mendefinisikan Public Relations

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum
2.1.1
Public Relations
Howard Bonham (Soemirat, 2010:13) mendefinisikan Public Relations
adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang
dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau
organisasi/perusahaan. Selain itu, definisi Public Relations adalah komunikasi
eksternal
dengan
menggunakan
simbol
dan
tindakan
simbolis
untuk
menginformasikan atau mempengaruhi publik dengan menggunakan tulisan,
pemasaran, periklanan, publisitas, promosi, dan event-event penting. (Liliweri,
2011:654)
Soemirat dan Ardianto (2010:14)
berpendapat bahwa, dalam
pelaksanaannya Public Relations menggunakan komunikasi untuk memberitahu,
mempengaruhi, dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik
sasarannya. Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan Public Relations pada
intinya adalah good image (citra yang baik), goodwill (kemauan baik), mutual
understanding (saling pengertian), mutual confidence (saling mempercayai),
mutual appreciation (saling menghargai) dan toleransi.
Salah satu praktisi Public Relations, Dr. Carter McNamara mendefinisikan
Public Relations sebagai suatu aktivitas berkelanjutan untuk menjamin
perusahaan memiliki citra yang kuat di mata publik. (Iriantara, 2008:9). Pada
dasarnya Public Relations merupakan proses komunikasi kepada publik untuk
12
13
menjalin relasi yang baik sehingga tercapai tujuan untuk membangun, membina
dan menjaga citra yang positif atau reputasi baik bagi organisasi/perusahaan.
Edward L.Berneys menyatakan bahwa Public Relations memiliki 3
macam pengertian, yaitu sebagai berikut :
1. Memberi informasi (timbal-balik, komunikasi dua arah) kepada
masyarakat.
2. Memberi persuasi dalam pengertian mengubah sikap dan tingkah-laku
publik terhadap organisasi/perusahaan demi keuntungan dua belah pihak.
3. Usaha mengintegrasikan sikap dan perbuatan organisasi dengan sikap dan
perbuatan publik juga sebaliknya. (Saputra, 2007:42)
Hugo A. de Roode (Liliweri, 2011:654) mendefinisikan bahwa:
1. Public Relations merupakan upaya yang disengaja, direncanakan, dan
dilakukan terus-menerus untuk membangun dan menjaga adanya saling
pengertian antarorganisasi dengan publiknya.
2. Public Relations merupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi
perilaku publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan prosedur organisasi
dengan interes publik dan melaksanakan program tindakan (komunikasi)
untuk mendapatkan pemahaman dan pengertian publik.
3. Public Relations merupakan upaya dengan menggunakan informasi,
persuasi dan penyesuaian, untuk menghidupkan dukungan publik atas
suatu kegiatan.
14
4. Public
Relations
merupakan
seni
dari
pengetahuan
untuk
mengembangkan saling pengertian dan niat baik (goodwill) di antara
seseorang, perusahaan, atau institusi dan publiknya.
Public Relations pada hakekatnya adalah kegiatan komunikasi, yang
bersifat dua arah yaitu adanya timbal balik dan harus dilakukan dalam kegiatan
Public Relations, sehingga terciptanya umpan balik. Public Relations merupakan
kegiatan
menumbuhkan
hubungan
baik
antara
segenap
komponen
lembaga/perusahaan dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan
motivasi dan partisipasi. (Soemirat, 2010:12). Semua itu bertujuan untuk
mengembangkan goodwill (kemauan baik) publiknya serta memperoleh opini
publik yang menguntungkan (alat untuk menciptakan kerjasama berdasarkan
hubungan baik dengan publik.
Rachmadi
mengungkapkan
bahwa
Public
Relations
menyelenggarakan
komunikasi timbal balik antara organisasi/lembaga dengan publiknya untuk
menciptakan saling pengertian (public understanding) dan dukungan (public
support) bagi terciptanya tujuan, kebijakan dan langkah serta tindakan
lembaga/organisasi itu. (Soemirat, 2010:89). Semua itu bertujuan untuk
mengembangkan kemauan baik (goodwill) publiknya serta untuk memperoleh
opini publik yang menguntungkan atau untuk menciptakan kerjasama
berdasarkan hubungan yang harmonis dengan publik.
Beberapa ruang lingkup tugas Public Relations (Soemirat, 2010:89)
antara lain:
a) Ke dalam
15
1. Membina sikap mental karyawan agar dalam diri mereka tumbuh ketaatan,
kepatuhan, dan dedikasi terhadap lembaga/perusahaan dimana mereka
bekerja.
2. Menumbuhkan semangat korp atau kelompok yang sehat dan dinamis.
3. Mendorong tumbuhnya kesadaran lembaga/perusahaan.
b) Ke luar
Mengusahakan tumbuhnya sikap dan citra publik yang positif terhadap
segala kebijakan dan tindakan-tindakan organisasi/perusahaan.
Sementara itu, Cutlip dan Centre dan Canfield mengungkapkan fungsi
utama hubungan masyarakat atau Public Relations adalah sebagai berikut:
1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama
(fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi)
2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan pihak
publiknya, sebagai khalayak sasaran.
3. Mengidentifikasikan hal-hal yang berkaitan dengan opini, persepsi, dan
tanggapan masyarakat terhadapa badan/organisasi yang diwakilinya atau
sebaliknya.
4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada
pimpinan manajemen demi tercapainya tujuan dan manfaat bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dan mengatur
arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya
atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah
pihak. (Liliweri, 2011 : 659)
16
Publik dalam Public Relations dibedakan menjadi publik internal dan
publik eksternal (Soemirat, 2010:15) yaitu:
1. Publik
Internal
merupakan
publik
yang
berada
di
dalam
organisasi/perusahaan seperti: supervisor, karyawan pelaksana, manajer,
pemegang saham dan direksi perusahaan.
2. Publik eksternal adalah publik yang tidak berkaitan langsung dengna
perusahaan seperti: pers/wartawan, pemerintah, pelanggan, komunitas
dan pemasok.
2.1.2
Komunikasi Organisasi
Everet M. Rogers dalam bukunya Communication in Organization,
mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang
berkerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kesepangkatan,
dan pembagian tugas. (Romli, 2011:1). Menurut Wiryanto dalam Romli (2011:2)
mendefinisikan komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan
berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi. Komunikasi formal dalam organisasi merupakan komunikasi yang
telah disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada
kepentingan organisasi, yaitu cara kerja di dalam organisasi dan produktivitas.
Komunikasi informal dalam organisasi merupakan komunikasi yang disetujui
secara sosial yang berorientasi kepada anggotanya.
Katz dan Kahn dalam Arni Muhammad (2011:65) mengatakan bahwa
komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan
pemindahan arti di dalam suatu organisasi dimana organisasi merupakan sebagai
17
suatu system terbuka yang menerima energi dan lingkungannya. Zelko dan
Dance mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling
tergantung serta mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal.
(Muhammad, 2011:66)
Jenis-jenis komunikasi organisasi menurut Romli (2011:6-7) adalah
sebagai berikut:
1.
Komunikasi internal
Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara
anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi,
seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan dan antara sesama
bawahan. Proses komunikasi internal bisa berwujud komunikasi
antarpribadi ataupun komunikasi kelompok.
2.
Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan
organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi besar,
komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat
(Public Relations) dari pada pimpinan sendiri.
Komunikasi eksternal dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak. Komunikasi ini dilakukan
umumnya bersifat informatif, dilakukan sedemikian rupa sehingga
khalayak merasa memiliki keterlibatan atau adanya hubungan batin
dengan organisasi/perusahaan. Komunikasi ini dapat melalui berbagai
bentuk seperti: majalah organisasi/perusahaan; press release; artikel; surat
kabar; brosur; poster; konferensi pers.
18
2. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi atau perusahaan. Komunikasi
dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari
kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi. (Romli, 2011:7)
Berdasarkan jenis komunikasi organisasi tersebut, penelitian ini
membahas kegiatan komunikasi eksternal dari organisasi ke khalayak dimana
Media Relations yang berupa penyelenggaraan special event ulangtahun Hotel
Century Park misalnya dengan adanya pengiriman press release kepada media
yang diundang.
2.1.3
Citra
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah: (1) kata
benda: gambar, rupa, gambaran; (2) gambaran yang dimiliki orang banyak
mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk; (3) kesan mental atau
bayangan visual; yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase atau kalimat, dan
merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau puisi. (Soemirat,
2010:114)
Definisi citra menurut Bill Canton adalah “image is the impression, the
feeling, the conception which the public has of company; a consciously created
impression of an object, person or organization”
Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan; kesan
yang sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi. (Soemirat,
2010:111)
Katz mendefinisikan citra adalah cara bagaimana sebuah perusahaan,
seseorang, suatu komite atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai citra.
19
Setiap
perusahaan
mempunyai
citra
sebanyak
jumlah
orang
yang
memandangnya. (Soemirat, 2010 : 113 )
Frank Jefkins mengemukakan jenis – jenis citra antara lain:
1. The mirror image (cerminan citra), yaitu bagaimana dugaan (citra)
manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat perusahaannya.
2. The current image (citra masih hangat), yaitu citra yang terdapat pada
publik eksternal, yang berdasarkan pengalaman atau menyangkut
miskinnya informasi dan pemahaman publik eksternal. Citra ini bisa saja
bertentangan dengan mirror image.
3. The wish image (citra yang diinginkan), yaitu manajemen menginginkan
pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang
baru sebelum publik eksternal memperoleh informasi secara lengkap.
4. The corporate Image (citra perusahaan), yaitu citra yang berkaitan
dengan perusahaan yang merupakan tujuan utama yakni bagaimana
menciptakan citra perusahaan yang positif, lebih dikenal serta dapat
diterima oleh publik.
5. The multiple image (citra yang berlapis), yaitu sejumlah individu, kantor
cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra
tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh
organisasi atau perusahaan. (Soemirat, 2010:117-118)
2.2
Teori Khusus
2.2.1
Citra Perusahaan (Corporate Image)
20
Citra perusahaan adalah citra yang berkaitan dengan perusahaan dan
merupakan tujuan utama yakni bagaimana menciptakan citra perusahaan yang
positif, lebih dikenal serta dapat diterima oleh publik. (Soemirat, 2010:117)
Liliweri mengungkapkan, citra perusahaan atau Corporate Image merupakan
citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, misalnya yang ditentukan oleh
sejarah organisasi, sejarah kepemimpinan, pelayanan, produk, dan kemampuan
organisasi ketika menghadapi masa sulit. (Liliweri, 2011:664)
Citra perusahaan merupakan citra dari suatu organisasi secara
keseluruhan, bukan hanya citra produk dan pelayanannya. Citra perusahaan
terbentuk dari banyak hal yaitu, sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang
gemilang, keberhasilan dan stabilitas keuangan, kualitas produk, keberhasilan
ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja,
turut memikul tanggung jawab sosial dan komitmen untuk mengadakan riset.
(Ardianto, 2010:100)
2.2.2
Media Relations
Salah satu publik eksternal dari Public Relations yang hubungannya perlu
terus dijaga adalah hubungan dengan media atau Media Relations. Menurut
penulis, Media Relations sangat penting bagi suatu organisasi atau perusahaan
dalam melakukan kegiatan promosi atau publisitas produk perusahaan kepada
publik. Era globalisasi seperti saat ini, media adalah hal yang sangat dibutuhkan
publik untuk memperoleh informasi. Berdasarkan hal tersebut, setiap organisasi
atau perusahaan yang ingin terus maju perlu memelihara hubungan baik dengan
media sebagai perantara informasi dengan publik.
21
Pentingnya komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan demi keselarasan
hubungan dengan publiknya, maka perlu adanya program atau kegiatan media
relations yaitu hubungan baik dengan media. Saat ini, sulit bahkan mustahil
menyelenggarakan kegiatan Public Relations tanpa melibatkan media massa.
Oleh karena itu wajar bila dinyatakan bahwa pada dasarnya kegiatan Public
Relations merupakan hubungan dengan media. Tidak ada Public Relations tanpa
Media Relations (Iriantara, 2008:10-11)
Media massa bukan hanya memberitakan manusia dan peristiwa,
organisasi atau perusahaan menjadi salah satu sumber pemberitaan media massa.
Philip Lesly menjelaskan Media Relations sebagai berhubungan dengan media
komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon kepentingan media
terhadap organisasi. Media komunikasi merupakan sebagai sarana yang sangat
penting dan efisien dalam berkomunikasi dengan publik. (Iriantara, 2008 : 29).
Demi terpeliharanya komunikasi dengan publik, maka segala kepentingan media
massa terhadap organisasi harus direspon oleh organisasi. Hal ini menjadi tujuan
utama yaitu mempromosikan organisasi melalui media massa.
Frank Jefkins menyebutkan bahwa “The role of press relations is to
achieve maximum publication or broadcasting of Public Relations information in
order to create knowledge and understanding.” Berdasarkan pernyataan Frank
Jefkins tersebut, tujuan utama dari hubungan media adalah untuk mencapai
publikasi dan penyiaran yang maksimal dari informasi Public Relations dengan
maksud untuk menciptakan suatu pengetahuan dan pengertian. (Soemirat,
2010:122)
22
Media relations adalah publisitas yakni sebagai salah satu bagian dari
Public Relations yang merupakan perangkat yang sangat penting dan efisien.
Media Relations berkenaan dengan media komunikasi. Media komunikasi
diperlukan sebagai sarana yang sangat penting agar komunikasi publik
perusahaan dapat terpelihara, oleh karena itu segala kepentingan media massa
terhadap organisasi harus di respon secara baik. Tujuannya adalah untuk
keberhasilan
program.
Pada intinya,
media
relations
adalah
kegiatan
mempromosikan organisasi atau perusahaan melalui media massa yang pertamatama ditujukan kepada publik eksternal. Maka dari itu, digunakan media massa
untuk mengkomunikasikannya sesuai dengan tugas penting external public
relations. (Iriantara, 2008 : 28-29)
Dalam rangka mempromosikan perusahaan melalui media massa
tentunya ditujukan kepada publik eksternal maka pada penelitian ini publik
ekternal yang difokuskan adalah hubungan dengan media atau Media Relations.
Dapat disimpulkan bahwa, Media relations merupakan bagian dari Public
Relations eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan
media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dan publik-publiknya
untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. (Iriantara, 2008 : 32)
Dalam praktiknya, Public Relations mengadakan komunikasi yang efektif
bersifat informatif dan persuasif yang ditujukan kepada publik di luar organisasi
itu. Selain itu komunikasinya bukan hanya dari organisasi pada publik-publiknya
melainkan juga sebaliknya sehingga dalam praktik menjalin hubungan dengan
media bukan hanya memberikan informasi melalui media massa tetapi juga
mengikuti dan mengelola informasi yang disampaikan oleh media massa.
23
Berikut merupakan gambaran sederhana arus komunikasi dalam praktik
media relations yaitu:
Gambar 2.2.2
Arus Komunikasi dalam Media Relations
Media Massa
Publik
Organisasi
(Sumber: Iriantara, 2008 : 31)
Berdasarkan gambar tersebut, organisasi menyampaikan informasi,
gagasan atau citra melalui media massa kepada publik. Kemudian publik dapat
menyampaikan aspirasi, harapan, keinginan melalui media massa pada organisasi
sebagai suatu respon. Publik juga dapat menyampaikan secara langsung melalui
saluran komunikasi yang tersedia antara publik dan organisasi. Dalam hal ini,
media relations dapat diartikan sebagai bagian dari Public Relations eksternal
yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai
sarana komunikasi antara organisasi dan publik untuk mencapai tujuan
organisasi. (Iriantara, 2008 : 30-32)
Beberapa prinsip umum untuk membina hubungan baik dengan media
menurut Frank Jefkins (Soemirat, 2010 : 124), yakni:
24
1. By servicing the media yaitu memberikan pelayanan kepada media.
Misalnya Public Relations harus mampu menciptakan kerjasama dengan
media. Public Relations harus menciptakan suatu hubungan timbal balik.
2. By establishing a reputation for reliability yaitu menegakkan suatu
reputasi agar dapat dipercaya. Misalnya, selalu menyiapkan bahan-bahan
informasi akurat di mana dan kapan saja diminta. Wartawan selalu ingin
tahu sumber berita paling baik untuk mendapatkan informasi yang akurat
dan hubungan timbal balik terjalin semakin erat.
3. By supplying good copy yaitu memasok naskah informasi yang baik.
Misalnya memberikan naskah yang baik, menarik perhatian, penggadaan
gambar/foto, pembuatan teks gambar/foto dengan baik. Juga pengiriman
News Release yang baik sehingga hanya sedikit memerlukan penulisan
ulang atau menyuntingnya.
4. By Cooperation in providing material yaitu melakukan kerjasama yang
baik dalam menyediakan bahan informasi. Misalnya merancang
wawancara pers dengan seseorang yang dibutuhkan pers ketika itu.
5. By Providing verification facilities yaitu penyediaan fasilitas yang
memadai. Misalnya memberikan fasilitas yang dibutuhkan wartawan
sewaktu menggali berita.
6. By building personal relationship with the media yaitu membangun
hubungan secara personal dengan media. Hal ini yang mendasari
keterbukaan dan saling menghormati profesi masing-masing.
Media atau pers merupakan jembatan penting bagi perusahaan dengan
masyarakat atau publiknya. Public Relations pada sebuah perusahaan perlu
25
melakukan pendekatan Media Relations, karena dalam kegiatan publisitas atau
promosi kepada masyarakat tidak dapat dipungkiri perusahaan membutuhkan
kerjasama dengan media massa atau pers. Berdasarkan hal tersebut, hubungan
yang antara perusahaan dan media harus dijaga dengan baik. Berikut pendekatan
atau strategi Media Relations yang harus dilakukan oleh Public Relations sebuah
perusahaan (Iriantara, 2008 : 80-97) yaitu:
1. Mengelola Relasi
Dalam konteks Media Relations, sangat penting bagi Public Relations
menjaga relasi melalui hubungan yang baik dengan wartawan. Mengelola
relasi yang baik dengan media menjadi sangat penting untuk menunjang
kegiatan Public Relations. Apabila hubungan antara perusahaan dengan
media massa sangat baik, media akan selalu berpartisipasi dalam membantu
publisitas kegiatan perusahaan kepada masyarakat melalui media cetak
(majalah dan surat kabar) maupun elektronik (radio atau media online). Hal
yang terpenting dalam Media Relations adalah hubungan baik dengan
wartawan. Wartawan adalah personifikasi dari institusi media massa.
Wartawanlah yang akan menulis informasi yang disampaikan organisasi
dalam bentuk tulisan, disajikan oleh media lalu diberikan kepada khalayak.
Oleh sebab itu, menjalin dan mengelola hubungan baik dengan media
sebagai institusi maupun individu wartawan sebagai personifikasi media
massa sama pentingnya. Jadi dalam kegiatannya, Public Relations akan
menjalin relasi serta kerjasama yang baik dengan media massa dan
wartawan.
2.
Mengembangkan Strategi
26
Saat menjalankan Media Relations diperlukan mengembangkan strategi.
Strategi ini pada dasarnya merupakan strategi berkomunikasi dengan publikpublik yang menjadi khalayak sasaran kegiatan komunikasi dan relasi suatu
organisasi melalui kegiatan Public Relations khususnya hubungan dengan
media. Strategi tersebut kemudian dikembangkan menjadi taktik yang
melahirkan prinsip-prinsip kegiatan yang bisa dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi. Taktik merupakan perincian cara untuk mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan. Dalam dunia media relations, ada beberapa prinsip
yang dijadikan acuan dalam menyusun taktik media relations. Lima prinsip
dasar yang menjadi pedoman dalam berhubungan dengan media massa yakni:
-
Memperhatikan tenggat waktu (deadline) media massa
-
Jangan pernah berbohong (bicara benar atau diam)
-
Mengembangkan kedekatan dan hubungan akrab (rapport) dengan
media
-
Menjadi narasumber yang berharga
-
Jangan membuka pertengkaran yang tak perlu
Lima prinsip dasar di atas, dapat dijadikan acuan dalam media relations sebagai
taktik untuk dikembangkan. Prinsip-prinsip dasar tersebut berkaitan dengan
dimensi etis karena sisi penting dari kegiatan Public Relations adalah etika.
3. Mengembangkan Jaringan
Jaringan (network) merupakan kata kunci dalam berbagai kegiatan.
Pengembangan jaringan merupakan aspek pokok dalam media relations suatu
organisasi
atau
perusahaan.
Dalam
konteks
media
relations
berarti
27
mengembangkan jaringan komunikasi dan relasi yang berarti jaringan bisnis
informasi media massa. Berkaitan dengan media, wartawan memiliki jaringan
relasi yang cukup luas. Jaringan relasi yang dimiliki wartawan tidak hanya
mencakup dengan sesame wartawan dan media massa, melainkan juga dengan
pihak lain yang pernah menjadi sumber beritanya. Oleh sebab itu hubungan
yang baik dengan wartawan sangat penting bagi Public Relations dalam
menjalankan kegiatannya untuk memperluas jaringan perusahaan dengan dunia
media massa. Berawal dari membuka relasi dengan wartawan lokal kemudian
dapat berkembang dengan relasi wartawan nasional. Relasi dengan wartawan
itu akan membuka peluang untuk dijadikan sebagai sumber berita. Jadi pada
dasarnya, membuka dan memperluas jaringan merupakan upaya untuk
membangun hubungan baik dengan media massa.
2.2.2.1 Kegiatan Media Relations
Dalam upaya mengelola citra melalui kegiatan media relations, maka ada
beberapa bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations antara
lain:
1. Press Conference, temu pers atau jumpa pers yaitu diberikan secara
berbarengan oleh seorang pejabat pemerintah atau swasta kepada
sekelompok wartawan, bahkan bisa ratusan wartawan sekaligus.
Konferensi Pers biasanya diselenggarakan bila ada peristiwa-peristiwa
penting di suatu perusahaan atau badan atas insiatif sendiri atau
permintaan wakil-wakil pers.
28
2. Press Briefing, yaitu diselenggarakan secara regular oleh seorang
pejabat Public Relations. Dalam kegiatan ini disampaikan informasiinformasi mengenai kegiatan yang baru terjadi kepada pers, juga diadakan
tanggapan atau pertanyaan bila wartawan belum puas dan menginginkan
keterangan lebih rinci.
3. Press Tour, yaitu diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau lembaga
untuk mengunjungi daerah tertentu dan pers diajak menikmati objek
wisata yang menarik.
4. Press Release atau siaran pers sebagai publisitas yaitu media yang
banyak digunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan
berita. Press Release tidak hanya berkenaan dengan media cetak seperti
surat kabar dan majalah, tetapi mencakup media elektronik yakni radio
dan televisi.
5. Special Event, yaitu peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan Public
Relations yang penting dan memuaskan banyak orang untuk ikut serta
dalam suatu kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan
memenuhi selera publik. Seperti peresmian gedung, peringatan ulang
tahun perusahaan. Kegiatan ini biasanya mengundang pers untuk
meliputnya.
6. Press Luncheon, yaitu praktisi Public Relations mengadakan jamuan
makan siang bagi para wakil media massa/wartawan, sehingga
kesempatan ini pihak pers bisa bertemu dengan top manajemen
perusahaan/lembaga
guna
perusahaan/lembaga tersebut.
mendengarkan
perkembangan
29
7. Wawancara Pers, yaitu sifatnya lebih pribadi dan individual. Public
Relations atau top manajemen yang diwawancarai hanya berhadapan
dengan
wartawan
yang
bersangkutan.
Setiap
wartawan
yang
mewawancarai mempunyai pertanyaan khusus yang diinginkan oleh
medianya, kendati secara bersamaan mewawancarai pejabat atau tokoh
tersebut. (Soemirat, 2010 : 128-129)
Penting bagi praktisi Public Relations suatu perusahaan membina
hubungan baik dengan media karena media dapat menjadi saluran informasi yang
dipercayai oleh publik sehingga antara perusahaan dengan media massa akan
saling menguntungkan. Peneliti melakukan penelitian di Hotel Century Park
melihat bahwa, Public Relations Hotel Century Park berupaya mengelola citra
melalui kegiatan media relations seperti kerjasama dengan media baik cetak
maupun elektronik. Kegiatan hubungan media yang sangat menonjol dalam
mengelola citra adalah pada saat mengadakan special event yaitu ulangtahun
Hotel Century Park ke-20.
2.2.3
Special Event
Getz (2005:11) mendefinisikan
event
sebagai berikut Event are
transient, and every event is a unique blending of its duration, setting,
management, and people.
Definisi tersebut dapat diartikan bahwa, Event adalah fana, tidak abadi, dan
setiap event merupakan suatu campuran unik dari durasi, pengaturan, pengurus,
dan orang-orangnya.
30
Menurut Johny Allen et al (Allen, 2011:11), Special Events are defined
as specific rituals, presentations, performances or celebrations that are
conciusly planned and created to mark special occasions or to achieve particular
social, cultural or corporate objectives.
Special Event adalah ritual atau acara khusus, presentasi, pertunjukan atau
perayaan yang secara sadar direncanakan dan dibuat untuk menandai acara-acara
khusus atau untuk mencapai tujuan sosial, budaya atau perusahaan tertentu.
Arti Special Event menurut istilahnya yaitu:
1. Special berarti sesuatu yang istimewa, pengecualian (khas) dan tidak
umum.
2. Event, suatu kejadian penting atau peristiwa khusus, baik yang terjadi
secara internal, lokal, maupun nasional bahkan berkaitan dengan suatu
peristiwa (event) secara internasional.
Jadi, Special Event merupakan suatu peristiwa istimewa yang tengah berlangsung
atau dirancang secara khusus dalam program acara kehumasan yang dikaitkan
dengan event tertentu (special event programme). Bentuk-bentuk special event
antara lain: konferensi dan seminar, rekreasi, pameran, perlombaan/pertandingan,
ulangtahun, peringatan hari jadi, olahraga dan kebudayaan. (Pudjiastuti, 2010:41)
Peneliti memilih teori special event sebagai pendukung penelitian pada
kegiatan media relations yang diterapkan oleh public relations Hotel Century
Park dalam upaya mengelola citra melalui acara ulangtahun Hotel Century Park
ke - 20. Dalam penelitian ini, peneliti memilih penyelenggaraan acara ulang
31
tahun Hotel Century Park ke – 20 sebagai salah satu jenis special event. Hotel
Century Park merayakan ulang tahun ke-20 pada hari Rabu, 16 November 2011
yang diselenggrakan di ruang Kridangga Ballroom Hotel Century Park. Special
event tersebut dihadiri oleh dua ratus orang sebagai tamu undangan antara lain:
para duta besar; klien korporat; instansi pemerintah; tamu VIP dan jajaran direksi
Hotel Century Park turut berpartisipasi untuk merayakannya. Pada acara
ulangtahun Hotel Century Park ke – 20 tersebut, banyak wartawan yang turut
berpartisipasi untuk mendukung special event tersebut.
Pada special event ini, wartawan dari berbagai media yang turut
mendukung telah meliput seluruh rangkaian acara sebagai dokumentasi serta
informasi penting. Para wartawan dari berbagai media yang diundang tentunya
mendapat perhatian dan perlakuan khusus sebagai tamu undangan yang
istimewa. Hal ini merupakan keharusan dari Hotel Century Park untuk menjaga
hubungan atau relasi yang baik dengan media atau wartawan. Perhatian khusus
yang diberikan oleh pihak Hotel Century Park adalah dengan bergabungnya
Public Relations Hotel Century Park dengan wartawan disatu meja bersamasama menyantap jamuan makan serta mendahulukan kebutuhan atau kepentingan
para undangan media tersebut.
Melalui special event ulangtahun Hotel Century Park yang ke – 20, citra
perusahaan dapat dikelola semakin baik dimana pada kesempatan ini jajaran
direksi Hotel Century Park segera membuka dua hotel lagi di pulau Bali, daerah
Sunset Road & Jimbaran. Hal ini pertama kalinya, Ibu Francisca Ratna sebagai
Managing Director PT. Lingga Hamparan Krida, mengumumkan pemasangan
tiang pancang hotel yang terletak di Sunset Road bernama “The Atanaya
32
Boutique Hotel”. Berdasarkan salah satu rangkaian acara yang telah
diselenggarakan tersebut, citra positif Hotel Century Park telah ditingkatkan dan
akan terus dikelola melalui inovasi pembukaan cabang baru dari Hotel Century
Park. Bagi media yang hadir untuk meliput, inovasi Hotel Century Park tersebut
merupakan informasi penting dalam publikasi perhotelan kepada masyarakat.
2.3
Kerangka Pikir
Upaya Public Relations Hotel Century Park
Dalam Mengelola Citra Melalui Kegiatan Media
Relations (Studi Special Event: Ulangtahun Hotel
Century Park ke-20)
33
Teori nh
Khusus:
Teori Umum:
• Corporate Image
• Public Relations
(Citra Perusahaan)
• Komunikasi
• Media Relations
Organisasi
• Special Event
• Citra
(Ulangtahun Hotel
Century Park ke-20)
Untuk mengetahui kegiatan Media Relations
melalui special event: Ulang Tahun Hotel
Century Park ke – 20 yang dilakukan oleh
Public Relations Hotel Century Park dapat
mengelola citra perusahaan.
Gambar 2.3
(Sumber: Penulis)
Dalam rangka mengelola citra positif perusahaan di tengah persaingan
hotel bisnis bintang empat yang ada di Jakarta, serta selektivitas publik dalam
memilih hotel dimana semakin teliti terhadap citra/image perusahaan pada setiap
hotel saat ini, Public Relations Hotel Century Park berupaya semaksimal
mungkin dengan menjaga proses komunikasi eksternal perusahaan. Komunikasi
34
eksternal yang terus dijaga demi mempererat hubungan dengan khalayak luar
perusahaan, salah satunya dengan kegiatan media relations sehingga publik
berkenan terhadap citra positif perusahaan dalam memperoleh informasi serta
inovasi yang dilakukan Hotel Century Park. Kegiatan media relations yang
dilakukan oleh public relations tersebut difokuskan pada special event,
ulangtahun Hotel Century Park ke-20 dan merupakan fokus penelitian penulis
untuk membuktikan keberhasilan Public Relations Hotel Century Park dalam
mengelola citra.
Download