LEMBAGA PENGABDIAN K Jl. Majapahit No. 52 Mataram

advertisement
e
lR,s
e"ffiffiFffi ffi,Wffi,,mffim
ffi M KWffi ffi- Lffi ffi
.ffi
'ffikffi
fuffi
$tu'ffii&ffi
&M
VOLUME2NOMORT 2OL5
1.
BU DI DAYA KARANG SEBAGAI ME DIA SHELTER BIOTA PADA KELOM POK PEMUDA SAHABAT LAUT
DAN MASYARAKAT DESA ANGSANA
Yunandar dan Deddy Dharmaji
2.
1-5
KUALITAS PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH CAIR TAHU PRODUKSI KELOMPOK WANITA
,SOPOQ
ANGEN'
3.
Faturrahman, Sukiman, dan Saprini Hamdiani
OPTIMALISASI INTEGRASI PIJAR PADA PENGOLAHAN TEKNOLOGI PAKAN TERNAK
4,
L2-t7
Erin Ryantin Gunawan, Dedi Suhendra, Dhony Hermanto, dan Nurul lsmillayli
BUDIDAYA LELE DALAM AIR LIMBAH SISTEM TONG BEKAS SEBAGAI ALTERNATIF PEMANFAATAN
7.LL
BERBASIS
LIMBAH PERTANIAN
AIR LIMBAH
5.
Dini Sofarinidan Mauluddin
Agus
18-25
IMPLEMENTASI MESIN PENGUPAS KULIT ARI BUI KEDELAI PADA INDUSTRI PENRAJIN TEMPE
Ansar dan Sirajuddin
6.
26-30
GERAKAN BAMBU (BELAJAR ASYIK MATEMATIKA BERSAMA IBU) DI KELURAHAN DASAN AGUNG
BARU MATARAM
Mamika Ujianita Romdhini, Marliadi Susanto, dan Qurratul Aini
31-36
APLIKASI E-8USlNfsssYSTEM PADA KERAJINAN MUTIARA LOMBOK
Enilndriani, Sulaimiah, dan Zuhrotul lsnaini
37-43
APLIKASI TEKNOLOGI PEMBENIHAN DAN PEMBESARAN KERANG LOLA SECARA ORGANIK PADA
MASYARAKAT NELAYAN
Hadiratul Kudsiah, Syamsu Alam Ali, M. Ahsin Rifa'i, dan St. Rohani
9.
44-49
PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK SECARA TERPADU DI GILI MATRA
Wayan Suana, Sadikin Amir, dan Hilman Ahyadi
INTRODUKSI KAIDAH.KATDAH PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI
50-56
I
MAHASISWA GUNA
MENGHINDARI PLAGIASI
11
Atri Dewi Azis, Arafiq, dan Ahmad Zamzam
APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA LAPORAN KEUANGAN
57-61
PANTI ASUHAN
YAYASAN
DI
KOTA MATARAM
Animah dan Elin Erlina Sasanti
52-65
12. PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH
PENGOMPOSAN MENGGU NAKAN DEKOMPOSER-MIKROORGANISME
TANGGA MELALUI
LOKAL
lolita Endang Susilowati, ZaenalArifin, dan Mansur Ma'shum
13. USAHA BUDIDAYA KEPITING SOKA DI KALIMANTAN
66-74
SELATAN
M. Ahsin Rifa'i, Frans Tony, dan Siti Aisyah
75-81
14. PEMANFMTAN UMBAH KANDANG SAPI UNTUK BIOGAS DAN BIOKOMPOS DAIAM
MENDUKUNG
PENGEMBANGAN DESA MANDIRI ENERGI
8247
KarwatiZawani, Sukartono, dan Rina Andriati
15, PELATIHAN KONSELOR SEBAYA KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KEPEDULIAN REMAJA TERHADAP KESEHATAN
REPRO DU KSI
lda Ayu Eka Widiastuti, Putu Aditya Wiguna, dan Gede Wira Buana Yuda
88-92
ffiS$,!,*.1#,i!]:*=,....
AIAM'AT::RE
LEMBAGA PENGABDIAN K
:MASYARAIKAT. .U:NfiA
Jl. Majapahit No. 52 Mataram
I
r',
Volume 2 Nomor
Jurnal Abdi lnsani Unram
l
Tahun 2015
USAHA BUDIDAYA KEPITTNG SOKA DI KALIMANTAN SELATAN
M. Ahsin Rifa'i, Frans Tony, dan Siti Aisyah
Fa
kultas Peri kanan U niversitas La m bu ng Mangku rat
Korespodensi : mu h-ahsin@yahoo'com
Ba
njarbaru
Diterima 19 Maret 2OL5l Disetujui 31 Maret 2015
ABSTRAK
produk kepiting yang dihasilkan para petambak Kalimantan Selatan selama ini sebagian besar
berupa produk kepiting keras dari hasil penggemukan secara manual dalam tambak dan
kurungan bambu. Produk kepiting ini memiliki harga jual yang relatif rendah dan memiliki
tingkat mortalitas yang sangat tinggi selama pemeliharaan. Salah satu solusi yang dapat
dilakukan adalah dengan mengembangkan budidaya kepiting soka atau cangkang lunak di
perairan tambak secara alamiah tanpa pelepasan organ capit dan kaki jalan. Teknologi yang
diaplikasikan adalah teknologi budidaya kepiting soka sistem crab box menggantikan sistem
karambu bambu apung bersekat yang memiliki beberapa kelemahan. Selain itu dilakukan pula
perbaikan sistem pembukuan dan administasi keuangan, sistem pemasaran, dan
perbaikan kualitas produk dan sumberdaya manusia. Hasil kegiatan menunjukkan transfer
teknologi budidaya kepiting soka kepada UKM mitra di Kalimantan Selatan telah berhasil
dilakukan. Produksi kepiting soka pada tahun 2014 telah berkisar 1,6-2 ton per bulan dengan
total nilai mencapai Rp. 160-200 juta. Produk kepiting telah berhasil dipasarkan ke berbagai
eksportir di beberapa pulau di lndonesia.
Kata kunci: kepiting soka teknologi budidaya, crab box
lndonesia mencapai 10.560 ton dengan
nilai ekspor mencapai USD 104.000.000,-,
sedangkan pada tahun 2009 mencapai
18.673 ton dengan nilai eksPor USD
PENDAHULUAN
Salah satu sumberdaYa Perikanan
dan kelautan yang melimPah adalah
komoditas kepiting. Komoditas ini sangat
prospektif untuk dikembangkan karena
156.000.000 (Anonim, 20L0).
Kalimantan Selatan memiliki potensi
kelautan cukup besar. Propinsi ini memiliki
garis pantai sepanjang 1.331 Km dan pulaupulau kecil mencapai 109 buah. Potensi
pengembangan budidaya laut mencapai
5.705 ha, sedangkan tambak air payau
potensi pasar masih terbuka
lebar.
ekspor
yang
tujuan
menjadi
Negara-negara
kepiting antara lain Amerika Serikat,
Jepang, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan,
Malaysia, China dan sejumlah negara di
mencapai 84.998 ha yang tersebar di
Kabupaten Kotabaru (52.900 ha), Tanah
kawasan Eropa (FujaYa, 2007). Pada
Semester | - 2010 volume ekspor kepiting
Laut (15.505 ha), Tanah Bumbu (13.098 ha),
75
Jurnal Abdi lnsani Unram
Volume 2 Nomor
Barito Kuala (3.245 ha), dan Banjar (250 ha).
Dari luas lahan tambak tersebut yang sudah
dimanfaatkan sebesar LO.322,8 ha atau
19,51% sedangkan yang masih operasional
mencapai 6.374 ha atau 12,05% (Rifa'i,
dkk., 2010). Data tersebut menunjukkan
dicarikan solusi perbaikan agar nilai jual
produk kepiting cukup tinggi
Teknologi
petambak Kalimantan Selatan.
Berdasarkan potensi pasar kepiting
dan potensi daerah yang sangat besar serta
kondisi pertambakan di Kalimantan Selatan
te la h
Tenggara, dan Propinsi lainnya termasuk
Propinsi Kalimantan Selatan seperti di
Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, dan
Tanah Laut. Beberapa UKM Kalimantan
Selatan yang telah mengaplikasikan usaha
maka
pembesaran kepiting soka ini adalah
Kelompok Petambak Pulau Laut Mandiri
pengembangan budidaya kepiting menjadi
sangat penting mengingat komoditas udang
yang selama ini menjadi andalan ekspor
non-migas lndonesia produksinya terus
merosot, sejak merebaknya serangan virus
white spot. Oleh karena itu, sambil
melakukan pembenahan dan perbaikan
perudangan lndonesia, komoditas kepiting
dapat dijadikan sebagai komoditas
alternatif untuk meraup devisa negara.
Selama ini produk kepiting yang
dihasilkan para petambak Kalimantan
Selatan sebagian besar berupa produk
kepiting keras dari hasil penggemukan
secara manual dalam tambak dan kurungan
bambu. Daerah-daerah yang menjadi
sentra pembesaran kepiting antara lain di
Desa Pagatan Besar dan Sungai Bakau
(selanjutnya disebut KP Pulau Laut Mandiri)
di Desa Sigam Kabupaten Kotabaru dan
Kelompok Petambak Muaran Ujung
(selanjutnya disebut KP Muara Ujung) di
Desa Muara Ujung) Kabupaten Tanah
Bumbu dalam kegiatan lbPE DP2M DIKTI
tahun 2012 - 2014. Kedua UKM ini masih
menggunakan teknologi budidaya kepiting
soka sederhana metode pelepasan organ
capit dan kaki jalan dalam karamba bambu
a
pu ng.
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan usaha kepiting soka dilaksanakan selama selama 3 tahun, mulai
tahun 2012-201,4 di dua lokasi yaitu Desa
Sigam Kabupaten Kotabaru dan Desa
Muara Ujung Kabupaten Tanah Bumbu.
Pagatan
Kabupaten Tanah Bumbu, Desa Sigam dan
Desa Sekukup Kabupaten Kotabaru (Rifa'i,
dkk., 2010 dan Dinas Kelautan
didaya soka
di lndonesia seperti di Sulawesi Selatan,
Sumatera Utara, Jawa Timur, Nusa
udang windu yang diderita masyarakat
Kabupaten Tanah Laut, Desa
bu
berhasil diaplikasikan di beberapa Propinsi
tambak-tambak tersebut telah terbengkalai
cukup lama akibat kegagalan budidaya
memprihatinkan
dan
mortalitasnya dapat ditekan. Salah satu
solusi yang dapat dilakukan adalah dengan
mengembangkan budidaya kepiting soka
atau cangkang lunak di perairan tambak
secara alamiah tanpa pelepasan organ capit
dan kakijalan.
bahwa potensi tambak air payau di
Kalimantan Selatan baru sebagian kecil
dimanfaatkan dan ironisnya sebagian
yang yang
l Tahun 201-5
dan
Teknologi yang diaplikasikan pada kegiatan
ini adalah budidaya kepiting soka yang
dipelihara dalam crab box di perairan
tambak non produktif bekas tambak udang.
Alat dan bahan utama yang diperlukan
dalam kegiatan ini adalah: lahan tambak,
Perikanan Propinsi Kalimantan Selatan,
2010). Produk kepiting ini memiliki harga
jual yang relatif rendah dan memiliki tingkat
mortalitas yang sangat tinggi selama
pemeliharaan. Oleh karena itu, perlu
76
Jurnal Abdi lnsani Unram
Volume 2 Nomor 1 Tahun 2015
crab box, benih kepiting, pakan ikan rucah
HASIL DAN PEMBAHASAN
segar. Sedangkan alat dan
bahan
penunjang berupa jembatan, rumah jaga
yang berfungsi sebagai ruang pasca panen,
frezeer, baskom, alat tangkap, dll.
Aplikasi teknologi dimulai dengan
Produk Usaha
Produk utama yang dihasilkan
adalah kepiting soka atau kepiting
cangkang lunak. Jumlah dan nilai produksi
kepiting soka pada tahun 201.2 ini disajikan
menyiapkan areal lahan tambak yaitu
melakukan perbaikan pematang dan pintu
air, pembersihan lumpur dasar, pengapurdh, pengolahan tanah, pengeringan, dan
pengisian air. Bersamaan kegiatan ter-
sebut,
dilaksanakan
pula
seperti pada Gambar 1,.
Berdasarkan
Gambar 1 diketahui bahwa total produksi
kepiting soka di KP Pulau Laut Mandiri mulai
bulan April-Oktober 2012 mencapai L.823
kg dengan total nilai Rp. 78.660.000,
kegiatan
sedangkan di KP Muara Ujung hanya
mencapai 863 kg dengan total nilai Rp.
2.520.0O0.Jumlah produksi kepiting soka
antar kedua UKM selisih sangat jauh karena
volume produksi yang juga sangat berbeda,
KP petambak Pulau Laut Mandiri memiliki
7.000 buah crab box, sedangkan KP Muara
Ujung hanya memiliki 2.000 buah crab
box. KP Muara Ujung memulai usaha
kepiting pada tahun 2009, sedangkan KP
Puau Laut Mandiri lebih lama yaitu pada
tahun 2004.
pembuatan rakit yang terbuat dari paralon
ukuran 4 x 1,,2 m. Selanjutnya rakit-rakit
tersebut ditempatkan di perairan tambak
dengan posisi mengapung di permukaan
air, kemudian rakit tersebut ditempatkan
crab box masing-masing sebanyak 80 buah.
Setelah crab box terpasang di rakit maka
penebaran benih siap dilaksanakan. Benih
langsung dimasukkan ke crab box sebanyak
1ekor. Benih yang dimasukkan tanpa
melalui pelepasan organ capit dan kakijalan
sehingga pemeliharaan ini murni
mengandalkan moulting (pergantian
cangkang) secara alamiah.
Pada hari kedua setelah penebaran
benih kepiting diberi ikan rucah segar
sebanyak 5% dari berat tubuh per hari.
Setelah 10 hari masa pemeliharaan
sebagian kepiting mulai ada yang berganti
kulit dan segera dipanen. Mulai saat itu
pemanenan sudah dapat dilakukan setiap
hari. Untuk mempertahankan kepiting
cangkangnya tetap lunak maka
setelah dipanen segera direndam di air
agar
Gambar 1. Proses pemeliharaan
kepiting soka
tawar beberapa saat,
kemudian
dikembalikan ke airnya semula. Akhir dari
rangkaian produksi ini telah dihasilkan
produk kepiting soka yang siap untuk
dipasarkan.
Pemasaran Produk
Pada tahun 20L2, pemasaran produk
kepiting soka masih di sekitar Kabupaten
Kotabaru dan Tanah Bumbu, yaitu untuk
memasok pantri perusahaan PT Arutmin
77
Volume 2 Nomor
Jurnal Abdi lnsani Unram
Kotabaru, Rumah Makan Asian, Rumah
Makan Bumbu Desa, dan masyarakat yang
1
Tahun 2015
kepiting soka beku sekitar 60 kg/hari atau
sekitar 1,8 ton/bulan. Produk
langsung membeli ke iokasi usaha.
Tingginya permintaan produk kepiting
disebabkan adanya sosialisasi kegiatan
melalui kunjungan 14pang dan pameran
berupa
kepiting soka beku dengan kadar air
di
bawah 10% (Gambar 3).
Penyuluhan dan Bimbingan Teknik (Bintek)
produk kepiting pada saat peringatan Hari
Jadi Kotabaru pada Bulan Juni 2012, 201,3,
Penyuluhan dan bintek budidaya
kepiting soka sistem crab box dilakukan
pada tahun 2012 ketika kegiatan ini
dan 2014 (Gambar 2).
dimulai. Penyuluhan dipusatkan di Kotabaru
melibatkan anggota KP Pulau Laut Mandiri
Kabupaten Kotabaru dan KP Muara Ujung
Kabupaten Tanah Bumbu, serta pihak
Perusahaan PT Arutmin lndonesia NPLCT
Kotabaru yang memberikan dana CSR untuk
UKM KP Pulau Laut Mandiri (Gambar 4).
Pada penyuluhan ini Dr. lr. M. Ahsin
Rifa'i, M.Si. menjadi narasumber utama.
lah ktif
demonstratif, yaitu setelah materi
Tekn
Gambar 2. Produk kepiting yang
dipamerkan pada HUT Kabupaen Kotabaru
ik
penyu
lu h a
n
a
da
a
disampaikan secara klasikal maka peserta
pelatihan dibimbing langsung untuk
membuat sarana dan prasarana budidaya
kepiting soka sistem crab box. Budidaya
sistem ini relatif baru bagi UKM karena
mereka sebelumnya menerapkan teknologi
karamba dari bambu bersekat. Teknologi ini
menggunakan benih kepiting yang harus
dilepas terlebih dahulu organ capit dan kaki
renangnya supaya tidak hilang dan kanibal
pada saat pemeliharaan. Namuan aplikasi
teknologi ini menyebabkan tingkat
mortalitas kepiting peliharaan cukup tinggi
mencapai 40-50%. Oleh karena
Gambar 3. Produk kepiting soka beku yang
dipasarkan ke eksportir
itu,
diaplikasikanlah teknologi budidaya kepiting
soka menggunakan wadah keranjang plastik
yang dikenal dengan istilah crob
box
(Gambar 5). Keranjang ini didesain tertutup
sehingga kepiting tidak bisa kabur dari
Pada tahun 2013 dan 20L4, hampir
90% produk dipasarkan ke Eksportir di
beberapa kota besar di lndonesia, seperti
Denpasar, Surabaya, Jakarta, Batam, dan
Balikpapan. Rata-rata pengiriman produk
tempatnya dan tidak perlu
lagi
melakukan pelepasan organ capit dan kaki
renangnya sehingga tingkat mortalitasnya
78
Jurnal Abdi lnsani Unram
Volume 2 Nomor
l Tahun 2015
l
dapat ditingkatkan. Hanya saja keranjang ini
cukup mahal sehingga harus diperhitungkan
kelayakan ekonomisnya
Penambahan Sarana dan Prasarana
Pemeliharaan
Pada tahun 20L2 dan tahun 2013
diberikan bantuan sarana dan prasarana
pemeliharaan kepada ke-2 UKM sehingga
dapat mempercepat upaya transfer
teknologi dan penguatan usaha. Beberapa
sarana dan prasarana yang diberikan
meliputi Pelampung atau rakit dari
paralon (Gambar 6),
Gambar 4. Penyuluhan dan bimbingan
teknis budididaya kepiting soka
Gambar 6. Pelampung atau rakit dari
pipa paralon
Pameran dan Expo
Untuk mempromosikan usaha
Gambar 5. Teknologi crob box
kepiting soka ini maka tim bersama UKM
dan mahasiswa berpartisipasi aktif setiap
tahun dalam setiap pameran dan expo
Selain penyuluhan dilakukan pula
dan pendampingan sistem
pembukuan dan administrasi keuangan
kepada ke-2 UKM baik yang di Kabupaten
pelatihan
antara lain pada Hari Jadi
Kabupaten
Kotabaru yang diperingati setiap tanggal 6
Juni dan Hari Jadi Kabupaten Tanah Bumbu.
Selain itu ikut pula dalam pameran pada
Dies Natalis Unlam dan pameran-pameran
lainnya yang memungkinkan (Gambar 7).
Kotabaru maupun di Tanah Bumbu. Tujuan
pelatihan dan pendampingan iniadalah agar
menjadi UKM yang profesional
akuntabel. Pendampingan
ini
dan
dilakukan
selama dua tahun, mulai tahun 2AL2- 2013.
Pada tahun 20L4 dilakukan pula pelatihan
dan bimbingan teknis tentang pelembutan
cangkang dan kemasan produk untuk
tujuan eksportir sesuai dengan syaratsyarat yang ditentukan
79
Jurnal Abdi lnsani Unram
Volume 2 Nomor
dipasarkan
ke
l Tahun 2015
berbagai eksportir
di
beberapa pulau di lndonesia.
Saran
Berkembangnya teknologi budidaya
kepiting soka membutuhkan
benih
kepiting dalam jumlah besar. Mengingat
sumber benih selama ini sepenuhnya
mengandalkan dari alam, maka disarankan
untuk segera mengembangkan teknologi
pembenihan untuk menghasililkan benih
Gambar 7. Pameran dalam rangka
HUT Kabupaten Kotabaru tahun 2013
sehingga
Kegiatan Tambahan
Selama kegiatan lbPE ini berlangsung
tim pelaksana juga mendapat undangan
untuk mengisi berbegai pelatihan tentang
budidaya kepiting soka yang diminta oleh
lnstansi Pemeritah dan perusahaan
(Gambar 8). Juga berbagai kunjungan dari
berbagai elemen masyarakat, perusahaan,
mahasiswa, dan instansi pemerintah.
tidak tergantung lagi
hasil
di alam. Mengingat teknologi
telah berhasil diaplikasikan ke
tangkapan
ini
masyarakat petambak maka disarankan
instansi terkait untuk menjadikan model
pengembangan budidaya tambak masa
depan.
DAFTAR PUSTA.KA
oahuii, R. 2003. Keanekaragaman Hayati
Laut. Aset Pembangunan Berkelanjutan lndonesia.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta. 412 halaman.
Kudsiah, H. S. Rohani, dan M.A. Rifa'i. 2008.
Budidaya Kepiting Cangkang Lunak
(Soft Shell Crabs) Sebagai Komoditas
Andalan Perikanan Propinsi Sulawesi
Gambar 29. Pelatihan budidaya
kepiting kepada masyarakat nelayan
Kotabaru yang diminta oleh PT lndocement
Tarjun
Selatan. Lembaga Pengabdian Kepada
Masyarakat Universitas Hasanuddin.
Makassar. 67 halaman.
Kontan Online, 201-0. Ekspor Kepiting
Terjepit. http://arsipberita.
comshowekspor- kepiting-teranca mterjepit-117547.htm1. Diakses 15
Terancam
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Transfer teknologi budidaya kepiting
soka kepada UKM mitra di Kalimantan
Selatan telah berhasil dilakukan. Produksi
kepiting soka berkisar 'J,,6-2 ton per bulan
dengan total nilai mencapai Rp 160-200
juta. Produk kepiting telah berhasil
Januari 2010)
Moosa, M.K., R. Dahuri, M. Hutomo,
Suwelo,
and S. Salim.
l.S.
L996.
lndonesian Country Study on
lntegrated Coastal and Marine
80
Jurnal Abdi Insani Unram
Volume 2 Nomor
Biodiversity Management. Ministry of
State for lnvironment Republic of
lndonesia in Cooperation with
Directorate for Nature Management
Kingdom of Noway. iakarta.
Rifa'i, M.A. 2OIO.- Survei Potensi
Sumberdaya Kepiting Bakau
di
Kalimantan Selatan. Fakultas
Perikanan Universitas Lambung Mangkurat.
Banjarbaru 32 halaman.'
Rifa'i, M.A., Hamdani, St. Aisyah, F. Tony.
2412. Laporan kegiatan lbPE Usaha
Budidaya Kepiting Soka di Kalimantan
Selatan. Lembaga Pengabdian Kepada
Masyarakat Universitas
Lambung
Mangkurat. Banjarmasin. 40 halaman.
't
I
-l
1
I
Rifa'i, M.A., Hamdani, St. Aisyah, F. Tony.
2073. Laporan kegiatan lbPE Usaha
Budidaya Kepiting Soka di Kalimantan
Selatan. Lembaga Pengabdian Kepada
Masyarakat Universitas
Lambung
Mangkurat. Banjarmasin. 47 halaman.
81
l Tahun 2015
Download