Laporan Keuangan Konsolidasian Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2007 (TIDAK DIREVIEW) DAN 2006 (REVIEW) Daftar Isi Halaman Neraca Konsolidasian .............................................................................................................. 1-4 Laporan Laba Rugi Konsolidasian ........................................................................................... 5-6 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian............................................................................. 7-8 Laporan Arus Kas Konsolidasian............................................................................................. 9 - 10 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ..................................................................... 11 - 137 Daftar Informasi Tambahan .................................................................................................... ****************** 138 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan 2007 2006 2e 3.638.853 3.266.239 2e, 3 19.848.653 22.206.410 804.211 665.835 12.373.814 15.620.965 1.345.381 15.486.794 740.222 11.285.006 16.832.175 12.025.228 (1.172.793) (1.154.886) AKTIVA Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp13.064 dan Rp6.317 per 31 Maret 2007 dan 2006 2d, 2e, 2o, 4, 36, 47a Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp129.673 dan Rp155.359 per 31 Maret 2007 dan 2006 2f, 2o, 5, 36 Surat-surat Berharga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 2d, 2g, 2o, 6, 36, 47a Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan/ (kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/ (penurunan) nilai surat-surat berharga dan penyisihan penghapusan 15.659.382 10.870.342 2d, 2h, 2o, 7, 47a 90.629.210 92.225.298 2d, 2i, 2o, 8, 36, 47a 1.808.926 2.116.312 2j, 2o, 9, 36 694.224 210.037 2k, 2o, 10, 36 377.778 452.204 840.578 113.551.478 1.060.566 104.165.390 Jumlah Kredit yang Diberikan Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan 114.392.056 (85.783) 105.225.956 (151.136) Jumlah Kredit yang Diberikan setelah pendapatan yang ditangguhkan Dikurangi: Penyisihan penghapusan 114.306.273 (15.513.022) 105.074.820 (12.898.059) 98.793.251 92.176.761 3.297.353 3.577.128 90.750 65.881 Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp821.167 dan Rp937.337 per 31 Maret 2007 dan 2006 Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp8.600 dan RpNihil per 31 Maret 2007 dan 2006 Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp4.172 dan Rp4.569 per 31 Maret 2007 dan 2006 Kredit yang Diberikan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 2d, 2l, 2o, 11, 36, 47a, 54 Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp70.176 dan Rp166.248 per 31 Maret 2007 dan 2006 2d, 2m, 2o, 12, 36, 47a Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp73.743 dan Rp73.298 per 31 Maret 2007 dan 2006 2n, 2o, 13, 36 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan 2007 2006 AKTIVA (lanjutan) Aktiva Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi masing-masing sebesar Rp3.539.465 dan Rp2.985.684 per 31 Maret 2007 dan 2006 2p, 14 4.605.909 5.147.633 Aktiva Pajak Tangguhan - bersih 2v, 27e 3.330.263 1.912.688 2d, 2q, 2r, 15 5.073.104 4.371.257 261.025.681 254.884.990 Aktiva Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp818.268 dan Rp374.678 per 31 Maret 2007 dan 2006 JUMLAH AKTIVA Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 2 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan 2007 2006 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban Segera Simpanan Giro Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 676.730 622.344 322.437 47.602.569 265.945 43.883.144 47.925.006 44.149.089 54.592 60.049.224 12.374 43.832.170 60.103.816 43.844.544 396.163 89.872.712 693.362 109.395.274 90.268.875 110.088.636 198.297.697 198.082.269 674.540 763.347 4.173.366 500.538 2.933.592 4.965.477 5.611.253 8.399.607 2d, 2s, 16, 47a Tabungan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 2d, 2s, 17, 47a Deposito berjangka Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 2d, 2s, 18, 47a Jumlah Simpanan Simpanan dari Bank Lain Giro dan Tabungan Inter-bank call money Deposito berjangka 2d, 2t, 19, 47a 2t, 20 2t, 21 Jumlah Simpanan dari Bank Lain Hutang atas Surat-surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali 2j, 22 3.270.813 1.589.709 Kewajiban Derivatif 2k, 10 91.062 182.279 2m, 23, 47a 3.367.529 3.743.376 2u, 24 3.933.160 3.697.378 Pinjaman yang Diterima 2d, 25, 47a 3.293.200 3.426.777 Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi 2o, 26, 45 456.529 452.233 535.128 761.226 Kewajiban Akseptasi Surat Berharga yang Diterbitkan - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp3.011 dan Rp1.846 per 31 Maret 2007 dan 2006 Beban yang Masih Harus Dibayar Hutang Pajak 2v, 27a 632.789 239.874 Kewajiban Lain-lain 2y, 28 9.356.764 5.546.966 29 4.136.405 4.246.922 233.659.059 230.990.960 Pinjaman Subordinasi JUMLAH KEWAJIBAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 3 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan 2007 2006 KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan) Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi 2ad, 30 5.104 4.904 EKUITAS Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar Modal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.631.968.491 lembar Saham Biasa Seri B per 31 Maret 2007 (1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.289.578.330 lembar Saham Biasa Seri B per 31 Maret 2006) 31a 10.315.984 10.144.789 Tambahan Modal Disetor/Agio Saham 31b 6.434.182 6.016.827 2c 89.688 70.796 2g, 2h 224.364 (110.402) Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Keuntungan/(kerugian) bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan Selisih Revaluasi Aktiva Tetap 2p, 2ad, 14, 31c Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan 2n, 2ad, 31e Opsi Saham 2z, 32 Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003) Sudah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya 31d 31d Jumlah Saldo Laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 4 3.046.936 5.595 3.046.936 (1.895) 105.277 206.596 2.575.369 4.564.123 2.560.285 1.955.194 7.139.492 4.515.479 27.361.518 23.889.126 261.025.681 254.884.990 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan 2007 2006 6.601.804 159.535 6.472.837 150.522 6.761.339 6.623.359 (2.928.971) (32.966) (4.289.818) (7.428) (2.961.937) (4.297.246) 3.799.402 2.326.113 485.903 86.807 141.091 338.656 103.076 111.936 713.801 553.668 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Provisi dan komisi atas kredit yang diberikan 2l, 2w, 2ad, 33 2x, 33 Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Beban bunga Beban pendanaan lainnya 2w, 34 Jumlah Beban Bunga PENDAPATAN BUNGA - BERSIH Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi lainnya Laba selisih kurs - bersih Lain-lain 2x 2c 35 Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan Penyisihan Penghapusan atas Aktiva Produktif 2o, 36 Pembalikan Penyisihan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi 2o, 26c 62.196 94.417 Pembalikan/(Pembentukan) Penyisihan Lainnya 15, 28, 37 (18.375) 41.150 Keuntungan/(Kerugian) dari Kenaikan/(Penurunan) Nilai Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah 2g, 2h, 38 (36.628) 72.845 2g, 2h, 2ad, 39 61.245 165.246 2p, 40 2d, 2y, 2z, 32, 41, 42, 47 43 (710.340) (794.907) (163.857) (637.038) (695.295) (132.878) (1.669.104) (1.465.211) Keuntungan dari Penjualan Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Beban Operasional Lainnya Beban umum dan administrasi Beban gaji dan tunjangan Lain-lain - bersih Jumlah Beban Operasional Lainnya LABA OPERASIONAL Pendapatan Bukan Operasional - Bersih 44 LABA SEBELUM BEBAN PAJAK DAN HAK MINORITAS Manfaat/(Beban) Pajak Tahun Berjalan Tangguhan 2v, 27b, 27c 2v, 27b, 27d Jumlah Beban Pajak LABA SEBELUM HAK MINORITAS (1.441.866) 1.470.671 780.510 9.149 6.468 1.479.820 786.978 (477.731) 24.608 (13.028) (263.709) (453.123) (276.737) 1.026.697 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI (295) LABA BERSIH 1.026.402 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 5 (1.007.718) 510.241 (199) 510.042 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan LABA PER SAHAM Dasar (dalam Rupiah penuh) Dilusian (dalam Rupiah penuh) 2007 2006 2aa 49,75 49,65 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 6 25,14 24,96 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan Saldo per 31 Desember 2005 Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) 2z, 31a, 31b, 32 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 2b Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan 2g, 2h Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Keuntungan/ (Kerugian) Bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Selisih Kurs Pemerintah karena Penjabaran yang Tersedia Laporan Keuangan untuk Dijual dalam Mata Setelah Dikurangi Uang Asing Pajak Tangguhan Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham 10.127.859 6.006.255 108.923 16.930 10.572 - - - (38.127) Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Selisih Revaluasi Aktiva Tetap (241.961) 3.046.936 Saldo Laba *) Opsi Saham (14.063) - - - - - - Sudah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya 2.560.285 1.445.152 4.005.437 - - - 25.142 - - - - (38.127) 131.559 175.012 (2.360) Jumlah Jumlah Ekuitas 23.214.398 - - - 131.559 - - - - - - Pengakuan opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - - - - - 33.944 - - - 33.944 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan - - - - - 12.168 - - - - 12.168 Laba bersih untuk periode tiga bulan yang berakhir per tanggal 31 Maret 2006 Saldo per 31 Maret 2006 (review) Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) 2z, 31a, 31b, 32 - - - 10.144.789 6.016.827 70.796 - - (110.402) 3.046.936 (1.895) - - 510.042 510.042 510.042 206.596 2.560.285 1.955.194 4.515.479 23.889.126 - - 389.949 170.820 417.121 - - - - Cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2005 31d - - - - - - - 15.084 (15.084) Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2005 31d - - - - - - - - (301.685) (301.685) (301.685) - - - - - - - - (12.067) (12.067) (12.067) - - 16.071 - - - - - - - 16.071 339.974 Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dari laba bersih tahun 2005 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 2b Kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan 2g, 2h (197.992) - - - - - - 339.974 - - - - - - Pengakuan opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - - - - - 96.726 - - - 96.726 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan - - - - - 11.213 - - - - 11.213 Laba bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir per tanggal 31 Desember 2006 Saldo per 31 Desember 2006 - - - - - - - - 1.911.363 1.911.363 1.911.363 10.315.609 6.433.948 86.867 229.572 3.046.936 9.318 105.330 2.575.369 3.537.721 6.113.090 26.340.670 *) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 7 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan Saldo per 31 Desember 2006 Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) 2z, 31a, 31b, 32 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Keuntungan/ (Kerugian) Bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Selisih Kurs Pemerintah karena Penjabaran yang Tersedia Laporan Keuangan untuk Dijual dalam Mata Setelah Dikurangi Uang Asing Pajak Tangguhan Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Selisih Revaluasi Aktiva Tetap Saldo Laba *) Opsi Saham 105.330 Sudah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya 2.575.369 3.537.721 6.113.090 - - - 556 Jumlah Jumlah Ekuitas 10.315.609 6.433.948 86.867 229.572 3.046.936 9.318 375 234 - - - - - - - - - - - 2.821 - - - - - - (5.208) (53) 26.340.670 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 2b - - 2.821 Kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan 2g, 2h - - - Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan - - - - - - - - - Laba bersih untuk periode tiga bulan yang berakhir per tanggal 31 Maret 2007 - - - - - - - - 1.026.402 1.026.402 1.026.402 10.315.984 6.434.182 89.688 224.364 3.046.936 5.595 105.277 2.575.369 4.564.123 7.139.492 27.361.518 (5.208) Pengakuan opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) Saldo per 31 Maret 2007 (3.723) *) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 8 (3.723) PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan 2007 2006 6.723.935 645.438 (2.984.377) (32.966) 6.319.252 489.178 (4.222.547) (7.428) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan pendapatan komisi dan provisi Pembayaran beban bunga Pembayaran beban pendanaan lainnya Penerimaan dari Penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah untuk diperdagangkan Pembelian Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah untuk diperdagangkan Laba (rugi) selisih kurs - bersih Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Pendapatan/(beban) bukan operasional - lainnya 2l, 2w, 2ad 2x 2w 2g, 2h, 2ad 2c, 2h 2y, 2z 2p Laba sebelum perubahan aktiva dan kewajiban operasional (Kenaikan)/penurunan atas aktiva operasional: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah untuk diperdagangkan Tagihan lainnya - transaksi perdagangan Kredit yang diberikan Penerimaan atas aktiva produktif yang telah dihapusbukukan Aktiva lain-lain Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional: Giro Tabungan Deposito berjangka Inter-bank call money Kewajiban segera Hutang pajak Kewajiban lain-lain Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Selisih kurs karena penjabaran Laporan Keuangan dalam mata uang asing 526.737 (582.029) 729.881 300.577 (163.858) (753.081) (562.893) (9.589) 5.745.628 2f, 2o (2.969.965) 7.995.601 2g, 2o 2i, 2o 2l, 2o (357.326) 126.694 3.206.765 244.723 (150.056) (2.102) 772.495 (949.764) 204.936 (146.730) (1.777.725) (118.084) (7.326.094) (1.136.334) (18.254) (1.427.743) 2.135.463 (1.003) (3.244.344) (3.308.659) (4.398.050) 2.095.573 (52.941) (45.254) (311.681) (13.448) 2q, 2r 2v 2n, 2y 2o 2.822 Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional (5.728.342) 2g 2h 2h 2p 2n 2j Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 9 (1.017.485) 4.007.153 384.871 (132.877) (611.313) (486.013) 27.854 3.837.775 2s 2s 2s 2t ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan/(kenaikan) surat-surat berharga - tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (Kenaikan)/penurunan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Penebusan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang jatuh tempo Penambahan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Penerimaan dari penjualan aktiva tetap Pembelian aktiva tetap (Kenaikan)/penurunan penyertaan saham (Kenaikan)/Penurunan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 994.983 2.873.036 222.554 1.525 (16.955) (10.087) (38.125) 4.303.135 (99.951) (102.428) 40.331 (31.662) 2.185 - 107.006 3.070.073 (84.519) PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan atas surat-surat berharga yang diterbitkan Penurunan atas pinjaman yang diterima Penurunan atas pinjaman subordinasi Kenaikan surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Penurunan surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Eksekusi hak opsi saham 2g 2007 2006 139.277 (799.286) (20.955) 139.164 2j 2z Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (286.091) (733.608) (155.344) - 1.411.033 557 (456.711) 25.142 869.790 (1.606.612) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (1.788.479) 2.612.004 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 26.093.260 23.532.797 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 24.304.781 26.144.801 3.638.853 19.848.653 817.275 3.266.239 22.206.410 672.152 24.304.781 26.144.801 Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain 2e 2e, 3 2e, 4 Jumlah kas dan setara kas Informasi Tambahan Arus Kas Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diperdagangkan Pengakuan opsi saham berasal dari program kompensasi manajemen berbasis saham Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 10 (5.208) 131.559 (36.628) 72.845 - 33.944 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM a. Pendirian Usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri” atau “Bank”) didirikan di Negara Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998 dan berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 2 Oktober 1998. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998. Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (BBD), PT Bank Dagang Negara (Persero) (BDN), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (Bank Exim) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (Bapindo) (selanjutnya secara bersama-sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”). Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah melakukan usaha dibidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dilakukan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program Management Stock Option Plan (MSOP) berdasarkan jumlah lembar opsi saham yang telah dieksekusi. Selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2007 dan 2006 jumlah opsi saham yang telah dieksekusi masing-masing sebanyak 751.025 lembar saham dan 33.860.967 lembar saham (Catatan 32). Eksekusi saham selama Kuartal I 2007 dan 2006 mengakibatkan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh masing-masing sebesar Rp375 dan Rp16.930 serta penambahan agio saham masing-masing sebesar Rp234 dan Rp10.572 yang berasal dari selisih harga eksekusi dan nilai pasar opsi saham, dengan harga nominal Rp500 per lembar saham. Perubahan Anggaran Dasar berkaitan dengan perubahan struktur permodalan tersebut sampai saat ini masih dalam proses pengurusan. b. Penggabungan Usaha Pada akhir bulan Pebruari 1998, Pemerintah mengumumkan rencana untuk merestrukturisasi Bank Peserta Penggabungan. Sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut, Pemerintah mendirikan Bank Mandiri pada bulan Oktober 1998 dengan penyetoran tunai dan pengalihan saham Pemerintah Republik Indonesia pada Bank Peserta Penggabungan (Catatan 31a dan 31b). Selisih antara harga transfer dan nilai buku saham pada saat akuisisi tidak dihitung karena dinilai tidak praktis. Seluruh kerugian yang timbul selama periode akuisisi diakui dalam Program Rekapitalisasi. Rencana restrukturisasi di atas dirancang untuk penggabungan usaha Bank Peserta Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri. Restrukturisasi Bank Peserta Penggabungan dan Bank Mandiri juga mencakup: • • • • Restrukturisasi kredit yang diberikan. Restrukturisasi aktiva non-kredit yang diberikan. Rasionalisasi kantor cabang lokal dan luar negeri. Rasionalisasi sumber daya manusia. 11 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM (lanjutan) b. Penggabungan Usaha (lanjutan) Berdasarkan Akta Penggabungan Usaha No. 100 tanggal 24 Juli 1999 yang dibuat di hadapan Notaris Sutjipto, S.H., Bank Peserta Penggabungan secara hukum melakukan penggabungan usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta penggabungan usaha tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan disetujui oleh Gubernur Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal 29 Juli 1999. Penggabungan ini dinyatakan sah oleh Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No. 09031827089 tanggal 31 Juli 1999. Pada tanggal efektif penggabungan usaha: • Semua aktiva dan kewajiban Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan. • Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan dialihkan dan dioperasikan oleh Bank Mandiri. • Bank Mandiri mendapat tambahan modal disetor sebesar Rp1.000.000 (nilai penuh) atau setara dengan 1 (satu) lembar saham yang merupakan sisa saham yang dimiliki oleh Pemerintah pada masing-masing Bank Peserta Penggabungan (Catatan 31a dan 31b). Pada tanggal efektif yang sama, Bank Peserta Penggabungan secara hukum dibubarkan tanpa proses likuidasi dan Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan menerima hak dan kewajiban dari Bank Peserta Penggabungan. c. Rekapitalisasi Dalam rangka mengatasi kondisi ekonomi yang memburuk di Indonesia pada sektor perbankan, pada tanggal 31 Desember 1998, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 1998 tentang Program Rekapitalisasi Bank Umum yang bertujuan untuk meningkatkan permodalan bank umum agar dapat memenuhi Rasio Kecukupan Modal (CAR) minimum sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Keikutsertaan bank umum dalam Program Rekapitalisasi didasarkan pada persyaratan dan prosedur yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama tersebut, Pemerintah, antara lain, harus melakukan Program Rekapitalisasi Bank Umum terhadap seluruh Bank Milik Negara, Bank Pembangunan Daerah dan Bank Umum yang berstatus “Bank Take Over” (BTO) oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Pada tanggal 28 Mei 1999, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999 (PP No. 52/1999) tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia pada Bank Mandiri melalui penerbitan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Menteri Keuangan dengan nilai maksimum Rp137.800.000. Pelaksanaan PP No. 52/1999 diatur dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 389/KMK.017/1999 dan No. 1/10/KEP/GBI tanggal 29 Juli 1999. 12 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Rekapitalisasi (lanjutan) Selama Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum diterbitkan, Bank Mandiri mengakui adanya “Tagihan kepada Pemerintah” sebesar Rp137.800.000 sesuai dengan penegasan Komitmen Pemerintah dari Menteri Keuangan melalui Surat No. S-360/MK.017/1999 tanggal 29 September 1999 dan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN melalui Surat No. S-510/M-PBUMN/1999 tanggal 29 September 1999. Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 1/1/GBI/DPIP tanggal 11 Oktober 1999 perihal penerbitan obligasi/surat utang pemerintah dalam rangka penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia di Bank Mandiri, Bank Indonesia menyetujui tagihan kepada Pemerintah tersebut di atas termasuk dalam modal inti Bank Mandiri (Tier I) dalam perhitungan Rasio Kecukupan Modal (CAR) pada tanggal 31 Juli 1999 sampai dengan 30 September 1999, dengan syarat bahwa selambatlambatnya tanggal 15 Oktober 1999, Obligasi/Surat Utang Pemerintah telah diterima oleh Bank Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 1999 tanggal 24 Desember 1999 tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia di Bank Mandiri dalam rangka Program Rekapitalisasi, Pemerintah Republik Indonesia menambah penyertaan modal sampai sejumlah maksimum Rp42.200.000, sehingga penyertaan secara keseluruhan menjadi setinggitingginya sebesar Rp180.000.000. Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 dan No. 97 Tahun 1999 tersebut di atas, maka dalam Perjanjian Rekapitalisasi Sementara antara Pemerintah dengan Bank Mandiri serta perubahannya, Pemerintah telah mengeluarkan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dalam 2 (dua) tahap, yaitu Rp103.000.000 pada tanggal 13 Oktober 1999 dan Rp75.000.000 pada tanggal 28 Desember 1999, sehingga pada tanggal 31 Desember 1999, jumlah keseluruhan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut menjadi sebesar Rp178.000.000. Berdasarkan Kontrak Manajemen tanggal 8 April 2000 antara Bank Mandiri dan Pemerintah ditetapkan jumlah kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri sebesar Rp173.931.000, atau lebih kecil dari jumlah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Dari kelebihan tersebut, sebesar Rp1.412.000 ditahan sebagai tambahan modal disetor, sedangkan sisa sebesar Rp2.657.000 dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 dalam bentuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah sebanyak 2.657.000 (dua juta enam ratus lima puluh tujuh ribu) unit. Sesuai surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-174/MK.01/2003 tanggal 24 April 2003 tentang pengembalian kelebihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang sebelumnya ditahan sebagai tambahan modal, Bank Mandiri telah mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah sebesar Rp1.412.000 kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 (Catatan 31b). Menteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan (KMK - RI) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan KMK No. 420/KMK-02/2003 tanggal 30 September 2003 yang antara lain memutuskan jumlah final tambahan penyertaan modal Pemerintah sebesar Rp173.801.315 (Catatan 31b). 13 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Penawaran Umum Perdana Saham Bank Mandiri telah menyampaikan pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tanggal 2 Juni 2003 dan telah dinyatakan efektif berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM No. S-1551/PM/2003 tanggal 27 Juni 2003. Pada tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat atas 4.000.000.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham yang dijual dengan harga Rp675 (nilai penuh) per lembar saham. Penawaran umum kepada masyarakat atas 4.000.000.000 lembar saham tersebut merupakan divestasi atas 20% saham Bank Mandiri milik Pemerintah Negara Republik Indonesia (Catatan 31a). Pada tanggal 14 Juli 2003, sebanyak 19.800.000.000 lembar saham Bank Mandiri telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat persetujuan dari Bursa Efek Jakarta No. S-1187/BEJ.PSJ/07-2003 tanggal 8 Juli 2003 dan Bursa Efek Surabaya No. JKT-028/LIST/BES/VII/2003 tanggal 10 Juli 2003. Nama perusahaan berubah dari semula PT Bank Mandiri (Persero) menjadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdasarkan perubahan anggaran dasar yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan telah diumumkan pada Berita Tambahan No. 6590 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003. e. Kuasi-Reorganisasi Untuk menghilangkan konsekuensi negatif karena dibebani dengan saldo rugi, Bank Mandiri melakukan kuasi-reorganisasi sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 29 Mei 2003. Penyesuaian kuasi-reorganisasi telah dibukukan pada tanggal 30 April 2003, di mana saldo rugi sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham. Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami perubahan sehubungan dengan perubahan tambahan modal disetor karena adanya kuasi-reorganisasi melalui Akta No. 130 yang dibuat dihadapan Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 29 September 2003 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-25309.HT.01.04.TH.2003 tanggal 23 Oktober 2003 dan diumumkan pada Berita Tambahan No. 93 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 910 tanggal 23 Oktober 2003. Pada tanggal 30 Oktober 2003, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) telah menyetujui kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003. Risalah rapat dari RUPSLB tersebut telah diaktakan oleh Notaris Sutjipto, S.H. dengan Akta No. 165 tanggal 30 Oktober 2003. f. Divestasi Kepemilikan Saham oleh Pemerintah Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan divestasi lanjutan atas 10% kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar saham melalui private placement (Catatan 31a). 14 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM (lanjutan) g. Struktur dan Manajemen Kantor pusat Bank Mandiri berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38 Jakarta, Indonesia. Per 31 Maret 2007 dan 2006 struktur kantor dalam dan luar negeri Bank Mandiri adalah sebagai berikut: 2007 Kantor wilayah dalam negeri Cabang dalam negeri: Kantor Hub Kantor Community Kantor Spoke Cash Outlet Cabang luar negeri Kantor Perwakilan 2006 10 10 58 98 336 432 924 4 1 54 98 334 423 909 4 1 Per 31 Maret 2007 dan 2006, Bank Mandiri memiliki cabang-cabang luar negeri yang berlokasi di Grand Cayman, Singapura, Hong Kong dan Timor Leste serta kantor perwakilan (Representative Office) di Shanghai, Cina. Pada tanggal 5 Juni 2006, melalui SK Direksi No. Kep.Dir/069/2006 struktur organisasi perseroan mengalami perubahan. Perubahan organisasi dimaksud termasuk pembagian tugas dan wewenang Direksi Perseroan juga telah disetujui oleh Komisaris Perseroan melalui suratnya No. COM/063/2006 tanggal 1 Juni 2006. Pada tanggal 12 Desember 2006, vide surat No. CMO/577/2006 Manajemen Bank Mandiri mengajukan Rencana Perubahan Struktur Organisasi Bank Mandiri berbasis Strategic Business Units kepada Komisaris Bank Mandiri. Komisaris vide surat No. COM/170/2006 tanggal 22 Desember 2006 telah menyetujui Perubahan Struktur Organisasi Bank Mandiri berbasis Strategic Business Units. Struktur Organisasi Bank Mandiri berbasis Strategic Business Units tersebut berlaku efektif terhitung mulai tanggal 9 Januari 2007 vide Surat Keputusan Direksi No. Kep.Dir/06A/2007 tanggal 9 Januari 2007. Jika dibandingkan dengan struktur organisasi sebelumnya, pada struktur organisasi Bank Mandiri yang baru terdapat beberapa perubahan dan secara garis besar terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu: 1. 2. 3. Business Units (BU) yang berfungsi sebagai motor utama pengembangan bisnis Bank yang terdiri dari 6 Direktorat yaitu Corporate Banking, Commercial Banking, Consumer Finance, Micro & Retail Banking, Treasury & International Banking, dan Special Asset Management. Corporate Center yang berfungsi untuk menangani hal-hal yang bersifat lebih ke strategi korporasi serta dukungan kebijakan perseroan, terdiri dari 4 Direktorat yaitu Risk Management, Compliance & Human Capital, Finance & Strategy dan Change Management Office, ditambah 2 group yaitu Internal Audit dan Corporate Secretary. Shared Service berupa support unit yang mendukung operasional Bank secara keseluruhan yang ditangani oleh Direktorat Technology & Operations. Perubahan struktur organisasi dan implementasi Strategic Business Units (SBU) ini bertujuan untuk mendukung pencapaian aspirasi Bank menjadi Dominant Multi-Specialist Bank. 15 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 1. UMUM (lanjutan) g. Struktur dan Manajemen (lanjutan) Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri per 31 Maret 2007 sesuai perubahan organisasi di atas dan per 31 Maret 2006 adalah sebagai berikut: 2007 2006 Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen : : : : : : : Edwin Gerungan*) Muchayat Soedarjono Richard Claproth Pradjoto Gunarni Soeworo Yap Tjay Soen Edwin Gerungan Muchayat Soedarjono Richard Claproth Pradjoto Gunarni Soeworo Yap Tjay Soen Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : : : : : : : : Agus Martowardojo Wayan Agus Mertayasa Omar Sjawaldy Anwar Zulkifli Zaini Abdul Rachman Sasmita Sentot A. Sentausa Bambang Setiawan**) Riswinandi Thomas Arifin Budi Gunadi Sadikin Agus Martowardojo Wayan Agus Mertayasa Omar Sjawaldy Anwar Johanes Bambang Kendarto Zulkifli Zaini Abdul Rachman Sasmita***) - *) Merangkap sebagai Komisaris Independen **) Merangkap sebagai Direktur Kepatuhan ***) Merangkap sebagai Direktur Kepatuhan sementara (menunggu persetujuan dari BI) Per 31 Maret 2007 dan 2006, Komite Audit Bank Mandiri terdiri dari: 2007 dan 2006 Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota : : : : : Gunarni Soeworo Soedarjono Yap Tjay Soen Zulkifli Djaelani Imam Sukarno Jumlah karyawan Bank Mandiri per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah 21.379 orang dan 21.179 orang. 16 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Keuangan Konsolidasian Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) mengenai “Akuntansi Perbankan“ dan prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta praktik-praktik akuntansi dan pedoman pelaporan dan akuntansi perbankan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal. Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan berdasarkan nilai historis dan basis akrual, kecuali untuk surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, tagihan dan kewajiban derivatif yang dicatat berdasarkan nilai wajar, obligasi lindung nilai yang dicatat berdasarkan nilai indeks, penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas dan tanah, bangunan serta peralatan tertentu yang telah direvaluasi. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas konsolidasian, yang termasuk setara kas adalah kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Laporan keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun sesuai dengan PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI). b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Mandiri. Suatu pengendalian atas suatu Anak Perusahaan lain dianggap ada bilamana Bank Mandiri menguasai lebih dari lima puluh persen (50%) hak suara pada Anak Perusahaan, atau Bank Mandiri dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota Direksi di Anak Perusahaan. Pada laporan keuangan konsolidasian Bank Mandiri, semua saldo dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Anak Perusahaan yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian per tanggal 31 Maret 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: Nama Anak Perusahaan Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL) PT Bank Syariah Mandiri (BSM) PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara PT Mandiri Sekuritas PT Bumi Daya Plaza Jenis Usaha Perbankan Perbankan Syariah Pengelolaan Properti Sekuritas Pengelolaan Properti Kedudukan London Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Persentase Pemilikan 100,00 99,99 99,00 95,69 93,33 BMEL didirikan tanggal 22 Juni 1999 berdasarkan “The Companies Act 1985 of the United Kingdom”. BMEL didirikan melalui konversi dari Bank Exim cabang London menjadi Anak Perusahaan, efektif sejak 31 Juli 1999. BMEL bertindak sebagai bank komersial untuk mewakili kepentingan Bank Mandiri. Kantor BMEL berlokasi di London, Inggris. 17 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) PT Bank Syariah Mandiri (BSM) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1973 dengan nama PT Bank Susila Bhakti, Anak Perusahaan dari ex-legacy BDN, berdasarkan akta notaris No.146 dari R. Soeratman, S.H. Nama perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris No. 23 dari Sutjipto, S.H. tanggal 8 September 1999, berganti nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Perusahaan menyelenggarakan usaha Bank dengan prinsip perbankan Syariah. PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 29 Oktober 1971 berdasarkan akta notaris No. 104 dari Abdul Latief, S.H. tanggal 29 Oktober 1971. Perusahaan menyelenggarakan usaha pengelolaan properti dan penyewaan kantor, termasuk kantor perusahaan sendiri dan Anak Perusahaan serta kantor pihak lainnya. PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara memiliki 25% modal saham PT Pengelola Investama Mandiri (PIM), suatu perusahaan yang didirikan untuk mengelola penyertaan-penyertaan saham milik Bank Mandiri. PT Mandiri Sekuritas didirikan pada tanggal 31 Juli 2000 berdasarkan akta notaris No. 116 dari Ny. Vita Buena, S.H. menggantikan Notaris Sutjipto, S.H. dan didirikan melalui penggabungan usaha PT Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas dan PT Merincorp Securindo. Penggabungan usaha tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia pada tanggal 25 Agustus 2000 berdasarkan Surat Keputusan No. C-18762.HT.01.01-TH.2000. PT Mandiri Sekuritas memiliki 99,9% modal saham PT Mandiri Manajemen Investasi, Anak Perusahaan yang didirikan tanggal 26 Oktober 2004 yang bergerak di bidang manajemen dan penasehat investasi. PT Bumi Daya Plaza didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris No. 33 dari Ny. Subagyo Reksodipuro, S.H. tanggal 22 Desember 1978. Perusahaan menyelenggarakan usaha pengelolaan dan penyewaan properti. PT Bumi Daya Plaza memiliki 75% modal saham PIM. Jumlah aktiva Anak Perusahaan tersebut per 31 Maret 2007 dan 2006 (sebelum eliminasi) berjumlah Rp15.220.621 dan Rp11.346.813 atau 5,83% dan 4,45% dari jumlah aktiva konsolidasian. Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan dalam mata uang asing milik cabang dan Anak Perusahaan luar negeri Bank Mandiri dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut: (1) Aktiva dan kewajiban, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal neraca. (2) Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlaku di bulan yang bersangkutan pada periode pelaporan keuangan. (3) Akun ekuitas - menggunakan kurs historis. (4) Laporan arus kas menggunakan kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal neraca, kecuali akun-akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsurunsur ekuitas menggunakan kurs historis. Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” pada kelompok Ekuitas dalam neraca konsolidasian. 18 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Bank Mandiri menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam Rupiah. Transaksi yang melibatkan mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, semua aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk tanggal 31 Maret 2007 dan 2006. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut (nilai penuh): ____ ____ 31 Maret 2007 1 Pound Sterling Inggris 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 100 Yen Jepang d. __ 17.848 12.148 9.125 7.726 31 Maret 2006 15.740 10.969 9.066 7.702 Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank Mandiri dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Semua transaksi penting dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan atau tidak dilakukan dengan syarat normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada Catatan 47a. Transaksi antara Bank Mandiri dengan Badan Usaha Milik Negara dan perusahaan-perusahaan yang dimiliki/dikendalikan negara, termasuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah (UP3) (institusi yang menggantikan BPPN) dan Lembaga Penjamin Simpanan (institusi baru yang menggantikan UP3) tidak diperlakukan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. e. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. f. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, penempatan “fixed term”, deposito berjangka, dan lain-lain. Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima dimuka. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldonya dikurangi dengan penyisihan penghapusan. g. Surat-surat Berharga Surat-surat berharga yang dimiliki terdiri dari surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia, medium term notes, floating rate notes, promissory notes, wesel ekspor, surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana, serta surat-surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek seperti saham dan obligasi. 19 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Surat-surat Berharga (lanjutan) Termasuk di dalam surat berharga adalah obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang tidak terkait dengan program rekapitalisasi seperti treasury bonds dan obligasi valuta asing. Obligasi atau surat hutang ini diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam rangka pengelolaan portofolio surat hutang negara dan diperoleh melalui pasar perdana dan juga pasar sekunder. Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aktiva bersih dari reksadana pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan pada tanggal neraca dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Penilaian surat berharga didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut: (1) Surat berharga untuk diperdagangkan disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar diakui pada laba rugi tahun berjalan. Pada saat surat berharga untuk diperdagangkan dijual, selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat pada akhir tahun diakui sebagai keuntungan atau kerugian dari penjualan yang direalisasi. (2) Surat berharga yang tersedia untuk dijual disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi tahun berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi pada saat realisasi. (3) Surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai perolehan yang disesuaikan dengan diskonto atau premium yang belum diamortisasi. Untuk surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tersebut. Untuk surat-surat berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar surat berharga ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya adalah sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aktiva bersih surat berharga tersebut. Penurunan nilai wajar permanen atas surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk sendiri diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek. Surat-surat berharga disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi penyisihan penghapusan dan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus. Surat-surat berharga tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca ketika Bank telah mentransfer semua risiko signifikan dan imbalan dari surat berharga tersebut. 20 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah adalah surat hutang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sehubungan dengan program rekapitalisasi bank-bank komersial. Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dicatat berdasarkan klasifikasi dari obligasi tersebut, dimana perlakuan akuntansinya adalah sama dengan perlakuan akuntansi untuk surat-surat berharga seperti dijelaskan pada Catatan 2g di atas, kecuali untuk obligasi lindung nilai yang dicatat pada nilai yang dihitung berdasarkan nilai tukar Rupiah dengan Dolar Amerika Serikat, sebagaimana diterbitkan oleh Reuters pada tanggal pelaporan. Laba atau rugi selisih kurs dari indeksasi obligasi lindung nilai diakui sebagai laba dan rugi tahun berjalan. Untuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar umumnya dihitung dengan referensi ke nilai pasar penawaran Bloomberg, atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) pada tanggal pelaporan neraca. Untuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tidak memiliki nilai penawaran, estimasi yang wajar atas nilai wajar ditentukan dengan menggunakan pendekatan yield-to-maturity. Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca ketika Bank telah mentransfer semua risiko signifikan dan imbalan dari obligasi tersebut. i. Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan adalah tagihan sebagai akibat dari perjanjian pemberian fasilitas perdagangan kepada debitur yang akan ditagih pada saat jatuh tempo, dinyatakan sebesar saldo dikurangi dengan penyisihan penghapusan. j. Surat-surat Berharga yang Dibeli/Dijual dengan Janji Dijual/Dibeli Kembali Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali disajikan sebagai aktiva dalam neraca konsolidasian sebesar jumlah penjualan kembali dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi dan penyisihan penghapusan. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (belum diamortisasi), dan diakui sebagai pendapatan selama periode sejak surat-surat berharga tersebut dibeli hingga dijual kembali. Surat-surat berharga yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali disajikan sebagai kewajiban dalam neraca konsolidasian sebesar jumlah pembelian kembali, dikurangi dengan bunga dibayar dimuka yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai biaya dibayar dimuka dan diakui sebagai beban selama jangka waktu sejak surat-surat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali. k. Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam neraca konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar, kurs Reuters pada tanggal laporan, pricing models atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) atas instrumen lainnya yang memiliki keserupaan karakteristik. Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung nilai atas arus kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dan (4) instrumen perdagangan, sebagai berikut: 21 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif (lanjutan) 1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai atas nilai wajar, dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling hapus dalam periode akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan terjadinya ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi tahun berjalan. 2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya pada bagian ekuitas secara terpisah. Bagian yang tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba atau rugi tahun berjalan. 3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya sebagai bagian dari penyesuaian penjabaran kumulatif dalam ekuitas, sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung nilai. 4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai) diakui sebagai laba atau rugi pada tahun berjalan. l. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu dan tagihan yang berasal dari transaksi perdagangan yang telah jatuh tempo yang belum diselesaikan dalam waktu 15 hari. Saldo kredit yang diberikan disajikan sebesar nilai pokok dikurangi penyisihan penghapusannya. Kredit sindikasi (kredit dalam rangka pembiayaan bersama) dan penerusan dinyatakan sebesar saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank dan Anak Perusahaan. Di dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan syariah yang terutama terdiri dari piutang syariah dan pembiayaan musyarakah. Piutang syariah adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli berdasarkan akad-akad murabahah, istishna, ijarah, hiwalah, rahn dan qardh. Pembiayaan musyarakah adalah akad di antara para pemilik modal (mitra musyarakah) yang menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan dengan pembagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal. Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Kredit yang dibeli dari BPPN Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang “Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari BPPN” yang berlaku untuk semua pembelian kredit dari BPPN sejak 1 Januari 2002. 22 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l. Kredit yang Diberikan (lanjutan) Kredit yang dibeli dari BPPN (lanjutan) Selisih antara pokok kredit dan harga pembelian diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan sebagai penyisihan penghapusan jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur. Koreksi atas pendapatan yang ditangguhkan dan penyisihan penghapusan hanya dapat dilakukan apabila Bank telah menerima pembayaran sebesar harga beli. Pendapatan dari kredit yang dibeli dari BPPN diakui secara tunai. Jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur diakui sebagai pengurang pokok kredit dan/atau pendapatan bunga sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam perjanjian kredit baru. Jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan pembayaran dari saldo pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga. Bank Indonesia memperbolehkan Bank untuk mengklasifikasikan semua kredit yang dibeli dari BPPN dalam kategori lancar selama 1 (satu) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Setelah itu, kredit tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan peraturan normal Bank Indonesia mengenai klasifikasi kredit. Bank Indonesia mengharuskan Bank untuk dapat menerima pembayaran kredit sebesar harga beli dalam waktu maksimum 5 (lima) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Saldo kredit yang belum dilunasi setelah 5 (lima) tahun harus dihapusbukukan oleh Bank. Restrukturisasi Kredit yang Diberikan Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan atau kombinasi dari keduanya. Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya, adalah kurang dari nilai buku kredit yang diberikan. Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru dalam rangka restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (deferred interest income) dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat pembayaran kredit diterima. m. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi disajikan sebesar nilai atas letters of credit atau sebesar nilai realisasi letters of credit yang telah diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan. 23 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. Penyertaan Saham Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik serta penyertaan sementara pada perusahaan debitur yang timbul akibat konversi kredit yang diberikan. Penyertaan saham dengan persentase kepemilikan 20% sampai dengan 50%, kecuali untuk penyertaan hasil konversi kredit yang diberikan menjadi saham, dicatat dengan metode ekuitas yaitu penyertaan dicatat sebesar biaya perolehan disesuaikan dengan bagian Bank atas ekuitas perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan, dikurangi penyisihan penghapusan. Penyertaan sementara pada perusahaan debitur hasil dari konversi kredit yang diberikan menjadi saham dicatat dengan metode biaya, tanpa memperhatikan persentase kepemilikan, dikurangi penyisihan penghapusan. Penyertaan saham lainnya dicatat dengan metode biaya yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Perubahan nilai investasi pada Anak Perusahaan yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas Anak Perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dengan Anak Perusahaan, diakui sebagai bagian dari ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”. Akun ini akan diperhitungkan di dalam penentuan laba atau rugi Induk Perusahaan pada saat pelepasan investasi tersebut (Catatan 31e). o. Penyisihan Penghapusan Aktiva dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi Aktiva produktif terdiri atas giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, surat-surat berharga, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah, tagihan lainnya - transaksi perdagangan, surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham dan komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit. Komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit terdiri atas letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan, letters of credit yang diterbitkan dengan program penjaminan Bank Indonesia, garansi yang diterbitkan dalam bentuk standby letters of credit, bank garansi, risk sharing dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan. Aktiva non-produktif adalah aset bank yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank mengklasifikasikan aktiva produktif kedalam satu dari lima kategori dan aktiva non produktif kedalam satu dari empat kategori. Aktiva produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus”, sedangkan aktiva produktif bermasalah (non-performing) diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Kategori untuk aktiva non produktif terdiri dari “Lancar”, “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. 24 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Penyisihan Penghapusan Aktiva dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan) Pengklasifikasian aktiva produktif dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum (PBI 7) sebagaimana telah diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7. Dalam penerapan PBI 7 tersebut, Bank Mandiri melakukan klasifikasi aktiva produktif berdasarkan evaluasi atas kinerja debitur, prospek usaha dan kemampuan membayar kepada Bank. Kecuali untuk penerapan kualitas untuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (transaksi rekening administratif), PBI No. 7/2/PBI/2005 mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya dan diterapkannya oleh Bank secara prospektif. Untuk Bank Syariah, pengklasifikasian aktiva produktif dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penjelasan dan Kualitas Aktiva Produktif Bagi Bank Syariah. Jumlah minimum penyisihan penghapusan aktiva serta komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit dihitung dengan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 (PBI 7) tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7, yang mengatur tingkat penyisihan minimum dari penyisihan penghapusan aktiva serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit. Pembentukan penyisihan minimum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut: 1) Penyisihan umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aktiva produktif yang digolongkan lancar, dikecualikan untuk aktiva produktif dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Hutang Pemerintah (Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dan Obligasi Pemerintah lainnya) dan bagian aktiva produktif yang dijamin dengan agunan tunai berupa giro, deposito, tabungan, setoran jaminan, emas, Sertifikat Bank Indonesia atau Surat Utang Negara, Jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, standby letter of credit dari prime bank yang diterbitkan sesuai dengan Uniform Customs and Practice for Documentary Credit (UCP) atau International Standard Practices (ISP) yang berlaku. 2) Penyisihan khusus, sekurang-kurangnya sebesar: a. 5% dari aktiva dengan kualitas Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi nilai agunan. b. 15% dari aktiva dengan kualitas Kurang Lancar setelah dikurangi nilai agunan. c. 50% dari aktiva dengan kualitas Diragukan setelah dikurangi nilai agunan. d. 100% dari aktiva dengan kualitas Macet setelah dikurangi nilai agunan. Adapun penggunaan nilai agunan sebagai faktor pengurang dalam perhitungan penyisihan penghapusan aktiva diatas hanya dapat dilakukan untuk Aktiva Produktif. 25 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Penyisihan Penghapusan Aktiva dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan) Nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif adalah apabila penilaian agunan dilakukan tidak melampaui jangka waktu 24 bulan dan untuk penilaian diatas 5 (lima) milyar dilakukan oleh penilai independen. Bank dalam melakukan perhitungan penyisihan penghapusan belum memperhitungkan seluruh agunan yang ada antara lain karena jangka waktu penilaian agunan yang dilakukan telah melampaui jangka waktu 24 bulan. Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit disajikan di sisi kewajiban pada neraca konsolidasian. Saldo aktiva produktif yang memiliki kualitas macet dihapusbukukan pada saat manajemen Bank Mandiri dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa aktiva produktif tersebut tidak dapat tertagih. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan selama tahun berjalan. Jika terdapat kelebihan dari penerimaan pokok, kelebihannya diakui sebagai pendapatan bunga. p. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali untuk beberapa aktiva tetap yang digunakan dalam operasi yang telah direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003 berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan amortisasi. Kenaikan nilai aktiva tetap sebagai hasil revaluasi dicatat dalam akun “Selisih Revaluasi Aktiva Tetap” dalam kelompok ekuitas di neraca. Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan perangkat lunak/komputer Kendaraan bermotor 20 5 5 Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Ketika aktiva dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan, akumulasi biaya perolehan direklasifikasikan ke akun aktiva tetap yang sebenarnya. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, sementara itu pemugaran dan penambahan dalam jumlah yang material dikapitalisasi. Pada saat aktiva tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai buku dan akumulasi penyusutan atau amortisasi dari aktiva tetap tersebut dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva” mensyaratkan bahwa nilai tercatat aktiva tetap dikaji ulang setiap tanggal neraca untuk menilai apakah aktiva tetap tersebut nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aktiva tetap tersebut. Jika nilai tercatat aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tetap tersebut, nilai tercatat aktiva tetap harus diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tetap tersebut. 26 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan dan disajikan pada “Aktiva Lain-lain“. Agunan yang diambil alih disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable value). Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan yang diambil alih tersebut. Kelebihan saldo kredit yang diberikan yang belum dilunasi oleh peminjam diatas nilai dari agunan yang diambil alih, dibebankan terhadap penyisihan penghapusan kredit yang diberikan. Selisih antara nilai bersih yang dapat direalisasi dengan hasil penjualan agunan yang diambil alih diakui sebagai keuntungan/kerugian tahun berjalan pada saat dijual. Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi tahun berjalan pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. r. Aktiva Lain-lain Aktiva lain-lain termasuk pendapatan bunga, provisi dan komisi yang masih akan diterima, tagihan, uang muka pajak, biaya dibayar dimuka, agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan lain-lain. s. Simpanan Giro merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro. Tabungan merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMS Banking, Phone Banking dan Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Sertifikat deposito merupakan deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan. Sertifikat deposito dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi. Diskon atau perbedaan antara nilai yang diterima sekarang dan nilai nominal dicatat sebagai bunga yang dibayar dimuka dan diamortisasi selama periode waktu sertifikat deposito. 27 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. Simpanan (lanjutan) Termasuk di dalam simpanan adalah simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari: a. Giro wadiah merupakan giro wadiah yad-dhamanah yakni titipan dana pihak lain dimana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus. b. Investasi tidak terikat dalam bentuk tabungan mudharabah yang merupakan simpanan dana pihak lain yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank Syariah Mandiri (BSM) atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. c. Investasi tidak terikat dalam bentuk deposito berjangka mudharabah yang merupakan simpanan dana pihak lain yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan BSM atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. t. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain. Di dalam simpanan dari Bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari tabungan mudharabah dan deposito berjangka mudharabah. u. Surat-surat Berharga yang Diterbitkan Surat-surat berharga yang diterbitkan oleh Bank termasuk floating rate notes, medium term notes dan travelers’ cheques dicatat sebesar nilai nominal. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, simpanan dari bank lain dengan jangka waktu lebih dari 90 hari juga disajikan sebagai surat berharga yang diterbitkan. Premi atau diskonto yang timbul dari penerbitan floating rate notes dan medium term notes diakui sebagai pendapatan/beban yang ditangguhkan dan diamortisasi selama periode surat berharga. v. Taksiran Pajak Penghasilan Bank dan Anak Perusahaan menerapkan metode kewajiban (liability method) untuk menentukan beban pajak penghasilan. Menurut metode kewajiban, aktiva dan hutang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai aktiva dan kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar pengenaan pajak atas aktiva dan kewajiban tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang seperti rugi menurut pajak yang belum digunakan apabila besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang. Aktiva dan hutang pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan diterapkan pada periode aktiva atau kewajiban tersebut direalisasi atau diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan-peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal neraca. Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan atau banding tersebut diterima. 28 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v. Taksiran Pajak Penghasilan (lanjutan) Taksiran pajak penghasilan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dihitung untuk masing-masing perusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aktiva pajak kini (current tax assets) dan kewajiban pajak kini (current tax liabilities) untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam laporan keuangan konsolidasian. Aktiva pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi dengan kewajiban pajak tangguhan di neraca konsolidasian. w. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan bunga yang berasal dari aktiva produktif bermasalah (non-performing) tidak diakui, kecuali pada saat pembayaran tunai diterima. Pada saat kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai nonperforming, pendapatan bunga yang telah diakui tapi belum diterima harus dibatalkan sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. Seluruh penerimaan pembayaran yang berhubungan dengan kredit yang diberikan dengan kolektibilitas diragukan dan macet, harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang terhadap pokok kredit yang diberikan. Kelebihan penerimaan pembayaran atas pokok kredit yang diberikan harus diakui sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga dari kredit yang direstrukturisasi hanya dapat diakui apabila telah diterima secara tunai sebelum kualitas kredit menjadi lancar sebagaimana diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Pendapatan bunga yang masih harus diterima atas aktiva non-performing Bank Mandiri dan Anak Perusahaan diperlakukan sebagai akun-akun di luar neraca (off-balance sheet) dan dilaporkan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian. Didalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban berdasarkan prinsip syariah. Pendapatan syariah terdiri dari pendapatan dari transaksi murabahah, istishna, ijarah dan pendapatan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Pendapatan dari transaksi murabahah dan ijarah diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari transaksi istishna dan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat angsuran diterima secara tunai. Beban berdasarkan prinsip syariah terdiri dari beban bagi hasil mudharabah dan beban bonus wadiah. x. Pendapatan Provisi dan Komisi Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan/atau yang mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang belum diamortisasi, diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi. 29 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) y. Manfaat yang Diberikan Kepada Karyawan Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menerbitkan Revisi atas PSAK No. 24 mengenai “Imbalan Kerja” menggantikan PSAK No. 24. Revisi PSAK ini adalah mengenai pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan atas imbalan kerja. Jumlah estimasi kewajiban didasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh aktuaris independen sesuai dengan Undangundang No. 13 Tahun 2003. Bank Mandiri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang pesertanya adalah pegawai aktif Bank Mandiri sejak tanggal 1 Agustus 1999, serta program pensiun manfaat pasti yang berasal dari masing-masing dana pensiun Bank Peserta Penggabungan. Bank Mandiri mengakui penyisihan uang penghargaan terhadap pegawai berdasarkan Undangundang Tenaga Kerja No. 13/2003 (UU No. 13/2003) tanggal 25 Maret 2003 terutama ketentuan yang mengatur mengenai penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Rugi di perusahaan. Penyisihan tersebut dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari Program Pensiun pada usia pensiun normal dengan manfaat yang akan diterima berdasarkan UU No. 13/2003 setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil investasinya. Apabila manfaat pensiun lebih kecil dari pada manfaat menurut UU No. 13/2003, maka Bank harus membayar kekurangan tersebut. Penyisihan yang telah dibentuk berdasarkan hasil penilaian dari aktuaria independen. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut (sebelum dikurangi aktiva program) dan 10% dari nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Besarnya keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut, diakui selama rata-rata sisa masa kerja dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu terjadi ketika Bank memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada. Biaya jasa lalu diakui selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested. z. Opsi Saham Bank telah memberikan opsi saham kepada Direksi dan Manajemen Senior untuk posisi dan kriteria tertentu dalam Program Management Stock Option Plan (MSOP). Jumlah biaya kompensasi saham dihitung pada tanggal diberikannya opsi saham dengan menggunakan nilai wajar dari opsi saham tersebut dan diakui sebagai bagian dari akun “Biaya Gaji dan Tunjangan Pegawai” selama periode opsi saham berdasarkan program hak bertingkat (graded vesting). Akumulasi biaya kompensasi saham diakui sebagai Opsi Saham pada akun Ekuitas. Nilai wajar dari opsi saham tersebut ditentukan berdasarkan pada laporan hasil penilaian aktuaria independen dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes. aa. Laba per Saham Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun berjalan. 30 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) aa. Laba per Saham (lanjutan) Laba bersih yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing sejumlah Rp1.026.402 dan Rp510.042. Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham beredar yang digunakan sebagai pembagi dalam menghitung laba per saham dasar pada tanggal 31 Maret 2007 dan 2006, masing-masing adalah 20.631.530.565 lembar saham dan 20.286.203.742 lembar saham. Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar per 31 Maret 2007 telah disesuaikan dengan perubahan jumlah saham yang beredar akibat konversi opsi saham (Catatan 32). Laba per saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua opsi saham dilaksanakan pada saat penerbitan (Catatan 31a dan 32). Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan dalam menghitung laba per saham dilusian per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah 20.672.987.088 lembar saham dan 20.437.686.346 lembar saham. 31 Maret 2007 31 Maret 2006 Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham – Dasar Penyesuaian atas efek berpotensi saham biasa: MSOP tahap I MSOP tahap II MSOP tahap III 20.631.530.565 20.286.203.742 8.951.974 1.023.766 31.480.783 52.991.322 98.491.282 - Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham – Dilusian 20.672.987.088 20.437.686.346 ab. Informasi Segmen Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan jenis usaha (segmen primer) dan daerah geografis (segmen sekunder). Segmen primer dibagi ke dalam segmen-segmen usaha berikut: perbankan, perbankan Syariah, sekuritas, asuransi dan lainnya, sedangkan segmen sekunder dibagi ke dalam Indonesia, Asia, Eropa Barat dan Pasific (Cayman) dan atau lainnya. ac. Penggunaan Estimasi Dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, manajemen telah menggunakan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan. ad. Reklasifikasi akun Beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasian per 31 Maret 2006 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun-akun pada laporan keuangan konsolidasian per 31 Maret 2007 sebagai berikut: 31 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ad. Reklasifikasi akun (lanjutan) 31 Maret 2006 Deskripsi Akun Selisih Revaluasi Aktiva Tetap Hak minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Pendapatan bunga Keuntungan dari penjualan Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah 3. Dilaporkan sebelumnya 3.056.724 4.580 Dilaporkan saat ini Reklasifikasi (9.788) 324 3.046.936 4.904 (11.359) 6.356.416 9.464 116.421 (1.895) 6.472.837 281.667 (116.421) 165.246 GIRO PADA BANK INDONESIA 2007 Rupiah Dolar Amerika Serikat 2006 18.822.627 1.026.026 21.001.681 1.204.729 19.848.653 22.206.410 Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia per 31 Maret 2007 sebesar 11% dan 3% (2006: 11% dan 3%), masing-masing untuk giro Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Realisasi giro wajib minimum untuk rekening Rupiah dan Dolar Amerika Serikat (Bank Mandiri saja) per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah: 2007 Rupiah Dolar Amerika Serikat 4. 11,15% 3,01% 2006 12,12% 3,01% GIRO PADA BANK LAIN a. Berdasarkan Mata Uang: 2007 2006 Rupiah Mata uang asing 88.569 728.706 6.164 665.988 Jumlah Dikurangi: Penyisihan Penghapusan 817.275 (13.064) 672.152 (6.317) 804.211 665.835 b. Berdasarkan Kolektibilitas: Per 31 Maret 2007 dan 2006, semua giro pada bank lain diklasifikasikan lancar. 32 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 4. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) c. Berdasarkan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: Per 31 Maret 2007 dan 2006, giro pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa masingmasing sebesar RpNihil dan Rp78 (Catatan 47a). d. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 1,00% 0,50% 2006 0,58% 0,23% e. Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut: 2007 2006 Saldo awal periode Penyisihan/(pembalikan) selama periode berjalan (Catatan 36) Lain-lain *) 11.149 2.560 (645) 7.725 (840) (568) Saldo akhir periode 13.064 6.317 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain yang dibentuk telah memadai. 5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Jatuh Tempo dan Kolektibilitas: 2007 Jatuh Tempo Rupiah: Call Money < 1 bln Lancar 3.524.000 Penempatan “Fixed-Term” > 1 bln < 3 bln > 6 bln < 12 bln 212.057 180.053 Deposito Berjangka < 1 bln > 1 bln < 3 bln > 6 bln < 12 bln 27.625 10.750 5.000 Jumlah Rupiah Mata uang asing: Call Money Penempatan “Fixed-Term” Deposito Berjangka 3.959.485 < 1 bln < 1 bln > 6 bln < 12 bln < 1 bln Jumlah Mata Uang Asing 4.572.650 3.715.587 440 255.325 8.544.002 Jumlah Dikurangi: Penyisihan Penghapusan 12.503.487 (129.673) 12.373.814 33 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Jatuh Tempo dan Kolektibilitas (lanjutan): 2006 Jatuh Tempo Lancar Rupiah: Call Money < 1 bln 2.285.574 Penempatan “Fixed-Term” > 1 bln < 3 bln 85.986 Deposito Berjangka < 1 bln > 3 bln < 6 bln > 6 bln < 12 bln 17.120 8.000 5.000 Jumlah Rupiah Mata uang asing: Call Money Penempatan “Fixed-Term” 2.401.680 < 1 bln > 6 bln < 12 bln 12.309.438 421 < 1 bln > 1 bln < 3 bln 838.148 226.637 Jumlah Mata Uang Asing 13.374.644 Jumlah Dikurangi: Penyisihan Penghapusan 15.776.324 (155.359) 15.620.965 b. Bank Mandiri memiliki penempatan pada bank lain yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp200.000 dan RpNihil (Catatan 47a). c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 11,03% 4,15% 2006 11,59% 4,36% d. Per 31 Maret 2007 dan 2006, tidak terdapat penempatan pada bank lain yang digunakan sebagai jaminan. 34 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) e. Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut: 2007 Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 36) Lain-lain *) 97.981 33.065 (1.373) Saldo akhir periode 129.673 2006 154.871 12.161 (11.673) 155.359 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain yang dibentuk telah memadai. 6. SURAT-SURAT BERHARGA a. Berdasarkan Tujuan dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2007 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a): Diperdagangkan Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Pihak ketiga: Diperdagangkan Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan nilai surat-surat berharga Penyisihan penghapusan 35 2006 844.056 389.325 112.000 195.668 285.931 258.623 1.345.381 740.222 9.992.786 2.588.947 2.905.061 7.028.696 2.250.429 2.005.881 15.486.794 11.285.006 16.832.175 12.025.228 (5.912) (7.829) (11.963) (1.154.918) (39.326) (1.107.731) 15.659.382 10.870.342 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 6. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas: 2007 Nilai Perolehan/ Nilai Nominal *) Rupiah: Diperdagangkan Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Medium Term Notes Saham Investasi pada unit-unit reksa dana Premi/ Keuntungan/ (Diskonto) (Kerugian) yang Belum yang Belum Diamortisasi Direalisasi Lancar Nilai Wajar/Nilai Buku **) Kurang Lancar Macet Jumlah 9.683.854 940.780 54.900 31.121 24.390 - 21.760 5.776 102 (128) 9.705.614 946.253 54.900 31.223 24.262 - 303 - 9.705.614 946.556 54.900 31.223 24.262 10.735.045 - 27.510 10.762.252 - 303 10.762.555 1.397.000 704.838 506.200 - (30.559) (10.944) 1.397.000 664.279 495.256 - 10.000 - 1.397.000 674.279 495.256 2.608.038 - (41.503) 2.556.535 - 10.000 2.566.535 1.018.809 119.082 7.500 2.000 - - 119.082 7.500 2.000 - 1.018.809 - 1.018.809 119.082 7.500 2.000 1.147.391 - - 128.582 - 1.018.809 1.147.391 14.490.474 - (13.993) 13.447.369 - 1.029.112 14.476.481 Mata uang asing: Diperdagangkan Obligasi 101.797 - (330) 101.467 - - 101.467 Tersedia untuk dijual Wesel ekspor Obligasi Floating rate notes Promissory notes 184.463 94.275 63.495 28.001 - 317 (320) 2.363 184.463 94.592 63.175 30.364 - - 184.463 94.592 63.175 30.364 370.234 - 2.360 372.594 - - 372.594 Tersedia untuk dijual Sertifikat Wadiah Bank Indonesia Obligasi Obligasi Mudharabah sesuai Syariah Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi wajib konversi Wesel ekspor Investasi pada unit-unit reksa dana Obligasi Jumlah Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Wesel ekspor Obligasi Treasury bills Floating rate notes Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 1.436.897 209.875 122.523 100.375 2.669 (8.576) (5) - 1.408.352 212.544 113.947 100.370 - 28.545 - 1.436.897 212.544 113.947 100.370 1.869.670 (5.912) - 1.835.213 - 28.545 1.863.758 2.341.701 (5.912) 2.030 2.309.274 - 28.545 2.337.819 16.832.175 (5.912) (11.963) 15.756.643 (57.564) - 1.057.657 (1.097.354) 15.699.079 - (39.697) *) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. **) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku. 36 16.814.300 (1.154.918) 15.659.382 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 6. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan): 2006 Nilai Perolehan/ Nilai Nominal *) Rupiah: Diperdagangkan Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Medium Term Notes Saham Tersedia untuk dijual Obligasi Sertifikat Wadiah Bank Indonesia Obligasi Mudharabah sesuai Syariah Medium Term Notes Investasi pada unit-unit reksa dana Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi wajib konversi Wesel ekspor Investasi pada unit-unit reksa dana Obligasi Jumlah Rupiah Mata uang asing: Diperdagangkan Obligasi Tersedia untuk dijual Floating rate notes Wesel ekspor Promissory notes Obligasi Dimiliki hingga jatuh tempo Wesel ekspor Obligasi Treasury bills Floating rate notes Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan Premi/ Keuntungan/ (Diskonto) (Kerugian) yang Belum yang Belum Diamortisasi Direalisasi Lancar Nilai Wajar/Nilai Buku **) Kurang Lancar Macet Jumlah 6.625.815 378.619 113.900 19.475 - 27.359 (4.011) (617) 6.653.174 374.608 113.900 18.858 - - 6.653.174 374.608 113.900 18.858 7.137.809 - 22.731 7.160.540 - - 7.160.540 1.036.426 684.000 457.535 90.000 1.000 - (64.216) - 962.210 684.000 457.535 90.000 1.000 - 10.000 - 972.210 684.000 457.535 90.000 1.000 2.268.961 - (64.216) 2.194.745 - 10.000 2.204.745 1.018.809 17.631 13.838 2.000 - - 17.631 13.838 2.000 - 1.018.809 - 1.018.809 17.631 13.838 2.000 1.052.278 - - 33.469 - 1.018.809 1.052.278 10.459.048 - (41.485) 9.388.754 - 1.028.809 10.417.563 86.555 - (741) 85.814 - - 85.814 145.048 58.383 45.939 18.029 - 230 2.732 (62) 145.278 58.383 48.671 17.967 - - 145.278 58.383 48.671 17.967 267.399 - 2.900 270.299 - - 270.299 716.257 349.038 119.734 27.197 1.979 (9.793) (15) - 615.763 351.017 109.941 27.182 64.276 - 36.218 - 716.257 351.017 109.941 27.182 1.212.226 (7.829) - 1.103.903 64.276 36.218 1.204.397 1.566.180 (7.829) 2.159 1.460.016 64.276 36.218 1.560.510 12.025.228 (7.829) (39.326) 10.848.770 (28.099) 64.276 (14.605) 10.820.671 49.671 *) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. **) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku. 37 1.065.027 (1.065.027) - 11.978.073 (1.107.731) 10.870.342 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 6. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) c. Berdasarkan Sisa Umur Hingga Jatuh Tempo: 2007 2006 9.816.354 1.731.799 2.144.371 246.796 551.154 34.312 8.661.654 1.462.046 262.549 38.487 14.490.474 10.459.048 Mata uang asing: Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun > 10 tahun 69.155 1.966.975 124.399 181.172 995.325 385.901 90.655 94.299 Jumlah mata uang asing 2.341.701 1.566.180 16.832.175 12.025.228 Rupiah: Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun > 10 tahun Jumlah Rupiah Jumlah Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan nilai surat-surat berharga Penyisihan penghapusan (5.912) (7.829) (11.963) (1.154.918) (39.326) (1.107.731) 15.659.382 10.870.342 d. Berdasarkan Golongan Penerbit: 2007 2006 Bank Pemerintah Perusahaan lain 13.091.790 1.309.821 2.430.564 8.363.195 706.462 2.955.571 Jumlah Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan nilai surat-surat berharga Penyisihan penghapusan 16.832.175 12.025.228 38 (5.912) (7.829) (11.963) (1.154.918) (39.326) (1.107.731) 15.659.382 10.870.342 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 6. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) e. Rincian Obligasi Berdasarkan Peringkat: Peringkat *) Lembaga Pemeringkat Nilai Wajar/Nilai Buku **) 2007 2006 2007 2006 Beragam Beragam Beragam 946.556 374.608 Pefindo Beragam idBBB Beragam idBBB Beragam 125.000 549.279 117.894 854.316 Beragam Beragam Beragam 495.256 457.535 1.169.535 1.429.745 1.018.809 2.000 1.018.809 2.000 1.020.809 1.020.809 3.136.900 2.825.162 Rupiah Diperdagangkan Obligasi Tersedia untuk dijual Obligasi PT Tunas Baru Lampung Tbk. Lain-lain Obligasi Mudharabah sesuai Syariah Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi wajib konversi PT Garuda Indonesia Obligasi Beragam Beragam Beragam Jumlah Rupiah Mata uang asing Diperdagangkan Obligasi Beragam Beragam Beragam 101.467 85.814 Tersedia untuk dijual Obligasi Beragam Beragam Beragam 94.592 17.967 Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Republik Indonesia Lain-Lain S&P Beragam B+ Beragam B+ Beragam 18.229 194.315 153.573 197.444 212.544 351.017 408.603 454.798 Jumlah mata uang asing *) Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia seperti Pemeringkat Efek Indonesia, Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings. **) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku. f. Tingkat Suku Bunga Rata-Rata per Tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 10,08% 7,63% 39 2006 9,37% 8,89% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 6. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) g. Mutasi Penyisihan Penghapusan Surat-surat Berharga: 2007 2006 Saldo awal periode (Pembalikan)/penyisihan selama periode berjalan (Catatan 36) Penerimaan kembali setelah dihapusbukukan Lain-lain *) 1.145.838 10.973 (1.893) 1.209.034 (90.008) (11.295) Saldo akhir periode 1.154.918 1.107.731 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan surat-surat berharga yang dibentuk telah memadai. 7. OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH Akun ini terdiri dari obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah sehubungan dengan Program Rekapitalisasi Bank Umum yang diperoleh Bank Mandiri dari pasar primer dan sekunder dengan rincian sebagai berikut: 2007 Diperdagangkan, nilai wajar Tersedia untuk dijual, nilai wajar Dimiliki hingga jatuh tempo, nilai perolehan 2006 890.308 28.644.304 61.094.598 2.210.630 28.920.070 61.094.598 90.629.210 92.225.298 Berdasarkan jatuh temponya, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah adalah sebagai berikut: 2007 Diperdagangkan: Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun Tersedia untuk dijual: Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun Dimiliki hingga jatuh tempo: 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun 40 2006 220.760 29.999 639.549 1.348.213 258.804 603.613 890.308 2.210.630 769.728 301.843 14.957.602 12.615.131 1.473.488 13.628.530 13.818.052 28.644.304 28.920.070 1.350.000 12.388.900 47.355.698 1.350.000 1.506.019 58.238.579 61.094.598 61.094.598 90.629.210 92.225.298 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 7. OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH (lanjutan) Rincian Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah adalah sebagai berikut: 2007 Diperdagangkan Nominal Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang Tingkat suku bunga per tahun Nilai wajar Tanggal jatuh tempo Frekuensi pembayaran bunga 698.606 14,00%15,58% 860.309 15/06/200915/12/2013 6 bulan 30.000 SBI 3 bulan 29.999 25/06/2011 3 bulan 728.606 890.308 Tersedia untuk dijual Nominal Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang Tingkat suku bunga per tahun Tanggal jatuh tempo Nilai wajar Frekuensi pembayaran bunga 1.682.571 13,18%15,58% 2.063.470 15/11/201015/12/2013 6 bulan 26.607.428 SBI 3 bulan 26.580.834 25/01/200825/07/2020 3 bulan 28.289.999 28.644.304 Dimiliki hingga jatuh tempo Tingkat suku bunga per tahun Nominal Tanggal jatuh tempo Frekuensi pembayaran bunga Obligasi suku bunga tetap 1.350.000 13,15% 15/03/2010 6 bulan Obligasi suku bunga mengambang 59.744.598 SBI 3 bulan 25/12/201425/07/2020 3 bulan 61.094.598 2006 Diperdagangkan Nominal Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang 519.106 1.636.361 Tingkat suku bunga per tahun 12,25%14,28% SBI 3 bulan 2.155.467 Tanggal jatuh tempo Frekuensi pembayaran bunga 574.425 15/07/200715/12/2013 6 bulan 1.636.205 25/10/200625/06/2011 3 bulan Nilai wajar 2.210.630 41 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 7. OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH (lanjutan) 2006 (lanjutan) Tersedia untuk dijual Tingkat suku bunga per tahun Nominal Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang Tanggal jatuh tempo Nilai wajar Frekuensi pembayaran bunga 1.777.659 14,00%15,58% 1.939.057 15/06/200915/12/2013 6 bulan 27.257.428 SBI 3 bulan 26.981.013 25/09/200725/07/2020 3 bulan 29.035.087 28.920.070 Dimiliki hingga jatuh tempo Nominal Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang Tingkat suku bunga per tahun _______________ Tanggal Frekuensi jatuh tempo pembayaran bunga _______________ 1.350.000 13,15% 15/03/2010 6 bulan 59.744.598 SBI 3 bulan 25/12/201425/07/2020 3 bulan 61.094.598 Berikut adalah informasi penting mengenai Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah: 2007 Per 31 Maret 2007, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp3.166.229 telah dijual kepada pihak ketiga dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 22). Kepemilikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan nilai nominal sebesar Rp1.926.843 secara legal telah dialihkan kepada bank counterpart berkaitan dengan transaksi Callable Parallel Deposits (Catatan 21) dan Callable Zero Coupon Deposits. Oleh karena secara substansi risiko signifikan dan manfaat kepemilikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum dialihkan kepada bank counterpart, Bank masih mengakui Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut dalam neraca. Bank melakukan dua transaksi Callable Zero Coupon Deposits dengan bank counterpart yang berkaitan dengan kontrak pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Kontrak dimulai pada saat Bank melakukan pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah kepada bank counterpart dan menerima dana hasil pengalihan tersebut dalam Rupiah. Sebagian dari dana hasil pengalihan tersebut sejumlah Rp974.666 ditempatkan kembali ke bank counterpart dalam bentuk Callable Zero Coupon Deposits. Ringkasan dari kontrak callable zero coupon deposits adalah sebagai berikut: Deposito Rupiah Rupiah Tanggal Efektif 29 Juli 2004 8 April 2005 Tanggal Jatuh Tempo 20 Juni 2013 20 Desember 2013 42 Nilai Deposito Awal 359.666 615.000 Nilai Deposito Akhir 1.000.000 1.514.470 Suku Bunga Efektif 12,18% 10,90% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 7. OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH (lanjutan) 2007 (lanjutan) Dana yang ditempatkan sebagai deposito di atas berasal dari sebagian dana yang diterima dari pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke bank counterpart. Bunga deposito tersebut diatas sama dengan yield dari Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah pada saat dialihkan ke bank counterpart. Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awal perjanjian dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah pada setiap tanggal redemption setiap tahunnya. Apabila terjadi trigger events, yaitu gagal bayar (default) atau restrukturisasi Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Pemerintah Indonesia sehubungan dengan pembayaran pokok atau bunga, bank counterpart dapat mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut yang telah dialihkan kepada Bank sebagai penyelesaian (settlement) atas transaksi callable zero coupon deposits. Dalam neraca Bank Mandiri per 31 Maret 2007, Bank belum mengalihkan dan masih menanggung risiko signifikan dan manfaat Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut, Bank masih mengakui penempatan deposito tersebut di neraca sebagai Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. 2006 Per 31 Maret 2006, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp1.539.039 telah dijual kepada pihak ketiga dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 22). 8. TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2007 2006 Rupiah: Pihak ketiga Usance L/C Payable at Sight Lain-lain 776.960 194.124 549.791 149.508 Jumlah Rupiah 971.084 699.299 77.368 32.856 898.049 683.592 1.599.890 721.604 1.581.641 2.321.494 Jumlah Mata Uang Asing 1.659.009 2.354.350 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 2.630.093 (821.167) 3.053.649 (937.337) 1.808.926 2.116.312 Mata uang asing: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Lain-lain Pihak ketiga Usance L/C Payable at Sight Lain-lain 43 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 8. TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN (lanjutan) b. Berdasarkan Kolektibilitas: 2007 2006 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet 1.341.213 536.527 1.601 750.752 1.211.060 218.375 778.847 95.772 749.595 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 2.630.093 (821.167) 3.053.649 (937.337) 1.808.926 2.116.312 2007 2006 c. Berdasarkan Jatuh Tempo: Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 352.597 201.416 417.071 328.376 154.908 216.015 Jumlah Rupiah 971.084 699.299 Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan 903.096 383.614 371.555 744 1.145.144 626.257 563.194 19.755 - Jumlah mata uang asing 1.659.009 2.354.350 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 2.630.093 (821.167) 3.053.649 (937.337) 1.808.926 2.116.312 d. Mutasi Penyisihan Penghapusan Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan: 2007 2006 Saldo awal periode (Pembalikan)/penyisihan selama periode berjalan (Catatan 36) Lain-lain *) 812.247 25 8.895 1.101.415 (81.588) (82.490) Saldo akhir periode 821.167 937.337 *)Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Jumlah minimum penyisihan penghapusan tagihan lainnya - transaksi perdagangan, berdasarkan peraturan Bank Indonesia per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp791.230 dan Rp937.337. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan lainnya - transaksi perdagangan telah memadai. 44 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 9. SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI a. Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 2007 Tanggal Dimulai Jenis Efek Tanggal Jatuh Tempo Pendapatan Bunga Belum Direalisasi Nilai Jual Kembali Nilai Bersih Rupiah Saham Saham Saham Saham Saham Saham Saham Saham Obligasi Obligasi FR0025 Obligasi FR0026 Obligasi FR0025 Obligasi FR0024 Obligasi FR0023 Obligasi FR0023 10/10/2006 20/10/2006 20/10/2006 16/11/2006 09/03/2007 13/03/2007 26/03/2007 27/03/2007 27/03/2007 14/03/2007 14/03/2007 23/03/2007 23/03/2007 16/02/2007 16/02/2007 10/04/2007 18/04/2007 18/04/2007 15/05/2007 22/08/2007 11/06/2007 26/04/2007 27/04/2007 29/05/2007 12/06/2007 12/06/2007 21/06/2007 21/06/2007 16/05/2007 16/05/2007 46.141 163.875 54.625 38.413 49.046 52.000 151.808 101.206 16.761 2.826 2.844 488 2.172 7.364 22.091 711.660 1.383 461 853 3.510 1.600 453 71 71 14 61 90 269 8.836 Penyisihan penghapusan Jumlah 46.141 162.492 54.164 37.560 45.536 50.400 151.808 101.206 16.308 2.755 2.773 474 2.111 7.274 21.822 702.824 (8.600) 694.224 2006 Jenis Efek Tanggal Dimulai Tanggal Jatuh Tempo 06/03/2006 27/01/2006 24/03/2006 02/03/2006 24/03/2006 24/08/2006 27/04/2006 25/09/2006 30/08/2006 25/09/2006 Pendapatan Bunga Belum Direalisasi Nilai Jual Kembali Nilai Bersih Rupiah Saham Saham Obligasi FR26 Saham Obligasi FR25 Jumlah 54.513 104.750 2.721 54.750 2.689 219.423 3.853 1.425 54 3.989 65 9.386 50.660 103.325 2.667 50.761 2.624 210.037 b. Mutasi penyisihan penghapusan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali: 2007 2006 Saldo awal periode 8.600 - Saldo akhir periode 8.600 - 10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF Ikhtisar transaksi derivatif per 31 Maret 2007 adalah sebagai berikut: Transaksi Nilai wajar (Catatan 2k) Nilai kontrak Tagihan derivatif Kewajiban derivatif Pihak ketiga Terkait Nilai Tukar 1. Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 2. Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain 683.767 164.919 681.496 167.126 652 2.955 2.923 748 36.250 94.153 36.167 94.371 108 216 25 434 45 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan) 2007 (lanjutan) Transaksi Terkait Nilai Tukar (lanjutan) 3. Swap - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 4. Swap - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain 5. Option Buy Dolar Amerika Serikat Lain-lain 6. Option Sell Dolar Amerika Serikat Lain-lain Terkait Suku Bunga 1. Swap - suku bunga Dolar Amerika Serikat Lain-lain 2. Forward Rate Agreement Dolar Amerika Serikat Nilai wajar (Catatan 2k) Nilai kontrak Tagihan derivatif Kewajiban derivatif 5.101.694 97.395 5.088.734 98.445 1.271 1.197 14.231 147 8.256.899 15.624 7.901.967 15.756 372.809 25 17.877 157 - 913 2.511 237 486 414 747 - 774 2.225 464 831 98 256 - 43.073 9.594 - 43.073 9.594 - 1.037 699 338 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 381.950 (4.172) 91.062 - 377.778 91.062 Swap Suku Bunga Pada tanggal 17 April 2003, Bank Mandiri menandatangani perjanjian swap suku bunga dengan bank - bank counterpart dengan nilai nominal masing-masing sebesar US$125.000.000 (nilai penuh) dan US$175.000.000 (nilai penuh). Transaksi yang mendasari perjanjian ini adalah penerbitan Medium Term Notes (MTN) dengan nilai nominal sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) pada bulan April 2003 (Catatan 24). Berdasarkan transaksi ini, Bank menerima pembayaran dengan bunga tetap enam bulanan sebesar 7,00% per tahun dan membayar kepada masing-masing counterparty dengan suku bunga mengambang sebesar LIBOR 6 bulan + 3,37% per tahun hingga tanggal jatuh tempo kedua transaksi pada tanggal 22 April 2008. Suku bunga LIBOR 6 bulan tersebut ditentukan pada akhir periode bunga (in arrears). Kedua transaksi tersebut dianggap sebagai transaksi lindung nilai untuk tujuan akuntansi. Latar belakang dan tujuan dari penerbitan instrumen lindung nilai ini adalah untuk pengelolaan risiko suku bunga, dimana posisi positif interest rate gap dalam mata uang asing Bank Mandiri berisiko terhadap tren penurunan tingkat suku bunga yang diprediksikan pada waktu itu tetap berlangsung dalam rentang waktu 5 (lima) tahun ke depan. Bank memutuskan untuk mengkonversi biaya bunga tetap dari MTN menjadi biaya bunga mengambang agar risiko penurunan pendapatan bunga bersih dapat diminimalkan. Per 31 Maret 2007 dan 2006 kerugian perhitungan nilai wajar yang diperoleh dari instrumen lindung nilai sebesar masing-masing (Rp39.038) dan (Rp107.719) telah di-off-set dengan keuntungan akibat penurunan nilai wajar dari MTN yang dilindungi nilai (Catatan 24). 46 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan) Swap Suku Bunga (lanjutan) Bank Mandiri menandatangani perjanjian swap suku bunga dengan nilai nominal sebesar US$125.000.000 (nilai penuh) dengan bank counterpart di bulan Agustus 2002. Transaksi yang mendasari perjanjian ini adalah surat hutang subordinasi bersuku bunga tetap sebesar US$125.000.000 (nilai penuh) yang diterbitkan pada tahun 2002 (Catatan 29). Berdasarkan transaksi swap suku bunga ini, Bank menerima pembayaran dengan suku bunga tetap enam bulanan sebesar 10,625% per tahun dan membayar dengan suku bunga mengambang enam bulanan sebesar LIBOR 6 bulan + 6,19% per tahun selama jangka waktu lima tahun. Suku bunga LIBOR 6 bulan tersebut ditentukan pada akhir periode bunga (in arrears). Walaupun transaksi ini bertujuan untuk melindungi nilai dari pembayaran kupon bersuku bunga tetap atas pinjaman subordinasi dengan pembayaran kupon mengambang, namun transaksi ini tidak dianggap sebagai transaksi lindung nilai untuk tujuan akuntansi. Swap Mata Uang (Cross Currency Swap) Bank Mandiri telah menandatangani beberapa kontrak swap mata uang (cross currency swap) yang berkaitan dengan kontrak penjualan surat berharga dengan perjanjian akan dibeli kembali (repo) dengan beberapa bank. Kontrak dimulai pada saat Bank Mandiri menjual Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah kepada bank counterpart dan menerima dana dalam Rupiah. Dana tersebut kemudian digunakan untuk menyelesaikan transaksi spot dari kontrak swap mata uang dan Bank Mandiri akan menerima dana dalam Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal jatuh tempo, Bank Mandiri akan menerima dana Rupiah dan membayar kepada bank counterpart dana dalam Dolar Amerika Serikat. Selanjutnya, Bank Mandiri berkewajiban untuk menggunakan dana Rupiah tersebut untuk membeli kembali Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang telah dijual sebelumnya kepada bank counterpart (Catatan 7 dan 22). Ringkasan dari kontrak swap mata uang tersebut adalah sebagai berikut: Tanggal efektif Tanggal jatuh tempo Jenis transaksi Pembelian (nilai penuh) Penjualan (nilai penuh) 3 November 2004 3 November 2009 Spot Forward US$25 juta Rp285.060 juta Rp285.060 juta US$25 juta 4 November 2004 4 November 2009 Spot Forward US$25 juta Rp284.062 juta Rp284.062 juta US$25 juta 18 Mei 2005 18 Mei 2010 Spot Forward US$25 juta Rp316.356 juta Rp316.356 juta US$25 juta 7 Juni 2005 7 Januari 2008 Spot Forward US$50 juta Rp617.500 juta Rp617.500 juta US$50 juta Ikhtisar transaksi derivatif per 31 Maret 2006 adalah sebagai berikut: Transaksi Nilai wajar (Catatan 2k) Nilai kontrak Tagihan derivatif Kewajiban derivatif Pihak ketiga Terkait Nilai Tukar 1. Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 2. Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain 353.757 85.821 333.155 85.499 44 27 20.646 349 84.362 22.845 83.170 22.614 1.195 231 3 - 47 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan) Swap Mata Uang (Cross Currency Swap) (lanjutan) 2006 (lanjutan) Transaksi Nilai wajar (Catatan 2k) Nilai kontrak 3. Swap - beli Dolar Amerika Serikat 4. Swap - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain 5. Option Buy Dolar Amerika Serikat Lain-lain 6. Option Sell Dolar Amerika Serikat Lain-lain Terkait Suku Bunga 1. Swap - suku bunga Dolar Amerika Serikat Lain-lain 2. Forward Rate Agreement Dolar Amerika Serikat Tagihan derivatif Kewajiban derivatif 1.667.524 1.638.699 85 28.910 4.966.986 72.080 4.519.848 72.073 453.332 123 6.194 116 - 102 32 5 32 97 - - 221 17 221 6 11 - 122.841 3.112 - 122.841 3.112 - 1.472 1.472 - Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 456.773 (4.569) 182.279 - 452.204 182.279 Per 31 Maret 2007 dan 2006, kolektibilitas tagihan derivatif adalah sebagai berikut: 2007 2006 Lancar 381.950 456.773 Jumlah Dikurangi : Penyisihan penghapusan 381.950 (4.172) 456.773 (4.569) Saldo akhir periode 377.778 452.204 Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan derivatif telah memadai. Mutasi penyisihan penghapusan tagihan derivatif adalah sebagai berikut: 2007 2006 Saldo awal periode Penyisihan/(pembalikan) selama periode berjalan (Catatan 36) Lain-lain*) 4.260 (90) 2 3.443 1.125 1 Saldo akhir periode 4.172 4.569 *)Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. 48 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN A. Kredit yang diberikan terdiri atas: a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2007 2006 Rupiah: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Pihak ketiga 221.778 77.803.433 439.851 74.640.496 Jumlah Rupiah 78.025.211 75.080.347 Mata uang asing: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Pihak ketiga 618.800 35.748.045 620.715 29.524.894 Jumlah Mata uang asing 36.366.845 30.145.609 Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 114.392.056 (85.783) 105.225.956 (151.136) Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 114.306.273 (15.513.022) 105.074.820 (12.898.059) 98.793.251 92.176.761 b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas: 2007 Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah Rupiah: Modal kerja Investasi Ekspor Konsumen Sindikasi Program Pemerintah Karyawan 33.741.950 11.351.795 1.785.245 9.197.128 181.913 1.633.905 1.426.159 2.642.868 3.477.117 55.840 1.866.941 238.519 259.168 3.192 1.264.995 231.698 104.280 8.092 329 389.446 104.139 117.125 29.916 1.105 3.226.218 2.822.373 258.346 373.153 997.274 231.130 3.852 41.265.477 17.987.122 2.099.431 11.658.627 1.417.706 2.162.211 1.434.637 Jumlah Rupiah 59.318.095 8.543.645 1.609.394 641.731 7.912.346 78.025.211 9.388.489 6.574.670 1.232.658 16.022 615.908 99.692 861 1.103.203 3.677.204 2.253.176 420.132 4.720 2.488.523 - 337.441 73.355 82.932 47 - 2.177 - 3.138.573 3.780.503 981.429 5.496 52.277 37.357 16.543.884 12.681.704 2.717.151 26.238 3.156.755 99.692 861 1.140.560 Jumlah Mata uang asing 19.031.503 8.843.755 493.775 2.177 7.995.635 36.366.845 Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 78.349.598 17.387.400 2.103.169 643.908 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 78.342.615 Mata uang asing: Modal kerja Investasi Ekspor Konsumen Sindikasi Program Pemerintah Karyawan Lain-lain (6.983) (794.425) 77.548.190 (42.061) 17.345.339 (1.465.064) 15.880.275 49 (3.702) 2.099.467 (365.295) 1.734.172 (1.150) 15.907.981 114.392.056 (31.887) (85.783) 642.758 15.876.094 114.306.273 (256.410) (12.631.828) (15.513.022) 386.348 3.244.266 98.793.251 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas: b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas (lanjutan): 2006 Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah Rupiah: Modal kerja Investasi Konsumen Ekspor Program Pemerintah Sindikasi Karyawan Lain-lain 29.534.589 9.627.054 9.350.840 1.995.848 1.574.588 264.592 1.418.501 225.823 2.800.005 3.159.917 2.025.521 98.018 327.385 51 1.722 9.450 805.698 981.646 182.377 89.556 74.285 132 1.435 895.932 930.458 182.890 38.026 97.591 1.260.604 93 670 3.466.365 2.970.881 268.690 271.620 141.727 1.014 3.651 1.102 37.502.589 17.669.956 12.010.318 2.493.068 2.215.576 1.526.261 1.424.099 238.480 Jumlah Rupiah 53.991.835 8.422.069 2.135.129 3.406.264 7.125.050 75.080.347 5.362.531 3.482.600 505.393 717.683 222.434 102.742 621 738.214 2.315.521 1.049.232 342.425 335.332 35.587 1.918 738.115 1.316.973 10.015 352.000 7.966 4.348 1.234.199 781.885 158.558 296.371 - 2.891.957 2.899.080 2.901.089 1.279.599 61.221 12.542.323 9.529.770 3.917.480 2.980.985 265.987 102.742 621 805.701 Jumlah Mata uang asing 11.132.218 4.080.015 2.429.417 2.471.013 10.032.946 30.145.609 Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 65.124.053 12.502.084 4.564.546 5.877.277 17.157.996 105.225.956 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 65.111.005 Mata uang asing: Investasi Modal kerja Sindikasi Ekspor Konsumen Program Pemerintah Karyawan Lain-lain (13.048) (652.735) 64.458.270 (17.602) 12.484.482 (546.634) 11.937.848 (7.870) (25.808) 4.556.676 (626.659) 3.930.017 (86.808) (151.136) 5.851.469 17.071.188 105.074.820 (1.725.196) (9.346.835) (12.898.059) 4.126.273 7.724.353 92.176.761 c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas: 2007 Lancar Rupiah: Industri 15.408.225 Pertanian 5.975.086 Perdagangan, restoran dan hotel 9.243.728 Konstruksi 5.697.647 Jasa-jasa dunia usaha 5.146.709 Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 2.156.231 Listrik, gas dan air 100.777 Jasa-jasa sosial/masyarakat 1.467.969 Pertambangan 405.566 Lain-lain 13.716.157 Jumlah Rupiah 59.318.095 Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah 2.347.071 973.741 1.060.082 46.152 189.432 5.614 3.593.987 816.536 22.598.797 7.817.129 1.156.531 903.658 325.406 191.428 142.679 30.848 115.713 118.242 34.992 1.107.422 396.916 884.798 11.814.822 7.259.142 6.422.753 726.957 1.592 119.118 81.989 1.907.582 15.511 7 13.152 275 109.260 50.414 3.596 145 123.583 495.389 71.452 8.982 86.736 450.128 3.444.502 173.828 1.612.817 574.711 16.306.710 8.543.645 1.609.394 641.731 7.912.346 78.025.211 50 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas: c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan): 2007 (lanjutan) Lancar Mata uang asing: Industri Pertanian Perdagangan, restoran dan hotel Konstruksi Jasa-jasa dunia usaha Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Listrik, gas dan air Jasa-jasa sosial/masyarakat Pertambangan Lain-lain Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah 5.630.010 1.587.505 7.451.677 44.813 267.581 - - 5.909.308 130.758 19.258.576 1.763.076 1.648.094 1.034.597 420.196 311.118 143.250 11.471 219.732 607 1.825 - 576.526 2.108 9.110 2.757.295 1.179.955 441.384 631.851 916.060 722 5.334.631 1.827.837 119.498 442.451 1.369 196.769 121.339 5.855 352 92.522 498.548 776.755 843.871 1.358.511 2.091 6.029.948 2.732.138 Jumlah Mata uang asing 19.031.503 8.843.755 493.775 2.177 7.995.635 36.366.845 Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 78.349.598 17.387.400 2.103.169 643.908 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 78.342.615 (6.983) (794.425) 77.548.190 (42.061) 17.345.339 (1.465.064) 15.880.275 (3.702) (1.150) 2.099.467 (365.295) 1.734.172 15.907.981 114.392.056 (31.887) (85.783) 642.758 15.876.094 114.306.273 (256.410) (12.631.828) (15.513.022) 386.348 3.244.266 98.793.251 2006 Lancar Rupiah: Industri 15.753.758 Perdagangan, restoran dan hotel 8.450.340 Konstruksi 4.812.304 Pertanian 4.710.327 Jasa-jasa dunia usaha 3.930.938 Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 1.636.271 Jasa-jasa sosial/masyarakat 1.616.193 Pertambangan 300.998 Listrik, gas dan air 111.300 Lain-lain 12.669.406 Jumlah Rupiah 53.991.835 Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah 1.786.162 1.106.347 1.581.926 3.038.154 23.266.347 1.260.741 654.913 1.222.348 350.840 126.961 250.033 162.258 53.071 311.665 904.850 160.463 156.055 1.003.871 746.536 687.942 263.012 11.153.578 7.368.636 6.943.338 4.753.916 843.409 63.225 167.534 52.625 2.020.272 291.734 12.282 3.458 18 128.967 31.309 5.703 63.308 190.985 650.397 281.661 98.378 1.820 353.279 3.453.120 1.979.064 633.676 165.763 15.362.909 8.422.069 2.135.129 3.406.264 7.125.050 75.080.347 51 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas: c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan): 2006 (lanjutan) Lancar Mata uang asing: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Pertanian Pertambangan Konstruksi Listrik, gas dan air Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah 3.572.370 1.957.325 1.187.437 1.419.254 6.841.573 14.977.959 1.433.739 1.320.561 992.851 811.092 881.464 497.163 241.427 144.267 338.117 281.341 65.238 61.428 3.998 98.889 157.847 228.308 184.333 - 426.684 372.795 499.184 474.884 - 2.580.671 2.224.519 1.820.635 1.628.091 1.261.694 210.877 270.059 3.971 1.635.234 257.852 16.315 346.208 9.357 1.003.070 43.462 437.809 28.557 147.918 1.241.351 497.286 487.111 3.971 4.663.672 Jumlah Mata uang asing 11.132.218 4.080.015 2.429.417 2.471.013 10.032.946 30.145.609 Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 65.124.053 12.502.084 4.564.546 5.877.277 17.157.996 105.225.956 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 65.111.005 (13.048) (652.735) 64.458.270 (17.602) 12.484.482 (546.634) 11.937.848 (7.870) 4.556.676 (626.659) 3.930.017 (25.808) (86.808) (151.136) 5.851.469 17.071.188 105.074.820 (1.725.196) (9.346.835) (12.898.059) 4.126.273 7.724.353 92.176.761 d. Berdasarkan Jangka Waktu: 2007 2006 Rupiah: Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun 8.555.797 8.437.051 21.927.494 39.104.869 7.753.280 5.795.978 26.635.281 34.895.808 Jumlah Rupiah 78.025.211 75.080.347 Mata uang asing: Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun 8.780.557 2.661.415 5.120.428 19.804.445 5.522.861 1.285.634 7.035.092 16.302.022 Jumlah Mata uang asing 36.366.845 30.145.609 Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan 114.392.056 (85.783) 105.225.956 (151.136) Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 114.306.273 (15.513.022) 105.074.820 (12.898.059) 98.793.251 92.176.761 52 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): Rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan secara gross, yaitu sebelum dikurangi penyisihan penghapusan, per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah 16,29% dan 26,15% (Bank Mandiri saja 17,02% dan 27,66%, masing-masing per 31 Maret 2007 dan 2006) sedangkan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan secara neto per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah 4,69% dan 15,02% (Bank Mandiri saja 4,73% dan 15,84% masing-masing per 31 Maret 2007 dan 2006). Termasuk dalam kredit yang diberikan per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah kredit yang dibeli dari BPPN masing-masing sebesar Rp2.906.836 dan Rp4.274.992, dengan penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp394.628 dan Rp841.503 dan pendapatan ditangguhkan masing-masing sebesar Rp85.783 dan Rp151.136. B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan: a. Termasuk di dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan berdasarkan prinsip syariah sebesar Rp7.456.356 dan Rp6.100.584 per 31 Maret 2007 dan 2006, terdiri atas: 2007 2006 Piutang Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan syariah lainnya 4.209.586 1.595.661 1.651.109 4.134.295 1.271.008 695.281 Dikurangi: Penyisihan penghapusan 7.456.356 (316.711) 6.100.584 (137.542) 7.139.645 5.963.042 b. Tingkat suku bunga rata-rata dan kisaran bagi hasil per tahun adalah sebagai berikut: Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 14,46% 9,31% 2006 15,88% 9,31% Kisaran bagi hasil per tahun: 2007 Piutang Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan syariah lainnya 5,13% - 14,49% 11,24% - 11,88% 12,05% - 17,86% 2006 7,06% - 17,95% 6,27% - 16,45% 16,06% - 16,13% c. Agunan kredit Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank Mandiri. d. Kredit Program Pemerintah Kredit program pemerintah terdiri dari kredit investasi, kredit modal kerja permanen dan kredit modal kerja dimana Pemerintah dapat menyediakan sebagian dan/atau keseluruhan dananya. 53 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): e. Kredit Sindikasi Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur melalui perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai agen fasilitas dalam kredit sindikasi per 31 Maret 2007 dan 2006, adalah masing-masing berkisar antara 4,50% sampai dengan 73,40% dan 4,50% sampai dengan 86,37% dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi. Sedangkan jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai anggota sindikasi per 31 Maret 2007 dan 2006, masing-masing berkisar antara 0,07% sampai dengan 94,84% dan 0,07% sampai dengan 95,57% dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi. f. Kredit yang direstrukturisasi Berikut ini adalah jenis dan jumlah kredit yang telah direstrukturisasi per 31 Maret 2007 dan 2006: 2007 Perpanjangan jangka waktu kredit Perpanjangan jangka waktu dan penurunan suku bunga kredit Kredit Jangka Panjang dengan Opsi Saham (KJPOS) Fasilitas kredit tambahan Perpanjangan jangka waktu kredit dan skema restrukturisasi lain-lain*) 2006 14.850.606 9.781.454 4.368.917 1.521.129 316.462 2.332.383 1.547.228 455.296 2.749.109 4.825.968 23.806.223 18.942.329 *)Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari skema restrukturisasi penurunan tingkat suku bunga, penjadualan kembali bunga yang tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak. Jumlah kredit yang telah direstrukturisasi dalam kategori kredit bermasalah 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp7.137.304 dan Rp8.917.478. per g. Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp840.578 dan Rp1.060.566 atau 0,32% dan 0,42% dari jumlah aktiva konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2007 dan 2006. Perincian kredit tersebut sebagai berikut: 2007 Republik Indonesia PT Great River International PT Danareksa PT Staco Estika Sedaya Finance *) (dahulu PT Stacomitra Sedaya Finance) Pinjaman karyawan *) Merupakan Anak Perusahaan dari dana pensiun Bank. 54 2006 522.091 202.309 100.000 16.178 524.794 201.578 100.000 224.944 9.250 840.578 1.060.566 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): g. Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) (lanjutan) Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank Mandiri terdiri dari kredit dengan tingkat suku bunga sebesar 4% per tahun yang digunakan untuk membeli kendaraan bermotor dan rumah dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 15 (lima belas) tahun yang dibayar melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan. h. Batas Maksimum Pemberian Kredit Per 31 Maret 2007 dan 2006, tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank Indonesia. i. Bank Mandiri memiliki sejumlah perjanjian penerusan kredit dengan lembaga keuangan internasional (Catatan 54). j. Mutasi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan: Penyisihan penghapusan terdiri dari: 2007 Penyisihan penghapusan kredit Penyisihan penghapusan yang berasal dari selisih nilai pokok dan harga pembelian kredit dari BPPN (Catatan 11B.n) 2006 15.513.022 12.898.059 - - 15.513.022 12.898.059 Mutasi penyisihan penghapusan kredit (tidak termasuk penyisihan penghapusan yang berasal dari selisih nilai pokok dan harga pembelian kredit dari BPPN) adalah sebagai berikut: 2007 2006 Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 36) Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusbukuan Lain-lain *) 14.388.695 1.480.749 244.723 (643.433) 42.288 11.823.614 1.396.726 204.936 (34.430) (492.787) Saldo akhir periode 15.513.022 12.898.059 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing Sebagaimana diuraikan dalam Catatan 2o, penyisihan penghapusan kredit dibuat berdasarkan kajian dan penilaian atas kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing saldo kredit pada tanggal neraca. Dalam menentukan jumlah minimum penyisihan penghapusan, Bank Mandiri menggunakan peraturan Bank Indonesia yang mengatur Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif. 55 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): j. Mutasi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan (lanjutan): Jumlah minimum penyisihan penghapusan (termasuk untuk kredit yang dibeli dari BPPN) sesuai ketentuan Bank Indonesia per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp14.404.127 dan Rp12.765.050. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan kredit telah memadai. k. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi sebelum dikurangi pendapatan ditangguhkan, dan jumlah minimum penyisihan penghapusan sesuai peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: 2007 Kredit bermasalah Rupiah: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain Minimum penyisihan penghapusan 4.843.501 1.414.563 950.638 2.954.769 3.208.253 904.030 600.628 1.897.590 10.163.471 6.610.501 Mata uang asing: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain 6.176.889 798.083 9.717 1.506.898 4.012.866 534.423 8.454 978.392 Jumlah Mata uang asing 8.491.587 5.534.135 18.655.058 12.144.636 Jumlah Rupiah 2006 Kredit bermasalah Rupiah: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain Jumlah Rupiah Mata uang asing: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain Jumlah Mata uang asing 56 Minimum penyisihan penghapusan 5.726.427 1.442.497 472.138 5.025.381 2.785.215 691.804 227.050 2.437.404 12.666.443 6.141.473 9.448.264 649.769 200.737 4.634.606 3.420.091 256.697 70.692 1.676.728 14.933.376 5.424.208 27.599.819 11.565.681 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): l. Penghapusbukuan Kredit Macet Pada periode 31 Maret 2007 dan 2006, Bank Mandiri melaksanakan penghapusbukuan kredit macet masing-masing sebesar Rp643.433 dan Rp34.430 (Bank saja). Adapun kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi: a. Fasilitas kredit telah digolongkan macet b. Fasilitas kredit telah dibentuk penyisihan penghapusan aktiva (PPA) sebesar 100% (seratus perseratus) dari pokok kredit macetnya c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan penyelamatan, namun tidak berhasil d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh kewajiban kreditnya, termasuk yang berasal dari non cash loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write-off). Penghapusbukuan kredit macet ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan tetap dilakukan. m. Bank Mandiri memiliki kredit extra-komtabel sebesar Rp25.175.760 dan Rp22.930.069 masingmasing per 31 Maret 2007 dan 2006. Kredit extra-komtabel adalah kredit yang telah dihapusbukukan oleh Bank Mandiri, namun Bank terus melakukan usaha-usaha penagihan. Kredit extra-komtabel ini tidak disajikan dalam neraca, tetapi disajikan di luar neraca dalam buku besar Bank. Ikhtisar mutasi kredit extra-komtabel untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut (Bank saja): 2007 2006 Saldo awal periode Penghapusbukuan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Lain-lain *) 24.758.452 643.433 (241.734) 15.609 22.621.706 34.430 (204.299) 478.232 Saldo akhir periode 25.175.760 22.930.069 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. n. Pembelian Kredit dari BPPN Periode 1 Januari s/d 31 Maret 2007 Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, per 31 Maret 2007 Bank membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp394.628. Dari jumlah pokok kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp2.906.836 seluruhnya telah dilakukan pengikatan kredit baru. Jumlah tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dari kredit yang dibeli dari BPPN selama periode yang berakhir per 31 Maret 2007 adalah sebesar Rp14.540. Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up-front fee, pendapatan restrukturisasi dan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per 31 Maret 2007 adalah sebesar Rp368.549. 57 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan) Periode 1 Januari s/d 31 Maret 2006 Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, per 31 Maret 2006 Bank membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp841.503. Seluruh pokok kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp4.274.992 telah dilakukan pengikatan kredit baru. Jumlah tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dari kredit yang dibeli dari BPPN selama periode yang berakhir per 31 Maret 2006 adalah sebesar Rp2.688. Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up-front fee, pendapatan restrukturisasi dan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama periode yang berakhir per 31 Maret 2006 adalah sebesar Rp34.751. Mutasi jumlah pokok kredit, penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN untuk tahun yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006 yang dicatat dalam akun kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 2007 2006 Saldo awal periode Pelunasan selama periode berjalan Penghapusbukuan selama periode berjalan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing 3.050.488 (176.322) (1.396) 34.066 4.771.405 (183.552) (312.861) Saldo akhir periode 2.906.836 4.274.992 Saldo awal periode Koreksi PPAP karena penerimaan diatas nilai pembelian Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - - Saldo akhir periode - - Saldo awal periode Koreksi pendapatan yang ditangguhkan karena penerimaan diatas nilai pembelian Pendapatan yang ditangguhkan digunakan untuk penghapusbukuan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing 86.380 159.858 Saldo akhir periode 85.783 Kredit yang diberikan Penyisihan penghapusan kredit Pendapatan ditangguhkan 58 (1.296) 699 (116) (8.606) 151.136 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan) Komposisi kolektibilitas kredit yang dibeli dari BPPN per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet 2007 2006 370.516 1.998.492 8.993 25.910 502.925 562.233 381.644 362.502 342.821 2.625.792 2.906.836 4.274.992 o. Pada tanggal 28 November 2005, Bank Mandiri menandatangani nota Kesepakatan Kerjasama No.NKB-001/PL/2005 dengan Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara (DJPLN) No. DIR.MOU/009/2005 tentang Pelaksanaan Lelang Obyek Hak Tanggungan Berdasarkan Pasal 6 Undang-undang Hak Tanggungan. Tujuan pelaksanaan kesepakatan kerjasama tersebut adalah untuk mempercepat dan mengoptimalkan pelaksanaan lelang berdasarkan pasal 6 Undang-undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah beserta Benda-benda yang Berkaitan dengan Tanah, oleh DJPLN/KP2LN atas permohonan Bank Mandiri sebagai pengurang Hak Tanggungan Pertama. p. Pada tanggal 22 Desember 2006, Bank Mandiri telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB), dengan salah satu hasil Keputusan yaitu menyetujui tindakan Direksi untuk melakukan akselerasi penyelesaian kredit bermasalah antara lain melalui Program Penyelesaian Kredit Macet Bank Mandiri (PPKM Mandiri), dalam upaya menjadi bank berkinerja baik sebagaimana disyaratkan Bank Indonesia, dengan memberikan kewenangan kepada Direksi untuk: • Melakukan pengalihan termasuk pelepasan hak dan atau penjualan kredit bermasalah di bawah nilai pokok kepada investor, dengan jumlah (limit) yang akan dihapus tagih yaitu sebesar selisih antara nilai pokok dan harga pengalihan, sebagaimana ditetapkan RUPS dari waktu ke waktu. • Menggunakan jumlah (limit) hapus tagih atas piutang pokok macet yang telah dihapusbuku sebagaimana telah ditetapkan dalam RUPSLB Perseroan tanggal 29 September 2003 dan RUPSLB Perseroan tanggal 21 Desember 2005 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp5 triliun, dalam rangka optimalisasi asset termasuk kredit Perseroan, dengan melakukan hapus tagih atas piutang pokok macet dan atau hapus tagih atas selisih antara nilai pokok dan harga pengalihan, termasuk PPKM Mandiri. • Menandatangani Performance Management Contract dengan Pemerintah sebagai pelaksanaan Surat Keputusan Bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Negara BUMN, Gubernur Bank Indonesia tentang Paket Kebijakan Sektor Keuangan tanggal 5 Juli 2006. Keputusan Rapat tersebut dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat tertanggal 22 Desember 2006, di bawah Nomor : 64 yang dibuat oleh Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. q. Bank telah melakukan penyesuaian kolektibilitas untuk beberapa debitur di bulan Maret 2007 berdasarkan transaksi setelah tanggal neraca (subsequent event) atas dasar pembayaran tunggakan pokok dan bunga yang terjadi pada bulan April 2007. 59 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 12. TAGIHAN AKSEPTASI a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2007 Rupiah: Tagihan kepada bank lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Pihak ketiga 2006 775 63.098 6.766 13.901 142.574 316.059 Jumlah Rupiah 206.447 336.726 Mata uang asing: Tagihan kepada bank lain Pihak ketiga 202.298 19.970 2.958.784 3.386.680 Jumlah Mata uang asing 3.161.082 3.406.650 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 3.367.529 (70.176) 3.743.376 (166.248) 3.297.353 3.577.128 2007 2006 Tagihan kepada debitur Pihak ketiga Tagihan kepada debitur Pihak ketiga b. Berdasarkan Jatuh Tempo: Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 53.019 81.398 72.030 105.687 102.036 129.003 206.447 336.726 Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan 609.043 1.657.624 805.506 83.777 5.132 899.222 1.291.386 1.167.059 46.504 2.479 Jumlah Mata uang asing 3.161.082 3.406.650 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 3.367.529 (70.176) 3.743.376 (166.248) 3.297.353 3.577.128 2007 2006 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet 2.868.809 496.168 461 2.091 3.002.692 466.114 107.207 123.775 43.588 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 3.367.529 (70.176) 3.743.376 (166.248) 3.297.353 3.577.128 Jumlah Rupiah c. Berdasarkan Kolektibilitas: 60 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 12. TAGIHAN AKSEPTASI (lanjutan) d. Mutasi Penyisihan Penghapusan Tagihan Akseptasi adalah sebagai berikut: 2007 Saldo awal periode Pembalikan selama periode berjalan (Catatan 36) Lain-lain *) Saldo akhir periode 2006 155.223 (85.534) 487 429.092 (229.858) (32.986) 70.176 166.248 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Jumlah minimum penyisihan penghapusan tagihan akseptasi sesuai peraturan Bank Indonesia per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah Rp55.657 dan Rp166.248. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan akseptasi telah memadai. 13. PENYERTAAN SAHAM a. Rincian Penyertaan Saham adalah sebagai berikut: 2007 Metode ekuitas Metode biaya Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 2006 85.340 79.153 60.191 78.988 164.493 (73.743) 139.179 (73.298) 90.750 65.881 Rincian dari penyertaan saham per 31 Maret 2007 adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan Metode Ekuitas: PT AXA Mandiri Financial Services PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia Jenis Usaha Persentase Kepemilikan Biaya Perolehan Akumulasi Perubahan Ekuitas dan Bagian Laba/(Rugi) Nilai Tercatat Asuransi 49,00% 16.761 68.578 Perusahaan Induk 34,00% 2.278 (2.277) 85.339 1 85.340 Metode Biaya: a) PT Semen Kupang a) PT Sri Thai Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 3.889) Manufaktur Manufaktur 59,73% 21,60% Beragam 45.023 23.055 45.023 23.055 11.075 11.075 79.153 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 164.493 (73.743) 90.750 a) Penyertaan ini berasal dari restrukturisasi dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi penyertaan saham. Penyertaan saham tersebut merupakan penyertaan sementara, untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Oleh karena itu, penyertaan saham tersebut dicatat dengan menggunakan metode biaya tanpa memperhatikan besarnya persentase kepemilikan, berlaku mulai 1 Januari 2001. 61 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 13. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) Rincian dari penyertaan saham per 31 Maret 2006 adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan Metode Ekuitas: PT AXA Mandiri Financial Services PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia Jenis Usaha Persentase Kepemilikan Biaya Perolehan Akumulasi Perubahan Ekuitas dan Bagian Laba/(Rugi) Nilai Tercatat Asuransi 49,00% 16.761 43.429 Perusahaan Induk 34,00% 2.278 (2.277) 60.190 1 60.191 Metode Biaya: a) PT Semen Kupang a) PT Sri Thai Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 3.889) Manufaktur Manufaktur 59,70% 21,60% Beragam 45.023 23.055 45.023 23.055 10.910 10.910 78.988 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 139.179 (73.298) 65.881 a) Penyertaan ini berasal dari restrukturisasi dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi penyertaan saham. Penyertaan saham tersebut merupakan penyertaan sementara, untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Oleh karena itu, penyertaan saham tersebut dicatat dengan menggunakan metode biaya tanpa memperhatikan besarnya persentase kepemilikan, berlaku mulai 1 Januari 2001. b. Klasifikasi penyertaan saham berdasarkan kolektibilitas: 2007 Lancar Kurang Lancar Macet Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 2006 91.867 72.626 66.553 1 72.625 164.493 (73.743) 139.179 (73.298) 90.750 65.881 c. Mutasi penyisihan penghapusan penyertaan saham: 2007 2006 Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 36) 73.625 118 73.298 - Saldo akhir periode 73.743 73.298 Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penyertaan saham telah memadai. 62 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 14. AKTIVA TETAP Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut: Biaya perolehan/revaluasi *) Dikurangi: Akumulasi penyusutan dan amortisasi Nilai buku bersih 2007 2006 8.145.374 (3.539.465) 8.133.317 (2.985.684) 4.605.909 5.147.633 *) Aktiva tetap tertentu direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003. Mutasi dari 1 Januari 2007 s.d. 31 Maret 2007 Biaya Perolehan/Revaluasi Pemilikan langsung Tanah *) Bangunan *) Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor Aktiva dalam penyelesaian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Pemilikan langsung Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor Saldo Awal Penambahan Pengurangan - Reklasifikasi **) Saldo Akhir 2.604.103 1.540.552 370 3.717.510 73.178 9.632 312 166.570 6.641 8.101.913 16.955 (668) 27.174 8.145.374 800.243 21.734 (1) - 821.976 2.550.474 41.953 123.379 2.335 (356) (296) - 2.673.497 43.992 3.392.670 147.448 (653) - 3.539.465 (369) (299) - 26.788 5.334 2.630.891 1.546.256 76.743 - 3.803.516 73.191 (81.691) 91.520 Nilai buku bersih Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak Kendaraan bermotor 2.630.891 724.280 1.130.019 29.199 Aktiva dalam penyelesaian 4.514.389 91.520 4.605.909 *) Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasil penilaian dari Penilai Independen PT Vigers Hagai Sejahtera atas aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar pada tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 14a). **) Direklasifikasi ke dalam pos Properti Terbengkalai Aktiva dalam penyelesaian per 31 Maret 2007 adalah sebagai berikut: Pengembangan dan lisensi - Core Banking System Bangunan Lain-lain 46.557 33.396 11.567 91.520 63 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 14. AKTIVA TETAP (lanjutan) Estimasi persentase tingkat penyelesaian aktiva dalam penyelesaian per 31 Maret 2007 untuk perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikatama adalah 96,22%. Aktiva tetap tertentu Bank Syariah Mandiri, Anak Perusahaan, dengan nilai buku sebesar Rp24.335 per 31 Maret 2007 telah dijaminkan kepada Bank Indonesia sehubungan dengan persetujuan Bank Indonesia atas penyelesaian Pinjaman Subordinasi dengan Bank Indonesia sebesar Rp32.000 (Catatan 29). Mutasi dari 1 Januari 2006 s.d. 31 Maret 2006 Biaya Perolehan/Revaluasi Pemilikan langsung Tanah *) Bangunan *) Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor Aktiva dalam penyelesaian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Pemilikan langsung Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor Saldo Awal Penambahan Pengurangan 2.824.925 1.463.485 1.731 (506) 3.510.938 70.737 11.848 970 272.185 Saldo Akhir Reklasifikasi 17.101 2.824.925 1.481.811 (1.982) (424) 34.645 (7.746) 3.555.449 63.537 17.113 (37.703) (44.000) 207.595 8.142.270 31.662 (40.615) 737.114 22.088 (153) 2.065.724 34.019 126.564 2.373 (1.734) (311) 283 - 2.190.837 36.081 2.836.857 151.025 (2.198) - 2.985.684 - (283) 8.133.317 758.766 Nilai buku bersih Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak Kendaraan bermotor 2.824.925 723.045 1.364.612 27.456 Aktiva dalam penyelesaian 4.940.038 207.595 5.147.633 *) Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasil penilaian dari Penilai Independen PT Vigers Hagai Sejahtera atas aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar pada tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 14a). Aktiva dalam penyelesaian per 31 Maret 2006 adalah sebagai berikut: Pengembangan dan lisensi - Core Banking System Bangunan Lain-lain 115.609 34.020 57.966 207.595 64 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 14. AKTIVA TETAP (lanjutan) Estimasi persentase tingkat penyelesaian aktiva dalam penyelesaian per 31 Maret 2006 untuk perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikatama adalah 95,78%. a. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003 dan No. S-206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003, Bank Mandiri telah menugaskan PT Vigers Hagai Sejahtera, perusahaan jasa penilai terdaftar, untuk melaksanakan penilaian (revaluasi) aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan, yaitu BBD, BDN, Bank Exim dan Bapindo pada tanggal 31 Juli 1999, sehubungan dengan pengalihan kerugian fiskal dan kompensasi kerugian fiskal dari wajib pajak yang melakukan pengalihan harta kepada Bank Mandiri. Berdasarkan Laporan Penilaian PT Vigers Hagai Sejahtera No. Ref-020-I/VHS/V/03 tanggal 26 Mei 2003, nilai aktiva tetap berikut kenaikan nilainya per 31 Juli 1999 adalah sebagai berikut: Aktiva Tetap Nilai Pasar Tanah dan bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Nilai Buku Kenaikan Nilai 4.427.510 438.086 19.604 843.414 275.370 355 3.584.096 162.716 19.249 4.885.200 1.119.139 3.766.061 Pendapat PT Vigers Hagai Sejahtera mengenai nilai pasar didasarkan pada Standar Penilaian Indonesia yang dikeluarkan oleh Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia (GAPPI) dan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI). Untuk menentukan nilai pasar tersebut, PT Vigers Hagai Sejahtera telah menggunakan metodologi penilaian pendekatan data pasar dan pendekatan biaya. Hasil revaluasi aktiva tetap tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah dengan Surat Keputusan No. Kep-01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003. Bank Mandiri membukukan hasil penilaian kembali (revaluasi) aktiva tetap untuk kepentingan perpajakan tersebut pada tanggal 18 Juni 2003, yaitu pada tanggal persetujuan efektif dari Direktorat Jendral Pajak diperoleh, dengan terlebih dahulu memperhitungkan akumulasi penyusutan aktiva tetap terkait untuk periode 1 Agustus 1999 sampai dengan tanggal 18 Juni 2003. Kenaikan nilai bersih aktiva tetap sebesar Rp3.046.936 mencakup tanah, bangunan, kendaraan, perlengkapan dan peralatan kantor. Pengakuan kenaikan nilai dari hasil revaluasi aktiva tetap tersebut tidak memberikan pengaruh pajak karena kerugian fiskal yang digunakan untuk mengkompensasi kenaikan nilai tersebut belum pernah diakui sebagai aktiva pajak tangguhan oleh Bank. b. Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah mengasuransikan aktiva tetap (tidak termasuk hak atas tanah) untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam kepada PT Staco Jasapratama, PT Asuransi Raya dan PT Asuransi Dharma Bangsa dengan nilai pertanggungan asuransi per 31 Maret 2007 dan 2006 sebesar Rp2.902.837 dan US$144.406.575,46 (nilai penuh) dan Rp1.425.151 dan US$108.405.647,31 (nilai penuh). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas aktiva tetap yang dipertanggungkan. 65 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 15. AKTIVA LAIN-LAIN Pendapatan yang masih akan diterima Lain-lain 2007 2006 1.529.143 3.543.961 1.998.323 2.372.934 5.073.104 4.371.257 Pendapatan yang masih akan diterima Pendapatan yang masih akan diterima terdiri dari bunga yang masih akan diterima dari penempatan, surat-surat berharga, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah, kredit yang diberikan dan provisi dan komisi yang masih harus diterima. Lain-lain 2007 2006 Rupiah: Piutang transaksi nasabah Biaya dibayar dimuka Properti terbengkalai Uang muka pajak Agunan yang diambil alih Rekening Antar Kantor - bersih Tagihan bunga kepada lembaga keuangan Lain-lain 729.019 421.456 389.742 221.650 188.091 68.258 2.243 1.893.822 34.768 463.915 238.236 308.351 188.701 231.674 196.553 Jumlah Rupiah 3.914.281 1.662.198 Mata uang asing: Biaya dibayar dimuka Tagihan bunga kepada lembaga keuangan Piutang dari transaksi nasabah Uang muka pajak Rekening Antar Kantor - bersih Lain-lain 24.850 85 13.370 10.513 399.130 34.842 25.762 7.024 27.804 989.982 Jumlah Mata uang asing 447.948 1.085.414 4.362.229 (818.268) 2.747.612 (374.678) 3.543.961 2.372.934 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan Piutang transaksi nasabah terutama merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek PT Mandiri Sekuritas (Anak Perusahaan). Biaya dibayar dimuka terdiri dari pembayaran dimuka yang sebagian besar berkaitan dengan biaya sewa dan asuransi. Aktiva yang tidak digunakan (properti terbengkalai) adalah aktiva tetap dalam bentuk properti yang dimiliki Bank tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha Bank yang lazim. Uang muka pajak per 31 Maret 2007 dan 2006 terutama terdiri dari uang muka pajak penghasilan badan dan lainnya. 66 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 15. AKTIVA LAIN-LAIN (lanjutan) Penyisihan penghapusan sebesar Rp818.268 dan Rp374.678 per 31 Maret 2007 dan 2006 dibentuk untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari pos-pos terbuka akun-akun antar cabang dan kantor pusat dan aktiva lain-lain. Manajemen Bank Mandiri berpendapat bahwa jumlah penyisihan ini telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari aktiva lain-lain. Mutasi jumlah penyisihan penghapusan dari aktiva lain-lain adalah sebagai berikut: 2007 Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan Lain-lain*) Saldo akhir periode 2006 994.703 81.435 (257.870) 427.225 (52.547) 818.268 374.678 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. 16. SIMPANAN - GIRO a. Berdasarkan Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2007 2006 Rupiah: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Pihak ketiga 165.591 33.081.024 128.374 31.357.941 Jumlah Rupiah 33.246.615 31.486.315 Mata uang asing: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Pihak ketiga 156.846 14.521.545 137.571 12.525.203 Jumlah Mata uang asing 14.678.391 12.662.774 47.925.006 44.149.089 Termasuk di dalam simpanan giro adalah giro wadiah masing-masing sebesar Rp2.447.288 dan Rp1.491.402 per 31 Maret 2007 dan 2006. b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bonus per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 2,84% 1,97% 67 2006 3,30% 2,71% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 16. SIMPANAN – GIRO (lanjutan) b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bonus per Tahun (lanjutan): Kisaran bonus giro wadiah per tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 0,94% - 1,02% 0,24% - 1,02% 2006 1,09% - 2,64% 0,22% - 1,80% c. Giro yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar Rp661.045 dan Rp556.797. 17. SIMPANAN - TABUNGAN a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang: 2007 Rupiah: Tabungan Mandiri Tabungan Mudharabah Tabungan Mandiri Haji 2006 56.817.964 2.887.547 398.305 41.411.003 2.067.626 365.915 60.103.816 43.844.544 b. Per 31 Maret 2007 dan 2006 tabungan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masingmasing sebesar Rp54.592 dan Rp12.374 atau 0,09% dan 0,03% dari jumlah tabungan (Catatan 47a). c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk tabungan dalam Rupiah selama periode yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah 4,14% dan 4,37%. d. Bagi hasil per tahun untuk tabungan mudharabah berkisar antara 0,29% sampai dengan 6,61% dan 0,30% sampai dengan 6,23% untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006. 18. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA a. Berdasarkan Mata Uang: 2007 Rupiah Mata uang asing 2006 75.893.563 14.375.312 93.708.114 16.380.522 90.268.875 110.088.636 b. Berdasarkan Jangka Waktu: 2007 2006 Rupiah: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan 54.717.830 11.629.693 2.751.737 3.691.240 3.103.063 61.154.707 15.410.791 5.001.672 8.074.161 4.066.783 Jumlah Rupiah 75.893.563 93.708.114 68 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 18. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) b. Berdasarkan Jangka Waktu (lanjutan): 2007 2006 Mata uang asing: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan 12.393.328 610.855 416.998 945.608 8.523 14.822.392 647.051 428.521 358.823 123.735 Jumlah Mata uang asing 14.375.312 16.380.522 90.268.875 110.088.636 c. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo: 2007 2006 Rupiah: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan 59.642.945 8.729.974 2.365.930 4.734.400 420.314 67.233.323 11.412.726 3.821.358 7.212.110 4.028.597 Jumlah Rupiah 75.893.563 93.708.114 Mata uang asing: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan 12.667.396 607.667 445.750 466.360 188.139 15.107.099 685.609 249.405 262.043 76.366 Jumlah Mata uang asing 14.375.312 16.380.522 90.268.875 110.088.636 d. Termasuk di dalam deposito berjangka adalah investasi tidak terikat mudharabah masing-masing sebesar Rp3.474.041 dan Rp3.480.853 per 31 Maret 2007 dan 2006. e. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 8,21% 3,73% 2006 11,94% 4,22% Kisaran bagi hasil investasi tidak terikat mudharabah per tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 6,83% - 7,63% 2,95% - 3,18% 2006 5,58% - 7,19% 1,20% - 3,00% f. Per 31 Maret 2007 dan 2006, deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp396.163 dan Rp693.362 atau 0,44% dan 0,63% dari jumlah deposito berjangka (Catatan 47a). 69 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 18. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) g. Per 31 Maret 2007 dan 2006, jumlah deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan adalah masing-masing sebesar Rp5.091.513 dan Rp4.714.165. Deposito berjangka mudharabah yang dijaminkan per 31 Maret 2007 dan 2006 atas piutang mudharabah yang diberikan oleh Bank adalah masing-masing sebesar Rp131.410 dan Rp20.174. 19. SIMPANAN DARI BANK LAIN - GIRO DAN TABUNGAN a. Berdasarkan Mata Uang: 2007 Rupiah Mata uang asing 2006 648.293 26.247 440.384 60.154 674.540 500.538 Termasuk dalam simpanan dari bank lain - giro adalah giro wadiah sebesar Rp3.594 dan Rp7.485 per 31 Maret 2007 dan 2006. b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bonus per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 2,84% 1,97% 2006 3,30% 2,71% Kisaran bonus Giro wadiah per tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 0,94% - 1,02% 0,24% - 1,02% 2006 1,09% - 2,64% 0,22% - 1,80% c. Giro dari bank lain yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Maret 2007 dan 2006, adalah masing-masing sebesar Rp18 dan Rp10 (Catatan 47a). d. Giro yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan per 31 Maret 2007 dan 2006, masing-masing sebesar Rp571 dan Rp2.549. 20. SIMPANAN DARI BANK LAIN - INTER-BANK CALL MONEY a. Berdasarkan Mata Uang: 2007 Rupiah Mata uang asing 70 2006 648.500 114.847 2.928.000 5.592 763.347 2.933.592 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 20. SIMPANAN DARI BANK LAIN - INTER-BANK CALL MONEY (lanjutan) b. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo: 2007 Rupiah: Kurang dari 1 bulan Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 2006 648.500 2.928.000 114.847 5.592 763.347 2.933.592 c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 8,28% 3,80% 2006 11,66% 4,26% d. Per 31 Maret 2007 dan 2006 Bank Mandiri tidak memiliki inter-bank call money dari bank yang mempunyai hubungan istimewa. 21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA a. Berdasarkan Jenis Mata Uang: 2007 2006 3.251.449 921.917 3.446.299 1.519.178 4.173.366 4.965.477 2007 2006 Rupiah: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 3.237.489 7.221 4.444 2.295 3.403.143 36.346 4.185 2.625 Jumlah Rupiah 3.251.449 3.446.299 Mata uang asing: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 921.917 - 143.333 47.259 218.062 1.110.524 Jumlah Mata uang asing 921.917 1.519.178 4.173.366 4.965.477 Rupiah Mata uang asing b. Berdasarkan Jangka Waktu: Di dalam simpanan dari bank lain - deposito berjangka termasuk investasi tidak terikat - deposito berjangka mudharabah sebesar RpNihil dan Rp26.462 per 31 Maret 2007 dan 2006. 71 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 8,21% 3,73% 2006 11,94% 4,22% Kisaran bagi hasil deposito berjangka mudharabah per tahun: 2007 Rupiah Mata uang asing 6,83% - 7,63% 2,95% - 3,18% 2006 5,58% - 7,19% 1,20% - 3,00% d. Per 31 Maret 2007 dan 2006 Bank Mandiri tidak mempunyai deposito berjangka dari bank yang mempunyai hubungan istimewa. e. Per 31 Maret 2007 dan 2006 deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan adalah masing-masing sebesar Rp18.489 dan Rp5.511. f. Pada kwartal kedua tahun 2005, Bank melakukan dua transaksi Callable Parallel Deposits dengan bank counterpart yang berkaitan dengan kontrak penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Indonesia. Kontrak dimulai pada saat Bank melakukan pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Indonesia kepada bank counterpart dan menerima dana hasil pengalihan tersebut dalam Rupiah. Sebagian dari dana hasil pengalihan tersebut sejumlah Rp1.268.000 ditempatkan kembali ke bank counterpart dan selanjutnya Bank menerima pinjaman Dolar Amerika Serikat sejumlah US$100 juta (nilai penuh). Ringkasan dari kontrak Callable Parallel Deposits adalah sebagai berikut: Tanggal efektif 16 Mei 2005 Tanggal jatuh tempo Dolar Amerika Serikat 17 Mei 2005 Rupiah Dolar Amerika Serikat Deposito Rupiah Nilai deposito awal 634.000 Nilai deposito Akhir 1.493.110 *) Suku Bunga 11,17% 15 Juni 2013 US$50juta (nilai penuh) US$50juta (nilai penuh) LIBOR 3 bulan + spread 3 Juni 2005 20 Desember 2013 634.000 1.540.310 *) 11,00% 8 Juni 2005 15 Desember 2013 US$50juta (nilai penuh) US$50juta (nilai penuh) LIBOR 3-bulan + spread 20 Juni 2013 *) Zero Coupon Deposits Dana yang ditempatkan sebagai deposito di atas berasal dari sebagian dana yang diterima dari pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke bank counterpart. 72 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awal perjanjian dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada setiap tanggal redemption setiap tahunnya. Perjanjian juga mengharuskan Bank untuk menambah (top up) penempatan deposito Rupiah ke bank counterpart selama periode perjanjian yang dihitung berdasarkan dari pergerakan kurs spot Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal 15 Juni 2006, Bank telah menggunakan haknya untuk memutuskan lebih awal atas pinjaman US$50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 17 Mei 2005 di atas. Selain itu, pada tanggal 15 Desember 2006 Bank juga telah menggunakan hak untuk memutuskan lebih awal atas pinjaman US$50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 8 Juni 2005 di atas. Dalam hal Bank mengeksekusi opsi ini maka penempatan dalam Callable Zero Coupon Deposit tidak secara otomatis dihentikan. Apabila terjadi trigger events, yaitu gagal bayar (default) atau restrukturisasi Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Pemerintah Indonesia sehubungan dengan pembayaran pokok atau bunga, bank counterpart dapat mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut yang telah dialihkan kepada Bank sebagai penyelesaian (settlement) atas transaksi callable zero coupon deposits. Dalam neraca Bank Mandiri per 31 Maret 2007, Deposito Rupiah tetap disajikan sebagai Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Republik Indonesia (Catatan 7), mengingat belum dipenuhinya syarat untuk pengakuan penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. 22. HUTANG ATAS SURAT-SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI Per 31 Maret 2007 surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali adalah sebagai berikut: Jenis Efek Rupiah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Obligasi VR0021 Obligasi VR0021 Obligasi VR0021 Obligasi VR0013 Obligasi FR0019 Obligasi VR0017 Obligasi VR0019 Jumlah Obligasi Non Rekapitalisasi Pemerintah Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi MTN MTN Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Fixed rate 40 Fixed rate 23 Fixed rate 26 Fixed rate 33 Fixed rate 34 Fixed rate 31 Fixed rate 23 Jumlah Jumlah Tanggal Jatuh Tempo Nilai Beli Kembali Beban Bunga yang Belum Diamortisasi 28/03/2007 28/03/2007 28/03/2007 07/06/2005 03/11/2004 04/11/2004 18/05/2005 04/04/2007 04/04/2007 04/04/2007 07/01/2008 03/11/2009 04/11/2009 18/05/2010 808.583 192.973 500.782 617.500 285.060 284.063 316.356 3.005.317 1.256 300 778 2.334 807.327 192.673 500.004 617.500 285.060 284.063 316.356 3.002.983 29/09/2006 29/09/2006 29/09/2006 29/09/2006 29/09/2006 29/09/2006 22/12/2006 29/09/2006 22/12/2006 22/12/2006 22/12/2006 22/12/2006 22/12/2006 22/12/2006 09/02/2007 09/02/2007 09/02/2007 09/02/2007 09/02/2007 16/02/2007 28/09/2007 28/09/2007 28/09/2007 28/09/2007 28/09/2007 28/09/2007 20/06/2007 28/09/2007 20/06/2007 20/06/2007 20/06/2007 20/06/2007 20/06/2007 20/06/2007 09/08/2007 09/08/2007 09/08/2007 09/08/2007 09/08/2007 16/05/2007 9.609 30.926 25.624 13.636 5.136 4.842 6.818 9.782 21.520 2.067 1.939 2.056 9.261 6.380 1.482 998 56.707 30.524 10.835 29.419 279.561 3.284.878 609 2.126 1.594 896 336 317 188 547 520 53 58 49 261 149 59 39 2.262 1.152 398 118 11.731 14.065 9.000 28.800 24.030 12.740 4.800 4.525 6.630 9.235 21.000 2.014 1.881 2.007 9.000 6.231 1.423 959 54.445 29.372 10.437 29.301 267.830 3.270.813 Nilai Nominal Tanggal Dimulai 900.000 214.790 557.400 617.500 231.028 289.859 355.652 3.166.229 10.000 30.000 27.000 14.000 5.000 5.000 6.500 10.000 21.000 2.000 1.900 2.000 9.000 6.000 1.498 1.000 50.000 25.000 10.000 40.000 276.898 3.443.127 73 Nilai Bersih PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 22. HUTANG ATAS SURAT-SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (lanjutan) Kontrak penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan bank-bank counterpart (No. Seri VR0013, VR0017, FR0019 dan VR0019) merupakan kontrak-kontrak yang berkaitan dengan kontrakkontrak transaksi pendanaan valuta asing melalui mekanisme pertukaran mata uang asing (cross currency swap) dengan pihak-pihak tersebut di atas. Tidak ada premi atau diskonto yang diakui atas kontrak-kontrak tersebut. Per 31 Maret 2006, surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali adalah sebagai berikut: Jenis Efek Rupiah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Obligasi FR0019 Obligasi VR0017 Obligasi VR0019 Obligasi VR0013 Obligasi FR0002 Obligasi FR0019 Obligasi FR0020 Jumlah Obligasi Non Rekapitalisasi Pemerintah Obligasi FR0025 Obligasi FR0023 Jumlah Jumlah Nilai Nominal Tanggal Dimulai Tanggal Jatuh Tempo Nilai Beli Kembali Beban Bunga yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih 231.028 289.859 355.652 617.500 10.000 20.000 15.000 1.539.039 03/11/2004 04/11/2004 18/05/2005 07/06/2005 10/03/2006 20/03/2006 24/03/2006 03/11/2009 04/11/2009 18/05/2010 07/01/2008 07/04/2006 18/04/2006 03/04/2006 285.060 284.062 316.356 617.500 10.239 21.285 16.061 1.550.563 27 145 12 184 285.060 284.062 316.356 617.500 10.212 21.140 16.049 1.550.379 15.000 30.000 45.000 14/03/2006 20/03/2006 04/04/2006 21/04/2006 13.173 26.379 39.552 20 202 222 13.153 26.177 39.330 1.590.115 406 1.589.709 1.584.039 Kontrak penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan bank-bank counterpart (No. Seri VR0013, VR0017, FR0019 dan VR0019) merupakan kontrak-kontrak yang berkaitan dengan kontrakkontrak transaksi pertukaran mata uang (cross currency swap) dengan pihak-pihak tersebut di atas. Tidak ada premi atau diskon yang diakui atas kontrak-kontrak tersebut. 23. KEWAJIBAN AKSEPTASI a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2007 Rupiah: Kewajiban kepada bank lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) Pihak ketiga Kewajiban kepada debitur Pihak ketiga Jumlah Rupiah Mata uang asing: Kewajiban kepada bank lain Pihak ketiga Kewajiban kepada debitur Pihak ketiga Jumlah Mata uang asing 74 2006 142.574 159 315.900 63.873 20.667 206.447 336.726 2.958.784 3.386.680 202.298 19.970 3.161.082 3.406.650 3.367.529 3.743.376 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 23. KEWAJIBAN AKSEPTASI (lanjutan) b. Berdasarkan Jatuh Tempo: 2007 Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 2006 53.019 81.398 72.030 105.687 102.036 129.003 206.447 336.726 Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan 609.043 1.657.624 805.506 83.777 5.132 899.222 1.291.386 1.167.059 46.504 2.479 Jumlah Mata uang asing 3.161.082 3.406.650 3.367.529 3.743.376 2007 2006 Jumlah Rupiah 24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN Berdasarkan Jenis dan Mata Uang: Rupiah: Cek perjalanan Mandiri Obligasi Syariah Lain-lain 892.702 345.000 564 887.803 200.000 564 Jumlah Rupiah 1.238.266 1.088.367 Mata uang asing: Medium Term Notes (MTN) Promissory Notes 2.606.655 91.250 2.520.202 90.655 Jumlah mata uang asing 2.697.905 2.610.857 Jumlah Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi 3.936.171 (3.011) 3.699.224 (1.846) 3.933.160 3.697.378 75 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan) Rincian MTN adalah sebagai berikut: 2007 Jenis/ Nomor ISIN MTN (XS0167272375) Arranger Credit Suisse First Boston (Europe) Ltd., London, UBS Hong Kong dan PT Mandiri Sekuritas Jangka Tanggal jatuh waktu tempo (bulan) 22 Apr 2008 60 Tingkat suku bunga per tahun 7,00% Dikurangi: - Surat-surat berharga yang diterbitkan dan dimiliki Bank Mandiri dan Anak Perusahaan - Diskonto yang belum diamortisasi Nilai nominal US$ Ekivalen (nilai penuh) Rupiah 295.721.847 2.698.461 (10.060.957) (91.806) 285.660.890 (330.023) 2.606.655 (3.011) 285.330.867 2.603.644 2006 Jenis/ Nomor ISIN MTN (XS0167272375) Arranger Credit Suisse First Boston (Europe) Ltd., London, UBS Hong Kong dan PT Mandiri Sekuritas Jangka Tanggal jatuh waktu tempo (bulan) 22 Apr 2008 Dikurangi: - Surat-surat berharga yang diterbitkan dan dimiliki Bank Mandiri dan Anak Perusahaan - Diskonto yang belum diamortisasi 60 Tingkat suku bunga per tahun 7,00% Nilai nominal US$ Ekivalen (nilai penuh) Rupiah 288.117.663 2.611.931 (10.118.450) (91.729) 277.999.213 (203.613) 2.520.202 (1.846) 277.795.6002.518.356 Pada 31 Oktober 2003, Bank Syariah Mandiri, Anak Perusahaan, mengeluarkan Obligasi Syariah yang memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dengan nilai Rp200.000, memiliki pendapatan bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dengan pembayaran pertama dilakukan 30 Januari 2004 sedangkan jatuh tempo Obligasi Syariah pada 31 Oktober 2008. Pendapatan yang dibagihasilkan diambil dari pendapatan margin Bank Syariah Mandiri yang berasal dari portofolio murabhahah yang diperoleh selama 1 (satu) triwulan. Pada tanggal 25 Januari 2007 Bank Syariah Mandiri melakukan penawaran dan penjualan secara terbatas Subordinated Notes Syariah Mudharabah tahun 2007 (Subnotes Bank) dengan nilai nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp200.000. Subnotes Bank ini berjangka waktu 10 tahun dengan hak melunasi (call option) pada tahun ke-5 sejak tanggal penerbitan. Indikasi Nisbah pemegang Subnotes Bank adalah 21,93% dari Pendapatan Yang Dibagihasilkan. Pendapatan bagi hasil Subnotes Bank dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal penerbitan. Pada tanggal 31 Januari 2007 Subordinated Notes Syariah Mudharabah telah terealisasi sebesar Rp105.000. Subordinated Notes Syariah Mudharabah tersebut jatuh tempo tanggal 31 Januari 2017. 76 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan) Bank Mandiri telah menerbitkan Senior Notes sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) dengan kupon 7,00% per tahun, pada harga 99,482% dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 April 2008. Medium Term Notes (MTN) dengan nilai nominal sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) tersebut telah dilindung nilai dengan menggunakan jenis instrumen interest rate swap. MTN disajikan menurut nilai wajarnya sebagai akibat penyesuaian atas transaksi lindung nilai per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing berkurang sebesar Rp39.038 atau ekivalen dengan US$4.278.152,43 (nilai penuh) dan Rp107.719 atau ekivalen dengan US$11.882.337 (nilai penuh). 25. PINJAMAN YANG DITERIMA 2007 Rupiah: Bank Indonesia (a) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (b) Pemerintah RI (d) (Catatan 47a) PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (c) Lain-lain (g) 2006 488.590 462.585 350.000 355.000 748.895 514.271 350.000 240.000 105.000 Jumlah Rupiah 1.656.175 1.958.166 Mata uang asing: Direct Off-shore Loans (e) Fasilitas Pendanaan Perdagangan (f) 1.368.750 268.275 1.332.629 135.982 Jumlah Mata uang asing 1.637.025 1.468.611 3.293.200 3.426.777 Per 31 Maret 2007 dan 2006 pinjaman yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah Rp350.000 dan Rp350.000 (Catatan 47a). (a) Bank Indonesia Akun ini merupakan fasilitas kredit likuiditas yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) untuk dipinjamkan kembali kepada debitur-debitur Bank Mandiri sesuai dengan Kredit Program Pemerintah. Pengelolaan dan pengawasan fasilitas kredit ini dilakukan oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero), sebuah badan usaha milik Pemerintah, berdasarkan Undangundang No. 23/1999 tanggal 17 Mei 1999 mengenai BI, Peraturan BI No. 2/3/PBI/2000 tanggal 1 Pebruari 2000 dan Peraturan BI No. 5/20/PBI/2003 tanggal 17 September 2003 tentang Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia dalam rangka Kredit Program. Fasilitas kredit ini dikenai suku bunga berkisar antara 3% sampai 9% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal yang berbeda-beda yang terakhir pada tahun 2017. Rinciannya adalah sebagai berikut: 2007 Rupiah: Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya (KKPA) Kredit Investasi Kecil (KIK) Kredit Investasi (KI) 77 2006 345.146 104.644 38.800 441.835 190.650 116.410 488.590 748.895 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 25. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) (b) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero), yang pinjamannya disalurkan kembali oleh Bank Mandiri kepada anggota Koperasi Primer (Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya [KKPA]). Fasilitas ini dikenai bunga 7% per tahun. Jangka waktu kredit dan jadual pelunasannya tergantung dari perjanjian kredit untuk masing-masing debitur. (c) PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) Akun ini merupakan fasilitas kredit modal kerja ekspor yang diperoleh dari Bank Ekspor Indonesia berdasarkan perjanjian pemberian fasilitas No. 064/PPF/12/2000 tanggal 12 Desember 2000 antara PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 20 Desember 2000 sampai dengan tanggal 19 Desember 2001 dan diperpanjang setiap tahunnya dan perjanjian yang paling baru adalah No. 054/PPF/12/2005 yang berlaku sampai dengan tanggal 16 Desember 2006. Pinjaman dilunasi pada tanggal 31 Januari 2007. Fasilitas ini hanya diberikan kepada nasabah eksportir baik langsung maupun tidak langsung yang telah dibiayai/diberikan kredit oleh Bank Mandiri dan dibebankan tingkat suku bunga kredit sesuai dengan tingkat bunga pasar. (d) Pemerintah Republik Indonesia Akun ini merupakan pinjaman yang diterima oleh Bank Mandiri dari Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan perjanjian No. KP-022/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dan amandemen perjanjian No. AMA-7/KP-022/DP3/2004 tanggal 15 Desember 2004 dan surat No. S-662/PB.7/2005 tanggal 13 Mei 2005 dan amandemen perjanjian No. AMA-30/KP022/DP3/2006 tanggal 24 Agustus 2006 masing-masing tentang Perubahan terhadap Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. KP-022/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dan Persetujuan Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah RI dan Bank Mandiri dalam rangka pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil. Pinjaman ini digunakan untuk penyediaan kredit bagi usaha mikro dan kecil dengan prosedur, tata cara dan persyaratan pemberian pinjaman sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil yang telah diubah dan disempurnakan dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 74/KMK.06/2004 tanggal 20 Februari 2004. Fasilitas ini dikenai suku bunga sebesar SBI 3 (tiga) bulanan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali pada tanggal 10 Maret, 10 Juni, 10 September dan 10 Desember atas dasar lelang SBI terakhir sebelum tanggal penetapan. Pembayaran pinjaman ini akan dilakukan dalam 5 (lima) kali angsuran semesteran, dengan angsuran pertama jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2007. (e) Direct Off-shore Loans Rincian pinjaman direct off-shore loans adalah sebagai berikut: 2007 Deutsche Bank AG, Singapura Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura Natexis Banques Popularies Overseas Chinese Banking Corp. Bayerische Landesbank United Overseas Bank, Singapura 78 2006 684.375 273.750 136.875 91.250 91.250 91.250 - 679.912 271.965 135.983 244.769 1.368.750 1.332.629 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 25. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) (e) Direct Off-shore Loans (lanjutan) Pinjaman dari Deutsche Bank AG, Singapura dikenai suku bunga sebesar LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu, pinjaman dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura dikenai suku bunga sebesar LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu, pinjaman dari Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura dikenai suku bunga sebesar LIBOR 12 (dua belas) bulanan ditambah marjin tertentu, pinjaman dari Natexis Banquest Popularies, Overseas Chinese Banking Corp., Singapura dan Bayerische Landesbank dikenai suku bunga sebesar LIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini akan dibayar penuh pada saat jatuh tempo. (f) Fasilitas Pendanaan Perdagangan Fasilitas pendanaan perdagangan merupakan pinjaman jangka pendek dengan jangka waktu mulai dari 129 sampai dengan 185 hari dengan tingkat suku bunga sebesar LIBOR dan SIBOR ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan letter of credit yang diterbitkan oleh Bank Mandiri. Rinciannya adalah sebagai berikut: 2007 Standard Chartered Bank, Hong Kong Dresdner Bank Aktiengesellschaft ABN AMRO, Singapura Natexis Banques Popularies Bank of New York, Singapura 2006 91.250 91.250 45.625 40.150 - 90.655 45.327 268.275 135.982 (g) Lain-lain 2007 (i) Rupiah Bank Panin, Jakarta Bank International Indonesia, Jakarta Bank Permata, Jakarta HSBC, Jakarta DBS Bank Ltd., Jakarta Jumlah Rupiah 79 2006 150.000 100.000 75.000 30.000 - 20.000 65.000 20.000 355.000 105.000 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 26. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI a. Transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha Bank Mandiri yang mempunyai risiko kredit adalah sebagai berikut: Rupiah: Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 45) Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 45) Jumlah Rupiah Mata uang asing: Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 45) Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 45) Standby letters of credit (Catatan 45) Jumlah Mata uang asing 2007 2006 3.377.075 746.876 3.351.083 472.469 4.123.951 3.823.552 4.415.364 3.281.712 3.725.943 4.355.073 3.261.234 2.756.861 11.423.019 10.373.168 15.546.970 14.196.720 b. Berdasarkan Kolektibilitas: 2007 2006 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet 14.979.129 460.157 23.742 83.942 13.465.584 307.923 230.311 17.693 175.209 Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan 15.546.970 (456.529) 14.196.720 (452.233) Komitmen dan kontinjensi - bersih 15.090.441 13.744.487 c. Mutasi Penyisihan Penghapusan Komitmen dan Kontinjensi: 2007 2006 Saldo awal periode Pembalikan selama periode berjalan Lain-lain *) 514.399 (62.196) 4.326 594.084 (94.417) (47.434) Saldo akhir periode 456.529 452.233 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing. Jumlah minimum penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi sesuai ketentuan Bank Indonesia per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah Rp260.302 dan Rp332.971. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi telah memadai. 80 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 27. PERPAJAKAN a. Hutang pajak 2007 2006 Bank Mandiri Pajak penghasilan: Karyawan - Pasal 21 Badan - Pasal 25/29 Pasal 4 (2) Lain-lain 5.109 449.715 136.570 4.902 2.620 212.912 6.493 Anak Perusahaan 596.296 36.493 222.025 17.849 632.789 239.874 b. Beban pajak 2007 Beban pajak - tahun berjalan: Bank Mandiri Anak Perusahaan Beban/(Manfaat) pajak - tangguhan: Bank Mandiri Anak Perusahaan 2006 449.715 28.016 13.028 477.731 13.028 (24.608) - 263.709 - (24.608) 263.709 453.123 276.737 Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2v, pajak penghasilan untuk Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (untuk tujuan Surat Pemberitahuan Pajak, perhitungan pajak secara konsolidasi tidak diperkenankan). 81 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 27. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban pajak – periode berjalan Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak pada laporan laba rugi konsolidasian dan perhitungan pajak penghasilan dan beban pajak periode berjalan untuk Bank Mandiri dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: 2007 2006 Laba konsolidasian sebelum beban pajak dan hak minoritas Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak Anak Perusahaan - setelah eliminasi 1.479.820 Laba sebelum beban pajak dan hak minoritas - Bank Mandiri saja 1.451.509 Ditambah/(dikurangi) perbedaan permanen: Biaya yang tidak dikurangkan menurut pajak Lain-lain Ditambah/(dikurangi) perbedaan temporer: Kelebihan penyisihan penghapusan kredit yang diberikan menurut laporan keuangan atas penyisihan penghapusan kredit menurut pajak Pemulihan kredit *) Kekurangan penyusutan aktiva tetap menurut laporan keuangan atas penyusutan menurut pajak Kelebihan penyisihan biaya pegawai menurut laporan keuangan atas penyisihan menurut pajak (Kekurangan)/kelebihan penyisihan penghapusan aktiva produktif selain kredit yang diberikan menurut laporan keuangan atas penyisihan penghapusan menurut pajak Kelebihan penyisihan agunan yang diambil alih menurut laporan keuangan atas penyisihan menurut pajak Kelebihan penyisihan aktiva terbengkalai menurut laporan keuangan atas penyisihan menurut pajak Kekurangan estimasi komitmen dan kontinjensi menurut laporan keuangan atas estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi menurut pajak Kelebihan/(kekurangan) penyisihan kerugian yang timbul dari kasus hukum menurut laporan keuangan atas penyisihan menurut pajak Keuntungan dari penurunan nilai surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Taksiran laba/(rugi) menurut pajak (28.311) 786.978 (13.227) 773.751 23.129 (34.036) 28.037 88.340 121.183 (23.522) (498.297) (11.097) (25.643) (1.541) (35.310) 119.879 (528.702) 23.838 - 58.461 - (56.970) 233 (3.763) 1.499.109 (126.196) (88.160) (44.549) (288.535) Beban pajak – periode berjalan Bank Mandiri saja Anak Perusahaan 449.715 28.016 13.028 Taksiran beban pajak – periode berjalan 477.731 13.028 *) Angka tahun 2007 terdiri dari pemulihan kredit sebesar Rp23.522 yang pajak tangguhannya tidak diperhitungkan. Angka tahun 2006 terdiri dari pemulihan kredit sebesar Rp11.097 yang pajak tangguhannya tidak diperhitungkan. Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak atas dasar self-assessment. Kantor Pajak berhak memeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 10 tahun setelah tanggal pajak terhutang. 82 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 27. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak penghasilan - tangguhan Rekonsiliasi antara taksiran beban pajak, yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dari laba komersial sebelum beban pajak, dengan taksiran beban pajak pada laporan laba rugi untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: 2007 2006 Laba konsolidasian sebelum beban pajak dan hak minoritas Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak Anak Perusahaan setelah eliminasi 1.479.820 Laba sebelum beban pajak dan hak minoritas - Bank Mandiri saja 1.451.509 773.751 435.435 232.125 Taksiran beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Efek pajak atas perbedaan permanen: Biaya yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak Lain-lain Pemulihan kredit (28.311) 786.978 (13.227) 6.939 (10.210) (7.057) 8.411 26.502 (3.329) (10.328) 31.584 Beban pajak - Bank Mandiri saja Beban pajak - Anak Perusahaan 425.107 28.016 263.709 13.028 Beban pajak - konsolidasian Dikurangi beban pajak kini - konsolidasian 453.123 477.731 276.737 13.028 Beban pajak tangguhan - konsolidasian (24.608) 263.709 e. Aktiva pajak tangguhan Pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara nilai buku menurut komersial dan menurut pajak adalah sebagai berikut: 2007 Bank Mandiri Aktiva pajak tangguhan: Penyisihan penghapusan untuk aktiva produktif selain kredit yang diberikan Penyisihan untuk beban pegawai Penyisihan penghapusan kredit yang diberikan Hapus buku kredit yang diberikan Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Penyisihan atas potensi kerugian yang timbul dari kasus hukum setelah dikurangi penyisihan atas aktiva pajak tangguhan sebesar Rp65.402 Kerugian menurut pajak tahun berjalan Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih aktiva terbengkalai Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih agunan yang diambil alih Penyisihan agunan yang diambil alih Penyisihan aktiva terbengkalai 2006 680.150 447.177 570.366 1.591.782 136.565 733.384 403.678 109.188 318.868 129.771 29.372 8.629 3.135 7.151 17.538 115.064 86.560 9.319 3.135 - Aktiva pajak tangguhan Kewajiban pajak tangguhan: Kerugian yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah (tersedia untuk dijual) Mark to market surat-surat berharga Nilai buku aktiva tetap 3.491.865 1.908.967 Aktiva pajak tangguhan bersih - Bank Mandiri saja Aktiva pajak tangguhan - Anak Perusahaan 3.307.286 22.977 1.895.984 16.704 Jumlah aktiva pajak tangguhan - bersih 3.330.263 1.912.688 83 (96.155) (5.476) (82.948) 47.315 8.389 (68.687) PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 28. KEWAJIBAN LAIN-LAIN Rupiah: Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai (Catatan 42) Cadangan atas bonus dan insentif, cuti dan THR Penyisihan biaya manfaat bebas tugas (Catatan 42) Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 56g) Setoran jaminan Pendapatan diterima dimuka Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus fraud Rekening antar kantor – bersih Hutang transaksi nasabah Lain-lain Jumlah Rupiah Mata uang asing: Setoran jaminan Pendapatan diterima dimuka Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 56g) Rekening antar kantor Lain-lain Jumlah Mata uang asing 2007 2006 710.907 528.240 527.703 294.151 239.693 82.774 71.570 898.633 3.925.484 521.310 515.273 394.985 366.462 251.578 245.817 169.684 119.311 53.629 1.471.185 7.279.155 4.109.234 330.458 168.898 5.796 56.330 1.516.127 407.738 202.653 62.412 764.929 2.077.609 1.437.732 9.356.764 5.546.966 Mutasi penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006: 2007 2006 Saldo awal periode Pembalikan selama periode berjalan (Catatan 37) Penggunaan selama periode berjalan Lain-lain *) 316.227 (16.490) 210 471.706 (86.800) (150) 44.118 Saldo akhir periode 299.947 428.874 *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing 84 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI a. Berdasarkan Mata Uang: 2007 2006 Rupiah: Two-Step Loans (TSL) (a) Nordic Investment Bank (NIB) (b) Export-Import Bank of Japan (EBJ) (c) Asian Development Bank (ADB) (d) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) (e) ASEAN Japan Development Fund-Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF) (f) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import Bank of Japan (AJDF-EBJ) 230.041 1.033 262.676 19.530 1.994 4.337 13.948 78.006 87.271 2.813 3.936 Bank Indonesia 316.230 2.448.859 389.355 2.473.859 Jumlah Rupiah 2.765.089 2.863.214 Mata uang asing: (c) Two-Step Loans - Asian Development Bank (ADB) (g) Two-Step Loans - Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Frankfurt (KfW) Lain-lain 200.818 35.063 1.135.435 204.854 51.788 1.127.066 Jumlah Mata uang asing 1.371.316 1.383.708 4.136.405 4.246.922 b. Berdasarkan Jenis: 2007 Two-Step Loans (TSL) (a) Nordic Investment Bank (NIB) (b) Export-Import Bank of Japan (EBJ) (c) Asian Development Bank (ADB) (d) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) (e) ASEAN Japan Development Fund-Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF) (f) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import Bank of Japan (AJDF-EBJ) (g) Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Frankfurt (KfW) Bank Indonesia Lain-lain 85 2006 230.041 201.851 262.676 19.530 206.848 4.337 13.948 78.006 87.271 2.813 35.063 3.936 51.788 552.111 2.448.859 1.135.435 645.997 2.473.859 1.127.066 4.136.405 4.246.922 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (a) Nordic Investment Bank (NIB) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari NIB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu Nordic Investment Bank III Untuk mengembangkan dan membiayai investasi prioritas utama di Indonesia, terutama sektor swasta, atau yang menyangkut kepentingan bersama Indonesia dan Nordic. 4 Agustus 1993 - 15 Agustus 2008 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Februari 1999. Nordic Investment Bank IV Untuk mengembangkan dan membiayai proyek investasi prioritas utama di Indonesia, terutama sektor swasta atau yang menyangkut kepentingan bersama Indonesia dan Nordic. 15 April 1997 - 28 Februari 2017 dengan angsuran pertama pada tanggal 31 Agustus 2002. Rincian fasilitas kredit Nordic Investment Bank adalah sebagai berikut: 2007 (a) Nordic Investment Bank III (NIB III) (b) Nordic Investment Bank IV (NIB IV) 2006 16.995 213.046 28.325 234.351 230.041 262.676 Tingkat suku bunga untuk fasilitas NIB III dan IV ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tidak tetap yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu tiga bulan selama enam bulan sebelumnya. (b) Export-Import Bank of Japan (EBJ) Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari EBJ kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit EBJ-TSL IV Tujuan Jangka Waktu Untuk membiayai proyek yang menunjang peningkatan investasi pada sektor swasta dan berorientasi ekspor. 28 Januari 1992 - 15 Januari 2007 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Juli 1995. Rincian fasilitas kredit Export-Import Bank of Japan (EBJ) adalah sebagai berikut: 2007 (a) Export-Import Bank of Japan IV (EBJ-TSL IV) 2006 - 86 19.530 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (b) Export-Import Bank of Japan (EBJ) (lanjutan) Tingkat suku bunga atas fasilitas pinjaman dari EBJ-TSL IV ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga mengambang yang ditetapkan setiap 6 (enam) bulan atas dasar tingkat suku bunga ratarata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dengan ketentuan tidak lebih tinggi dari tingkat suku bunga rata-rata deposito berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya yang berlaku di 5 (lima) bank pemerintah. Bank telah melunasi Fasilitas kredit (EBJ-TSL IV) pada tanggal 15 Januari 2007. (c) Asian Development Bank (ADB) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari ADB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa jenis proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti Membiayai proyek pemerintah dalam pendanaan kredit proyek industri perkebunan. 15 Februari 1989 - 15 September 2008 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Maret 1995. ADB Fishery II Membiayai proyek pemerintah dalam pendanaan kredit proyek industri perikanan. 19 Desember 1991 - 15 September 2006 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Maret 1995. ADB 1327-INO (SF) Membiayai Proyek Kredit Mikro (PKM). 15 Januari 2005 - 15 Juli 2029 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Januari 2005. Rincian fasilitas kredit Asian Development Bank (ADB) adalah sebagai berikut: 2007 (a) ADB Loan 1327 – INO (b) ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti (c) ADB Fishery II 2006 200.818 1.033 - 204.854 1.722 272 201.851 206.848 Menteri Keuangan melalui surat No. S-596/MK.6/2004 tanggal 12 Juli 2004, telah menyetujui pengalihan pengelolaan Proyek Kredit Mikro (PKM) Loan ADB No. 1327-INO (SF) dari Bank Indonesia kepada Bank Mandiri. Dengan disetujuinya pengalihan PKM tersebut, maka telah dilakukan perubahan terhadap perjanjian penerusan pinjaman No. SLA-805/DP3/1995 tanggal 27 April 1995 yang diubah dengan amandemen No. AMA-287/SLA-805/DP3/2003 tanggal 22 April 2003 antara Republik Indonesia dan Bank Indonesia menjadi Republik Indonesia dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dengan No. AMA-298/SLA-805/DP3/2004 tanggal 16 Juli 2004. Pinjaman ADB untuk Proyek Kredit Mikro diberikan dalam mata uang SDR (Special Drawing Rights) sebesar SDR15.872.600,44 (nilai penuh) yang wajib dibayar kembali oleh Bank Mandiri dalam mata uang SDR kepada Pemerintah dalam 50 (lima puluh) kali angsuran setiap enam bulan secara prorata setiap tanggal 15 Januari dan tanggal 15 Juli, dengan angsuran pertama dilakukan pada tanggal 15 Januari 2005 dan berakhir pada tanggal 15 Juli 2029. Atas pinjaman ADB tersebut, Bank Mandiri dikenakan service charge sebesar 1,50% per tahun pada setiap tanggal 15 Januari dan tanggal 15 Juli setiap tahunnya sejak penarikan pinjaman. 87 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (c) Asian Development Bank (ADB) (lanjutan) Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitas ADB Perkebunan Nusantara XII dan ADB Nescoco Inti masing-masing sebesar 9,50% dan 10,00% per tahun. Tingkat suku bunga untuk fasilitas ADB Fishery II tidak boleh lebih rendah dari tingkat suku bunga tahunan yang dibebankan oleh ADB kepada Pemerintah Republik Indonesia ditambah 4% per tahun. Pinjaman ADB Fishery II pembayarannya berjangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitung sejak penarikan pertama (termasuk tenggang waktu 3 tahun) dan dilunasi dalam 24 (dua puluh empat) kali angsuran 6 (enam) bulanan yang dimulai sejak tanggal 15 Maret 1995. Bank telah melunasi pinjaman ADB Fishery II pada tanggal 15 September 2006. (d) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari IBRD kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu Agricultural Financing Project (AFP) Membiayai proyek sektor produksi dan industri produk pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan. 10 Januari 1992 - 1 Desember 2006 dengan angsuran pertama pada tanggal 1 Juni 1995. Financial Sector Development Project (FSDP) Membiayai Proyek Pengembangan Sektor Keuangan. 1 Februari 1993 - 15 September 2007 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Maret 1998. Rincian fasilitas kredit International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) adalah sebagai berikut: 2007 (a) Financial Sector Development Project (FSDP) (b) Agricultural Financing Project (AFP) 2006 4.337 - 13.010 938 4.337 13.948 Fasilitas FSDP tidak dikenakan bunga. Fasilitas pinjaman FSDP dibayar setiap tanggal 15 Maret dan 15 September setiap tahunnya. 88 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (d) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) (lanjutan) Tingkat suku bunga untuk fasilitas AFP dihitung berdasarkan tingkat suku bunga tidak tetap setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga terendah antara: • Tingkat suku bunga rata-rata selama 6 (enam) bulan atas Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan; • Tingkat suku bunga rata-rata selama 6 (enam) bulan atas deposito berjangka waktu 3 (tiga) bulan dari 5 (lima) bank pemerintah. Tingkat suku bunga untuk fasilitas AFP tidak boleh lebih rendah dari tingkat suku bunga pinjaman yang dibebankan oleh IBRD kepada Pemerintah, ditambah 2% per tahun. Bank telah melunasi fasilitas pinjaman AFP pada tanggal 1 Desember 2006. (e) ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF-OECF kepada Pemerintah Indonesia melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit Pollution Abatement Program (PAE) Tujuan Equipment Small Scale Industry (SSI) Pembelian polusi. peralatan untuk Membiayai industri skala kecil Jangka Waktu mencegah 19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus 1998 19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus 1998. Rincian fasilitas kredit International ASEAN Japan Development Fund Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF) adalah sebagai berikut: 2007 (a) Pollution Abatement Equipment Program (PAE) (b) Small Scale Industry (SSI) 2006 75.510 2.496 84.359 2.912 78.006 87.271 Penarikan kredit dari AJDF-OECF tersebut pembayarannya berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 5 tahun) dan dilunasi dalam 30 (tiga puluh) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal 15 Agustus 1998 dan berakhir pada tanggal 15 Februari 2013. Tingkat suku bunga atas fasilitas PAE adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 5% per tahun. Tingkat suku bunga atas fasilitas SSI adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 2,5% per tahun. 89 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (f) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import Bank of Japan (AJDF-EBJ) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF-EBJ kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta, guna membiayai proyek investasi dan modal kerja industri skala kecil. Jumlah kredit yang diterima adalah sebesar Rp9.560 dan pembayarannya berjangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitung sejak tanggal penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 3 tahun) dan dilunasi dalam 24 (dua puluh empat) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal 15 Desember 1997. Jumlah fasilitas kredit International AJDF - EBJ per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah Rp2.813 dan Rp3.936. Fasilitas kredit AJDF-EBJ dikenakan tingkat suku bunga yang ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya. (g) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) Akun ini merupakan fasilitas pinjaman dari KfW ke Pemerintah Republik Indonesia melalui Bank Indonesia (BI) dan dilaksanakan oleh Bank Pelaksana yaitu Bank Mandiri untuk membiayai kontrak ekspor dalam mata uang Mark Jerman (DM) dengan maksimum pinjaman sebesar DM250.000.000 (nilai penuh) untuk penyediaan barang-barang modal, investasi dalam proyekproyek infrastruktur seperti transportasi, energi atau proyek komunikasi dan pengalihan teknologi baru antara pembeli yang berdomisili di Indonesia dan eksportir yang berdomisili di Republik Federal Jerman. Sebelum mengimpor persediaan dari Jerman, pembeli harus menandatangani Perjanjian Pinjaman Individu (ILA) dengan persetujuan dari BI, KfW dan Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah pembiayaan tersebut dibatasi sampai 85% dari jumlah harga dalam DM dari setiap Kontrak Ekspor. Apabila jumlah harga diturunkan selama periode pengeluaran, maka KfW juga akan menurunkan pinjaman masing-masing secara proporsional. Nilai pesanan minimum atas Kontrak Ekspor adalah DM353.000 (nilai penuh) sedangkan yang menjadi elemen pinjaman adalah sebesar DM300.000 (nilai penuh). Syarat-syarat dan kondisi pinjaman seperti yang tercantum dalam akad penerusan pinjaman No. 31/1013/UK tanggal 21 Januari 1999 antara Bank Indonesia dan PT Bank Bumi Daya (Persero) (ex-legacy Bank) adalah sebagai berikut: • Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun, tidak termasuk 6 (enam) bulan masa tenggang, sejak ditandatanganinya ILA, yang dapat diperpanjang sampai 8 (delapan) atau 10 (sepuluh) tahun tergantung dari setiap ILA; • Pelunasan pokok pinjaman harus dilakukan sebanyak 10 (sepuluh) kali angsuran yang sama besar pada setiap tanggal 15 Juni dan 15 Desember per tahun yang dimulai 6 (enam) bulan setelah masa tenggang dari setiap ILA; 90 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (g) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) (lanjutan) • Tingkat suku bunga dihitung sebesar 0,75% per tahun di atas tingkat referensi bunga komersial (Commercial Interest Rate Reference) terhitung sejak penarikan pinjaman masing-masing ILA, termasuk provisi kepada Bank Indonesia sebesar 0,15%, setelah pajak, yang harus dibayar setiap enam bulan pada tanggal 15 Juni dan 15 Desember; • Biaya komitmen sebesar 0,25% per tahun dikenakan terhadap fasilitas yang belum digunakan sejak ditandatanganinya setiap ILA; dan • Denda sebesar 2% per tahun di atas tingkat suku bunga yang dijelaskan di butir ketiga dalam hal keterlambatan bayar. KfW memberikan pinjaman kepada Pemerintah RI melalui BI diteruskan ke Bank Mandiri sebesar EUR11.777.361 (nilai penuh) yang telah ditarik Bank Mandiri sebesar EUR11.133.645 (nilai penuh) dari KfW melalui pembayaran letter of credit (L/C) sehubungan dengan impor peralatan untuk modernisasi Hot Strip Mill, Roughing Mill Motor, Stand F4 Rear Motor Drivers System dan pelayanan dari Siemens AG, Erlangan, Jerman, kepada PT Krakatau Steel yang telah terikat dalam 2 (dua) ILA dengan BI dan KfW seperti berikut ini: 2007 No. Pinjaman Jumlah Fasilitas (Nilai Penuh) Fasilitas yang Terpakai (Nilai Penuh) Saldo Pinjaman Mata Uang Asal Ekivalen (Nilai Penuh) Rupiah Jangka Waktu F3137/1 EUR7.859.450 EUR7.215.734 EUR2.886.294 35.063 13 Januari 2000 – 15 Desember 2006 dengan angsuran pertama tanggal 30 Agustus 2002, diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Mei 2004. Angsuran dibagi prorata 10 kali. Angsuran terakhir sampai dengan 15 Desember 2008. F3137/2 EUR3.917.911 EUR3.917.911 - - 3 Maret 2000 - 15 Juni 2006 dengan angsuran pertama pada tanggal 31 Desember 2001. Angsuran dibagi prorata 10 kali. Sesuai dengan perjanjian, pinjaman F3137/2 telah dilunasi pada tanggal 15 Juni 2006. 2006 No. Pinjaman Jumlah Fasilitas (Nilai Penuh) Fasilitas yang Terpakai (Nilai Penuh) Saldo Pinjaman Mata Uang Asal Ekivalen (Nilai Penuh) Rupiah Jangka Waktu F3137/1 EUR7.859.450 EUR7.215.734 EUR4.329.441 47.490 13 Januari 2000 – 15 Desember 2006 dengan angsuran pertama tanggal 30 Agustus 2002, diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Mei 2004. Angsuran dibagi prorata 10 kali. F3137/2 EUR3.917.911 EUR3.917.911 EUR391.791 4.298 3 Maret 2000 - 15 Juni 2006 dengan angsuran pertama pada tanggal 31 Desember 2001. Angsuran dibagi prorata 10 kali. 91 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Bank Indonesia Akun ini merupakan pinjaman yang berasal dari konversi Kredit Likuiditas Bank Indonesia yang digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan BDN, Bapindo dan PT Bank Syariah Mandiri (Anak Perusahaan). Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/360/BKR tanggal 23 November 2004 tentang Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi, dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui restrukturisasi atas pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN sebesar Rp736.859 dan dari Bapindo (yang sebelumnya dicatat pada pos Modal Pinjaman) sebesar Rp1.755.000. Dalam restrukturisasi tersebut, pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN dan Bapindo dijadikan satu, sehingga menjadi Rp2.491.859, dengan jadual pelunasan pinjaman selama 11 (sebelas) tahun dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2014. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 0,2% per tahun yang dihitung dari sisa pokok pinjaman. Restrukturisasi atas pinjaman subordinasi ini telah disahkan melalui akta notaris tentang Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi No. 4 tanggal 7 Desember 2004 oleh Notaris Ratih Gondokusumo Siswono, S.H. di Jakarta. Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/130i/DPbS tanggal 26 November 2004 tentang Penyelesaian Pinjaman Subordinasi (SoL), dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui permohonan Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk melunasi sekaligus pinjaman subordinasi sebesar Rp32.000 pada tanggal 30 November 2008. Untuk keperluan tersebut, BSM menyerahkan jaminan fisik berupa aktiva tetap. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 6% per tahun yang dibayarkan secara triwulanan. Rincian dari fasilitas ini per 31 Maret 2007 dan 2006, masing-masing adalah sebagai berikut: Bank Jangka Waktu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 30 November 2004 - 31 Maret 2014 dengan angsuran pertama pada tanggal 30 November 2004 PT Bank Syariah Mandiri (BSM) 31 Januari 1994 - 30 November 2008 dengan pembayaran pada saat jatuh tempo 2007 Jumlah 2.416.859 2006 Jumlah 2.441.859 32.000 32.000 2.448.859 2.473.859 Tingkat suku bunga 0,2% per tahun Diperhitungkan secara triwulanan, sebesar 6% per tahun Lain-lain Subordinated Notes (SNs) Rincian dari Subordinated Notes (SNs) ini adalah sebagai berikut: Penerbit Jangka Waktu 2 Agustus 2002- 2012 dengan Call Option 2 Agustus 2007 Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi 2007 Jumlah dalam Mata Uang Asal (Nilai Penuh) Ekivalen Rupiah 2006 Jumlah dalam Mata Uang Asal (Nilai Penuh) Ekivalen Rupiah US$125.000.000 (US$568.797) 1.140.625 (5.190) US$125.000.000 (US$675.209) 1.133.187 (6.121) US$124.431.203 1.135.435 US$124.324.791 1.127.066 Bank Mandiri 92 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Lain-lain (lanjutan) Subordinated Notes (SNs) (lanjutan) Untuk tujuan meningkatkan modal pelengkap (Tier II Capital), Bank mencari pendanaan untuk hutang subordinasi yang akan jatuh tempo dan menyediakan dana untuk penyaluran kredit yang diberikan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal 2 Agustus 2002, Bank menerbitkan Subordinated Notes (SNs) senilai US$125.000.000 (nilai penuh) melalui Cabang Cayman Island. SNs tersebut diterbitkan dengan nilai 99,148% dari nilai pokoknya dan jatuh tempo pada tanggal 12 Agustus 2012. Suku bunga atas SNs ditetapkan sebesar 10,625% per tahun sejak dan termasuk tanggal 2 Agustus 2007 namun tidak termasuk 3 Agustus 2007, bunga akan dibayar sejak dan termasuk tanggal 2 Februari 2007 namun tidak termasuk 3 Agustus 2007. Kecuali ditebus sebelumnya, suku bunga yang berlaku untuk SNs sejak dan termasuk tanggal 3 Agustus 2007 tetapi tidak termasuk tanggal 2 Agustus 2012 akan ditetapkan kembali pada U.S. Treasury Rate ditambah 11,20% per tahun dan bunga akan dibayar di belakang setiap setengah tahunan pada tanggal 2 Februari dan 2 Agustus setiap tahun, dimulai pada tanggal 2 Agustus 2008. SNs diperdagangkan di Bursa Efek Singapura dengan minimum board lot size sebesar US$200.000 (nilai penuh). SNs ditawarkan dan dijual di luar Amerika Serikat kepada orang yang bukan warga negara A.S. sesuai dengan yang diatur dalam Regulation S dari US Securities Act. SNs pada awalnya ditawarkan dan dijual di Amerika Serikat kepada lembaga pembeli yang memenuhi syarat (seperti yang ditetapkan dalam Trust Deed) dan akan diwakili dalam bentuk sertifikat wesel global tak terbatas (“Sertifikat Wesel Global Tak Terbatas” dan, bersama dengan Sertifikat Wesel Global Tak Terbatas, “Sertifikat Wesel Global” dan, salah satu dari kedua jenis wesel tersebut, “Sertifikat Wesel Global”) yang akan didepositokan lain di dalam akun bersama dengan Euroclear Bank S.A./N.V. selaku pihak yang mengoperasikan Euroclear System (“Euroclear”) dan Clearstream Banking, Societe Anonyme, Luxembourg (“Clearstream, Luxembourg”). Penerbitan dan klasifikasi SNs sebagai Pinjaman Subordinasi telah disetujui Bank Indonesia berdasarkan surat No. 4/88/DPwB2/PwB23 tanggal 12 Juli 2002. 30. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI Akun ini merupakan hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi sebagai berikut: 2007 Dana Pensiun Bank Bumi Daya Yayasan Dana Pensiun Bank Dagang Negara Koperasi Karyawan-PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 93 2006 3.902 1.156 46 3.869 983 52 5.104 4.904 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh 31 Maret 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: Jumlah Lembar Saham Bank Mandiri 2007 Nilai Nominal Per Lembar Saham (Jumlah Penuh) masing-masing Jumlah Nilai Saham (Nilai Penuh) per Persentase Kepemilikan Saham Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Dasar 1 31.999.999.999 32.000.000.000 500 500 500 500 15.999.999.999.500 16.000.000.000.000 0,00% 100,00% 100,00% Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B 1 13.999.999.999 500 500 500 6.999.999.999.500 0,00% 67,86% 6.631.968.492 500 3.315.984.246.000 32,14% 20.631.968.492 500 10.315.984.246.000 100,00% Publik (masing-masing dibawah 5%) - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Per 31 Maret 2007, jumlah saham yang dimiliki oleh Direksi adalah 21.063.890 lembar saham (0,1020935%). Jumlah Lembar Saham Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B JP Morgan Chase Bank US Resident (Norbax Inc) - Saham biasa seri B Publik (masing-masing dibawah 5%) - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1 31.999.999.999 32.000.000.000 2006 Nilai Nominal per Lembar Saham (Jumlah Penuh) Jumlah Nilai Saham (Nilai Penuh) Persentase Kepemilikan Saham 500 500 500 500 15.999.999.999.500 16.000.000.000.000 0,00% 100,00% 100,00% 1 13.999.999.999 500 500 500 6.999.999.999.500 0,00% 69,00% 1.621.156.918 500 810.578.459.000 7,99% 4.668.421.413 500 2.334.210.706.500 23,01% 20.289.578.331 500 10.144.789.165.500 100% Per 31 Maret 2006, jumlah saham yang dimiliki oleh Direksi dan Dewan Komisaris 1.747.809 lembar saham (0,0086143%). 94 adalah PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan) Berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998, modal dasar Bank Mandiri adalah sebesar Rp16.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per saham. Penetapan modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp4.000.000 oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal pendirian Bank Mandiri telah dilaksanakan sebagai berikut: 1. Pembayaran secara tunai melalui Bank Indonesia sejumlah Rp1.600.004. 2. Penempatan dalam saham yang dicatat sebagai penyertaan saham pada Bank Peserta Penggabungan sejumlah Rp599.999 untuk setiap bank atau jumlah keseluruhannya Rp2.399.996, melalui pengalihan saham milik Pemerintah Republik Indonesia pada setiap Bank Peserta Penggabungan kepada Bank Mandiri, seperti yang telah disebut dalam Rapat Umum Luar Biasa dari Bank Peserta Penggabungan. Berdasarkan perjanjian (“inbreng”) yang telah diaktakan dengan Akta No. 9 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998, Bank Mandiri dan Pemerintah Republik Indonesia setuju untuk mengalihkan saham-saham tersebut (“inbreng”) sebagai pembayaran untuk saham baru yang akan dikeluarkan oleh Bank Mandiri. Berdasarkan perubahan Anggaran Dasar Bank Mandiri yang dituangkan dalam Akta No. 98 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 24 Juli 1999, pemegang saham memutuskan untuk meningkatkan modal disetor (modal saham) Bank Mandiri dari Rp4.000.000 menjadi Rp4.251.000 dan jumlah tersebut akan dibayar oleh Pemerintah Republik Indonesia. Peningkatan sebesar Rp251.000 merupakan hasil konversi dari tambahan modal disetor menjadi modal saham akibat dari adanya kelebihan obligasi rekapitalisasi yang diterbitkan dalam Program Rekapitalisasi Pertama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 52/1999. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 29 Mei 2003 yang dituangkan dalam akta No. 142 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank antara lain menyetujui: (i) pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering). (ii) perubahan struktur permodalan Perseroan. (iii) perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Sehubungan dengan keputusan perubahan struktur permodalan di atas, modal saham ditempatkan dan disetor penuh Bank Mandiri dinaikkan menjadi Rp10.000.000 serta dilakukan stock split saham Bank Mandiri yang semula dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar menjadi Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Dengan dilakukannya stock split tersebut, jumlah lembar saham modal dasar Bank Mandiri meningkat dari 16.000.000 lembar saham menjadi 32.000.000.000 lembar saham, sedangkan jumlah lembar saham modal ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 10.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) menjadi 20.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) terdiri dari 1 Saham Seri A Dwiwarna dan 19.999.999.999 Saham Biasa Seri B yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Berkaitan dengan perubahan struktur permodalan Perseroan, RUPS-LB juga menyetujui penetapan bagian dari Dana Rekapitalisasi sebesar Rp168.801.314.557.901 (nilai penuh) sebagai agio saham. 95 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan) Perubahan struktur permodalan tersebut di atas berlaku efektif terhitung sejak tanggal 23 Mei 2003, dengan catatan Perseroan harus melakukan kuasi-reorganisasi yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan selambat-lambatnya pada penutupan buku tahun 2003. Saham Seri A Dwiwarna merupakan saham yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dapat dipindahkan kepada siapapun. Saham Seri A Dwiwarna memberikan kepada Negara Republik Indonesia hak istimewa sebagai berikut: 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sehubungan dengan peningkatan modal harus dihadiri dan keputusan rapat tersebut harus disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna. 2. RUPS untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan Komisaris harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna. 3. RUPS sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna. 4. RUPS sehubungan dengan penggabungan, peleburan dan pengambilalihan harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna. 5. RUPS sehubungan dengan pembubaran dan likuidasi dari perusahaan harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna. Perubahan struktur modal di atas telah dicantumkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang dituangkan dalam Akta No. 2 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 1 Juni 2003. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan diumumkan pada tambahan No. 6590 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003 (Catatan 1d). Kenaikan modal saham ditempatkan dan disetor penuh Bank Mandiri dari Rp4.251.000 menjadi Rp10.000.000 dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Pengembalian sebagian modal disetor sebesar Rp251.000 kepada Pemerintah sebagai bagian dari kelebihan dana rekapitalisasi yang masih ditahan pada Bank Mandiri sebesar Rp1.412.000 dan meningkatkan modal disetor sebesar Rp1.000.000 dari cadangan, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 26/2003 tanggal 29 Mei 2003 tentang “Konversi Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Bank Mandiri (Persero)”, dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku Pemegang Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berkedudukan di Jakarta, No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002; 2. Peningkatan modal disetor sebesar Rp5.000.000 yang berasal dari tambahan modal disetor berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK RI) No. 227/202.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 tentang “Besarnya nilai final dan pelaksanaan hak Pemerintah yang timbul sebagai akibat penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia ke dalam modal PT Bank Mandiri dalam rangka program rekapitalisasi bank umum”. 96 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan) Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam Akta No. 142 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank juga menyetujui rencana kepemilikan saham oleh pegawai dan Manajemen melalui Program Penjatahan Saham (Employee Stock Allocation (ESA)) dan Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan (MSOP)). Program kepemilikan saham oleh pegawai (ESA) terdiri dari program pemberian saham bonus (Bonus Share Plan) dan program penjatahan saham dengan diskon (Share Purchase at Discount). Sedangkan program kepemilikan saham oleh Manajemen (MSOP) ditujukan untuk Direksi dan manajemen senior pada tingkatan (grade) atau kriteria tertentu. Biaya dan diskon atas program ESA tersebut menjadi tanggungan Perseroan yang bebannya bersumber dari cadangan yang telah dibentuk. Pengelolaan dan pelaksanaan program ESA dan MSOP dilakukan oleh Direksi, sedangkan pengawasannya dilakukan oleh Komisaris (Catatan 32). Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Republik Indonesia melepaskan 4.000.000.000 lembar sahamnya, yang mewakili 20% kepemilikannya di Bank Mandiri, melalui Penawaran Saham Perdana (“IPO”). Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 27/2003 tanggal 2 Juni 2003 yang menyetujui divestasi sampai 30% kepemilikan Pemerintah di Bank Mandiri dan berdasarkan keputusan Tim Kebijakan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara No. Kep-05/TKP/01/2004 tanggal 19 Januari 2004, Pemerintah Republik Indonesia melakukan divestasi lanjutan 10% kepemilikan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 11 Maret 2004 melalui private placement. Pada tanggal 14 Juli 2003, tanggal pada saat pelaksanaan IPO, Bank memberikan opsi pembelian saham kepada manajemen melalui program MSOP – Tahap 1 (Management Stock Option Plan – Tahap 1) sebanyak 378.583.785 lembar saham dengan harga eksekusi sebesar Rp742,5 (nilai penuh) per lembar saham dan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas – Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp69,71 per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2007, opsi yang telah dieksekusi dari MSOP – Tahap 1 adalah sebesar 327.768.728 lembar saham sehingga mengakibatkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp163.884 dan peningkatan agio saham sebesar Rp102.333, termasuk didalamnya opsi yang dieksekusi dari MSOP – Tahap 1 selama periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2007 sebesar 751.025 lembar saham sehingga mengakibatkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp375 dan peningkatan Agio Saham sebesar Rp234. Pada tanggal 31 Maret 2007, nilai opsi saham yang masih tercatat pada pos ekuitas – opsi saham yang berasal dari MSOP – Tahap 1 adalah sebesar Rp3.542. 97 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan) Selanjutnya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui pemberian MSOP - Tahap 2 sebanyak 312.000.000 lembar saham. Harga eksekusi dan nilai nominal per lembar saham adalah masing-masing sebesar Rp1.190,5 (nilai penuh) dan Rp500 (nilai penuh). Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas – Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp642,28 per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2007, opsi yang telah dieksekusi dari MSOP tahap 2 adalah sebesar 304.199.764 lembar saham yang seluruhnya di eksekusi pada tahun 2006, sehingga mengakibatkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp152.100 dan peningkatan agio saham sebesar Rp405.431. Pada tanggal 31 Maret 2007, nilai Opsi Saham yang masih tercatat pada pos ekuitas – Opsi Saham yang berasal dari MSOP – Tahap 2 adalah sebesar Rp5.010. Opsi yang dieksekusi dari MSOP tahap 1 dan MSOP tahap 2 selama periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2007 adalah masing-masing sebesar 751.025 dan Nihil sehingga mengakibatkan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp375. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian opsi tahap III (MSOP – Tahap 3) sebanyak 309.416.215 opsi atau 1,55% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat IPO untuk membeli saham seri B baru yang akan diterbitkan. RUPS juga memberi wewenang kepada komisaris untuk menetapkan kebijakan pelaksanaan dan pengawasan program MSOP tahap – 3 termasuk penerapan opsi dan melaporkannya pada RUPS yang akan datang. b. Tambahan Modal Disetor/Agio Saham Tambahan modal disetor/agio per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp6.434.182 dan Rp6.016.827 berkaitan dengan modal tambahan yang berasal dari Program Rekapitalisasi (Catatan 1c) dan eksekusi opsi saham. Opsi yang dieksekusi dari MSOP tahap 1 dan MSOP tahap 2 selama periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2007 adalah masing-masing sebesar 751.025 dan Nihil sehingga mengakibatkan peningkatan agio saham sebesar Rp234. Berdasarkan hasil dari uji telaah (due diligence review) yang dilaksanakan atas nama Pemerintah tanggal 31 Desember 1999 dan Kontrak Manajemen (IMPA) tanggal 8 April 2000, ditetapkan bahwa terdapat kelebihan rekapitalisasi sebesar Rp4.069.000. Bank telah mengembalikan Rp2.657.000 dari Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 sesuai dengan kontrak manajemen. Sedangkan atas sisa kelebihan sebesar Rp1.412.000 telah dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 sesuai dengan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat tanggal 29 Oktober 2002 dan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002. Termasuk di dalam jumlah pengembalian sisa kelebihan dana rekapitalisasi sebesar Rp1.412.000 di atas adalah bagian dari modal disetor sebesar Rp251.000. Pada tanggal 23 Mei 2003, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan surat keputusan (KMK-RI) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003, dan kemudian diubah dengan KMK No. 420/KMK.02/2003 tanggal 30 September 2003 sebagai ketentuan lebih lanjut atas pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1999 dan No. 97 tahun 1999 mengenai jumlah final tambahan penyertaan modal Negara dalam modal Bank Mandiri. 98 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) b. Tambahan Modal Disetor/Agio Saham (lanjutan) Hal-hal yang diputuskan dalam KMK-RI ini adalah sebagai berikut: a. Nilai final kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesar Rp173.801.314.557.593 (nilai penuh); b. Terhadap dana rekapitalisasi senilai Rp5.000.000.000.000 (nilai penuh) dikonversi dengan 5.000.000 lembar saham baru yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar saham; c. Terhadap sisa dana rekapitalisasi senilai Rp168.801.314.557.593 (nilai penuh) dibukukan sebagai agio pada struktur modal Bank Mandiri. Dengan dilaksanakannya kuasi-reorganisasi oleh Bank, saldo rugi sebelum kuasi-reorganisasi per tanggal 30 April 2003 sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio. c. Selisih Revaluasi Aktiva Tetap Selisih revaluasi aktiva tetap sebesar Rp3.046.936 per 31 Maret 2007 dan 2006 terutama berasal dari revaluasi aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar per 31 Juli 1999. Revaluasi aktiva tetap ini didasarkan kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003, surat Menteri Keuangan No. S206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003 dan telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak sesuai Surat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah No. KEP-01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003. d. Distribusi Laba Bersih Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan tanggal 22 Mei 2006 dan 16 Mei 2005, pemegang saham menyetujui distribusi laba bersih tahun 2005 dan 2004 sebagai berikut: 2005 Dividen Tantiem *) Dana Program Kemitraan Dana Program Bina Lingkungan Cadangan: Umum Khusus Jumlah cadangan Laba Ditahan Dividen per lembar saham *) 2004 301.685 12.067 2.627.816 26.278 78.835 26.278 313.752 2.759.207 15.084 - 1.813.285 - 15.084 274.533 1.813.285 683.139 603.369 5.255.631 Rp14,853 (nilai penuh) Rp130,496 (nilai penuh) Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan tanggal 21 Desember 2005, tantiem diambil dari laba bersih tahun 2004, yang telah ditetapkan sebagai Laba Ditahan berdasarkan keputusan agenda kedua Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Mei 2005. 99 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 31. EKUITAS (lanjutan) d. Distribusi Laba Bersih (lanjutan) Dividen yang berasal dari laba bersih tahun 2005 dan 2004 dibayarkan kepada pemegang saham masing-masing pada tanggal 30 Juni 2006 dan 24 Juni 2005. Sesuai keputusan RUPS Tahunan tahun buku 2005 tanggal 22 Mei 2006 diputuskan tidak terdapat pembagian tantiem (nihil) yang berasal dari laba bersih tahun 2005. Tantiem yang berasal dari tahun buku 2004 sebesar Rp26.278 dibayarkan kepada Direksi dan Komisaris pada tanggal 30 Desember 2005. Dana alokasi untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berasal dari laba bersih tahun 2005 dan 2004 masing-masing dibayarkan pada tanggal 16 Juni 2006 dan 21 Juni 2005. Sampai dengan tahun 2003, Bank telah membebankan tantiem dari laba ditahan. Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja, Bank telah membentuk cadangan tantiem pada laporan laba rugi tahun 2004. Dalam rapat umum pemegang saham tanggal 16 Mei 2005, pemegang saham menyetujui pembayaran tantiem anggota Direksi dan Komisaris serta Sekretaris Komisaris sebesar Rp26.278. Tantiem sebesar Rp26.278 atas laba tahun 2004 yang sebelumnya telah dibebankan atas beban cadangan biaya tantiem yang telah dibentuk dalam laporan laba rugi tahun 2004 di atas, berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 21 Desember 2005 ditetapkan menjadi beban laba ditahan tahun buku 2004 dan cadangan biaya tantiem yang telah dibentuk tersebut, dijadikan bagian dari laba operasional tahun buku 2005. Perubahan ini dilakukan untuk memenuhi syarat hukum sebagaimana dicantumkan dalam Penjelasan Pasal 62 (1) UU No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (“UU PT”), yang menyatakan bahwa pemberian tantiem harus diambil dari laba bersih. e. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Akun ini merupakan bagian Bank terhadap transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan yang bukan merupakan transaksi dengan Bank yang dihitung sesuai dengan persentase kepemilikan Bank dan Anak Perusahaan. Pada tahun 2006, Bank melakukan penyesuaian terhadap kerugian yang belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual, modal sumbangan dan selisih revaluasi aktiva tetap sebagai bagian dari Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan. 32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam Akta No. 142 Notaris Sutjipto, S.H., pemegang saham Bank menyetujui rencana program kompensasi manajemen berbasis saham. Tujuan dari program MSOP dimaksud adalah untuk memaksimalkan keberhasilan jangka panjang, memastikan keseimbangan kinerja Bank saat ini maupun jangka panjang, menyelaraskan tujuan manajemen dengan tujuan para pemegang saham, dan untuk menarik, mempertahankan, memotivasi manajemen senior dan pegawai kunci lainnya. Bank merencanakan menerbitkan Saham MSOP yaitu tambahan saham seri B (yang diterbitkan tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) yang akan dilakukan sampai dengan maksimum sebesar 5% dari jumlah Saham yang ditempatkan dan disetor penuh Bank atau sejumlah 1 (satu) milyar lembar saham (seri B) dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Masa berlaku opsi pembelian saham manajemen tahap pertama ini adalah selama 5 (lima) tahun sejak tanggal pemberian opsi. Jumlah maksimum opsi yang dapat dieksekuisi untuk MSOP – Tahap 1 pada akhir tahun pertama adalah 50% dari jumlah opsi yang diterima, dan sisanya dapat dieksekusi pada akhir tahun kedua sampai dengan tahun kelima. 100 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan) Pada tanggal 14 Juli 2003, setelah terlebih dahulu melalui persetujuan dari RUPS-LB tanggal 29 Mei 2003, Bank memberikan opsi tahap pertama (MSOP - Tahap 1) sebanyak 378.583.785 opsi saham dengan harga eksekusi (exercise price) sebesar Rp742,5 (nilai penuh) per lembar saham yaitu 110% dari harga penawaran per lembar saham dengan periode pengakuan hak kompensasi (vesting period) 2 (dua) tahun. Nilai wajar dari opsi tahap pertama (MSOP – Tahap 1) yang diberikan per tanggal 14 Juli 2003 adalah Rp69,71 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada tanggal 4 Maret 2004. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui pemberian MSOP - Tahap 2 sebanyak 312.000.000 lembar saham. Harga eksekusi dan nilai nominal per lembar saham adalah masing-masing sebesar Rp1.190,5 (nilai penuh) untuk 2 periode pelaksanaan tahun pertama dan Rp500 (nilai penuh). Masa berlaku opsi pembelian saham manajemen tahap kedua (MSOP – Tahap 2) ini adalah selama 5 (lima) tahun sejak eligibility date, yaitu tanggal 21 Juni 2005. MSOP tahap 2 seluruhnya dapat di eksekusi sebesar 100% dari jumlah opsi setelah tanggal 4 Desember 2006. Nilai wajar dari opsi tahap kedua (MSOP – Tahap 2) yang diberikan per tanggal 16 Mei 2005 adalah Rp642,28 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada tanggal 27 Februari 2006. Jumlah opsi saham MSOP – Tahap 2 yang telah di-exercise pada periode pelaksanaan yang dimulai tanggal 4 Desember 2006 adalah sebesar 304.199.764. Sisa opsi sebanyak 7.800.236 dapat dilaksanakan pada periode berikutnya yang dimulai dari tanggal 7 Mei 2007 dengan harga eksekusi Rp2.493 yang dihitung dari harga rata-rata harga penutupan saham yang tercatat selama kurun waktu 25 hari bursa sebelum tanggal pelaporan ke Bursa Efek Jakarta. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian opsi tahap III (MSOP – Tahap 3) sebanyak 309.416.215 opsi atau 1,55% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat IPO untuk membeli saham seri B baru yang akan diterbitkan. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh) selama periode opsi. Penetapan alokasi opsi saham dan kebijakan program MSOP – Tahap 3 ditetapkan oleh Komisaris pada tanggal 28 Juli 2006. Masa berlaku opsi pembelian MSOP – Tahap 3 adalah 5 (lima) tahun dengan jangka waktu masing-masing 30 (tiga puluh) hari bursa untuk setiap pelaksanaan. MSOP – Tahap 3 dapat dieksekusi sebesar 50% dari jumlah opsi pada periode trading yang dimulai pada tanggal 7 Mei 2007, sedangkan sisanya dapat dieksekusi pada periode trading yang dimulai pada tanggal 5 November 2007. Nilai wajar dari opsi saham tahap ketiga (MSOP – tahap 3) yang diberikan per tanggal 22 Mei 2006 adalah Rp593,89 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada 22 Februari 2007. Nilai wajar dari opsi saham tahap pertama dan tahap kedua diestimasi dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes (Black Scholes option pricing model), dengan asumsiasumsi sebagai berikut: Suku bunga bebas risiko Ekspektasi periode opsi Ekspektasi faktor ketidakstabilan harga saham Ekspektasi dividen yang dihasilkan Tingkat pengunduran diri karyawan MSOP – Tahap 1 8,46% 5 tahun 24,53% 7,63% 1% 101 MSOP – Tahap 2 9,50% 5 tahun 50% 7,63% 1% MSOP – Tahap 3 11,65% 5 tahun 50% 7,75% 1% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan) Ikhtisar dari program dan mutasinya sepanjang periode adalah sebagai berikut (nilai penuh): 2007 Jumlah Opsi Opsi beredar awal periode Rata-rata Tertimbang Nilai Wajar (Nilai Penuh) Rata-rata Tertimbang Harga Eksekusi (Nilai Penuh) 521,62 1.383,41 - - 368.782.533 Opsi yang diberikan selama tahun berjalan - Opsi yang dieksekusi selama tahun berjalan (751.025) 69,71 742,50 368.031.508 522,54 1.384,71 Opsi beredar akhir periode Nilai Opsi Saham 105.330 (53) 105.277 2006 Jumlah Opsi Opsi beredar awal periode Rata-rata Tertimbang Nilai Wajar (Nilai Penuh) Rata-rata Tertimbang Harga Eksekusi (Nilai Penuh) 480,51 1.063,92 175.012 - - 33.944 434.866.421 Nilai Opsi Saham Opsi yang diberikan selama tahun berjalan - Opsi yang dieksekusi selama tahun berjalan (33.860.967) 69,71 742,50 (2.360) Opsi beredar akhir periode 401.005.454 515,19 1.091,06 206.596 Opsi saham adalah sebesar Rp105.277 dan Rp206.596 per 31 Maret 2007 dan 2006. Jumlah beban kompensasi sehubungan dengan MSOP 1, MSOP 2 dan MSOP 3 yang dicatat pada beban karyawan untuk tahun yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp36.808 dan Rp33.944 (Catatan 41). 33. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga diperoleh dari: Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Kredit yang Diberikan Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Surat-surat Berharga Provisi dan Komisi Lain-lain 2007 2006 2.102.282 3.568.971 171.107 544.653 159.535 214.791 2.846.963 2.789.708 478.070 271.452 150.522 86.644 6.761.339 6.623.359 Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan pendapatan lainnya adalah pendapatan berdasarkan prinsip syariah untuk tahun yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006 sebesar Rp228.108 dan Rp177.900, dengan rincian sebagai berikut: 2007 Pendapatan Murabahah Pendapatan Musyarakah Lain-lain 102 2006 131.817 43.992 52.299 115.311 39.223 23.366 228.108 177.900 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 34. BEBAN BUNGA Akun ini merupakan beban bunga atas: 2007 Deposito berjangka Tabungan Giro 300.257 Pinjaman yang diterima Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman subordinasi Lain-lain 2006 1.835.968 574.454 344.590 67.013 79.779 31.433 40.067 3.177.141 494.147 2.928.971 4.289.818 85.185 94.270 32.107 62.378 Termasuk dalam beban bunga atas deposito berjangka dan tabungan adalah beban berdasarkan prinsip syariah untuk tahun yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah Rp101.187 dan Rp107.176. 35. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN 2007 Bagian laba perusahaan asosiasi Lain-lain 2006 12.702 128.389 2.622 109.314 141.091 111.936 36. PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ATAS AKTIVA PRODUKTIF 2007 Penyisihan/(pembalikan) penyisihan penghapusan atas: Giro pada bank lain (Catatan 4e) Penempatan pada bank lain (Catatan 5e) Surat-surat berharga (Catatan 6g) Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (Catatan 8d) Tagihan derivatif (Catatan 10) Kredit yang diberikan (Catatan 11B.j) Tagihan akseptasi (Catatan 12d) Penyertaan saham (Catatan 13c) 2006 2.560 33.065 10.973 25 (90) 1.480.749 (85.534) 118 (840) 12.161 (90.008) (81.588) 1.125 1.396.726 (229.858) - 1.441.866 1.007.718 37. PEMBALIKAN PENYISIHAN LAINNYA 2007 Pembalikan/(pembentukan) penyisihan atas: Estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 28) Estimasi kerugian yang timbul dari kasus fraud Lain-lain 103 2006 16.490 46.570 (81.435) 86.800 (45.404) (246) (18.375) 41.150 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) DARI KENAIKAN/(PENURUNAN) 38. KEUNTUNGAN/(KERUGIAN) BERHARGA DAN OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH NILAI SURAT-SURAT 2007 Surat-surat berharga Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah 39. KEUNTUNGAN DARI PENJUALAN REKAPITALISASI PEMERINTAH SURAT-SURAT 2006 (41.658) 5.030 24.787 48.058 (36.628) 72.845 BERHARGA DAN 2007 Surat-surat berharga Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah OBLIGASI 2006 58.482 2.763 160.124 5.122 61.245 165.246 40. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2007 Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap Sewa Komunikasi Beban jasa profesional *) Perbaikan dan pemeliharaan Alat tulis kantor Listrik, air dan gas Promosi Transportasi Penelitian dan pengembangan Lainnya 2006 147.447 106.861 82.023 67.458 62.344 43.143 31.228 62.238 17.939 1.008 88.651 151.025 112.443 68.284 53.709 49.310 36.427 35.078 32.383 15.953 593 81.833 710.340 637.038 *) Biaya jasa profesional termasuk jasa audit sebesar Rp6.760 dan Rp7.162 untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006. 41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN 2007 Gaji, upah, pensiun dan tunjangan pajak Tunjangan hari raya (THR), cuti dan terkait lainnya Penyisihan cadangan uang penghargaan pegawai dan manfaat bebas tugas Kesejahteraan pegawai Beban kompensasi atas opsi saham (Catatan 32) Pendidikan dan pelatihan Bonus dan lainnya 104 2006 446.608 109.238 407.616 88.973 60.194 43.588 36.808 32.509 65.962 34.203 49.058 33.944 27.977 53.524 794.907 695.295 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN (lanjutan) Jumlah gaji kotor, tunjangan dan bonus Direksi dan Komisaris, serta Pegawai Eksekutif masingmasing adalah Rp15.661 dan Rp10.526 untuk tahun yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006, dengan rincian sebagai berikut: 2007 Jumlah Anggota/ Pegawai Komisaris Direksi Komite Audit Senior Executive Vice President, dan Advisor Direksi Gaji Tunjangan Bonus Jumlah 7 11 2 1.183 4.832 159 495 1.327 - - 1.678 6.159 159 47 6.286 1.379 - 7.665 67 12.460 3.201 - 15.661 Tunjangan Bonus Jumlah 2006 Jumlah Anggota/ Pegawai Komisaris Direksi Komite Audit Senior Executive Vice President, dan Advisor Direksi Gaji 7 7 2 1.183 3.104 159 27 658 - - 1.210 3.762 159 44 4.842 553 - 5.395 60 9.288 1.238 - 10.526 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON Sesuai dengan kebijakan Bank, selain gaji, pegawai juga mendapatkan fasilitas dan tunjangan berupa tunjangan hari raya (THR), gaji masa bebas tugas (MBT), fasilitas kesehatan, uang duka dan santunan duka, tunjangan cuti, fasilitas jabatan untuk jabatan tertentu, program pensiun untuk pegawai tetap, insentif sesuai dengan kinerja pegawai dan Bank dan manfaat untuk pegawai yang berhenti bekerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku. 105 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Dana Pensiun Bank Mandiri menyelenggarakan lima Dana Pensiun berbentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) sebagai berikut: a. Satu Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Iuran Pasti (DPPK-PPIP) atau disebut Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) dibentuk tanggal 1 Agustus 1999. Peraturan untuk DPBM telah disahkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP/300/KM.017/1999 tanggal 14 Juli 1999 dan diumumkan di dalam Tambahan Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 3 Agustus 1999, serta Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 004/KEP.DIR/1999 tanggal 26 April 1999 dan telah diubah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.KEP-213/KM.5/2005 tanggal 22 Juli 2005 dan diumumkan di dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.77 tanggal 27 September 2005 serta Keputusan Direksi Bank Mandiri No.068/KEP.DIR/2005 tanggal 28 Juni 2005. Bank Mandiri dan para pegawainya masing-masing membayar sebanyak 10% dan 5% dari Base Pension Plan Employee Income. Presiden Direktur dan Dewan Pengawas DPBM adalah pegawai aktif Bank Mandiri, sehingga Bank Mandiri memiliki pengendalian atas DPBM. Oleh karena itu, transaksi antara DPBM dan Bank Mandiri dianggap sebagai transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. DPBM menginvestasikan beberapa sumber keuangannya pada deposito berjangka Bank Mandiri. Saldo deposito berjangka tersebut per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah sebesar Rp16.000 dan Rp35.250. Tingkat suku bunga atas deposito tersebut adalah sama dengan suku bunga atas deposito berjangka pihak ketiga. Untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006, Bank telah membayar iuran pensiun masing-masing sebesar Rp43.979 dan Rp38.481. b. Empat Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK-PPMP) berasal dari masing-masing Dana Pensiun Bank Peserta Penggabungan, yaitu Dana Pensiun Bank Mandiri Satu atau DPBM I (BBD), DPBM II (BDN), DPBM III (Bank Exim) dan DPBM IV (Bapindo). Peraturan untuk masing-masing Dana Pensiun tersebut telah disahkan dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia masing-masing No. KEP-394/KM.017/1999, No. KEP-395/KM.017/1999, No. KEP-396/KM.017/1999 dan No. KEP-397/KM.017/1999 semuanya tertanggal 15 November 1999. Berdasarkan persetujuan pemegang saham No. S-923/M-MBU/2003 tanggal 6 Maret 2003, Bank Mandiri telah melakukan penyesuaian manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP) dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan dengan surat keputusan masing-masing No. KEP/115/KM.6/2003 untuk PDP DPBM I, No. KEP/116/KM.6/2003 untuk PDP DPBM II, No. KEP/117/KM.6/2003 untuk PDP DPBM III, dan No. KEP/118/KM.6/2003 untuk DPBM IV semuanya tertanggal 31 Maret 2003. Peserta program pensiun manfaat pasti adalah mereka yang berasal dari legacy bank dengan masa kerja tiga tahun atau lebih pada saat penggabungan yang terdiri dari: pegawai aktif bank, bekas karyawan (karyawan yang berhenti bekerja dan tidak mengalihkan haknya ke dana pensiun lain) dan pensiunan. Per 31 Maret 2007 dan 2006, kewajiban manfaat pensiun telah dibentuk berdasarkan proyeksi kewajiban dan biaya manfaat pensiun untuk tahun 2006 dan 2005 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo masing-masing tanggal 23 Februari 2007 dan 2 Maret 2006 untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005, dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: 106 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Dana Pensiun (lanjutan) DPBM I DPBM II DPBM III DPBM IV 9,5% per tahun (2005: 12%) 9,5% per tahun (2005: 12%) 9,5% per tahun (2005: 12%) 9,5% per tahun (2005: 12%) 9,5% per tahun (2005: 12%) 9,5% per tahun (2005: 12%) 9,5% per tahun (2005: 12%) 9,5% per tahun (2005: 12%) Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan Tingkat kenaikan PhDP Nihil Nihil Nihil Nihil Tabel tingkat kematian CSO-1958 CSO-1958 CSO-1958 CSO-1958 5% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,25% tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya 5% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,25% tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya 5% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,25% tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya 5% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,25% tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya 10% dari tingkat kematian 10% dari tingkat kematian 10% dari tingkat kematian 10% dari tingkat kematian Metode aktuaria Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit Usia pensiun normal 56 tahun untuk semua strata 56 tahun untuk semua strata 56 tahun untuk semua strata 56 tahun untuk semua strata Jumlah maksimum manfaat pasti 80% dari PhDP 80% dari PhDP 62,50% PhDP 75% dari PhDP Kenaikan manfaat pensiun Nihil Nihil Nihil 4% setiap 2 tahun 15% dari manfaat pensiun 15% dari manfaat pensiun 15% dari manfaat pensiun 15% dari manfaat pensiun Tingkat diskonto Tingkat pengembalian aktiva dana pensiun yang diharapkan Masa kerja yang digunakan PhDP yang digunakan Tingkat pengunduran diri Tingkat kecacatan Tarif pajak rata-rata 107 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Dana Pensiun (lanjutan) Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aktiva bersih per 31 Maret 2007 adalah sebagai berikut: DPBM I Nilai kini kewajiban manfaat pensiun Nilai wajar aktiva bersih Funded Status Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Surplus berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi) Batas Aktiva (Asset Ceiling) *) Aktiva Program Manfaat Pensiun yang diakui di neraca **) DPBM II DPBM III DPBM IV 900.634 851.855 521.660 295.849 1.353.739 1.473.560 714.472 455.902 453.105 621.705 192.812 160.053 (255.829 ) (301.866 ) (172.630 ) 197.276 319.839 20.182 104.955 - - - - - - - - (55.098 ) *) Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan. **) Tidak ada aktiva yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (Revisi) tidak terpenuhi. Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aktiva bersih per 31 Maret 2006 adalah sebagai berikut: DPBM I Nilai kini kewajiban manfaat pensiun Nilai wajar aktiva bersih Funded Status Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Surplus berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi) Batas Aktiva (Asset Ceiling) *) Aktiva Program Manfaat Pensiun yang diakui di neraca **) DPBM II DPBM III DPBM IV 900.887 852.504 517.944 301.212 1.320.557 1.338.745 741.995 418.762 419.670 486.241 224.051 117.550 - - - - (267.781 ) (235.701 ) (181.866 ) (26.787 ) 151.889 250.540 42.185 90.763 - - - - - - - - *) Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan. **) Tidak ada aktiva yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (Revisi) tidak terpenuhi. 108 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 Pada tanggal 25 Maret 2003, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah Republik Indonesia menyetujui Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 (UU No. 13/2003) yang mengatur, antara lain, tentang perhitungan uang penghargaan masa kerja, uang pesangon, dan ganti rugi. Bank Mandiri telah menerapkan kebijakan akuntansi untuk imbalan kerja (PSAK 24 – Revisi 2004) untuk mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (employee service entitlements). Per 31 Maret 2007 dan 2006, Bank mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai berdasarkan UU No. 13/2003 sejumlah Rp710.907 dan Rp521.310 berdasarkan perkiraan biaya uang penghargaan pegawai sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen (Catatan 28). Penyisihan atas tunjangan masa kerja pegawai per 31 Maret 2007 dan 2006 telah dibentuk berdasarkan proyeksi kewajiban dan biaya tunjangan masa kerja pegawai untuk tahun 2006 dan 2005 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo masing-masing tanggal 14 Februari 2007 dan 2 Maret 2006 untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria adalah sebagai berikut: a. Tingkat diskonto 10% per tahun (31 Desember 2005: 13% per tahun). b. Tingkat kenaikan gaji 10% (31 Desember 2005: 12% per tahun). c. Tabel tingkat kematian yang digunakan US 1980 Commissioners’ Standard Ordinary Table of Mortality. d. Tingkat pengunduran diri 5% pada usia 25 tahun yang menurun secara linear sebesar 0,25% per tahun sampai 0% pada usia 45 tahun dan sesudahnya. e. Metode aktuaria adalah projected unit credit method. f. Usia pensiun normal 56 tahun. g. Tingkat kecacatan 10% dari tingkat kematian. Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja): 2007 2006 Cadangan atau tunjangan masa kerja pegawai awal periode Biaya selama periode berjalan Pembayaran manfaat 678.128 23.586 (3.637) 508.477 7.311 (2.725) Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (Catatan 28) 698.077 513.063 Per 31 Maret 2007 dan 2006, cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai anak-anak Perusahaan masing-masing sebesar Rp12.830 dan Rp8.247. Masa Bebas Tugas (MBT) MBT adalah suatu jangka tertentu sebelum usia pensiun jabatan pegawai yang membebaskan pegawai dari tugas-tugas rutin sebagaimana pegawai aktif dimana pegawai tidak masuk kerja dengan tetap memperoleh fasilitas kepegawaian yang ditentukan, meliputi: gaji, fasilitas kesehatan, tunjangan hari raya keagamaan, cuti tahunan (jika pada periode tahun berjalan masih terdapat masa kerja pegawai aktif), cuti besar (jika perhitungan cuti besarnya jatuh tempo pada periode MBT), uang duka dan santunan duka. Fasilitas MBT tersebut di atas selain untuk memberikan penghargaan sebagaimana tersebut di atas, juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai dalam rangka persiapan memasuki usia pensiun jabatan. 109 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Masa Bebas Tugas (MBT) (lanjutan) Usia Pensiun Jabatan, Masa Kerja Minimal dan Lama MBT adalah sebagai berikut: No 1. 2. Usia Pensiun Jabatan 56 tahun 46 tahun Masa Kerja Minimal 12 tahun 9 tahun Lama MBT 12 bulan 9 bulan Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaris dalam perhitungan MBT adalah sebagai berikut: a. b. c. d. Tingkat diskonto 10% per tahun (31 Desember 2005: 13% per tahun). Tingkat kenaikan gaji 10% (31 Desember 2005: 12% per tahun). Usia pensiun normal 56 tahun. Tingkat pengunduran diri 5% pada usia 25 tahun yang menurun secara liniar sebesar 0,25% per tahun sampai 0% pada usia 45 tahun dan sesudahnya. e. Tabel tingkat kematian yang digunakan US 1980 Commissioners’ Ordinary Table of Mortality. f. Tingkat kecacatan 10% dari tingkat kematian. Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, proyeksi penyisihan atas tunjangan MBT untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah sebesar Rp527.703 dan Rp394.985 (Catatan 28). Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa bebas tugas adalah sebagai berikut: 2007 2006 Cadangan atas tunjangan masa bebas tugas awal periode Biaya selama periode berjalan Pembayaran manfaat 489.650 38.053 - 376.340 18.645 - Cadangan atas masa bebas tugas 527.703 394.985 43. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN - BERSIH 2007 Premi asuransi untuk program penjaminan dana nasabah (Catatan 58) Lain-lain 2006 99.766 64.091 94.876 38.002 163.857 132.878 44. PENDAPATAN/(BEBAN) BUKAN OPERASIONAL - BERSIH 2007 Laba atas penjualan aktiva tetap Denda Lain-lain – bersih 110 2006 1.525 (252) 7.876 1.916 (1.389) 5.941 9.149 6.468 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 45. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 2007 2006 KOMITMEN Tagihan Komitmen: Pembelian tunai (spot) mata uang asing yang belum diselesaikan (Catatan 46): Pihak ketiga 801.716 2.174.793 Jumlah Tagihan Komitmen 801.716 2.174.793 14.371.743 - 19.379.453 28.083 14.371.743 19.407.536 4.020.802 7.786 3.729.084 4.619 4.028.588 3.733.703 1.008.648 2.170.922 1.008.648 2.170.922 Jumlah Kewajiban Komitmen 19.408.979 25.312.161 Kewajiban Komitmen - Bersih (18.607.263) (23.137.368) Kewajiban Komitmen: Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan (Catatan 26): Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Penjualan tunai (spot) mata uang asing yang belum diselesaikan (Catatan 46): Pihak ketiga KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi: Pendapatan bunga dalam penyelesaian Garansi yang diterima dari bank lain Lain-lain 6.629.318 2.450.297 32.739 4.428.127 2.414.395 32.904 Jumlah Tagihan Kontinjensi 9.112.354 6.875.426 Kewajiban Kontinjensi: Garansi yang diberikan dalam bentuk: Bank garansi (Catatan 26): Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 7.790.439 2.000 7.692.085 14.071 7.792.439 7.706.156 3.725.943 40.680 2.756.861 52.883 Jumlah Kewajiban Kontinjensi 11.559.062 10.515.900 Kewajiban Kontinjensi - Bersih 2.446.708 3.640.474 21.053.971 26.777.842 Standby letters of credit (Catatan 26) Lain-lain KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI - BERSIH 111 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 46. TRANSAKSI-TRANSAKSI MATA UANG ASING Transaksi berjangka dan swap pertukaran mata uang asing disajikan dalam neraca sebagai tagihan/kewajiban derivatif (Catatan 10). Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing per 31 Maret 2007 adalah sebagai berikut: Spot-Beli Mata uang asal Dolar Amerika Serikat Lain-lain Mata Uang Asal (nilai penuh) 72.845.000 - Spot-Jual Ekivalen Rupiah 664.711 137.005 Mata Uang Asal (nilai penuh) 96.902.592 - 801.716 Ekivalen Rupiah 884.236 124.412 1.008.648 Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing per 31 Maret 2006 adalah sebagai berikut: Spot-Beli Mata uang asal Dolar Amerika Serikat Lain-lain Mata Uang Asal (nilai penuh) 65.818.895 - Spot-Jual Ekivalen Rupiah 633.565 1.541.228 Mata Uang Asal (nilai penuh) 169.374.039 - 2.174.793 Ekivalen Rupiah 1.535.460 635.462 2.170.922 47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA a. Kegiatan Perbankan Normal Dalam kegiatan normal usahanya, Bank Mandiri melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut: • Hubungan sebagai pemegang saham: Pemerintah Republik Indonesia • Hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan: PT Axa Mandiri Services, PT Koexim Mandiri Finance, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, PT Mandiri Management Investasi, PT Danareksa, PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia, PT Great River International, PT Tuban Petrochemical Industries, PT Asuransi Dharma Bangsa, PT Gelora Karya Jasatama, PT Gelora Karya Jasatama Putera, PT Asuransi Staco Jasapratama, PT Bandar Sumatera Indonesia, PT Stacomitra Graha, PT Eastern Sumatera Indonesia, PT Kerasaan Indonesia, PT Melania Indonesia, PT Staco Estika Sedaya Finance, PT Timbang Deli Indonesia, PT Tolan Tiga Indonesia, PT Mulia Sasmita Bhakti, PT Puri Asri Bhakti Karya, PT Surya Chandra Permai, PT Caraka Mulia, PT Puripariwara, PT Griyawisata HM & C, PT Gedung Bank Exim, PT Wahana Optima Permai, PT Tatapuri Perdana, PT Estika Daya Mandiri, PT Krida Upaya Tunggal, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Bank Niaga Tbk, Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJBP) 1912 dan PT Bapindo Bumi Sekuritas. 112 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan) • Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri Rincian saldo transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: 2007 2006 Giro pada bank lain (Catatan 4c) Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain (Catatan 5b) Surat-surat berharga (Catatan 6a) Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah (Catatan 7) Tagihan lainnya – transaksi perdagangan (Catatan 8a) Kredit yang diberikan (Catatan 11B.g) Tagihan akseptasi (Catatan 12a) 200.000 1.345.381 90.629.210 77.368 840.578 775 78 740.222 92.225.298 32.856 1.060.566 6.766 Jumlah aktiva dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 93.093.312 94.065.786 261.025.681 254.884.990 35,66% 36,91% Jumlah aktiva konsolidasian Persentase jumlah aktiva kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aktiva konsolidasian Persentase Giro pada Bank lain, Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain, Surat-surat berharga, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah, tagihan lainnya – transaksi perdagangan, kredit yang diberikan dan Tagihan akseptasi terhadap jumlah aktiva adalah sebagai berikut: 2007 2006 Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Surat-surat berharga Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Tagihan lainnya – transaksi perdagangan Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi 0,08% 0,51% 34,72% 0,03% 0,32% - 0,30% 36,18% 0,01% 0,42% - Jumlah 35,66% 36,91% 2007 Giro (Catatan 16a) Tabungan (Catatan 17b) Deposito berjangka (Catatan 18f) Simpanan dari Bank Lain – Giro dan Tabungan (Catatan 19c) Kewajiban Akseptasi (Catatan 23) Pinjaman yang diterima (Catatan 25) Jumlah kewajiban kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah kewajiban konsolidasian Persentase jumlah kewajiban kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap - jumlah kewajiban konsolidasian 113 2006 322.437 54.592 396.163 18 350.000 265.945 12.374 693.362 10 159 350.000 1.123.210 1.321.850 233.659.059 230.990.960 0,48% 0,57% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan) • Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri Persentase giro, tabungan, deposito berjangka, Simpanan dari Bank Lain – Giro dan Tabungan, kewajiban akseptasi dan pinjaman yang diterima dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban adalah sebagai berikut: 2007 2006 Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari Bank Lain – Giro dan Tabungan Kewajiban Akseptasi Pinjaman yang diterima 0,14% 0,02% 0,17% 0,15% 0,11% 0,01% 0,30% 0,15% Jumlah 0,48% 0,57% Gaji, tunjangan dan bonus untuk Direksi, Dewan Komisaris dan Manajemen Eksekutif (Catatan 41) untuk tahun yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp15.661 dan Rp10.526. b. Transaksi Signifikan dengan Pemerintah Republik Indonesia • Pada bulan Mei 1999, Pemerintah melakukan program rekapitalisasi Bank Mandiri dengan menerbitkan Obligasi Pemerintah (Catatan 1c dan 7). • Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) dan Menteri Keuangan menyetujui dan menjamin penerbitan Standby Letters of Credit dan pengkonversian kredit yang diberikan kepada PT Garuda Indonesia menjadi Obligasi Wajib Konversi (MCB). • Pengembalian tambahan modal disetor sebesar Rp1.412.000 yang merupakan kelebihan rekapitalisasi Pemerintah di Bank Mandiri (Catatan 31a). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku Pemegang Saham Bank, No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002 Pemerintah telah melakukan konversi Dana Rekapitalisasi senilai Rp5.000.000 dengan 5.000.000 lembar saham dengan nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar saham, dan terhadap sisa dana rekapitalisasi sebesar Rp168.801.315 dicatat sebagai Agio. Berdasarkan PP No. 26 tahun 2003 tanggal 29 Mei 2003 Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh pada Bank Mandiri sebesar Rp1.000.000 yang berasal dari kapitalisasi sebagian cadangan yang telah ditentukan penggunaannya. 48. PELAPORAN JATUH TEMPO Pelaporan jatuh tempo per 31 Maret 2007 dan 2006, didasarkan pada jangka waktu yang tersisa sejak tanggal-tanggal tersebut. Secara historis, terdapat bagian dari simpanan dalam jumlah yang cukup besar yang diperpanjang pada saat jatuh tempo. Selain itu, jika terdapat keperluan likuiditas, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah (portofolio diperdagangkan dan tersedia untuk dijual) dapat dicairkan dengan menjual atau menggunakannya sebagai jaminan dalam pasar antar bank. Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan maturity gap antara aktiva dan kewajiban moneter adalah dengan menetapkan gap limit yang disesuaikan dengan kemampuan Bank untuk memperoleh likuiditas segera. 114 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 48. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan) Pelaporan jatuh tempo aktiva dan kewajiban adalah sebagai berikut: 2007 Keterangan Jumlah Tidak mempunyai Kontrak Jatuh Tempo < 1 bulan 1 bln - 3 bln >3 bln < 6 bln >6 bln < 12 bln >12 bln Aktiva Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain – bersih Surat-surat berharga - bersih Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Tagihan lainnya-transaksi perdagangan - bersih Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Tagihan derivatif - bersih Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi - bersih Penyertaan saham - bersih Aktiva tetap - bersih Aktiva pajak tangguhan - bersih Pendapatan yang masih akan diterima Lain-lain - bersih Jumlah Aktiva Keterangan 3.638.853 19.848.653 804.211 - 3.638.853 19.848.653 804.211 - - - - 12.373.814 15.659.382 9.816.354 11.970.717 2.698.582 219.409 250.183 256.839 183.688 150.407 2.487.017 90.629.210 - - - 220.760 769.728 89.638.722 1.808.926 - 465.969 569.340 772.910 - 707 694.224 377.778 98.793.251 3.297.353 90.750 4.605.909 3.330.263 90.750 4.605.909 3.330.263 509.499 10.056 11.387.110 637.539 - 139.746 8.310 6.500.759 1.713.250 - 44.979 380 7.086.232 862.378 - 159.940 20.394.935 79.105 - 199.092 53.424.215 5.081 - 1.529.143 3.543.961 2.100.078 - 1.529.143 - - 701.494 742.389 261.025.681 19.943.354 51.971.189 10.930.140 9.244.478 Jumlah Tidak mempunyai Kontrak Jatuh Tempo < 1 bulan 1 bln - 3 bln >3 bln < 6 bln 22.439.297 146.497.223 >6 bln < 12 bln >12 bln Kewajiban Kewajiban segera Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - Inter-bank Call Money - Deposito berjangka Hutang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Beban yang masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban lain-lain Pinjaman subordinasi Jumlah Kewajiban Aktiva (kewajiban) bersih 676.730 47.925.006 60.103.816 90.268.875 - 676.730 47.925.006 60.103.816 72.310.341 9.337.641 2.811.680 5.200.760 608.453 674.540 763.347 4.173.366 - 674.540 763.347 4.161.768 5.843 4.720 1.035 - 3.270.813 91.062 3.367.529 3.933.160 3.293.200 - 1.500.005 25.967 662.792 - 78.064 7.675 1.739.022 - 96.635 8.732 877.536 - 710.630 6.557 83.047 - 885.479 42.131 5.132 3.933.160 3.293.200 456.529 456.529 - - - - - 535.128 632.789 9.356.764 4.136.405 9.356.764 - 535.128 - - - - 632.789 4.136.405 233.659.059 9.813.293 189.339.440 11.168.245 3.799.303 6.002.029 13.536.749 27.366.622 10.130.061 (137.368.251) 115 (238.105) 5.445.175 16.437.268 132.960.474 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 48. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan) Pelaporan jatuh tempo aktiva dan kewajiban adalah sebagai berikut (lanjutan): 2006 Keterangan Jumlah Tidak mempunyai Kontrak Jatuh Tempo <1 bulan 1 bln - 3 bln >3 bln <6 bln >6 bln <12 bln >12 bln Aktiva Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Surat-surat berharga - bersih Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Tagihan lainnya-transaksi perdagangan - bersih Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Tagihan derivatif - bersih Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi - bersih Penyertaan saham - bersih Aktiva tetap - bersih Aktiva pajak tangguhan - bersih Pendapatan yang masih akan diterima Lain-lain - bersih Jumlah Aktiva Keterangan 3.266.239 22.206.410 665.835 - 3.266.239 22.206.410 665.835 - - - - 15.620.965 10.870.342 33.494 15.298.051 7.970.252 309.497 249.634 8.000 218.686 5.417 161.893 2.236.383 92.225.298 - - - 503 1.347.710 90.877.085 2.116.312 - 671.910 707.896 718.477 18.029 - 210.037 452.204 92.176.761 3.577.128 65.881 5.147.633 1.912.688 65.881 5.147.633 1.912.688 103.325 61.897 12.821.992 959.756 - 22.180 5.455.284 1.317.528 - 106.712 1.108 6.719.885 1.252.144 - 228 14.592.885 45.239 - 366.791 52.586.715 2.461 - 1.998.323 2.372.934 1.524.034 1.998.323 34.768 - - 814.132 - 254.884.990 8.683.730 66.058.758 8.062.019 9.025.515 16.985.533 146.069.435 < 1 bulan 1 bln - 3 bln Jumlah Tidak mempunyai Kontrak Jatuh Tempo > 3 bln < 6 bln > 6 bln < 12 bln > 12 bln Kewajiban Kewajiban segera Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - Inter-bank Call Money - Deposito berjangka Hutang atas surat berharga yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Beban yang masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban lain-lain Pinjaman subordinasi 622.344 44.149.089 43.844.544 110.088.636 - 622.344 44.149.089 43.844.544 82.340.422 12.098.335 4.070.763 7.474.153 4.104.963 500.538 2.933.592 4.965.477 - 500.538 2.933.592 3.549.529 782.659 178.969 454.320 - 1.589.709 182.279 3.743.376 3.697.378 3.426.777 - 86.731 27.452 1.004.909 888.367 - 22.146 1.393.422 - 600 1.296.062 - 34 46.504 - 1.502.978 132.047 2.479 2.809.011 3.426.777 452.233 452.233 - - - - - 761.226 239.874 5.546.966 4.246.922 5.422.782 - 761.226 83.313 - - 40.871 - - 239.874 4.246.922 Jumlah Kewajiban 230.990.960 5.875.015 180.792.056 14.296.562 5.587.265 7.975.011 16.465.051 23.894.030 2.808.715 (114.733.298) 3.438.250 9.010.522 129.604.384 Aktiva (kewajiban) bersih 116 (6.234.543) PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 49. INFORMASI SEGMEN Bank mempertimbangkan industri atau aktivitas bisnis sebagai segmen primer, dan lokasi geografis sebagai segmen sekunder. Aktivitas bisnis Bank dan Anak Perusahaan dan lokasi geografisnya adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan Jenis Usaha Lokasi Geografis __ • Induk Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. • Anak Perusahaan PT Bank Syariah Mandiri Bank Mandiri (Europe) Limited PT Mandiri Sekuritas PT Bumi Daya Plaza dan Anak Perusahaan PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara dan Anak Perusahaan Perbankan Indonesia, Singapura, Hong Kong, Grand Cayman dan Timor Leste Bank Syariah Perbankan Sekuritas Indonesia Inggris Indonesia Lain-lain Indonesia Lain-lain Indonesia __ Informasi Segmen Primer untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2007 Perbankan Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen Bank Syariah Sekuritas Lain-lain Eliminasi Konsolidasian 7.178.262 312.514 83.133 24.672 74.573 - - - (74.573) - Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen 7.252.835 312.514 83.133 24.672 (74.573) 7.598.581 Beban operasional Beban operasional antar segmen 5.794.267 2.473 261.241 - 54.802 - 17.600 - (2.473) 6.127.910 - Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen 5.796.740 261.241 54.802 17.60 (2.473) 6.127.910 Laba operasional 1.456.095 51.273 28.331 7.072 (72.100) 1.470.671 Laba bersih 1.039.563 35.169 18.018 8.225 (74.573) 1.026.402 250.795.272 10.350.589 2.427.502 325.029 (2.872.711) 261.025.681 95,04% 3,92% 0,92% Jumlah Aktiva Jumlah Aktiva (persentase dari jumlah aktiva konsolidasian sebelum eliminasi) 117 0,12% - 7.598.581 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 49. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi Segmen Sekunder untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2007 Indonesia Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen Asia Eropa Barat Pasifik (Cayman) Eliminasi Konsolidasian 7.439.769 65.557 42.168 51.087 67.918 - 6.655 - (74.573) - Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen 7.507.687 65.557 48.823 51.087 (74.573) 7.598.581 Beban operasional Beban operasional antar segmen 5.963.795 (5.155) 37.182 - 27.728 7.628 99.205 - (2.473) 6.127.910 - Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen 5.958.640 37.182 35.356 99.205 (2.473) 6.127.910 Laba Operasional 1.549.047 28.375 13.467 (48.118) (72.100) 1.470.671 Laba Bersih 1.012.216 23.963 13.457 51.339 (74.573) 1.026.402 255.973.920 3.029.602 2.117.501 2.777.369 (2.872.711) 261.025.681 97,00% 1,15% Jumlah Aktiva Jumlah Aktiva (persentase dari jumlah aktiva konsolidasian sebelum eliminasi) 0,80% - 7.598.581 1,05% Informasi Segmen Primer untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2006 Perbankan Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen Bank Syariah Sekuritas Lain-lain Eliminasi 7.242.205 235.813 48.599 24.068 Konsolidasian - 7.550.685 40.743 - 1.094 - (41.837) - Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen Beban operasional Beban operasional antar segmen 7.282.948 6.495.034 3.763 235.813 212.551 - 49.693 33.748 1.094 24.068 28.842 - (41.837) (4.857) 7.550.685 6.770.175 - Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen 6.498.797 212.551 34.842 28.842 (4.857) 6.770.175 Laba operasional 784.151 23.262 14.851 (4.774) (36.980) 780.510 Laba bersih 514.855 17.746 10.935 3.486 (36.980) 510.042 247.925.611 8.227.635 1.018.143 303.886 (2.590.285) 254.884.990 96,29% 3,20% 0,39% Jumlah Aktiva Jumlah Aktiva (persentase dari jumlah aktiva konsolidasian sebelum eliminasi) 118 0,12% PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 49. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi Segmen Sekunder untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2006 Indonesia Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen Asia Eropa Barat Pasifik (Cayman) Eliminasi 7.384.968 77.977 34.970 52.770 Konsolidasian - 7.550.685 41.837 - - - (41.837) - Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen Beban operasional Beban operasional antar segmen 7.426.805 6.605.958 1.094 77.977 37.899 - 34.970 26.357 - 52.770 99.961 - (41.837) (1.094) 7.550.685 6.770.175 - Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen 6.607.052 37.899 26.357 99.961 (1.094) 6.770.175 Laba Operasional 819.753 40.078 8.613 (47.191) (40.743) 780.510 Laba Bersih 475.856 21.397 8.612 44.920 (40.743) 510.042 250.559.144 2.653.678 1.797.149 2.465.304 (2.590.285) 254.884.990 97,31% 1,03% Jumlah Aktiva Jumlah Aktiva (persentase dari jumlah aktiva konsolidasian sebelum eliminasi) 0,70% 0,96% 50. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO) Rasio Kecukupan Modal (“CAR”) adalah rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (Risk Weighted Assets [RWA]). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari Modal Inti (“Tier I”) dan Modal Pelengkap (“Tier II”) dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan. Dalam rangka perhitungan eksposur Risiko Pasar, Bank dapat memasukkan komponen Modal Pelengkap Tambahan (“Tier III”) yaitu Pinjaman Subordinasi berjangka pendek yang memenuhi kriteria tertentu sebagai komponen Modal. Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/ ”CAR”) (Bank Mandiri saja) per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar 27,14% dan 25,21% untuk CAR risiko kredit dan 26,31% dan 24,55% untuk CAR risiko kredit dan risiko pasar dan dihitung sebagai berikut: 2007 2006 Modal: Modal inti *) Modal pelengkap 23.093.819 8.500.237 21.632.308 8.334.588 Jumlah modal inti dan modal pelengkap Dikurangi : Penyertaan pada Anak Perusahaan 31.594.056 2.301.426 29.966.896 2.060.239 Jumlah modal untuk risiko kredit Modal pelengkap tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar 29.292.630 - 27.906.657 - Jumlah modal untuk risiko kredit dan risiko pasar 29.292.630 27.906.657 Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) kredit Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) pasar 107.911.719 3.428.046 110.698.401 2.966.744 Jumlah ATMR untuk risiko kredit dan risiko pasar 111.339.765 113.665.145 119 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 50. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO) (lanjutan) 2007 CAR untuk risiko kredit CAR untuk risiko kredit dan risiko pasar CAR Minimum *) 2006 27,14% 26,31% 25,21% 24,55% 8% 8% Tidak termasuk pengaruh manfaat/(beban) pajak tangguhan sebesar Rp24.608 dan Rp263.709 per 31 Maret 2007 dan 2006, keuntungan yang belum direalisasi atas surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual sebesar Rp224.364 dan Rp110.402 per 31 Maret 2007 dan 2006. 51. POSISI DEVISA NETO Perhitungan Posisi Devisa Neto per tanggal 31 Maret 2007 dan 2006 berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Bank disyaratkan untuk menjaga Posisi Devisa Neto neraca dan secara keseluruhan maksimum 20% dari jumlah modal. Sesuai dengan panduan Bank Indonesia, rasio Posisi Devisa Neto secara keseluruhan adalah penjumlahan nilai absolut dari selisih bersih antara aktiva dan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing ditambah dengan selisih bersih dari tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi, yang dicatat dalam rekening administratif, untuk setiap mata uang asing, yang dinyatakan dalam rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca adalah selisih bersih total aktiva dan total kewajiban dalam mata uang asing yang dinyatakan dalam Rupiah. Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang per 31 Maret 2007 adalah sebagai berikut: Mata Uang Aktiva Kewajiban Posisi Devisa Neto KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF) Dolar Amerika Serikat Euro Yen Jepang Poundsterling Inggris Dolar Singapura Dolar Hong Kong Dolar Australia Lain-lain *) 48.004.690 650.371 424.347 372.170 228.955 212.693 45.375 18.441 46.895.431 560.143 390.249 269.481 238.309 102.333 35.898 10.099 Jumlah 1.109.259 90.228 34.098 102.689 9.354 110.360 9.477 14.249 1.479.714 NERACA Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Yen Jepang Dolar Hong Kong Poundsterling Inggris Dolar Australia Lain-lain 42.580.679 559.650 227.129 216.261 181.504 144.570 32.480 11.940 Jumlah 39.036.547 477.664 220.268 179.371 105.402 37.026 23.003 3.598 3.544.132 81.986 6.861 36.890 76.102 107.544 9.477 8.342 3.871.334 Jumlah Modal Tier I dan Tier II dikurangi penyertaan pada anak perusahaan (Catatan 50) 29.292.630 Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan) 13,22% 5,05% 120 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 51. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) Rasio PDN per 31 Maret 2007 jika menggunakan modal bulan Februari 2007 adalah sebagai berikut: Modal bulan Februari 2007 Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan) 29.255.168 13,23% 5,06% *) Merupakan penjumlahan absolut dari selisih antara aktiva dan kewajiban. Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang per 31 Maret 2006 adalah sebagai berikut: Mata Uang Aktiva Kewajiban Posisi Devisa Neto KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Yen Jepang Dolar Hong Kong Poundsterling Inggris Dolar Australia Lain-lain 63.058.439 1.041.606 380.881 339.654 207.250 154.301 75.553 41.879 62.366.978 996.342 304.618 298.491 101.410 85.299 54.176 21.471 Jumlah 691.461 45.264 76.263 41.163 105.840 69.002 21.377 25.724 1.076.094 NERACA Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Yen Jepang Dolar Hong Kong Poundsterling Inggris Dolar Australia Lain-lain 61.933.729 1.051.009 380.881 326.094 207.250 131.951 75.553 37.355 Jumlah 57.806.768 1.000.480 277.370 287.191 101.410 62.949 27.806 16.724 4.126.961 50.529 103.511 38.903 105.840 69.002 47.747 20.631 4.563.124 Jumlah Modal Tier I dan Tier II dikurangi penyertaan pada anak perusahaan (Catatan 50) 27.906.657 Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan) 16,35% 3,86% Rasio PDN per 31 Maret 2006 jika menggunakan modal bulan Februari 2006 adalah sebagai berikut: Modal bulan Februari 2006 Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan) 27.800.883 16,41% 3,87% 121 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 52. RASIO AKTIVA PRODUKTIF BERMASALAH, RASIO PEMENUHAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF, RASIO KREDIT USAHA KECIL DAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT Rasio aktiva produktif bermasalah terhadap jumlah aktiva produktif per 31 Maret 2007 dan 2006 (Bank Mandiri saja) adalah masing-masing sebesar 8,08% dan 12,80%. Rasio kredit bermasalah (Bank Mandiri saja) sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan (gross basis) per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar 17,02% dan 27,66% (Catatan 11A.d). Rasio jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk oleh Bank Mandiri terhadap jumlah minimum penyisihan penghapusan aktiva produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar 108,19% dan 101,64%. Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank Mandiri per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar 4,16% dan 4,99%. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) per 31 Maret 2007 dan 2006 tidak melampaui ketentuan BMPK untuk pihak terkait dan pihak tidak terkait. BMPK dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia – PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tentang Perubahan Atas PBI No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas maksimum Pemberian Kredit Bank Umum. 53. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT Kegiatan Jasa Kustodian Bank Mandiri telah memberikan Jasa Kustodian sejak tahun 1995 dengan surat izin operasi yang telah diperbaharui oleh BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.01/PM/Kstd/1999 tertanggal 4 Oktober 1999. Kustodian Bank Mandiri merupakan bagian dari Securities Services Department, dimana jasa-jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut: a. Penanganan dan penyelesaian transaksi jual-beli surat berharga dengan dan tanpa warkat (scripless); b. Penyimpanan dan administrasi surat-surat berharga dan aktiva berharga lainnya; c. Pengurusan hak-hak klien atas kepemilikan surat-surat berharga yang disimpan sampai dengan hak tersebut efektif di rekening klien (corporate action); d. Perwalian (proxy) pada Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Obligasi. e. Penyampaian laporan dan informasi yang terkait dengan surat-surat berharga milik nasabah yang disimpan dan diadministrasikan oleh Kustodian Bank Mandiri. Untuk memenuhi kebutuhan investor dalam melakukan investasi diberbagai instrumen surat berharga, Kustodian Bank Mandiri memfasilitasinya dengan bertindak sebagai: a. Kustodian umum untuk melayani investor yang melakukan investasi pada pasar modal di Indonesia; b. Kustodian lokal untuk American Depository Receipts (ADRs) dan Global Depository Receipts (GDR) yang dibutuhkan oleh investor yang akan melakukan konversi dari saham perusahaan yang terdaftar di bursa lokal dan luar negeri (dual/multi listing); c. Sub-Registry untuk penyelesaian transaksi obligasi negara (SUN) dan SBI; d. Kustodian untuk reksadana yang diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi; e. Kustodian Euroclear bagi nasabah yang akan melakukan investasi dan penyelesaian transaksi surat-surat berharga yang terdaftar di bursa luar negeri dan tercatat di Euroclear Operations Centre, Brussels. f. Pinjam Meminjam Efek sebagai jasa layanan bagi nasabah yang ingin memaksimalkan hasil investasinya dengan bersedia meminjamkan surat berharganya kepada perusahaan sekuritas melalui perantara dan penjaminan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia. 122 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 53. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT (lanjutan) Kegiatan Jasa Kustodian (lanjutan) Kustodian Bank Mandiri memiliki 343 dan 342 nasabah per 31 Maret 2007 dan 2006, yang terdiri dari dana pensiun, perusahaan asuransi, bank, yayasan, perusahaan sekuritas, reksadana, institusi/badan hukum lain maupun perseorangan. Nilai portofolio yang disimpan per 31 Maret 2007 sebesar Rp76.096.603 dan US$392.414.989,09 (nilai penuh) dan per 31 Maret 2006 sebesar Rp64.053.500 dan US$272.582.232,72 (nilai penuh). Bank Mandiri mengasuransikan portofolio nasabah yang disimpan di kustodian terhadap kemungkinan kerugian yang timbul dari penyimpanan dan pemindahan surat-surat berharga sesuai dengan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Kegiatan Wali Amanat Bank Mandiri telah memberikan Jasa Wali Amanat sejak tahun 1983 dengan surat ijin operasi untuk kegiatan wali amanat telah diperbaharui dan didaftarkan kembali ke BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No.17/STTD-WA/PM/1999 tertanggal 27 Oktober 1999. Jasa-jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e. Jasa Wali Amanat (Trustee) untuk obligasi & MTN Jasa Agen Pengelola Rekening Penampungan (Escrow Agent) Jasa Agen Pembayaran (Paying Agent) Jasa Penampungan Dana IPO/Initial Public Offering (Receiving Bank) Jasa Agen Penjaminan (Security Agent) Bank Mandiri selaku Wali Amanat per 31 Maret 2007 telah mengelola 33 emisi dengan nilai emisi (Obligasi dan MTN) sebesar Rp10.961.040 dan US$100.000.000 (nilai penuh) dan per 31 Maret 2006 sebanyak 32 emisi dengan jumlah nilai emisi (obligasi dan MTN) sebesar Rp10.361.487 dan US$100.000.000 (nilai penuh). Sedangkan dana pengembalian obligasi (sinking fund) dan escrow fund yang dikelola per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah sebesar Rp76.674 untuk 8 nasabah dan Rp567.101 untuk 7 nasabah. Baik Wali Amanat maupun Kustodi telah mendapat sertifikasi standar mutu pelayanan ISO 9001:2000. 54. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS) Kredit penerusan berdasarkan sumber dana dan sektor ekonomi adalah sebagai berikut: Pemerintah: Listrik, gas dan air Transportasi dan komunikasi Pertanian Industri Pertambangan Konstruksi Lain-lain 123 2007 2006 8.096.209 4.143.151 1.280.994 763.340 24.505 13.351 100.863 8.676.629 4.579.480 1.381.075 790.867 48.690 14.817 110.090 14.422.413 15.601.648 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 54. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS) (lanjutan) Bank Mandiri telah ditunjuk untuk menatausahakan kredit kelolaan yang diterima oleh Pemerintah Indonesia dalam berbagai mata uang dari beberapa lembaga keuangan bilateral dan multilateral untuk membiayai proyek-proyek Pemerintah melalui BUMN, BUMD dan PEMDA, antara lain: Overseas Economic Cooperation Fund, Protocol France, International Bank for Reconstruction and Development, Asian Development Bank, The Swiss Confederation 30.09.1985, Kreditanstalt Fur Wiederaufbau, Banque Paribas, IGGI, Nederland Urban Sector Loan & De Nederlanse Inveseringsbank voor Ontwikkelingslanden NV, Swiss Government, Banque Français & Credit National, US EXPORT IMPORT BANK, RYOSIN INT’L LTD, HKG, AUSTRIA, Swiss Banks Consortium 16.12.1994, The European Investment Bank, West Merchant Bank Ltd, Sumisho, Fuyo, LTCB, Orix & Sinco, Export Finance And Insurance Corporation (EFIC) Australia, Japan Bank for International Cooperation, Calyon & BNP Paribas, BNP Paribas & CAI, BELGIA, MEESPIERSON N.V. Netherland 14.07.1994, France Government. Kredit Kelolaan tidak disajikan dalam neraca konsolidasian karena Bank dan Anak Perusahaan tidak menanggung risiko atas kredit tersebut. Berdasarkan perjanjian tersebut di atas Bank Mandiri bertugas melakukan penagihan kepada debitur dan menyetorkan kembali kepada Pemerintah atas pembayaran pokok kredit, termasuk bunga dan beban-beban lainnya serta pengelolaan dokumentasi kredit. Sebagai gantinya Bank Mandiri akan menerima jasa perbankan (fee bank) yang berkisar antara 0,15% - 0,40% dari setoran bunga nasabah dan 0,50% dari rata-rata saldo baki debet kredit selama satu tahun. 55. MANAJEMEN RISIKO Penerapan Manajemen Risiko pada Bank dilaksanakan dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, yang ditujukan agar Bank dapat mengimplementasikan Basel II Accord pada tahun 2008. Dalam hal ini Bank menerapkannya secara bertahap yaitu dimulai dengan pendekatan yang paling sederhana (standard model) dan kemudian menuju kepada pendekatan internal model yang senantiasa dikembangkan bank sesuai dengan standar terbaik (best practice), yang secara garis besar meliputi identifikasi risiko, pengukuran risiko, mitigasi risiko dan monitoring risiko. Selanjutnya dalam rangka penerapan dimaksud, Bank telah membentuk Basel II Compliance Committee, dengan tugas mengintegrasikan inisiatif yang terkait dengan manajemen risiko, yaitu: • Mengidentifikasi posisi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terhadap ketentuan Basel II (gap analysis). • Menyiapkan strategi dan penerapan Manajemen Risiko yang terintegrasi. • Mengintegrasikan langkah-langkah tersebut di atas dengan persiapan infrastruktur termasuk sarana teknologi informasi melalui Enterprise Risk Management (ERM) Project (2005 – 2008). Salah satu pemenuhan atas PBI dan SE BI di atas, Bank telah menyusun profil risiko Bank setiap triwulan dan melaporkan ke Bank Indonesia sesuai jadual yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laporan Profil Risiko Bank Mandiri menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis bank (inherent risk) termasuk sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis risiko. Selain laporan ke BI secara triwulanan, Bank juga secara internal mengupayakan penyusunan profil risiko dengan periode yang lebih pendek seperti bulanan, mingguan dan harian, sehingga kinerja risiko terdeteksi lebih awal dan akurat. Dalam rangka pengelolaan risiko yang semakin kompleks dan juga untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan bank yang sehat dan terpadu, Bank juga telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM). Sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang dimaksudkan untuk dapat menunjang pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. 124 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Komite Manajemen Risiko di Bank Mandiri yang tercakup di dalam Risk and Capital Committee (RCC) telah dibentuk sejak tanggal 10 Oktober 2001. RCC bertanggung jawab atas penetapan kebijakan manajemen risiko bank secara menyeluruh seperti penetapan limit internal, penetapan kebijakan suku bunga dana dan kredit, penetapan kebijakan kredit, peluncuran produk baru serta memonitor pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengelola risiko. Dalam perkembangannya, cakupan tugas dan fungsi dari komite ini telah mengalami beberapa perubahan. Perubahan terakhir mulai diterapkan pada semester I-2006 memfokuskan RCC menjadi tiga sub komite yaitu: Asset & Liability Committee, Risk Management Committee, dan Capital & Investment Committee. Dengan adanya penyempurnaan ini maka cakupan kontrol dan tanggung jawab terhadap setiap risiko menjadi lebih fokus dan efektif. Setiap komite ini didukung oleh group kerja (working group) yang anggotanya terdiri dari group-group yang terkait langsung dengan permasalahan risiko yang masuk dalam cakupan komite dimaksud. Dalam rangka melakukan pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali, Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang berada di bawah Direktorat Manajemen Risiko (Risk Management Directorate). Direktorat Manajemen Risiko bertanggung-jawab dalam mengelola/mengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan termasuk menetapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko. Direktorat Manajemen Risiko dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Dewan Direksi dan sekaligus menjadi anggota dengan hak suara (voting member) pada Risk and Capital Committee. Dalam operasionalnya Direktorat Manajemen Risiko dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu 1) Credit Approval sebagai bagian dari four-eye principle, 2) Independent Risk Management yang dibagi menjadi beberapa group berkaitan dengan risiko kredit dan portofolio, risiko operasional dan risiko pasar. Di samping itu, sebagai tindak lanjut terhadap peraturan Bank Indonesia nomor 7/25/PBI/2005 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, Bank juga telah mempersiapkan langkah-langkah awal diantaranya dengan mengirimkan pegawai dari unit kerja manajemen risiko dan unit bisnis terkait untuk mengikuti pelatihan dan mengikuti ujian Sertifikasi Manajemen Risiko yang diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) yang bekerjasama dengan Global Association of Risk Profesionals (GARP). Melalui sertifikasi ini serta pelatihan internal yang intensif, Bank diharapkan dapat siap dengan sumber daya manusia yang bersertifikasi manajemen risiko sesuai ketentuan BI. Selain untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan Basel II, Bank juga mengembangkan Enterprise Risk Management (ERM) yang sesuai dengan kebutuhan strategis dan operasional Bank. Melalui pengembangan ERM tersebut, diharapkan pengelolaan manajemen risiko di Bank Mandiri dapat terintegrasi dan menjadi proses yang “embedded” dalam proses bisnis Bank, khususnya untuk menunjang pelaksanaan organisasi berbentuk Strategic Business Unit (SBU) yang dimulai pada awal tahun 2007, sehingga dapat memberikan nilai tambah (value added) bagi Bank dan stakeholders Bank. Dengan Basel II sebagai katalis, implementasi ERM ditujukan untuk melihat hasil akhir dari kinerja bank berbasis risiko dalam besaran nilai atau value (Risk Based Performance). Risiko Kredit Pengelolaan risiko kredit Bank terutama diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan antara ekspansi kredit yang sehat dengan pengelolaan kredit secara prudent agar terhindar dari penurunan kualitas atau menjadi Non Performing Loan (NPL), serta mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. 125 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Untuk mendukung hal tersebut, Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai pemberian kredit yang mencakup Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri (KPBM), Pedoman Pelaksanaan Kredit (PPK) dan Interim Kebijakan dan Prosedur di bidang perkreditan yang belum terakomodasikan dalam Buku KPBM dan PPK. Ketiga acuan kerja dimaksud memberikan petunjuk pengelolaan kredit secara lengkap, mulai dari permohonan, proses analisa, persetujuan, dokumentasi, pengawasan, hingga proses restrukturisasi disertai dengan analisa dan perhitungan risiko. Dalam rangka mendukung proses pemberian kredit yang lebih hati-hati, Bank juga melakukan review dan penyempurnaan terhadap kebijakan tersebut secara periodik sesuai dengan perkembangan bisnis terkini. Secara garis besar pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat transaksional maupun tingkat portofolio. Pada tingkat transaksional diterapkan four-eye principle yaitu setiap pemutusan kredit melibatkan Business Unit dan Credit Risk Management Unit secara independen untuk memperoleh keputusan yang obyektif. Mekanisme four-eye principle dilakukan melalui Credit Approval Committee yaitu proses pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Komite Kredit dan pemutusannya dilakukan oleh Pejabat Pemegang Kewenangan Memutus Kredit dari Business Unit dan Risk Management yang memiliki kompetensi, kemampuan dan integritas. Dengan demikian, proses pemberian kredit menjadi lebih komprehensif dan hati-hati. Sebagai bagian dari pelaksanaan prudential banking, pemegang kewenangan dalam melakukan pemutusan kredit selain menggunakan format Nota Analisa Kredit dan alat analisa keuangan (spread sheet keuangan) juga menggunakan panduan dari Tools Rating (BMRS) dan Scoring System (MBSS & SMESS) untuk dapat melakukan pengukuran risiko kredit (credit risk assesment) yang lebih akurat dan penetapan tingkat bunga (pricing) atas dasar risiko (risk based pricing). Bank telah memiliki Pedoman Penyusunan dan Pengembangan Model Credit Rating dan Credit Scoring, yang merupakan pedoman lengkap bagi Bank dalam menyusun model credit rating dan credit scoring yang proven dan handal dan selanjutnya model tersebut diimplementasikan ke dalam Credit Risk Tools sebagai salah satu alat bantu dalam memutus kredit. Untuk memonitor performance model credit rating dan credit scoring, secara berkala dilakukan review atas hasil Scoring dan hasil rating yang telah dilakukan oleh Business Unit sehingga dengan melakukan Default Study akan diperoleh kondisi performance model yang terkini. Sebagai upaya monitoring dan reporting, rating & scoring yang dikelola dalam data-base dituangkan dalam Credit Scoring Review dan Rating Outlook yang masing-masing diterbitkan secara triwulanan dan semesteran pada tahun berjalan. Penerapan scoring dan rating tools juga ditujukan untuk memberikan penilaian yang lebih obyektif kepada nasabah sehingga nasabah-nasabah yang berisiko rendah akan mendapatkan perlakuan (treatment) yang berbeda dibandingkan dengan yang berisiko tinggi. Sebagai upaya mencegah peningkatan NPL kredit, Bank melakukan inisiatif antara lain penyempurnaan format nota analisa kredit yang lebih berorientasi pada analisa risiko secara komprehensif sehingga mendukung pemutusan kredit yang berprinsip pada asas kehati-hatian (prudential banking). Selain itu Bank juga telah mengembangkan dan mengimplementasikan proses Loan Monitoring System dan analisa Watch List (Early Warning Analysis) bagi debitur-debitur performing untuk mengidentifikasi debitur-debitur yang berpotensi tinggi mengalami downgrade menjadi NPL sehingga Manajemen dapat segera menetapkan account strategy dan tindakan (action) yang dapat memberikan hasil paling optimal dalam rangka meminimalkan pertumbuhan NPL Bank. 126 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Disamping itu, kredit bermasalah ditangani oleh unit khusus (Credit Recovery Group) agar penyelesaiannya dapat ditangani lebih menyeluruh dan dilain pihak Unit Bisnis tetap fokus pada pengelolaan debitur lancar dan ekspansi kredit. Sejalan dengan kebutuhan organisasi, Credit Recovery Group telah ditingkatkan menjadi Direktorat Special Asset Management (dipimpin oleh seorang Direktur) yang membawahi 2 (dua) group Credit Recovery dengan harapan bahwa proses penyelesaian kredit bermasalah menjadi lebih cepat dan efektif. Pada tingkat portofolio, Bank memiliki Portfolio Guideline (PG) yang dapat digunakan untuk mengarahkan ekspansi kredit sehingga tercapai komposisi portofolio yang optimal, baik atas dasar sektor ekonomi, wilayah, segmen bisnis maupun produk dapat terjaga. Alokasi portofolio yang optimal ini mencegah pengambilan risiko yang melampaui risk appetite bank. Secara periodik (bulanan dan semesteran) dilakukan analisa portofolio sehingga adanya perubahan variabel ekonomi maupun variabel sektoral (industri) yang mempengaruhi alokasi yang optimal dapat dipantau dan dilakukan langkah-langkah antisipasi yang taktikal maupun strategis (portfolio rebalancing). Untuk menguji tingkat akurasi dari PG dilakukan back testing secara periodik sehingga predictive value dari PG akan selalu berada pada tingkat yang dapat diterima. Selain back testing, PG juga akan dilengkapi dengan Risk Acceptance Criteria (RAC) yang saat ini sedang dikembangkan dan diharapkan dapat diimplementasikan dalam tahun 2007 ini. RAC memberikan ukuran financial dan non-financial kuantitatif yang menjadi acuan bagi kredit analis dalam mengambil keputusan pemberian kredit pada sektor-sektor berisiko tinggi, sehingga keputusan kredit yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas yang pada akhirnya dapat memberikan return yang optimal bagi bank pada tingkat risiko yang dapat diterima (acceptable). Pada tingkat portofolio, secara rutin maupun ad hoc dilakukan stress testing untuk menguji elastisitas kualitas portofolio (NPL dan rugi-laba) terhadap perubahan variable-variable ekonomi baik secara individu maupun bersama-sama. Dengan stress testing dapat diantisipasi lebih awal langka-langka pengendalian portofolio dan diambil solusi yang paling optimal. Selain itu stress testing juga memberikan gambaran mengenai strategi jangka panjang yang paling sesuai dengan kondisi portofolio Bank dan lingkungan ekonominya. Sejalan dengan penerapan alat ukur risiko tersebut dan sebagai analisa pendukung dalam pengelolaan risiko kredit, Bank juga telah menggunakan Customer Profitability Analysis yang berbasis risiko. Dengan demikian dapat diketahui nilai tambah ekonomis kepada pemegang saham atas aktivitas kredit yang dilakukan Bank. Bank akan terus berupaya meningkatkan alat ukur risiko kredit guna memperoleh insentif alokasi modal ekonomi yang lebih rendah saat penerapan New Basel II Capital Accord di masa mendatang. Selain itu, Bank juga menerapkan perhitungan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (risk based pricing) dan Required Yield sebagai tingkat imbal hasil minimum dalam menetapkan suku bunga kredit. Pricing strategy bertujuan menjaga tingkat profitabilitas bank dan menetapkan suku bunga yang kompetitif dalam rangka mendukung unit bisnis untuk melakukan ekspansi kredit. 127 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas a. Manajemen Risiko Likuiditas Bank melakukan pengelolaan risiko likuiditas agar dapat memenuhi setiap kewajiban finansial yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu dan senantiasa dapat memelihara tingkat likuiditas yang memadai dan optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank menetapkan kebijakan pengelolaan risiko likuiditas, yang mencakup antara lain pemeliharaan cadangan likuiditas yang optimal, pengukuran dan penetapan limit risiko likuiditas, penyusunan analisa skenario dan contingency plan, penyusunan strategi pendanaan serta memiliki akses pasar. Tingkat likuiditas Bank diukur melalui primary reserve dan secondary reserve. Bank memelihara primary reserve dan secondary reserve untuk memenuhi kebutuhan operasional harian dan sebagai cadangan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dari penarikan dana tidak terjadwal maupun ekspansi aktiva. Primary reserve dipelihara dalam bentuk Giro Wajib Minimum (GWM) di Bank Indonesia dan kas di cabang-cabang. Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank diwajibkan memelihara GWM Rupiah dan Valas secara harian masing-masing sebesar minimum 11% dari dana pihak ketiga Rupiah (untuk Bank dengan total dana pihak ketiga di atas Rp 50 triliun dan Loan to Deposit Ratio antara 50-60%) dan minimum 3% dari dana pihak ketiga Valas. Per 31 Maret 2007 realisasi GWM Rupiah sebesar 11,15% dan GWM Valas sebesar 3,01%. Secondary reserve Bank ditempatkan dalam bentuk SBI / FASBI, penempatan antar bank, dan surat berharga (portofolio yang diperdagangkan dan yang tersedia untuk dijual). Bank menetapkan limit secondary reserve minimum 5% dari dana pihak ketiga. Per 31 Maret 2007 Bank memiliki Rp21,72 triliun dalam secondary reserve, atau 11,23% dari dana pihak ketiga Bank sebesar Rp193,40 triliun. Risiko likuiditas yang mungkin dihadapi Bank di masa datang diukur dan dipantau melalui liquidity gap analysis, yang merupakan proyeksi surplus atau defisit likuiditas berdasarkan maturity profile dari aktiva dan pasiva Bank termasuk kebutuhan ekspansi bisnis. Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2007, likuiditas Bank diproyeksikan akan berada dalam posisi surplus sampai dengan 12 bulan ke depan. Pemantauan risiko likuiditas dilakukan melalui penetapan limit internal atas beberapa indikator risiko likuiditas (disebut juga liquidity red flag), yang mencakup limit GWM, Secondary Reserve, Loan to Deposit Ratio (LDR), Konsentrasi Dana Nasabah Besar, Maximum Cumulative Outflow (MCO) dan limit Pinjaman Overnight. Untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi situasi likuiditas yang berbeda, Bank melakukan analisa skenario likuiditas, yang mencakup skenario kondisi normal dan tidak normal termasuk kondisi ekstrim atau krisis (stress testing) yang dilengkapi dengan penyusunan rencana kontinjensi. Sesuai dengan rencana kontinjensi tersebut, Bank dapat memenuhi kebutuhan likuiditas melalui pendanaan alternatif di luar pendanaan masyarakat seperti repurchase agreement, bilateral funding, collateralized facility agreement, foreign exchange swap, dan penjualan surat berharga seperti obligasi pemerintah. Bank juga dapat menggunakan posisi dominannya di pasar untuk melakukan pendanaan jangka pendek tanpa meningkatkan biaya dana secara signifikan. 128 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan) b. Manajemen Risiko Suku Bunga Aktiva Bank yang sensitif terhadap suku bunga didominasi oleh obligasi pemerintah dan kredit, dan Pasiva yang sensitif terhadap suku bunga didominasi oleh Dana Pihak Ketiga (giro, tabungan dan deposito). Dalam pengelolaan risiko suku bunga, Bank menggunakan analisa repricing gap dan duration gap. Bank melakukan simulasi untuk mengukur sensitivitas pendapatan (NII Sensitivity) dan nilai modal ekonomis (Economic Value of Equity, EVE) akibat pergerakan suku bunga. Pengukuran sensitivitas Net Interest Income (NII) dan nilai ekonomis modal dilakukan dengan cara mengasumsikan kenaikan dan penurunan suku bunga secara parallel shift sebesar 100 bps. Hasil analisa sensitivitas menunjukkan bahwa perubahan suku bunga Rupiah dan Valas akan berdampak terhadap NII 12 bulan sebesar 1,32% dari target NII Rupiah dan 0,80% dari target NII Valas, serta EVE sebesar 2,03% dari Equity. Selain melakukan analisa sensitivitas, Bank juga menggunakan pendekatan statistik untuk mengukur dampak volatility suku bunga terhadap pendapatan (Earning at Risk, EaR) dan Equity (Capital at Risk, CaR). Per 31 Maret 2007 EaR dan CaR Bank masing-masing sebesar 0,75% dan 1,81% dari Equity. Bank juga melaksanakan analisa sensitivitas untuk kondisi ekstrim (stress testing) untuk melihat dampak perubahan suku bunga yang signifikan terhadap NII dan modal Bank. Untuk memberikan peringatan dini akan terjadinya risiko suku bunga, Bank memiliki alat pemantauan yang disebut Interest Rate Risk Red Flags yang terdiri dari beberapa indikator risiko suku bunga yaitu: Repricing Gap, NII Sensitivity dan Economic Value of Equity Sensitivity, Earning at Risk dan Capital at Risk. Dalam rangka pemantauan dan pengendalian risiko suku bunga, Bank menetapkan limit atas indikator-indikator risiko suku bunga. Apabila terdapat pelampauan terhadap limit tersebut akan ditindak lanjuti dengan mitigasi risiko melalui strategi restrukturisasi Asset dan Liabilities atau strategi hedging. Instrumen derivative yang biasa dipakai Bank dalam memitigasi eksposur risiko suku bunga antara lain interest rate swap dan forward rate agreement. c. Manajemen Pricing Pricing Management merupakan salah satu strategi yang dilakukan dalam upaya mendukung Bank menguasai pangsa pasar pendapatan (market share revenue) dengan cara memaksimalkan Net Interest Margin (NIM) terutama melalui pricing Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit. Dalam penetapan pricing DPK, Bank mempertimbangkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain: biaya dana, struktur dan target pendanaan. Faktor eksternal antara lain: likuiditas pasar, suku bunga pasar dan suku bunga penjaminan. Dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal tersebut, Bank menerapkan strategi agresive atau defensive. Untuk penetapan pricing Kredit, Bank menerapkan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (Risk Based Pricing). Struktur pembentukan suku bunga kredit, terdiri dari Cost of Funds, Overhead Cost, Cost of Allocated Capital dan Risk Premium. Bank menetapkan Required Yield yang merupakan tingkat imbal hasil minimum yang diinginkan Bank. 129 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan) d. Manajemen Risiko Pasar Dalam rangka pengawasan aktivitas perdagangan Treasury, Bank menetapkan limit risiko perdagangan dalam bentuk limit trading, baik limit VaR (Value at Risk), limit nominal dealer maupun dealer loss limit. Sebagai sarana pemantauannya dibuat laporan Profil Risiko Pasar, termasuk di dalamnya adalah laporan Value at Risk dan posisi/eksposur atas semua produk keuangan yang diperdagangkan oleh Bank dan terekspos risiko pasar. Laporan VaR dibuat untuk mengukur potensi risiko kerugian maksimum yang timbul akibat perubahan harga pasar yang disebabkan oleh pergerakan suku bunga, nilai tukar mata uang asing dan fluktuasi lain yang dapat mempengaruhi nilai pasar instrumen keuangan. Untuk mengelola pergerakan pasar yang abnormal, Bank telah mengimplementasikan metodologi stress testing untuk mengkuantifikasi risiko keuangan yang timbul dari pergerakan pasar yang abnormal setiap bulan. Setiap bulan Bank Mandiri melakukan analisis back testing untuk menilai akurasi metodologi dan nilai VaR yang dihasilkan. Produk-produk keuangan yang diperdagangkan oleh Bank tidak lagi terbatas pada transaksi plain vanilla, tetapi sudah berkembang pada transaksi-transaksi derivative dan structured product, seperti FX Digital Option dan Single Range Accrual. Sebagai antisipasi atas perkembangan produk yang diperdagangkan Bank, saat ini sedang dikembangkan sistem derivative sebagai salah satu inisiatif yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2007. Sistem derivative tersebut akan mempergunakan pendekatan Historical Simulation di dalam pengukuran Value at Risk agar pengukuran risiko menjadi lebih akurat, sementara sistem yang ada saat ini masih mempergunakan pendekatan Variance Covariance. Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank telah melakukan perhitungan KPMM yang telah memasukkan unsur risiko pasar atas dasar standard model. Besarnya kebutuhan modal minimum yang dibutuhkan untuk meng-cover risiko pasar per 31 Maret 2007 adalah sebesar Rp308.549, sehingga nilai CAR setelah memasukkan unsur market risk dan credit risk adalah sebesar 26,31% (Catatan 50). Disamping itu, Bank juga memantau perkembangan metodologi dan praktek manajemen risiko pasar dalam industri perbankan dan melakukan perbaikan sesuai kebutuhan yang melekat pada instrumen keuangan dan aktivitas Bank. e. Manajemen Risiko Nilai Tukar Posisi valuta asing Bank sebagian besar dalam valuta US Dollar. Di sisi aktiva sebagian besar berupa penempatan antar bank, surat berharga dan kredit, sedangkan di sisi pasiva terdiri dari dana pihak ketiga (giro dan deposito) dan dana pinjaman. Pengelolaan operasional Posisi Devisa Neto (PDN) dipusatkan pada Treasury Group. Pemantauan risiko nilai tukar dilakukan oleh Market Risk Group dengan menggunakan sistem yang terintegrasi antara front office, middle office dan back office. Pengelolaan PDN Bank berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia dan kebijakan internal yang ditetapkan oleh RCC berdasarkan pada risk apetite Bank. Bank Indonesia mensyaratkan bahwa PDN Neraca dan PDN Keseluruhan untuk semua mata uang asing tidak melebihi 20% dari modal. Per 31 Maret 2007, PDN Neraca adalah sebesar 13,22% dari modal bulan Maret 2007 dan PDN Keseluruhan sebesar 5,05% dari modal bulan Maret 2007 (Catatan 51). 130 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Operasional Inisiatif Operational Risk Management (ORM) bertujuan untuk secara efektif menerapkan Proactive Risk Management dimana risiko-risiko yang prioritas dari hasil assessment dikelola/dimitigasi sebelum dapat menimbulkan kerugian. Implementasi manajemen risiko operasional yang efektif oleh unit bisnis akan mendukung pencapaian tujuan dan target bisnis Bank. Pengelolaan risiko secara proaktif memungkinkan Bank dapat memenuhi target usaha dengan tetap menerapkan prinsip kehatihatian pada setiap kegiatan usaha Bank. Mengingat pengelolaan risiko operasional secara sistematis merupakan suatu disiplin yang baru maka tata kelola Operational Risk Management di Bank Mandiri terdiri dari tiga komponen utama, sebagai berikut: - Pemahaman tujuan Manajemen Risiko Operasional secara penuh, khususnya budaya peduli risiko dan keterbukaan, disamping implementasi sistem informasi ORM, serta pelatihan sumber daya manusia agar memiliki kompetensi dalam disiplin Manajemen Risiko Operasional. Bank memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai manajemen risiko operasional yang telah disesuaikan dengan ketentuan Bank Indonesia dan Basel II Accord yang mutakhir. Profil Risiko Operasional yang akurat dalam mengidentifikasi risiko-risiko yang signifikan akan didukung oleh penerapan perangkat dan sistem informasi ORM. Sampai saat ini Bank telah mengaplikasikan proses manajemen risiko operasional pada beberapa jenis aktivitas perbankan. Untuk mengantisipasi risiko yang inheren dalam suatu produk dan atau aktivitas usaha yang baru, Bank menetapkan proses pengkajian Produk dan Aktivitas Baru (PAB) sebagai suatu prosedur baku. Dalam pengembangan suatu produk atau jasa yang baru, unit manajemen risiko operasional selalu dilibatkan untuk melengkapi proses identifikasi dan pengukuran risiko operasional yang timbul dari pengembangan tersebut. Upaya yang signifikan untuk mengidentifikasi dan memitigasi risiko operasional secara komprehensif pun telah dilakukan. Bank sudah memiliki suatu sistem informasi dan prosedur baku untuk mencatat kerugian dan memitigasi risiko operasional secara sistematis. Sistem informasi tersebut akan membantu Bank dalam meminimalisir terjadinya kerugian yang sama serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. Dari data kerugian tersebut bisa didapatkan profil risiko produk dan unit kerja di masa yang lalu. Pengumpulan data kerugian tersebut juga merupakan salah satu variabel yang penting dalam perhitungan kecukupan modal secara internal. Untuk meningkatkan kemampuan unit kerja manajemen risiko operasional setingkat dengan International Best Practice, pada tanggal 27 Juni 2006 Bank telah melakukan penandatanganan addendum kerjasama dengan ABN Amro Bank untuk ORM Extension Mandate. Dengan kerjasama tersebut diharapkan Bank dapat meningkatkan kompetensi unit manajemen risiko operasional serta mengimplementasikan prosedur manajemen risiko operasional yang up-to-date, sehingga dapat meminimalisir kerugian operasional, menghitung pencadangan kebutuhan modal untuk risiko operasional yang lebih efisien serta meningkatkan citra pelayanan Bank. 131 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING a. Perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikama dan Silverlake Corporation Pada tanggal 21 Juli 2001, Bank Mandiri mengadakan perjanjian Sistem Perbankan Terpadu dengan PT Silverlake Informatikama untuk pengadaan piranti lunak dan jasa instalasi untuk sistem perbankan terpadu, yang disebut eMAS (Enterprise Mandiri Advanced System), dengan nilai kontrak tidak termasuk PPN 10% sebesar US$43.213.658 (nilai penuh). Perjanjian tambahan juga diadakan pada tanggal 23 April 2002, 28 Agustus 2003, 12 April 2004 dan 4 Juli 2005 dengan nilai kontrak masing-masing sebesar US$18.606.562 (nilai penuh), US$420.000 (nilai penuh), US$922.131,10 (nilai penuh) dan US$40.000 (nilai penuh). Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Maret 2007 sebesar US$65.537.944,45 (nilai penuh) (setelah PPN) telah dibukukan sebagai Aktiva Dalam Penyelesaian sebesar US$2.480.337,35 (nilai penuh) dan sebagai Aktiva Tetap sebesar US$63.057.607,10 (nilai penuh). Estimasi persentase penyelesaian proyek posisi 31 Maret 2007 mencapai 96,22%. Pada tanggal 1 Agustus 2006, Bank Mandiri mengadakan perjanjian untuk menambahan fitur eMAS dengan Silverlake Corporation dengan nilai kontrak untuk 3.705 mandays (US$720/mandays) sebelum PPN 10%. Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Maret 2007 sebesar US$930.893,04 (nilai penuh) (setelah PPN 10%) telah dibukukan sebagai Aktiva Dalam Penyelesaian sebesar US$858.029,04 (nilai penuh) dan sebagai Aktiva tetap sebesar US$72.864,00 (nilai penuh). Estimasi persentase penyelesaian proyek posisi 31 Maret 2007 mencapai 31,72%. b. Perjanjian dengan PT Sunprima Nusantara (SNP) Pada tanggal 16 Desember 2004, Bank Mandiri menandatangani kesepakatan dengan SNP dan telah diubah melalui 2 (dua) addendum. Berdasarkan addendum kesepakatan tersebut : 1. Bank Mandiri memiliki opsi untuk membeli saham SNP sebesar 20% setelah Bank Mandiri mencairkan fasilitas pembiayaan kepada SNP dan/atau kepada konsumen SNP, baik secara langsung maupun tidak langsung, sampai jumlah Rp1 Trilyun atau setelah 4 (empat) tahun sejak ditandatanganinya Kesepakatan Bersama pada tanggal 16 Desember 2004 yaitu pada tanggal 16 Desember 2008, yang mana yang dahulu terjadi. 2. Bank Mandiri memiliki hak opsi untuk membeli saham SNP sampai dengan 51% setelah terlebih dahulu mengeksekusi hak opsi untuk memiliki 20%. Hak tersebut berlaku sampai dengan 16 Desember 2009. Kesepakatan tersebut di atas telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 37 Notaris N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., tanggal 16 Desember 2004. Addendum 1 didaftarkan pada Notaris Harun Kamil di Jakarta No. 001/WAR/N/III/06 Tanggal 28 Maret 2006. Addendum 2 merupakan Kesepakatan SNP dan Bank Mandiri No. WADIRUT/576/2006 tanggal 12 Desember 2006. c. Perjanjian Pengembangan Operational Risk Management dengan ABN AMRO Bank N.V. Pada tanggal 25 Pebruari 2005, Bank Mandiri dan ABN AMRO Bank N.V. menandatangani kerjasama pengembangan Operational Risk Management untuk membantu proses implementasi manajemen risiko operasional dan telah diubah melalui addendum. Kerjasama ini digunakan sebagai sarana transfer of knowledge untuk meningkatkan kapabilitas Bank dan pegawainya untuk menerapkan metodologi manajemen risiko operasional, sekaligus meningkatkan kapabilitas penghitungan alokasi modal sesuai standar Basel II. Berdasarkan kesepakatan tersebut, ABN AMRO Bank N.V. akan mendukung pengembangan kapabilitas internal Bank Mandiri dalam hal manajemen risiko operasional. Pengembangan kapabilitas ini akan dilakukan melalui sembilan Action Track dalam bentuk transfer of knowledge serta konsultasi. Kesepakatan ini bernilai US$1.200.000 (nilai penuh) dan direncanakan berakhir pada 30 Juni 2007. 132 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) d. Perjanjian Implementasi e-Learning Dalam rangka mendukung rencana bank Mandiri untuk memfokuskan pada Strategic Excellence dan Operation Excellence, Bank Mandiri telah membangun prasarana pelatihan dengan metode e-Learning. Bank Mandiri telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Mitra Integrasi Komputindo yang merupakan perwakilan Intralearn Asia Pte. Ltd, yang berdudukan di Singapura selama 3 tahun dengan nilai kontrak sebesar US$7.213.200 (nilai penuh), seperti yang diatur dalam kontrak No. CHC.TRN/TPD.PK.0028/2003 tanggal 30 Juli 2003 dan addendum 1 No. CHC.LRC/PK.0044/2006 tertanggal 5 September 2006 serta Addendum 2 No. CHC.LRC/PK.010/2007 tertanggal 15 Februari 2007. e. Pada tanggal 25 Januari 2005, Bank Mandiri mengikat perjanjian dengan PT. SCS Astragraphia Technologies untuk pengadaan proyek implementasi mySAP Human Resources Solutions yang kemudian disebut sebagai proyek enterprise Human Capital Management System (eHCMS). Kontrak senilai US$1.441.001 ini telah diselesaikan pada tahun 2006. Sampai dengan akhir Maret 2006 telah diimplementasikan modul Personnel Management, Payroll, Compensation & Benefit, Time Management, Recruitment, dan Organization Management. Sedangkan tahap berikutnya yang terdiri dari modul Travel Management, Training & Event Management, Employee Self Service serta Business Warehouse telah diimplementasikan pada akhir Desember 2006. f. Ketentuan-ketentuan Tambahan dari Bank Indonesia berkaitan dengan Pengawasan sesuai dengan Prinsip Kehati-hatian Bank (Prudential Supervision) Berdasarkan hasil pertemuan antara Bank Mandiri dengan Bank Indonesia pada tanggal 23 Mei 2003 yang dilanjutkan pada tanggal 25 Agustus 2003, Bank Indonesia melalui surat : No. 5/5/DGS/DPwB2 tanggal 29 Agustus 2003 perihal Pokok-pokok Hasil Pertemuan tanggal 25 Agustus 2003 No. 5/8/DGS/DPWB2 tanggal 17 November 2003 perihal Laporan Perkembangan Tindak Lanjut Pokok-pokok Hasil Pertemuan tanggal 25 Agustus 2003 meminta Bank Mandiri untuk memenuhi persyaratan-persyaratan berikut sebelum melakukan ekspansi portofolio kredit korporasi, yaitu: i. Secondary reserve > 12% dari total asset ii. Rasio biaya dana terhadap total asset < 7,5% iii. Rasio core earning terhadap total asset > 1,5% Berdasarkan surat No. 5/87/DPwB2/PwB21 tanggal 3 Desember 2003, Bank Indonesia juga meminta Bank Mandiri untuk mencapai komposisi kredit korporasi terhadap jumlah kredit maksimum sebesar 50% di tahun 2004. Mengingat komposisi kredit korporasi Bank Mandiri senantiasa sudah dijaga di bawah 50% dari jumlah kredit yang disalurkan dan mempertimbangkan kondisi, permasalahan Bank Mandiri serta upaya perbaikan yang telah dan sedang dilakukan khususnya pada aspek kebijakan kredit, business process serta pengendalian risiko kredit maka Bank Indonesia dengan surat No. 8/2/DpG/DPB1 tanggal 7 September 2006 telah mencabut persyaratan ekspansi kredit korporasi Bank Mandiri sebagaimana ditetapkan dalam surat No. 5/5/DGS/DPwB2 tanggal 29 Agustus 2003 dan No. 5/8/DGS/DPwB2 tanggal 17 November 2003. 133 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) g. Perkara Hukum • Bank Mandiri menerima permohonan pencairan rekening giro dan deposito dari nasabah karena pemblokiran dan penyitaan atas giro dan deposito atas nama nasabah tersebut telah dicabut oleh Ditjen Pajak. Permohonan tersebut, tidak dapat dipenuhi secara serta merta karena Bank Mandiri masih harus melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada BPPN. Selanjutnya Bank Mandiri menerima somasi dari nasabah baik yang disampaikan melalui Pengadilan maupun dilakukan sendiri oleh nasabah untuk segera mencairkan rekening giro dan deposito dimaksud. Dengan adanya somasi tersebut Bank Mandiri mengambil langkah dengan mengajukan permohonan untuk menitipkan dana-dana tersebut kepada Pengadilan (konsinyasi). Pada saat pemindahan dana nasabah ke rekening Pengadilan dilakukan, Bank Mandiri menerima perintah dari Menteri Negara BUMN selaku Wakil Ketua Tim Pemberesan BPPN (TP-BPPN) untuk mem-freeze pemindahan dana tersebut. Bank Mandiri juga menerima surat dari Menteri Keuangan selaku Ketua TP-BPPN yang menegaskan agar Bank Mandiri tidak melakukan pencairan dana nasabah tersebut. Menteri Keuangan selaku Ketua TP-BPPN dengan surat tertanggal 15 November 2005 telah menginstruksikan Koordinator Pelaksana TP-BPPN untuk meminta kepada Bank Mandiri agar melakukan set off atas rekening giro dan deposito nasabah dimaksud dan menindaklanjuti surat Menteri Keuangan tersebut, Koordinator Pelaksana TP-BPPN dengan surat tertanggal 25 November 2005 telah menginformasikan agar Bank Mandiri segera melakukan transfer atas rekening giro dan deposito nasabah dimaksud ke rekening pemerintah di Bank Indonesia. Surat TP-BPPN tersebut sudah dijawab Bank Mandiri tanggal 28 Desember 2005 yang pada pokoknya menyampaikan bahwa apabila rekening giro dan deposito nasabah dimaksud akan dicairkan, mekanisme dan persyaratannya harus sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku yaitu harus ada surat kuasa pencairan dari nasabah dan menyerahkan asli bilyet deposito yang akan dicairkan. Nasabah pada tanggal 7 Juni 2006 telah menggugat Bank Mandiri sebagai Tergugat I dan Menteri Keuangan sebagai Tergugat II di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gugatan tersebut telah diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 21 November 2006 dengan mengabulkan sebagian tuntutan Nasabah. Atas putusan tersebut baik Bank Mandiri maupun Menteri Keuangan mengajukan Banding dan saat ini sedang dalam proses Banding oleh Pengadilan Tinggi Jakarta. • Disamping perkara hukum di atas, Bank Mandiri juga telah menerima surat dari nasabah (giran) tertanggal 27 Januari 2005 mengenai rencana yang bersangkutan untuk mencantumkan dalam neraca-nya piutang pada Bank Mandiri sebesar US$10.000.000 (nilai penuh) dan permintaan kepada Bank Mandiri untuk melakukan pengkreditan ke rekening yang bersangkutan sebesar US$10.000.000 (nilai penuh). Permintaan nasabah tersebut berkaitan dengan transaksi valas oleh nasabah yang dilakukan melalui Bank Mandiri yang kemudian diperiksa oleh penyidik dan diajukan ke persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dari proses litigasi, ditetapkan tersangka dan terdakwanya adalah pegawai/pejabat nasabah. Dalam hal ini Bank Mandiri berpendapat bahwa Bank tidak memiliki kewajiban memenuhi permintaan nasabah tersebut di atas dan memutuskan untuk tidak melakukan pembayaran kepada nasabah, karena tidak seorangpun pegawai/pejabat Bank Mandiri yang menjadi tersangka/terdakwa dan tidak ada putusan pengadilan yang mewajibkan Bank Mandiri untuk membayar kepada nasabah. 134 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) g. Perkara Hukum Lebih lanjut Bank berpendapat bahwa berkaitan dengan isi surat nasabah tersebut di atas, tidak ada penyesuaian yang harus dilakukan dalam Laporan Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Anak Perusahaan per 31 Maret 2007. Jumlah klaim terhadap Bank Mandiri untuk tuntutan hukum yang belum selesai per 31 Maret 2007 dan 2006, masing-masing adalah Rp2.306.973 dan Rp2.613.705. Per 31 Maret 2007 dan 2006. Bank Mandiri telah membentuk penyisihan (disajikan dalam akun “Kewajiban Lain-Lain”) untuk sejumlah tuntutan hukum yang belum diputuskan masing-masing sebesar Rp299.947 dan Rp428.874 (Catatan 28). Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan yang dibentuk atas kemungkinan timbulnya kerugian akibat tuntutan hukum tersebut telah memadai. 57. KONDISI EKONOMI Meskipun secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi di tahun 2006 menunjukkan perlambatan, namun di tiap kuartal pertumbuhan ekonomi terus menunjukkan peningkatan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1% di kuartal 4 tahun 2006. Hal ini menunjukkan semakin membaiknya kondisi makroekonomi dan keuangan Indonesia. Pertumbuhan yang terus membaik tersebut masih didominasi oleh meningkatnya sisi pengeluaran pemerintah serta sisi konsumsi. Beberapa indikator ekonomi juga menunjukkan perbaikan, dimana di sepanjang kuartal pertama 2007 inflasi terus dapat terjaga pada kisaran 6% serta pergerakan nilai tukar masih stabil diperdagangkan pada kisaran Rp9.000 - Rp.9.200 per dolar Amerika. Dengan perkembangan berbagai indikator makroekonomi yang dapat dijaga tersebut memberikan ruang Bank Indonesia untuk dapat menurunkan suku bunganya pada level 9% di akhir kuartal pertama 2007. Upaya pemerintah dari sisi fiskal dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur, menciptakan iklim bisnis dan investasi yang kondusif, serta menggerakkan sektor riil akan terus mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi di tahun 2007. Kondisi ekonomi yang diperkirakan akan membaik di tahun ini memberikan optimisme serta mendorong kinerja bisnis perbankan. Di akhir 2006, loan to deposit ratio menunjukkan peningkatan menjadi sebesar 53%, dimana hal ini sekaligus menunjukkan perbaikan dari peran intermediasi perbankan. Peningkatan loan to deposit ratio juga diikuti oleh menurunnya non performing loan yang saat ini berada pada level 7%. Sementara itu, kebijakan penjaminan dana masyarakat paling tinggi sebesar Rp100 juta oleh LPS merupakan suatu pendorong kuat bagi perbankan untuk meningkatkan kinerja dan kondisi kesehatannya sehingga setiap bank dapat memberikan citra positif sebagai lembaga keuangan paling terpercaya bagi para nasabah penyimpan dana. Performa perbankan secara umum sepanjang periode 2006 menunjukkan beberapa indikator yang berdampak positif terhadap kepercayaan masyarakat dan investor. Dengan kontribusi positif yang tercermin dari performa perbankan sepanjang periode 2006, maka diharapkan perbankan umum mampu meningkatkan permodalan serta menciptakan struktur perbankan yang lebih optimal dalam jangka panjang. Laporan keuangan konsolidasian telah mencakup dampak kondisi ekonomi sepanjang hal tersebut dapat ditentukan dan diperkirakan besarnya. Pemulihan perekonomian ke kondisi yang sehat dan stabil sangat tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang terus menerus diupayakan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk mencapai pemulihan ekonomi, suatu tindakan yang berada di luar kendali Bank dan Anak Perusahaan. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dan realisasi dari aktiva, termasuk pengaruh dari nasabah, kreditur, pemegang saham, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Pengaruh dari ketidakpastian yang ada pada aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dalam neraca pada saat ini tidak dapat diperkirakan jumlahnya. Pengaruh tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian pada saat diketahui dan dapat diperkirakan jumlahnya. 135 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 58. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 26/KMK.017/1998 tanggal 28 Januari 1998, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000, Pemerintah Republik Indonesia menjamin beberapa kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito harian, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, transaksi swap mata uang asing dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit dan kewajiban lainnya, tidak termasuk pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN No. 32/46/KEP/DIR dan No. 181/BPPN/0599 tanggal 14 Mei 1999, jangka waktu jaminan tersebut telah diperpanjang dengan sendirinya, kecuali BPPN dalam waktu sekurang-kurangnya enam bulan sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut menerbitkan pemberitahuan bahwa BPPN tidak bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu jaminan tersebut. Pada tahun 2001, Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN dibatalkan oleh Peraturan Bank Indonesia No. 3/7/PBI/2001 dan Keputusan Ketua BPPN No. 1035/BPPN/0401. Pada tahun 2001, Ketua BPPN mengeluarkan Surat Keputusan No. SK-1036/BPPN/0401 yang mengatur petunjuk pelaksanaan khusus mengenai jaminan Pemerintah Republik Indonesia terhadap kewajiban pembayaran bank umum. Pemerintah membebankan premi berkaitan dengan program penjaminan tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku (Catatan 43). Berdasarkan Keputusan Presiden No. 15/2004 tanggal 27 Februari 2004 tentang berakhirnya tugas dan penutupan BPPN, dan Keputusan Menteri Keuangan No. 84/KMK.06/2004 tanggal 27 Februari 2004, Pemerintah Republik Indonesia membentuk Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah, sebuah institusi baru yang menggantikan BPPN, untuk melanjutkan pelaksanaan Program Penjaminan Pemerintah atas Kewajiban pada Bank-bank Lokal. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.05/2005 tanggal 3 Maret 2005, terhitung sejak tanggal 18 April 2005 jenis kewajiban bank umum yang dijamin berdasarkan Program Penjaminan Pemerintah meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi Pasar Uang Antar Bank. Program Penjaminan Pemerintah melalui Unit Pelaksana Penjamin Pemerintah (UP3) telah berakhir pada tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Perhitungan dan Pembayaran Premi Program Penjaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum Untuk periode 1 Juli sampai dengan 21 September 2005. Sebagai pengganti UP3 Pemerintah telah membentuk lembaga independen, yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berdasarkan Undangundang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan, dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006 tentang Program Penjaminan Simpanan, sejak tanggal 22 Maret 2007 besarnya saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling tinggi sebesar Rp100 juta. 59. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan pada tanggal 12 April 2007. 136 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 60. INFORMASI TAMBAHAN Laporan Keuangan Konsolidasian per tanggal dan untuk 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 telah direview oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja anggota Ernst & Young Global (Partner penanggungjawab Drs Soemarso S. Rahardjo ME) tertanggal 17 Mei 2006 (kecuali untuk catatan 60b yang bertanggal 22 Mei 2006) yang menyatakan bahwa mereka tidak menemukan indikasi perlunya modifikasi material terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 137 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAFTAR INFORMASI TAMBAHAN 31 MARET 2007 (TIDAK DIREVIEW) DAN 2006 (REVIEW) Neraca - Perusahaan Induk………………………………………………………………………….. Lampiran 1 Laporan Laba Rugi - Perusahaan Induk ………………………………………….………………… Lampiran 2 Laporan Perubahan Ekuitas - Perusahaan Induk .....................……………..............………….. Lampiran 3 Laporan Arus Kas - Perusahaan Induk ……………………………………………………………… Lampiran 4 Kualitas Aktiva Produktif - Perusahaan Induk...........………………………………….................. Lampiran 5 138 LAMPIRAN 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. NERACA - PERUSAHAAN INDUK 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2007 2006 3.505.450 3.166.068 19.376.755 21.758.350 748.690 617.410 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp126.801 dan Rp153.891 per 31 Maret 2007 dan 2006 11.845.219 15.235.188 Surat-surat Berharga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga 1.149.380 12.859.753 618.266 9.394.516 14.009.133 10.012.782 (1.162.873) (1.143.086) 12.846.260 8.869.696 90.629.210 92.099.042 1.800.326 2.116.312 - - 375.204 452.176 738.765 104.956.383 955.653 97.265.381 Jumlah Kredit yang Diberikan Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan 105.695.148 (85.783) 98.221.034 (151.136) Jumlah Kredit yang Diberikan setelah Pendapatan yang ditangguhkan Dikurangi: Penyisihan penghapusan 105.609.365 (15.152.857) 98.069.898 (12.712.512) 90.456.508 85.357.386 Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp70.176 dan Rp166.248 per 31 Maret 2007 dan 2006 3.296.623 3.574.952 Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp73.743 dan Rp73.298 per 31 Maret 2007 dan 2006 2.300.308 2.059.566 AKTIVA Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp13.061 dan Rp6.311 per 31 Maret 2007 dan 2006 Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai surat berharga dan penyisihan penghapusan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp829.767 dan Rp937.337 per 31 Maret 2007 dan 2006 Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar RpNihil dan RpNihil per 31 Maret 2007 dan 2006 Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp4.172 dan Rp4.569 per 31 Maret 2007 dan 2006 Kredit yang Diberikan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih LAMPIRAN 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2007 2006 Aktiva Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi masing-masing sebesar Rp3.251.080 dan Rp2.740.547 per 31 Maret 2007 dan 2006 4.444.094 4.974.370 Aktiva Pajak Tangguhan - bersih 3.307.286 1.895.984 Aktiva Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp818.268 dan Rp374.678 per 31 Maret 2007 dan 2006 3.745.838 3.961.426 248.677.771 246.137.926 AKTIVA (lanjutan) JUMLAH AKTIVA LAMPIRAN 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2007 2006 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban Segera 653.085 552.704 339.080 45.012.537 273.717 42.250.366 45.351.617 42.524.083 57.860 57.161.677 12.374 41.764.543 57.219.537 41.776.917 585.504 86.212.401 918.188 105.724.253 86.797.905 106.642.441 189.369.059 190.943.441 726.669 763.347 3.305.934 474.005 2.933.592 4.342.090 4.795.950 7.749.687 3.002.984 1.502.978 91.062 182.041 Kewajiban Akseptasi 3.366.799 3.741.200 Surat Berharga yang Diterbitkan - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp3.011 dan Rp1.846 per 31 Maret 2007 dan 2006 3.588.716 3.498.452 Pinjaman yang Diterima 2.947.017 3.337.099 Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi 455.218 432.570 Beban yang Masih Harus Dibayar 458.456 722.268 Hutang Pajak 596.296 222.025 Kewajiban Lain-lain 7.887.206 5.149.413 Pinjaman Subordinasi 4.104.405 4.214.922 221.316.253 222.248.800 Simpanan Giro Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Tabungan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Deposito berjangka Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Simpanan Simpanan dari Bank Lain Giro dan Tabungan Inter-bank call money Deposito berjangka Jumlah Simpanan dari Bank Lain Hutang atas Surat-surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Kewajiban Derivatif JUMLAH KEWAJIBAN LAMPIRAN 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2007 2006 KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan) EKUITAS Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar Modal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.631.968.491 lembar Saham Biasa Seri B per 31 Maret 2007 (1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.289.578.330 lembar Saham Biasa Seri B per 31 Maret 2006) Tambahan Modal Disetor/Agio Saham Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Keuntungan/(kerugian) bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk Dijual setelah dikurangi pajak tangguhan Selisih Revaluasi Aktiva Tetap Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Opsi Saham Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio pada saat kuasi-reorganisasi tanggal 30 April 2003) Sudah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Saldo Laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 10.315.984 10.144.789 6.434.182 6.016.827 89.688 70.796 224.364 (110.402) 3.046.936 5.595 3.046.936 (1.895) 105.277 206.596 2.575.369 4.564.123 2.560.285 1.955.194 7.139.492 4.515.479 27.361.518 23.889.126 248.677.771 246.137.926 LAMPIRAN 2 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN LABA RUGI - PERUSAHAAN INDUK Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2007 2006 6.248.370 148.805 6.207.474 142.123 6.397.175 6.349.597 (2.673.133) (139.118) (4.157.109) (7.428) (2.812.251) (4.164.537) 3.584.924 2.185.060 Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi lainnya Laba selisih kurs – bersih Lain-lain 421.677 83.532 190.358 327.806 102.896 104.719 Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 695.567 535.421 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Provisi dan komisi atas kredit yang diberikan Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Beban bunga Beban pendanaan lainnya Jumlah Beban Bunga PENDAPATAN BUNGA - BERSIH Pembentukan Penyisihan Penghapusan atas Aktiva Produktif Pembalikan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (1.388.566) (997.825) 62.296 94.295 Pembalikan Penyisihan Lainnya (18.375) 41.150 Keuntungan/(Kerugian) dari Kenaikan/(Penurunan) Nilai Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah (38.165) 76.361 48.974 150.869 (630.413) (722.115) (151.501) (560.294) (625.109) (124.552) (1.504.029) (1.309.955) Keuntungan dari Penjualan Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Beban Operasional Lainnya Beban umum dan administrasi Beban gaji dan tunjangan Lain-lain - bersih Jumlah Beban Operasional Lainnya LABA OPERASIONAL Pendapatan Bukan Operasional - Bersih LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 1.442.626 8.883 1.451.509 775.376 (1.625) 773.751 (Beban)/Manfaat Pajak Tahun Berjalan Tangguhan (449.715) 24.608 (263.709) Jumlah Beban Pajak (425.107) (263.709) LABA BERSIH 1.026.402 510.042 LAMPIRAN 3 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saldo per 31 Desember 2005 Keuntungan/ (Kerugian) bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Selisih Kurs Pemerintah karena Penjabaran yang Tersedia Laporan Keuangan untuk Dijual dalam Mata setelah dikurangi Uang Asing pajak tangguhan Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham 10.127.859 6.006.255 108.923 16.930 10.572 - Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing - - Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan - - Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) (38.127) - (241.961) Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Selisih Revaluasi Aktiva Tetap 3.046.936 (14.063) Saldo Laba *) Opsi Saham 175.012 (2.360) Sudah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya 2.560.285 1.445.152 4.005.437 23.214.398 - - - 25.142 Jumlah Jumlah Ekuitas - - - - - - - - - - (38.127) 131.559 - - - - - - 131.559 Pengakuan opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - - - - - 33.944 - - - 33.944 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan - - - - - 12.168 - - - - 12.168 Laba bersih untuk periode tiga bulan yang berakhir per tanggal 31 Maret 2006 - - - - - - - - 510.042 510.042 510.042 10.144.789 6.016.827 70.796 206.596 2.560.285 1.955.194 4.515.479 23.889.126 - - 389.949 Saldo per 31 Maret 2006 (review) Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) (110.402) 3.046.936 (1.895) 170.820 417.121 - - - - Cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2005 - - - - - - (197.992) - 15.084 - (15.084) Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2005 - - - - - - - - (301.685) (301.685) (301.685) Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dari laba bersih tahun 2005 - - - - - - - - (12.067) (12.067) (12.067) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing - - 16.071 - - - - - - - 16.071 Kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan - - - 339.974 - - - - - - 339.974 - - Pengakuan opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) - - - - - - 96.726 - - - 96.726 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan - - - - - 11.213 - - - - 11.213 Laba bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir per tanggal 31 Desember 2006 Saldo per 31 Desember 2006 - - - - - - - - 1.911.363 1.911.363 1.911.363 10.315.609 6.433.948 86.867 229.572 3.046.936 9.318 105.330 2.575.369 3.537.721 6.113.090 26.340.670 *) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003. LAMPIRAN 3 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saldo per 31 Desember 2006 Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) Keuntungan/ (Kerugian) bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Selisih Kurs Pemerintah karena Penjabaran yang Tersedia Laporan Keuangan untuk Dijual dalam Mata setelah dikurangi Uang Asing pajak tangguhan Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham 10.315.609 6.433.948 Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Selisih Revaluasi Aktiva Tetap 86.867 229.572 3.046.936 9.318 Saldo Laba *) Opsi Saham 105.330 Belum Ditentukan Penggunaannya 2.575.369 3.537.721 6.113.090 Jumlah Jumlah Ekuitas 26.340.670 375 234 - - - - - - - 556 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing - - 2.821 - - - - - - - 2.821 Kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan - - - - - - - - - (5.208) - - - - - - - (3.723) (5.208) (53) Sudah Ditentukan Penggunaannya Pengakuan opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Laba bersih untuk periode tiga bulan yang berakhir per tanggal 31 Maret 2007 Saldo per 31 Maret 2007 - - (3.723) - - - - - - - - 1.026.402 1.026.402 1.026.402 10.315.984 6.434.182 89.688 224.364 3.046.936 5.595 105.277 2.575.369 4.564.123 7.139.492 27.361.518 *) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003. LAMPIRAN 4 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan pendapatan komisi dan provisi Pembayaran beban bunga Pembayaran beban pendanaan lainnya Penerimaan dari penjualan Surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Pembelian Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah untuk diperdagangkan Laba/(rugi) selisih kurs - bersih Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Pendapatan/(beban) bukan operasional - lainnya Laba sebelum perubahan aktiva dan kewajiban operasional (Kenaikan)/penurunan atas aktiva operasional: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah – untuk diperdagangkan Tagihan lainnya - transaksi perdagangan Kredit yang diberikan Penerimaan atas aktiva produktif yang telah dihapusbukukan Aktiva lain-lain 2007 2006 6.382.367 570.476 (2.837.031) (32.966) 6.070.565 469.923 (4.111.082) (7.428) 526.737 (582.029) 736.588 336.975 (151.498) (680.289) (494.815) (1.911) 994.983 (1.017.485) 3.857.012 354.557 (124.551) (541.127) (421.482) 20.039 3.772.604 5.543.924 (2.583.512) 8.130.102 (307.512) 126.694 3.591.375 241.734 (562.804) (53.729) 772.495 (357.638) 204.299 (106.945) Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional: Giro Tabungan Deposito berjangka Inter-bank call money Kewajiban segera Hutang Pajak Kewajiban lain-lain Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing (2.332.815) (312.405) (7.346.015) (1.136.334) 81.601 (1.410.420) 2.219.693 2.821 (3.485.838) (3.387.810) (3.934.667) 2.095.573 4.364 (29.345) (368.170) 112 (38.127) Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional (5.955.295) 4.988.600 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (Kenaikan)/ Penurunan nilai surat-surat berharga – tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (Kenaikan)/penurunan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah – tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Penerimaan dari penjualan aktiva tetap Pembelian aktiva tetap Kenaikan penyertaan saham Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi 3.462.100 62.873 1.525 (11.520) (94.755) 3.420.223 (981.105) (147.828) 39.765 (21.329) (13.758) (1.124.255) LAMPIRAN 4 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2007 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan atas surat-surat berharga yang diterbitkan Penurunan atas pinjaman yang diterima Penurunan atas pinjaman subordinasi Penurunan surat-surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Kenaikan Surat-surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Eksekusi hak opsi saham Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan 2006 (5.843) (1.082.023) (20.955) (310.770) (518.287) (155.344) 1.399.930 450.112 557 (407.299) 25.142 741.778 (1.366.558) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (1.793.294) 2.497.787 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 25.437.250 23.050.352 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 23.643.956 25.548.139 Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain 3.505.450 19.376.755 761.751 3.166.068 21.758.350 623.721 Jumlah kas dan setara kas 23.643.956 25.548.139 Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari: Informasi Tambahan Arus Kas Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diperdagangkan Pengakuan opsi saham berasal dari program kompensasi manajemen berbasis saham (5.208) 131.559 (38.165) 76.361 - 33.944 LAMPIRAN 5 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. - PERUSAHAAN INDUK KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF *) Per 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review) (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) BANK NO POS-POS 31 Maret 2007 (Tidak Direview) L I 1 Pihak Terkait AKTIVA PRODUKTIF Penempatan pada Bank Lain 2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga **) 3 Kredit kepada pihak ketiga a. KUK b. Kredit properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak direstrukturisasi c. Kredit lain yang direstrukturisasi d. Lainnya 4 Penyertaan pada pihak ketiga a. Pada perusahaan keuangan bank b. Pada perusahaan keuangan non-bank c. Dalam rangka restrukturisasi kredit d. Lainnya 5 Tagihan lain kepada pihak ketiga 6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 1 AKTIVA NON PRODUKTIF Properti terbengkalai A. B. DPK KL 31 Maret 2006 (Review) D M JUMLAH L DPK KL D M JUMLAH 327.750 - - - - 327.750 126.917 - - - - 126.917 91.722.452 - - - 10.000 91.732.452 92.661.717 - - - - 92.661.717 536.456 837 837 100.000 435.619 - - - 202.309 202.309 738.765 837 837 100.000 637.928 754.075 490 490 324.944 428.641 - - - 201.578 201.578 955.653 490 490 324.944 630.219 2.301.426 1.309.247 822.915 169.264 - - - - 2.301.426 1.309.247 822.915 169.264 2.060.239 1.161.123 746.967 152.149 - - - - 2.060.239 1.161.123 746.967 152.149 78.143 - - - - 78.143 39.622 - - - - 39.622 9.786 - - - - 9.786 18.690 - - - - 18.690 - - - - - - - - - - - - 2 Agunan yang diambil alih - - - - - - - - - - - - 3 Rekening antar kantor dan suspense account - - - - - - - - - - - - Pihak Tidak Terkait AKTIVA PRODUKTIF Penempatan pada Bank Lain 12.406.021 - - - - 12.406.021 15.885.883 - - - - 15.885.883 2 Surat-surat berharga kepada pihak ketiga dan Bank Indonesia 11.845.110 - - - 1.047.354 12.892.464 8.280.671 - 64.276 - 1.065.027 9.409.974 3 Kredit kepada pihak ketiga a. KUK b. Kredit properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak direstrukturisasi c. Kredit lain yang direstrukturisasi d. Lainnya 70.351.848 3.134.512 6.460.579 253.642 6.206.937 6.423.739 54.333.018 16.749.898 702.979 2.449.404 973.170 1.476.234 8.432.130 5.165.385 1.921.627 49.557 127.985 54.656 73.329 1.404.791 339.294 496.216 80.834 112.267 5.121 107.146 34.922 268.193 15.351.011 424.301 1.268.890 173.677 1.095.213 5.415.723 8.242.097 104.870.600 4.392.183 10.419.125 1.460.266 8.958.859 21.711.305 68.347.987 58.103.310 3.610.579 3.285.767 52.641 3.233.126 5.963.908 45.243.056 12.086.490 680.515 1.296.523 231.004 1.065.519 2.922.185 7.187.267 4.410.683 99.909 302.335 71.469 230.866 993.767 3.014.672 5.786.772 131.519 972.155 14.592 957.563 1.874.524 2.808.574 16.726.990 380.317 649.385 160.269 489.116 5.730.944 9.966.344 97.114.245 4.902.839 6.506.165 529.975 5.976.190 17.485.328 68.219.913 4 Penyertaan pada pihak ketiga a. Pada perusahaan keuangan bank b. Pada perusahaan keuangan non-bank c. Dalam rangka restrukturisasi kredit d. Lainnya - - - - 72.625 72.625 - 72.625 72.625 - - - - - 72.625 72.625 - 72.625 72.625 - 5 Tagihan lain kepada pihak ketiga 6 Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga 1 AKTIVA NON PRODUKTIF Properti terbengkalai 2 Agunan yang diambil alih II A. 1 B. 3 Rekening antar kantor dan suspense account JUMLAH Minimum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ("PPAP") yang Wajib Dibentuk ***) PPA non produktif yang wajib dibentuk Total PPA yang wajib dibentuk 4.510.525 1.032.695 2.062 - 752.843 6.298.125 4.628.699 684.489 886.054 219.547 793.183 7.211.972 14.749.180 460.090 23.650 - 72.295 15.305.215 12.982.301 307.923 230.310 17.694 161.621 13.699.849 - - 389.742 - - 389.742 - - - - - 238.236 158.922 - - 158.922 - - 158.922 - - - - - 1.536.030 - - - 734.413 2.270.443 - - - - - 675.560 210.374.727 18.242.683 2.496.003 496.216 18.242.850 249.852.479 195.542.124 13.078.902 5.591.323 6.024.013 19.021.024 240.330.104 1.072.411 1.520.999 349.566 227.582 13.351.189 16.521.747 953.468 575.191 791.827 1.823.797 11.193.138 15.337.421 1.072.411 1.520.999 82.299 431.865 227.582 734.413 14.085.602 816.712 17.338.459 953.468 575.191 791.827 1.823.797 11.193.138 15.337.421 PPA produktif yang telah dibentuk 1.362.944 1.520.999 349.566 227.582 14.414.150 17.875.241 1.072.730 575.191 791.827 1.823.797 11.326.144 15.589.689 PPA non produktif yang telah dibentuk 82.299 735.969 818.268 374.678 Total PPA yang telah dibentuk 1.362.944 1.520.999 431.865 227.582 15.150.119 18.693.509 1.072.730 575.191 791.827 1.823.797 11.326.144 15.964.367 *) Informasi keuangan tersebut diatas, disajikan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut: a) Peraturan Bank Indonesia No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 tentang "Transparansi Kondisi keuangan Bank". b) Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 mengenai perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang "Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum, serta Laporan Tertentu yang Disampaikan Kepada Bank Indo c) Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang "Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)" **) Termasuk didalamnya Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ***) Perhitungan PPA yang wajib dibentuk adalah setelah dikurangi agunan dan atas SBI, BI intervensi dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tidak wajib dibentuk PPA