VOL 1 NO 2 2016 penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. ELKEN SURABAYA yang signifikan antara kompensasi dan motivasi karyawan. Kata kunci : Kompensasi, Motivasi Kerja Didik Juliantoa* Rohmah Kurniawatib Prodi Manajemen STIE YAPAN Pendahuluan Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji oleh peneliti adalah soal pemberian Abstrak kompensasi yang bisa menimbulkan motivasi Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuhan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Pencapaian tujuan perusahaan salah satunya dapat dipengaruhi oleh pemberian kompensasi. Salah satu fungsi utama pengelolaan sumberdaya manusia adalah pemberian kompensasi dan pengaruhnya terhadap motivasi kerja karyawan. Banyak perusahaan yang sudah berusaha menerapkan sistem kompensasi yang baik tetapi belum menjamin motivasi karyawan akan meningkat, sehingga organisasi selalu berupaya mengembangkan system kompensasi yang lebih baik. Motivasi merupakan hal penting jika bagi karyawan. Menurut Khan dan Mufti (2012) menyatakan bahwa ada hubungan yang kuat antara kompensasi dan motivasi. Mereka juga mengemukakan bahwa karyawan akan merasa termotivasi menghasilkan kinerja yang baik, khususnya motivasi yang berasal dari dalam diri karyawan. Meski motivasi internal dinilai lebih penting akan tetapi karyawan juga masih memerlukan dorongan dari luar. Salah satu faktor pendorong dari luar adalah kompensasi yang diberikan oleh perusahaan. Penelitian ini menganalisishubungan antara kompensasi dan motivasi karyawan di PT. ELKEN Surabaya, menggunakan 25 orang responden yang merupakan jumlah seluruh karyawan di PT. ELKEN Surabaya. Dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk menguji dan mengukur hubungan antara variabel kompensasi dan motivasi. merasa mendapatkan penghargaan yang bernilai. Tidak dipungkiri bahwa salah satu doronganbagi seseorang untuk bekerja adalah untuk mendapatkan penghasilan (kompensasi).Kompensasi yang diharapkan karyawan ini dapat terdiri dari beragam jenis dari gaji, bonus, tunjangan kesehatan, dan lain-lain. Kompensasi ada yang dikaitkan dengan kinerja karyawan dan ada yang tidak terkait dengan kinerja. dihubungkan dengan pekerjaan karena dengan motivasi yang tinggi karyawan diharapkan bisa jika Pada sisi lain, motivasi merupakan suatu dorongan dari dalam diri karyawan/individu untuk bertindak mencapai prestasi. Terdapat banyak faktor yang bisa memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu (Minor, 2013). Motivasi merupakan hal penting yang dapat mendorong karyawan untuk bekerja dengan baik (Negash et al, 2014). Sehingga para pakar mengembangkan berbagai teori untuk mengidentifikasi apa yang mendorong manusia untuk berperilaku dalam pola tertentu dan bagaimana untuk praktek-praktek mengoptimalkan yang digunakan motivasi bagi kepentingan organisasi. Berdasarkan fakta tersebut, perusahaan Hasil Didik, dkk 9 diharapkan dapat merancang sistem kompensasi VOL 1 NO 2 2016 sumberdaya manusia sebagai suatu fungsi di yang baik agar bisa meningkatkan motivasi kerja dalam karyawannya. Kompensasi seharusnya dirancang mengoptimalkan pendayagunaan tenaga kerja di agar dalamnya. Optimalisasi ini dikaitkan dengan ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI bisa meningkatkan kinerja. organisasi Sebaliknyakompensasi yang tidak sesuai dengan pencapaian harapan karyawan bisa mengarah pada turunnya keseluruhan. yang kinerja bertujuan perusahaan secara kinerja atau meningkatnya turn-over karyawan. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa perusahaan harus menyiapkan sistem kompensasi yang menarik bagi karyawan sekaligus tidak memberatkan perusahaan. Penelitian ini Kompensasi Menurut Singodimedjo dalam tulisan Edy Sutrisno (2009), kompensasi adalah semua balas jasa yang diterima seorang karyawan dari membahas hubungan perusahaannya sebagai akibat dari jasa atau kompensasi dengan motivasi kerja karyawan tenaga yang telah diberikannya pada perusahaan pada PT. ELKEN Surabaya, dan penulis tersebut. Kompensasi menurut Tohardi dalam mengidentifikasi tulisan Edy Sutrisno (2009), bahwa kompensasi adanya praktek penerapan kompensasi yang belum didukung dengan sistem yang jelas. Hal ini dibuktikan dengan model kompensasi yang kondisional Untuk mendapatkan pemberian yang kompensasi yang mendekati kelayakan (worth) didasarkan pada kondisi. Dengan demikian tidak dan keadilan (equity). Menurut Panggabean seluruh karyawan mendapatkan perlakuan yang dalam tulisan Edy Sutrisno (2009), kompensasi sama. Mengacu pada kondisi-kondisi tersebut, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : maka 1. Kompensasi Langsung adalah kompensasi penulis masih dihitung berdasarkan evaluasi pekerjaan, merumuskan beberapa permasalahan diantaranya: yang langsung dirasakan olah penerimanya, 1. Apakah praktek pemberian kompensasi di yakni berupa gaji, tunjangan, insentif PT. ELKEN Surabaya sudah sesuai dengan merupakan hak karyawan dan kewajiban harapan karyawan. perusahaan untuk membayarnya. 2. Apakah dengan kompensasi tersebut a. Gaji adalah balas jasa yang dibayar karyawan merasa termotivasi untuk bekerja. secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. b. Tunjangan Pembahasan diberikan Manajemen Sumberdaya Manusia Sumber Daya Manusia didefinisikan sebagai suatu strategi dan pendekatan adalah perusahaan karyawannya, tersebut kompensasi karena dianggap telah ikut baik dalam berpartisipasi aset organisasi yang paling berharga, yaitu mencapai tujuan perusahaan. bagi keberhasilan perusahaan (Armstrong, 2006). c. Insentif adalah para karyawannya manajemen yang terintegrasi dalam mengelola manusia orang yang bekerja dan berkontribusi dengan kepada yang kompensasi yang diberikan kepada karyawan tertentu, Penulis lain, Ivancevich (2010: 4) menjelaskan Didik, dkk 10 karena keberhasilan prestasinya di atas VOL 1 NO 2 2016 seorang individu untuk mencapai tujuannya. standar. Gibson et al (2012:126) menjelaskan konsep ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI 2. Kompensasi Tidak adalah motivasi sebagai bentuk dorongandari dalam diri kompensasi yang tidak dapat dirasakan secara karyawan untuk bertindak atau berperilaku. langsung oleh karyawan, yakni benefit dan Motivasi merupakankonsep yang menjelaskan services (tunjangan pelayanan). Benefit dan alasan di balik suatu tindakan yang diamati. services Motivasihanya bisa diamati dari kondisi yang adalah Langsung kompensasi tambahan (financial atau non financial) yang diberikan ada berdasarkan (Gibson,2012:126). Sebagai contoh, jika seorang kebijaksanaan terhadap semua karyawan perusahaan dalam usaha dan perilaku karyawan bekerja yang mengikutinya lembur bisa saja meningkatkan kesejahteraan mereka. Seperti munculanggapan dia melakukannya karena butuh tunjangan hari raya, uang pensiun, pakaian tambahan uang lembur. Akan tetapi haltersebut dinas, dsb bisa keliru ketika pada kenyataannya yang Menurut Marwansyah (2010:269), kompensasi merupakan imbalan secara langsung, imbalan tidak langsung dalam bentukmanfaat tambahan (benefit) dan bentuk pemberian bersangkutan bekerja lemburkarena dia tertarik dengan tantangan pekerjaannya. Defisini dikemukakan lain mengenai motivasi oleh Robbins dan Judge sebagai bentuk proses yang layanan tambahan serta insentifyang ditujukan (2013:202), untuk mencakupintensitas, arah, dan ketekunan seorang memotivasi pekerja agar mencapai produktivitas yang lebihtinggi. Konsep dikembangkan al(2012:312) mengenai oleh yang individu kontribusi Mejiamembagi mencapaisasaran. juga Dalam hubungannya dengan dunia pekerjaan, Gomez-Mejia et yang dimaksud sasaran tentunyayang berkaitan menyatakan kepada mereka. upayanya kompensasi bahwa kompensasi merupakan bentuk penghargaan dariperusahaan dalam karyawan Selanjutnya, kompensasi ke dengan perilaku dalam bekerja. Teori motivasi dapat dibagi menjadi dua karena kategori besar (Gibson et al, 2012:129),yaitu Gomez- teori berbasi konten dan proses. Teori motivasi dalam tiga berbasis proses menjelaskanbagaimana perilaku komponen; kompensasi dasar, insentif, dan ditingkatkan, diarahkan, dipertahankan, atau benefit(kompensasi tidak langsung). dihentikan dengan eksternal. Sedangkan Berdasarkan defines-definisi di atas, didasarkan teori faktor motivasi yang faktor-faktor yang penulis dapat menyimpulkan bahwakompensasi berbasis merupakan segala bentuk pembayaran atau mendorong, mengarahkan, menggerakan, atau manfaat jasa menghambat suatu perilaku yang disebabkan dari karyawan terhadap kontribusi atas pekerjaan kondisi internal individu. Faktor-faktorini biasa mereka di perusahaan. juga disebut sebagai faktor kebutuhan yang Motivasi memotivasi seseorang. yang Motivasi diterima adalah sebagaibalas proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan kontenmengkaji pada Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan Didik, dkk bahwa bahwa motivasikerja 11 merupakan dorongan atau ketekunan seseorang VOL 1 NO 2 2016 karyawannya dalam bekerja. Analisis akan dalam diawali ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI mencapai organosasi tujuannyadalam yang suatu dikondisikan dengan melihatbagaimana persepsi dengan karyawan terhadap kompensasi yang mereka kemampuannya. Di samping itu,dorongan ini terima. Berdasarkanhasil yang diperoleh, meski bisa muncul dari dalam diri karyawan ataupun tidak dipengaruhi memuaskan,akan tetapi persepsi karyawan di PT. dari lingkungandi luar diri karyawan. termasuk dalam kategori yang ELKEN Surabaya menunjukkan tingkat yang baik pada kisaran angka1476 (75.93%). Metode Penelitian Penulis menetapkan objek penelitian di PT. ELKEN Surabaya yang berjumlah 25 Karyawan, Jumlah yang relatif sedikit inidiharapkan bisa memberikan hasil yang akurat karena penulis menerapkanmetode sekaligus dapat wawancara untuk melengkapi hasil kuesioner yang disebarkan. Sasarandari riset ini sejauhmana pengaruh kompensasiterhadap adalah mengukur variabel dependen, variabel independen motivasi. Untuk mengukur pengaruh tersebut, digunakanmetode menggunakan regresi SPSS linier 20. sederhana Seluruh butir kuesionertelah diuji reliabilitas dan validitasnya. Di samping itu, uji klasik (normalitasdan heterokedastisitas) juga dilakukan untuk memastikan bahwa data yang ada layakuntuk diukur secara digunakan daneksplanatori regresi. adalah dan metode analisis terhadap hasil yang deskritif riset yang didapatkan melalui kuesioner dan wawancara. Gambar 1. Persepsi karyawan terhadap kompensasi. Hasil ini memperlihatkan bahwa model kompensasi yang relatif mendekatiapa yang diharapkan oleh karyawan. perusahaan masih Akan memiliki tetapi peluanguntuk mengembangkan konsep kompensasi lain yang lebih sesuai dengan kebutuhankaryawan. Salah satu temuan yang mendukung pernyataan ini adalah adanya keluhandari karyawan bahwa sistem kompensasi yang diterapkan ini tidak atau belum dinyatakansecara tertulis. Hal ini menyebabkan praktek pemberian kompensasi tidakmerata. Pada satu sisi ada karyawan yang mendapatkan kompensasi yang mereka nilaimemuaskan, pada sisi lain ada yang merasa kurang puas karena diperlakukan berbeda.Situasi seperti ini dimana karyawan merasa diperlakukan tidak adil bisa memicuketidaknyaman dalam Hasil dan Pembahasan Salah satu meningkatkanmotivasi faktor yang karyawan dapat adalah pemberian penghargaan yang tepat. Seperti sudahdijelaskan sebelumnya, penelitian ini mengkaji bagaimana pemberian kompensasi di PT. ELKEN Surabaya, sehingga bisa memotivasi bekerja. Mengacu pada kondisi ini kiranya PT. ELKEN Surabaya mampu mengantisipasinya dengan melakukan perubahan pada sistem penghargaanyang diberikan. Sistem penghargaan yang diatur dengan jelas disamping akanmenghindari timbulnya perasaan tidak adil, Didik, dkk 12 VOL 1 NO 2 2016 berarti kontribusi variabel kompensasi terhadap ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI juga memudahkan perusahaan dalammengelolanya. motivasi sebesar 48.8% dan sisanyadipengaruhi Pada hasil penelitian terhadap tingkat oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam riset motivasi karyawan menujukkan kisaranangka ini. Hasil analisisreresi sederhana disajikan Tabel 2110 (72.36%), yang mencerminkan bahwa 1 di bawah ini: tingkat motivasi karyawan beradapada tingkatan Tabel 1. Hasil analisis regresi sederhana relatif kuat. Meski demikian angka tersebut juga bisa diartikan bahwamasih terdapat peluang untuk meningkatkanmotivasi di Selanjutnya, pada Tabel 2 berikut, lingkungan PT. ELKEN Surabaya. Salah satu diketahui angka beta sebesar 0.698 (69.8%)yang alternatifnya dan sesuai dengan tema penelitian berarti hubungan antar kompensasi dan motivasi kaliini cukup kuat (diatas 50%). Selanjutnyapersamaan adalah dengan karyawan melihat skema penghargaan yang diberikan. regresi linier yang dihasilkan dari perhitungan statistik adalah Y= 19.791 + 0.446X, yang berarti jika perusahaan kompensasiyang Gambar 2. Tingkat motivasi karyawan mengembangkan sesuai sistem dengan harapan karyawan maka motivasi akan meningkat 0.446. Penulis menemukan adanya hubungan Apabilapersepsi karyawan terhadap kompensasi antara masalah sistem penghargaanyang belum meningkat diatur secara tertulis dengan tingkat motivasi ini.. meningkat0.446%. Demikian juga dengan tunjangan pension di Tabel 2. Koefisien hasil 1% maka motivasi akan perusahaan tersebut. Ketidakpastian ini membuat karyawan yang mengalaminyamerasa tidak nyaman dan kondisi ini bisa mempengaruhi motivasi dan kinerja mereka. Berdasarkan analisis tersebut bisadikatakan adanya hubungan Pengujian berikutnya adalah mengenai antara pemberian kompensasi yang belum diatur uji t. Pengujian ini digunakan untukmengetahui secarabaku dengan motivasi karyawan. Kondisi apakah yang diamati tersebut mengarahkan penulisuntuk signifikan atau tidak terhadapvariabel dependen menetapkan hipotesis bahwa ada pengaruh antara (Priyatno, variabel kompensasi terhadapvariabel motivasi. menggunakan tingkatsignifikansi 0.05 dan dari Hasil perhitungan regresi sederhana variabel independen 2012:125). Pengujian berpengaruh dilakukan dua sisi. Hasil perhitungan memperlihatkan nilai menunjukkan korelasi (Pearson) antaravariabel t kompensasi dengan motivasi. Hal ini ditunjukkan dibandingkan dengan nilai t tabel yang diperoleh dengan koefisien nilai Rsebesar 0.698. Angka ini sebesar2.06. Ini berarti bahwa t hitung lebih mencerminkan adanya hubungan yang erat antara besar keduavariabel. Sedangkan nilai R2 sebesar 0.488 dapatdisimpulkan hitungsebesar dari diubah menjadi bentuk persentase 48.8%yang Didik, dkk t 4.877 tabel. yang Dengan bahwa kemudian demikian kompensasi 13 VOL 1 NO 2 2016 ______________________. 2003. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Penerbit Refika Aditama. ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI berpengaruh signifikan terhadap tingkat motivasikaryawan. Nilai t yang positif berarti pengaruhnya positif atau searah, yaitu jikapersepsi terhadap kompensasi meningkat maka tingkat motivasi karyawan juga akanmeningkat. Analisis signifikansi terakhir yaitu adalah mengenai membandingkan nilai signifikansipada tabel 3 di atas dengan standar 0.05. Signifikansi pada tabel menunjukkanangka 0.000 yang berarti lebih kecil dari 0.05. ini berarti kompensasi berpengaruh terhadap motivasi. Mengacu pada temuan-temuan tersebut, maka sudah selayaknya jika perusahaanmulai mengembangkan model pemberian penghargaan yang lebih mendekatiharapan karyawannya. Hal ini berdasarkan perlu temuan dilakukan karena risetdiketahui bahwa Hadari Nawawi. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. ____________. (2006). Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan Industri.Yogyakarta: UGM Press. Handoko, T. Hani. 2004. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE. Hasibuan, M. 2003. Organisasi dan Motivasi: DasarPeningkatan Produktivitas.Jakarta: Bumi Aksara. _______, Malayu S.P, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,Jakarta. Muljani, Ninuk. 2002. Kompensasi Sebagai Motivator Untuk Meningkatkan KinerjaKaryawan. Jurnal dapat meningkatkanmotivasi karyawan. Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 4. No. 2. UniversitasKatolik Widya Mandala. Surabaya. Kesimpulan Marwansyah. (2010). Manajemen Sumber Daya manusia, Edisi kedua. Bandung:Alfabeta persepsi yang meningkat terhadap kompensasi Pemberian kompensasi di perusahaan tersebut sudah relatif baik dan tingkat motivasi karyawan juga memperlihatkantingkat yang relatif tinggi. Jika dilihat hubungan antara kompensasi dengan motivasi menunjukkan hubungan yang signifikan dan positif. Artinya jika persepsi karyawan terhadap kompensasi meningkat, maka motivasi mereka akan meningkat. Daftar Pustaka Anwar Prabu Mangkunegara. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Perusahaan, Bandung: RemajaRosda Karya Didik, dkk 14