NS: 02.004-10 Pendahuluan Tanaman kopi dapat diperbanyak dengan cara generatif menggunakan benih atau biji dan dengan cara vegetatif atau klonal. Perbanyakan tanaman kopi secara generatif lebih umum dilakukan karena mudah dalam pelaksanaannya, dan lebih singkat mencapai umur bibit siap tanam dibandingkan bibit dari perbanyakan klonal. Keunggulan perbanyakan kopi secara klonal adalah sebagai berikut : 1. Memiliki sifat genetik yang sama dengan tanaman tetuanya. 2. Mutu hasil yang seragam. 3. Memanfaatkan dua sifat unggul batang bawah dan batang atas. 4. Memiliki umur mulai berbuah (prekositas) lebih awal. Perbanyakan tanaman kopi secara klonal yang umum dilakukan adalah sambungan dan setek. Penyambungan bibit kopi memiliki tujuan untuk memanfaatkan dua sifat unggul dari bibit batang bawah tahan terhadap hama nematode parasit akar, dan sifat unggul dari batang atas yaitu produksi tinggi maupun mutu biji baik. Sedangkan perbanyakan tanaman kopi dengan setek hanya memanfaatkan salah satu sifat keunggulan. Penyetekan Perbanyakan kopi adalah pengakaran entres kopi dengan menggunakan media tumbuh dan lingkungan. - Media tumbuh untuk penyetekan kopi terdiri atas campuran pasir, dan pupuk kandang/ humus dengan perbandingan 3:1 agar dapat menahan lengas tanah cukup lama tetapi aerasi dan drainasinya baik. Pada bagian dasar media tumbuh diberi pecahan batu dan kerikil setebal 30 cm. - Lingkungan untuk penyetekan kopi disusun dalam bedengan yang dibuat memanjang dengan ukuran lebar 1,25 m dan panjang 510 meter, selanjutnya dibuat tutup bedengan/ sungkup plastik dengan tinggi 60 cm. - Bedengen setek diberi naungan yang cukup terbuat dari para-para, dan disarankan penyetekan dilakukan di bawah pohon pelindung lamtoro atu jenis pepohonan lainnya yang dapat meneruskan cahaya difus. Perbanyakan KLONAL KOPI Design by Sujiwo Gambar 1. Penyetekan kopi PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute Jl. P.B. Sudirman No. 90, Jember 68118 Telp. (0331) 757130, 757132 Fax. (0331) 757131 e-mail : [email protected] Website : www.iccri.net Terakreditasi KNAPPP Sertifikat No.: PLM 015-INA-2008 Pelaksanaan penyetekan dilakukan mengikuti prosedur sebagai berikut : - Umur entres yang digunakan adalah 3-6 bulan, karena pada umur tersebut bahan cukup baik untuk setek. Entres masih hijau dan lentur tidak terlalu mudah atau tua. - Bahan entres yang digunakan adalah ruas nomor 2-4 dari pucuk. Pemotongan bahan setek menjadi satu ruas 6-8 cm sepasang daun yang dikupir, bagian pangkal setek dipotong miring satu arah. - Bahan setek yang telah disiapkan ditanam dengan cara menancapkan setek ke dalam media tumbuh sehingga daunnya menyentuh permukaan media. jarak tanam setek 5-10 cm, dan setelah setek tertanam ditutup/ disungkup dengan plastik. - Selesai setek ditanam media tumbuh segera disiram menggunakan gembor agar tidak dengan media tumbuh. Penyiraman dilakukan 1-2 hari sekali dengan cara membuka salah satu sungkup dan segera ditutup kembali. Pemindahan setek : - setelah setek umur ± 3 bulan dilakukan penyesuaian dengan membuka sungkup secara bertahap, dan pada umur ± 4 bulan setek dipindahkan ke pembibitan. - Bibit setek siap tanam di kebun setelah berumur + 7 bulan di pembibitan. Penyambungan Penyambungan kopi adalah penggabungan entres batang atas pada bibit kopi dewasa. Penyambungan pada bibit kopi dilakukan di pembibitan pada bibit kopi batang bawah umur 5-6 bulan dari saat benih disemaikan. Pelaksanaan penyambungan bibit kopi dilakukan mengikuti prosedur sebagai berikut : - Menyiapkan entres batang atas dan bibit batang bawah umur 5-6 bulan, kriteria bibit siap sambung ukuran batang bawah sebesar pensil. - Penyambungan dilakukan dengan memotong batang bibit batang bawah pada ketinggian 1520 cm dan daun bibit batang bawah disisakan 1-3 pasang. - Batang bibit batang bawah yang telah dipotong, diiris dibagian tengah sepanjang 2-3 cm, untuk tempat menyambungkan entres batang atas. - Entres batang atas diambil dari kebun entres, dan dipotong satu ruas panjang 7 cm (3 cm di atas ruas dan 4 cm di bawah ruas). - Daun pada entres dihilangkan, dan pangkal entres diiris dua sisi membentuk huruf V. - Menyambungkan entres batang atas ke batang bibit batang bawah, dan sambungan diikat dengan tali rafia atau plastik. - Sambungan diberi sungkup kantung plastik tansparan, pangkal sungkup diikat agar kelembaban dan penguapan terkendali serta air tidak masuk. Gambar 3. Sambungan dengan tali rafia atau plastik - Pengamatan hasil sambungan dilakukan setelah dua minggu, sungkup dibuka/dilepas apabila tunas yang tumbuh cukup besar. - Tali ikatan dibuka apabila pertautan telah kokoh dan tali ikatan mulai mengganggu pertumbuhan batang. Retno Hulupi Informasi selengkapnya hubungi : PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute Jl. P.B. Sudirman No. 90, Jember 68118 Telp. (0331) 757130, 757132 Fax. (0331) 757131 e-mail : [email protected] Website : www.iccri.net Gambar 2. Sambungan di pembibitan kopi