ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION PADA PT. AZDA JAYA PERKASA BOGOR Dewi Andriani Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480 Engkos Achmad Kuncoro Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480 ABSTRACT The research was carried out at PT. Azda Jaya Perkasa's air field of industrial painting services and building houses. As a company that is growing and want to continue to be successful in the painting industry is in need of skilled employees to support the company's progress amid market competition is so tight. The purpose of this study was to analyze the influence of compensation and motivation to work towards turnover intention at PT. Azda Jaya Perkasa either separately or simultaneously. The research method used in this study is associative methods and analysis techniques used are simple regression and multiple linear regression. From the analysis of the data obtained regression equation in which the compensation and motivation simultaneously contribute positively and significantly to turnover intention. Work motivation effect on turnover intention by 62.1% compared to compensation. This may imply that the variables of work motivation is a very important role in the appeal of other variables in the increase in turnover intention. Keywords: Compensation, Work Motivation, Turnover Intention. ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada PT. Azda Jaya Perkasa yang bergerak dibidang jasa pengecatan rumah dan bangunan. Sebagai perusahaan yang sedang berkembang dan ingin terus menantapkan posisinya di industri pengecatan sangat memerlukan karyawan yang cakap untuk mendukung kemajuan perusahaan ditengah persaingan pasar yang begitu ketat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap turnover intention pada PT. Azda Jaya Perkasa baik secara terpisah maupun secara simultan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif dan teknik analisis yang digunakan adalah regresi sederhana dan regresi linier berganda. Dari hasil analisis data diperoleh persamaan regresi dimana kompensasi dan motivasi kerja secara simultan berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap turnover intention. Motivasi kerja berpengaruh terhadap turnover intention sebesar 62,1% di banding kompensasi. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel motivasi kerja lah yang sangat berperan di banding variabel lain dalam kenaikan turnover intention. Kata Kunci: Kompensasi, Motivasi Kerja, Turnover Intention. PENDAHULUAN Di era globalisasi saat ini setiap organisasi bisnis dituntut untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenangkan persaingan. Oleh karena itu keberadaan sumber daya manusia adalah poin yang sangat penting yang harus di perhatikan oleh perusahaan. Karena keberhasilan perusahaan sepenuhnya juga bergantung pada tingkat keterlibatan karyawan terhadap aktivitas dan pencapaian tujuan perusahaan. Kompensasi juga dapat dikatakan hal utama yang menimbulkan motivasi dari seorang karyawan untuk bekerja dengan giat, dimana wujud dari suatu kompensasi merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh seorang karyawan selaku manusia untuk menunjang kebutuhan hidupnya. Pemberian kompensasi harus di lakukan secara adil dan merata, sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan produktif bagi perusahaan. Jika pemberian kompensasi dapat dilakukan secara baik, maka akan meningkatkan kepuasan kerja berupa semangat, loyalitas, dan moral kerja yang baik. Selain itu faktor lain yang ikut mempengaruhi dan harus diperhatikan adalah motivasi kerja. Motivasi adalah kemauan untuk memberikan upaya lebih untuk meraih tujuan organisasi, yang disebabkan oleh kemauan untuk memuaskan kebutuhan individual. Motivasi merupakan pemahaman yang penting dikarena kan variabel ini dapat mempengaruhi variabel lain (Mathis dan Jackson, 2006). Motivasi yang tepat mendorong karyawan dalam melaksanakan tugas nya untuk menghasilkan sesuatu. Dan juga mendorong keberhasilan dalam mencapai tujuan, target – target didalam perusahaan serta mencakup kepentingan pribadi karyawan itu sendiri. PT. Azda Jaya Perkasa juga tidak terlepas dari permasalahan kompensasi serta motivasi kerja. Terlihat gejala yang timbul seperti kenaikan turnover di setiap tahun, kompensasi yang tidak sebanding menurunkan minat kerja serta motivasi kerja di perusahaan rendah. Oleh karena itu untuk memperbaiki sistem kinerja PT. Azda Jaya Perkasa, kompensasi dan motivasi kerja harus di perhatikan untuk menekan jumlah turnover intention yang terjadi di dalam perusahaan. Kompensasi yang diberikan lebih ditingkatkan guna menunjang kesejahteraan karyawan dan juga keberhasilan perusahaan. Karena kompensasi yang layak bagi karyawan menekan jumlah presentase kemungkinan karyawan untuk mencari pekerjaan lain. Dan motivasi kerja yang di berikan oleh perusahaan terhadap karyawan sudah cukup baik. Tetapi agar lebih mengetahui apa yang dapat memotivasi karyawan. Management harus mengetahui apa yang mereka inginkan, butuhkan dan berharga bagi mereka. Karena faktor ini dapat memberikan kontribusi secara efektif dan efesien terhadap hal-hal yang memungkinkan dapat memuaskan kebutuhan mereka. Saat ini PT. Azda Jaya Perkasa memiliki total karyawan sebanyak 100 orang pada tahun 2012 dengan tingkat karyawan yang keluar atau turnover rate sebesar 21% pada tahun 2012 dan 15,92% pada tahun 2011. Dapat dilihat bahwa turnover rate yang tinggi di PT. Azda Jaya Perkasa dan menurut wawancara dengan Manager SDM, hal tersebut disebabkan oleh kompensasi dan motivasi kerja. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian berjudul “Analisis pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap Turnover Intention pada PT. Azda Jaya Perkasa Bogor.” Citra Toko Usaha pertama untuk mengkonseptualisasikan konsep citra toko adalah Pierre Martineau (1958) saat beliau memperkenalkan konsep dari citra toko dan mendefinisikannya sebagai cara pembeli menggambarkan toko yang bersangkutan. Citra toko dapat didefinisikan sebagai persepsi konsumen terhadap toko tersebut dan atribut-atributnya (Cox & Brittain, 2004) yang berfungsi untuk mempengaruhi kualitas yang dirasakan dari produk-produk yang dijualnya dan keputusan konsumen terhadap ke mana mereka harus membeli (Schiffman & Kanuk, 2010). James et al. (1976) mendefinisikan citra toko sebagai “sekumpulan sikap berdasarkan evaluasi dari atribut-atribut toko yang bersangkutan, yang dianggap penting oleh para konsumen”. Citra toko adalah sebuah jumlah kesan di dalam ingatan sebagai hasil dari persepsi terhadap atribut yang berhubungan dengan toko yang mana mandiri dan saling bergantungan di dalam ingatan konsumen berdasarkan pembukaan sekarang dan sebelumnya terhadap stimuli (Hartman dan Spiro, 2005). Lindquist (1974) mendefinisikan citra toko sebagai sebuah “struktur dari beberapa hal yang mengikat dimensi-dimensi toko bersamaan yang sedang bekerja”. Konseptualisasi dari citra toko beragam dan multi-dimensi. Chang dan Tu menggunakan empat dimensi citra toko, yang terdiri dari fasilitas, layanan toko, aktivitas toko, dan kenyamanan. Kompensasi Kompensasi (balas jasa) langsung merupakan hak bagi karyawan dan menjadi kewajiban perusahaan untuk membayarnya. Karena disinilah letak pentingnya kompensasi bagi karyawan sebagai seorang penjual tenaga (fisik dan pikiran). Kompensasi merupakan pengeluaran dan biaya bagi perusahaan, Perusahaan mengharapkan agar kompensasi yang dibayarkan memperoleh imbalan prestasi kerja yang lebih besar dari karyawan. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007) menyatakan bahwa: “Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan”. Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo (2003) adalah: “Kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja karena tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Motivasi Perilaku manusia cerminan yang paling sederhana motivasi dasar mereka. Agar perilaku manusia sesuai dengan tujuan organisasi, maka harus ada perpaduan antara motivasi akan pemenuhan kebutuhan mereka sendiri dan permintaan organisasi. Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motivasi. Menurut Robbins (2007) motivasi merupakan proses yang berperan pada intensitas, arah, dan lamanya berlangsung upaya individu ke arah pencapaian sasaran. Pengertian motivasi juga datang dari Marihot Tua E. H. (2002) yaitu faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha keras atau lemah. Motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2002) Pengertian lainnya tentang motivasi dikemukakan oleh Sopiah (2008) dengan definisi sebagai keadaan di mana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada pencapaian hasil-hasil atau tujuan tertentu. Hasil-hasil yang dimaksud bisa berupa produktivitas, kehadiran atau perilaku kerja kreatif lainnya. Berdasarkan beberapa pengertian motivasi di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi timbul dari diri sendiri untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan juga bisa dikarenakan oleh dorongan orang lain. Tetapi motivasi yang paling baik adalah dari diri sendiri karena dilakukan tanpa paksaan dan setiap individu memiliki motivasi yang berbeda untuk mencapai tujuannya Turnover Intention Menurut Zeffane dikutip oleh Kurniasari (2004). Arti Intention niat atau keinginan yang timbul pada individu untuk melakukan sesuatu. Sementara turnover adalah berhentinya seseorang karyawan dari tempatnya bekerja secara sukarela dapat didefinisikan bahwa turnover intention adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela menurut pilihannya sendiri. Harnoto (2002:2) menyatakan, “turnover intention adalah kadar atau intensitas dari keinginan untuk keluar dari perusahaan, banyak alasan yang menyebabkan timbul nya turnover intention ini dan di antara nya adalah keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik”. Hipotesis Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat diajukan tiga hipotesis penelitian sebagai berikut : Hipotesis 1: Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap Turnover Intention? H0 = Variabel kompensasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Turnover Intention Ha = Variabel kompensasi berpengaruh secara signifikan terhadap Turnover Intention Hipotesis 2: •Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap Turnover Intention? H0 = Variable tingkat motivasi kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Turnover Intention Ha = Variabel tingkat motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Turnover Intention Hipotesis 3: •Bagaimana pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap Turnover Intention? H0 = Kompensasi dan motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap Turnover Intention Ha = Kompensasi dan motivasi kerja berpengaruh terhadap Turnover Intention Kompensasi (X1) Turnover Intention (Y) Kompensasi (X1) Gambar 1 Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode asosiatif dengan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian asosiatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat pada penelitian ini. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berupa sumber data yang didapatkan langsung dari lapangan seperti wawancara dan kuesoner, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil studi kepustakaan dan dari data perusahaan. Cara pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kueisoner, yaitu pemberian daftar pernyataan kepada karyawan untuk diisi yang kemudian hasilnya akan dijadikan sumber data dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karyawan yang ada di perusahaan PT. Azda Jaya Perkasa yang berjumlah 75 karyawan. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan SPSS 17.0 yang akan mengolah data hasil kueioner melalui analisis statistika. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Validitas, Uji Realibilitas, Uji Normalitas, Regresi Sederhana dan Regresi Berganda. HASIL DAN BAHASAN Hasil Uji Regresi Linear Berganda Kriteria uji koefisiensi regresi ganda dari variabel pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap turnover intention sebagai berikut: H0 : Pengaruh kompensasi dan motivasi kerja tidak berpengaruh secara signifikan dan simultan terhadap turnover intention H1 : Pengaruh kompensasi dan motivasi kerja berpengaruh secara signifikan dan simultan terhadap turnover intention Dasar pengambilan keputusan: • Jika Sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya tidak signifikan • Jika Sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya signifikan Table 4.18 Hasil Output SPSS Regresi Linier Multiple Coefficientsa Model 1 (Constant) Kompensasi (X1) Motivasi Kerja (X2) Unstandardized Coefficients B Std. Error -2.328 2.730 .264 .089 .508 .069 Standardized Coefficients Beta .248 .621 t -.853 2.953 7.395 Sig. .397 .004 .000 a. Dependent Variable: Turnover Intention (Y) Dari tabel di atas didapat persamaan regresi sebagai berikut : Ŷ = -2,328 + 0,264X1 + 0,508 X2 Dari hasil analisis data yang digunakan dengan metode regresi berganda untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap Turnover Intention pada PT. Azda Jaya Perkasa, maka dapat diperoleh hasil analisa penelitian dalam gambar 4 di bawah ini. Kompensasi (X1) Turnover Intention (Y) Motivasi Kerja (X2) Keterangan : •Pengaruh kompensasi sebesar 0,248 (24,8%). Dengan demikian semakin baik pemberian Kompensasi kepada karyawan, maka Turnover Intention akan menurun di PT. Azda Jaya Perkasa. Dan besar nya hubungan 0,468 yang berarti lemah dan searah. •Pengaruh motivasi kerja sebesar 0,621 (62,1%). Dengan demikian semakin baik Motivasi Kerja terhadap karyawan, maka Turnover Intention akan menurun di PT. Azda Jaya Perkasa. Dan besar nya hubungan 0,709 yang berarti kuat dan searah. •Pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap Turnover Intention sebesar 0,556 (55,6%). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Citra toko dari Toko Buku Gramedia cabang Mal Ciputra berpengaruh secara signifikan terhadap citra Dari hasil di atas di tarik kesimpulan bahwa Motivasi Kerja adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap Turnover Intention. Oleh karena itu hal utama yang mendorong karyawan untuk keluar dari perusahaan adalah kurang nya Motivasi Kerja. Karyawan yang kurang puas kemungkinan besar akan keluar dari organisasi. Faktor kedua yang mendorong karyawan keluar adalah Kompensasi. Saran diberikan kepada PT. Azda Jaya Perkasa adalah sebagai berikut : 1. Kompensasi salah satu faktor yang di perlu di perhatikan dan perlu di pertahankan pengelolaan nya bagi PT. Azda Jaya Perkasa. Disini mengingat kompensasi yang adil dapat mempengaruhi emosional karyawan dan semakin menarik faktor kompensasi akan semakin mengurangi niat karyawan untuk meninggalkan perusahaan. Sebaliknya semakin rendah tingkat kompensasi yang diterima semakin mendorong karyawan untuk meninggalkan perusahaan dan mencari alternatif pekerjaan di tempat lain. 2. Motivasi Kerja salah satu faktor penting yang harus diperhatikan bagi PT. Azda Jaya Perkasa. Karena Motivasi Kerja mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap tingkat Turnover Intention. Perusahaan harus memperbaharui sistem kerja yang baik menurut perusahaan dan bagi karyawan. Mengingat bahwa Motivasi kerja di dalam perusahaan secara luas dipercaya menjadi faktor utama yang mempengaruhi kinerja individu itu sendiri. Dengan adanya ikatan emosional antara atasan dan bawahan akan meningkatkan pemahaman tingkah laku manusia dan sebagai sumber motivasi dalam mempertahankan karyawan untuk menekan penurunan Turnover Intention di dalam perusahaan. 3. Dari hasil analisis kedua faktor. Faktor yg paling mempengaruhi terjadi nya Turnover Intention adalah Motivasi Kerja. Beberapa cara untuk menurunkan turnover intention maka perusahaan perlu melakukan beberapa strategi yang meliputi : • Memperbaiki kompensasi terhadap setiap prestasi karyawan terutama dalam sistim penggajian, bonus karyawan, yang berujung pada rasa keadilan terhadap setiap prestasi yang diberikan setiap karyawan, sehingga setiap karyawan termotivasi dalam memberikan prestasi terbaik mereka • Memperkuat fungsi kontrol terhadap kinerja karyawan dengan memberlakukan balance scorecard atau sistim penilaian sehingga setiap karyawan merasa diperhatikan setiap kinerjanya dan juga pada saat yang sama meningkatkan rasa keadilan. • Struktur organisasi yang sudah ada sebetulnya sudah mampu memenuhi kebutuhan perusahaan, namun yang belum ada adalah business process serta tugas tanggung jawab yang tidak tumpang tindih antara satu departemen dengan yang lain. hal ini akan meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja yang pada akhirnya akan mempengaruhi turnover karyawan. REFERENSI Baldwin, J.R., & Gu, W. (2006). Competition, firm turnover and productivity growth. Daft, Richard L.2003. Manajemen. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Dessler, Gary. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Alih bahasa: Eli Tanya. Penyunting Bahasa: Budi Supriyanto. Jakarta : Indeks. Flinkman, M. et al., 2006. Explaining young registered finnish nurses’ intention to leave the profesion : a qusitionnaire survey, International, Journal of Nursing Study. Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Cetakan Kedelapan belas. BPFEYogyakarta, Yogyakarta. Hariandja, Marihot Tua Efendi, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ghalia Indonesia. Harnoto. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Prehallindo: Jakarta Hasibuan Malayu SP (2007), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara Hay Group, 2005. Remuneration Management. The Hay Group Management Limited. All Right Reserved. Herpen, et al., 2002. The Effect of Perfomance Measurement and Compensation on Motivation, An Empirical Study. Hersey dan Blanchard, (2001) Management of Organizational Behavior : Utilizing Human Resource, Prentice Hall, New Jersey Kurniasari, L., 2005. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Job Insecurity Karyawan terhadap Intensi Turnover. Yayasan Dana Mandiri Sejahtera. Kreisman, BJ, 2002. Insight Into Employee Motivation, Commitmen and Retention, PhD research/White Paper. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2002) Edisi 1 Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Sosdakarya Mathis Robert L. Jackson John H. 2006, Human Resource Management, alih bahasa. Jakarta : Salemba Empat. Ologunde, A.O.; Asaolu, T.O.; Elumilade, David Oladapo, 2003. Labor Turnover among University Teachers in Southwestern Nigeria-Issue, Solution and Lesson. Panggabean, S., Mutiara (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia . Bogor: Ghalia Indonesia Ramlall, S., 2003. Managing employee retention as a strategy for increasing organizational competitiveness, Organizational Application, Applied H.R.M. Research. 8 (2) : 63-72. Rivai, H. Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani (2009). “Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Edisi 2. Jakarta : PT. Raja Grafindo. Robins, Stephen P, 2003, Perilaku Organisasi, Buku I, Edisi Indonesia. Jakarta : PT.Indeks Robins, Stephen P, and Judge, Timothy A., 2007, Organizational Behavior, 12th., Prentice Hall, Inc. New Jersey Samsudin, Sadili, 2006. Manajemen Sumber Daya, Bandung : Pustaka Setia. Sastrohadiwiryo, Bedjo Siswanto. (2003). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (Pendidikan Administrasi dan Operatif). Jakarta : Bumi Aksara. Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Andi Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta Tua, Marihot, E. H. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Yang-Mei, W., 2007. An empirical analysis on the influence factors of job satisfaction from knowledge workers in service line. Journal Business School, Zhejiang Wanli University, Ningho 315100, China. Zurn, P.; Dolea, Carmen; Stillwel, Barbara, 2005. Nurse Retention and Recruitment : Developing a motivated workforce. RIWAYAT PENULIS Dewi Andriani lahir di kota Jakarta pada 26 April 1992.. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang ilmu manajemen, khususnya bidang bisnis dan organisasi pada tahun 2013.