h ilka iarak bebas roda Minimum Khusus disediakan pada suatu threshold yang ditutup, maka harus dipastikan bahwa jarak tiXtoX^^m^^^ dengannya yang dijelaskan pada kolom (2) tersed.a pada saat suatu pesawat terhann rii uiunaatas darieve-to-wheel height group melintasi bagianterujung runway. Twhen afXcld wLe/ cfearance /s provSsdS adf^aced flSSoW «Sfte/7 be ensured that the corresponding desired wheel fflJl^^tfteo^fl ®J!be available when an aeroplane at the top end of the eye-to-wheel he,ght group chosen e <S^^TZ1XZT^ 1.5 mpada runway yang digunakan terutama ««£"£/* '^weight. (This HL*i defence mav be reduced to 1.5 mon runways used mainly by light-weight non-turbo-,et aeroplanes). A.2.2.7 Sudut Penyetelan Sudut penyetelan untuk tiap unit PAPI berbeda 20', jadi bila sudut pendaratan adalah 0, maka sudut penyetelannya adalah sebagai berikut: TanpaILS : Unit PAPI Unit PAPI Unit PAPI Unit PAPI A B C D = 01 = 0-30' = 02 = 0 - 10' = 03 = 0 + 10' = 04 = 0 + 30' Untuk mendapatkan harmonisasi antara PAPI dengan ILS, perbedaan sudut penyetelan unit B dan C adalah 30', sehingga sudut penyetelan masing-masing unit adalah : Dengan ILS : Unit PAPI A Unit PAPI B UnitPAPIC Unit PAPI D = 01 =0-35' = 02 = 0 - 15' = 03 = 0+ 15' = 04 = 0 + 35' Selisih sudut penyetelan unit-unit APAPI adalah 30', sehingga bila sudut pendaratannya q, maka sudut penyetelan unit: Unit APAPI A = 01 = 0-15" Unit APAPI B = 02 = 0 + 15' Untuk menetapkan jarak unit-unit PAPI, sudut yang dijadikan dasar adalah sudut pancar pada unit PAPI B, karena sudut tersebut adalah batas bawah dari koridor "ON - SLOPE^. Sedangkan dalam menetapkan jarak unit-unit APAPI, sudut pancar yang dijadikan patokan adalah penyetelan sudut unit APAPI A. Sudut penyetelan PAPI/APAPI seperti dijelaskan pada Gambar di bawah ini. Putih (White) A-PAPI Wing Bar Threshold Sudut dan pancaran cahaya penyetelan elevasi PAPI dan APAPI (Light beams and angle of elevation setting ofPAPI andAPAPI) 3°30' PAPI approach slope B + C 2 2°50' PAPI Wing Bar Threshold Tinggi mata pilot diatas antena glide path ILS/MLS pesawat beragam tergantung tipe pesawat dan attitude pendekatan. Harmonisasi sinyal PAPI dan ILS glide path dan/atau MLS glide path minimum ke suatu titik terdekat dengan threshold dapat diterima dengan menambah on-course sector dari 20 sampai 30. Setting sudut untuk glide slope 3<> akan menjadi 2°25, 2°45, 3°15 and 3°35. ( The height of the pilot's eye above the aircraft's ILS glide path/MLS antenna varies with the type ofaeroplane and approach attitude. Harmonization ofthe PAPI signal and ILS glide path and/or MLS minimum glide path to apoint closer to the threshold may be achieved by increasing the on-course sector from 20 to 30. The setting angles for a 3° alide shoe would then be 2°25 . 2°45.3*15 and 3°35). A.2.2.8 Perhitungan Penempatan PAPI Tanpa ILS a. b. Approach Slope Angle : 0 = 3° Pada Elevasi R/W a = 0 02 = 0 - 10* = 3°- 10' = 2° 50' Setting sudut PAPI tanpa ILS : - Unit PAPI A = 2° 30' - Unit PAPI B = 2° 50' - Unit PAPI C = 3° 10' - Unit PAPI D = 3° 30' EWH J WTH < e2 =e-io' Landasan datar ? Threshold PAPI D, -*•• D1= (EWH+WTH)Ctge2 Dimana EWH Eye to Wheel Height WTH Wheel to Threshold Height 02 Di a c. Setting sudut unit B adalah sudut glide path dikurangi 10 menit (Setting angle of unit B is the glide path angle minus 10 minutes (0 - 10*)) Jarak PAPI terhadap R/W Threshold Slope Elevasi R/W Pada Elevasi R/W : + a Landasan datar d. Pada Elevasi R/W : - a EWH WTH Landasan datar / ) 82 -aL--~ _^-—— /\ ' Dl •' Dl = (EWH + WTH) Ctg (92 - a) A.2.2.9. Perhitungan Penempatan PAPI Dengan ILS a. Approach Slope Angle : 6 = 3° b. Pada Elevasi R/W a = 0 Setting sudut PAPI dengan ILS : - Unit PAPI A = 2° 25' - Unit PAPI B = 2° 45' - Unit PAPI C = 3° 15' - Unit PAPI D = 3° 35' Layout PAPI 1 Ujung 1 Sisi dengan ILS PAPI a = 0 Landasan datar t Threshold D = D! + D: Dl = TCH Ctg 9 D2 = AEAHR Ctg 6 Dimana : Dl D2 = Jarak Horizontal (Horizontal Distance) ILS (GP) = Jarak Horisontal antara ILS GP & Lokasi PAPI (Distance Beetwen ILS GP &Horizontal PAPI Location). TCH = The Aerial Nominal T/H Crossing Height AEAHR = Average Eye To Aerial Height Distance 0 = Glide Slope Angle (normally) = 3° a = Slope Elevasi R/W D = Jarak horisontal PAPI terhadap R/W Threshold c. Pada Elevasi R/W : - a D = D1+D2 Dimana : Dl Dl = Jarak Horizontal (Horizontal Distance) ILS (GP) = Jarak Horisontal antara ILS GP & Lokasi PAPI D2 (Distance Beetwen ILS GP & Horizontal PAPI Location). TCH = The Aerial Nominal T/H Crossing Height AEAHR = Average Eye To Aerial Height Distance 0 = Glide Slope Angle (normally) = 3° a D = Slope Elevasi R/W = Jarak horisontal PAPI terhadap R/W Threshold d. Pada Elevasi R/W : + a AEAHR PAPI TCH THR D = D1+D2 Dl = TCH Ctg (9 + a) D2 = AEAHR Ctg (9 + a) Dimana : Dl = Jarak Horizontal (Horizontal Distance) ILS (GP) D2 = Jarak Horisontal antara ILS GP & Lokasi PAPI (Distance Beetwen ILS GP &Horizontal PAPI Location). TCH AEAHR e a D = The Aerial Nominal T/H Crossing Height = Average Eye To Aerial Height Distance = Glide Slope Angle (normally) = 3° = Slope Elevasi R/W = Jarak horisontal PAPI terhadap R/W Threshold A.3 RUNWAY THRESHOLD IDENTIFICATION LIGHT (RTLL) A.3.1 UMUM Runway Threshold Identification Light (RTIL) berupa 2 (dua) unit lampu yang berkedip (flash) dipasang pada kedua sisi ujung landasan, yang memberikan petunjuk kepada penerbang posisi ambang batas landas pacu (threshold). A.3.2 KRITERIA PENEMPATAN RTIL Runway Threshold Identification Light (RTIL) terdiri dari 2 (dua) unit lampu discharge bercahaya putih berkedip (flash) dengan frekwensi 60 dan 120 permenit yang dipasang dipinggir ujung landas pacu dengan jarak 10 meter dari sisi landas pacu dengan sudut pancar 15° keluar dari axis dan 10° keatas dari sumbu datar, serta dapat menunjukkan suatu ambang landas pacu (seperti pada gambar 1.11). RTIL dipasang berlawanan dengan lokasi approach light. A.4 LEAD IN LIGHT SYSTEM (LIL) A.4.1 UMUM Lead in Light System (LIL) berfungsi memberi tanda petunjuk jalur pendekatan (approach path) secara melengkung untuk mencapai final approach. A.4.2 KRITERIA PENEMPATAN LEAD IN LIGHT SYSTEM (LIL) Lead in Light System (LIL) terpasang dengan jarak 300 meter sampai dengan 1000 meter satu sama lainnya berbentuk setengah lingkaran (circling guidance lights) dengan radius 1,5 s/d 3 Kilometer mulai dari sumbu perpanjangan landas pacu. Lead in Light System (LIL) menyala secara kedip (flash) berurutan menuju landas pacu. A.5 CIRCLING GUIDANCE LIGHT A.5.1 UMUM Peralatan ini merupakan lampu petunjuk arah secara melengkung sebelum mencapai final approach. Circling Guidance Light diperlukan bilamana tidak terdapat petunjuk (lampu) secara visual untuk mengetahui posisi dan arah landas pacu bagi pesawat yang sedang memutar sebelum mencapai final approach. ~j*~4F-~— 15' 10 m f * With PAPI = 22,5 m < Flashing Light o Threshold Light £L 1 10 m'J^w^Msgr*-1 '15° Vertical Setting Angle Gambar 1.11 RTIL (Runway Threshold Identification Light) 10'