaksi.
7. Bagian Kredit
a) Mengatur, mengatasi, dan koordinir penyelenggaraan segala kegiatan
dalam bidang kredit.
b) Menjaga dan mengelola rekening nasabah.
39
40
c) Menyelenggarakan prosedur kredit kepada calon nasabah.
8. Kasir
a) mengadakan perhitungan uang kas pada akhir periode tutup buku
b) mengadakan pengecekan atas kebenaran uang kas dengan pembukuan.
c) Meneliti penerimaan dan pengeluaran kas.
9. Bagian pembukuan
a) Meneliti kebenaran neraca dan laporan laba rugi.
b) Mengontrol bukti-bukti kas.
c) Melaporkan perkembangan likuiditas kepada pimpinan.
10. Personalia
a) Melayani dan mengatasi surat menyurat umum dan pembayaran uang
KP dan pajak.
b) Mencatat semua inventaris.
c) Menjaga stabilisasi aktivitas kegiatan karyawan dan menangani
mekanisme penerimaan karyawan.
F. Produk-produk pada PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
Sebagaimana bank-bank lainnya PD BPR BKK Ungaran Cabang
Tuntang mempunya jenis usaha pelayanan kepada nasabah antara lain :
40
41
1. Deposito
Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikan nya hanya dapat
dilakukan setelah waktu tertentu menurut perjanjian antara nasabah dengan
bank yang bersangkutan. Untuk deposito berjangka pada PD BPR BKK
Ungaran Cabang Tuntang adalah :
a) Jangka waktu 1 bulan bunganya : 9%
b) Jangka waktu 3-6 bulan bunganya : 10%
c) Jangka waktu 9 bulan bunganya : 12%
d) Jangka waktu 12 bulan bunganya : 14%
Sedangkan untuk saldo minimalnya Rp 1.000.000,00
2. Tabungan Wajib
Merupakan jenis tabungan yang diwajibkan oleh PD. BPR BKK
Ungaran Cabang Tuntang kepada nasabah yang mengambil kredit dengan
besarnya saldo sebesar 1% dari jumlah plafon kredit sedangkan tabungan
wajib ini tidak berbunga.
3. Tabungan Umum
Merupakan tabungan yang bersifat sukarela dan diperuntukan untuk
umum dengan nama Tabungan Masyarakat Desa (TAMADES) dengan
saldo minimal adalah Rp 5000 dengan bunga 9% pertahun. TAMADES ini
diperuntukan bagi penabung perorangan, badan maupun yayasan, setiap
41
42
penabung memperoleh buku tabungan yang sah, setelah ditandatangani
oleh Direktur PD.BPR BKK/BKK dan Stempel BPR BKK/BKK.
Setoran pertama sekurang-kurangnya Rp25.000 untuk penabung
umum dan sekurang-kurangnya Rp20.000 untuk pelajar. Setoran dapat
dilaksanakan setiap waktu serta suku bunga bersaing dan bunga dihitung
atas saldo terendah setiap akhir bulan. Setiap penabung TAMADES dan
DEPOSITO berhak mengikuti undian penyaringan hadiah TAMADES.
PD.BPR Ungaran Cabangan Tuntang dalam pelayanan pemberian
kredit kepada masyarakat selalu menggunakan pendekatan jemput bola
yang artinya memberi pelayanan kredit dengan mendekatkan pelanggan
langsung kepada nasabah pada tempat yang tidak jauh dari tempat
nasabah.
Pemberian kredit ini dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a) Kredit Mingguan
Kredit ini diperuntukan bagi pedagang dan pengusaha kecil maupun
petani, jaminan pemberian kredit ini adalah kartu pasar, KTP, dan bagi
para petani dan pedagang di luar pasar selain mengisi jaminan nasabah
juga mengisi blangko yang dilegalisir oleh lurah setempat, sedangkan
plafon kreditnya sebesar Rp500.000 dengan jangka waktu angsuran 12
minggu sehingga lunas dalam waktu tiga bulan.
42
43
b) Kredit Bulanan
Kredit ini untuk semua golongan masyarakat umum yang jaminannya
berupa sertifikat tanah BPKB kendaraan roda dua dan empat. Selain
mengisi jaminan nasabah juga harus mengisi blangko yang dilegalisir oleh
lurah setempat, sedangkan plafon kreditnya sebesar Rp 500.000 dengan
bunga 2,5 %/bulan.
Selain itu PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang juga melayani
pemberian kredit kepada peawai dan karyawan pabrik dengan sistem
angsuran potongan gaji lewat bendahara setempat. Jaminan yang dapat
diberikan berupa SK Taspen dan Astek untuk karyawan pabrik. Selain
jaminan nasabah juga mengisi blangko yang ditandatangani oleh
bendahara gaji dan kepada dinas secara kolektif.
Adapun persyaratan-persyaratan dalam mengajukan kredit adalah :
1) Photocopy KTP permohonan suami dan istri, kartu keluarga, surat
nikah, sebanyak satu lembar.
2) Pas photo suami istri ukuran 4X6 sebanyak satu lembar.
3) SK pegawai asli
4) Slip gaji terakhir
5) Photocopy NPWP untuk jaminan di atas seratus juta rupiah.
6) SPPT PBB
43
44
7) WU (Western Union)
WU atau Western Union dapat menerima kiriman uang lewat Western
Union yang berada di PD.BPR BKK Ungaran Cab. Tuntang
8) Disamping itu di PD BPR BKK ungaran Cabang Tuntang juga
melayani pembayaran listrik, Pajak Bumi dan bangunan (PBB),
telepon, serta PDAM.
G. Data Perkembangan Pencairan Kredit di PD BKK Ungaran Cabang
Tuntang
Berikut ini data perkembangan pencairan kredit selama periode tahun
2007 sampai tahun 2009 di PD BKK Ungaran Cabang Tuntang.
Tabel III.1
TAHUN 2007
Bulan
Jumlah
Januari
372,000,000
Februari
475,000,000
Maret
507,000,000
April
1,053,050,000
Mei
679,500,000
Juni
552,500,000
Juli
461,000,000
Agustus
258,000,000
September
466,000,000
Oktober
229,500,000
November
229,500,000
Desember
165,000,000
TOTAL
5,448,050,000
TAHUN 2008
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
TOTAL
Jumlah
166,500,000
103,500,000
366,500,000
592,000,000
679,000,000
1,163,500,000
554,500,000
425,500,000
456,500,000
111,500,000
260,000,000
350,000,000
5,229,000,000
Sumber : Data PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
44
TAHUN 2009
Bulan
Jumlah
Januari
333,000,000
Februari
298,500,000
Maret
929,000,000
April
1,213,500,000
Mei
633,000,000
Juni
334,000,000
Juli
215,500,000
Agustus
395,000,000
September
753,000,000
Oktober
156,000,000
November
337,000,000
Desember
179,000,000
TOTAL
5,776,500,000
45
BAB IV
ANALISIS
A. Prosedur Pemberian Kredit di PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
Prosedur kredit adalah tahapan kredit sebelum sebuah kredit tersebut
dicairkan atau tersalurkan kepada debitur.
Sebelum sebuah pengajuan kredit tersalurkan kepada nasabah, maka
perlu dilakukan prosedur dan proses pencairan kredit agar sebuah bank bisa
menghindari yang namanya kredit macet atau paling tidak meminimalisir
angka kerugian kredit. Di bawah ini adalah proses pemberian kredit di PD
BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang :
1. Pemohon kredit
Calon debitur atau debitur lama menghubungi secara langsung petugas
bank. dan mengajukan permohonan ke kantor BKK Ungaran Cab.Tuntang
dengan mengisi dan menandatangani blanko. dalam blanko tersebut di
tanda tangani oleh suami istri dan diketahui oleh kepala desa atau dinas.
dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut :
a. Photocopy KTP Suami-Istri, kartu keluarga, surat nikah sebanyak satu
lembar.
b. Pas photo suami istri ukuran 4 X 6 cm satu lembar
c. SK asli dan kartu taspen
45
46
d. Stroke perincian gaji terakhir asli
e. Photocopy NPWP untuk pinjaman di atas seratus juta rupiah
Adapun perincian tambahan mengenai persyaratan dan keterangan
kredit adalah sebagai berikut :
a. Plafond di atas sepuluh juta rupiah membuka tamades atau tamasta
minimal Rp. 500.000;
b. Biaya realisasi kredit : provinsi, administrasi dan asuransi, apabila
dilunasi lebih awal biaya asuransi dan waktu yang belum dilalui
dikembalikan secara proporsional (realisasi kredit suami istri harus
hadir)
c. Plafond di atas lima puluh juta dengan jaminan tambahan
d. Sertifikat atau BPKB mobil, tahunnya di atas tahun 2000
2. Petugas Bank
Memberikan penjelasan hal-hal yang berhubungan perkreditan dan
penyerahan form permohonan kredit.
Setelah itu petugas bank menggunakan pedoman 5C, untuk menganalisis
calon debiturnya yang meliputi :
46
47
a. Character atau sifat dari calon debitur tersebut
Yaitu petugas bank menganalisis tentang kebiasaan-kebiasaan, sifatsifat pribadi, cara hidup, keadaan keluarga dan semua perilaku yang
berhubungan dengan calon debitur. Prinsip ini sebagai ukuran
kemauan untuk membayar.
b. Capacity
Dalam hal ini calon debitur dianalisis untuk mengetahui sejauh mana
kemauan calon debitur untuk menciptakan sumber dana.
c. Capacity
Prinsip ini menilai harta perusahaan yang akan digunakan dalam
operasi
d. Colleteral
Dalam hal ini petugas bank menilai keadaan barang jaminan yang akan
digunakan.
e. Conditional
Merupakan penilaian terhadap factor external yaitu keadaan ekonomi
maupun iklim usaha yang sedang berlangsung.
3. Pemohon mengisi form pemohon kredit dan melengkapinya persyaratanpersyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak bank.
47
48
4. Pemohon kredit diterima beserta kelengkapan persyaratan oleh bank dan
dicatat dalam agenda surat masuk dan selanjutnya disampaikan oleh
pimpinan cabang.
5. Setelah dipelajari oleh direksi atau pimpinan cabang memberikan
pelaksanaan lebih lanjut sesuai dengan bank teknis.
6. Berdasarkan nota keterangan dari pimpinan cabang tersebut , petugas
kredit menindak lanjuti dengan memproses permohonan kredit tersebut
sesuai bank teknis yang dilaksanakan oleh seorang analisis kredit. Yaitu
petugas bank akan menyurvey lapangan atau di tempat calon nasabah
tersebut supaya dapat mengetahui karakter nasabah tersebut. Survey
tersebut dilaksanakan secara professional sehingga dapat berperan sebagai
saringan untuk menjaga agar tidak terjerumus dalam kredit bermasalah
atau kredit mancet. Pihak bank menanggapi permohonan kredit calon
debitur, dengan melakukan evaluasi bahwa kredit yang diberikan adalah
aman. Artinya kredit dan bunganya bisa dibayar dengan waktu yang telah
ditentukan
7. Petugas pemutusan kredit memberikan keputusan dari laporan hasil
pembahasan dengan pelaksanaan lebih lanjut sesuai dengan teknisi.
Ditolak dibuat surat penolakan kredit oleh pejabat pemutusan kredit.
a. Disetujui dibuat surat pemberitahuan persetujuan pemberian kredit
(SP3K) kepada debitur.
48
49
8. Dengan dasar surat persetujuan kredit dari kantor pusat, maka kantor
cabang memberikan surat pemberitahuan pemberian kredit (SP3K) kepada
pemohon.
9.
Tembusan SP3K setelah ditanda tangani oleh pemohon sebagai
kesanggupan pemohon atas ketentuan kredit untuk dikembalikan ke bank.
10. Petugas kredit selanjutnya menyiapkan perjanjian kredit dan pengikatan
jaminan baik secara di bawah tangan atau notaris :
a. Perjanjian kredit ditandatangani oleh :
1) Pemohon atau suami-istri.
2) Direktur atau pengelola atau pengurus aktif (apabila badan usaha).
3) Pihak lain yang menurut ketentuan wajib ikut tanda tangan.
b. Pengikat jaminan
1) Jaminan atas nama perorangan pemilik jaminan beserta suami atau
istri ikut menandatangani pengikat jaminan di notaris.
2) Jaminan atas nama badan usaha, yang diatur dengan akta pendirian
ikut tanda tangan.
3) Cash collateral dengan cara memblokir rekening nasabah
penyimpanan dengan syarat pemohon memberikan surat kuasa
pencairan dengan surat kuasa pendebetan rekening sampai dengan
fasilitas kreditnya lunas.
49
50
11. Proses Realisasi Kredit
Dilaksanakan oleh petugas administrasi antara lain :
a. Input data ke system administrasi kredit.
b. Pembuatan kartu pengawasan, slip pencairan kredit dan kuitansi
bermaterai cukup serta slip setoran atas biaya-biaya yang timbul
dalam perjanjian kredit.
c.
Berkas tersebut pada poin b di atas diajukan ke pimpinan cabang
atau direksi untuk diteliti dan ditanda tangani pada kartu pengawasan
kredit dan slip pencairan kredit.
d. Sebelum dicairkan petugas harus memastikan apabila calon nasabah
masih mempunyai kewajiban atas fasilitas yang pernah dinikmati
atau kewajiban lain.
e. Pembayaran pencairan kredit dilakukan melalui petugas kasir atau
teller.
f. Pemberkasan dokumen dan penyimpanannya dilaksanakan oleh
petugas administrasi kredit.
50
51
Berikut ini adalah gambar proses pemberian kredit kantor cabang di PD BPR
BKK Ungaran Cabang Tuntang
Gambar IV.1
PERMOHONAN KREDIT
Penelitian Berkas Investigasi, Informasi Bank
Analisis Kredit
Di atas Wewenang
Usulan Ke Pincab
Keputusan
Disponsisi Pincab
Usulan Ke Direksi
Ditolak
Cabang
Disetujui
Kanpus
Kanpus
Cabang
Cabang
Pemberitahuan melalui surat
Cabang
Pemberitahuan melalui surat
Perjanjian kredit
Asuransi
Pengikat kredit
Sumber : PD. BPR BKK Ungaran Cab. Tuntang
Pencairan
Pengelolaan
51
Pengawasan
52
B. Analisis Perkembangan Kredit Pada PD BPR Bkk Ungaran Cabang
Tuntang periode Tahun 2007-2009
Data Pencairan Kredit Periode 2007 di
PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
Tabel IV. 1
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Jumlah
372,000,000
Jumlah
Kenaikan/Penurunan
%
Kenaikan/Penurunan
103,000,000
27.69%
32,000,000
6.74%
546,050,000
107.70%
(373,550,000)
-35.47%
(127,000,000)
-18.69%
(91,500,000)
-16.56%
(203,000,000)
-44.03%
208,000,000
80.62%
(236,500,000)
-50.75%
0
0.00%
(64,500,000)
-28.10%
475,000,000
507,000,000
1,053,050,000
679,500,000
Juni
552,500,000
Juli
461,000,000
Agustus
258,000,000
September
466,000,000
Oktober
229,500,000
November
229,500,000
Desember
Total
165,000,000
5,448,050,000
Sumber : Data PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
52
53
Dari tabel IV.I di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut :
Grafik IV.1
1.200.000.000
1.000.000.000
800.000.000
600.000.000
400.000.000
200.000.000
0
Ju
li
Se
pt
em
be
r
No
fe
m
be
r
ei
M
ar
et
Jumlah
M
Ja
nu
ar
i
Jumlah
Perkembagan Tahun 2007
Bulan
Dari data di atas tersebut dapat diketahui total pencairan kredit pada
tahun 2007 mencapai Rp 5.448.050.000. Pencairan kredit terbanyak terjadi
pada bulan April yang mencapai Rp 1.053.050.000. Kenaikan pencairan
kredit terbanyak terjadi pada bulan Maret-April sebanyak Rp 546.050.000.
Pencairan kredit pada bulan Januari-Desember mengalami ke tidak stabilan,
karena mengalami kenaikan maupun penurunan.
53
54
Data Pencairan Kredit Periode 2008
di PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
Tabel IV.2
Bulan
Januari
Februari
Jumlah
166,500,000
% Kenaikan/Penurunan
(63,000,000)
-38%
263,000,000
254%
225,500,000
62%
87,000,000
15%
484,500,000
71%
(609,000,000)
-52%
(129,000,000)
-23%
31,000,000
7%
(345,000,000)
-76%
148,500,000
133%
90,000,000
35%
103,500,000
Maret
366,500,000
April
592,000,000
Mei
679,000,000
Juni
1,163,500,000
Juli
554,500,000
Agustus
Jumlah
Kenaikan/Penurunan
425,500,000
September
456,500,000
Oktober
111,500,000
November
260,000,000
Desember
Jumlah
350,000,000
5,229,000,000
Sumber : Data PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
54
55
Dari tabel IV.II diatas dapat dibuat grafik sebagai berikut :
Grafik IV.2
1.400.000.000
1.200.000.000
1.000.000.000
800.000.000
600.000.000
400.000.000
200.000.000
0
Ju
li
ep
te
m
be
r
N
of
em
be
r
ei
M
S
M
Ja
nu
a
ar
et
Jumlah
ri
Jumlah
Perkembangan Pencairan Kredit Tahun 2008
Bulan
Dari data di atas tersebut dapat diketahui total pencairan kredit pada tahun
2008 mencapai Rp 5.229.000.000. Pencairan kredit terbanyak terjadi pada
bulan Juni yang mencapai Rp 1.163.500.000. Kenaikan pencairan kredit
terbanyak terjadi pada bulan Mei-Juni sebesar Rp 484.500.000. Pencairan
kredit pada bulan Januari-Desember mengalami ketidakstabilan, karena
mengalami kenaikan maupun penurunan.
55
56
Data Pencairan Kredit Periode 2009
di PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
Tabel IV.3
Bulan
Januari
Jumlah
333,000,000
Februari
298,500,000
Maret
929,000,000
April
1,213,500,000
Mei
Juni
Juli
(34,500,000)
-10%
630,500,000
211%
284,500,000
31%
(580,500,000)
-48%
(299,000,000)
-47%
(118,500,000)
-35%
179,500,000
83%
358,000,000
91%
(597,000,000)
-79%
23,000,000
15%
(158,000,000)
-47%
334,000,000
215,500,000
395,000,000
September
753,000,000
Oktober
156,000,000
Desember
Jumlah
%
Kenaikan/Penurunan
633,000,000
Agustus
November
Jumlah
Kenaikan/Penurunan
337,000,000
179,000,000
5,776,500,000
Sumber : PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang
56
57
Dari tabel IV.III diatas dapat dibuat grafik sebagai berikut :
Grafik IV.3
1.400.000.000
1.200.000.000
1.000.000.000
800.000.000
600.000.000
400.000.000
200.000.000
0
Ju
li
Se
pt
em
be
r
No
fe
m
be
r
ei
M
M
Ja
nu
a
ar
et
Jumlah
ri
Jumlah
Perkembangan Pencairan Kredit Tahun 2009
Bulan
Dari data di atas tersebut dapat diketahui total pencairan kredit pada tahun
2009 mencapai Rp 5.776.500.000. Pencairan kredit terbanyak terjadi pada
bulan April yang mencapai Rp 1.213.500.000. Kenaikan kredit terbanyak
terjadi pada bulan Februari-Maret sebesar Rp 630.500.000 atau 211%.
Pencairan kredit pada bulan Januari-Desember mengalami ketidakstabilan,
karena mengalami kenaikan maupun penurunan.
Dari uraian di atas dapat dicermati bahwa angka kenaikan yang paling
menonjol terjadi pada bulan maret sampai dengan bulan juni, karena pada
bulan-bulan itu adalah bulan promosi. Yaitu promosi dalam rangka
memperingati ulang tahun PD BKK Ungaran, jadi pada bulan maret sampai
57
58
dengan bulan juni bunga yang ditawarkan pada nasabah agak ringan di
bandingkan bulan-bulan sebelum atau sesudahnya.
Dari tabel mengenai perkembangan pencairan kredit dari tahun 2007-2009
dapat dibuat grafik sebagai berikut.
Grafik IV.4
Jumlah
Perkembangan kredit Tahun 20072009
2009
1400000000
2007
1200000000
1000000000
800000000
600000000
400000000
200000000
0
Januari
April
2008
Juli

2007

2008

2009
Oktober
Bulan
Dari data di atas tersebut dapat dicermati mengenai perkembangan dana
pencairan kredit di PD BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang pada tahun
2007-2009. total dana yang tersalurkan ke masyarakat pada tahun 2007
mencapai Rp. 5.448.050.000, 2008 mencapai 5.229.000.000 dan 2009
mencapai 5.776.500.000.
58
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah
diungkapkan pada bab empat, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh PD. BPR BKK
Ungaran Cabang Tuntang adalah pertama kali calon debitur
mengajukan permohonan kredit dan menyerahkan berkas-berkas
persyaratan, kemudian berkas-berkas tersebut diteliti lebih lanjut oleh
bagian penerimaan kredit, pencairan informasi bank untuk mengetahui
data mengenai mengenai hutang piutang calon debitur tersebut terhadap
bank-bank selain di PD.BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang, petugas
bagian kredit mengadakan kunjungan ke lapangan, analisis penilaian
kredit dengan pedoman 5C yaitu Charakter,
Collateral,
Capacity,
Capital,
Condition, bila pengajuan kredit tersebut disetujui maka
akan dilakukan perjanjian kredit, jika tidak disetujui maka diberikan
surat penolakan, dan setelah kredit tersalurkan kepada debitur maka
bank akan mengawasi kredit tersebut.
59
60
2. Dalam perkembangan pencairan kredit dari tahun 2007 sampai tahun
2009 di PD. BPR BKK Ungaran Cabang Tuntang mengalami kenaikan
dan penurunan yaitu terbukti pada pencairan kredit tahun 2007
mencapai jumlah Rp. 544.050.000, tahun 2008 mencapai Rp.
5.229.000.000 dan tahun 2009 mencapai 5.776.500.000 . Pada tahun
2007 sampai dengan 2008 pencairan kredit di PD BPR BKK Ungaran
Cabang Tuntang mengalami penurunan (219,050,000) atau -4 %.
Sedangkan pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 terjadi
kenaikan Rp. 547.500.000 atau 10.47%. setelah di amati kenaikan yang
menonjol dari tahun ketahun terjadi pada bulan april sampai dengan
juli. Karena pada april sampai dengan bulan juli di PD. BPR BKK
Ungaran Cabang Tuntang mengadakan promosi, promosi ini diadakan
karena bertepatan dengan ulang tahun PD. BPR BKK Ungaran Cabang
Tuntang, jadi selama empat bulan tersebut mengadakan promosi
kepada calon debitur.
B. Saran
1. Untuk meningkatkan kemampuan dalam mengolah kredit yang
disalurkan, maka pengembangan kemampuan sumber daya manusia
harus ditingkatkan agar suatu kredit bisa ditingkatkan, karena semua itu
sangatlah erat kaitannya dengan sumber daya manusia yang ada. Oleh
karena itu program pelatihan adalah salah satu program yang bisa
diterapkan baik internal maupun external. Selain itu pengawasan yang
60
61
ketat baik dari segi internal maupun external juga harus diterapkan,
supaya semua bisa terorganisasi dengan baik.
2. Untuk menanggulangi krisis kredit, sebaiknya diperbanyak promosi
sehingga perputaran uang makin cepat dan pembaharuan inofasi-inofasi
baru pada produk-produk kredit, sehingga calon debitur selalu
disuguhkan dengan hal-hal yang baru.
3.
Selektif sebelum mencairkan kredit sangatlah penting dalam proses ke
depannya nanti, agar bisa terhindar dengan kredit mancet. Tidak hanya
selektif dalam penilaian formulir persyaratan kredit, tetapi juga selektif
dalam menilai calon debitur,
4. Mengenai barang jaminan supaya lebih ditingkatkan dan dikaji lebih
mendalam lagi.
61
62
DAFTAR PUSTAKA
Hikmah, Siti Nur. 2005. “Prosedur Pemberian Kredit Pada PD. BPR BKK
Ungaran”. Tugas Akhir Program Studi Keuangan Perbankan Islam STAIN
Salatiga.
Http://Www.Idonbiu.Com/2009/05/Perkembangan-Pengertian-Dan-Definisi.Html.
diakses tanggal 11 juli 2010.
Kasmir.2002. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2009 . Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Rajawali pers.
Mulyadi.
http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:XJZpvcNSb1MJ:digilib.unnes
.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH01c8/5b372283.dir/doc.pdf+downl
oad+tugas+akhir+kredit+pada+BPR&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEE
ShEHBPkfZJrOgQk4QXuE3meOpAJ4z8cM1U8Nrt82iAaUf7eTiplWJ5goexsCpnSjPONQjCPq2cOd0PpiFMIajaBu1kkzPKuPyQJucvccD5Jld_3dX1wkLLmsPYXl2gBt5_fV&sig=AHIEtbSY-9HjYnKgbE3r230Oy7SSgv39ZQ. Di akses
tanggal 18 juli 2010.
Pandai, frianto dan Kawan-kawan. 2005. lembaga keuangan. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Purwadarmita. 2006. Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Rianto, Bambang. 2002. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan Perbankan.
Yogyakarta : Penerbit BPFE UGM.
Reed, Edwar W dan Giil, Edwar G. 1995. Bank Umum. Jakarta : Bumi Aksara.
Sinungan, Muchdarsyah. 2002. Manajemen dana Bank. Jakarta : Rineka Cipta
Simorangkir,P,O.2000.Lembaga Keuangan bank dan Non Bank. Jakarta : Galia
Indonesia.
62
63
Sulistyani, Sri. 2007. “Analisis Tingkat Perkembangan Bai Bisaman Ajil (BBA)
di BMT Anda Salatiga Pada Tahun 2002-2006”. Tugas Akhir Keuangan
Perbankan Islam STAIN Salatiga.
Suyanto Thomas dan Kawan-kawan. 1995. Dasar-dasar perkreditan. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
63
64
LAMPIRAN-LAMPIRAN
64
Download