BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hubungan pengaruh variabel fundamental terhadap beta saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic Index, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Operating leverage (diproxy-kan dengan DOL) berpengaruh negatif, namun tidak signifikan terhadap beta saham syariah. 2. Net profit margin berpengaruh positif, namun tidak signifikan terhadap beta saham syariah. 3. Asset size berpengaruh positif dan signifikan terhadap beta saham syariah, yang berarti bahwa semakin besar nilai asset size, maka semakin besar nilai beta saham. Kofisien regresi sebesar 0,172 menunjukkan bahwa kenaikan 1% asset size pada setiap perusahaan akan meningkatkan beta saham (risiko pasar) sebesar 17,2%. 4. Dividend payout ratio berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap beta saham syariah. 5. Earning variability berpengaruh positif dan signifikan terhadap beta saham syariah, yang berarti bahwa semakin besar nilai earning variability, maka semakin besar nilai beta saham. Koefisien regresi 0,05 menunjukkan bahwa kenaikan 1% variabel earning variability pada setiap perusahaan akan meningkatkan beta saham (risiko pasar) sebesar 5%. 81 82 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investor dalam saham-saham Jakarta Islamic Index selama periode 2010-2014 hanya sedikit yang menggunakan rasio fundamental perusahaan dalam mengambil keputusan untuk menjual maupun membeli saham. Hal ini dijelaskan dari nilai R2. Investor lebih mempertimbangkan variabel-variabel lain yang tidak diteliti seperti kondisi makro ekonomi dan kondisi industri. 6.2. Saran Penelitian ini memiliki banyak keterbatasan terutama dalam menyimpulkan signifikansi hubungan pengaruh variabel independen terhadap risiko saham, Saran dan perbaikan yang diajukan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 6.2.1. Saran Kepada Para Investor 1) Berdasarkan hasil penelitian, beta saham syariah dipengaruhi secara signifikan oleh variabel asset size dan earning variability, sehingga bagi para investor atau calon investor (terutama investor kategori risk aversion) seharusnya memperhatikan informasi tentang kedua variable fundamental tersebut yang diprediksi berpengaruh signifikan terhadap risiko saham. 2) Investor dapat mengestimasi beta suatu saham perusahaan dengan melihat variabel-variabel fundamental perusahaan lainnya di luar asset size dan earning variability. Selain variabel fundamental, variabel lain yang harus diperhatikan antara lain kondisi pasar modal, kondisi perekonomian dan indikator ekonomi lainnya yang berkaitan dengan risiko saham. 83 6.2.2. Saran Kepada Para Peneliti 1) Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang menyebabkan hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi, disebabkan diantaranya karena: a) Bursa Efek Indonesia (BEI) masih dalam kategori emerging capital market, dan b) Jakarta Islamic Indeks yang masih tergolong baru, Keterbatasan ini menyebabkan parameter prediksi menjadi bias, sehingga penelitian berikutnya perlu difokuskan untuk lebih menggali pengaruh syariah sehingga diperoleh perbandingan yang jelas terhadap perusahaan non-syariah. 2) Penelitian ini juga memiliki keterbatasan dalam hal pengukuran beta saham untuk setiap perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index menggunakan periode bulanan. Keterbatasan lainnya adalah besarnya nilai R square sebesar 12,1% yang mengindikasikan masih ada faktor lain yang mampu menjelaskan beta saham syariah sebesar 87,9%. Bagi penelitian selanjutnya perlu menambah atau mengganti dengan variabel keuangan lainnya yang mungkin relevan dengan beta saham. Saran lain adalah melakukan pengukuran beta saham dengan periode mingguan atau harian, penambahan jumlah sampel, memperpanjang perioda penelitian, dan penggunaan model penelitian yang lain diharapkan bisa mendapatkan estimasi hasil yang lebih baik dalam analisis beta saham. 3) Penelitian ini masih menghasilkan nilai signifikansi yang rendah, sehingga untuk penelitian selanjutnya, maka perlu mempertimbangkan keseragaman jenis industri karena jenis industri tertentu memiliki kepekaan yang berbeda terhadap kondisi pasar. Faktor ukuran perusahaan (asset size) juga perlu 84 diseragamkan karena ukuran perusahaan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. 6.2.3. Saran Kepada Para Emiten Perusahaan (emiten) sebaiknya menginformasikan kinerja perusahaan secara wajar sesuai dengan kondisi aktual perusahaan, sehingga informasi (signaling) tersebut dapat digunakan oleh investor dalam menganalisis kinerja perusahaan.