BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia dan pengelolaannya merupakan salah satu
kunci penting yang dapat mempengaruhi kinerja dan menciptakan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi perusahaan (Becker dan
Gerhart, 1996). Kinerja organisasi akan meningkat ketika karyawan
mampu untuk bekerja sama dan membantu rekan kerja serta melakukan
pekerjaan ekstra di luar tanggung jawab formal di tempat kerja. Perilaku
ekstra yang mendukung kinerja organisasi lebih dikenal dengan istilah
Orgnizational Citizenship Behavior (OCB) (Steve dan Thomas, 2014)
Menurut Unal (2013), OCB memiliki peran penting dalam
meningkatkan efektivitas, efisiensi dan keuntungan bagi organisasi.
Konsep dari OCB hingga saat ini masih diteliti dan semakin
dikembangkan (Lee et al., 2013). Huang et al. (2010) menyatakan bahwa
riset mengenai OCB telah dilakukan di bebarapa Negara dan terdapat
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi OCB.
Unal (2013) menyatakan bahwa kepuasan kerja dan komitmen
organisasional adalah promotor OCB. Kepuasan kerja merupakan sebuah
respon emosional seseorang terhadap situasi dan kondisi kerja yang bisa
berupa perasaan puas atau perasaan tidak puas (Sopiah, 2008). Secara
1
2
teoritis kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting
bagi individu dalam bekerja untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Seseorang dalam bekerja akan merasa nyaman pada perusahaan apabila
memperoleh kepuasan kerja. Ketika karyawan merasakan kepuasan
terhadap pekerjaan yang dilakukan, maka karyawan tersebut akan bekerja
secara maksimal dalam menyelesaikan pekerjaannya, bahkan melakukan
beberapa hal yang di luar tugasnya (Koesmono, 2005).
Komitmen ini mengacu pada hubungan emosional anggota terhadap
organisasi. Orang-orang ingin terus bekerja untuk organisasi tersebut
karena mereka sependapat dengan tujuan dan nilai dalam organisasi
tersebut. Orang-orang dengan tingkat komitmen afektif yang tinggi
memiliki keinginan untuk tetap berada di organisasi karena mereka
mendukung tujuan dari organisasi tersebut dan bersedia membantu untuk
mencapai tujuan tersebut (Meyer et al., 1987).
Robin dan Judge (2007) menyatakan komitmen afektif memiliki
hubungan yang lebih erat dengan hasil-hasil organisasional seperti kinerja
dan perputaran karyawan bila dibandingkan dengan dua dimensi komitmen
yang lainnya. Satu penelitian menemukan bahwa komitmen afektif adalah
pemrediksi berbagai hasil (persepsi karakteristik tugas, kepuasan karir, niat
untuk pergi) dalam 72 persen kasus, dibandingkan dengan hanya 36 persen
untuk komitmen normtif dan 7 persen untuk komitmen berkelanjutan.
Selain itu Mayer & Allen, (1997) juga menyatakan bahwa komitmen afektif
memiliki tingkat yang paling tinggi
dalam konstruk komitmen
3
organisasional.
Iklim psikologis juga memicu timbulnya OCB. Iklim yang positif
perlu dibangun agar karyawan dapat lebih bersosialisasi. Jika karyawan
lebih sopan dan mau bekerjasama maka akan tercipta suasana kerja yang
lebih menyenangkan (Soegandhi et al., 2013).
Iklim psikologis digunakan untuk menyarankan persepsi tentang
keadaan kerja dalam psikologis organisasi di mana sikap, kepribadian,
perilaku, motivasi, nilai-nilai inti dan pola pikir individu mempengaruhi
kinerja organisasi (Hassan et al., 2012). Penelitian yang dilakukan Ribeiro
dan Rego (2009) membuktikan bahwa organisasi dan manajer dapat
mempromosikan OCB jika mereka menanamkannya dalam iklim
psikologis yang baik.
Berdasarkan Biswas, (2010) faktor pemicu OCB adalah komitmen
afektif. Ketika komitmen afektif meningkat, maka OCB juga meningkat.
Menurut Organ (2003), komitmen merupakan salah satu variabel yang
telah banyak diketahui memiliki kaitan yang erat dengan Organizational
Citizenship Behavior (OCB). Karyawan yang memiliki komitmen
organisasional yang tinggi akan melakukan tidak hanya tugas-tugas yang
telah menjadi kewajibannya, tetapi dengan sukarela akan mengerjakan
hal-hal yang dapat digolongkan sebagai usaha-usaha ekstra (extra effort).
OCB adalah sebuah kerelaan mengerjakan tugas melebihi tugas pokoknya
atau kerelaan mengerjakan tugas diluar tugas atau peran formal yang telah
ditetapkan tanpa adanya permintaan dan reward secara formal dari
4
organisasi. Jika karyawan dalam organisasi memiliki OCB, maka usaha
untuk mengendalikan karyawan menurun, karena karyawan dapat
mengendalikan perilakunya sendiri atau mampu memilih perilaku terbaik
untuk kepentingan organisasinya.
Selain memberikan produk yang paling inovatif sesuai dengan
kebutuhan dan persyaratan pelanggan; menjadi perusahaan yang
berorientasi pada keuntungan dan pertumbuhan untuk kepentingan semua
stakeholders; memberikan kontribusi dan peningkatan nilai kepada
masyarakat sekitar, misi PT. Sri Rejeki Isman Tbk adalah memberikan dan
memelihara lingkungan kerja yang kondusif bagi para karyawan (Profil
Perusahaan, 2016). Upaya perusahaan untuk memberi dan memelihara
lingkungan kerja yang kondusif bagi karyawan memiliki hubungan dengan
iklim psikologis, yang mana iklim psikologis mengacu pada bagaimana
lingkungan kerja dipersepsikan (Brown dan Leigh, 1996).
Strategi sumber daya manusia yang telah diterapkan pada PT. Sri
Rejeki Isman Tbk ternyata tidak mampu untuk mengantisipasi turnover
dan belum bisa memberikan kepuasan pada karyawan, sehingga banyak
karyawan keluar dari perusahaan untuk mencari alternatif pekerjaan lain
yang lebih memuaskan dan bisa memenuhi kebutuhannya (Haryono, 2000).
Dengan demikian diduga OCB karyawan pada PT. Sri Rejeki Isman Tbk
adalah rendah karena menurut Chen (1998) OCB adalah penentu turnover,
semakin tinggi OCB karyawan, maka akan berpengaruh pada penurunan
turnover.
5
Penilaian rendahnya OCB karyawan menjadi sorotan peneliti untuk
melakukan investigasi apakah OCB karyawan pada PT. Sri Rejeki Isman
Tbk
benar-benar rendah
dan
menginvestigasi
faktor-faktor yang
mempengaruhinya seperti kepuasan kerja, iklim psikologis dan komitmen
afektif agar dapat dijadikan bahan pertimbangan perusahaan untuk
mengetahui kebutuhan karyawan untuk meningkatkan OCB sehingga
dapat meningkatkan kinerja dan memperkecil turnover. Hal ini yang
melatar
belakangi
penulis
dalam
melakukan
penelitian
dengan
mengembangkan hasil studi Biswas (2010), Unal (2014). Adapun judul
penelitian ini adalah “PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN IKLIM
PSIKOLOGIS
BEHAVIOR
TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP
DENGAN
KOMITMEN
AFEKTIF
SEBAGAI
PEMEDIASI (STUDI PADA PT. SRI REJEKI ISMAN TBK)”.
B. Perumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan bagaimana
komitmen sebagai mediator pada kepuasan kerja dan iklim psikologis
terhadap organizational citizenship behavior (OCB)”, maka dapat di
rumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen afektif?
2. Apakah kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap OCB?
3. Apakah iklim psikologis berpengaruh positif terhdap komitmen afektif?
4. Apakah iklim psikologis berpengaruh positif terhadap OCB?
6
5. Apakah komitmen afektif berpengaruh positif terhadap OCB?
6. Apakah komitmen afektif memediasi hubungan pengaruh kepuasan
kerja pada OCB?
7. Apakah komitmen afektif memediasi hubungan pengaruh iklim
psikologis pada OCB?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja pada komitmen afektif.
2.
Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja pada OCB.
3.
Untuk menganalisis pengaruh iklim psikologis pada komitmen
afektif.
4.
Untuk menganalisis pengaruh iklim psikologis pada OCB.
5.
Untuk menganalisis pengaruh komitmen afektif pada OCB.
6. Untuk menganalisis peran komitmen afektif dalam memediasi
kepuasan kerja pada OCB.
7. Untuk menganalisis peran komitmen afektif dalam memediasi iklim
psikologis pada OCB.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
tambahan referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya yang
7
berhubungan dengan bidang manajemen sumber daya manusia (SDM).
2. Manfaat Praktis
Adapun kegunaan penelitian secara praktis adalah:
2.1 Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini, peneliti dapat melihat secara langsung
dan
dapat
membandingkan
antara
teori
dengan
kondisi
sesungguhnya di PT. Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Sukoharjo
2.2 Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi perusahaan untuk menetapkan langkah-langkah
selanjutnya dan dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan
strategi
pengelolaan
SDM
dan
mengembangkan
serta
mempertahankan keunggulan kompetitif SDM-nya.
2.3 Bagi Program Magister Manajemen
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan
pustaka dan menjadi pertimbangan untuk penelitian yang sejenis
di masa mendatang.
E. Orisinalitas Penelitian
Penelitian yang memiliki kandungan informasi tentang kepuasan
kerja, iklim psikologis, komitmen afektif, dan organizational citizenship
behavior telah banyak dilakukan, antaralain seperti: Unal (2013), Biswas
8
(2010), Widyanto et al. (2013), Subudi dan Maranggi (2015), Purpa dan
Sudharma (2015), Rini et al. (2013), Widyanto et al.(2015), Waspodo dan
Minadaniati (2012), Purba dan Seniati (2004), Bakhshi et al (2011)
Penelitian terdahulu oleh Unal (2013) meneliti peran mediasi
komitmen secara kompleks yang melibatkan dimensi-dimensi kepuasan
kerja dan OCB secara spesifik serta komitmen afektif dan komitmen
berkelanjutan. Penelitian saat ini befokus pada kepuasan kerja secara
umum, komitmen afektif dan OCB serta mengembangkannya dengan
menambahkan variabel independen iklim psikologis.
Penelitian ini pun juga berbeda dengan penelitian yang dilakukan
oleh Biswas (2010) yang meneliti tentang iklim psikologis, komitmen
afektif dan OCB, sementara penelitian saat ini dikembangkan dengan
menggunakan empat variabel yaitu kepuasan kerja, iklim psikologis,
komitmen afektif, dan OCB. Pada penelitian sebelumnya tidak melibatkan
uji hipotesis pengaruh langsung hubungan iklim psikologis terhadap OCB,
dan di dalam penelitian ini, penulis mengembangkannya dengan
menambahkan hipotesis hubungan langsung iklim psikologis terhadap
OCB dan mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Maranggi dan Subudi (2014).
Semua tulisan yang bukan dari karya penulis adalah sebagai
referensi dan selalu diberikan tanda sitasi yang menyatakan dikutip dari
penelitian sebelumnya.
Download