MAKALAH KELOMPOK SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1 Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M.Pd. DISUSUN OLEH: AMALIA RIZA AYU SAPUTRI (14144600267) ANISA KHAFIDA (14144600207) MADINATUL MUNAWAROH (14144600187) NENI LASTANTI (14144600209) RAHARDHIKA ADHI NEGARA (14144600182) RIZKI UTAMI (14144600210) A5-14 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam hidupnya, organism memrlukan makanan dan oksigen untuk melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat yang berguna, juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harua di keluarkan dalam tubuh. Bahan – bahan yang di perlukan tubuh seperti makanan dan oksigen serta hasil metabolisme dan sisa – sisanya, di angkut dan di edarkan di dalam tubuh melalui system peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen di angkut dan di edarkan oleh darah ke seluruh jaringan tubuh. Sebaliknya, sisa – sisa metabolism di angkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ- organ pembuangan. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan-rumusan masalah yang kami ambil adalah: 1. Apa yang dimaksud dengan darah? 2. Bagaimana cara kerja trombosit? 3. Apa saja kelainan dan gangguan pada system peredaran darah? C. Tujuan 1. Pembaca dapat memahami cara kerja darah. 2. Pembaca dapat memahami bagian – bagian perdaran darah. 3. Pembaca dapat mengetahui kelainan dan gangguan pada system peredaran darah. 2 BAB II PEMBAHASAN SISTEM PEREDARAN DARAH Sistem transportasi pada manusia terdiri dari sistem peredaran darah dan sistem peredaran getah bening. Sistem peredaran darah pada manusia terdiri atas darah dan alat-alat peredaran darah. Darah terdiri dari bagian yang berupa cairan dan bagian yang berupa sel-sel darah. Alat peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Pembuluh darah meliputi pembuluh arteri, pembuluh vena, dan pembuluh kapiler. A. Darah Apakah yang sebenarnya disebut dengan darah? Darah adalah cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah. Darah terdiri atas cairan atau plasma ± 55% dan sel-sel darah ± 45%. Umumnya volume darah manusia lebih kurang 8% dari berat badannya. Para orang dewasa yang beratnya 65kg, volume darahnya lebih kurang 5 liter. a. Plasma darah Plasma darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan sendirinya jumlahnya dalam tubuh akan diatur, misalnya dengan proses ekskresi. Plasma darah juga bertugas membawa sari-sari makanan,sisa metabolisme, hasil sekresi, dan beberapa gas. Pada manusia, plasma darah mengandung sekitar 92% air, protein, dan senyawa organik lainnnya. Selain itu terdapat juga garam anorganik, terutama NaCL. Protein yang larut dalam darah disebut protein darah, terdiri atas albumin, globulin, dan protein pembentuk darah. Molekulmolekul ini cukup besar sehingga tidak dapat menembus dinding kapiler. Plasma darah yang tidak mengandung protein pengumpal darah (misalnya fibrinogen dan protrombin) disebut serum. Dalam serum terdapat antibodi, yaitu protein (dibahas dalam bab sistem pertahanan tubuh) yang membantu melawan infeksi. 3 b. Butiran Darah Butiran darah terdiri atas eritrosit, leukosit, dan trombosit. Eeritrosit atau sel darah merah berfungsi untuk mengaangkut oksigen. Leukosit atau sel darah putih berfungsi untuk membunuh bibit penyakit. Trombosit atau keping darah berfungsi untuk membekukan darah. c. Sel darah merah (eritrosit) Sel darah merah (eritrosit) berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5µm. eritrosit cekung dibagian tengahnya (bikonkaf)dan tidakberinti. Setiap 1mm³ (ml) darah mengandung lebih kurang 5 juta sel darah merah. Sel daraah merah mengandung hemoglobin (Hb). Hemoglobin atau zat warna darah adalah suatu protein yang mengandung unsur zat besi. Fungsi utama Hb adalah mengikat oksigen. Oksigen tersebut diangkut dari paru-paru dan diedarkan di seluruh sel tubuh. Hb yang telah mengikat oksigen membentuk oksihemogoblin. Hb yang mengikat oksigen akan berwarna merah cerah. Sebaliknya jika menghikat karbondioksida hb berwarna merah tua keunguan . secara sederhana dapat dikatakan bahwa di paru-paru terjadi reaki antara oksigen dengan hemogoblin sebagai berikut. Sel darah merah dibentuk oleh sum-sum merah tulang pada tulang pipa dan tulang pipi. Pada saat fetus di dalam kandungan , sel darah merah di bentuk di dalam hati dan limpa. Sel darah merah berumur lebih kurang 120 hari dan kemudian menjadi usang. d. Sel darah putih (leukosit) Sel darah putih (leukosit) tidak mempunyai bentuk tetap, tidak mempunyai Hb dan umumnya tidak berwarna . Sel darah putih ukuranya lebih besar daripada sel darah merah dan mempunyai inti sel . Garis tengahnya antara 9-15um/ Dalam setiap mm darah terdapat sekitar 8.000 sel darah putih. Fungsi utama darah putih adalah untuk melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dan untuk membentuk zat antibodi. Cara mengatasi kuman , sel darah putih ada yang bersifat fagosit dan ada yang berupa limfosit. 4 1. Fagosit Yang di maksud fagosit adalah monosit ,basofil,eosinofil,neotrofil. Fagosit bergerak mirip amoeba dan dapat keluar melewati dinding kapiler menuju jaringan sekitarnya. Fagosit menghancurkan kuman dengan cara memakanya. Apabila kalah, fagosit, dan kuman yang mati akan di keluarkan dalam bentuk nanah (abses). 2. Limfosit Limfosit yang di bentuk di sum-sum tulang akan berpindah ke buku limfa. Limfosit mempunyai nukleus besar yang hampir memenuhi seluruh sel. Limfosit menyerang kuman dengan menghasilkan antibodi. Antibodi adalah Zat pelawan benda asing yang masuk ke tubuh. Antibodi akan beraksi dengan kuman sehingga membentuk gumpalan. Gumpalan antibodi dan kuman akan di makan oleh fagosit. Beberapa kuman menghasilkan racun. Untuk menetralkan racun tersebut. Limfosit akan menghasilkan antibodi yang disebut anti toksin. e. Keping-keping Darah (Trombosit) Apabila tubuh terluka, sesaat kemudian darah akan membeku. Darah dapat membeku karena di dalam darah terdapat keping darah atau trombosit. Trombosit bukan merupakan sel, bentuknya tidak teratur dan tidak berinti. trombosit berukuran kecil, dari setengahnya lebih kurang 24um. Dalam setiap mm darah terdapat lebih kurang 25.000 – 300.000 darah. Umur trombosit sekitar 5 – 9 hari. Trombosit berperan dalam pembekuan darah. Apabila darah keluar karena terluka, maka trombosit akan pecah karena bersentuhan dengan permukaan kasar dari pembulu darah yang luka. Di dalam trombosit terdapat enzim yang di sebut Trombokinase atau Tromboplastin. Enzim trombokinase akan mengubah protombin (calon trombin) menjadi trombin karena pengaruh ion kalsium dalam darah. Trombin akan mengubah protein darah (fibinogen) menjadi benang-benang fibrin. Benang – benang fibrin akan menjaring sel-sel darah sehingga luka tertutup dan tidak 5 mengeluarkan darah. Setelah fibrinogen keluar dari plasma, plasma hanya tinggal cairan kekuningan yang disebut serum. Darah yang membeku kemudian kering dan membekas membentuk keropeng. Setelah terbentuk kulit baru, teropeng akan lepas. Protombin adalah senyawa protein yang dibentuk di hati. Pembentukan senyawa ini dipengaruhi oleh vitamin K. Oleh sebab itu, sesorang yang kekurangan vitamin K darahnya sukar membeku apabila bterjadi luka. Mengapa demikian? Untuk jelasnya perhatikan bagan proses pembekuan darah tersebut. Luka, terombosit pecah keluar trombokinase on C ⁺ dan vitamin K protombin menjadi trombin fibrinogen menjadi fibrin Proses perubahan promtombin menjadi thrombin dipengaruhi oleh suatu pengaktif. Pembentukan ini di pengaruhi oleh protein antihemofilik.jika secara genetic atau turunan seseorang tidak mampu membentuk protein hemofilik, maka jika luka, darah akan susah membeku kelainan ini di sebut Hemofilia. Jadi hemophilia merupakan kelaianan atau cacat menurun. f. Fungsi darah Seperti telah di uraikan di atas, darah terdiri atas banyak komponen. Setiap komponen mempunyai fungsi tertentu sebagai berikut : 1. Sebagai alat pengangkut a) Sel – sel darah merah berfungsi mengangkut oksigen dari paruparu ke jantung dan ke seluruh sel-sel tubuh. b) Plasma darah mengangkut : (1) Sari makanan dari usus ke hati kemudian ke seluruh tubuh. 6 (2) Karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. (3) Urea dari hati ke ginjal untuk dikluarkan bersama urin. (4) Hormon dari kelenjar hormon ke seluruh tubuh. 2. Alat pertahanan melawan infeksi a) Fagosit melawan kuman. b) Limfosit menghasilkan antibodi untuk membunuh kuman. Limfosit dapat pula menghasilkan anti toksin untuk menetralkan racun. 3. Melakukan pembekuan darah. Dalam proses pembekuan darah yang berperan penting adalah trombosit. 4. Menjaga kestabilan suhu tubuh. Suhu tubuh manusia tetap, berkisar 37°C, walaupun suhu lingkungan berubah. Hal ini terjadi karena ada penyebaran ada energy panas secara merata oleh darah. Peristiwa menggigil pada saat kedinginan dan berkeringat pada saat kepanasan merupaka cara untuk menjaga agar suhu tubuh tetep stabil. B. Alat Peredaran Darah 1. Jantung NO Faktor 1 Sel Darah Merah Sel Darah Putih Keping Darah Pembeda (Eritrosit) (Leukosit) (Trombosit) Tempat Sumsum tulang Sumsum tulang Sumsum tulang produksi dan buku limfa 2 Jumlah 5.000.000/mmᶟ 7.000/mmᶟ 250.000/mmᶟ 3 Ukuran 7,5 μm 5 – 9 μm 2 – 4 μm 4 Bentuk Cakram bikonkaf Tidak beraturan Tidak beraturan 5 Struktur . tanpa nucleus . mempunyai . tanpa nucleus . mempunyai nucleus . hemoglobin . tanpa hemoglobin hemoglobin 7 tanpa 6 Fungsi Membawa oksigen . fogosit Pembekuan dari paru – paru ke memakan kuman darah seluruh bagian tubuh . limfosit menghasilkan antibody untuk membunuh kuman Jantung terletak didalam rongga dada agak ke sebelah kiri. Besar jantung kira-kira sekepalan tangan masing-masing individu. Bagian dalam jantung Jantung terletak didalam rongga dada agak ke sebelah kiri. Besar jantung kira-kira sekepalan tangan masing-masing individu. Bagian dalam jantung berongga. Jantung manusia terbagi menjadi 4 rongga, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, bilik kiri. Dinding rongga jantung tersusun atas otot jantung. Antara serambi dan bilik di batasi oleh suatu sekat yang berkatup. Katup yang sebelah kanan disebut kutub trikustripidalis yang terdiri atas 3 kelopak atau kuspa. Katub yang sebelah kiri disebut katup bikuspidalis yang terdiri atas dua kelopak atau kuspa. Katup-katup tersebut berfungsi untuk menjaga agar darah dari bilik tidak mengalir kembali ke serambi. 2. Pembuluh darah Darah kita berada dalam pembuluh darah. Berdasar fungsinya, pembuluh darah di bedakan atas pembulu nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena). Arteri dan vena dihubungkan oleh pembuluh kapiler. Pembuluh Nadi (Arteri) Pembuluh nadi arteri adalah pembuluh yang membawa darah keluar dari jantung. Umumnya pembuluh nadi mengalirkan darah yang mengandung banyak oksigen. Pembuluh nadi terletak agak dalam dari permukaan tubuh. Dinding pembuluh nadi kuat dan elastis, terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan luar, tengah, dan dalam. Laipsan luar tipis tetapi kuat. Lapisan tengah tersusun atas 8 sel-sel otot polos. Lapisan dalam tersusun atas satu lapis endothelium. Jika kita meraba nadi, denyut jantung akan terasa. Jika nadi terluka, darah akan memancar. Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kiri jantung di sebut aorta. Aorta mengalirkan darah kaya oksigen (O₂) kesuluruh tubuh. Aorta memilikisatu kutub dekat jantung. Kutub tersebut menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aorta disebut pula pembuluh nadi utama, aorta bercabang menjadi pembuluh nadi ke seluruh tubuh. Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan paru-paru di sebut arteri paru-paru (arteria pulmonalis). Pembuluh nadi ini bercabang dua menjadi pembuluh nadi paru-paru kiri dan pembuluh nadi paru-paru kanan. Pembuluh nadi ini membawa membawa darah yang kaya karbin dioksida (CO₂). Jadi, semua arteri mengalirkan darah yang kaya oksigen kecuali arteri paruparu (arteria pulmonalis). Karbon dioksida di lepaskan oleh darah di paru-paru, sedangkan oksigen di tangkap oleh HB. Darah yang kaya oksigen di alirkan oleh vena paru-paru (vena pulmonalis) menuju ke jantung melalui serambi kiri. Pembuluh Balik (Vena) Pembuluh balik vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darah yang diangkut banyak mengandung karbondioksida. Umumnya, pembuluh balik terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. Denyut jantung tidak terasa. Pembuluh balik mempunyai katup di sepanjang pembuluhnya. Katup ini brfungsi agar darah tetap mengalir satu arah menuju jantung dan tidak berbalik. Jika pembuluh balik terbuka, darah tidak memancar tetapi merembes. Pembuluh balik dari seluruh tubuh bermuara menjadi satu pembuluh balik besar yang di sebut vena cava. Pembuluh balik vena cava ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Pembuluh 9 balik mengalirkan darah yang banyak mengandung karbon dioksida. Sebagai mana di singgung di atas, darah kaya karbon dioksida ini akan di bawa oleh pembuluh nadi dari jantung ke paruparu. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui pembuluh balik paru-paru vena pulmonalis. Pembuluh balik paru-paru ini membawa darah yang kaya oksigen (O₂). Jadi, semua pembuluh balik darahnya mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Pembuluh Kapiler Pembuluh kapiler menghubungkan pembuluh nadi dan pembuluh balik. Pembuluh kapiler berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Oksigen dan sari-sari makanan dari pembuluh kapiler dimasukan kedalam sel. Selanjutnya karbon dioksida, uap air, dan sisa pembakaran dari sel diambil oleh pembuluh kapiler untuk di angkut ke paru-paru dan alat pengeluaran lainnya untuk di keluarkan oleh tubuh. Dinding pembuluh kapiler tersusun atas satu lapis sel endothelium. Dinding kapiler yang sangat tipis ini berfungsi untuk mempertukarkan zat. Ukuran lubang yang kecil menyebabkan aliran berjalan lambat. Hal tersebut memungkinkan berlangsungnya proses difusi gas pernapasan dan pertukaran makanan dengan zat sisa metabolisme. Ukuran pembuluh kapiler paling kecil namun jumlahnya sangat besar dan dierkiran luas permukaannya mencapai 600 m². C. Peredaran Darah 1. Peredaran Darah Kecil Peredaran kecil adalah peredaran yang di mulai dari jantung menuju paru-paru, kemudian kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya karbon dioksida dari jaringan tubuh menuju serambi kanan kemudian 10 ke bilik kanan. Kemudian bilik kanan memompa darah ke paru – paru melalui arteri paru – paru, sedangkan oksigen dari paru – paru masuk ke darah. Kemudian, darah yang kaya oksigen mengalir kembali ke jantung melalui vena paru – paru dan masuk ke serambi kiri jantung. Perhatikan skema di bawah ini peredaran darah kecil, Jantung Paru – paru (Bilik kanan) Jantung (Serambi kiri) 2. Peredaran Darah Besar Peredaran darah besar ialah peredaran darah dari bilik kiri jantung keseluruh tubuh, kemudian kembali ke serambi kanan jantung. Bilik kiri jantung berkontraksi memompa darah kaya oksigen. Darah tersebut keluar dari jantung melalui aorta kemudian ke seluruh tubuh, kecuali ke paru – paru. Pertukaran terjadi pada saat darah sampai di kapiler organ. Setelah mengalir melewati kapiler, darah menjadi kaya karbon dioksida. Darah tersebut di angkut oleh vena cava masuk ke serambi kanan. Berikut ini skema peredaran darah besar, Jantung Seluruh tubuh (Bilik kiri) Jantung (Serambi kanan) D. Penggolongan Darah Orang pertama kali menggolangkan darah menurut system ABO (baca: a, b, dan nol) adalah karl Landsteiner (Austria, 1868 – 1947). Darah dapat di golongkan ke dalam 4 golongan besar yaitu golongan darah A, B, AB, dan 0 (nol). Penggolongan darah tersebut berdasarkan kandungan aglutinogen dan aglutinim di dalam darah. Aglutinogen adalah protein di dalam sel darah merah yang dapat di gumpalkan oleh aglutinim. Ada dua macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A, aglutinogen B. 11 Aglutinium adalah protein di dalam plasma darah yang dapat menggumpalkan aglutinogen. Aglutinin merupakan zat anti bodi. Ada dua macam agglutinin, yaitu aglutinin α dan aglutinin . aglutinin β disebut jug sebagai serum anti B atau penggumpal aglutinogen B. Penggolongan darah system ABO berdasarkan ada atau tidaknya aglutinogen dan aglutinin tertera pada tabel NO. Golongan Aglutinogen Aglutinin Darah 1 A A Β 2 B B Α 3 AB A dan B Tidak Ada 4 0 Tidak Ada αd nβ 1) Golong n d r h A meng ndung glutinogen A d n glutinogen β. 2) Golong n d r h B meng ndung glutinogen B d n glutinogen α. 3) Golongan darah AB mengandung aglutinogen A dan B, tetapi tidak meng ndung glutinogen α d n β. 4) Golongan darah 0 tidak mengandung aglutinogen A dan B, tetapi meng ndung glutinogen α d n β. E. Transfusi Darah Orang yang banyak kehilangan darah, misalnya karena kecelakaan atau sedang menjalani operasi, memerlukan tambahan darah melalui transfuse darah. Sebelum transfuse darah, harus di ketahui terlebih dahulu goongan darahnya. Dengan demikian dapat di ketahui golongan darah apakah yang cocok untuk di transfusikan kepada orang tersebut. Orang yang mendonorkan darahnya di sebut donor, sedangkan orang yang menerima darah di sebut resipien. Darah resipien akan menolak darah donor apabila golongan darah donor tidak sesuai dengan golongan darah resipien. Penolakan di tandai dengan terjadinya penggunmpalan darah. 12 Golongan darah 0 di katakan sebagai golongan darah universal, karena dapat di transfusikan ke semua golongan darah. Sebaliknya, golongan darah AB di katakan sebagai resipien universal, karena dapat menerima semua golongan darah. Namun harus di sadari, bahwa transfusi darah yang baik adalah transfuse darah sejenis. Artinya golongan darah A untuk golongna darah A, golongan darah B untuk golongan darah B, dan seterusnya. Hanya jika terpaksa, golongan darah 0 dapat dapat di berikan ke semua golongan darah, dan golongan darah AB dapat menerima dari semua golongan darah. F. KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH Kelainan atau gangguan pada sistem peredaran darah antara lain: 1. Anemia (kurang darah), dikarenakan kurangya kadar Hb atau kurangnya jumlah eritrosit dalam darah. 2. Varises adalah pelebaran pembuluh darah di betis. 3. Hemoroid (ambeien), adalah pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur (anus). 4. Arteriosklerosis, adalah pengerasan pembuluh nadi karena timbunan atau endapan kapur. 5. Atherosklerosis, ialah pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak. 6. Embolus, ialah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak. 7. Trombus, ialah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak. 8. Hemofilia, yaitu kelainan darah sukar membeku karena faktor hereditas atau keturunan. 9. Leukimia (kanker darah), ialah bertambahnya leukosit secara tak terkendali. 10. Penyakit kuning pada bayi (eritroblastosis fetalis), adalah rusaknya eritrosit bayi atau janin akibat aglutinasi dari antibodi ibu, apabila ibu 13 bergolongan darah Rh- dan embiro Rh+. Penyakit ini terjadi pada kandungan kedua, jika kandungan pertama embiro juga bergolongan darah Rh+. 11. Penyakit jantung koroner (PJK), yaitu penyempitan arterikoronaria yang mengangkut O2 ke jantung. 12. Talasemia, merupakan anemia akibat rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun. 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas darah, pembiluh darah, jantung sebagai pusat peredaran, pembuluh-pembuluh darah (arteri,kapiler) dan darah itu sendiri. Dan darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). Didalam sel darah merah terdapat pigmen protein pengikat oksigen dan karbondioksida, yaitu hemoglobin. Sel darah putih terdiri dari leukosit gronulosit (Netrofil, eosinofil, basofil) dan leukosit agranulosit (monosit, limfosit). Trombosit berfungsi membekukan darah. Didalamnya terdapat antibody (kekebalan). Ada dua jenis sistem peredaran darah: 1. Peredaran darah panjang/besar/sitemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikal) kiri jantung lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida dijaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung. 2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi kejantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis. 15 DAFTAR PUSTAKA Istamar Syamsuri, dkk. 2004. Sains Biologi SMP. Ciracas Jakarta:Erlangga. D.A Pratiwi. 2006. Biologi untuk SMA kelas XI. Ciracas Jakarta:Erlangga. Amien, Moh. 2009. Biologi SMA. Jakarta:Bailmu. 16