PENGARUH PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RENSPONSIBILITY (CSR) TERHADAP BRAND LOYALTY SUSU SGM (STUDI KASUS PADA KONSUMEN PENERIMA PROGRAM CSR TSS PT.SARI HUSADA DI YOGYAKARTA) Tri Maryati & Miftahul Jannah [email protected] Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Abstract This research is designed at examining the effect of costumer behavior in Corporate Social Responsibility program application on Brand Loyalty of SGM milk. This survey was conducted at costumer receiver CSR TSS program PT Sari Husada in Yogyakarta. The result of this research can be used to determine the organization policy by all decision makers. This research used purposive sampling method to choose the sample. Interview and Fifty exemplars questionnaire is counted for 50 TSS members. Product moment pearson instrument is used to test the validity. Reliability test uses cronbach alpha instrument. Simple regression model is used to analyze the data. The research result shows that there is significant effect between Corporate Social Responsibility program and Brand Loyalty SGM milk. PT Sari Husada as a pioneer in milk product since 1965, has succeed carry out the company’s commitment to develop Indonesian child education by means of TSS program whit pay attention the sustainable development principle. The success indicator of this program is upgrading brand loyalty of SGM product because this program caused positive change of TSS member children and their mother. Keyword: corporate social responsibility, costumer behavior, brand loyalty PENDAHULUAN Tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih trend disebut CSR (Corporate Social Responsibility) adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan (Untung, 2008), sehingga perusahaan yang bertanggung jawab pada lingkungan akan mendapatkan banyak manfaat, salah satunya adalah peningkatan brand image. Bagi perusahaan, reputasi atau citra corporate merupakan aset yang paling utama dan tak ternilai harganya, karena citra corporate akan mempengaruhi brand loyalty konsumen terhadap produk (Seravina, 2008). 372 PROSIDING dalam rangkaian SEMINAR INTERNASIONAL DAN CALL FOR PAPERS “TOWARDS EXCELLENT SMALL BUSINESS” Yogyakarta, 27 April 2011 Konsep CSR seharusnya lebih dari sekadar kegiatan amal dan pengungkapan empati sosial. Kesadaran CSR menjelaskan bahwa seluruh proses kegiatan bisnis akan selalu berdampak secara positif maupun negatif, tetapi CSR seharusnya disadari sebagai suatu peluang dan investasi bukan beban. Sebagai salah satu pemimpin pasar yang memproduksi produk nutrisi bergizi bagi anak dan bayi di Indonesia, PT Sari Husada menyadari pentingnya penerapan CSR dalam suatu perusahaan, bahkan PT Sari Husada menjadikan CSR sebagai inti bisnis perusahaan, sehingga CSR dimasukkan dalam rencana strategik perusahaan. Bagi Sari Husada CSR bukan hanya sekedar kepedulian kepada lingkungan dan isu sosial, namun bagaimana perusahaan berperilaku (www.sarihusada.co.id). PT. Sari Husada telah menerapkan berbagai jenis program CSR mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, hingga pemberdayaan masyarakat yang dijadikan sebagai program untuk membangun kemitraan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat. Salah satu program CSR PT Sari Husada dalam bidang pendidikan yaitu program TSS (Teman Sejati Sari Husada). Tidak mudah untuk mewujudkan kebijakan dan program CSR yang ideal, namun pada intinya program CSR harus terkait dengan upaya memaksimumkan dampak positif dan meminimumkan dampak negatif dari suatu kegiatan bisnis. Oleh karena itu diperlukan konsep penerapan CSR yang efektif dan efisien yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan. Sehingga CSR tidak hanya memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat tetapi juga bagi perusahaan. Berdasarkan penelitian terdahulu pada konsumen sabun mandi Lifebuoy yang dilakukan oleh Tini Marliana, diketahui bahwa sikap konsumen pada penerapan program CSR Lifebuoy di Bandar Lampung terbukti berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan sabun mandi Lifebuoy (Marliana, 2009). Dari hasil penelitian di atas dan fenomena pengaruh positif yang dapat diperoleh dari corporate social responsibility terhadap brand loyalty suatu produk, memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian serupa terhadap perusahaan lain yang juga menerapkan CSR dalam beberapa programnya. KAJIAN TEORI Corporate Social Responsibility Pengertian CSR diartikan oleh Wibisono sebagai tanggung jawab perusahaan kepada para pemangku kepentingan untuk berlaku etis, meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan (triple bottom line) dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Wibisono, 2007). 373 PROSIDING dalam rangkaian SEMINAR INTERNASIONAL DAN CALL FOR PAPERS “TOWARDS EXCELLENT SMALL BUSINESS” Yogyakarta, 27 April 2011 Global Compact Initiative menyebut pemahaman CSR dengan 3P (profit, people, planet) atau lebih dikenal dengan 3BL (triple bottom line) yaitu suatu konsep yang menjelaskan bahwa tujuan bisnis tidak hanya mencari laba yang dapat digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan (profit), tetapi juga menyejahterakan masyarakat yang merupakan salah satu stakeholders perusahaan karena kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan sangat ditentukan oleh dukungan masyarakat (people), dan menjamin keberlanjutan hidup bumi ini yang merupakan sumber daya alam yang harus dijaga (planet) (Nugroho, 2007). Pemikiran yang mendasari CSR yang sering dianggap inti dari etika bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal (artinya kepada pemegang saham atau shareholder) tapi juga kewajibankewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholders) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban di atas (Hasibuan, 2007). Dalam penelitian kali ini konsep corporate social responsibility akan diukur dengan menggunakan lima pilar aktivitas corporate social responsibility dari Prince of Wales International Bussiness Forum, (Wibisono, 2007) yaitu: 1. Building Human Capital. Secara internal, perusahaan dituntut untuk menciptakan SDM yang handal. Secara eksternal, perusahaan dituntut untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, biasanya melalui community development. 2. Strengthening Economies. Perusahaan dituntut untuk tidak menjadi kaya sendiri sementara komunitas di lingkungannya miskin, mereka harus memberdayakan ekonomi sekitar. 3. Assessing Social Cohesion. Perusahaan dituntut untuk menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitarnya agar tidak menimbulkan konflik. 4. Encouraging Good Governance. Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan harus menjalankan tata kelola bisnis dengan baik. 5. Protecting The Environment. Perusahaan berupaya keras menjaga kelestarian lingkungan. Harapan Perusahaan terhadap setiap kegiatan termasuk CSR yang dilakukan dapat memberikan manfaat terhadap perusahaan, tetapi program CSR dalam jangka pendek tidak memberikan keuntungan sehingga banyak perusahaan yang enggan untuk melaksanakannya. Namun untuk jangka panjang program CSR memberikan keuntungan, oleh karena itu sebaiknya program CSR dimasukan dalam pusat investasi (Nurmansyah, 2006). Loyalitas konsumen terhadap produk merupakan salah satu manfaat dari penerapan program CSR, seperti yang diungkapkan Kotler dan Lee (2005). Yaitu: 1. Menguatkan brand positioning 374 PROSIDING dalam rangkaian SEMINAR INTERNASIONAL DAN CALL FOR PAPERS “TOWARDS EXCELLENT SMALL BUSINESS” Yogyakarta, 27 April 2011 2. 3. 4. Membangun jaringan dan loyalitas pelanggan Menciptakan brand preference Menguatkan citra perusahaan Sikap Konsumen Sikap adalah suatu penilaian kognitif seseorang terhadap suka atau tidak suka, perasaan emosional yang tindakannya cenderung ke arah berbagai objek atau ide (Mangkunegara dalam Patra, 2009). Sedangkan sikap dalam kamus Marketing juga didefinisikan sebagai kondisi mental atau akal budi tertentu yang mencerminkan suatu pandangan pribadi yang negatif atau positif mengenai suatu obyek/konsep atau suatu keadaan acuh tak acuh yang menunjukkan titik tengah (mid point) diantara dua titik ataupun dua pokok yang saling berlawanan (Muchsin et all, 2002). Faktor-faktor yang secara kuat mempengaruhi sikap konsumen, yakni (Schiffman dan Kanuk dalam Patra, 2009) : 1. Pengalaman Pribadi. Sikap terhadap barang dan jasa terbentuk melalui pengalaman konsumen dalam mencoba atau mengevaluasinya. Jika konsumen puas, maka hal ini akan membentuk sikap positif konsumen untuk membeli. 2. Pengaruh Keluarga dan Teman. Keluarga merupakan sumber terpenting yang mempengaruhi terbentuknya sikap seseorang, terutama pada keluarga yang menanamkan nilai-nilai dasar bagi anggotanya. 3. Pemasaran Langsung. Pemasaran langsung biasanya efektif dalam mempengaruhi terbentuknya sikap karena produk atau jasa yang ditawarkan serta promosi yang disampaikan secara hati-hati dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan segmen individu tertentu. 4. Media Massa. Melalui media massa seperti koran, majalah, dan stasiun televisi, konsumen secara terus-menerus ditayangi berbagai ide baru, produk, opini, dan hiburan. Brand Loyalty Loyalitas merek adalah respon perilaku yang bersifat bias, terungkap secara terus menerus oleh unit pengambilan keputusan dengan memperhatikan satu atau beberapa merek alternative dari sejumlah merek sejenis dan merupakan fungsi proses psikologis (Jacoby dan Kryner dalam Indrayani, 2004). Oliver sendiri mendefinisikan loyalitas sebagai komitmen mendalam untuk membeli ulang atau mengulang pola preferensi produk atau layanan di masa yang akan datang, yang menyebabkan pembelian berulang merek yang sama atau suatu 375 PROSIDING dalam rangkaian SEMINAR INTERNASIONAL DAN CALL FOR PAPERS “TOWARDS EXCELLENT SMALL BUSINESS” Yogyakarta, 27 April 2011 set merek yang sama, walaupun ada keterlibatan faktor situasional dan upaya-upaya pemasaran yang berpotensi menyebabkan perilaku berpindah merek (Oliver dalam Fatmawati, 2004). Perusahaan yang dapat meningkatkan loyalitas konsumennya maka akan memberikan keuntungan bagi perusahaan, setidaknya dalam beberapa hal berikut (Griffin dalam Patra, 2009): 1. Menurunkan biaya pemasaran, bahwa biaya untuk menarik pelanggan baru jauh lebih besar jika dibandingkan dengan mempertahankan pelanggan yang ada. 2. Menurunkan biaya transaksi, seperti biaya negosiasi kontrak, pemrosesan pemesanan, pembuatan account baru, dan biaya lain- lain. 3. Menurunkan biaya handover konsumen, karena tingkat kehilangan konsumen rendah. 4. Meningkatkan penjualan yang akan memperbesar pangsa pasar perusahaan. 5. Word of mouth yang bertambah, dengan asumsi bahwa pelanggan yang setia berarti puas dengan produk yang ditawarkan. 6. Menurunkan biaya kegagalan, seperti penggantian atas produk yang rusak. Persaingan Ketat dalam Sektor Industri Strategi Unggul untuk Menghadapi Persaingan Pentingnya Pelaksanaan Etika Bisnis Program CSR di Perusahaan Sikap Konsumen terhadap Penerapan CSR Loyalitas Konsumen terhadap Merek Sumber: Kerangka Pemikiran (Patra, 2009) Gambar 1. Kerangka Pemikiran 376 PROSIDING dalam rangkaian SEMINAR INTERNASIONAL DAN CALL FOR PAPERS “TOWARDS EXCELLENT SMALL BUSINESS” Yogyakarta, 27 April 2011 Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil analisis hubungan penerapan CSR terhadap brand loyalty, maka dapat dilihat dalam bagan aliran kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar berikut: Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini yaitu “Sikap Konsumen Dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility PT Sari Husada Berpengaruh pada Brand Loyalty Susu SGM”. Pada Penelitian ini digunakan model empiris karena memiliki variable independen (bebas) dan variabel dependen (terikat) dengan model penelitian pada gambar 2 di bawah: INDEPENDEN Sikap Konsumen terhadap Program CSR DEPENDEN Brand Loyalty Gambar 2 Model Penelitian METODE PENELITIAN Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen penerima program CSR Teman Sejati Sari Husada. Pemilihan sampel ini didasarkan pada asumsi bahwa program CSR Sari Husada yang dikaitkan dengan Brand Loyalty adalah program TSS. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik sampel purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria sampel pada penelitian ini yaitu konsumen penerima program CSR TSS khususnya anggota kelas regular dan telah melakukan pembelian susu SGM minimal 2 kali. Pada penelitian ini jumlah sampel yang diambil yaitu 50 konsumen penerima program CSR TSS di Yogyakarta. Dalam penelitian kali ini konsep corporate social responsibility akan diukur dengan menggunakan tiga pilar aktivitas corporate social responsibility dari prince of wales international bussiness forum dan pengukuran brand loyalty melalui lima indikator brand loyalty. Rangkaian indikator yang digunakan dapat dilihat pada tabel 1. Dalam Penelitian ini instrument yang digunakan yaitu skala Likert 1-5 yang didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan pada skala (Sekaran, 2006). Pengujian hipotesis dalam penelisan ini menggunakan alat uji regresi sederhana. 377 PROSIDING dalam rangkaian SEMINAR INTERNASIONAL DAN CALL FOR PAPERS “TOWARDS EXCELLENT SMALL BUSINESS” Yogyakarta, 27 April 2011 Tabel 1 Definisi Operasional Variabel No A. Konstrak Indikator (Operasinalisasi butir pertanyaan dalam kuesioner) Melalui 3 dimensi CSR CSR 1. Building Human Capital a) Kemampuan dalam memajukan masyarakat (butir 1) Sumber Wibisono dalam Hestika, 2009 b) Perubahan yang telah dilakukan (butir 2) c) Tanggung jawab terhadap kemajuan 2. Assessing Social Cohesion a) b) c) 3. Encouraging Good Governance a) b) c) B. Brand Loyalty a) b) c) d) e) masyarakat (butir 3) Komunikasi yang baik (butir 4) Menjalin hubungan yang harmonis (butir 5) Melakukan interaksi langsung dengan masyarakat (butir 6) Perhatian terhadap masyarakat sekitar (butir 7) Peningkatan kualitas masyarakat (butir 8) Program CSR sesuai dengan kebutuhan masyarakat (butir 9) Kemauan melanjutkan hubungan dengan perusahaan (butir 1) Kemauan merekomendasi (butir 2) Positive word of mouth (butir 3) Kemampuan mendorong orang lain untuk menggunakan produk (butir 4) Resistence to swich (butir 5) Kandapully dan Suhartanto dalam Fatmawati 2004 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Linear Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS for windows 17.0 diperoleh hasil regresi sederhana maka sebagai berikut: Tabel 2 Tabel Hasil Analisis Regresi Model Standardized Coefficients Constant CSR Sig 0,588 0,669 0,000 378 PROSIDING dalam rangkaian SEMINAR INTERNASIONAL DAN CALL FOR PAPERS “TOWARDS EXCELLENT SMALL BUSINESS” Yogyakarta, 27 April 2011 Berdasarkan persamaan regresi tersebut bisa diambil kesimpulan, nilai koefisien regresi sebesar 0,669, menyatakan bahwa setiap peningkatan program CSR akan meningkatkan brand loyalty konsumen. Pemilihan program CSR TSS Sari Husada yang bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada konsumen setia SGM dan memberikan stimulasi kepada buah hati sesuai tahapan usianya merupakan suatu program yang menjadi nilai tambah dari produk SGM dan menjadi alasan bagi kosumen untuk tetap loyal pada SGM, karena hanya susu SGM yang memberikan timbal balik pada konsumen dengan program TSS dan orangtua telah merasakan banyak kemajuan anak sejak mengikuti program TSS. Apalagi pendaftaran program TSS ini tidak dipungut biaya apapun, hanya dengan mengumpulkan kemasan SGM 3000gr perbulan, sehingga konsumen harus tetap memakai susu SGM jika ingin tetap mengikuti kelas regular. Bagi konsumen, jika memutuskan untuk menjadi anggota TSS, berarti hal itu merupakan suatu komitmen untuk tetap memakai susu SGM. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil uji regresi diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,000 atau probabilitas lebih kecil dari taraf signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05, maka Corporate Social Responsibility berpengaruh secara signifikan terhadap Brand loyalty susu SGM. Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Angka adjusted R square sebesar 0,448 atau 44,8% menunjukkan bahwa 44,8% Brand Loyalty dapat dijelaskan oleh variabel Corporate Social Responsibility, Hal ini terjadi karena masih terdapat faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan loyalitas konsumen terhadap susu SGM. Pembahasan Hasil analisis menunjukkan bahwa sikap konsumen dalam implementasi program Corporate Social Responsibility PT Sari Husada mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Brand Loyalty susu SGM. Hal tersebut menunjukkan bahwa PT Sari Husada telah melakukan CSR melalui program Teman Sejati sari Husada dengan tujuan untuk merangkul konsumen setia SGM dengan memberikan stimulasi pendidikan kepada anak sesuai tahapan pertumbuhan agar mencapai kemandirian dalam bidang pendidikan. Melalui program ini para konsumen merasa sangat dihargai sebagai konsumen SGM yang mendapat apresiasi melaui program ini, karena selain mendapat manfaat dari produk susu SGM, konsumen juga 379 PROSIDING dalam rangkaian SEMINAR INTERNASIONAL DAN CALL FOR PAPERS “TOWARDS EXCELLENT SMALL BUSINESS” Yogyakarta, 27 April 2011 mendapatkan manfaat dengan sekolah stimulasi gratis untuk bunda dan buah hati di TSS. Melalui program ini konsumen merasa sangat terbantu dalam hal memberikan pendidikan stimulasi yang baik bagi sehingga anak bisa berkembang lebih baik dan program ini juga dapat memberikan pendidikan untuk bunda mengenai cara didik dan pola asuh yang baik untuk buah hati, dengan menjadi anggota TSS berarti konsumen sudah memiliki komitmen untuk tetap memakai SGM. Persepsi konsumen inilah yang menjadikan konsumen semakin setia dengan susu SGM. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Marliana (2009) yang menyatakan bahwa CSR memiliki hubungan dan pengaruh positif terhadap brand loyalty. Loyalitas konsumen terhadap susu SGM terkait dengan program Teman Sejati Sari Husada terbentuk dari beberapa faktor pembentuk brand loyalty yaitu kemauan melanjutkan hubungan dengan perusahaan, kemauan merekomendasi, positive word of mouth, kemampuan mendorong orang lain untuk menggunakan produk, dan resistence to swich. Konsumen SGM yang merupakan anggota TSS adalah konsumen yang sudah berkomitmen untuk tetap loyal dengan produk SGM, apalagi hanya SGM yang memberikan timbal balik konsumen melalui program TSS. Awal mula responden mengetahui program ini dari berbagai media dan salah satunya dari rekomendasi teman dan kerabat, hal itu berarti konsumen setia SGM telah melakukan rekomendasi baik produk SGM maupun program TSS dan memberikan positive word of mouth tentang SGM yang begitu peduli kepada konsumennya dengan memberikan sekolah stimulasi gratis untuk bunda dan buah hatinya. Bahkan konsumen setia SGM telah ada yang berhasil mendorong orang lain untuk menggunakan susu SGM, hal itu terbukti dari hasil wawancara sebelumnya dengan responden yang menyatakan mulai menggunakan susu SGM setelah mendapat rekomendasi dari teman. Bagi konsumen loyal susu SGM yang menerima manfaat program TSS menyatakan tidak akan berpindah merek walaupun ada penawaran susu lain karena bagi mereka SGM adalah last choise, apalagi selain harga susu SGM yang terjangkau dan kualitasnya yang tidak kalah dengan merek susu lain, SGM juga memberikan pendidikan stimulasi yang sangat baik bagi buah hati mereka dan telah berhasil membawa perubahan yang sangat baik bagi pertumbuhan anak. Sebagai ukuran keberhasilan program TSS, responden mengungkapkan bahwa keberadaan program ini telah membawa banyak perubahan yang sangat baik terhadap buah hati mereka karena program ini memiliki program stimulasi yang telah disesuaikan sesuai tahapan usia anak, selain itu bunda juga bisa mendapatkan banyak pelajaran tentang pola asuh yang baik terhadap anak. Selain dari 380 PROSIDING dalam rangkaian SEMINAR INTERNASIONAL DAN CALL FOR PAPERS “TOWARDS EXCELLENT SMALL BUSINESS” Yogyakarta, 27 April 2011 keberhasilan programnya, konsumen juga menilai keberhasilan program ini dari minat konsumen yang semakin banyak terhadap program TSS. Jika kita melihat lebih jauh tentang program TSS Sari Husada ini, pada analisis deskripif yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa konsumen anggota TSS merasa sangat terbantu dengan keberadaan program ini baik itu dari segi ekonomi maupun bantuan dalam hal mendidik anak. Berdasarkan pembahasan di atas, bisa diketahui seberapa besar tingkat keberhasilan program CSR Teman Sejati Sari Husada dalam menciptakan brand loyalty. Secara umum buah hati yang telah mengikuti program TSS telah mengalami banyak peningkatan motorik, intelektual, maupun kecerdasan emosi, walaupun masih ada anak yang butuh penanganan khusus karena belum ada peningkatan anak yang dirasakan orangtua. Sedangkan dari sisi brand loyalty, melaksanakan program CSR yang berkelanjutan akan memberikan dampak positif berupa kesetiaan konsumen terhadap susu SGM. Kesimpulan Hasil penelitian tentang analisis pengaruh CSR terhadap brand loyalty susu SGM ini menunjukkan bahwa memang terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap konsumen dalam pelaksanaan program CSR TSS terhadap brand loyalty susu SGM. Konsumen anggota TSS memberikan penilaian yang positif terhadap pelaksanaan program TSS ini. Indikator keberhasilan TSS bisa dilihat dari dua sisi, dari sisi perusahaan dikatakan berhasil jika anggota TSS telah mencapai kemandirian dalam hal pendidikan. Sementara dari sisi anggota TSS, program ini bisa dikatakan berhasil jika anggotanya semakin bertambah dan programnya dapat membawa perubahan yang positif terhadap anak. Saran Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki maupun ditingkatkan guna mengoptimalkan pelaksanaan program Teman Sejati Sari Husada, hal tersebut antara lain: a. Sari Husada Yogyakarta perlu mempertimbangkan beberapa usulan anggota TSS terkait dengan penambahan jam dan program. Hal tersebut perlu diperhatikan dengan maksud agar konsumen yang menjadi anggota TSS dapat merasa puas dengan program stimulasi ini. b. Sari Husada Yogyakarta perlu melaksanakan prinsip CSR yang kelima yaitu protecting the environment, di mana perusahaan harus ikut mendukung keberlanjutan lingkungan di mana perusahaan tersebut beroperasi, karena 381 PROSIDING dalam rangkaian SEMINAR INTERNASIONAL DAN CALL FOR PAPERS “TOWARDS EXCELLENT SMALL BUSINESS” Yogyakarta, 27 April 2011 yang ditekankan dalam program CSR Sari Husada hanya 3 aspek yaitu pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Fatmawati, Indah. 2004. Citra Rumah Sakit, Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan-Studi Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol. 12. No 2. Hasibuan, Chrysanti, 2007. Etika Bisnis CSR. Artikel. www.lppm.ac.id. Hestika, Febriana. 2009. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Citra PT Telkom Kandatel Yogyakarta menurut persepsi Mitra Binaan. Skripsi. Universitas Muhammadiyah. Yogyakarta. Indrayani, Emmy. 2004. Loyalitas Merek Sebagai Dasar Strategi Penentuan Harga. Diakses dari www.emmy.staff.gunadarma.ac.id. Jogiyanto. 2004. Metotologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman Pengalaman. BPFE. Yogyakarta. Kotler, P., dan Lee, N., 2005. Corporate Social Responsibility: Doing the Most Good for Your Company and Your Cause. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken. New Jersey. Marliana, Tini. 2009. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Brand Loyality Sabun Mandi Lifebuoy. Diakses dari www.pustakailmiah.unila.ac.id. Nasir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Nugroho, Yanuar. 2007. Dilema Tanggung Jawab Korporasi. Kumpulan Tulisan. Diakses dari www.unisosdem.org. Nurmansyah, Agung. 2006. Corporate Social Responsibility: Isu dan Implentasinya. Jurnal Kajian Bisnis STIE Widiya Wiwaha Yogyakarta, Vol. 14, Januari-April, No. 1, hal. 87-90. Patra, Benny. 2009. Analisis Pengaruh Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Bni Taplus. Skripsi. Institut Pertanian. Bogor. Diakses dari www.scribd.com. Sekaran, Umam. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta. 382 PROSIDING dalam rangkaian SEMINAR INTERNASIONAL DAN CALL FOR PAPERS “TOWARDS EXCELLENT SMALL BUSINESS” Yogyakarta, 27 April 2011 Seravina, Marisa, 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Britama. Diakses dari www.iirc.ipb.ac.id. Suharsimi, Arikonto. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta. Untung, Hendrik Budi. 2008. Corporate Social Responsibility. Sinar Grafika. Yogyakarta. Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Fascho Publishing. Gresik. www.sarihusada.co.id. 383