BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroberi Fragaria spp. merupakan tanaman herba dari anggota familia Rosaceae dan merupakan buah asli Eropa yang hampir tersebar diseluruh negara termasuk di Indonesia. Tanaman yang telah didomestikasi dan dikembangkan di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat ini mampu tumbuh dengan baik pada daerah pegunungan dengan ketinggian lebih dari 1000 m. dpl Dalam satu tahun tanaman stroberi mampu berproduksi hinggga 4 sampai 5 kali. Sebagian besar perkembangan produksi tanaman stroberi di dunia telah berkembang dengan pesat, terlihat dengan banyaknya permintaan pasar akan buah stroberi yang terus meningkat. Namun perkembangan produksi ini tidak diimbangi dengan ketersediaan benih yang berkualitas dan tahan terhadap penyakit. Hal ini disebabkan karena penyediaan bibit dilakukan secara konvensional menggunakan stolon dari tanaman induk yang berpotensi membawa penyakit dari infeksi pathogen endogenus (Hanif & Ashari, 2013). Jenis stroberi yang banyak dikonsumsi dan diinginkan oleh masyarakat saat ini adalah stroberi yang mempunyai rasa buah yang manis, penampilan buah yang cerah dan ukuran buah yang besar sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk mengkonsumsi. Hal ini dijadikan sebagai peluang oleh petani untuk mengembangkan beberapa teknik budidaya stroberi guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi stroberi yang ada di Indonesia, usaha perbaikan kuantitas dan kualitas buah stroberi ini yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub-tropika (Balitjestro) dengan mengkoleksi dan mengevaluasi beberapa kultivar stroberi di Indonesia guna mendapatkan varietas unggul untuk pengembangan penelitian lebih lanjut (Hanif & Ashari, 2013). Adanya variasi pada tanaman stroberi merupakan salah satu keunggulan tanaman sehingga memungkinkan untuk dibentuk hibrida-hibrida, yang 1 dipengaruhi oleh kedekatan hubungan kekerabatan sejumlah kenampakan fenotip dari suatu organisme. Tanaman stroberi, mempunyai karakter morfologis organ vegetatif, generatif serta anatomis akar, batang, dan daun yang dapat digunakan untuk membedakan kelompok tanaman (Bechtel et al., 1981). Individu yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat umumnya memiliki banyak kesamaan karakter fenotip atau karakter yang didasarkan pada beberapa analisis sejumlah kenampakan morfologis, anatomis, fisiologi, biokimiawi, molekular dari suatu organisme (Davis and Heywood, 1973). Adanya perbedaan morfologis ini menjadi data penting dalam penelitian hubungan kekerabatan yang disebabkan oleh habitat asal diambilnya tanaman stroberi, sehingga berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas buah yang diinginkan. Studi lanjut mengenai karakter anatomis dan morfologis pada tanaman stroberi telah dilakukan diantara beberapa kultivar tanaman stroberi, namun saat ini belum ada informasi yang rinci mengenai hubungan kekerabatan khususnya dari sembilan kultivar stroberi yang dibudidayakan di Balitjestro, Jawa Timur. Oleh karenanya dalam penelitian ini dilakukan pengamatan karakter anatomi dan morfologi serta hubungan kekerabatan dari sembilan kultivar stroberi untuk memperjelas status taksonominya. B. Permasalahan Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana karakter Anatomi dan Morfologi sembilan kultivar stroberi yang telah dibudidayakan di Balitjestro? 2. Bagaimana hubungan kekerabatan sembilan kultivar stroberi berdasarkan pengamatan Anatomis dan Morfologis. 3. Bagaimana karakter Anatomi dan Morfologi spesifik yang dapat dijadikan sebagai pembeda utama sembilan kultivar stroberi. 2 C. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah 1. Mengetahui karakter Anatomi dan Morfologi sembilan kultivar stroberi 2. Mengetahui hubungan kekerabatan sembilan kultivar stroberi berdasarkan pengamatan Anatomis dan Morfologis 3. Mengetahui karakter spesifik yang berpengaruh penting dalam pengelompokan sembilan kultivar stroberi D. Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai hubungan kekerabatan berdasarkan karakter Anatomis dan Morfologis sembilan kultivar stroberi sehingga nantinya pemulia tanaman dapat menggunakan data ini sebagai informasi atau acuan ketika akan melakukan persilangan kultivar stroberi. 3