MATEMATIKA Matematika Sebagai Bahasa Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan ingin kita sampaikan. Lambang-lambang matematika bersifat “artifisial” yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya. Bahasa verbal seperti tlah kita lihat sebelumnya mempunyai beberapa kekurangan yang sangat mengganggu. Dalam hal ini dapat kita katakan bahwa matematika adalah bahasa yang berusaha untuk menghilangkan sifat subur, majemuk dan emosional dari bahasa verbal Sifat Kuantitatif dari Matematika Matematika mengembangkan bahasa numerik yang memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. Sifat kuantitatif dari matematika ini meningkatkan daya prediktif dan control dari ilmu. Ilmu memberikan jawaban yng lebih bersifat eksak yang memungkinkan pemecahan masalah secara lebih tepat dan cermat. Pada dasarnya matematika diperlukan oleh semua disiplin keilmuan untuk meningkatkan daya prediksi dan control ilmu tersebut. Matematika : Sarana Berpikir Deduktif Seperti diketahui berpikir deduktif adalah proses pengambilan kesimpulan berdasarkan kepada premis-premis yang kebenarannya telah ditentukan. Deduktif matematika menemukan pengetahuan yang baru berdasarkan premis-premis tertentu. Perkembangan Matematika Ditinjau dari perkembangannya maka ilmu dapat dibagi dalam tiga tahap yakni tahap sistematika, komparatif dan kuantiatif. Pada tahap pertama dan kedua bahasa verbal sangat berperan baik namun pada tahap ketiga pengetahuan membutuhkan matematika. Selain sebagai bahasa matematika juga berfungsi sebagai alat berpikir atau metode berpikir logis. Matematika pada garis besarnya merupakan pengetahuan yang disusun secara konsisten berdasarkan logika deduktif. Menurut Griffits dan Howson membagi sejarah perkembangan matematika menjadi empat tahap. Beberapa Aliran dalam Filsafat Matematika Menurut pendapat Imanuel Kant aliran matematika adalah logistic, menurut Jan Brouwer aliran matematika adalah intuisionis. Disamping 2 aliran ini terdapat aliran ketiga yang dipelopori David Hilbert yang disebut formalis. Matematika dan Peradaban Tanpa matematika maka pengetahuan akan berhenti pada tahap kualitatif yang tidak memungkinkan untuk meningkatkan penalarannya lebih jauh. Singkatnya, bagi bidang keilmuan modern, matematika adalah sesuatu yang imperatif: sebuah sarana untuk meningkatkan kemampuan penalaran deduktif. STATISTIKA Peluang yang merupakan konsep dasar statistika, merupakan konsep baru yang tidak dikenal dalam pemikiran Yunani kuno, Romawi dan bahkan Eropa dalam abad pertengahan. Statistika relative sangat mudah dibandingkan dengan matematika, berkembang sangat cepatterutama dalam dasawarsa lima puluh tahun belakangan ini. Statistika dan Cara Berpikir Induktif Penarikan kesimpulan induktif pada hakikatnya berbeda dengan penarikan kesimpulan secara deduktif. Penalaran induktif meskipun premis-premisnya benar dan penarikan kesimpulannya sah, namun hasil kesimpulan belum tentu benar. Statistika memberikan cara untuk dapat menarik kesimpulan yang bersifat umum dengan jalan mengamati hanya sebagian dari populasi yang bersangkutan. Tidak seteliti kesimpulan yang ditarik berdasarkan penelitian seluruh populasi namun hal ini sudah memenuhi syarat. Statistika mampu memberikan secara kuantitatif tingkat ketelitian dari kesimpulan yang ditarik tersebut, yang pada pokoknya didasarkan pada asas yang sangat sederhana, yakn mkin besar contoh yang diambil maka tingkt ketelitiannya semakin tinggi, begitu pula sebaliknya. Statistika juga memberikan kemampuan kepada kita untuk mengetahui apakah suatu hubungan kausalita antara dua faktor atau lebih bersifat kebetulan atau memang benar-benar terkait dalam suatu hubungan yang besifat empiris. Jadi dalam hal ini statistika berfungsi meningkatkan ketelitian pengamatan kita dalam menarik kesimpulan dengan jalan menghindarkan hubungan semu yang bersifat kebetulan. Secara hakik statistika mempunyai kedudukan yang sama dalam penarikan kesimpulan induktif seperti matematika dalam penarikan kesimpulan secara deduktif. Karakteristik Berpikir Induktif Logika induktif tidak memberi kepastian, namun sekedar tingkat peluang bahwa untuk premis-premis tertentu dapat ditarik. Dasar dari teori statistika adalah teori peluang. Teori peluang merupakan cabang dari matematika sedangkan statistika sendiri merupakan disiplin tersendiri. Statistika merupakan sarana berpikir yang diperlukan untuk memproses pengetahuan secara ilmiah.