PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU SD DI KECAMATAN REBAN KABUPATEN BATANG MELALUI METODE PELATIFIAN SENI DRAMA YANG BERMUATAN KEARIFAN LOKAL oleh: M. Wahyu Widiyanto, Nur Hidayat, Indri Kustantinah, Nuning Za:'dah FPBS IKIP PGRI Semarang indr i *lrus t an t inah@y aho o. c o. id Abstraet A classroom teacher who teaches both Indonesian language, Java, and English Language in the Elementary School (SD) is responsible for delivering the material in a professional manner that is acceptable among students through the application of various methads of creative, innovative, effective, and fun, not to mention classroom teachers in elernentary school of Sutomo cluster in Reban, Batang district. Thqt are lack of creative and innovative methods, especially in art method. Drama is an allernative that can be implemented to teaehing elementary students in Reban District. Drama can motivate and make students interested in learning the languoge as well as educate their character, including presenting the loeal culture. Keywords: drama pedormance, language learntng, Iocal culture Abstrak Seorang guru kelas yang mengajarkan bahasa baik bahasa Indonesia, Bahasa Jawa maupun Bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD) bertanggung jawab untuk menyampaikan materi secara profesional yang dapat diterima di kalangan siswa melalui penerapan berbagai metode yang kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan, tak terkecuali guru-guru kelas di SD Gugus Sutomo Kecamatan Reban Kabupaten Batang. Mereka kekurangan metode yang kreatif dan inovatif, khususnya dalam metode berkesenian. Drama menjadi salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diimplemetasikan kepada siswa SD di Kecamatan Reban. Drama dapat memotivasi dan membuat mereka tertarik untuk belajar bahasa yang sekaligus mendidik karakter mereka, termasuk di dalamnya melestarikan budaya lokal. Kata kunci: drama, pembelajaran, budaya A. PENDAIIULUAN nilai-nilai dan prinsip hidup oleh karena itu hanya rmtuk pembelajaran bahasa saja tetapi diperlukan pendekatan yang tepat dan komprehensif untuk dapat melakukan juga untuk pembelajaran dan penyampaian pembelajaran bahasa Proses pengajaran bahasa tidak sekaligus PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU SD DI KECAMATAN REBAN KABUPATEN BATANG MELALUI METODE PELATIHAN SENI DRAMA YANG BER]VIUATAN KEARIFAN LOKAL M. Wahyu Widiyanto, Nur Hidayat, Indri Kustantinalr, Nuning Zaidah mentransferkan kearifan lokal dari budaya nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan pengalaman daerah. Drama dapat menjadi salah satu cara hidup yang ada dalam Seorang yang dapat digunakan untuk meningkatkan bermasyarakat. guru kelas yang dan juga mengajarkan bahasa baik bahasa Indonesia, nilai-nilai luhur yang Bahasa Jawa maupun Bahasa Inggris di terdapat dalam budaya lokal. Drama dapat Sekolah Dasar (SD) bertanggung jawab menjadi cara yang efektif untuk belajar untuk bahasa karena dapat profesional yang dapat diterima di kalangan kemampuan berbahasa menyampaikan meningkatkan kompetensi komunikasi pembelajaran di kelas .Dalam bahasa, komunikasi menyampaikan materi secara siswa melalui penerapan berbagai metode yang kreatif, inovatil efektif, dan tak terkecuali guru-guru sangatlah penting. Tujuan dari komunikasi menyenangkan, itu sendiri adalah untuk bertukar informasi kelas dengan pendengar/pemirsa. Drama sebagai Reban Kabupaten Batang. Mereka memiliki salatr satu jenis sastra menyediakan banyak tanggung jawab seperti memahami dan memudahkan kurikulum, membuat silabus dan pengetahuan budaya memahami materi cerita. di SD Gugus Sutomo Kecamatan RPP, Menurut membuat bahan ajar, mempersiapkan Heathcote dan Bolton seperti dikutip oleh kegiatan belajar, mengaplikasikan metode Fukushima et al (2006), budaya yang bisa pembelajaran yang kita temukan dalam drama dapat dipahami pembelajaran, dan merancang evaluasi yang dan disesuaikan dengan kondisi sosial dan tepat. Dalam merancang metode intelektual siswa dalam kelas. Drama yang kreatif efektif dan innovatif seorang guru diambil dari cerita daerah, seperti dongeng, ditrmtut memahami karakler peserta didik cerita rakyat, atau legenda memberikan sehingga gambaran budaya dan nilai-nilai efektif membuat media tidak hanya yang menghasilkan yang kompetensi kognitif afektif dan psikomotor terkandung dalam masyarakat. Fleming di yang sejalan dengan standar kompetensi Fukushima (2006) juga menyatakan bahwa siswa tapi juga berkarakter. Drama menjadi dari perspektif pendidikan, mempelajari salah satu alternatif pembelajaran yang drama dapat membantu siswa untuk belajar dapat diimplemetasikan kepada siswa SD di komunikasi atau berbahasa secara nyata dan Kecamatan Reban. Drama dapat memotivasi pada saat yang sama, siswa dapat belajar dan membuat mereka tertarik untuk belajar 2 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU SD DI KECAMATAN REBAN KABUPATEN BATA}IG MELALUI METODE PELATIHAN SENI DRAMA YANG BERMUATAN KEARIFAN LOKAL M. Wahyu Widiyanto, Nur Hidayat Indri Kustantinah, Nuning Zaidah yaitu bahasa yang sekaligus mendidik karakter pembelajaran bahasa merekq termasuk didalamnya melestarikan Indonesiq batrasa Jawa, dan bahasa Inggris, budaya lokal. kalaupun ada hanya sebatas pengetahuan bahasa di SD berkutat secara umum dan belum pernah diterapkan dengan cara pengajaran yang konvensional, dalam proses belajar dan mengajar bahasa. seperti membaca teks kemudian meqjawab Guru-guru SD di Kecamatan Reban, Batang SD di Kecamatan Reban Kabupaten Batang jarang yang belum pernah menggunakan menyampaikan materi kebatrasaan yang memahami batrwa drama menyediakan berhubungan dengan sastra atau seni sastra. sarana berbahasa Pembelajaran sastra yang mereka ajarkan Sementara itu, mereka juga belum banyak hanya berhenti pada apresiasi saja. fhama mengaplikasikan pembelajaran terpadu- sebagai salah satu jenis sastra sebenarnya pembelajaran ditujukan untuk seni pertunjukan dalam proses belajar mengajar di Pengajaran bahasa pertanyaan. Guru-guru dan kesenian sebagai media pembelajaran. Mereka belum dan bahasa yang berkesenian. berkarakter, kelas pertunjukan drama tersebut dalam beberapa terutama untuk karakter cinta bangsa dengan penelitian temyata mampu meningkatkan melestarikan ketertarikan siswa dalam pembelajaran guru-guru tersebut dituntut untuk laeatif bahasa. Teks drama yang digunakan untuk karena pembelajaran bahasa untuk siswa SD pertunjukan yang sesuai dengan siswa SD membuffikan media yang menarik agat merupakan teks yang sudatr jadi yang bisa siswa bersernangat dalam belajar kearifan lokal. Di lain sisi, diambil dari buku-buku drama atau intemet. Beranjak dari paparan tersebut, dapat Cerita rakyat, legenda atau mitos daerah disimpulkan seni drama penting untuk bisa digunakan dalam drama. Selain pembelajaran bahasa. Dengan memiliki sederhana, cerita-cerita ini telah dikenal oleh pengetahuan dan ketrampilan seni drama, para siswa SD khususnya di Kecamatan guru-guru SD di Kecamatan Reban, Batang Reban Kabupaten Batang serta bemruatan dapat memberikan model pembelajaran nilai-nilai luhur budaya daerah. yang menarik dan efektif kepada siswa dan Guru-guru SD di Kecamatan Reban, Batang yang sebagai mita belum memiliki kompetensi seni unfuk mendukung proses dalam waktu yang sama melestarikan kearifan lokal serta mengembangkan pendidikan karakter. Berdasarkan kondisi PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU SD DI KECAMATAN REBAN KABUPATEN BATANG MELALUI METODE PELATIHAN SENI DRAMA YANG BER]VIUATAN KEARIFAN LOKAL M. Wahyu Widiyanto, Nur Hidayat, lndri Kustantinatr, Nuning Zaidah tersebut tim pengabdian pada masyarakat penting, karena jika tidak ada penonoton IKIP PGRI Semarang telah mengadakan pelatihan seni drama yang bermuatan kearifan lokal tmtuk guru-guru SD di maka pertunjukan gagal. Unsur teks dalam Kecamatan Reban, Kabupaten Batang. kesenian lebih* khusus drama dipelajari dalam ranah kasusastraan sedangkan unsur pementasan dalam lagi seni drama. Drama adalah sebuah jenis karya Berikut penjelasan teori unsur teks dalam yang memiliki karakteristik khusus yaitu, drama yang diambil dari Robert dan Jacob berdimensi sastra dan berdimensi QA$:276): pertunjukan (Damono, 1996: 7). seni Sebuah drama diciptakan selain bertujuan untuk menghibur juga 1. Unsur Teks dalam Drama a. Teks memberikan kegunaan Teks dalam drama dibagi menjadi tiga kepadapembaca (teks &ama) dan kepada penonton (pentas drama). Drama yang yaitu dialog, monolog, dan petunjuk pemanggungan. Dialog adalah berupa teks merupakan karya yang tidak percakapan yang terjadi antara dua terlalu populer dalam kritik sastra jika tokoh atau lebih. Monolog merupakan dibandingkan dengan karya puisi dan prosa pembicaraan yang dilakukan oleh satu padahal ketiga jenis karya tersebut telah orang yang biasanya muncul bersama-sama sejak jaman Yunani Sementara itu, petunjuk pemanggungan kuno, seperti yang disampaikan Aristotles adalah instruksi penulis drama tentang dalam Ars Poeticanya. mimik muka, suara, pergerakan tubuh, aksi dan Damono seperti yang dikutip oleh bahasa tubuh Dewojati (2010: 2) mengemukakan bahwa pencahayaan, drama memiliki tiga unsur yang sangat panggung. penting, yaitu unsur teks, unsur pementasan, b. sendirian. dan tokoh, pemunculan di Bahasa, Citraan, dan Gaya Bahasa dan unsur penonton. Unsur teks drama Tokoh-tokoh menggunakan meliputi tokoh dan penokohan, latar, plot, untuk dan tema, sedangkan unsur pementasannya pemikiran, dan gagasan tentang cinta, ada aktor, tata panggung, tata rias dan kebencian, harapan atau rencana-rencana kostum, sutradara dan produser, dan yang terjadi dalam kehidupan mereka. pencahayaan. Penonton juga termasuk unsur Penulis drama menggunakan berbagai 4 mengungkapkan bahasa peras.um, PENINGK-A.TAN KEMAMPUAN MENGAJARGURU SD DI KECAMATAN REBAN KABUPATEN BATA}{G MELALUI METODE PELATIHAN SENI DRAMA YANG BERMUATAN KEARIFAN LOKAL M. Wahyu Widiyanto, Nur Hidayat, Indri Kustantinah, Nuning Zaidah konotasi, metafora dan simbol yang peristiwa memiliki hubungan memberikafl beberapa lapis makna. akibat dan dalam plot drama, Mereka juga memastikan kata-kata yang peristiwa memulai diucapkan tokoh sesuai dengan situasi, peristiwa lain tidak hanya karena urutan waktu dan tempat drama itu terjadi. waktu namun lebih penting lagi karena Kadang-kadang, penulis sebab satu dan mengikuti juga ada hubungan sebab akibat. Dalam karya menggunakan aksen, dialek, idiom, yang baik, tidak ada yang begitu saja jargon dan klise untuk atau tidak disengaja terjadi; semuanya gambaran penokohan memberikan dari terkait dan saling mempengaruhi. seorang e. tokoh. Tema Tokoh Tema sebagai sebuah ide atau gagasan Tokoh adalah orang yang diciptakan cerita mengacu pada hasil atau hasil penulis untuk mewujudkan aksi, gagasan pemikiran umum dan sikap dalam drama. Kualitas trtama Sinonimnya adalah konsep, pemikiran, tokoh dalam drama adalah mereka hidup pendapat, atau prinsip. Menurut Robert melalui dialog dan aksi. memahami tokoh, kita Untuk dan Jacob {20A3376) dalam studi sastra, harus pertimbangan ide-ide berhubungan mendengarkan kata-kata dan melihat dengan makna, interpretasi, penjelasan, mereka serta dan signifikansi. Meskipun menginterpretasikan dan abstrak. ide-ide - ide bagaimana mereka berekasi terhadap biasanya luas dan kompleks, ide situasi dan tokoh-tokoh lain diseputar yang berbeda dapat diberi nama dengan mereka. kata-kata tunggal, seperti benar, baik, Plot cinta, kesalehan, sebab akibat, belantara, Drama terdiri sebagian besar dari dan tidak mengherankan bisa gagasan tindakan atau peristiwa yang mengikuti itu sendiri. urutan kronologis. Plot mengatur perkembangan aksi. EM Forster, dalam 2. a. Unsur Pementasan l)rama Aktor Robert dan Jacob (2003:98) menyajikan Aktor adalah orang yang menghidupkan ilustrasi mengesankan dari plot. Untuk sebuah cerita dalam pementasan. Aktor membentuk sebuah plot, urutan atau pelakon memegang peranan penting PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU SD DI KECAMATAN REBAN KABUPATEN BATANG MELALUI METODE PELATIHAN SENI DRAMA YANG BERIUUATAN KEARIFAN LOKAL M. Wahyu Widiyanto, Nur Hidayat, Indri Kustantinah, Nuning Zaidah dalam sebuah pertunjukan drama, bisa yang terdapat dalam naskah dibilang bahwa paxa pelakon tersebut tersebut. Kostum dalam penampilan merupakan bintangnya pertunjukan. drama juga meliputi tata Tidak akan ada gunanya naskah yang up yang digunakan oleh para pemain, jika para pemain lakonnya tidak make r.rp seringkali sangat berguna untuk dapat memerankan karakter yang ada di menimbulkan efek efek tertentu pada dalam naskah dengan baik, tidak akan wajah bagus ada drama jika tidak diduhmg oleh para pelakon. Make up dalam untuk membuat para pelakon tersebut semirip mungkin dengan apa yang htm) diperankan dalam naskah drama atau b. Tata Panggung Tata panggung adalah pentas atau arena istilahnya make -up karakter. untuk bermain drama. Tata panggung (http ://www.bimbie.com/persiapan- adalah keadaan panggung pementasan- drama. htm) yang dibutuhkan untuk permainan drama. Panggrurg harus menggambarkan d. Sutradara dan Produser Sutradara dan produser adalah orang- tempat, waktu dan suasana terjadinya orang yang menciptakan suatu peristiwa. mendukung produksi drama. Semua Kostum dan Tata Rias aspek pertunjukan yang dibentuk dan Kostum dalam drama digunakan unfuk diawasi menggambarkan keadaan sosial tempat bertanggung jawab untuk membiayai dan waktu cerita terjadi, jadi penggunaan kostum akan dan mengatur produksi. bekerja sama dengan para aktor dan merepresentasikan suasana setting waktu mengarahkan mereka tertentu. Penggunaan Kostum yang tidak berbicar4 merespon, berdiri, dan bergerak dengan cara yang sesuai tepat pada saat penampilan juga merupakan suatu kecacatan dalam sebuah drama, karena kostum yang salah tidak mampu secaxa utuh merepresentasikan keadaan sebenarnya 6 ias atar make pementasan drama berfungsi sebagai pelakonnya. (http://www.bimbie.com/ pers iap an-pementasan- drama. si drama oleh mereka. dan Produser Sutradara bagaimana dengan visinya dalam drama. (Robert dan Jacob, 2003:378) PENINGKATAN KE}IAMPUAN MENGAJAR GURU SD DI KECA]VIATAN REBAN KABUPATEN BATANG MELALUI METOD.r PEI,ATIIIAN SENI DRAMA YANG BERMUATAN KE,{RIFAN I.OKAL M. Wahyu Widiyanto, Nur Hidayat, trndri Kustantinah, Nuning Zaidah B. METOI}E Pencahayaan Pencahayaan rnerupakan aspek-aspek Sesuai dengan bentuk kegiatanny4 berikutnya yang wajib d.iperhatikan oleh dapat berfungsi sebagai pembangun metode pela}sanaan kegiatan yang digunakan dalam kegiatan IbM ini adalah pelatihan. Adapun materi yang telah mood guna menciptakan efek-efek diberikan meliputi; hakikat drama (drama tertentu. Sebagai contoh: cahaya biru sebagai sastra dan seni), metode pengajaran mewakili suasana duka dan sedih yang bahasa menggunakan seni drama yang terdapat dalam naskah, atau penggunaan persiapan-pementasan-drama. htm ) mencakup kegiatan-kegiatan empat ketrampilan dasar berbahasa, unsur perhrnjukaq serta teknik akting dan penyutradaraan. Materi tersebut Penonton disampaikan secara santai dan bersahabat. Penonton berfungsi untuk mernberi Teknisny4 tim menyampaikan materi secara respon terha"dap pertunjukan dan bergantian. Dalam proses penyampaian membantu membentuk pertunjukan itu materi, peserta langsrmg diberi garnbaran sendiri. Untuk rnenjaili lengkap, drama pembelajaran bahasa melalui seni drama. pila pemain drama, karena pencahayaan cahaya merah sebagai perlarntrangan amarah. (http;/lwww.bimbie.corn/ memerlukan interaksi aktor dan Dalam hal ini, tim IbM menampilkan contoh penonton. Reaksi penontcn (tertawa, video tepuk tangan) memberikan umpan balik bermuatan kearifan lokal. Selama pelatihan bagi para aktor dan sehingga secara terus berlangsung, pesertia terlihat cukup aktif. menerus mempengaruhi pertunjukannya. Rangkaian motivasi dan stimulasi dilahrkan Ada oleh tim untuk membangun hubungan yang erat antara pertun$ukan serd drama yang kegairahan penonton dan aksi panggung- tidak ada peserta aktif dalarn pelatihan sehingga ilmu narator seperti dalam prosa fiksi atau yang disampaikan selama pelatihan ini, speaker dalam puisi. (Robert dan Jacob, dihansfer dengan baik. Dalam pelatihan 2003:378). ini, strategi yang dipilih adalah strategi kronologis. Strategi ini dilakukan dengan cara memberikan sesuatu secara Mahap, mulai dari yang 7 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU SD DI KECAMATAN REBAN KABUPATEN BATANG MELALUI METODE PELATIHAN SENI DRAMAYANG BERJVIUATAN KEARIFAN LOKAL M. Wahyu Widiyanto, Nur Hidayat, Indri Kustantinah, Nuning Zai&h ringan, hrngga pada tahap yang lebih berat. Kabupaten Batang. Secara jelas, deskripsi Adapun langkah-langkah yang disampaikan luaran yang dihasilkan antara lain; untuk pentrasferan teori dan 1) Guru-guru SD di Kecamatan strategi Reban, pembelajaran bahasa melalui seni drama Batang memiliki kemampuan yang akan dilalrukan kepada mitra adalah: membentuk kelompok pertunjukan l) drama di kelas maupun di sekolah. Tahap I memberikan pengenalan materi 2) pertunjukan serta metode pengajaran Guru -guru SD di Kecamatan Reban, Batang memiliki kemampuan menpsun bahasa menggunakan seni drama yang teks drama dari cerita daerah yang mencakup kegiatan-kegiatan empat bermuatan kearifan lokal dalam berbagai ketrampilan dasar berbahasa, dan unsur bahasa, baik bahasa Indonesia bahasa pertunjukan. Jawa, maupun bahasa Inggris. tentang drama sebagai sastra dan seni 2) Tahap 2 praktek berakting dan 3) ini, mitra berlatih memimpin dan meyutradarai teknik dan pengucapan, cara berakting, penyutradaraan, dan pernafasan memimpin sebuah produksi pertunjukan. 3) Tahap 3 evaluasi. Evaluasi yang di Kecamatan Reban, Batang memiliki kemampuan untuk penyrtradaraan sebuah pertunjukan. Tahap Guru-guru SD sebuah kelompok pertunjukan drama dengan baik 4) Guru-guru SD di Kecamatan Reban, Batang memiliki kemampuan untuk membangkitkan minat dan semangat diadakan adalah mandiri. siswa dalam praktek seni drama. C. 5) Guru-guru IIASIL DAN PEMBAHASAN Luaran yang ditargetkan bahasa SD di Kecamatan dengan Reban, Batang mempunyai kemampuan meningkatnya mengajar bahasa dengan menerapkan kompetensi berbahasa, berkesenian, dan metode seni drama kepada peserta didik kegiatan ini adalah membangun karakter siswa dalam melestarikan kearifan lokal melalui seni drama khususnya bagi mitra, guru bahasa SD yakni Kecamatan guruReban Berdasarkan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan, Bisa diketahui kegiatan IbM pelatihan drama yang bermuatan kearifan seni lokal untuk PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU SD DI KECAMATAN REBAN KABUPATEN BATANG MELALUI METODE PELATIHAN SENI DRAMA YANG BERMUATAN KEARIFAN LOKAL M. Wahyu Widiyanto, Nur Hidayat Indri Kustantinah, Nuning Zaidah guru-guru SD di Kecamatan Reban, berhasil. Kabupaten Batang ini tahun yang terbiasa dengan metode konvesional pengajaran dalam jadi dibufirhkan kerja Keberhasilan tersebut dapat diketahui dari pembelajaran batrasq antusiasme peserta selama pelatihan dengan keras dan cermat yang sepertinya cukup hadirnya banyak tanggapan dan pertanyaan. berat bagi mereka. Keseriusan peserta mengikuti rangkaian tanggapan mereka tentang kesulitan di acara yang diselenggarakan oleh tim dari lapangan Hal ini terlihat dari jika seni drama diaplikasikan di kelas. Kelemahan awal sampai akhir acara dapat dilihat dari dalam pembelajaran tidak ada peserta yang meninggalkan tempat tersebut memberikan ide bagi tim pengabdi pelatihan. Namun demikian, tim pengabdi melihat ada sedikit kelematran. pelatihan ini untuk berencana memberikan pelatihan Peserta laqjutan yang berfokus pada metode seni sebagian besar merupakan drama yang lebih sederhana, mudah, dan guru-guru SD senior yang berusia diatas 40 praktis. 1 I :m Gambar 1. Antusiasme Peserta 9 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU SD DI KECAMATAN REBAN KABUPATEN BATANG MELALUI METODE PELATIHAN SENI DRAMA YANG BERMUATAN KEARIFAN LOKAL M. Wahyu Widiyanto, Nur Hidayat, lndri Kustantinah, Nuning Zaidah Gambar 2. Peserta Berlatih Keaktoran D. SIMPULAN DAN SARAN praktik tentang metode seni drama yang 1. bermuatan kearifan Simpulan i mengatasi masalah kompetensi seni untuk mendukung Dalam lokal yang baik. Pelatihan seni drama yang telah dilakukan oleh tim pengabdi kepada Guru-guru SD di mendukung pioses pembelajaran bahasa Kecamatan Reban yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jawa, keberhasilan. dan bahasa Inggris idan pembelajaran terpadu pembelajaran bahasa yang berkarakter, dalam proses bglajar mengajar di 2. menunjukan Saran Perlu diadakan pelatihan lanjutan kelas kepada guru-guru SD dengan lebih intensif terutama untuk kardkter cinta bangsa dengan kfiususnya dengan metode seni drama yangb melestarikan kearifJ\r lokal, guru-gtrru SD lebih sederhana di Kecamatan RebarJpatang adalah dengan pendampingan terhadap guru-guru tersebut mengadakan kegiatan hslatihan seni drama ini dalam kelas. Pelatihan khusus untuk materi \ agar mereka memahami dan dapat mempraktikkan kegiatan tersebut dalam pembelajaran di kelas khususnya praktis serta ada dalam mangaplikasikan metode memimpin sebuah pertunjukar dan keaktoran perlu dilakukan secara intensif pembelajaran bahasa. Dengan demikian, karena materi mereka memiliki bekal secara teori dan seni drama. l0 dan ini adalah materi utama dalam PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU SD DI KECAMATAN REBAN KABI'PATEN BATA}{G MELALUI METODE PELATIHAN SENI DRAMA YANG BERMUATAN KEARIFAN LOKAL M. Wahyu Widiyanto, Nur Hidayat, Indri Kustantinah, Nuning Zaidah E. DAFTARPUSTAKA Collie, 1., & Slater, S. 1987. Literature in the language classroom: A resource book of ideas and activities. Cambridge, MA: Cambridge University Press. Dewojati, Cahyaningrum. 2010. Drama: Sejarah, Teori, dan Penerapannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. et al. Learning and Teaching Japanese Language Fukushima, Yoshiko through Drama. http //www.princeton. eduipj pflpdfl : I 2%z0Euk:tshima.pdf diunduh 24 Februari 20 1 2.(urnal online). Robert, Edgar V dan Henry E. Jacobs. 2002. Literature: An Inffoduction to Reading and Writing. New Jersey: Pearson Education, Inc. Waluyo, Herman J. 2001. Drama: Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: PT Hanindita Graha Widya. t1