SIARAN PERS DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN Jum'at, 25 Nopember 2011 UNTUK DIBERITAKAN SEGERA DITJEN PAJAK SELALU MANFAATKAN DATA ORANG TERKAYA INDONESIA Jakarta, 25 Nopember 2011 - Sehubungan dengan pemberitaan di Marian Neraca (25/11/2011) berjudul "Aset 40 Orang Terkaya Capai US$85 miliar" dan adanya pendapat dari beberapa pihak agar Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengumumkan para pembayar pajak terbesar, maka kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: 1 . Direktorat Jenderal Pajak selalu menggunakan dan memanfaatkan data dan atau informasi dari publik, termasuk data 40 orang terkaya Indonesia yang dirilis oleh Majalah Forbes. Data dan informasi ini akan memperkaya database DJP yang selanjutnya akan dimanfaatkan oleh Kantor Pelayanan Pajak khusus yang mengelola orang-orang kaya di Indonesia, yaitu Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Besar atau High Wealth Individual (HWI), untuk memberikan pelayanan, pengawasan dan penggalian potensi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. 2 . Sebagaimana dimaklumi bersama, DJP hams mematuhi ketentuan dalam Pasal 34 Undang Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP), yang " mengatur tentang rahasia jabatan, yaitu Setiap pejabat dilarang memberitahukan kepada pihak lain segala sesuatu yang diketahuinya atau diberitahukan kepadanya oleh Wajib Pajak dalam rangka jabatan atau pekerjaanya untuk menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan " . Dengan demikian, pendapat agar DJP mengumumkan daftar pembayar pajak terbesar tidak dapat dipenuhi. Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas ttd Dedi Rudaedi NIP 195309231976101001 Informasi Lebih Lanjut: Richard Burton, Kasubdit Humas Telp. 021 5250208 ext 51633 Fax. 021 5736088 www.pajak.go.id