KP 2 Tahun 2013 tentang kriteria penempatan peralatan

advertisement
h ilka iarak bebas roda Minimum Khusus disediakan pada suatu threshold yang ditutup, maka harus dipastikan bahwa jarak
tiXtoX^^m^^^ dengannya yang dijelaskan pada kolom (2) tersed.a pada saat suatu pesawat
terhann rii uiunaatas darieve-to-wheel height group melintasi bagianterujung runway.
Twhen afXcld wLe/ cfearance /s provSsdS adf^aced flSSoW «Sfte/7 be ensured that the corresponding desired wheel
fflJl^^tfteo^fl ®J!be available when an aeroplane at the top end of the eye-to-wheel he,ght group chosen
e <S^^TZ1XZT^
1.5 mpada runway yang digunakan terutama ««£"£/* '^weight. (This
HL*i defence mav be reduced to 1.5 mon runways used mainly by light-weight non-turbo-,et aeroplanes).
A.2.2.7
Sudut Penyetelan
Sudut penyetelan untuk tiap unit PAPI berbeda
20', jadi bila sudut pendaratan adalah 0, maka
sudut penyetelannya adalah sebagai berikut:
TanpaILS :
Unit PAPI
Unit PAPI
Unit PAPI
Unit PAPI
A
B
C
D
= 01 = 0-30'
= 02 = 0 - 10'
= 03 = 0 + 10'
= 04 = 0 + 30'
Untuk mendapatkan harmonisasi antara PAPI
dengan ILS, perbedaan sudut penyetelan unit
B dan C adalah 30', sehingga sudut penyetelan
masing-masing unit adalah :
Dengan ILS :
Unit PAPI A
Unit PAPI B
UnitPAPIC
Unit PAPI D
= 01 =0-35'
= 02 = 0 - 15'
= 03 = 0+ 15'
= 04 = 0 + 35'
Selisih sudut penyetelan unit-unit APAPI
adalah 30', sehingga bila sudut pendaratannya
q, maka sudut penyetelan unit:
Unit APAPI A = 01 = 0-15"
Unit APAPI B = 02 = 0 + 15'
Untuk menetapkan jarak unit-unit PAPI, sudut
yang dijadikan dasar adalah sudut pancar
pada unit PAPI B, karena sudut tersebut
adalah batas bawah dari koridor "ON - SLOPE^.
Sedangkan dalam menetapkan jarak unit-unit
APAPI, sudut pancar yang dijadikan patokan
adalah penyetelan sudut unit APAPI A. Sudut
penyetelan PAPI/APAPI seperti dijelaskan pada
Gambar di bawah ini.
Putih (White)
A-PAPI Wing Bar
Threshold
Sudut dan pancaran cahaya penyetelan elevasi PAPI dan APAPI (Light beams
and angle of elevation setting ofPAPI andAPAPI)
3°30'
PAPI approach slope
B + C
2
2°50'
PAPI Wing Bar
Threshold
Tinggi mata pilot diatas antena glide path ILS/MLS pesawat beragam tergantung tipe
pesawat dan attitude pendekatan. Harmonisasi sinyal PAPI dan ILS glide path
dan/atau MLS glide path minimum ke suatu titik terdekat dengan threshold dapat
diterima dengan menambah on-course sector dari 20 sampai 30. Setting sudut untuk
glide slope 3<> akan menjadi 2°25, 2°45, 3°15 and 3°35.
( The height of the pilot's eye above the aircraft's ILS glide path/MLS antenna varies
with the type ofaeroplane and approach attitude. Harmonization ofthe PAPI signal and
ILS glide path and/or MLS minimum glide path to apoint closer to the threshold may be
achieved by increasing the on-course sector from 20 to 30. The setting angles for a 3°
alide shoe would then be 2°25 . 2°45.3*15 and 3°35).
A.2.2.8
Perhitungan Penempatan PAPI Tanpa ILS
a.
b.
Approach Slope Angle : 0 = 3°
Pada Elevasi R/W a = 0
02
= 0 - 10*
= 3°- 10'
= 2° 50'
Setting sudut PAPI tanpa ILS :
- Unit PAPI A
=
2° 30'
- Unit PAPI B
=
2° 50'
- Unit PAPI C
=
3° 10'
- Unit PAPI D
= 3° 30'
EWH
J
WTH
< e2 =e-io'
Landasan datar
?
Threshold
PAPI
D,
-*••
D1= (EWH+WTH)Ctge2
Dimana
EWH
Eye to Wheel Height
WTH
Wheel to Threshold Height
02
Di
a
c.
Setting sudut unit B adalah sudut glide
path dikurangi 10 menit (Setting angle of
unit B is the glide path angle minus 10
minutes (0 - 10*))
Jarak PAPI terhadap R/W Threshold
Slope Elevasi R/W
Pada Elevasi R/W : + a
Landasan datar
d.
Pada Elevasi R/W : - a
EWH
WTH
Landasan datar
/ ) 82
-aL--~
_^-—— /\
'
Dl
•'
Dl = (EWH + WTH) Ctg (92 - a)
A.2.2.9.
Perhitungan Penempatan PAPI Dengan ILS
a. Approach Slope Angle : 6 = 3°
b. Pada Elevasi R/W a = 0
Setting sudut PAPI dengan ILS :
- Unit PAPI A
=
2° 25'
- Unit PAPI B
=
2° 45'
- Unit PAPI C
=
3° 15'
- Unit PAPI D
=
3° 35'
Layout PAPI 1 Ujung 1 Sisi dengan ILS
PAPI
a = 0 Landasan datar
t
Threshold
D = D! + D:
Dl = TCH Ctg 9
D2 = AEAHR Ctg 6
Dimana :
Dl
D2
= Jarak Horizontal (Horizontal Distance) ILS (GP)
= Jarak Horisontal antara ILS GP & Lokasi PAPI
(Distance Beetwen ILS GP &Horizontal PAPI
Location).
TCH = The Aerial Nominal T/H Crossing Height
AEAHR = Average Eye To Aerial Height Distance
0
= Glide Slope Angle (normally) = 3°
a
= Slope Elevasi R/W
D
= Jarak horisontal PAPI terhadap R/W Threshold
c. Pada Elevasi R/W : - a
D = D1+D2
Dimana : Dl
Dl
= Jarak Horizontal (Horizontal Distance) ILS (GP)
= Jarak Horisontal antara ILS GP & Lokasi PAPI
D2
(Distance Beetwen ILS GP & Horizontal PAPI
Location).
TCH
= The Aerial Nominal T/H Crossing Height
AEAHR = Average Eye To Aerial Height Distance
0
= Glide Slope Angle (normally) = 3°
a
D
= Slope Elevasi R/W
= Jarak horisontal PAPI terhadap R/W Threshold
d. Pada Elevasi R/W : + a
AEAHR
PAPI
TCH
THR
D = D1+D2
Dl = TCH Ctg (9 + a)
D2 = AEAHR Ctg (9 + a)
Dimana :
Dl
= Jarak Horizontal (Horizontal Distance) ILS (GP)
D2
= Jarak Horisontal antara ILS GP & Lokasi PAPI
(Distance Beetwen ILS GP &Horizontal PAPI
Location).
TCH
AEAHR
e
a
D
= The Aerial Nominal T/H Crossing Height
= Average Eye To Aerial Height Distance
= Glide Slope Angle (normally) = 3°
= Slope Elevasi R/W
= Jarak horisontal PAPI terhadap R/W Threshold
A.3 RUNWAY THRESHOLD IDENTIFICATION LIGHT (RTLL)
A.3.1
UMUM
Runway Threshold Identification Light (RTIL) berupa 2 (dua)
unit lampu yang berkedip (flash) dipasang pada kedua sisi
ujung landasan, yang memberikan petunjuk kepada
penerbang posisi ambang batas landas pacu (threshold).
A.3.2
KRITERIA PENEMPATAN RTIL
Runway Threshold Identification Light (RTIL) terdiri dari 2
(dua) unit lampu discharge bercahaya putih berkedip (flash)
dengan frekwensi 60 dan 120 permenit yang dipasang
dipinggir ujung landas pacu dengan jarak 10 meter dari sisi
landas pacu dengan sudut pancar 15° keluar dari axis dan
10° keatas dari sumbu datar, serta dapat menunjukkan
suatu ambang landas pacu (seperti pada gambar 1.11).
RTIL dipasang berlawanan dengan lokasi approach light.
A.4 LEAD IN LIGHT SYSTEM (LIL)
A.4.1
UMUM
Lead in Light System (LIL) berfungsi memberi tanda
petunjuk jalur pendekatan (approach path) secara
melengkung untuk mencapai final approach.
A.4.2
KRITERIA PENEMPATAN LEAD IN LIGHT SYSTEM (LIL)
Lead in Light System (LIL) terpasang dengan jarak 300
meter sampai dengan 1000 meter satu sama lainnya
berbentuk setengah lingkaran (circling guidance lights)
dengan radius 1,5 s/d 3 Kilometer mulai dari sumbu
perpanjangan landas pacu. Lead in Light System (LIL)
menyala secara kedip (flash) berurutan menuju landas
pacu.
A.5
CIRCLING GUIDANCE LIGHT
A.5.1
UMUM
Peralatan ini merupakan lampu petunjuk arah secara
melengkung sebelum mencapai final approach. Circling
Guidance Light diperlukan bilamana tidak terdapat
petunjuk (lampu) secara visual untuk mengetahui posisi
dan arah landas pacu bagi pesawat yang sedang memutar
sebelum mencapai final approach.
~j*~4F-~—
15'
10 m f
* With PAPI = 22,5 m
< Flashing Light
o Threshold Light
£L
1
10 m'J^w^Msgr*-1
'15°
Vertical Setting Angle
Gambar 1.11 RTIL (Runway Threshold Identification Light)
10'
Download