Bab 5 Ringkasan Peminat bahasa Jepang kini telah meningkat. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya institusi pendidikan bahasa Jepang. Jepang sering dikatakan sebagai bahasa yang sulit dipelajari oleh orang asing. Karena itu diperlukan metode pengajaran yang efektif agar pemelajar dapat menguasai bahasa Jepang dengan baik. Pengajaran dapat dikatakan efektif apabila proses belajar dapat berlangsung dengan efektif pula. Proses yang mencakup keduanya adalah proses pembelajaran. Proses pembelajaran tidak hanya melibatkan murid saja, pengajar juga mempunyai peran yang sangat penting dalam mendukung proses belajar para murid. Dalam penelitian ini, penulis memutuskan untuk meneliti proses pembelajaran Sakubun pada tiga universitas di Jakarta. Penulis memilih Sakubun karena dengan menulis, pemelajar dapat menuangkan berbagai pengetahuan mengenai bahasa Jepang yang telah dipelajari. Penulis memilih tiga universitas tersebut karena ketiganya memiliki Fakultas Sastra Jepang yang berkembang dengan pesat. Tujuan penelitian ini pertama adalah mengetahui perbandingan proses pembelajaran Sakubun dari sisi pengajar dan murid di tiga universitas tersebut ditinjau dari teori strategi Kognitif. Kemudian tujuan selanjutnya adalah mengetahui hubungan nilai Sakubun para murid dan strategi Kognitif yang dilakukan. M etode penelitian yang penulis gunakan adalah metode dekriptif yang bersifat Kualitatif dan Kuantitatif. Penulis menggunakan metode Kualitatif saat mencari data mengenai pengajar, yaitu melalui wawancara. Kemudian 112 penulis menggunakan metode Kuantitatif untuk mencari dan mengolah data mengenai para murid. Teori utama yang mendukung penelitian penulis sebagian besar berasal dari O xford (17-22) yaitu empat kemampuan bahasa, strategi Pembelajaran, strategi Pembelajaran Langsung, dan strategi Kognitif. Kemudian penulis juga menggunakan konsep Input dan Output (Sanjaya, 2006:58-59). Penulis menganalisa proses Input dan Output yang dilakukan oleh pengajar dari masing-masing universitas. Kemudian dilanjutkan dengan menganalisa hasil angket dari murid-murid universitas tersebut. Dari sini penulis menyimpulkan beberapa hal. Dalam proses pembelajaran di Binus University, pengajar hanya mempraktekkan sedikit dari teori strategi Kognitif. Kemudian, tidak semua proses Output dari sisi pengajar dirasakan oleh murid dan murid berinisiatif sendiri melakukan beberapa strategi Kognitif tanpa menunggu perintah dari pengajar. Akan tetapi murid Binus University cukup aktif dalam proses Input dan Outputnya. Sebagian besar dari hasil penelitian kurang memiliki hubungan yang signifikan antara nilai dan strategi Kognitif yang dilakukan oleh murid Binus University. Kesimpulan dari penelitian terhadap Universitas Al-Azhar adalah pengajarnya maupun para muridnya menerapkan strategi Kognitif dengan aktif. Para murid Universitas Al-Azhar menyatakan bahwa mereka menerima semua latihan dalam bentuk strategi Kognitif yang termasuk dalam proses Input mereka. Sebagai proses Outputnya, para murid Universitas Al-Azhar melakukan hampir seluruh strategi Kognitif yang termasuk dalam proses Output tersebut. Penulis menemukan bahwa terdapat hubungan 113 antara nilai Sakubun para murid Universitas Al-Azhar dan strategi yang mereka terima maupun yang mereka lakukan. Pengajar Universitas Darma Persada cukup aktif dalam menerapkan strategi Kognitif, namun para muridnya kurang aktif dalam melakukan strategi tersebut. Proses pembelajaran Sakubun ditinjau dari teori strategi Kognitif tidak seimbang antara aktivitas pengajar dan murid. Pengajar lebih aktif dalam menerapkan strategi tersebut dibandingkan para muridnya. M urid Universitas Darma Persada menyatakan bahwa mereka mendapat Input dari pengajar mereka dengan cukup baik namun mereka hampir tidak aktif dalam melakukan strategi Kognitif. Universitas Darma Persada kurang memiliki hubungan antara nilai dan strategi paling sedikit. Kesimpulan dari seluruh penelitian ini membuahkan beberapa hasil. Penulis menyimpulkan bahwa pengajar yang paling aktif dalam proses Input dan Outputnya ditinjau dari strategi Kognitif adalah Saudari Kamiryo Eri dari Universitas Al-Azhar, kedua adalah Saudari Yasuko M orita dari Universitas Darma Persada, ketiga adalah Saudara Koji Ueda dari Binus University. Kemudian proses Input dan Output dari sisi murid paling aktif dilakukan oleh Universitas Al-Azhar, kedua Binus University, dan yang terakhir adalah Universitas Darma Persada. Penulis juga menyimpulkan dari hasil penelitian bahwa universitas yang memiliki hubungan paling signifikan antara nilai Sakubun murid dengan strategi Kognitif yang dilakukan adalah Universitas Al-Azhar, kedua Binus University, kemudian ketiga adalah Universitas Darma Persada. 114