BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan dengan cepat yang terjadi dalam lingkungan bisnis pada era informasi saat ini membuat Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) menjadi sebuah komponen vital yang membantu sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya. SI/TI yang handal merupakan salah satu kunci penting untuk memenangkan persaingan pada era informasi saat ini. Untuk dapat bersaing dan mempertahankan kelangsungan hidup, sebuah perusahaan dituntut untuk menjadi lebih efektif dan efesien. Selama ini SI/TI dipercaya dapat meningkatkan kinerja operasional perusahaan dan meningkatkan kualitas pelayanan. SI/TI berkembang dari hanya sebagai alat bantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional menjadi suatu hal strategis yang sangat menentukan kelangsungan hidup dari sebuah perusahaan. Oleh sebab itu tidak ada pilihan lain bagi semua perusahaan selain menggunakan SI/TI, baik untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya maupun untuk menjadi pemimpin di bidangnya. Beberapa tahun belakangan ini, komponen-komponen SI/TI baik itu perangkat keras maupun lunak berkembang dengan sangat cepat, mengakibatkan siklus hidup dari produk SI/TI menjadi sangat pendek. Di sisi lain, setiap perusahaan dituntut untuk memutakhirkan SI/TI yang dimiliki untuk tetap mempertahankan daya saingnya. Oleh sebab itu diperlukan suatu investasi di bidang SI/TI yang berkesinambungan. Tetapi suatu investasi SI/TI yang tidak direncanakan dengan baik akan berakibat investasi yang telah dilakukan menjadi sia-sia. Banyak investasi di bidang SI/TI yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan nilai proyek yang tinggi tetapi hasilnya jauh dari yang diharapkan. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena analisis biaya dan manfaat yang dilakukan pada saat merencanakan suatu proyek SI/TI kurang tepat atau tidak dilakukan. Banyak investasi SI/TI yang dilakukan perusahaan hanya supaya tidak dibilang ketinggalan jaman. Ada banyak metodologi yang dapat digunakan untuk menganalisis biaya dan manfaat dari sebuah proyek SI/TI yang akan dilaksanakan. Metodologi-metodologi tersebut ada yang menganalisis secara kuantitatif, kualitatif maupun gabungan dari keduanya. Metodologi analisis biaya dan manfaat sebuah investasi SI/TI pada saat ini sudah mencapai tahap keempat yaitu tahap analisis multidimensi dan multilevel (Cronk, 2001). Analisis yang dilakukan dalam tahap keempat ini menggabungkan antara pengukuran secara kuantitatif dengan kualitatif. Information Economics (IE) adalah salah satu metodologi analisis investasi SI/TI yang termasuk dalam tahap keempat. Dalam IE perhitungan biaya dan manfaat tidak hanya berdasarkan atas perhitungan Return on Investment (ROI) semata, akan tetapi juga melibatkan aspek lain yang memberikan dampak ekonomis dan layak untuk dipertimbangkan oleh perusahaan. 1.2. Rumusan Permasalahan Sejalan dengan perkembangan SI/TI yang sangat pesat maka sudah selayaknya metodologi yang digunakan untuk menganalisis investasi SI/TI menyesuaikan dengan perkembangan tersebut. Metodologi IE versi kedua dikembangkan oleh Marylin M. Parker pada tahun 1996 (Parker, 1996). Pada IE versi kedua tersebut, dikembangkan suatu klasifikasi nilai beserta komponennya. Komponen-komponen tersebut ada yang masuk dalam domain bisnis maupun dalam domain teknologi. Sayangnya pengembangan klasifikasi nilai tersebut tidak dilengkapi dengan pemberian bobot nilai perusahaan. Hal ini akan menyebabkan sebuah perusahaan maupun individu yang akan menggunakannya menentukan sendiri bobot nilai perusahaan sesuai dengan interpretasinya masing-masing. Sehingga kemungkinan hasil akhir yang didapat mempunyai makna yang berbeda antara satu analis dengan analis yang lain walaupun kedua analis tersebut sedang menganalisis sebuah proyek yang sama dan di dalam perusahaan yang sama pula. Dengan dibuatnya acuan bobot nilai perusahaan, diharapkan dapat menyatukan interpretasi-interpretasi yang berbeda tersebut. Walaupun IE mempunyai kelebihan karena menggabungkan pengukuran secara kualitatif dengan kuantitatif, akan tetapi IE mempunyai kelemahan dalam pemodelan yang digunakannya (Mahmood, 1999). Model yang digunakan tersebut dinilai terlalu sederhana karena pada kenyataannya SI/TI mencakup suatu hubungan variabel dan parameter yang kompleks. Contohnya dalam menentukan nilai perusahaan, IE hanya menggunakan dua parameter pengukuran yaitu Line of Business (Lini Bisnis) dan IS/IT Support (Dukungan SI/TI). Kedua parameter tersebut merupakan parameter yang mewakili keadaan internal perusahaan. Sedangkan saat ini investasi SI/TI pada sebuah perusahaan juga dipengaruhi oleh keadaan eksternalnya. Seperti contohnya sebuah perusahaan baru yang bergerak di dalam bidang pemesanan tiket pesawat terbang. Perusahaan tersebut tidak mempunyai pilihan selain berinvestasi di bidang SI/TI karena pada saat ini para pesaingnya telah tersambung dengan perusahaan-perusahaan maskapai penerbangan secara On Line. Business Pressures (Tekanan Bisnis) dapat dipilih sebagai parameter tambahan karena tekanan bisnis mewakili semua keadaan eksternal (lingkungan, organisasi dan teknologi) yang mempengaruhi cara sebuah perusahaan berbisnis (Turban, 1996). 1.3. Tujuan dan Manfaat Tujuan pengembangan ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. Memperbaiki pemodelan yang digunakan dalam menentukan posisi perusahaan yaitu dengan menambahkan satu parameter yang mewakili keadaan eksternal perusahaan. 2. Membuat sebuah acuan bobot nilai perusahaan yang sesuai dengan perkembangan nilai beserta komponennya pada IE versi kedua (Parker, 1996) dan juga sesuai dengan perkembangan parameter penentuan posisi perusahaan pada tesis ini. Manfaat pengembangan ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. Dengan proses pembelajaran yang berkesinambungan, metodologi IE ini akan terus lebih baik dibanding dengan sebelumnya sehingga perkembangan metodologi IE tersebut dapat sejalan dengan perubahan dunia bisnis dan SI/TI yang sangat cepat. 2. Dengan membuat acuan bobot nilai, proses analisis dapat lebih cepat karena para analis tidak perlu lagi menentukan bobot nilai perusahaan berdasarkan interpretasinya masing-masing. 3. Dengan pemodelan yang telah diperbaiki, metodologi IE diharapkan menjadi lebih akurat. 1.4. Ruang Lingkup Disebabkan oleh luasnya cakupan dan metode dalam mengembangkan metodologi IE, maka ruang lingkup pengembangan dan penulisan tesis ini adalah sebagai berikut: 1. Metodologi yang dibahas adalah metodologi IE versi pertama (Parker, 1988) dan metodologi IE versi kedua (Parker, 1996). 2. Menggunakan beberapa asumsi yang didasari oleh data dan asumsi pendukung yang berasal dari daftar acuan dan daftar pustaka. 3. Tekanan bisnis yang dibahas dalam tesis ini yaitu tekanan bisnis yang berasal dari tekanan teknologi. Karena perkembangan teknologi terutama SI/TI yang cepat sangat mempengaruhi sekali cara perusahaan melakukan bisnisnya. 4. Komponen-komponen nilai yang digunakan pada pengembangan metodologi IE dalam tesis ini mengacu kepada contoh kasus dalam buku IE versi kedua (Parker, 1996). 5. Penentuan tinggi atau rendahnya dalam pemberian bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) berdasarkan perbandingan antar komponen nilai yang sejenis dari semua kuadran yang ada. 6. Kasus yang digunakan untuk memberikan contoh penerapan metodologi IE yang telah dikembangkan pada penulisan tesis ini diambil dari tesis dengan tema penerapan metodologi IE yang tersedia (Rinaldi, 2002)(Sulitijo, 2001). Ada dua buah tesis yang digunakan sebagai contoh, yaitu: tesis yang mengevaluasi investasi SI/TI kartu kredit pada sebuah bank (Rinaldi, 2002), dan tesis yang mengevaluasi investasi Sistem Informasi Eksekutif (SIE) pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri asuransi kerugian (Sulistijo, 2001). Komponen-komponen nilai, nilai dan bobot nilai pada contoh penerapan tersebut telah disesuaikan dengan metodologi IE yang telah dikembangkan pada tesis ini. Sedangkan analisis keadaan tekanan bisnis pada contoh tersebut dilakukan berdasarkan kepada keadaan pada saat penulisan tesis yang digunakan sebagai contoh penerapan tersebut dibuat. 7. Uji validasi yang dilakukan hanya merupakan uji validasi sederhana, yaitu mengevaluasi perhitungan total nilai proyek SI/TI sebelum dan sesudah adanya penambahan parameter tekanan bisnis. Pembahasan dititikberatkan terhadap perubahan bobot nilai pada komponen nilai competitive response dan service and quality yang disebabkan oleh penambahan parameter tekanan bisnis. Perhitungan total nilai proyek SI/TI sebelum adanya penambahan parameter tekanan bisnis diambil dari tesis yang digunakan sebagai contoh penerapan (Rinaldi, 2002)(Sulistijo, 2001). Hasil evaluasi kedua contoh tersebut bukan merupakan tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai besarnya pengaruh pengembangan metodologi IE yang telah dilakukan terhadap keakuratan metodologi IE. Hal tersebut disebabkan karena kedua contoh di atas hanya sebagai contoh dalam menerapkan metodologi IE yang telah dikembangkan dalam tesis ini. 1.5. Sistematika Penulisan Penulisan tesis ini dilakukan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan berbagai hal pokok yang mendasari penulisan tesis ini, mencakup latar belakang pengembangan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan serta ruang lingkup pengembangan tesis ini. 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini disajikan kerangka teori yang mendasari penulisan tesis, mencakup teori IE (Parker, 1988)(Parker, 1996) beserta teori penunjang lainnya (Turban, 1996) yang dapat digunakan untuk mengembangkan metodologi IE. Teori IE yang dibahas dalam bab ini secara keseluruhan tidak dibahas secara detail. Pembahasan akan lebih difokuskan kepada hal yang menyangkut Corporate Value (Nilai Perusahaan) seperti cara menentukan posisi perusahaan dan acuan bobot nilai perusahaan. 3. BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN Bab ini berisi analisis-analisis yang melandasi pengembangan dan hasil akhir dari pengembangan metodologi IE . 4. BAB IV CONTOH PENERAPAN DARI HASIL PENGEMBANGAN Dalam bab ini akan diberikan contoh penggunaan metodologi IE yang telah dikembangkan dengan menggunakan kasus yang diambil dari tesis dengan tema penerapan metodologi IE yang tersedia (Rinaldi, 2002)(Sulistijo, 2001). 5. BAB V PENUTUP Bab ini akan berisi mengenai kesimpulan yang diambil dari hasil pengembangan metodologi IE yang telah dilakukan dan saran-saran yang dapat diberikan.