pt bank mandiri (persero) tbk. dan anak perusahaan

advertisement
Laporan Keuangan Konsolidasian
Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
DAN ANAK PERUSAHAAN
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 MARET 2007 (TIDAK DIREVIEW) DAN 2006 (REVIEW)
Daftar Isi
Halaman
Neraca Konsolidasian ..............................................................................................................
1-4
Laporan Laba Rugi Konsolidasian ...........................................................................................
5-6
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian.............................................................................
7-8
Laporan Arus Kas Konsolidasian.............................................................................................
9 - 10
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ..................................................................... 11 - 137
Daftar Informasi Tambahan ....................................................................................................
******************
138
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2007
2006
2e
3.638.853
3.266.239
2e, 3
19.848.653
22.206.410
804.211
665.835
12.373.814
15.620.965
1.345.381
15.486.794
740.222
11.285.006
16.832.175
12.025.228
(1.172.793)
(1.154.886)
AKTIVA
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi
penyisihan penghapusan masing-masing
sebesar Rp13.064 dan Rp6.317 per
31 Maret 2007 dan 2006
2d, 2e, 2o, 4, 36, 47a
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp129.673 dan
Rp155.359 per 31 Maret 2007 dan 2006
2f, 2o, 5, 36
Surat-surat Berharga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
2d, 2g, 2o, 6, 36, 47a
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan/
(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/
(penurunan) nilai surat-surat berharga dan
penyisihan penghapusan
15.659.382
10.870.342
2d, 2h, 2o, 7, 47a
90.629.210
92.225.298
2d, 2i, 2o, 8, 36, 47a
1.808.926
2.116.312
2j, 2o, 9, 36
694.224
210.037
2k, 2o, 10, 36
377.778
452.204
840.578
113.551.478
1.060.566
104.165.390
Jumlah Kredit yang Diberikan
Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan
114.392.056
(85.783)
105.225.956
(151.136)
Jumlah Kredit yang Diberikan setelah pendapatan
yang ditangguhkan
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
114.306.273
(15.513.022)
105.074.820
(12.898.059)
98.793.251
92.176.761
3.297.353
3.577.128
90.750
65.881
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan
- setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp821.167 dan
Rp937.337 per 31 Maret 2007 dan 2006
Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
- setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp8.600 dan RpNihil
per 31 Maret 2007 dan 2006
Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp4.172
dan Rp4.569 per 31 Maret 2007 dan 2006
Kredit yang Diberikan
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
2d, 2l, 2o, 11, 36, 47a, 54
Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih
Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp70.176
dan Rp166.248 per 31 Maret 2007 dan 2006
2d, 2m, 2o, 12, 36, 47a
Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp73.743
dan Rp73.298 per 31 Maret 2007 dan 2006
2n, 2o, 13, 36
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2007
2006
AKTIVA (lanjutan)
Aktiva Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
dan amortisasi masing-masing sebesar Rp3.539.465
dan Rp2.985.684 per 31 Maret 2007 dan 2006
2p, 14
4.605.909
5.147.633
Aktiva Pajak Tangguhan - bersih
2v, 27e
3.330.263
1.912.688
2d, 2q, 2r, 15
5.073.104
4.371.257
261.025.681
254.884.990
Aktiva Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp818.268
dan Rp374.678 per 31 Maret 2007 dan 2006
JUMLAH AKTIVA
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2007
2006
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Kewajiban Segera
Simpanan
Giro
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
676.730
622.344
322.437
47.602.569
265.945
43.883.144
47.925.006
44.149.089
54.592
60.049.224
12.374
43.832.170
60.103.816
43.844.544
396.163
89.872.712
693.362
109.395.274
90.268.875
110.088.636
198.297.697
198.082.269
674.540
763.347
4.173.366
500.538
2.933.592
4.965.477
5.611.253
8.399.607
2d, 2s, 16, 47a
Tabungan
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
2d, 2s, 17, 47a
Deposito berjangka
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
2d, 2s, 18, 47a
Jumlah Simpanan
Simpanan dari Bank Lain
Giro dan Tabungan
Inter-bank call money
Deposito berjangka
2d, 2t, 19, 47a
2t, 20
2t, 21
Jumlah Simpanan dari Bank Lain
Hutang atas Surat-surat Berharga yang Dijual dengan
Janji Dibeli Kembali
2j, 22
3.270.813
1.589.709
Kewajiban Derivatif
2k, 10
91.062
182.279
2m, 23, 47a
3.367.529
3.743.376
2u, 24
3.933.160
3.697.378
Pinjaman yang Diterima
2d, 25, 47a
3.293.200
3.426.777
Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
2o, 26, 45
456.529
452.233
535.128
761.226
Kewajiban Akseptasi
Surat Berharga yang Diterbitkan - setelah dikurangi
diskonto yang belum diamortisasi masing-masing
sebesar Rp3.011 dan Rp1.846 per 31 Maret
2007 dan 2006
Beban yang Masih Harus Dibayar
Hutang Pajak
2v, 27a
632.789
239.874
Kewajiban Lain-lain
2y, 28
9.356.764
5.546.966
29
4.136.405
4.246.922
233.659.059
230.990.960
Pinjaman Subordinasi
JUMLAH KEWAJIBAN
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2007
2006
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan)
Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak
Perusahaan yang Dikonsolidasi
2ad, 30
5.104
4.904
EKUITAS
Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar
Modal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan
31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 1 lembar Saham
Dwiwarna Seri A dan 20.631.968.491 lembar Saham Biasa
Seri B per 31 Maret 2007 (1 lembar Saham Dwiwarna
Seri A dan 20.289.578.330 lembar Saham Biasa Seri B
per 31 Maret 2006)
31a
10.315.984
10.144.789
Tambahan Modal Disetor/Agio Saham
31b
6.434.182
6.016.827
2c
89.688
70.796
2g, 2h
224.364
(110.402)
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan
dalam Mata Uang Asing
Keuntungan/(kerugian) bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat
Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang
Tersedia untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan
Selisih Revaluasi Aktiva Tetap
2p, 2ad, 14, 31c
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
2n, 2ad, 31e
Opsi Saham
2z, 32
Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah
dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham
pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003)
Sudah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
31d
31d
Jumlah Saldo Laba
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
4
3.046.936
5.595
3.046.936
(1.895)
105.277
206.596
2.575.369
4.564.123
2.560.285
1.955.194
7.139.492
4.515.479
27.361.518
23.889.126
261.025.681
254.884.990
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2007
2006
6.601.804
159.535
6.472.837
150.522
6.761.339
6.623.359
(2.928.971)
(32.966)
(4.289.818)
(7.428)
(2.961.937)
(4.297.246)
3.799.402
2.326.113
485.903
86.807
141.091
338.656
103.076
111.936
713.801
553.668
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga
Provisi dan komisi atas kredit yang diberikan
2l, 2w, 2ad, 33
2x, 33
Jumlah Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Beban bunga
Beban pendanaan lainnya
2w, 34
Jumlah Beban Bunga
PENDAPATAN BUNGA - BERSIH
Pendapatan Operasional Lainnya
Provisi dan komisi lainnya
Laba selisih kurs - bersih
Lain-lain
2x
2c
35
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
Pembentukan Penyisihan Penghapusan
atas Aktiva Produktif
2o, 36
Pembalikan Penyisihan Estimasi Kerugian
atas Komitmen dan Kontinjensi
2o, 26c
62.196
94.417
Pembalikan/(Pembentukan) Penyisihan Lainnya
15, 28, 37
(18.375)
41.150
Keuntungan/(Kerugian) dari Kenaikan/(Penurunan) Nilai
Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi
Pemerintah
2g, 2h, 38
(36.628)
72.845
2g, 2h, 2ad, 39
61.245
165.246
2p, 40
2d, 2y, 2z, 32, 41, 42, 47
43
(710.340)
(794.907)
(163.857)
(637.038)
(695.295)
(132.878)
(1.669.104)
(1.465.211)
Keuntungan dari Penjualan Surat-surat Berharga dan
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Beban Operasional Lainnya
Beban umum dan administrasi
Beban gaji dan tunjangan
Lain-lain - bersih
Jumlah Beban Operasional Lainnya
LABA OPERASIONAL
Pendapatan Bukan Operasional - Bersih
44
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK DAN HAK MINORITAS
Manfaat/(Beban) Pajak
Tahun Berjalan
Tangguhan
2v, 27b, 27c
2v, 27b, 27d
Jumlah Beban Pajak
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
(1.441.866)
1.470.671
780.510
9.149
6.468
1.479.820
786.978
(477.731)
24.608
(13.028)
(263.709)
(453.123)
(276.737)
1.026.697
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
(295)
LABA BERSIH
1.026.402
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
5
(1.007.718)
510.241
(199)
510.042
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
LABA PER SAHAM
Dasar (dalam Rupiah penuh)
Dilusian (dalam Rupiah penuh)
2007
2006
2aa
49,75
49,65
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
6
25,14
24,96
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
Saldo per 31 Desember 2005
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
2z, 31a, 31b, 32
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing
2b
Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan
nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia
untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
2g, 2h
Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Keuntungan/
(Kerugian) Bersih yang
Belum Direalisasi
atas Surat-surat
Berharga dan
Obligasi
Rekapitalisasi
Selisih Kurs
Pemerintah
karena Penjabaran
yang Tersedia
Laporan Keuangan
untuk Dijual
dalam Mata
Setelah Dikurangi
Uang Asing
Pajak Tangguhan
Tambahan
Modal Disetor/
Agio Saham
10.127.859
6.006.255
108.923
16.930
10.572
-
-
-
(38.127)
Selisih
Transaksi
Perubahan
Ekuitas
Anak Perusahaan
Selisih
Revaluasi
Aktiva Tetap
(241.961)
3.046.936
Saldo Laba *)
Opsi
Saham
(14.063)
-
-
-
-
-
-
Sudah Ditentukan
Penggunaannya
Belum Ditentukan
Penggunaannya
2.560.285
1.445.152
4.005.437
-
-
-
25.142
-
-
-
-
(38.127)
131.559
175.012
(2.360)
Jumlah
Jumlah Ekuitas
23.214.398
-
-
-
131.559
-
-
-
-
-
-
Pengakuan opsi saham berasal dari program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
-
-
-
-
-
-
33.944
-
-
-
33.944
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
-
-
-
-
-
12.168
-
-
-
-
12.168
Laba bersih untuk periode tiga bulan yang berakhir
per tanggal 31 Maret 2006
Saldo per 31 Maret 2006 (review)
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
2z, 31a, 31b, 32
-
-
-
10.144.789
6.016.827
70.796
-
-
(110.402)
3.046.936
(1.895)
-
-
510.042
510.042
510.042
206.596
2.560.285
1.955.194
4.515.479
23.889.126
-
-
389.949
170.820
417.121
-
-
-
-
Cadangan umum dan khusus dari laba bersih
tahun 2005
31d
-
-
-
-
-
-
-
15.084
(15.084)
Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2005
31d
-
-
-
-
-
-
-
-
(301.685)
(301.685)
(301.685)
-
-
-
-
-
-
-
-
(12.067)
(12.067)
(12.067)
-
-
16.071
-
-
-
-
-
-
-
16.071
339.974
Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
dari laba bersih tahun 2005
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing
2b
Kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan
nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia
untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
2g, 2h
(197.992)
-
-
-
-
-
-
339.974
-
-
-
-
-
-
Pengakuan opsi saham berasal dari program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
-
-
-
-
-
-
96.726
-
-
-
96.726
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
-
-
-
-
-
11.213
-
-
-
-
11.213
Laba bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir
per tanggal 31 Desember 2006
Saldo per 31 Desember 2006
-
-
-
-
-
-
-
-
1.911.363
1.911.363
1.911.363
10.315.609
6.433.948
86.867
229.572
3.046.936
9.318
105.330
2.575.369
3.537.721
6.113.090
26.340.670
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
7
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
Saldo per 31 Desember 2006
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
2z, 31a, 31b, 32
Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Keuntungan/
(Kerugian) Bersih yang
Belum Direalisasi
atas Surat-surat
Berharga dan
Obligasi
Rekapitalisasi
Selisih Kurs
Pemerintah
karena Penjabaran
yang Tersedia
Laporan Keuangan
untuk Dijual
dalam Mata
Setelah Dikurangi
Uang Asing
Pajak Tangguhan
Tambahan
Modal Disetor/
Agio Saham
Selisih
Transaksi
Perubahan
Ekuitas
Anak Perusahaan
Selisih
Revaluasi
Aktiva Tetap
Saldo Laba *)
Opsi
Saham
105.330
Sudah Ditentukan
Penggunaannya
Belum Ditentukan
Penggunaannya
2.575.369
3.537.721
6.113.090
-
-
-
556
Jumlah
Jumlah Ekuitas
10.315.609
6.433.948
86.867
229.572
3.046.936
9.318
375
234
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.821
-
-
-
-
-
-
(5.208)
(53)
26.340.670
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing
2b
-
-
2.821
Kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan
nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia
untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
2g, 2h
-
-
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laba bersih untuk periode tiga bulan yang berakhir
per tanggal 31 Maret 2007
-
-
-
-
-
-
-
-
1.026.402
1.026.402
1.026.402
10.315.984
6.434.182
89.688
224.364
3.046.936
5.595
105.277
2.575.369
4.564.123
7.139.492
27.361.518
(5.208)
Pengakuan opsi saham berasal dari program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
Saldo per 31 Maret 2007
(3.723)
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
8
(3.723)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2007
2006
6.723.935
645.438
(2.984.377)
(32.966)
6.319.252
489.178
(4.222.547)
(7.428)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
Penerimaan pendapatan bunga
Penerimaan pendapatan komisi dan provisi
Pembayaran beban bunga
Pembayaran beban pendanaan lainnya
Penerimaan dari Penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah untuk diperdagangkan
Pembelian Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah untuk diperdagangkan
Laba (rugi) selisih kurs - bersih
Pendapatan operasional lainnya
Beban operasional lainnya
Beban gaji dan tunjangan
Beban umum dan administrasi
Pendapatan/(beban) bukan operasional - lainnya
2l, 2w, 2ad
2x
2w
2g, 2h, 2ad
2c, 2h
2y, 2z
2p
Laba sebelum perubahan aktiva dan kewajiban operasional
(Kenaikan)/penurunan atas aktiva operasional:
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah untuk diperdagangkan
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan
Kredit yang diberikan
Penerimaan atas aktiva produktif yang telah dihapusbukukan
Aktiva lain-lain
Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional:
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Inter-bank call money
Kewajiban segera
Hutang pajak
Kewajiban lain-lain
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
Selisih kurs karena penjabaran Laporan Keuangan
dalam mata uang asing
526.737
(582.029)
729.881
300.577
(163.858)
(753.081)
(562.893)
(9.589)
5.745.628
2f, 2o
(2.969.965)
7.995.601
2g, 2o
2i, 2o
2l, 2o
(357.326)
126.694
3.206.765
244.723
(150.056)
(2.102)
772.495
(949.764)
204.936
(146.730)
(1.777.725)
(118.084)
(7.326.094)
(1.136.334)
(18.254)
(1.427.743)
2.135.463
(1.003)
(3.244.344)
(3.308.659)
(4.398.050)
2.095.573
(52.941)
(45.254)
(311.681)
(13.448)
2q, 2r
2v
2n, 2y
2o
2.822
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional
(5.728.342)
2g
2h
2h
2p
2n
2j
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) diperoleh dari
aktivitas investasi
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
9
(1.017.485)
4.007.153
384.871
(132.877)
(611.313)
(486.013)
27.854
3.837.775
2s
2s
2s
2t
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan/(kenaikan) surat-surat berharga - tersedia untuk dijual
dan dimiliki hingga jatuh tempo
(Kenaikan)/penurunan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - tersedia
untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
Penebusan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang jatuh tempo
Penambahan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Penerimaan dari penjualan aktiva tetap
Pembelian aktiva tetap
(Kenaikan)/penurunan penyertaan saham
(Kenaikan)/Penurunan surat berharga yang dibeli dengan janji
dijual kembali
994.983
2.873.036
222.554
1.525
(16.955)
(10.087)
(38.125)
4.303.135
(99.951)
(102.428)
40.331
(31.662)
2.185
-
107.006
3.070.073
(84.519)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penurunan atas surat-surat berharga yang diterbitkan
Penurunan atas pinjaman yang diterima
Penurunan atas pinjaman subordinasi
Kenaikan surat-surat berharga yang dijual dengan janji
dibeli kembali
Penurunan surat-surat berharga
yang dijual dengan janji dibeli kembali
Eksekusi hak opsi saham
2g
2007
2006
139.277
(799.286)
(20.955)
139.164
2j
2z
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(286.091)
(733.608)
(155.344)
-
1.411.033
557
(456.711)
25.142
869.790
(1.606.612)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(1.788.479)
2.612.004
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE
26.093.260
23.532.797
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
24.304.781
26.144.801
3.638.853
19.848.653
817.275
3.266.239
22.206.410
672.152
24.304.781
26.144.801
Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
2e
2e, 3
2e, 4
Jumlah kas dan setara kas
Informasi Tambahan Arus Kas
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:
Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat
berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
yang tersedia untuk dijual
(Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat
berharga dan obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang
diperdagangkan
Pengakuan opsi saham berasal dari program kompensasi
manajemen berbasis saham
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
10
(5.208)
131.559
(36.628)
72.845
-
33.944
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM
a. Pendirian Usaha
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri” atau “Bank”) didirikan di
Negara Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 75 Tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998 dan berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris
Sutjipto, S.H. tanggal 2 Oktober 1998. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta
diumumkan pada Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal
4 Desember 1998. Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya
(Persero) (BBD), PT Bank Dagang Negara (Persero) (BDN), PT Bank Ekspor Impor Indonesia
(Persero) (Bank Exim) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (Bapindo) (selanjutnya
secara bersama-sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”).
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah
melakukan usaha dibidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999.
Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran
Dasar terakhir dilakukan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program Management Stock
Option Plan (MSOP) berdasarkan jumlah lembar opsi saham yang telah dieksekusi.
Selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2007 dan 2006 jumlah opsi saham yang telah
dieksekusi masing-masing sebanyak 751.025 lembar saham dan 33.860.967 lembar saham
(Catatan 32). Eksekusi saham selama Kuartal I 2007 dan 2006 mengakibatkan peningkatan modal
ditempatkan dan disetor penuh masing-masing sebesar Rp375 dan Rp16.930 serta penambahan
agio saham masing-masing sebesar Rp234 dan Rp10.572 yang berasal dari selisih harga
eksekusi dan nilai pasar opsi saham, dengan harga nominal Rp500 per lembar saham. Perubahan
Anggaran Dasar berkaitan dengan perubahan struktur permodalan tersebut sampai saat ini masih
dalam proses pengurusan.
b. Penggabungan Usaha
Pada akhir bulan Pebruari 1998, Pemerintah mengumumkan rencana untuk merestrukturisasi
Bank Peserta Penggabungan.
Sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut, Pemerintah mendirikan Bank Mandiri pada
bulan Oktober 1998 dengan penyetoran tunai dan pengalihan saham Pemerintah Republik
Indonesia pada Bank Peserta Penggabungan (Catatan 31a dan 31b). Selisih antara harga transfer
dan nilai buku saham pada saat akuisisi tidak dihitung karena dinilai tidak praktis. Seluruh
kerugian yang timbul selama periode akuisisi diakui dalam Program Rekapitalisasi.
Rencana restrukturisasi di atas dirancang untuk penggabungan usaha Bank Peserta
Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri.
Restrukturisasi Bank Peserta Penggabungan dan Bank Mandiri juga mencakup:
•
•
•
•
Restrukturisasi kredit yang diberikan.
Restrukturisasi aktiva non-kredit yang diberikan.
Rasionalisasi kantor cabang lokal dan luar negeri.
Rasionalisasi sumber daya manusia.
11
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
b. Penggabungan Usaha (lanjutan)
Berdasarkan Akta Penggabungan Usaha No. 100 tanggal 24 Juli 1999 yang dibuat di hadapan
Notaris Sutjipto, S.H., Bank Peserta Penggabungan secara hukum melakukan penggabungan
usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta penggabungan usaha tersebut disahkan oleh Menteri
Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan
disetujui oleh Gubernur Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal
29 Juli 1999. Penggabungan ini dinyatakan sah oleh Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan
Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No. 09031827089 tanggal
31 Juli 1999.
Pada tanggal efektif penggabungan usaha:
• Semua aktiva dan kewajiban Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke Bank Mandiri sebagai
Bank Hasil Penggabungan.
• Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan dialihkan dan dioperasikan
oleh Bank Mandiri.
• Bank Mandiri mendapat tambahan modal disetor sebesar Rp1.000.000 (nilai penuh) atau
setara dengan 1 (satu) lembar saham yang merupakan sisa saham yang dimiliki oleh
Pemerintah pada masing-masing Bank Peserta Penggabungan (Catatan 31a dan 31b).
Pada tanggal efektif yang sama, Bank Peserta Penggabungan secara hukum dibubarkan tanpa
proses likuidasi dan Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan menerima hak dan
kewajiban dari Bank Peserta Penggabungan.
c. Rekapitalisasi
Dalam rangka mengatasi kondisi ekonomi yang memburuk di Indonesia pada sektor perbankan,
pada tanggal 31 Desember 1998, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 84
Tahun 1998 tentang Program Rekapitalisasi Bank Umum yang bertujuan untuk meningkatkan
permodalan bank umum agar dapat memenuhi Rasio Kecukupan Modal (CAR) minimum sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan. Keikutsertaan bank umum dalam Program Rekapitalisasi
didasarkan pada persyaratan dan prosedur yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama
Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI
tanggal 8 Februari 1999. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama tersebut, Pemerintah, antara
lain, harus melakukan Program Rekapitalisasi Bank Umum terhadap seluruh Bank Milik Negara,
Bank Pembangunan Daerah dan Bank Umum yang berstatus “Bank Take Over” (BTO) oleh Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Pada tanggal 28 Mei 1999, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999
(PP No. 52/1999) tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia pada
Bank Mandiri melalui penerbitan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Menteri Keuangan
dengan nilai maksimum Rp137.800.000. Pelaksanaan PP No. 52/1999 diatur dalam Surat
Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 389/KMK.017/1999 dan
No. 1/10/KEP/GBI tanggal 29 Juli 1999.
12
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
c. Rekapitalisasi (lanjutan)
Selama Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum diterbitkan, Bank Mandiri mengakui
adanya “Tagihan kepada Pemerintah” sebesar Rp137.800.000 sesuai dengan penegasan
Komitmen Pemerintah dari Menteri Keuangan melalui Surat No. S-360/MK.017/1999 tanggal
29 September 1999 dan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN melalui Surat
No. S-510/M-PBUMN/1999 tanggal 29 September 1999.
Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 1/1/GBI/DPIP tanggal 11 Oktober 1999 perihal
penerbitan obligasi/surat utang pemerintah dalam rangka penyertaan modal Pemerintah Republik
Indonesia di Bank Mandiri, Bank Indonesia menyetujui tagihan kepada Pemerintah tersebut di atas
termasuk dalam modal inti Bank Mandiri (Tier I) dalam perhitungan Rasio Kecukupan Modal (CAR)
pada tanggal 31 Juli 1999 sampai dengan 30 September 1999, dengan syarat bahwa selambatlambatnya tanggal 15 Oktober 1999, Obligasi/Surat Utang Pemerintah telah diterima oleh Bank
Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 1999 tanggal 24 Desember 1999 tentang
penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia di Bank Mandiri dalam rangka
Program Rekapitalisasi, Pemerintah Republik Indonesia menambah penyertaan modal sampai
sejumlah maksimum Rp42.200.000, sehingga penyertaan secara keseluruhan menjadi setinggitingginya sebesar Rp180.000.000.
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 dan No. 97 Tahun 1999 tersebut di atas,
maka dalam Perjanjian Rekapitalisasi Sementara antara Pemerintah dengan Bank Mandiri serta
perubahannya, Pemerintah telah mengeluarkan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dalam 2 (dua)
tahap, yaitu Rp103.000.000 pada tanggal 13 Oktober 1999 dan Rp75.000.000 pada tanggal
28 Desember 1999, sehingga pada tanggal 31 Desember 1999, jumlah keseluruhan Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut menjadi sebesar
Rp178.000.000.
Berdasarkan Kontrak Manajemen tanggal 8 April 2000 antara Bank Mandiri dan Pemerintah
ditetapkan jumlah kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri sebesar Rp173.931.000, atau lebih kecil
dari jumlah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Dari kelebihan tersebut, sebesar Rp1.412.000
ditahan sebagai tambahan modal disetor, sedangkan sisa sebesar Rp2.657.000 dikembalikan
kepada Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 dalam bentuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
sebanyak 2.657.000 (dua juta enam ratus lima puluh tujuh ribu) unit.
Sesuai surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-174/MK.01/2003 tanggal 24 April 2003
tentang pengembalian kelebihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang sebelumnya ditahan
sebagai tambahan modal, Bank Mandiri telah mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
sebesar Rp1.412.000 kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 (Catatan 31b).
Menteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan (KMK - RI)
No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan KMK No. 420/KMK-02/2003 tanggal
30 September 2003 yang antara lain memutuskan jumlah final tambahan penyertaan modal
Pemerintah sebesar Rp173.801.315 (Catatan 31b).
13
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
d. Penawaran Umum Perdana Saham
Bank Mandiri telah menyampaikan pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran
Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) kepada Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM) pada tanggal 2 Juni 2003 dan telah dinyatakan efektif berdasarkan Surat Ketua
BAPEPAM No. S-1551/PM/2003 tanggal 27 Juni 2003.
Pada tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada
masyarakat atas 4.000.000.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar
saham yang dijual dengan harga Rp675 (nilai penuh) per lembar saham. Penawaran umum kepada
masyarakat atas 4.000.000.000 lembar saham tersebut merupakan divestasi atas 20% saham Bank
Mandiri milik Pemerintah Negara Republik Indonesia (Catatan 31a).
Pada tanggal 14 Juli 2003, sebanyak 19.800.000.000 lembar saham Bank Mandiri telah dicatatkan
di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat persetujuan dari Bursa Efek
Jakarta No. S-1187/BEJ.PSJ/07-2003 tanggal 8 Juli 2003 dan Bursa Efek Surabaya
No. JKT-028/LIST/BES/VII/2003 tanggal 10 Juli 2003.
Nama perusahaan berubah dari semula PT Bank Mandiri (Persero) menjadi PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. berdasarkan perubahan anggaran dasar yang telah disahkan oleh
Menteri
Kehakiman
dan
Hak
Asasi
Manusia
berdasarkan
Surat
Keputusan
No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan telah diumumkan pada Berita Tambahan
No. 6590 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003.
e. Kuasi-Reorganisasi
Untuk menghilangkan konsekuensi negatif karena dibebani dengan saldo rugi, Bank Mandiri
melakukan kuasi-reorganisasi sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tanggal 29 Mei 2003.
Penyesuaian kuasi-reorganisasi telah dibukukan pada tanggal 30 April 2003, di mana saldo rugi
sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham.
Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami perubahan sehubungan dengan perubahan
tambahan modal disetor karena adanya kuasi-reorganisasi melalui Akta No. 130 yang dibuat
dihadapan Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 29 September 2003 dan telah disahkan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-25309.HT.01.04.TH.2003
tanggal 23 Oktober 2003 dan diumumkan pada Berita Tambahan No. 93 dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 910 tanggal 23 Oktober 2003.
Pada tanggal 30 Oktober 2003, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) telah
menyetujui kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003. Risalah rapat dari RUPSLB tersebut
telah diaktakan oleh Notaris Sutjipto, S.H. dengan Akta No. 165 tanggal 30 Oktober 2003.
f. Divestasi Kepemilikan Saham oleh Pemerintah
Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan divestasi lanjutan
atas 10% kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar saham melalui
private placement (Catatan 31a).
14
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
g. Struktur dan Manajemen
Kantor pusat Bank Mandiri berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38 Jakarta,
Indonesia. Per 31 Maret 2007 dan 2006 struktur kantor dalam dan luar negeri Bank Mandiri adalah
sebagai berikut:
2007
Kantor wilayah dalam negeri
Cabang dalam negeri:
Kantor Hub
Kantor Community
Kantor Spoke
Cash Outlet
Cabang luar negeri
Kantor Perwakilan
2006
10
10
58
98
336
432
924
4
1
54
98
334
423
909
4
1
Per 31 Maret 2007 dan 2006, Bank Mandiri memiliki cabang-cabang luar negeri yang berlokasi di
Grand Cayman, Singapura, Hong Kong dan Timor Leste serta kantor perwakilan (Representative
Office) di Shanghai, Cina.
Pada tanggal 5 Juni 2006, melalui SK Direksi No. Kep.Dir/069/2006 struktur organisasi perseroan
mengalami perubahan. Perubahan organisasi dimaksud termasuk pembagian tugas dan
wewenang Direksi Perseroan juga telah disetujui oleh Komisaris Perseroan melalui suratnya
No. COM/063/2006 tanggal 1 Juni 2006. Pada tanggal 12 Desember 2006, vide surat
No. CMO/577/2006 Manajemen Bank Mandiri mengajukan Rencana Perubahan Struktur
Organisasi Bank Mandiri berbasis Strategic Business Units kepada Komisaris Bank Mandiri.
Komisaris vide surat No. COM/170/2006 tanggal 22 Desember 2006 telah menyetujui Perubahan
Struktur Organisasi Bank Mandiri berbasis Strategic Business Units. Struktur Organisasi Bank
Mandiri berbasis Strategic Business Units tersebut berlaku efektif terhitung mulai tanggal 9 Januari
2007 vide Surat Keputusan Direksi No. Kep.Dir/06A/2007 tanggal 9 Januari 2007.
Jika dibandingkan dengan struktur organisasi sebelumnya, pada struktur organisasi Bank Mandiri
yang baru terdapat beberapa perubahan dan secara garis besar terbagi menjadi tiga kelompok,
yaitu:
1.
2.
3.
Business Units (BU) yang berfungsi sebagai motor utama pengembangan bisnis Bank yang
terdiri dari 6 Direktorat yaitu Corporate Banking, Commercial Banking, Consumer Finance,
Micro & Retail Banking, Treasury & International Banking, dan Special Asset Management.
Corporate Center yang berfungsi untuk menangani hal-hal yang bersifat lebih ke strategi
korporasi serta dukungan kebijakan perseroan, terdiri dari 4 Direktorat yaitu Risk
Management, Compliance & Human Capital, Finance & Strategy dan Change Management
Office, ditambah 2 group yaitu Internal Audit dan Corporate Secretary.
Shared Service berupa support unit yang mendukung operasional Bank secara keseluruhan
yang ditangani oleh Direktorat Technology & Operations.
Perubahan struktur organisasi dan implementasi Strategic Business Units (SBU) ini bertujuan
untuk mendukung pencapaian aspirasi Bank menjadi Dominant Multi-Specialist Bank.
15
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
g. Struktur dan Manajemen (lanjutan)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri per 31 Maret 2007 sesuai perubahan
organisasi di atas dan per 31 Maret 2006 adalah sebagai berikut:
2007
2006
Komisaris
Komisaris Utama
Wakil Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
:
:
:
:
:
:
:
Edwin Gerungan*)
Muchayat
Soedarjono
Richard Claproth
Pradjoto
Gunarni Soeworo
Yap Tjay Soen
Edwin Gerungan
Muchayat
Soedarjono
Richard Claproth
Pradjoto
Gunarni Soeworo
Yap Tjay Soen
Direksi
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Agus Martowardojo
Wayan Agus Mertayasa
Omar Sjawaldy Anwar
Zulkifli Zaini
Abdul Rachman
Sasmita
Sentot A. Sentausa
Bambang Setiawan**)
Riswinandi
Thomas Arifin
Budi Gunadi Sadikin
Agus Martowardojo
Wayan Agus Mertayasa
Omar Sjawaldy Anwar
Johanes Bambang Kendarto
Zulkifli Zaini
Abdul Rachman
Sasmita***)
-
*) Merangkap sebagai Komisaris Independen
**) Merangkap sebagai Direktur Kepatuhan
***) Merangkap sebagai Direktur Kepatuhan sementara (menunggu persetujuan dari BI)
Per 31 Maret 2007 dan 2006, Komite Audit Bank Mandiri terdiri dari:
2007 dan 2006
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
:
:
:
:
:
Gunarni Soeworo
Soedarjono
Yap Tjay Soen
Zulkifli Djaelani
Imam Sukarno
Jumlah karyawan Bank Mandiri per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah 21.379 orang
dan 21.179 orang.
16
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan Keuangan Konsolidasian Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah disajikan sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) mengenai
“Akuntansi Perbankan“ dan prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya yang ditetapkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia serta praktik-praktik akuntansi dan pedoman pelaporan dan akuntansi
perbankan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Badan Pengawas Pasar
Modal.
Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan berdasarkan nilai historis dan basis akrual,
kecuali untuk surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diperdagangkan
dan tersedia untuk dijual, tagihan dan kewajiban derivatif yang dicatat berdasarkan nilai wajar,
obligasi lindung nilai yang dicatat berdasarkan nilai indeks, penyertaan saham tertentu yang
dicatat dengan metode akuntansi ekuitas dan tanah, bangunan serta peralatan tertentu yang
telah direvaluasi.
Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan.
Untuk keperluan laporan arus kas konsolidasian, yang termasuk setara kas adalah kas, giro
pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
Laporan keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun
sesuai dengan PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah dan Pedoman Akuntansi
Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI).
b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan
yang mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Mandiri. Suatu pengendalian atas
suatu Anak Perusahaan lain dianggap ada bilamana Bank Mandiri menguasai lebih dari lima
puluh persen (50%) hak suara pada Anak Perusahaan, atau Bank Mandiri dapat menentukan
kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk
memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota Direksi di Anak Perusahaan. Pada laporan
keuangan konsolidasian Bank Mandiri, semua saldo dan transaksi yang signifikan antar
perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
Anak Perusahaan yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian per tanggal
31 Maret 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
Nama Anak Perusahaan
Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL)
PT Bank Syariah Mandiri (BSM)
PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara
PT Mandiri Sekuritas
PT Bumi Daya Plaza
Jenis Usaha
Perbankan
Perbankan Syariah
Pengelolaan Properti
Sekuritas
Pengelolaan Properti
Kedudukan
London
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Persentase Pemilikan
100,00
99,99
99,00
95,69
93,33
BMEL didirikan tanggal 22 Juni 1999 berdasarkan “The Companies Act 1985 of the United
Kingdom”. BMEL didirikan melalui konversi dari Bank Exim cabang London menjadi Anak
Perusahaan, efektif sejak 31 Juli 1999. BMEL bertindak sebagai bank komersial untuk mewakili
kepentingan Bank Mandiri. Kantor BMEL berlokasi di London, Inggris.
17
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1973
dengan nama PT Bank Susila Bhakti, Anak Perusahaan dari ex-legacy BDN, berdasarkan akta
notaris No.146 dari R. Soeratman, S.H. Nama perusahaan mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir berdasarkan akta notaris No. 23 dari Sutjipto, S.H. tanggal 8 September 1999, berganti
nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Perusahaan menyelenggarakan usaha Bank dengan
prinsip perbankan Syariah.
PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara didirikan di Republik Indonesia pada tanggal
29 Oktober 1971 berdasarkan akta notaris No. 104 dari Abdul Latief, S.H. tanggal
29 Oktober 1971. Perusahaan menyelenggarakan usaha pengelolaan properti dan penyewaan
kantor, termasuk kantor perusahaan sendiri dan Anak Perusahaan serta kantor pihak lainnya.
PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara memiliki 25% modal saham PT Pengelola Investama
Mandiri (PIM), suatu perusahaan yang didirikan untuk mengelola penyertaan-penyertaan saham
milik Bank Mandiri.
PT Mandiri Sekuritas didirikan pada tanggal 31 Juli 2000 berdasarkan akta notaris No. 116 dari
Ny. Vita Buena, S.H. menggantikan Notaris Sutjipto, S.H. dan didirikan melalui penggabungan
usaha PT Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas dan PT Merincorp Securindo. Penggabungan
usaha tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia pada
tanggal 25 Agustus 2000 berdasarkan Surat Keputusan No. C-18762.HT.01.01-TH.2000.
PT Mandiri Sekuritas memiliki 99,9% modal saham PT Mandiri Manajemen Investasi, Anak
Perusahaan yang didirikan tanggal 26 Oktober 2004 yang bergerak di bidang manajemen dan
penasehat investasi.
PT Bumi Daya Plaza didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris No. 33 dari Ny. Subagyo
Reksodipuro, S.H. tanggal 22 Desember 1978. Perusahaan menyelenggarakan usaha
pengelolaan dan penyewaan properti. PT Bumi Daya Plaza memiliki 75% modal saham PIM.
Jumlah aktiva Anak Perusahaan tersebut per 31 Maret 2007 dan 2006 (sebelum eliminasi)
berjumlah Rp15.220.621 dan Rp11.346.813 atau 5,83% dan 4,45% dari jumlah aktiva
konsolidasian.
Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan dalam mata uang asing milik cabang dan Anak
Perusahaan luar negeri Bank Mandiri dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan dasar
sebagai berikut:
(1) Aktiva dan kewajiban, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs tengah yang
diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal neraca.
(2) Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlaku di
bulan yang bersangkutan pada periode pelaporan keuangan.
(3) Akun ekuitas - menggunakan kurs historis.
(4) Laporan arus kas menggunakan kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada
tanggal neraca, kecuali akun-akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsurunsur ekuitas menggunakan kurs historis.
Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “Selisih
Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” pada kelompok Ekuitas
dalam neraca konsolidasian.
18
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
c.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Bank Mandiri menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam Rupiah. Transaksi yang
melibatkan mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal
neraca, semua aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata
uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk tanggal
31 Maret 2007 dan 2006. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibebankan pada laba rugi
tahun berjalan.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai
berikut (nilai penuh):
____ ____
31 Maret 2007
1 Pound Sterling Inggris
1 Euro
1 Dolar Amerika Serikat
100 Yen Jepang
d.
__
17.848
12.148
9.125
7.726
31 Maret 2006
15.740
10.969
9.066
7.702
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Semua transaksi penting dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang
dilakukan atau tidak dilakukan dengan syarat normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak
yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada Catatan 47a. Transaksi
antara Bank Mandiri dengan Badan Usaha Milik Negara dan perusahaan-perusahaan yang
dimiliki/dikendalikan negara, termasuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Unit
Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah (UP3) (institusi yang menggantikan BPPN) dan Lembaga
Penjamin Simpanan (institusi baru yang menggantikan UP3) tidak diperlakukan sebagai
transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
e.
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
f.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call
money, penempatan “fixed term”, deposito berjangka, dan lain-lain.
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga
diterima dimuka. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldonya dikurangi dengan
penyisihan penghapusan.
g.
Surat-surat Berharga
Surat-surat berharga yang dimiliki terdiri dari surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar
uang seperti Sertifikat Bank Indonesia, medium term notes, floating rate notes, promissory notes,
wesel ekspor, surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana,
serta surat-surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek seperti saham dan obligasi.
19
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
g.
Surat-surat Berharga (lanjutan)
Termasuk di dalam surat berharga adalah obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia yang tidak terkait dengan program rekapitalisasi seperti treasury bonds dan obligasi
valuta asing. Obligasi atau surat hutang ini diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam
rangka pengelolaan portofolio surat hutang negara dan diperoleh melalui pasar perdana dan juga
pasar sekunder.
Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aktiva bersih dari
reksadana pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan pada
tanggal neraca dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Penilaian surat berharga didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut:
(1) Surat berharga untuk diperdagangkan disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang
belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar diakui pada laba rugi tahun berjalan.
Pada saat surat berharga untuk diperdagangkan dijual, selisih antara harga penjualan
dengan nilai wajar yang tercatat pada akhir tahun diakui sebagai keuntungan atau kerugian
dari penjualan yang direalisasi.
(2) Surat berharga yang tersedia untuk dijual disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian
yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi tahun
berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian
diakui sebagai laba atau rugi pada saat realisasi.
(3) Surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai perolehan yang
disesuaikan dengan diskonto atau premium yang belum diamortisasi.
Untuk surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai
wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi
di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca, kemudian disesuaikan dengan
biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tersebut. Untuk surat-surat
berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar surat berharga
ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya adalah sama
atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aktiva bersih surat berharga
tersebut. Penurunan nilai wajar permanen atas surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh
tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk sendiri diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek.
Surat-surat berharga disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi penyisihan penghapusan
dan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus.
Surat-surat berharga tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca ketika Bank telah mentransfer
semua risiko signifikan dan imbalan dari surat berharga tersebut.
20
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
h.
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah adalah surat hutang yang diterbitkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia sehubungan dengan program rekapitalisasi bank-bank komersial. Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah dicatat berdasarkan klasifikasi dari obligasi tersebut, dimana
perlakuan akuntansinya adalah sama dengan perlakuan akuntansi untuk surat-surat berharga
seperti dijelaskan pada Catatan 2g di atas, kecuali untuk obligasi lindung nilai yang dicatat pada
nilai yang dihitung berdasarkan nilai tukar Rupiah dengan Dolar Amerika Serikat, sebagaimana
diterbitkan oleh Reuters pada tanggal pelaporan. Laba atau rugi selisih kurs dari indeksasi
obligasi lindung nilai diakui sebagai laba dan rugi tahun berjalan.
Untuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diperdagangkan di pasar keuangan yang
terorganisasi, nilai wajar umumnya dihitung dengan referensi ke nilai pasar penawaran
Bloomberg, atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) pada tanggal pelaporan
neraca. Untuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tidak memiliki nilai penawaran, estimasi
yang wajar atas nilai wajar ditentukan dengan menggunakan pendekatan yield-to-maturity.
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca ketika Bank telah
mentransfer semua risiko signifikan dan imbalan dari obligasi tersebut.
i.
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan adalah tagihan sebagai akibat dari perjanjian
pemberian fasilitas perdagangan kepada debitur yang akan ditagih pada saat jatuh tempo,
dinyatakan sebesar saldo dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
j.
Surat-surat Berharga yang Dibeli/Dijual dengan Janji Dijual/Dibeli Kembali
Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali disajikan sebagai aktiva dalam
neraca konsolidasian sebesar jumlah penjualan kembali dikurangi dengan bunga yang belum
diamortisasi dan penyisihan penghapusan. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali
diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (belum diamortisasi), dan diakui
sebagai pendapatan selama periode sejak surat-surat berharga tersebut dibeli hingga dijual
kembali.
Surat-surat berharga yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali disajikan sebagai kewajiban
dalam neraca konsolidasian sebesar jumlah pembelian kembali, dikurangi dengan bunga dibayar
dimuka yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan
sebagai biaya dibayar dimuka dan diakui sebagai beban selama jangka waktu sejak surat-surat
berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali.
k.
Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif
Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan
perdagangan) dicatat dalam neraca konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar
tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar, kurs Reuters pada tanggal laporan, pricing models
atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) atas instrumen lainnya yang memiliki
keserupaan karakteristik. Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif.
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan
tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung nilai atas arus
kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dan (4) instrumen
perdagangan, sebagai berikut:
21
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
k.
Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif (lanjutan)
1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai
instrumen lindung nilai atas nilai wajar, dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai
wajar aktiva dan kewajiban yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling
hapus dalam periode akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan
terjadinya ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi
tahun berjalan.
2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai
lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya pada bagian
ekuitas secara terpisah. Bagian yang tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba
atau rugi tahun berjalan.
3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas
investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai pendapatan
komprehensif lainnya sebagai bagian dari penyesuaian penjabaran kumulatif dalam ekuitas,
sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung nilai.
4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen
lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen
lindung nilai) diakui sebagai laba atau rugi pada tahun berjalan.
l.
Kredit yang Diberikan
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan
debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu dan tagihan yang
berasal dari transaksi perdagangan yang telah jatuh tempo yang belum diselesaikan dalam
waktu 15 hari.
Saldo kredit yang diberikan disajikan sebesar nilai pokok dikurangi penyisihan penghapusannya.
Kredit sindikasi (kredit dalam rangka pembiayaan bersama) dan penerusan dinyatakan sebesar
saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank dan Anak
Perusahaan.
Di dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan syariah yang terutama terdiri dari piutang
syariah dan pembiayaan musyarakah.
Piutang syariah adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli berdasarkan akad-akad
murabahah, istishna, ijarah, hiwalah, rahn dan qardh.
Pembiayaan musyarakah adalah akad di antara para pemilik modal (mitra musyarakah) yang
menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan dengan
pembagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara
proporsional sesuai dengan kontribusi modal. Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar
saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
Kredit yang dibeli dari BPPN
Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal
27 September 2002 tentang “Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank
dari BPPN” yang berlaku untuk semua pembelian kredit dari BPPN sejak 1 Januari 2002.
22
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
l.
Kredit yang Diberikan (lanjutan)
Kredit yang dibeli dari BPPN (lanjutan)
Selisih antara pokok kredit dan harga pembelian diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan
jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan sebagai penyisihan penghapusan
jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur. Koreksi atas pendapatan yang
ditangguhkan dan penyisihan penghapusan hanya dapat dilakukan apabila Bank telah menerima
pembayaran sebesar harga beli.
Pendapatan dari kredit yang dibeli dari BPPN diakui secara tunai. Jika Bank membuat perjanjian
kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur diakui sebagai pengurang
pokok kredit dan/atau pendapatan bunga sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam
perjanjian kredit baru. Jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur,
penerimaan pembayaran dari debitur harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok
kredit. Kelebihan penerimaan pembayaran dari saldo pokok kredit diakui sebagai pendapatan
bunga.
Bank Indonesia memperbolehkan Bank untuk mengklasifikasikan semua kredit yang dibeli dari
BPPN dalam kategori lancar selama 1 (satu) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Setelah itu,
kredit tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan peraturan normal Bank Indonesia mengenai
klasifikasi kredit.
Bank Indonesia mengharuskan Bank untuk dapat menerima pembayaran kredit sebesar harga
beli dalam waktu maksimum 5 (lima) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Saldo kredit yang
belum dilunasi setelah 5 (lima) tahun harus dihapusbukukan oleh Bank.
Restrukturisasi Kredit yang Diberikan
Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau
instrumen keuangan lainnya dan atau kombinasi dari keduanya.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan
kredit hanya diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah
ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan
sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat
sebelum restrukturisasi.
Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau
instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui hanya apabila nilai wajar
penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk
menjualnya, adalah kurang dari nilai buku kredit yang diberikan.
Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru
dalam rangka restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (deferred
interest income) dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secara
proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat
pembayaran kredit diterima.
m.
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi
Tagihan dan kewajiban akseptasi disajikan sebesar nilai atas letters of credit atau sebesar nilai
realisasi letters of credit yang telah diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan
bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
23
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
n.
Penyertaan Saham
Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik serta
penyertaan sementara pada perusahaan debitur yang timbul akibat konversi kredit yang
diberikan.
Penyertaan saham dengan persentase kepemilikan 20% sampai dengan 50%, kecuali untuk
penyertaan hasil konversi kredit yang diberikan menjadi saham, dicatat dengan metode ekuitas
yaitu penyertaan dicatat sebesar biaya perolehan disesuaikan dengan bagian Bank atas ekuitas
perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan,
dikurangi penyisihan penghapusan.
Penyertaan sementara pada perusahaan debitur hasil dari konversi kredit yang diberikan
menjadi saham dicatat dengan metode biaya, tanpa memperhatikan persentase kepemilikan,
dikurangi penyisihan penghapusan.
Penyertaan saham lainnya dicatat dengan metode biaya yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi
dengan penyisihan penghapusan.
Perubahan nilai investasi pada Anak Perusahaan yang disebabkan terjadinya perubahan nilai
ekuitas Anak Perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dengan Anak
Perusahaan, diakui sebagai bagian dari ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas
Anak Perusahaan”. Akun ini akan diperhitungkan di dalam penentuan laba atau rugi Induk
Perusahaan pada saat pelepasan investasi tersebut (Catatan 31e).
o.
Penyisihan Penghapusan Aktiva dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
Aktiva produktif terdiri atas giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain,
surat-surat berharga, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah, tagihan lainnya - transaksi
perdagangan, surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang
diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham dan komitmen dan kontinjensi yang mempunyai
risiko kredit.
Komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit terdiri atas letters of credit yang tidak
dapat dibatalkan yang masih berjalan, letters of credit yang diterbitkan dengan program
penjaminan Bank Indonesia, garansi yang diterbitkan dalam bentuk standby letters of credit,
bank garansi, risk sharing dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan.
Aktiva non-produktif adalah aset bank yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk
agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank mengklasifikasikan aktiva produktif kedalam
satu dari lima kategori dan aktiva non produktif kedalam satu dari empat kategori. Aktiva
produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian
Khusus”, sedangkan aktiva produktif bermasalah (non-performing) diklasifikasikan kedalam tiga
kategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Kategori untuk aktiva non produktif
terdiri dari “Lancar”, “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”.
24
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
o.
Penyisihan Penghapusan Aktiva dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
(lanjutan)
Pengklasifikasian aktiva produktif dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.
7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum (PBI 7)
sebagaimana telah diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal
30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7. Dalam penerapan PBI 7 tersebut, Bank Mandiri
melakukan klasifikasi aktiva produktif berdasarkan evaluasi atas kinerja debitur, prospek usaha
dan kemampuan membayar kepada Bank.
Kecuali untuk penerapan kualitas untuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening
antar kantor dan suspense account dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
(transaksi rekening administratif), PBI No. 7/2/PBI/2005 mulai berlaku pada tanggal
ditetapkannya dan diterapkannya oleh Bank secara prospektif.
Untuk Bank Syariah, pengklasifikasian aktiva produktif dilakukan berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No. 5/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penjelasan dan Kualitas Aktiva
Produktif Bagi Bank Syariah.
Jumlah minimum penyisihan penghapusan aktiva serta komitmen dan kontinjensi yang memiliki
risiko kredit dihitung dengan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal
20 Januari 2005 (PBI 7) tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang telah diubah dengan
Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas
PBI 7, yang mengatur tingkat penyisihan minimum dari penyisihan penghapusan aktiva serta
estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit.
Pembentukan penyisihan minimum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Penyisihan umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aktiva produktif yang digolongkan
lancar, dikecualikan untuk aktiva produktif dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia dan Surat
Hutang Pemerintah (Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dan Obligasi Pemerintah lainnya)
dan bagian aktiva produktif yang dijamin dengan agunan tunai berupa giro, deposito,
tabungan, setoran jaminan, emas, Sertifikat Bank Indonesia atau Surat Utang Negara,
Jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
standby letter of credit dari prime bank yang diterbitkan sesuai dengan Uniform Customs and
Practice for Documentary Credit (UCP) atau International Standard Practices (ISP) yang
berlaku.
2) Penyisihan khusus, sekurang-kurangnya sebesar:
a. 5% dari aktiva dengan kualitas Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi nilai agunan.
b. 15% dari aktiva dengan kualitas Kurang Lancar setelah dikurangi nilai agunan.
c. 50% dari aktiva dengan kualitas Diragukan setelah dikurangi nilai agunan.
d. 100% dari aktiva dengan kualitas Macet setelah dikurangi nilai agunan.
Adapun penggunaan nilai agunan sebagai faktor pengurang dalam perhitungan penyisihan
penghapusan aktiva diatas hanya dapat dilakukan untuk Aktiva Produktif.
25
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
o.
Penyisihan Penghapusan Aktiva dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
(lanjutan)
Nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan
penghapusan aktiva produktif adalah apabila penilaian agunan dilakukan tidak melampaui
jangka waktu 24 bulan dan untuk penilaian diatas 5 (lima) milyar dilakukan oleh penilai
independen.
Bank dalam melakukan perhitungan penyisihan penghapusan belum memperhitungkan seluruh
agunan yang ada antara lain karena jangka waktu penilaian agunan yang dilakukan telah
melampaui jangka waktu 24 bulan.
Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit disajikan di sisi
kewajiban pada neraca konsolidasian.
Saldo aktiva produktif yang memiliki kualitas macet dihapusbukukan pada saat manajemen Bank
Mandiri dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa aktiva produktif tersebut tidak dapat tertagih.
Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan
penyisihan penghapusan selama tahun berjalan. Jika terdapat kelebihan dari penerimaan pokok,
kelebihannya diakui sebagai pendapatan bunga.
p.
Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali untuk beberapa aktiva tetap yang
digunakan dalam operasi yang telah direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003 berdasarkan
peraturan pemerintah, dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan amortisasi. Kenaikan nilai
aktiva tetap sebagai hasil revaluasi dicatat dalam akun “Selisih Revaluasi Aktiva Tetap” dalam
kelompok ekuitas di neraca.
Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis
lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan
Perlengkapan, peralatan kantor dan perangkat lunak/komputer
Kendaraan bermotor
20
5
5
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian
dari aktiva tetap. Ketika aktiva dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan, akumulasi
biaya perolehan direklasifikasikan ke akun aktiva tetap yang sebenarnya.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya,
sementara itu pemugaran dan penambahan dalam jumlah yang material dikapitalisasi. Pada saat
aktiva tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai buku dan akumulasi penyusutan atau
amortisasi dari aktiva tetap tersebut dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan
dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva” mensyaratkan bahwa nilai tercatat aktiva tetap
dikaji ulang setiap tanggal neraca untuk menilai apakah aktiva tetap tersebut nilai tercatatnya
lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aktiva tetap
tersebut. Jika nilai tercatat aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari
aktiva tetap tersebut, nilai tercatat aktiva tetap harus diturunkan menjadi nilai yang dapat
diperoleh kembali dari aktiva tetap tersebut.
26
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
q.
Agunan yang Diambil Alih
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih
sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan dan disajikan pada “Aktiva Lain-lain“.
Agunan yang diambil alih disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable
value). Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi
dengan estimasi biaya untuk menjual agunan yang diambil alih tersebut. Kelebihan saldo kredit
yang diberikan yang belum dilunasi oleh peminjam diatas nilai dari agunan yang diambil alih,
dibebankan terhadap penyisihan penghapusan kredit yang diberikan. Selisih antara nilai bersih
yang dapat direalisasi dengan hasil penjualan agunan yang diambil alih diakui sebagai
keuntungan/kerugian tahun berjalan pada saat dijual.
Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke
laporan laba rugi tahun berjalan pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat
permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan
kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
r.
Aktiva Lain-lain
Aktiva lain-lain termasuk pendapatan bunga, provisi dan komisi yang masih akan diterima,
tagihan, uang muka pajak, biaya dibayar dimuka, agunan yang diambil alih, properti terbengkalai,
rekening antar kantor dan lain-lain.
s.
Simpanan
Giro merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di
bidang perbankan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau dengan cara
pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan
sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.
Tabungan merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak
di bidang perbankan yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan Anjungan
Tunai Mandiri (ATM) atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMS Banking, Phone Banking
dan Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat
dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya. Tabungan dinyatakan
sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang
bergerak di bidang perbankan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang
bergerak di bidang perbankan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai
dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan.
Sertifikat deposito merupakan deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat
diperdagangkan. Sertifikat deposito dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi dengan bunga
yang belum diamortisasi. Diskon atau perbedaan antara nilai yang diterima sekarang dan nilai
nominal dicatat sebagai bunga yang dibayar dimuka dan diamortisasi selama periode waktu
sertifikat deposito.
27
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
s.
Simpanan (lanjutan)
Termasuk di dalam simpanan adalah simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri
dari:
a. Giro wadiah merupakan giro wadiah yad-dhamanah yakni titipan dana pihak lain dimana
pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus.
b. Investasi tidak terikat dalam bentuk tabungan mudharabah yang merupakan simpanan dana
pihak lain yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank Syariah
Mandiri (BSM) atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui
sebelumnya.
c. Investasi tidak terikat dalam bentuk deposito berjangka mudharabah yang merupakan
simpanan dana pihak lain yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan
BSM atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui
sebelumnya.
t.
Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri,
dalam bentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut
perjanjian kurang dari atau 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Semuanya
dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain.
Di dalam simpanan dari Bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah dan
investasi tidak terikat yang terdiri dari tabungan mudharabah dan deposito berjangka
mudharabah.
u.
Surat-surat Berharga yang Diterbitkan
Surat-surat berharga yang diterbitkan oleh Bank termasuk floating rate notes, medium term notes
dan travelers’ cheques dicatat sebesar nilai nominal. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia,
simpanan dari bank lain dengan jangka waktu lebih dari 90 hari juga disajikan sebagai surat
berharga yang diterbitkan. Premi atau diskonto yang timbul dari penerbitan floating rate notes
dan medium term notes diakui sebagai pendapatan/beban yang ditangguhkan dan diamortisasi
selama periode surat berharga.
v.
Taksiran Pajak Penghasilan
Bank dan Anak Perusahaan menerapkan metode kewajiban (liability method) untuk menentukan
beban pajak penghasilan. Menurut metode kewajiban, aktiva dan hutang pajak tangguhan diakui
untuk semua perbedaan temporer antara nilai aktiva dan kewajiban yang tercatat di neraca
dengan dasar pengenaan pajak atas aktiva dan kewajiban tersebut pada setiap tanggal
pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang
seperti rugi menurut pajak yang belum digunakan apabila besar kemungkinan bahwa manfaat
tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang.
Aktiva dan hutang pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan
akan diterapkan pada periode aktiva atau kewajiban tersebut direalisasi atau diselesaikan,
berdasarkan tarif pajak (dan peraturan-peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansi
telah berlaku pada tanggal neraca.
Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila
diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan
dan atau banding tersebut diterima.
28
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
v.
Taksiran Pajak Penghasilan (lanjutan)
Taksiran pajak penghasilan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dihitung untuk masing-masing
perusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aktiva pajak kini (current tax assets) dan kewajiban
pajak kini (current tax liabilities) untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam
laporan keuangan konsolidasian. Aktiva pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi
dengan kewajiban pajak tangguhan di neraca konsolidasian.
w.
Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan bunga
yang berasal dari aktiva produktif bermasalah (non-performing) tidak diakui, kecuali pada saat
pembayaran tunai diterima. Pada saat kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai nonperforming, pendapatan bunga yang telah diakui tapi belum diterima harus dibatalkan sebagai
pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan
kontinjensi.
Seluruh penerimaan pembayaran yang berhubungan dengan kredit yang diberikan dengan
kolektibilitas diragukan dan macet, harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang terhadap
pokok kredit yang diberikan. Kelebihan penerimaan pembayaran atas pokok kredit yang
diberikan harus diakui sebagai pendapatan bunga.
Pendapatan bunga dari kredit yang direstrukturisasi hanya dapat diakui apabila telah diterima
secara tunai sebelum kualitas kredit menjadi lancar sebagaimana diatur di dalam Peraturan
Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva
Bank Umum.
Pendapatan bunga yang masih harus diterima atas aktiva non-performing Bank Mandiri dan
Anak Perusahaan diperlakukan sebagai akun-akun di luar neraca (off-balance sheet) dan
dilaporkan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
Didalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban berdasarkan prinsip
syariah. Pendapatan syariah terdiri dari pendapatan dari transaksi murabahah, istishna, ijarah
dan pendapatan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Pendapatan dari
transaksi murabahah dan ijarah diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari
transaksi istishna dan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat
angsuran diterima secara tunai. Beban berdasarkan prinsip syariah terdiri dari beban bagi hasil
mudharabah dan beban bonus wadiah.
x.
Pendapatan Provisi dan Komisi
Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan
kegiatan perkreditan dan/atau yang mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan
diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Untuk kredit yang
diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang
belum diamortisasi, diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan
komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu
tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.
29
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
y.
Manfaat yang Diberikan Kepada Karyawan
Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menerbitkan Revisi atas PSAK No. 24
mengenai “Imbalan Kerja” menggantikan PSAK No. 24. Revisi PSAK ini adalah mengenai
pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan atas imbalan kerja. Jumlah estimasi kewajiban
didasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh aktuaris independen sesuai dengan Undangundang No. 13 Tahun 2003.
Bank Mandiri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang pesertanya adalah pegawai
aktif Bank Mandiri sejak tanggal 1 Agustus 1999, serta program pensiun manfaat pasti yang
berasal dari masing-masing dana pensiun Bank Peserta Penggabungan.
Bank Mandiri mengakui penyisihan uang penghargaan terhadap pegawai berdasarkan Undangundang Tenaga Kerja No. 13/2003 (UU No. 13/2003) tanggal 25 Maret 2003 terutama ketentuan
yang mengatur mengenai penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang
Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Rugi di perusahaan.
Penyisihan tersebut dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh
karyawan dari Program Pensiun pada usia pensiun normal dengan manfaat yang akan diterima
berdasarkan UU No. 13/2003 setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil
investasinya. Apabila manfaat pensiun lebih kecil dari pada manfaat menurut UU No. 13/2003,
maka Bank harus membayar kekurangan tersebut. Penyisihan yang telah dibentuk berdasarkan
hasil penilaian dari aktuaria independen. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai
penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang
belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar
diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut (sebelum dikurangi
aktiva program) dan 10% dari nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Besarnya
keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut, diakui selama rata-rata sisa masa kerja dari para
pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu terjadi ketika Bank memperkenalkan program
imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada. Biaya
jasa lalu diakui selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau
vested.
z.
Opsi Saham
Bank telah memberikan opsi saham kepada Direksi dan Manajemen Senior untuk posisi dan
kriteria tertentu dalam Program Management Stock Option Plan (MSOP). Jumlah biaya
kompensasi saham dihitung pada tanggal diberikannya opsi saham dengan menggunakan nilai
wajar dari opsi saham tersebut dan diakui sebagai bagian dari akun “Biaya Gaji dan Tunjangan
Pegawai” selama periode opsi saham berdasarkan program hak bertingkat (graded vesting).
Akumulasi biaya kompensasi saham diakui sebagai Opsi Saham pada akun Ekuitas.
Nilai wajar dari opsi saham tersebut ditentukan berdasarkan pada laporan hasil penilaian
aktuaria independen dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes.
aa. Laba per Saham
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang
saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun berjalan.
30
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
aa. Laba per Saham (lanjutan)
Laba bersih yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing sejumlah Rp1.026.402 dan Rp510.042.
Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham beredar yang digunakan sebagai pembagi dalam
menghitung laba per saham dasar pada tanggal 31 Maret 2007 dan 2006, masing-masing adalah
20.631.530.565 lembar saham dan 20.286.203.742 lembar saham. Jumlah rata-rata tertimbang
lembar saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar per 31 Maret 2007 telah
disesuaikan dengan perubahan jumlah saham yang beredar akibat konversi opsi saham
(Catatan 32).
Laba per saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap
jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua opsi
saham dilaksanakan pada saat penerbitan (Catatan 31a dan 32).
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan dalam menghitung laba per
saham dilusian per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah 20.672.987.088 lembar
saham dan 20.437.686.346 lembar saham.
31 Maret 2007
31 Maret 2006
Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham – Dasar
Penyesuaian atas efek berpotensi saham biasa:
MSOP tahap I
MSOP tahap II
MSOP tahap III
20.631.530.565
20.286.203.742
8.951.974
1.023.766
31.480.783
52.991.322
98.491.282
-
Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham – Dilusian
20.672.987.088
20.437.686.346
ab. Informasi Segmen
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan jenis usaha
(segmen primer) dan daerah geografis (segmen sekunder). Segmen primer dibagi ke dalam
segmen-segmen usaha berikut: perbankan, perbankan Syariah, sekuritas, asuransi dan lainnya,
sedangkan segmen sekunder dibagi ke dalam Indonesia, Asia, Eropa Barat dan Pasific
(Cayman) dan atau lainnya.
ac. Penggunaan Estimasi
Dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum, manajemen telah menggunakan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi
jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Adanya unsur ketidakpastian
yang melekat dalam melakukan estimasi dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang
dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan.
ad. Reklasifikasi akun
Beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasian per 31 Maret 2006 telah direklasifikasi
agar sesuai dengan penyajian akun-akun pada laporan keuangan konsolidasian per 31 Maret
2007 sebagai berikut:
31
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
ad. Reklasifikasi akun (lanjutan)
31 Maret 2006
Deskripsi Akun
Selisih Revaluasi Aktiva Tetap
Hak minoritas atas Aktiva
Bersih Anak Perusahaan
yang Dikonsolidasi
Selisih Transaksi Perubahan
Ekuitas Anak Perusahaan
Pendapatan bunga
Keuntungan dari penjualan
Surat-surat Berharga dan
Obligasi Rekapitalisasi
Pemerintah
3.
Dilaporkan
sebelumnya
3.056.724
4.580
Dilaporkan
saat ini
Reklasifikasi
(9.788)
324
3.046.936
4.904
(11.359)
6.356.416
9.464
116.421
(1.895)
6.472.837
281.667
(116.421)
165.246
GIRO PADA BANK INDONESIA
2007
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
2006
18.822.627
1.026.026
21.001.681
1.204.729
19.848.653
22.206.410
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari
Bank Indonesia per 31 Maret 2007 sebesar 11% dan 3% (2006: 11% dan 3%), masing-masing untuk
giro Rupiah dan Dolar Amerika Serikat.
Realisasi giro wajib minimum untuk rekening Rupiah dan Dolar Amerika Serikat (Bank Mandiri saja)
per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah:
2007
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
4.
11,15%
3,01%
2006
12,12%
3,01%
GIRO PADA BANK LAIN
a. Berdasarkan Mata Uang:
2007
2006
Rupiah
Mata uang asing
88.569
728.706
6.164
665.988
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan Penghapusan
817.275
(13.064)
672.152
(6.317)
804.211
665.835
b. Berdasarkan Kolektibilitas:
Per 31 Maret 2007 dan 2006, semua giro pada bank lain diklasifikasikan lancar.
32
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
4.
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)
c. Berdasarkan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
Per 31 Maret 2007 dan 2006, giro pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa masingmasing sebesar RpNihil dan Rp78 (Catatan 47a).
d. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
1,00%
0,50%
2006
0,58%
0,23%
e. Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
2007
2006
Saldo awal periode
Penyisihan/(pembalikan) selama periode berjalan (Catatan 36)
Lain-lain *)
11.149
2.560
(645)
7.725
(840)
(568)
Saldo akhir periode
13.064
6.317
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain yang
dibentuk telah memadai.
5.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Jatuh Tempo dan Kolektibilitas:
2007
Jatuh
Tempo
Rupiah:
Call Money
< 1 bln
Lancar
3.524.000
Penempatan “Fixed-Term”
> 1 bln < 3 bln
> 6 bln < 12 bln
212.057
180.053
Deposito Berjangka
< 1 bln
> 1 bln < 3 bln
> 6 bln < 12 bln
27.625
10.750
5.000
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:
Call Money
Penempatan “Fixed-Term”
Deposito Berjangka
3.959.485
< 1 bln
< 1 bln
> 6 bln < 12 bln
< 1 bln
Jumlah Mata Uang Asing
4.572.650
3.715.587
440
255.325
8.544.002
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan Penghapusan
12.503.487
(129.673)
12.373.814
33
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
5.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)
a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Jatuh Tempo dan Kolektibilitas (lanjutan):
2006
Jatuh
Tempo
Lancar
Rupiah:
Call Money
< 1 bln
2.285.574
Penempatan “Fixed-Term”
> 1 bln < 3 bln
85.986
Deposito Berjangka
< 1 bln
> 3 bln < 6 bln
> 6 bln < 12 bln
17.120
8.000
5.000
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:
Call Money
Penempatan “Fixed-Term”
2.401.680
< 1 bln
> 6 bln < 12 bln
12.309.438
421
< 1 bln
> 1 bln < 3 bln
838.148
226.637
Jumlah Mata Uang Asing
13.374.644
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan Penghapusan
15.776.324
(155.359)
15.620.965
b. Bank Mandiri memiliki penempatan pada bank lain yang mempunyai hubungan istimewa per
31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp200.000 dan RpNihil (Catatan 47a).
c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
11,03%
4,15%
2006
11,59%
4,36%
d. Per 31 Maret 2007 dan 2006, tidak terdapat penempatan pada bank lain yang digunakan sebagai
jaminan.
34
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
5.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)
e. Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:
2007
Saldo awal periode
Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 36)
Lain-lain *)
97.981
33.065
(1.373)
Saldo akhir periode
129.673
2006
154.871
12.161
(11.673)
155.359
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain
yang dibentuk telah memadai.
6.
SURAT-SURAT BERHARGA
a. Berdasarkan Tujuan dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
2007
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a):
Diperdagangkan
Tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pihak ketiga:
Diperdagangkan
Tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo
Jumlah
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi
Kerugian yang belum direalisasi dari
penurunan nilai surat-surat berharga
Penyisihan penghapusan
35
2006
844.056
389.325
112.000
195.668
285.931
258.623
1.345.381
740.222
9.992.786
2.588.947
2.905.061
7.028.696
2.250.429
2.005.881
15.486.794
11.285.006
16.832.175
12.025.228
(5.912)
(7.829)
(11.963)
(1.154.918)
(39.326)
(1.107.731)
15.659.382
10.870.342
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan)
b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas:
2007
Nilai
Perolehan/
Nilai
Nominal *)
Rupiah:
Diperdagangkan
Sertifikat Bank Indonesia
Obligasi
Medium Term Notes
Saham
Investasi pada unit-unit reksa dana
Premi/
Keuntungan/
(Diskonto)
(Kerugian)
yang Belum yang Belum
Diamortisasi Direalisasi
Lancar
Nilai Wajar/Nilai Buku **)
Kurang
Lancar
Macet
Jumlah
9.683.854
940.780
54.900
31.121
24.390
-
21.760
5.776
102
(128)
9.705.614
946.253
54.900
31.223
24.262
-
303
-
9.705.614
946.556
54.900
31.223
24.262
10.735.045
-
27.510
10.762.252
-
303
10.762.555
1.397.000
704.838
506.200
-
(30.559)
(10.944)
1.397.000
664.279
495.256
-
10.000
-
1.397.000
674.279
495.256
2.608.038
-
(41.503)
2.556.535
-
10.000
2.566.535
1.018.809
119.082
7.500
2.000
-
-
119.082
7.500
2.000
-
1.018.809
-
1.018.809
119.082
7.500
2.000
1.147.391
-
-
128.582
-
1.018.809
1.147.391
14.490.474
-
(13.993)
13.447.369
-
1.029.112
14.476.481
Mata uang asing:
Diperdagangkan
Obligasi
101.797
-
(330)
101.467
-
-
101.467
Tersedia untuk dijual
Wesel ekspor
Obligasi
Floating rate notes
Promissory notes
184.463
94.275
63.495
28.001
-
317
(320)
2.363
184.463
94.592
63.175
30.364
-
-
184.463
94.592
63.175
30.364
370.234
-
2.360
372.594
-
-
372.594
Tersedia untuk dijual
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
Obligasi
Obligasi Mudharabah sesuai Syariah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi wajib konversi
Wesel ekspor
Investasi pada unit-unit reksa dana
Obligasi
Jumlah Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Wesel ekspor
Obligasi
Treasury bills
Floating rate notes
Jumlah mata uang asing
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
1.436.897
209.875
122.523
100.375
2.669
(8.576)
(5)
-
1.408.352
212.544
113.947
100.370
-
28.545
-
1.436.897
212.544
113.947
100.370
1.869.670
(5.912)
-
1.835.213
-
28.545
1.863.758
2.341.701
(5.912)
2.030
2.309.274
-
28.545
2.337.819
16.832.175
(5.912)
(11.963)
15.756.643
(57.564)
-
1.057.657
(1.097.354)
15.699.079
-
(39.697)
*) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal.
**) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.
36
16.814.300
(1.154.918)
15.659.382
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan)
b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan):
2006
Nilai
Perolehan/
Nilai
Nominal *)
Rupiah:
Diperdagangkan
Sertifikat Bank Indonesia
Obligasi
Medium Term Notes
Saham
Tersedia untuk dijual
Obligasi
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
Obligasi Mudharabah sesuai Syariah
Medium Term Notes
Investasi pada unit-unit reksa dana
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi wajib konversi
Wesel ekspor
Investasi pada unit-unit reksa dana
Obligasi
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:
Diperdagangkan
Obligasi
Tersedia untuk dijual
Floating rate notes
Wesel ekspor
Promissory notes
Obligasi
Dimiliki hingga jatuh tempo
Wesel ekspor
Obligasi
Treasury bills
Floating rate notes
Jumlah mata uang asing
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Premi/
Keuntungan/
(Diskonto)
(Kerugian)
yang Belum yang Belum
Diamortisasi Direalisasi
Lancar
Nilai Wajar/Nilai Buku **)
Kurang
Lancar
Macet
Jumlah
6.625.815
378.619
113.900
19.475
-
27.359
(4.011)
(617)
6.653.174
374.608
113.900
18.858
-
-
6.653.174
374.608
113.900
18.858
7.137.809
-
22.731
7.160.540
-
-
7.160.540
1.036.426
684.000
457.535
90.000
1.000
-
(64.216)
-
962.210
684.000
457.535
90.000
1.000
-
10.000
-
972.210
684.000
457.535
90.000
1.000
2.268.961
-
(64.216)
2.194.745
-
10.000
2.204.745
1.018.809
17.631
13.838
2.000
-
-
17.631
13.838
2.000
-
1.018.809
-
1.018.809
17.631
13.838
2.000
1.052.278
-
-
33.469
-
1.018.809
1.052.278
10.459.048
-
(41.485)
9.388.754
-
1.028.809
10.417.563
86.555
-
(741)
85.814
-
-
85.814
145.048
58.383
45.939
18.029
-
230
2.732
(62)
145.278
58.383
48.671
17.967
-
-
145.278
58.383
48.671
17.967
267.399
-
2.900
270.299
-
-
270.299
716.257
349.038
119.734
27.197
1.979
(9.793)
(15)
-
615.763
351.017
109.941
27.182
64.276
-
36.218
-
716.257
351.017
109.941
27.182
1.212.226
(7.829)
-
1.103.903
64.276
36.218
1.204.397
1.566.180
(7.829)
2.159
1.460.016
64.276
36.218
1.560.510
12.025.228
(7.829)
(39.326)
10.848.770
(28.099)
64.276
(14.605)
10.820.671
49.671
*) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal.
**) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.
37
1.065.027
(1.065.027)
-
11.978.073
(1.107.731)
10.870.342
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan)
c. Berdasarkan Sisa Umur Hingga Jatuh Tempo:
2007
2006
9.816.354
1.731.799
2.144.371
246.796
551.154
34.312
8.661.654
1.462.046
262.549
38.487
14.490.474
10.459.048
Mata uang asing:
Kurang dari 1 tahun
1 - 5 tahun
5 - 10 tahun
> 10 tahun
69.155
1.966.975
124.399
181.172
995.325
385.901
90.655
94.299
Jumlah mata uang asing
2.341.701
1.566.180
16.832.175
12.025.228
Rupiah:
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo
Kurang dari 1 tahun
1 - 5 tahun
5 - 10 tahun
> 10 tahun
Jumlah Rupiah
Jumlah
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi
Kerugian yang belum direalisasi dari
penurunan nilai surat-surat berharga
Penyisihan penghapusan
(5.912)
(7.829)
(11.963)
(1.154.918)
(39.326)
(1.107.731)
15.659.382
10.870.342
d. Berdasarkan Golongan Penerbit:
2007
2006
Bank
Pemerintah
Perusahaan lain
13.091.790
1.309.821
2.430.564
8.363.195
706.462
2.955.571
Jumlah
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi
Kerugian yang belum direalisasi dari
penurunan nilai surat-surat berharga
Penyisihan penghapusan
16.832.175
12.025.228
38
(5.912)
(7.829)
(11.963)
(1.154.918)
(39.326)
(1.107.731)
15.659.382
10.870.342
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan)
e. Rincian Obligasi Berdasarkan Peringkat:
Peringkat *)
Lembaga
Pemeringkat
Nilai Wajar/Nilai Buku **)
2007
2006
2007
2006
Beragam
Beragam
Beragam
946.556
374.608
Pefindo
Beragam
idBBB
Beragam
idBBB
Beragam
125.000
549.279
117.894
854.316
Beragam
Beragam
Beragam
495.256
457.535
1.169.535
1.429.745
1.018.809
2.000
1.018.809
2.000
1.020.809
1.020.809
3.136.900
2.825.162
Rupiah
Diperdagangkan
Obligasi
Tersedia untuk dijual
Obligasi
PT Tunas Baru Lampung Tbk.
Lain-lain
Obligasi Mudharabah
sesuai Syariah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi wajib konversi
PT Garuda Indonesia
Obligasi
Beragam
Beragam
Beragam
Jumlah Rupiah
Mata uang asing
Diperdagangkan
Obligasi
Beragam
Beragam
Beragam
101.467
85.814
Tersedia untuk dijual
Obligasi
Beragam
Beragam
Beragam
94.592
17.967
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi
Republik Indonesia
Lain-Lain
S&P
Beragam
B+
Beragam
B+
Beragam
18.229
194.315
153.573
197.444
212.544
351.017
408.603
454.798
Jumlah mata uang asing
*)
Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat yang diakui
Bank Indonesia seperti Pemeringkat Efek Indonesia, Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.
**) Surat berharga dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.
f. Tingkat Suku Bunga Rata-Rata per Tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
10,08%
7,63%
39
2006
9,37%
8,89%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan)
g. Mutasi Penyisihan Penghapusan Surat-surat Berharga:
2007
2006
Saldo awal periode
(Pembalikan)/penyisihan selama periode berjalan (Catatan 36)
Penerimaan kembali setelah dihapusbukukan
Lain-lain *)
1.145.838
10.973
(1.893)
1.209.034
(90.008)
(11.295)
Saldo akhir periode
1.154.918
1.107.731
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan surat-surat berharga yang dibentuk
telah memadai.
7.
OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH
Akun ini terdiri dari obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah sehubungan dengan Program
Rekapitalisasi Bank Umum yang diperoleh Bank Mandiri dari pasar primer dan sekunder dengan
rincian sebagai berikut:
2007
Diperdagangkan, nilai wajar
Tersedia untuk dijual, nilai wajar
Dimiliki hingga jatuh tempo, nilai perolehan
2006
890.308
28.644.304
61.094.598
2.210.630
28.920.070
61.094.598
90.629.210
92.225.298
Berdasarkan jatuh temponya, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah adalah sebagai berikut:
2007
Diperdagangkan:
Kurang dari 1 tahun
1 - 5 tahun
5 - 10 tahun
Tersedia untuk dijual:
Kurang dari 1 tahun
1 - 5 tahun
5 - 10 tahun
Lebih dari 10 tahun
Dimiliki hingga jatuh tempo:
1 - 5 tahun
5 - 10 tahun
Lebih dari 10 tahun
40
2006
220.760
29.999
639.549
1.348.213
258.804
603.613
890.308
2.210.630
769.728
301.843
14.957.602
12.615.131
1.473.488
13.628.530
13.818.052
28.644.304
28.920.070
1.350.000
12.388.900
47.355.698
1.350.000
1.506.019
58.238.579
61.094.598
61.094.598
90.629.210
92.225.298
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
7.
OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH (lanjutan)
Rincian Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah adalah sebagai berikut:
2007
Diperdagangkan
Nominal
Obligasi suku
bunga tetap
Obligasi suku bunga
mengambang
Tingkat
suku bunga
per tahun
Nilai wajar
Tanggal
jatuh tempo
Frekuensi
pembayaran bunga
698.606
14,00%15,58%
860.309
15/06/200915/12/2013
6 bulan
30.000
SBI 3 bulan
29.999
25/06/2011
3 bulan
728.606
890.308
Tersedia untuk dijual
Nominal
Obligasi suku
bunga tetap
Obligasi suku bunga
mengambang
Tingkat
suku bunga
per tahun
Tanggal
jatuh tempo
Nilai wajar
Frekuensi
pembayaran bunga
1.682.571
13,18%15,58%
2.063.470
15/11/201015/12/2013
6 bulan
26.607.428
SBI 3 bulan
26.580.834
25/01/200825/07/2020
3 bulan
28.289.999
28.644.304
Dimiliki hingga jatuh tempo
Tingkat suku
bunga per tahun
Nominal
Tanggal
jatuh tempo
Frekuensi
pembayaran bunga
Obligasi suku bunga
tetap
1.350.000
13,15%
15/03/2010
6 bulan
Obligasi suku bunga
mengambang
59.744.598
SBI 3 bulan
25/12/201425/07/2020
3 bulan
61.094.598
2006
Diperdagangkan
Nominal
Obligasi suku
bunga tetap
Obligasi suku bunga
mengambang
519.106
1.636.361
Tingkat
suku bunga
per tahun
12,25%14,28%
SBI 3 bulan
2.155.467
Tanggal
jatuh tempo
Frekuensi
pembayaran bunga
574.425
15/07/200715/12/2013
6 bulan
1.636.205
25/10/200625/06/2011
3 bulan
Nilai wajar
2.210.630
41
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
7.
OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH (lanjutan)
2006 (lanjutan)
Tersedia untuk dijual
Tingkat
suku bunga
per tahun
Nominal
Obligasi suku
bunga tetap
Obligasi suku bunga
mengambang
Tanggal
jatuh tempo
Nilai wajar
Frekuensi
pembayaran bunga
1.777.659
14,00%15,58%
1.939.057
15/06/200915/12/2013
6 bulan
27.257.428
SBI 3 bulan
26.981.013
25/09/200725/07/2020
3 bulan
29.035.087
28.920.070
Dimiliki hingga jatuh tempo
Nominal
Obligasi suku bunga
tetap
Obligasi suku bunga
mengambang
Tingkat suku
bunga per tahun
_______________
Tanggal
Frekuensi
jatuh tempo
pembayaran bunga
_______________
1.350.000
13,15%
15/03/2010
6 bulan
59.744.598
SBI 3 bulan
25/12/201425/07/2020
3 bulan
61.094.598
Berikut adalah informasi penting mengenai Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah:
2007
Per 31 Maret 2007, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal sebesar
Rp3.166.229 telah dijual kepada pihak ketiga dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 22).
Kepemilikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan nilai nominal sebesar Rp1.926.843 secara
legal telah dialihkan kepada bank counterpart berkaitan dengan transaksi Callable Parallel Deposits
(Catatan 21) dan Callable Zero Coupon Deposits. Oleh karena secara substansi risiko signifikan dan
manfaat kepemilikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum dialihkan kepada bank
counterpart, Bank masih mengakui Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut dalam neraca.
Bank melakukan dua transaksi Callable Zero Coupon Deposits dengan bank counterpart yang
berkaitan dengan kontrak pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Kontrak dimulai pada saat
Bank melakukan pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah kepada bank counterpart dan
menerima dana hasil pengalihan tersebut dalam Rupiah. Sebagian dari dana hasil pengalihan
tersebut sejumlah Rp974.666 ditempatkan kembali ke bank counterpart dalam bentuk Callable Zero
Coupon Deposits.
Ringkasan dari kontrak callable zero coupon deposits adalah sebagai berikut:
Deposito
Rupiah
Rupiah
Tanggal
Efektif
29 Juli 2004
8 April 2005
Tanggal Jatuh
Tempo
20 Juni 2013
20 Desember 2013
42
Nilai Deposito
Awal
359.666
615.000
Nilai Deposito
Akhir
1.000.000
1.514.470
Suku Bunga
Efektif
12,18%
10,90%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
7.
OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH (lanjutan)
2007 (lanjutan)
Dana yang ditempatkan sebagai deposito di atas berasal dari sebagian dana yang diterima dari
pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke bank counterpart.
Bunga deposito tersebut diatas sama dengan yield dari Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah pada saat
dialihkan ke bank counterpart.
Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awal perjanjian
dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah pada setiap tanggal redemption setiap tahunnya.
Apabila terjadi trigger events, yaitu gagal bayar (default) atau restrukturisasi Obligasi Rekapitalisasi
Pemerintah oleh Pemerintah Indonesia sehubungan dengan pembayaran pokok atau bunga, bank
counterpart dapat mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut yang telah dialihkan
kepada Bank sebagai penyelesaian (settlement) atas transaksi callable zero coupon deposits.
Dalam neraca Bank Mandiri per 31 Maret 2007, Bank belum mengalihkan dan masih menanggung
risiko signifikan dan manfaat Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut, Bank masih mengakui
penempatan deposito tersebut di neraca sebagai Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah.
2006
Per 31 Maret 2006, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal sebesar
Rp1.539.039 telah dijual kepada pihak ketiga dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 22).
8.
TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN
a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
2007
2006
Rupiah:
Pihak ketiga
Usance L/C Payable at Sight
Lain-lain
776.960
194.124
549.791
149.508
Jumlah Rupiah
971.084
699.299
77.368
32.856
898.049
683.592
1.599.890
721.604
1.581.641
2.321.494
Jumlah Mata Uang Asing
1.659.009
2.354.350
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2.630.093
(821.167)
3.053.649
(937.337)
1.808.926
2.116.312
Mata uang asing:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Lain-lain
Pihak ketiga
Usance L/C Payable at Sight
Lain-lain
43
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
8.
TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN (lanjutan)
b. Berdasarkan Kolektibilitas:
2007
2006
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
1.341.213
536.527
1.601
750.752
1.211.060
218.375
778.847
95.772
749.595
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2.630.093
(821.167)
3.053.649
(937.337)
1.808.926
2.116.312
2007
2006
c. Berdasarkan Jatuh Tempo:
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
352.597
201.416
417.071
328.376
154.908
216.015
Jumlah Rupiah
971.084
699.299
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Lebih dari 12 bulan
903.096
383.614
371.555
744
1.145.144
626.257
563.194
19.755
-
Jumlah mata uang asing
1.659.009
2.354.350
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2.630.093
(821.167)
3.053.649
(937.337)
1.808.926
2.116.312
d. Mutasi Penyisihan Penghapusan Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan:
2007
2006
Saldo awal periode
(Pembalikan)/penyisihan selama periode berjalan (Catatan 36)
Lain-lain *)
812.247
25
8.895
1.101.415
(81.588)
(82.490)
Saldo akhir periode
821.167
937.337
*)Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Jumlah minimum penyisihan penghapusan tagihan lainnya - transaksi perdagangan, berdasarkan
peraturan Bank Indonesia per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp791.230 dan
Rp937.337.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan lainnya - transaksi
perdagangan telah memadai.
44
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
9.
SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
a. Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
2007
Tanggal
Dimulai
Jenis Efek
Tanggal
Jatuh Tempo
Pendapatan
Bunga Belum
Direalisasi
Nilai Jual
Kembali
Nilai
Bersih
Rupiah
Saham
Saham
Saham
Saham
Saham
Saham
Saham
Saham
Obligasi
Obligasi FR0025
Obligasi FR0026
Obligasi FR0025
Obligasi FR0024
Obligasi FR0023
Obligasi FR0023
10/10/2006
20/10/2006
20/10/2006
16/11/2006
09/03/2007
13/03/2007
26/03/2007
27/03/2007
27/03/2007
14/03/2007
14/03/2007
23/03/2007
23/03/2007
16/02/2007
16/02/2007
10/04/2007
18/04/2007
18/04/2007
15/05/2007
22/08/2007
11/06/2007
26/04/2007
27/04/2007
29/05/2007
12/06/2007
12/06/2007
21/06/2007
21/06/2007
16/05/2007
16/05/2007
46.141
163.875
54.625
38.413
49.046
52.000
151.808
101.206
16.761
2.826
2.844
488
2.172
7.364
22.091
711.660
1.383
461
853
3.510
1.600
453
71
71
14
61
90
269
8.836
Penyisihan penghapusan
Jumlah
46.141
162.492
54.164
37.560
45.536
50.400
151.808
101.206
16.308
2.755
2.773
474
2.111
7.274
21.822
702.824
(8.600)
694.224
2006
Jenis Efek
Tanggal
Dimulai
Tanggal
Jatuh Tempo
06/03/2006
27/01/2006
24/03/2006
02/03/2006
24/03/2006
24/08/2006
27/04/2006
25/09/2006
30/08/2006
25/09/2006
Pendapatan
Bunga Belum
Direalisasi
Nilai Jual
Kembali
Nilai
Bersih
Rupiah
Saham
Saham
Obligasi FR26
Saham
Obligasi FR25
Jumlah
54.513
104.750
2.721
54.750
2.689
219.423
3.853
1.425
54
3.989
65
9.386
50.660
103.325
2.667
50.761
2.624
210.037
b. Mutasi penyisihan penghapusan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali:
2007
2006
Saldo awal periode
8.600
-
Saldo akhir periode
8.600
-
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF
Ikhtisar transaksi derivatif per 31 Maret 2007 adalah sebagai berikut:
Transaksi
Nilai wajar
(Catatan 2k)
Nilai kontrak
Tagihan
derivatif
Kewajiban
derivatif
Pihak ketiga
Terkait Nilai Tukar
1. Kontrak berjangka - beli
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
2. Kontrak berjangka - jual
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
683.767
164.919
681.496
167.126
652
2.955
2.923
748
36.250
94.153
36.167
94.371
108
216
25
434
45
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)
2007 (lanjutan)
Transaksi
Terkait Nilai Tukar (lanjutan)
3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
5. Option Buy
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
6. Option Sell
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
Terkait Suku Bunga
1. Swap - suku bunga
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
2. Forward Rate Agreement
Dolar Amerika Serikat
Nilai wajar
(Catatan 2k)
Nilai kontrak
Tagihan
derivatif
Kewajiban
derivatif
5.101.694
97.395
5.088.734
98.445
1.271
1.197
14.231
147
8.256.899
15.624
7.901.967
15.756
372.809
25
17.877
157
-
913
2.511
237
486
414
747
-
774
2.225
464
831
98
256
-
43.073
9.594
-
43.073
9.594
-
1.037
699
338
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
381.950
(4.172)
91.062
-
377.778
91.062
Swap Suku Bunga
Pada tanggal 17 April 2003, Bank Mandiri menandatangani perjanjian swap suku bunga dengan bank
- bank counterpart dengan nilai nominal masing-masing sebesar US$125.000.000 (nilai penuh) dan
US$175.000.000 (nilai penuh). Transaksi yang mendasari perjanjian ini adalah penerbitan Medium
Term Notes (MTN) dengan nilai nominal sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) pada bulan April
2003 (Catatan 24). Berdasarkan transaksi ini, Bank menerima pembayaran dengan bunga tetap
enam bulanan sebesar 7,00% per tahun dan membayar kepada masing-masing counterparty dengan
suku bunga mengambang sebesar LIBOR 6 bulan + 3,37% per tahun hingga tanggal jatuh tempo
kedua transaksi pada tanggal 22 April 2008. Suku bunga LIBOR 6 bulan tersebut ditentukan pada
akhir periode bunga (in arrears). Kedua transaksi tersebut dianggap sebagai transaksi lindung nilai
untuk tujuan akuntansi.
Latar belakang dan tujuan dari penerbitan instrumen lindung nilai ini adalah untuk pengelolaan risiko
suku bunga, dimana posisi positif interest rate gap dalam mata uang asing Bank Mandiri berisiko
terhadap tren penurunan tingkat suku bunga yang diprediksikan pada waktu itu tetap berlangsung
dalam rentang waktu 5 (lima) tahun ke depan. Bank memutuskan untuk mengkonversi biaya bunga
tetap dari MTN menjadi biaya bunga mengambang agar risiko penurunan pendapatan bunga bersih
dapat diminimalkan. Per 31 Maret 2007 dan 2006 kerugian perhitungan nilai wajar yang diperoleh
dari instrumen lindung nilai sebesar masing-masing (Rp39.038) dan (Rp107.719) telah di-off-set
dengan keuntungan akibat penurunan nilai wajar dari MTN yang dilindungi nilai (Catatan 24).
46
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)
Swap Suku Bunga (lanjutan)
Bank Mandiri menandatangani perjanjian swap suku bunga dengan nilai nominal sebesar
US$125.000.000 (nilai penuh) dengan bank counterpart di bulan Agustus 2002. Transaksi yang
mendasari perjanjian ini adalah surat hutang subordinasi bersuku bunga tetap sebesar
US$125.000.000 (nilai penuh) yang diterbitkan pada tahun 2002 (Catatan 29). Berdasarkan transaksi
swap suku bunga ini, Bank menerima pembayaran dengan suku bunga tetap enam bulanan sebesar
10,625% per tahun dan membayar dengan suku bunga mengambang enam bulanan sebesar LIBOR
6 bulan + 6,19% per tahun selama jangka waktu lima tahun. Suku bunga LIBOR 6 bulan tersebut
ditentukan pada akhir periode bunga (in arrears). Walaupun transaksi ini bertujuan untuk melindungi
nilai dari pembayaran kupon bersuku bunga tetap atas pinjaman subordinasi dengan pembayaran
kupon mengambang, namun transaksi ini tidak dianggap sebagai transaksi lindung nilai untuk tujuan
akuntansi.
Swap Mata Uang (Cross Currency Swap)
Bank Mandiri telah menandatangani beberapa kontrak swap mata uang (cross currency swap) yang
berkaitan dengan kontrak penjualan surat berharga dengan perjanjian akan dibeli kembali (repo)
dengan beberapa bank. Kontrak dimulai pada saat Bank Mandiri menjual Obligasi Rekapitalisasi
Pemerintah kepada bank counterpart dan menerima dana dalam Rupiah. Dana tersebut kemudian
digunakan untuk menyelesaikan transaksi spot dari kontrak swap mata uang dan Bank Mandiri akan
menerima dana dalam Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal jatuh tempo, Bank Mandiri akan
menerima dana Rupiah dan membayar kepada bank counterpart dana dalam Dolar Amerika Serikat.
Selanjutnya, Bank Mandiri berkewajiban untuk menggunakan dana Rupiah tersebut untuk membeli
kembali Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang telah dijual sebelumnya kepada bank counterpart
(Catatan 7 dan 22).
Ringkasan dari kontrak swap mata uang tersebut adalah sebagai berikut:
Tanggal efektif
Tanggal
jatuh tempo
Jenis
transaksi
Pembelian
(nilai penuh)
Penjualan
(nilai penuh)
3 November 2004
3 November 2009
Spot
Forward
US$25 juta
Rp285.060 juta
Rp285.060 juta
US$25 juta
4 November 2004
4 November 2009
Spot
Forward
US$25 juta
Rp284.062 juta
Rp284.062 juta
US$25 juta
18 Mei 2005
18 Mei 2010
Spot
Forward
US$25 juta
Rp316.356 juta
Rp316.356 juta
US$25 juta
7 Juni 2005
7 Januari 2008
Spot
Forward
US$50 juta
Rp617.500 juta
Rp617.500 juta
US$50 juta
Ikhtisar transaksi derivatif per 31 Maret 2006 adalah sebagai berikut:
Transaksi
Nilai wajar
(Catatan 2k)
Nilai kontrak
Tagihan
derivatif
Kewajiban
derivatif
Pihak ketiga
Terkait Nilai Tukar
1. Kontrak berjangka - beli
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
2. Kontrak berjangka - jual
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
353.757
85.821
333.155
85.499
44
27
20.646
349
84.362
22.845
83.170
22.614
1.195
231
3
-
47
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)
Swap Mata Uang (Cross Currency Swap) (lanjutan)
2006 (lanjutan)
Transaksi
Nilai wajar
(Catatan 2k)
Nilai kontrak
3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat
4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
5. Option Buy
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
6. Option Sell
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
Terkait Suku Bunga
1. Swap - suku bunga
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
2. Forward Rate Agreement
Dolar Amerika Serikat
Tagihan
derivatif
Kewajiban
derivatif
1.667.524
1.638.699
85
28.910
4.966.986
72.080
4.519.848
72.073
453.332
123
6.194
116
-
102
32
5
32
97
-
-
221
17
221
6
11
-
122.841
3.112
-
122.841
3.112
-
1.472
1.472
-
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
456.773
(4.569)
182.279
-
452.204
182.279
Per 31 Maret 2007 dan 2006, kolektibilitas tagihan derivatif adalah sebagai berikut:
2007
2006
Lancar
381.950
456.773
Jumlah
Dikurangi : Penyisihan penghapusan
381.950
(4.172)
456.773
(4.569)
Saldo akhir periode
377.778
452.204
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan derivatif telah memadai.
Mutasi penyisihan penghapusan tagihan derivatif adalah sebagai berikut:
2007
2006
Saldo awal periode
Penyisihan/(pembalikan) selama periode berjalan (Catatan 36)
Lain-lain*)
4.260
(90)
2
3.443
1.125
1
Saldo akhir periode
4.172
4.569
*)Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
48
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN
A. Kredit yang diberikan terdiri atas:
a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak
Ketiga:
2007
2006
Rupiah:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Pihak ketiga
221.778
77.803.433
439.851
74.640.496
Jumlah Rupiah
78.025.211
75.080.347
Mata uang asing:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Pihak ketiga
618.800
35.748.045
620.715
29.524.894
Jumlah Mata uang asing
36.366.845
30.145.609
Jumlah
Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan
114.392.056
(85.783)
105.225.956
(151.136)
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
114.306.273
(15.513.022)
105.074.820
(12.898.059)
98.793.251
92.176.761
b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas:
2007
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Rupiah:
Modal kerja
Investasi
Ekspor
Konsumen
Sindikasi
Program Pemerintah
Karyawan
33.741.950
11.351.795
1.785.245
9.197.128
181.913
1.633.905
1.426.159
2.642.868
3.477.117
55.840
1.866.941
238.519
259.168
3.192
1.264.995
231.698
104.280
8.092
329
389.446
104.139
117.125
29.916
1.105
3.226.218
2.822.373
258.346
373.153
997.274
231.130
3.852
41.265.477
17.987.122
2.099.431
11.658.627
1.417.706
2.162.211
1.434.637
Jumlah Rupiah
59.318.095
8.543.645
1.609.394
641.731
7.912.346
78.025.211
9.388.489
6.574.670
1.232.658
16.022
615.908
99.692
861
1.103.203
3.677.204
2.253.176
420.132
4.720
2.488.523
-
337.441
73.355
82.932
47
-
2.177
-
3.138.573
3.780.503
981.429
5.496
52.277
37.357
16.543.884
12.681.704
2.717.151
26.238
3.156.755
99.692
861
1.140.560
Jumlah Mata uang asing
19.031.503
8.843.755
493.775
2.177
7.995.635
36.366.845
Jumlah
Dikurangi:
Pendapatan ditangguhkan
78.349.598
17.387.400
2.103.169
643.908
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
78.342.615
Mata uang asing:
Modal kerja
Investasi
Ekspor
Konsumen
Sindikasi
Program Pemerintah
Karyawan
Lain-lain
(6.983)
(794.425)
77.548.190
(42.061)
17.345.339
(1.465.064)
15.880.275
49
(3.702)
2.099.467
(365.295)
1.734.172
(1.150)
15.907.981 114.392.056
(31.887)
(85.783)
642.758
15.876.094 114.306.273
(256.410)
(12.631.828) (15.513.022)
386.348
3.244.266
98.793.251
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
A. Kredit yang diberikan terdiri atas:
b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas (lanjutan):
2006
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Rupiah:
Modal kerja
Investasi
Konsumen
Ekspor
Program Pemerintah
Sindikasi
Karyawan
Lain-lain
29.534.589
9.627.054
9.350.840
1.995.848
1.574.588
264.592
1.418.501
225.823
2.800.005
3.159.917
2.025.521
98.018
327.385
51
1.722
9.450
805.698
981.646
182.377
89.556
74.285
132
1.435
895.932
930.458
182.890
38.026
97.591
1.260.604
93
670
3.466.365
2.970.881
268.690
271.620
141.727
1.014
3.651
1.102
37.502.589
17.669.956
12.010.318
2.493.068
2.215.576
1.526.261
1.424.099
238.480
Jumlah Rupiah
53.991.835
8.422.069
2.135.129
3.406.264
7.125.050
75.080.347
5.362.531
3.482.600
505.393
717.683
222.434
102.742
621
738.214
2.315.521
1.049.232
342.425
335.332
35.587
1.918
738.115
1.316.973
10.015
352.000
7.966
4.348
1.234.199
781.885
158.558
296.371
-
2.891.957
2.899.080
2.901.089
1.279.599
61.221
12.542.323
9.529.770
3.917.480
2.980.985
265.987
102.742
621
805.701
Jumlah Mata uang asing
11.132.218
4.080.015
2.429.417
2.471.013
10.032.946
30.145.609
Jumlah
Dikurangi:
Pendapatan ditangguhkan
65.124.053
12.502.084
4.564.546
5.877.277
17.157.996 105.225.956
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
65.111.005
Mata uang asing:
Investasi
Modal kerja
Sindikasi
Ekspor
Konsumen
Program Pemerintah
Karyawan
Lain-lain
(13.048)
(652.735)
64.458.270
(17.602)
12.484.482
(546.634)
11.937.848
(7.870)
(25.808)
4.556.676
(626.659)
3.930.017
(86.808)
(151.136)
5.851.469
17.071.188 105.074.820
(1.725.196)
(9.346.835) (12.898.059)
4.126.273
7.724.353
92.176.761
c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas:
2007
Lancar
Rupiah:
Industri
15.408.225
Pertanian
5.975.086
Perdagangan, restoran dan
hotel
9.243.728
Konstruksi
5.697.647
Jasa-jasa dunia usaha
5.146.709
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi
2.156.231
Listrik, gas dan air
100.777
Jasa-jasa sosial/masyarakat
1.467.969
Pertambangan
405.566
Lain-lain
13.716.157
Jumlah Rupiah
59.318.095
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
2.347.071
973.741
1.060.082
46.152
189.432
5.614
3.593.987
816.536
22.598.797
7.817.129
1.156.531
903.658
325.406
191.428
142.679
30.848
115.713
118.242
34.992
1.107.422
396.916
884.798
11.814.822
7.259.142
6.422.753
726.957
1.592
119.118
81.989
1.907.582
15.511
7
13.152
275
109.260
50.414
3.596
145
123.583
495.389
71.452
8.982
86.736
450.128
3.444.502
173.828
1.612.817
574.711
16.306.710
8.543.645
1.609.394
641.731
7.912.346
78.025.211
50
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
A. Kredit yang diberikan terdiri atas:
c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan):
2007 (lanjutan)
Lancar
Mata uang asing:
Industri
Pertanian
Perdagangan, restoran dan
hotel
Konstruksi
Jasa-jasa dunia usaha
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi
Listrik, gas dan air
Jasa-jasa sosial/masyarakat
Pertambangan
Lain-lain
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
5.630.010
1.587.505
7.451.677
44.813
267.581
-
-
5.909.308
130.758
19.258.576
1.763.076
1.648.094
1.034.597
420.196
311.118
143.250
11.471
219.732
607
1.825
-
576.526
2.108
9.110
2.757.295
1.179.955
441.384
631.851
916.060
722
5.334.631
1.827.837
119.498
442.451
1.369
196.769
121.339
5.855
352
92.522
498.548
776.755
843.871
1.358.511
2.091
6.029.948
2.732.138
Jumlah Mata uang asing
19.031.503
8.843.755
493.775
2.177
7.995.635
36.366.845
Jumlah
Dikurangi:
Pendapatan ditangguhkan
78.349.598
17.387.400
2.103.169
643.908
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
78.342.615
(6.983)
(794.425)
77.548.190
(42.061)
17.345.339
(1.465.064)
15.880.275
(3.702)
(1.150)
2.099.467
(365.295)
1.734.172
15.907.981 114.392.056
(31.887)
(85.783)
642.758
15.876.094 114.306.273
(256.410)
(12.631.828) (15.513.022)
386.348
3.244.266
98.793.251
2006
Lancar
Rupiah:
Industri
15.753.758
Perdagangan, restoran dan
hotel
8.450.340
Konstruksi
4.812.304
Pertanian
4.710.327
Jasa-jasa dunia usaha
3.930.938
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi
1.636.271
Jasa-jasa sosial/masyarakat
1.616.193
Pertambangan
300.998
Listrik, gas dan air
111.300
Lain-lain
12.669.406
Jumlah Rupiah
53.991.835
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
1.786.162
1.106.347
1.581.926
3.038.154
23.266.347
1.260.741
654.913
1.222.348
350.840
126.961
250.033
162.258
53.071
311.665
904.850
160.463
156.055
1.003.871
746.536
687.942
263.012
11.153.578
7.368.636
6.943.338
4.753.916
843.409
63.225
167.534
52.625
2.020.272
291.734
12.282
3.458
18
128.967
31.309
5.703
63.308
190.985
650.397
281.661
98.378
1.820
353.279
3.453.120
1.979.064
633.676
165.763
15.362.909
8.422.069
2.135.129
3.406.264
7.125.050
75.080.347
51
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
A. Kredit yang diberikan terdiri atas:
c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan):
2006 (lanjutan)
Lancar
Mata uang asing:
Industri
Perdagangan, restoran dan
hotel
Pertanian
Pertambangan
Konstruksi
Listrik, gas dan air
Pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi
Jasa-jasa dunia usaha
Jasa-jasa sosial/masyarakat
Lain-lain
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
3.572.370
1.957.325
1.187.437
1.419.254
6.841.573
14.977.959
1.433.739
1.320.561
992.851
811.092
881.464
497.163
241.427
144.267
338.117
281.341
65.238
61.428
3.998
98.889
157.847
228.308
184.333
-
426.684
372.795
499.184
474.884
-
2.580.671
2.224.519
1.820.635
1.628.091
1.261.694
210.877
270.059
3.971
1.635.234
257.852
16.315
346.208
9.357
1.003.070
43.462
437.809
28.557
147.918
1.241.351
497.286
487.111
3.971
4.663.672
Jumlah Mata uang asing
11.132.218
4.080.015
2.429.417
2.471.013
10.032.946
30.145.609
Jumlah
Dikurangi:
Pendapatan ditangguhkan
65.124.053
12.502.084
4.564.546
5.877.277
17.157.996 105.225.956
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan
65.111.005
(13.048)
(652.735)
64.458.270
(17.602)
12.484.482
(546.634)
11.937.848
(7.870)
4.556.676
(626.659)
3.930.017
(25.808)
(86.808)
(151.136)
5.851.469
17.071.188 105.074.820
(1.725.196)
(9.346.835) (12.898.059)
4.126.273
7.724.353
92.176.761
d. Berdasarkan Jangka Waktu:
2007
2006
Rupiah:
Kurang dari 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
8.555.797
8.437.051
21.927.494
39.104.869
7.753.280
5.795.978
26.635.281
34.895.808
Jumlah Rupiah
78.025.211
75.080.347
Mata uang asing:
Kurang dari 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
8.780.557
2.661.415
5.120.428
19.804.445
5.522.861
1.285.634
7.035.092
16.302.022
Jumlah Mata uang asing
36.366.845
30.145.609
Jumlah
Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan
114.392.056
(85.783)
105.225.956
(151.136)
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
114.306.273
(15.513.022)
105.074.820
(12.898.059)
98.793.251
92.176.761
52
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan):
Rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan secara gross, yaitu sebelum
dikurangi penyisihan penghapusan, per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah
16,29% dan 26,15% (Bank Mandiri saja 17,02% dan 27,66%, masing-masing per 31 Maret
2007 dan 2006) sedangkan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan
secara neto per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah 4,69% dan 15,02% (Bank
Mandiri saja 4,73% dan 15,84% masing-masing per 31 Maret 2007 dan 2006).
Termasuk dalam kredit yang diberikan per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah kredit yang dibeli
dari BPPN masing-masing sebesar Rp2.906.836 dan Rp4.274.992, dengan penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp394.628 dan Rp841.503 dan pendapatan
ditangguhkan masing-masing sebesar Rp85.783 dan Rp151.136.
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan:
a. Termasuk di dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
sebesar Rp7.456.356 dan Rp6.100.584 per 31 Maret 2007 dan 2006, terdiri atas:
2007
2006
Piutang
Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan syariah lainnya
4.209.586
1.595.661
1.651.109
4.134.295
1.271.008
695.281
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
7.456.356
(316.711)
6.100.584
(137.542)
7.139.645
5.963.042
b. Tingkat suku bunga rata-rata dan kisaran bagi hasil per tahun adalah sebagai berikut:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
14,46%
9,31%
2006
15,88%
9,31%
Kisaran bagi hasil per tahun:
2007
Piutang
Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan syariah lainnya
5,13% - 14,49%
11,24% - 11,88%
12,05% - 17,86%
2006
7,06% - 17,95%
6,27% - 16,45%
16,06% - 16,13%
c. Agunan kredit
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak
tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat
diterima oleh Bank Mandiri.
d. Kredit Program Pemerintah
Kredit program pemerintah terdiri dari kredit investasi, kredit modal kerja permanen dan kredit
modal kerja dimana Pemerintah dapat menyediakan sebagian dan/atau keseluruhan dananya.
53
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
e. Kredit Sindikasi
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur melalui perjanjian pembiayaan
bersama dengan bank-bank lain. Jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai agen
fasilitas dalam kredit sindikasi per 31 Maret 2007 dan 2006, adalah masing-masing berkisar
antara 4,50% sampai dengan 73,40% dan 4,50% sampai dengan 86,37% dari jumlah
keseluruhan kredit sindikasi. Sedangkan jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai
anggota sindikasi per 31 Maret 2007 dan 2006, masing-masing berkisar antara 0,07% sampai
dengan 94,84% dan 0,07% sampai dengan 95,57% dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi.
f. Kredit yang direstrukturisasi
Berikut ini adalah jenis dan jumlah kredit yang telah direstrukturisasi per 31 Maret 2007 dan
2006:
2007
Perpanjangan jangka waktu kredit
Perpanjangan jangka waktu dan penurunan
suku bunga kredit
Kredit Jangka Panjang dengan Opsi Saham (KJPOS)
Fasilitas kredit tambahan
Perpanjangan jangka waktu kredit dan skema
restrukturisasi lain-lain*)
2006
14.850.606
9.781.454
4.368.917
1.521.129
316.462
2.332.383
1.547.228
455.296
2.749.109
4.825.968
23.806.223
18.942.329
*)Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari skema restrukturisasi penurunan tingkat suku bunga, penjadualan
kembali bunga yang tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.
Jumlah kredit yang telah direstrukturisasi dalam kategori kredit bermasalah
31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp7.137.304 dan Rp8.917.478.
per
g. Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Maret 2007 dan 2006
masing-masing sebesar Rp840.578 dan Rp1.060.566 atau 0,32% dan 0,42% dari jumlah aktiva
konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2007 dan 2006. Perincian kredit tersebut sebagai berikut:
2007
Republik Indonesia
PT Great River International
PT Danareksa
PT Staco Estika Sedaya Finance *) (dahulu PT Stacomitra Sedaya Finance)
Pinjaman karyawan
*)
Merupakan Anak Perusahaan dari dana pensiun Bank.
54
2006
522.091
202.309
100.000
16.178
524.794
201.578
100.000
224.944
9.250
840.578
1.060.566
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
g. Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a) (lanjutan)
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank Mandiri terdiri dari kredit dengan tingkat suku
bunga sebesar 4% per tahun yang digunakan untuk membeli kendaraan bermotor dan rumah
dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 15 (lima belas) tahun yang dibayar melalui pemotongan
gaji karyawan setiap bulan.
h. Batas Maksimum Pemberian Kredit
Per 31 Maret 2007 dan 2006, tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank
Indonesia.
i. Bank Mandiri memiliki sejumlah perjanjian penerusan kredit dengan lembaga keuangan
internasional (Catatan 54).
j. Mutasi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan:
Penyisihan penghapusan terdiri dari:
2007
Penyisihan penghapusan kredit
Penyisihan penghapusan yang berasal dari selisih nilai pokok
dan harga pembelian kredit dari BPPN (Catatan 11B.n)
2006
15.513.022
12.898.059
-
-
15.513.022
12.898.059
Mutasi penyisihan penghapusan kredit (tidak termasuk penyisihan penghapusan yang berasal
dari selisih nilai pokok dan harga pembelian kredit dari BPPN) adalah sebagai berikut:
2007
2006
Saldo awal periode
Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 36)
Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan
Penghapusbukuan
Lain-lain *)
14.388.695
1.480.749
244.723
(643.433)
42.288
11.823.614
1.396.726
204.936
(34.430)
(492.787)
Saldo akhir periode
15.513.022
12.898.059
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
Sebagaimana diuraikan dalam Catatan 2o, penyisihan penghapusan kredit dibuat berdasarkan
kajian dan penilaian atas kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing
saldo kredit pada tanggal neraca. Dalam menentukan jumlah minimum penyisihan
penghapusan, Bank Mandiri menggunakan peraturan Bank Indonesia yang mengatur
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif.
55
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
j. Mutasi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan (lanjutan):
Jumlah minimum penyisihan penghapusan (termasuk untuk kredit yang dibeli dari BPPN)
sesuai ketentuan Bank Indonesia per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing sebesar
Rp14.404.127 dan Rp12.765.050. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan
penghapusan kredit telah memadai.
k. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi sebelum dikurangi pendapatan
ditangguhkan, dan jumlah minimum penyisihan penghapusan sesuai peraturan Bank Indonesia
adalah sebagai berikut:
2007
Kredit
bermasalah
Rupiah:
Industri
Perdagangan, restoran dan hotel
Jasa-jasa dunia usaha
Lain-lain
Minimum
penyisihan
penghapusan
4.843.501
1.414.563
950.638
2.954.769
3.208.253
904.030
600.628
1.897.590
10.163.471
6.610.501
Mata uang asing:
Industri
Perdagangan, restoran dan hotel
Jasa-jasa dunia usaha
Lain-lain
6.176.889
798.083
9.717
1.506.898
4.012.866
534.423
8.454
978.392
Jumlah Mata uang asing
8.491.587
5.534.135
18.655.058
12.144.636
Jumlah Rupiah
2006
Kredit
bermasalah
Rupiah:
Industri
Perdagangan, restoran dan hotel
Jasa-jasa dunia usaha
Lain-lain
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:
Industri
Perdagangan, restoran dan hotel
Jasa-jasa dunia usaha
Lain-lain
Jumlah Mata uang asing
56
Minimum
penyisihan
penghapusan
5.726.427
1.442.497
472.138
5.025.381
2.785.215
691.804
227.050
2.437.404
12.666.443
6.141.473
9.448.264
649.769
200.737
4.634.606
3.420.091
256.697
70.692
1.676.728
14.933.376
5.424.208
27.599.819
11.565.681
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
l. Penghapusbukuan Kredit Macet
Pada periode 31 Maret 2007 dan 2006, Bank Mandiri melaksanakan penghapusbukuan kredit
macet masing-masing sebesar Rp643.433 dan Rp34.430 (Bank saja). Adapun kriteria debitur
yang dapat dihapusbukukan meliputi:
a. Fasilitas kredit telah digolongkan macet
b. Fasilitas kredit telah dibentuk penyisihan penghapusan aktiva (PPA) sebesar 100%
(seratus perseratus) dari pokok kredit macetnya
c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan penyelamatan, namun tidak berhasil
d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada
kemampuan membayar
e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh kewajiban kreditnya, termasuk yang berasal dari
non cash loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya
(partial write-off).
Penghapusbukuan kredit macet ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan
tetap dilakukan.
m. Bank Mandiri memiliki kredit extra-komtabel sebesar Rp25.175.760 dan Rp22.930.069 masingmasing per 31 Maret 2007 dan 2006. Kredit extra-komtabel adalah kredit yang telah
dihapusbukukan oleh Bank Mandiri, namun Bank terus melakukan usaha-usaha penagihan.
Kredit extra-komtabel ini tidak disajikan dalam neraca, tetapi disajikan di luar neraca dalam
buku besar Bank. Ikhtisar mutasi kredit extra-komtabel untuk periode yang berakhir per
31 Maret 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut (Bank saja):
2007
2006
Saldo awal periode
Penghapusbukuan
Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan
Lain-lain *)
24.758.452
643.433
(241.734)
15.609
22.621.706
34.430
(204.299)
478.232
Saldo akhir periode
25.175.760
22.930.069
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
n. Pembelian Kredit dari BPPN
Periode 1 Januari s/d 31 Maret 2007
Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, per 31 Maret 2007 Bank
membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp394.628.
Dari jumlah pokok kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp2.906.836 seluruhnya telah
dilakukan pengikatan kredit baru. Jumlah tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada
debitur dari kredit yang dibeli dari BPPN selama periode yang berakhir per 31 Maret 2007
adalah sebesar Rp14.540.
Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up-front fee, pendapatan restrukturisasi
dan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir per
31 Maret 2007 adalah sebesar Rp368.549.
57
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan)
Periode 1 Januari s/d 31 Maret 2006
Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, per 31 Maret 2006 Bank
membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp841.503.
Seluruh pokok kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp4.274.992 telah dilakukan pengikatan
kredit baru. Jumlah tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dari kredit yang
dibeli dari BPPN selama periode yang berakhir per 31 Maret 2006 adalah sebesar Rp2.688.
Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up-front fee, pendapatan restrukturisasi
dan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama periode yang berakhir per
31 Maret 2006 adalah sebesar Rp34.751.
Mutasi jumlah pokok kredit, penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan atas kredit
yang dibeli dari BPPN untuk tahun yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006 yang dicatat
dalam akun kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
2007
2006
Saldo awal periode
Pelunasan selama periode berjalan
Penghapusbukuan selama periode berjalan
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
3.050.488
(176.322)
(1.396)
34.066
4.771.405
(183.552)
(312.861)
Saldo akhir periode
2.906.836
4.274.992
Saldo awal periode
Koreksi PPAP karena penerimaan diatas nilai pembelian
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
-
-
Saldo akhir periode
-
-
Saldo awal periode
Koreksi pendapatan yang ditangguhkan karena
penerimaan diatas nilai pembelian
Pendapatan yang ditangguhkan digunakan untuk
penghapusbukuan
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
86.380
159.858
Saldo akhir periode
85.783
Kredit yang diberikan
Penyisihan penghapusan kredit
Pendapatan ditangguhkan
58
(1.296)
699
(116)
(8.606)
151.136
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan)
Komposisi kolektibilitas kredit yang dibeli dari BPPN per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah
sebagai berikut:
Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
2007
2006
370.516
1.998.492
8.993
25.910
502.925
562.233
381.644
362.502
342.821
2.625.792
2.906.836
4.274.992
o. Pada tanggal 28 November 2005, Bank Mandiri menandatangani nota Kesepakatan Kerjasama
No.NKB-001/PL/2005
dengan Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara (DJPLN) No. DIR.MOU/009/2005
tentang Pelaksanaan Lelang Obyek Hak Tanggungan Berdasarkan Pasal 6 Undang-undang
Hak Tanggungan. Tujuan pelaksanaan kesepakatan kerjasama tersebut adalah untuk
mempercepat dan mengoptimalkan pelaksanaan lelang berdasarkan pasal 6 Undang-undang
No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah beserta Benda-benda yang Berkaitan
dengan Tanah, oleh DJPLN/KP2LN atas permohonan Bank Mandiri sebagai pengurang Hak
Tanggungan Pertama.
p. Pada tanggal 22 Desember 2006, Bank Mandiri telah mengadakan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPS-LB), dengan salah satu hasil Keputusan yaitu menyetujui tindakan
Direksi untuk melakukan akselerasi penyelesaian kredit bermasalah antara lain melalui
Program Penyelesaian Kredit Macet Bank Mandiri (PPKM Mandiri), dalam upaya menjadi bank
berkinerja baik sebagaimana disyaratkan Bank Indonesia, dengan memberikan kewenangan
kepada Direksi untuk:
• Melakukan pengalihan termasuk pelepasan hak dan atau penjualan kredit bermasalah di
bawah nilai pokok kepada investor, dengan jumlah (limit) yang akan dihapus tagih yaitu
sebesar selisih antara nilai pokok dan harga pengalihan, sebagaimana ditetapkan RUPS
dari waktu ke waktu.
• Menggunakan jumlah (limit) hapus tagih atas piutang pokok macet yang telah dihapusbuku
sebagaimana telah ditetapkan dalam RUPSLB Perseroan tanggal 29 September 2003 dan
RUPSLB Perseroan tanggal 21 Desember 2005 dengan jumlah keseluruhan sebesar
Rp5 triliun, dalam rangka optimalisasi asset termasuk kredit Perseroan, dengan melakukan
hapus tagih atas piutang pokok macet dan atau hapus tagih atas selisih antara nilai pokok
dan harga pengalihan, termasuk PPKM Mandiri.
• Menandatangani Performance Management Contract dengan Pemerintah sebagai
pelaksanaan Surat Keputusan Bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri
Keuangan, Menteri Negara BUMN, Gubernur Bank Indonesia tentang Paket Kebijakan
Sektor Keuangan tanggal 5 Juli 2006.
Keputusan Rapat tersebut dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat tertanggal 22 Desember
2006, di bawah Nomor : 64 yang dibuat oleh Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H.
q. Bank telah melakukan penyesuaian kolektibilitas untuk beberapa debitur di bulan Maret 2007
berdasarkan transaksi setelah tanggal neraca (subsequent event) atas dasar pembayaran
tunggakan pokok dan bunga yang terjadi pada bulan April 2007.
59
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
12. TAGIHAN AKSEPTASI
a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
2007
Rupiah:
Tagihan kepada bank lain
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Pihak ketiga
2006
775
63.098
6.766
13.901
142.574
316.059
Jumlah Rupiah
206.447
336.726
Mata uang asing:
Tagihan kepada bank lain
Pihak ketiga
202.298
19.970
2.958.784
3.386.680
Jumlah Mata uang asing
3.161.082
3.406.650
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
3.367.529
(70.176)
3.743.376
(166.248)
3.297.353
3.577.128
2007
2006
Tagihan kepada debitur
Pihak ketiga
Tagihan kepada debitur
Pihak ketiga
b. Berdasarkan Jatuh Tempo:
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
53.019
81.398
72.030
105.687
102.036
129.003
206.447
336.726
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Lebih dari 12 bulan
609.043
1.657.624
805.506
83.777
5.132
899.222
1.291.386
1.167.059
46.504
2.479
Jumlah Mata uang asing
3.161.082
3.406.650
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
3.367.529
(70.176)
3.743.376
(166.248)
3.297.353
3.577.128
2007
2006
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
2.868.809
496.168
461
2.091
3.002.692
466.114
107.207
123.775
43.588
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
3.367.529
(70.176)
3.743.376
(166.248)
3.297.353
3.577.128
Jumlah Rupiah
c. Berdasarkan Kolektibilitas:
60
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
12. TAGIHAN AKSEPTASI (lanjutan)
d. Mutasi Penyisihan Penghapusan Tagihan Akseptasi adalah sebagai berikut:
2007
Saldo awal periode
Pembalikan selama periode berjalan (Catatan 36)
Lain-lain *)
Saldo akhir periode
2006
155.223
(85.534)
487
429.092
(229.858)
(32.986)
70.176
166.248
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Jumlah minimum penyisihan penghapusan tagihan akseptasi sesuai peraturan Bank Indonesia per
31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah Rp55.657 dan Rp166.248.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan akseptasi telah memadai.
13. PENYERTAAN SAHAM
a. Rincian Penyertaan Saham adalah sebagai berikut:
2007
Metode ekuitas
Metode biaya
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2006
85.340
79.153
60.191
78.988
164.493
(73.743)
139.179
(73.298)
90.750
65.881
Rincian dari penyertaan saham per 31 Maret 2007 adalah sebagai berikut:
Nama
Perusahaan
Metode Ekuitas:
PT AXA Mandiri Financial
Services
PT Sarana Bersama
Pembiayaan Indonesia
Jenis Usaha
Persentase
Kepemilikan
Biaya
Perolehan
Akumulasi
Perubahan Ekuitas
dan Bagian Laba/(Rugi) Nilai Tercatat
Asuransi
49,00%
16.761
68.578
Perusahaan Induk
34,00%
2.278
(2.277)
85.339
1
85.340
Metode Biaya:
a)
PT Semen Kupang
a)
PT Sri Thai
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 3.889)
Manufaktur
Manufaktur
59,73%
21,60%
Beragam
45.023
23.055
45.023
23.055
11.075
11.075
79.153
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
164.493
(73.743)
90.750
a) Penyertaan ini berasal dari restrukturisasi dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi penyertaan saham.
Penyertaan saham tersebut merupakan penyertaan sementara, untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun, sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia. Oleh karena itu, penyertaan saham tersebut dicatat dengan menggunakan metode
biaya tanpa memperhatikan besarnya persentase kepemilikan, berlaku mulai 1 Januari 2001.
61
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
13. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
Rincian dari penyertaan saham per 31 Maret 2006 adalah sebagai berikut:
Nama
Perusahaan
Metode Ekuitas:
PT AXA Mandiri Financial
Services
PT Sarana Bersama
Pembiayaan Indonesia
Jenis Usaha
Persentase
Kepemilikan
Biaya
Perolehan
Akumulasi
Perubahan Ekuitas
dan Bagian Laba/(Rugi) Nilai Tercatat
Asuransi
49,00%
16.761
43.429
Perusahaan Induk
34,00%
2.278
(2.277)
60.190
1
60.191
Metode Biaya:
a)
PT Semen Kupang
a)
PT Sri Thai
Lain-lain (masing-masing
dibawah Rp 3.889)
Manufaktur
Manufaktur
59,70%
21,60%
Beragam
45.023
23.055
45.023
23.055
10.910
10.910
78.988
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
139.179
(73.298)
65.881
a) Penyertaan ini berasal dari restrukturisasi dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi penyertaan saham.
Penyertaan saham tersebut merupakan penyertaan sementara, untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun, sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia. Oleh karena itu, penyertaan saham tersebut dicatat dengan menggunakan metode
biaya tanpa memperhatikan besarnya persentase kepemilikan, berlaku mulai 1 Januari 2001.
b. Klasifikasi penyertaan saham berdasarkan kolektibilitas:
2007
Lancar
Kurang Lancar
Macet
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2006
91.867
72.626
66.553
1
72.625
164.493
(73.743)
139.179
(73.298)
90.750
65.881
c. Mutasi penyisihan penghapusan penyertaan saham:
2007
2006
Saldo awal periode
Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 36)
73.625
118
73.298
-
Saldo akhir periode
73.743
73.298
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penyertaan saham telah
memadai.
62
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
14. AKTIVA TETAP
Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut:
Biaya perolehan/revaluasi *)
Dikurangi: Akumulasi penyusutan dan amortisasi
Nilai buku bersih
2007
2006
8.145.374
(3.539.465)
8.133.317
(2.985.684)
4.605.909
5.147.633
*) Aktiva tetap tertentu direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003.
Mutasi dari 1 Januari 2007
s.d. 31 Maret 2007
Biaya Perolehan/Revaluasi
Pemilikan langsung
Tanah *)
Bangunan *)
Perlengkapan, peralatan
kantor dan komputer/
perangkat lunak
Kendaraan bermotor
Aktiva dalam penyelesaian
Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi
Pemilikan langsung
Bangunan
Perlengkapan, peralatan
kantor dan komputer/
perangkat lunak
Kendaraan bermotor
Saldo
Awal
Penambahan
Pengurangan
-
Reklasifikasi **)
Saldo
Akhir
2.604.103
1.540.552
370
3.717.510
73.178
9.632
312
166.570
6.641
8.101.913
16.955
(668)
27.174
8.145.374
800.243
21.734
(1)
-
821.976
2.550.474
41.953
123.379
2.335
(356)
(296)
-
2.673.497
43.992
3.392.670
147.448
(653)
-
3.539.465
(369)
(299)
-
26.788
5.334
2.630.891
1.546.256
76.743
-
3.803.516
73.191
(81.691)
91.520
Nilai buku bersih
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan
Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak
Kendaraan bermotor
2.630.891
724.280
1.130.019
29.199
Aktiva dalam penyelesaian
4.514.389
91.520
4.605.909
*)
Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasil penilaian dari Penilai Independen
PT Vigers Hagai Sejahtera atas aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar pada
tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 14a).
**) Direklasifikasi ke dalam pos Properti Terbengkalai
Aktiva dalam penyelesaian per 31 Maret 2007 adalah sebagai berikut:
Pengembangan dan lisensi - Core Banking System
Bangunan
Lain-lain
46.557
33.396
11.567
91.520
63
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
14. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Estimasi persentase tingkat penyelesaian aktiva dalam penyelesaian per 31 Maret 2007 untuk
perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikatama adalah 96,22%.
Aktiva tetap tertentu Bank Syariah Mandiri, Anak Perusahaan, dengan nilai buku sebesar
Rp24.335 per 31 Maret 2007 telah dijaminkan kepada Bank Indonesia sehubungan dengan
persetujuan Bank Indonesia atas penyelesaian Pinjaman Subordinasi dengan Bank Indonesia
sebesar Rp32.000 (Catatan 29).
Mutasi dari 1 Januari 2006
s.d. 31 Maret 2006
Biaya Perolehan/Revaluasi
Pemilikan langsung
Tanah *)
Bangunan *)
Perlengkapan, peralatan
kantor dan komputer/
perangkat lunak
Kendaraan bermotor
Aktiva dalam penyelesaian
Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi
Pemilikan langsung
Bangunan
Perlengkapan, peralatan
kantor dan komputer/
perangkat lunak
Kendaraan bermotor
Saldo
Awal
Penambahan
Pengurangan
2.824.925
1.463.485
1.731
(506)
3.510.938
70.737
11.848
970
272.185
Saldo
Akhir
Reklasifikasi
17.101
2.824.925
1.481.811
(1.982)
(424)
34.645
(7.746)
3.555.449
63.537
17.113
(37.703)
(44.000)
207.595
8.142.270
31.662
(40.615)
737.114
22.088
(153)
2.065.724
34.019
126.564
2.373
(1.734)
(311)
283
-
2.190.837
36.081
2.836.857
151.025
(2.198)
-
2.985.684
-
(283)
8.133.317
758.766
Nilai buku bersih
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan
Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak
Kendaraan bermotor
2.824.925
723.045
1.364.612
27.456
Aktiva dalam penyelesaian
4.940.038
207.595
5.147.633
*)
Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasil penilaian dari Penilai Independen
PT Vigers Hagai Sejahtera atas aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar pada
tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 14a).
Aktiva dalam penyelesaian per 31 Maret 2006 adalah sebagai berikut:
Pengembangan dan lisensi - Core Banking System
Bangunan
Lain-lain
115.609
34.020
57.966
207.595
64
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
14. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Estimasi persentase tingkat penyelesaian aktiva dalam penyelesaian per 31 Maret 2006 untuk
perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikatama adalah 95,78%.
a.
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
(KMK)
No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003 dan No. S-206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003,
Bank Mandiri telah menugaskan PT Vigers Hagai Sejahtera, perusahaan jasa penilai terdaftar,
untuk melaksanakan penilaian (revaluasi) aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan, yaitu BBD,
BDN, Bank Exim dan Bapindo pada tanggal 31 Juli 1999, sehubungan dengan pengalihan
kerugian fiskal dan kompensasi kerugian fiskal dari wajib pajak yang melakukan pengalihan
harta kepada Bank Mandiri.
Berdasarkan Laporan Penilaian PT Vigers Hagai Sejahtera No. Ref-020-I/VHS/V/03 tanggal
26 Mei 2003, nilai aktiva tetap berikut kenaikan nilainya per 31 Juli 1999 adalah sebagai berikut:
Aktiva Tetap
Nilai Pasar
Tanah dan bangunan
Perlengkapan dan peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Nilai Buku
Kenaikan Nilai
4.427.510
438.086
19.604
843.414
275.370
355
3.584.096
162.716
19.249
4.885.200
1.119.139
3.766.061
Pendapat PT Vigers Hagai Sejahtera mengenai nilai pasar didasarkan pada Standar Penilaian
Indonesia yang dikeluarkan oleh Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia (GAPPI) dan
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI).
Untuk menentukan nilai pasar tersebut, PT Vigers Hagai Sejahtera telah menggunakan
metodologi penilaian pendekatan data pasar dan pendekatan biaya.
Hasil revaluasi aktiva tetap tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui
Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah dengan Surat Keputusan
No. Kep-01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003.
Bank Mandiri membukukan hasil penilaian kembali (revaluasi) aktiva tetap untuk kepentingan
perpajakan tersebut pada tanggal 18 Juni 2003, yaitu pada tanggal persetujuan efektif dari
Direktorat Jendral Pajak diperoleh, dengan terlebih dahulu memperhitungkan akumulasi
penyusutan aktiva tetap terkait untuk periode 1 Agustus 1999 sampai dengan tanggal
18 Juni 2003. Kenaikan nilai bersih aktiva tetap sebesar Rp3.046.936 mencakup tanah,
bangunan, kendaraan, perlengkapan dan peralatan kantor.
Pengakuan kenaikan nilai dari hasil revaluasi aktiva tetap tersebut tidak memberikan pengaruh
pajak karena kerugian fiskal yang digunakan untuk mengkompensasi kenaikan nilai tersebut
belum pernah diakui sebagai aktiva pajak tangguhan oleh Bank.
b.
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah mengasuransikan aktiva tetap (tidak termasuk hak
atas tanah) untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan
bencana alam kepada PT Staco Jasapratama, PT Asuransi Raya dan PT Asuransi Dharma
Bangsa dengan nilai pertanggungan asuransi per 31 Maret 2007 dan 2006 sebesar
Rp2.902.837 dan US$144.406.575,46 (nilai penuh) dan Rp1.425.151 dan US$108.405.647,31
(nilai penuh). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai
untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas aktiva tetap yang dipertanggungkan.
65
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
15. AKTIVA LAIN-LAIN
Pendapatan yang masih akan diterima
Lain-lain
2007
2006
1.529.143
3.543.961
1.998.323
2.372.934
5.073.104
4.371.257
Pendapatan yang masih akan diterima
Pendapatan yang masih akan diterima terdiri dari bunga yang masih akan diterima dari penempatan,
surat-surat berharga, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah, kredit yang diberikan dan provisi dan komisi
yang masih harus diterima.
Lain-lain
2007
2006
Rupiah:
Piutang transaksi nasabah
Biaya dibayar dimuka
Properti terbengkalai
Uang muka pajak
Agunan yang diambil alih
Rekening Antar Kantor - bersih
Tagihan bunga kepada lembaga keuangan
Lain-lain
729.019
421.456
389.742
221.650
188.091
68.258
2.243
1.893.822
34.768
463.915
238.236
308.351
188.701
231.674
196.553
Jumlah Rupiah
3.914.281
1.662.198
Mata uang asing:
Biaya dibayar dimuka
Tagihan bunga kepada lembaga keuangan
Piutang dari transaksi nasabah
Uang muka pajak
Rekening Antar Kantor - bersih
Lain-lain
24.850
85
13.370
10.513
399.130
34.842
25.762
7.024
27.804
989.982
Jumlah Mata uang asing
447.948
1.085.414
4.362.229
(818.268)
2.747.612
(374.678)
3.543.961
2.372.934
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Piutang transaksi nasabah terutama merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek
PT Mandiri Sekuritas (Anak Perusahaan).
Biaya dibayar dimuka terdiri dari pembayaran dimuka yang sebagian besar berkaitan dengan biaya
sewa dan asuransi.
Aktiva yang tidak digunakan (properti terbengkalai) adalah aktiva tetap dalam bentuk properti yang
dimiliki Bank tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha Bank yang lazim.
Uang muka pajak per 31 Maret 2007 dan 2006 terutama terdiri dari uang muka pajak penghasilan
badan dan lainnya.
66
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
15. AKTIVA LAIN-LAIN (lanjutan)
Penyisihan penghapusan sebesar Rp818.268 dan Rp374.678 per 31 Maret 2007 dan 2006 dibentuk
untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari pos-pos terbuka akun-akun antar cabang
dan kantor pusat dan aktiva lain-lain. Manajemen Bank Mandiri berpendapat bahwa jumlah
penyisihan ini telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari aktiva lain-lain.
Mutasi jumlah penyisihan penghapusan dari aktiva lain-lain adalah sebagai berikut:
2007
Saldo awal periode
Penyisihan selama periode berjalan
Lain-lain*)
Saldo akhir periode
2006
994.703
81.435
(257.870)
427.225
(52.547)
818.268
374.678
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
16. SIMPANAN - GIRO
a. Berdasarkan Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
2007
2006
Rupiah:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Pihak ketiga
165.591
33.081.024
128.374
31.357.941
Jumlah Rupiah
33.246.615
31.486.315
Mata uang asing:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Pihak ketiga
156.846
14.521.545
137.571
12.525.203
Jumlah Mata uang asing
14.678.391
12.662.774
47.925.006
44.149.089
Termasuk di dalam simpanan giro adalah giro wadiah masing-masing sebesar Rp2.447.288 dan
Rp1.491.402 per 31 Maret 2007 dan 2006.
b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bonus per Tahun:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
2,84%
1,97%
67
2006
3,30%
2,71%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
16. SIMPANAN – GIRO (lanjutan)
b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bonus per Tahun (lanjutan):
Kisaran bonus giro wadiah per tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
0,94% - 1,02%
0,24% - 1,02%
2006
1,09% - 2,64%
0,22% - 1,80%
c. Giro yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran
transaksi perdagangan per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar Rp661.045
dan Rp556.797.
17. SIMPANAN - TABUNGAN
a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang:
2007
Rupiah:
Tabungan Mandiri
Tabungan Mudharabah
Tabungan Mandiri Haji
2006
56.817.964
2.887.547
398.305
41.411.003
2.067.626
365.915
60.103.816
43.844.544
b. Per 31 Maret 2007 dan 2006 tabungan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masingmasing sebesar Rp54.592 dan Rp12.374 atau 0,09% dan 0,03% dari jumlah tabungan (Catatan
47a).
c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk tabungan dalam Rupiah selama periode yang
berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah 4,14% dan 4,37%.
d. Bagi hasil per tahun untuk tabungan mudharabah berkisar antara 0,29% sampai dengan 6,61%
dan 0,30% sampai dengan 6,23% untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006.
18. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA
a. Berdasarkan Mata Uang:
2007
Rupiah
Mata uang asing
2006
75.893.563
14.375.312
93.708.114
16.380.522
90.268.875
110.088.636
b. Berdasarkan Jangka Waktu:
2007
2006
Rupiah:
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Lebih dari 12 bulan
54.717.830
11.629.693
2.751.737
3.691.240
3.103.063
61.154.707
15.410.791
5.001.672
8.074.161
4.066.783
Jumlah Rupiah
75.893.563
93.708.114
68
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
18. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)
b. Berdasarkan Jangka Waktu (lanjutan):
2007
2006
Mata uang asing:
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Lebih dari 12 bulan
12.393.328
610.855
416.998
945.608
8.523
14.822.392
647.051
428.521
358.823
123.735
Jumlah Mata uang asing
14.375.312
16.380.522
90.268.875
110.088.636
c. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo:
2007
2006
Rupiah:
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Lebih dari 12 bulan
59.642.945
8.729.974
2.365.930
4.734.400
420.314
67.233.323
11.412.726
3.821.358
7.212.110
4.028.597
Jumlah Rupiah
75.893.563
93.708.114
Mata uang asing:
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Lebih dari 12 bulan
12.667.396
607.667
445.750
466.360
188.139
15.107.099
685.609
249.405
262.043
76.366
Jumlah Mata uang asing
14.375.312
16.380.522
90.268.875
110.088.636
d. Termasuk di dalam deposito berjangka adalah investasi tidak terikat mudharabah masing-masing
sebesar Rp3.474.041 dan Rp3.480.853 per 31 Maret 2007 dan 2006.
e. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
8,21%
3,73%
2006
11,94%
4,22%
Kisaran bagi hasil investasi tidak terikat mudharabah per tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
6,83% - 7,63%
2,95% - 3,18%
2006
5,58% - 7,19%
1,20% - 3,00%
f. Per 31 Maret 2007 dan 2006, deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa
masing-masing sebesar Rp396.163 dan Rp693.362 atau 0,44% dan 0,63% dari jumlah deposito
berjangka (Catatan 47a).
69
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
18. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)
g. Per 31 Maret 2007 dan 2006, jumlah deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir sebagai
jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan
adalah masing-masing sebesar Rp5.091.513 dan Rp4.714.165. Deposito berjangka mudharabah
yang dijaminkan per 31 Maret 2007 dan 2006 atas piutang mudharabah yang diberikan oleh Bank
adalah masing-masing sebesar Rp131.410 dan Rp20.174.
19. SIMPANAN DARI BANK LAIN - GIRO DAN TABUNGAN
a. Berdasarkan Mata Uang:
2007
Rupiah
Mata uang asing
2006
648.293
26.247
440.384
60.154
674.540
500.538
Termasuk dalam simpanan dari bank lain - giro adalah giro wadiah sebesar Rp3.594 dan Rp7.485
per 31 Maret 2007 dan 2006.
b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bonus per Tahun:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
2,84%
1,97%
2006
3,30%
2,71%
Kisaran bonus Giro wadiah per tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
0,94% - 1,02%
0,24% - 1,02%
2006
1,09% - 2,64%
0,22% - 1,80%
c. Giro dari bank lain yang mempunyai hubungan istimewa per 31 Maret 2007 dan 2006, adalah
masing-masing sebesar Rp18 dan Rp10 (Catatan 47a).
d. Giro yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran
transaksi perdagangan per 31 Maret 2007 dan 2006, masing-masing sebesar Rp571 dan
Rp2.549.
20. SIMPANAN DARI BANK LAIN - INTER-BANK CALL MONEY
a. Berdasarkan Mata Uang:
2007
Rupiah
Mata uang asing
70
2006
648.500
114.847
2.928.000
5.592
763.347
2.933.592
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
20. SIMPANAN DARI BANK LAIN - INTER-BANK CALL MONEY (lanjutan)
b. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo:
2007
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan
2006
648.500
2.928.000
114.847
5.592
763.347
2.933.592
c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata per Tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
8,28%
3,80%
2006
11,66%
4,26%
d. Per 31 Maret 2007 dan 2006 Bank Mandiri tidak memiliki inter-bank call money dari bank yang
mempunyai hubungan istimewa.
21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA
a. Berdasarkan Jenis Mata Uang:
2007
2006
3.251.449
921.917
3.446.299
1.519.178
4.173.366
4.965.477
2007
2006
Rupiah:
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
3.237.489
7.221
4.444
2.295
3.403.143
36.346
4.185
2.625
Jumlah Rupiah
3.251.449
3.446.299
Mata uang asing:
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
921.917
-
143.333
47.259
218.062
1.110.524
Jumlah Mata uang asing
921.917
1.519.178
4.173.366
4.965.477
Rupiah
Mata uang asing
b. Berdasarkan Jangka Waktu:
Di dalam simpanan dari bank lain - deposito berjangka termasuk investasi tidak terikat - deposito
berjangka mudharabah sebesar RpNihil dan Rp26.462 per 31 Maret 2007 dan 2006.
71
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)
c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
8,21%
3,73%
2006
11,94%
4,22%
Kisaran bagi hasil deposito berjangka mudharabah per tahun:
2007
Rupiah
Mata uang asing
6,83% - 7,63%
2,95% - 3,18%
2006
5,58% - 7,19%
1,20% - 3,00%
d. Per 31 Maret 2007 dan 2006 Bank Mandiri tidak mempunyai deposito berjangka dari bank yang
mempunyai hubungan istimewa.
e. Per 31 Maret 2007 dan 2006 deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir sebagai jaminan
atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan adalah
masing-masing sebesar Rp18.489 dan Rp5.511.
f. Pada kwartal kedua tahun 2005, Bank melakukan dua transaksi Callable Parallel Deposits dengan
bank counterpart yang berkaitan dengan kontrak penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Indonesia. Kontrak dimulai pada saat Bank melakukan pengalihan Obligasi Rekapitalisasi
Pemerintah Indonesia kepada bank counterpart dan menerima dana hasil pengalihan tersebut
dalam Rupiah. Sebagian dari dana hasil pengalihan tersebut sejumlah Rp1.268.000 ditempatkan
kembali ke bank counterpart dan selanjutnya Bank menerima pinjaman Dolar Amerika Serikat
sejumlah US$100 juta (nilai penuh).
Ringkasan dari kontrak Callable Parallel Deposits adalah sebagai berikut:
Tanggal
efektif
16 Mei 2005
Tanggal jatuh tempo
Dolar
Amerika
Serikat
17 Mei 2005
Rupiah
Dolar
Amerika
Serikat
Deposito
Rupiah
Nilai deposito
awal
634.000
Nilai deposito
Akhir
1.493.110 *)
Suku Bunga
11,17%
15 Juni 2013
US$50juta
(nilai penuh)
US$50juta
(nilai penuh)
LIBOR 3 bulan
+ spread
3 Juni 2005
20 Desember 2013
634.000
1.540.310 *)
11,00%
8 Juni 2005
15 Desember 2013
US$50juta
(nilai penuh)
US$50juta
(nilai penuh)
LIBOR 3-bulan
+ spread
20 Juni 2013
*) Zero Coupon Deposits
Dana yang ditempatkan sebagai deposito di atas berasal dari sebagian dana yang diterima dari
pengalihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke bank counterpart.
72
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)
Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awal perjanjian
dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada setiap tanggal
redemption setiap tahunnya. Perjanjian juga mengharuskan Bank untuk menambah (top up)
penempatan deposito Rupiah ke bank counterpart selama periode perjanjian yang dihitung
berdasarkan dari pergerakan kurs spot Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.
Pada tanggal 15 Juni 2006, Bank telah menggunakan haknya untuk memutuskan lebih awal atas
pinjaman US$50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 17 Mei 2005 di atas. Selain itu, pada
tanggal 15 Desember 2006 Bank juga telah menggunakan hak untuk memutuskan lebih awal atas
pinjaman US$50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 8 Juni 2005 di atas. Dalam hal Bank
mengeksekusi opsi ini maka penempatan dalam Callable Zero Coupon Deposit tidak secara
otomatis dihentikan.
Apabila terjadi trigger events, yaitu gagal bayar (default) atau restrukturisasi Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah oleh Pemerintah Indonesia sehubungan dengan pembayaran pokok
atau bunga, bank counterpart dapat mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut
yang telah dialihkan kepada Bank sebagai penyelesaian (settlement) atas transaksi callable zero
coupon deposits.
Dalam neraca Bank Mandiri per 31 Maret 2007, Deposito Rupiah tetap disajikan sebagai Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah Republik Indonesia (Catatan 7), mengingat belum dipenuhinya syarat
untuk pengakuan penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah.
22. HUTANG ATAS SURAT-SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI
Per 31 Maret 2007 surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali adalah sebagai berikut:
Jenis Efek
Rupiah
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Obligasi VR0021
Obligasi VR0021
Obligasi VR0021
Obligasi VR0013
Obligasi FR0019
Obligasi VR0017
Obligasi VR0019
Jumlah
Obligasi Non Rekapitalisasi Pemerintah
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Obligasi
MTN
MTN
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Obligasi
Fixed rate 40
Fixed rate 23
Fixed rate 26
Fixed rate 33
Fixed rate 34
Fixed rate 31
Fixed rate 23
Jumlah
Jumlah
Tanggal
Jatuh Tempo
Nilai
Beli Kembali
Beban
Bunga yang
Belum
Diamortisasi
28/03/2007
28/03/2007
28/03/2007
07/06/2005
03/11/2004
04/11/2004
18/05/2005
04/04/2007
04/04/2007
04/04/2007
07/01/2008
03/11/2009
04/11/2009
18/05/2010
808.583
192.973
500.782
617.500
285.060
284.063
316.356
3.005.317
1.256
300
778
2.334
807.327
192.673
500.004
617.500
285.060
284.063
316.356
3.002.983
29/09/2006
29/09/2006
29/09/2006
29/09/2006
29/09/2006
29/09/2006
22/12/2006
29/09/2006
22/12/2006
22/12/2006
22/12/2006
22/12/2006
22/12/2006
22/12/2006
09/02/2007
09/02/2007
09/02/2007
09/02/2007
09/02/2007
16/02/2007
28/09/2007
28/09/2007
28/09/2007
28/09/2007
28/09/2007
28/09/2007
20/06/2007
28/09/2007
20/06/2007
20/06/2007
20/06/2007
20/06/2007
20/06/2007
20/06/2007
09/08/2007
09/08/2007
09/08/2007
09/08/2007
09/08/2007
16/05/2007
9.609
30.926
25.624
13.636
5.136
4.842
6.818
9.782
21.520
2.067
1.939
2.056
9.261
6.380
1.482
998
56.707
30.524
10.835
29.419
279.561
3.284.878
609
2.126
1.594
896
336
317
188
547
520
53
58
49
261
149
59
39
2.262
1.152
398
118
11.731
14.065
9.000
28.800
24.030
12.740
4.800
4.525
6.630
9.235
21.000
2.014
1.881
2.007
9.000
6.231
1.423
959
54.445
29.372
10.437
29.301
267.830
3.270.813
Nilai
Nominal
Tanggal
Dimulai
900.000
214.790
557.400
617.500
231.028
289.859
355.652
3.166.229
10.000
30.000
27.000
14.000
5.000
5.000
6.500
10.000
21.000
2.000
1.900
2.000
9.000
6.000
1.498
1.000
50.000
25.000
10.000
40.000
276.898
3.443.127
73
Nilai Bersih
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
22. HUTANG ATAS SURAT-SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI
(lanjutan)
Kontrak penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan bank-bank counterpart (No. Seri
VR0013, VR0017, FR0019 dan VR0019) merupakan kontrak-kontrak yang berkaitan dengan kontrakkontrak transaksi pendanaan valuta asing melalui mekanisme pertukaran mata uang asing (cross
currency swap) dengan pihak-pihak tersebut di atas. Tidak ada premi atau diskonto yang diakui atas
kontrak-kontrak tersebut.
Per 31 Maret 2006, surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali adalah sebagai berikut:
Jenis Efek
Rupiah
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Obligasi FR0019
Obligasi VR0017
Obligasi VR0019
Obligasi VR0013
Obligasi FR0002
Obligasi FR0019
Obligasi FR0020
Jumlah
Obligasi Non Rekapitalisasi Pemerintah
Obligasi FR0025
Obligasi FR0023
Jumlah
Jumlah
Nilai
Nominal
Tanggal
Dimulai
Tanggal
Jatuh Tempo
Nilai
Beli Kembali
Beban
Bunga yang
Belum
Diamortisasi
Nilai Bersih
231.028
289.859
355.652
617.500
10.000
20.000
15.000
1.539.039
03/11/2004
04/11/2004
18/05/2005
07/06/2005
10/03/2006
20/03/2006
24/03/2006
03/11/2009
04/11/2009
18/05/2010
07/01/2008
07/04/2006
18/04/2006
03/04/2006
285.060
284.062
316.356
617.500
10.239
21.285
16.061
1.550.563
27
145
12
184
285.060
284.062
316.356
617.500
10.212
21.140
16.049
1.550.379
15.000
30.000
45.000
14/03/2006
20/03/2006
04/04/2006
21/04/2006
13.173
26.379
39.552
20
202
222
13.153
26.177
39.330
1.590.115
406
1.589.709
1.584.039
Kontrak penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dengan bank-bank counterpart (No. Seri
VR0013, VR0017, FR0019 dan VR0019) merupakan kontrak-kontrak yang berkaitan dengan kontrakkontrak transaksi pertukaran mata uang (cross currency swap) dengan pihak-pihak tersebut di atas.
Tidak ada premi atau diskon yang diakui atas kontrak-kontrak tersebut.
23. KEWAJIBAN AKSEPTASI
a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga:
2007
Rupiah:
Kewajiban kepada bank lain
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 47a)
Pihak ketiga
Kewajiban kepada debitur
Pihak ketiga
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:
Kewajiban kepada bank lain
Pihak ketiga
Kewajiban kepada debitur
Pihak ketiga
Jumlah Mata uang asing
74
2006
142.574
159
315.900
63.873
20.667
206.447
336.726
2.958.784
3.386.680
202.298
19.970
3.161.082
3.406.650
3.367.529
3.743.376
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
23. KEWAJIBAN AKSEPTASI (lanjutan)
b. Berdasarkan Jatuh Tempo:
2007
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
2006
53.019
81.398
72.030
105.687
102.036
129.003
206.447
336.726
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Lebih dari 12 bulan
609.043
1.657.624
805.506
83.777
5.132
899.222
1.291.386
1.167.059
46.504
2.479
Jumlah Mata uang asing
3.161.082
3.406.650
3.367.529
3.743.376
2007
2006
Jumlah Rupiah
24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
Berdasarkan Jenis dan Mata Uang:
Rupiah:
Cek perjalanan Mandiri
Obligasi Syariah
Lain-lain
892.702
345.000
564
887.803
200.000
564
Jumlah Rupiah
1.238.266
1.088.367
Mata uang asing:
Medium Term Notes (MTN)
Promissory Notes
2.606.655
91.250
2.520.202
90.655
Jumlah mata uang asing
2.697.905
2.610.857
Jumlah
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi
3.936.171
(3.011)
3.699.224
(1.846)
3.933.160
3.697.378
75
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)
Rincian MTN adalah sebagai berikut:
2007
Jenis/
Nomor ISIN
MTN
(XS0167272375)
Arranger
Credit Suisse First
Boston (Europe) Ltd., London,
UBS Hong Kong dan
PT Mandiri Sekuritas
Jangka
Tanggal jatuh waktu
tempo
(bulan)
22 Apr 2008
60
Tingkat
suku bunga
per tahun
7,00%
Dikurangi: - Surat-surat berharga yang diterbitkan dan dimiliki
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan
- Diskonto yang belum diamortisasi
Nilai nominal
US$
Ekivalen
(nilai penuh)
Rupiah
295.721.847
2.698.461
(10.060.957)
(91.806)
285.660.890
(330.023)
2.606.655
(3.011)
285.330.867
2.603.644
2006
Jenis/
Nomor ISIN
MTN
(XS0167272375)
Arranger
Credit Suisse First
Boston (Europe) Ltd., London,
UBS Hong Kong dan
PT Mandiri Sekuritas
Jangka
Tanggal jatuh waktu
tempo
(bulan)
22 Apr 2008
Dikurangi: - Surat-surat berharga yang diterbitkan dan dimiliki
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan
- Diskonto yang belum diamortisasi
60
Tingkat
suku bunga
per tahun
7,00%
Nilai nominal
US$
Ekivalen
(nilai penuh)
Rupiah
288.117.663
2.611.931
(10.118.450)
(91.729)
277.999.213
(203.613)
2.520.202
(1.846)
277.795.6002.518.356
Pada 31 Oktober 2003, Bank Syariah Mandiri, Anak Perusahaan, mengeluarkan Obligasi Syariah
yang memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dengan nilai Rp200.000, memiliki pendapatan bagi hasil
yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dengan pembayaran pertama dilakukan 30 Januari 2004
sedangkan jatuh tempo Obligasi Syariah pada 31 Oktober 2008. Pendapatan yang dibagihasilkan
diambil dari pendapatan margin Bank Syariah Mandiri yang berasal dari portofolio murabhahah yang
diperoleh selama 1 (satu) triwulan.
Pada tanggal 25 Januari 2007 Bank Syariah Mandiri melakukan penawaran dan penjualan secara
terbatas Subordinated Notes Syariah Mudharabah tahun 2007 (Subnotes Bank) dengan nilai nominal
sebanyak-banyaknya sebesar Rp200.000. Subnotes Bank ini berjangka waktu 10 tahun dengan hak
melunasi (call option) pada tahun ke-5 sejak tanggal penerbitan. Indikasi Nisbah pemegang Subnotes
Bank adalah 21,93% dari Pendapatan Yang Dibagihasilkan. Pendapatan bagi hasil Subnotes Bank
dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal penerbitan. Pada tanggal 31 Januari 2007
Subordinated Notes Syariah Mudharabah telah terealisasi sebesar Rp105.000. Subordinated Notes
Syariah Mudharabah tersebut jatuh tempo tanggal 31 Januari 2017.
76
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)
Bank Mandiri telah menerbitkan Senior Notes sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) dengan kupon
7,00% per tahun, pada harga 99,482% dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 April 2008. Medium
Term Notes (MTN) dengan nilai nominal sebesar US$300.000.000 (nilai penuh) tersebut telah
dilindung nilai dengan menggunakan jenis instrumen interest rate swap. MTN disajikan menurut nilai
wajarnya sebagai akibat penyesuaian atas transaksi lindung nilai per 31 Maret 2007 dan 2006
masing-masing berkurang sebesar Rp39.038 atau ekivalen dengan US$4.278.152,43 (nilai penuh)
dan Rp107.719 atau ekivalen dengan US$11.882.337 (nilai penuh).
25. PINJAMAN YANG DITERIMA
2007
Rupiah:
Bank Indonesia (a)
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (b)
Pemerintah RI (d) (Catatan 47a)
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (c)
Lain-lain (g)
2006
488.590
462.585
350.000
355.000
748.895
514.271
350.000
240.000
105.000
Jumlah Rupiah
1.656.175
1.958.166
Mata uang asing:
Direct Off-shore Loans (e)
Fasilitas Pendanaan Perdagangan (f)
1.368.750
268.275
1.332.629
135.982
Jumlah Mata uang asing
1.637.025
1.468.611
3.293.200
3.426.777
Per 31 Maret 2007 dan 2006 pinjaman yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa
masing-masing adalah Rp350.000 dan Rp350.000 (Catatan 47a).
(a) Bank Indonesia
Akun ini merupakan fasilitas kredit likuiditas yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) untuk
dipinjamkan kembali kepada debitur-debitur Bank Mandiri sesuai dengan Kredit Program
Pemerintah. Pengelolaan dan pengawasan fasilitas kredit ini dilakukan oleh PT Permodalan
Nasional Madani (Persero), sebuah badan usaha milik Pemerintah, berdasarkan Undangundang No. 23/1999 tanggal 17 Mei 1999 mengenai BI, Peraturan BI No. 2/3/PBI/2000 tanggal
1 Pebruari 2000 dan Peraturan BI No. 5/20/PBI/2003 tanggal 17 September 2003 tentang
Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia dalam rangka Kredit Program. Fasilitas
kredit ini dikenai suku bunga berkisar antara 3% sampai 9% per tahun dan akan jatuh tempo
pada tanggal yang berbeda-beda yang terakhir pada tahun 2017. Rinciannya adalah sebagai
berikut:
2007
Rupiah:
Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya (KKPA)
Kredit Investasi Kecil (KIK)
Kredit Investasi (KI)
77
2006
345.146
104.644
38.800
441.835
190.650
116.410
488.590
748.895
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
25. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
(b) PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Permodalan Nasional Madani
(Persero), yang pinjamannya disalurkan kembali oleh Bank Mandiri kepada anggota Koperasi
Primer (Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya [KKPA]). Fasilitas ini dikenai bunga 7% per
tahun. Jangka waktu kredit dan jadual pelunasannya tergantung dari perjanjian kredit untuk
masing-masing debitur.
(c) PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)
Akun ini merupakan fasilitas kredit modal kerja ekspor yang diperoleh dari Bank Ekspor
Indonesia berdasarkan perjanjian pemberian fasilitas No. 064/PPF/12/2000 tanggal
12 Desember 2000 antara PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) dan PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 20 Desember 2000 sampai dengan tanggal
19 Desember 2001 dan diperpanjang setiap tahunnya dan perjanjian yang paling baru adalah
No. 054/PPF/12/2005 yang berlaku sampai dengan tanggal 16 Desember 2006. Pinjaman
dilunasi pada tanggal 31 Januari 2007. Fasilitas ini hanya diberikan kepada nasabah eksportir
baik langsung maupun tidak langsung yang telah dibiayai/diberikan kredit oleh Bank Mandiri dan
dibebankan tingkat suku bunga kredit sesuai dengan tingkat bunga pasar.
(d) Pemerintah Republik Indonesia
Akun ini merupakan pinjaman yang diterima oleh Bank Mandiri dari Pemerintah Republik
Indonesia berdasarkan perjanjian No. KP-022/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dan amandemen
perjanjian
No. AMA-7/KP-022/DP3/2004
tanggal
15 Desember 2004 dan surat
No. S-662/PB.7/2005 tanggal 13 Mei 2005 dan amandemen perjanjian No. AMA-30/KP022/DP3/2006 tanggal 24 Agustus 2006 masing-masing tentang Perubahan terhadap Perjanjian
Pinjaman antara Pemerintah dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. KP-022/DP3/2004 tanggal
14 Mei 2004 dan Persetujuan Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah RI
dan Bank Mandiri dalam rangka pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil. Pinjaman ini
digunakan untuk penyediaan kredit bagi usaha mikro dan kecil dengan prosedur, tata cara dan
persyaratan pemberian pinjaman sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan
No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil
yang telah diubah dan disempurnakan dengan Keputusan Menteri Keuangan
No. 74/KMK.06/2004 tanggal 20 Februari 2004. Fasilitas ini dikenai suku bunga sebesar SBI 3
(tiga) bulanan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali pada tanggal 10 Maret, 10 Juni,
10 September dan 10 Desember atas dasar lelang SBI terakhir sebelum tanggal penetapan.
Pembayaran pinjaman ini akan dilakukan dalam 5 (lima) kali angsuran semesteran, dengan
angsuran pertama jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2007.
(e) Direct Off-shore Loans
Rincian pinjaman direct off-shore loans adalah sebagai berikut:
2007
Deutsche Bank AG, Singapura
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura
Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura
Natexis Banques Popularies
Overseas Chinese Banking Corp.
Bayerische Landesbank
United Overseas Bank, Singapura
78
2006
684.375
273.750
136.875
91.250
91.250
91.250
-
679.912
271.965
135.983
244.769
1.368.750
1.332.629
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
25. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
(e) Direct Off-shore Loans (lanjutan)
Pinjaman dari Deutsche Bank AG, Singapura dikenai suku bunga sebesar LIBOR 3 (tiga)
bulanan ditambah marjin tertentu, pinjaman dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation,
Singapura dikenai suku bunga sebesar LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu,
pinjaman dari Bayerische Hypo-Und Vereinsbank AG, Singapura
dikenai
suku
bunga
sebesar LIBOR 12 (dua belas) bulanan ditambah marjin tertentu, pinjaman dari Natexis
Banquest Popularies, Overseas Chinese Banking Corp., Singapura dan Bayerische Landesbank
dikenai suku bunga sebesar LIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman
ini akan dibayar penuh pada saat jatuh tempo.
(f)
Fasilitas Pendanaan Perdagangan
Fasilitas pendanaan perdagangan merupakan pinjaman jangka pendek dengan jangka waktu
mulai dari 129 sampai dengan 185 hari dengan tingkat suku bunga sebesar LIBOR dan SIBOR
ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan letter of credit yang diterbitkan oleh Bank
Mandiri. Rinciannya adalah sebagai berikut:
2007
Standard Chartered Bank, Hong Kong
Dresdner Bank Aktiengesellschaft
ABN AMRO, Singapura
Natexis Banques Popularies
Bank of New York, Singapura
2006
91.250
91.250
45.625
40.150
-
90.655
45.327
268.275
135.982
(g) Lain-lain
2007
(i) Rupiah
Bank Panin, Jakarta
Bank International Indonesia, Jakarta
Bank Permata, Jakarta
HSBC, Jakarta
DBS Bank Ltd., Jakarta
Jumlah Rupiah
79
2006
150.000
100.000
75.000
30.000
-
20.000
65.000
20.000
355.000
105.000
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
26. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI
a. Transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha Bank Mandiri yang mempunyai risiko
kredit adalah sebagai berikut:
Rupiah:
Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 45)
Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 45)
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:
Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 45)
Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 45)
Standby letters of credit (Catatan 45)
Jumlah Mata uang asing
2007
2006
3.377.075
746.876
3.351.083
472.469
4.123.951
3.823.552
4.415.364
3.281.712
3.725.943
4.355.073
3.261.234
2.756.861
11.423.019
10.373.168
15.546.970
14.196.720
b. Berdasarkan Kolektibilitas:
2007
2006
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
14.979.129
460.157
23.742
83.942
13.465.584
307.923
230.311
17.693
175.209
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
15.546.970
(456.529)
14.196.720
(452.233)
Komitmen dan kontinjensi - bersih
15.090.441
13.744.487
c. Mutasi Penyisihan Penghapusan Komitmen dan Kontinjensi:
2007
2006
Saldo awal periode
Pembalikan selama periode berjalan
Lain-lain *)
514.399
(62.196)
4.326
594.084
(94.417)
(47.434)
Saldo akhir periode
456.529
452.233
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Jumlah minimum penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi sesuai ketentuan Bank
Indonesia per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah Rp260.302 dan Rp332.971.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi telah
memadai.
80
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
27. PERPAJAKAN
a. Hutang pajak
2007
2006
Bank Mandiri
Pajak penghasilan:
Karyawan - Pasal 21
Badan - Pasal 25/29
Pasal 4 (2)
Lain-lain
5.109
449.715
136.570
4.902
2.620
212.912
6.493
Anak Perusahaan
596.296
36.493
222.025
17.849
632.789
239.874
b. Beban pajak
2007
Beban pajak - tahun berjalan:
Bank Mandiri
Anak Perusahaan
Beban/(Manfaat) pajak - tangguhan:
Bank Mandiri
Anak Perusahaan
2006
449.715
28.016
13.028
477.731
13.028
(24.608)
-
263.709
-
(24.608)
263.709
453.123
276.737
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2v, pajak penghasilan untuk Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (untuk
tujuan Surat Pemberitahuan Pajak, perhitungan pajak secara konsolidasi tidak diperkenankan).
81
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
27. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Beban pajak – periode berjalan
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak pada laporan laba rugi konsolidasian dan
perhitungan pajak penghasilan dan beban pajak periode berjalan untuk Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan adalah sebagai berikut:
2007
2006
Laba konsolidasian sebelum beban pajak dan hak minoritas
Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak
Anak Perusahaan - setelah eliminasi
1.479.820
Laba sebelum beban pajak dan hak minoritas - Bank Mandiri saja
1.451.509
Ditambah/(dikurangi) perbedaan permanen:
Biaya yang tidak dikurangkan menurut pajak
Lain-lain
Ditambah/(dikurangi) perbedaan temporer:
Kelebihan penyisihan penghapusan kredit yang
diberikan menurut laporan keuangan atas penyisihan
penghapusan kredit menurut pajak
Pemulihan kredit *)
Kekurangan penyusutan aktiva tetap menurut laporan keuangan
atas penyusutan menurut pajak
Kelebihan penyisihan biaya pegawai menurut laporan keuangan
atas penyisihan menurut pajak
(Kekurangan)/kelebihan penyisihan penghapusan aktiva produktif
selain kredit yang diberikan menurut laporan keuangan
atas penyisihan penghapusan menurut pajak
Kelebihan penyisihan agunan yang diambil alih menurut
laporan keuangan atas penyisihan menurut pajak
Kelebihan penyisihan aktiva terbengkalai menurut
laporan keuangan atas penyisihan menurut pajak
Kekurangan estimasi komitmen dan kontinjensi
menurut laporan keuangan atas estimasi kerugian
komitmen dan kontinjensi menurut pajak
Kelebihan/(kekurangan) penyisihan kerugian yang timbul dari kasus hukum
menurut laporan keuangan atas penyisihan menurut pajak
Keuntungan dari penurunan nilai surat-surat
berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Taksiran laba/(rugi) menurut pajak
(28.311)
786.978
(13.227)
773.751
23.129
(34.036)
28.037
88.340
121.183
(23.522)
(498.297)
(11.097)
(25.643)
(1.541)
(35.310)
119.879
(528.702)
23.838
-
58.461
-
(56.970)
233
(3.763)
1.499.109
(126.196)
(88.160)
(44.549)
(288.535)
Beban pajak – periode berjalan
Bank Mandiri saja
Anak Perusahaan
449.715
28.016
13.028
Taksiran beban pajak – periode berjalan
477.731
13.028
*) Angka tahun 2007 terdiri dari pemulihan kredit sebesar Rp23.522 yang pajak tangguhannya tidak diperhitungkan.
Angka tahun 2006 terdiri dari pemulihan kredit sebesar Rp11.097 yang pajak tangguhannya tidak diperhitungkan.
Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank Mandiri dan Anak Perusahaan
menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak atas dasar self-assessment.
Kantor Pajak berhak memeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 10 tahun setelah
tanggal pajak terhutang.
82
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
27. PERPAJAKAN (lanjutan)
d. Pajak penghasilan - tangguhan
Rekonsiliasi antara taksiran beban pajak, yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dari
laba komersial sebelum beban pajak, dengan taksiran beban pajak pada laporan laba rugi untuk
periode yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
2007
2006
Laba konsolidasian sebelum beban pajak dan hak minoritas
Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak
Anak Perusahaan setelah eliminasi
1.479.820
Laba sebelum beban pajak dan hak minoritas - Bank Mandiri saja
1.451.509
773.751
435.435
232.125
Taksiran beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku
Efek pajak atas perbedaan permanen:
Biaya yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak
Lain-lain
Pemulihan kredit
(28.311)
786.978
(13.227)
6.939
(10.210)
(7.057)
8.411
26.502
(3.329)
(10.328)
31.584
Beban pajak - Bank Mandiri saja
Beban pajak - Anak Perusahaan
425.107
28.016
263.709
13.028
Beban pajak - konsolidasian
Dikurangi beban pajak kini - konsolidasian
453.123
477.731
276.737
13.028
Beban pajak tangguhan - konsolidasian
(24.608)
263.709
e. Aktiva pajak tangguhan
Pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara nilai buku menurut komersial dan menurut pajak
adalah sebagai berikut:
2007
Bank Mandiri
Aktiva pajak tangguhan:
Penyisihan penghapusan untuk aktiva produktif selain kredit yang diberikan
Penyisihan untuk beban pegawai
Penyisihan penghapusan kredit yang diberikan
Hapus buku kredit yang diberikan
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
Penyisihan atas potensi kerugian yang timbul dari kasus hukum
setelah dikurangi penyisihan atas aktiva pajak tangguhan sebesar Rp65.402
Kerugian menurut pajak tahun berjalan
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih aktiva terbengkalai
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih agunan yang diambil alih
Penyisihan agunan yang diambil alih
Penyisihan aktiva terbengkalai
2006
680.150
447.177
570.366
1.591.782
136.565
733.384
403.678
109.188
318.868
129.771
29.372
8.629
3.135
7.151
17.538
115.064
86.560
9.319
3.135
-
Aktiva pajak tangguhan
Kewajiban pajak tangguhan:
Kerugian yang belum direalisasi atas surat-surat berharga
dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah (tersedia untuk dijual)
Mark to market surat-surat berharga
Nilai buku aktiva tetap
3.491.865
1.908.967
Aktiva pajak tangguhan bersih - Bank Mandiri saja
Aktiva pajak tangguhan - Anak Perusahaan
3.307.286
22.977
1.895.984
16.704
Jumlah aktiva pajak tangguhan - bersih
3.330.263
1.912.688
83
(96.155)
(5.476)
(82.948)
47.315
8.389
(68.687)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
28. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
Rupiah:
Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai (Catatan 42)
Cadangan atas bonus dan insentif, cuti dan THR
Penyisihan biaya manfaat bebas tugas (Catatan 42)
Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 56g)
Setoran jaminan
Pendapatan diterima dimuka
Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus fraud
Rekening antar kantor – bersih
Hutang transaksi nasabah
Lain-lain
Jumlah Rupiah
Mata uang asing:
Setoran jaminan
Pendapatan diterima dimuka
Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 56g)
Rekening antar kantor
Lain-lain
Jumlah Mata uang asing
2007
2006
710.907
528.240
527.703
294.151
239.693
82.774
71.570
898.633
3.925.484
521.310
515.273
394.985
366.462
251.578
245.817
169.684
119.311
53.629
1.471.185
7.279.155
4.109.234
330.458
168.898
5.796
56.330
1.516.127
407.738
202.653
62.412
764.929
2.077.609
1.437.732
9.356.764
5.546.966
Mutasi penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum untuk periode yang berakhir per
31 Maret 2007 dan 2006:
2007
2006
Saldo awal periode
Pembalikan selama periode berjalan (Catatan 37)
Penggunaan selama periode berjalan
Lain-lain *)
316.227
(16.490)
210
471.706
(86.800)
(150)
44.118
Saldo akhir periode
299.947
428.874
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing
84
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI
a. Berdasarkan Mata Uang:
2007
2006
Rupiah:
Two-Step Loans (TSL)
(a) Nordic Investment Bank (NIB)
(b) Export-Import Bank of Japan (EBJ)
(c) Asian Development Bank (ADB)
(d) International Bank for Reconstruction
and Development (IBRD)
(e) ASEAN Japan Development Fund-Overseas
Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF)
(f) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import
Bank of Japan (AJDF-EBJ)
230.041
1.033
262.676
19.530
1.994
4.337
13.948
78.006
87.271
2.813
3.936
Bank Indonesia
316.230
2.448.859
389.355
2.473.859
Jumlah Rupiah
2.765.089
2.863.214
Mata uang asing:
(c) Two-Step Loans - Asian Development Bank (ADB)
(g) Two-Step Loans - Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Frankfurt (KfW)
Lain-lain
200.818
35.063
1.135.435
204.854
51.788
1.127.066
Jumlah Mata uang asing
1.371.316
1.383.708
4.136.405
4.246.922
b. Berdasarkan Jenis:
2007
Two-Step Loans (TSL)
(a) Nordic Investment Bank (NIB)
(b) Export-Import Bank of Japan (EBJ)
(c) Asian Development Bank (ADB)
(d) International Bank for Reconstruction
and Development (IBRD)
(e) ASEAN Japan Development Fund-Overseas
Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF)
(f) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import
Bank of Japan (AJDF-EBJ)
(g) Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Frankfurt (KfW)
Bank Indonesia
Lain-lain
85
2006
230.041
201.851
262.676
19.530
206.848
4.337
13.948
78.006
87.271
2.813
35.063
3.936
51.788
552.111
2.448.859
1.135.435
645.997
2.473.859
1.127.066
4.136.405
4.246.922
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL)
(a) Nordic Investment Bank (NIB)
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari NIB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui
Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna
membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit
Tujuan
Jangka Waktu
Nordic Investment
Bank III
Untuk mengembangkan dan membiayai investasi prioritas
utama di Indonesia, terutama sektor swasta, atau yang
menyangkut kepentingan bersama Indonesia dan Nordic.
4 Agustus 1993 - 15 Agustus 2008 dengan
angsuran
pertama
pada
tanggal
15 Februari 1999.
Nordic Investment
Bank IV
Untuk mengembangkan dan membiayai proyek investasi
prioritas utama di Indonesia, terutama sektor swasta atau
yang menyangkut kepentingan bersama Indonesia dan
Nordic.
15 April 1997 - 28 Februari 2017 dengan
angsuran
pertama
pada
tanggal
31 Agustus 2002.
Rincian fasilitas kredit Nordic Investment Bank adalah sebagai berikut:
2007
(a) Nordic Investment Bank III (NIB III)
(b) Nordic Investment Bank IV (NIB IV)
2006
16.995
213.046
28.325
234.351
230.041
262.676
Tingkat suku bunga untuk fasilitas NIB III dan IV ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tidak
tetap yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu tiga bulan selama enam bulan sebelumnya.
(b) Export-Import Bank of Japan (EBJ)
Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari EBJ kepada Pemerintah Republik
Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank
peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai
berikut:
Fasilitas Kredit
EBJ-TSL IV
Tujuan
Jangka Waktu
Untuk membiayai proyek yang menunjang
peningkatan investasi pada sektor swasta
dan berorientasi ekspor.
28 Januari 1992 - 15 Januari 2007 dengan
angsuran pertama pada tanggal 15 Juli 1995.
Rincian fasilitas kredit Export-Import Bank of Japan (EBJ) adalah sebagai berikut:
2007
(a) Export-Import Bank of Japan IV (EBJ-TSL IV)
2006
-
86
19.530
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)
(b) Export-Import Bank of Japan (EBJ) (lanjutan)
Tingkat suku bunga atas fasilitas pinjaman dari EBJ-TSL IV ditentukan berdasarkan tingkat suku
bunga mengambang yang ditetapkan setiap 6 (enam) bulan atas dasar tingkat suku bunga ratarata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan
sebelumnya, dengan ketentuan tidak lebih tinggi dari tingkat suku bunga rata-rata deposito
berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya yang berlaku di 5 (lima)
bank pemerintah. Bank telah melunasi Fasilitas kredit (EBJ-TSL IV) pada tanggal 15 Januari 2007.
(c) Asian Development Bank (ADB)
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari ADB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui
Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna
membiayai beberapa jenis proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit
Tujuan
Jangka Waktu
ADB Perkebunan Nusantara
XII dan Nescoco Inti
Membiayai
proyek
pemerintah
dalam
pendanaan kredit proyek industri perkebunan.
15 Februari 1989 - 15 September 2008 dengan
angsuran pertama pada tanggal 15 Maret 1995.
ADB Fishery II
Membiayai
proyek
pemerintah
dalam
pendanaan kredit proyek industri perikanan.
19 Desember 1991 - 15 September 2006
dengan angsuran pertama pada tanggal
15 Maret 1995.
ADB 1327-INO (SF)
Membiayai Proyek Kredit Mikro (PKM).
15 Januari 2005 - 15 Juli 2029 dengan angsuran
pertama pada tanggal 15 Januari 2005.
Rincian fasilitas kredit Asian Development Bank (ADB) adalah sebagai berikut:
2007
(a) ADB Loan 1327 – INO
(b) ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti
(c) ADB Fishery II
2006
200.818
1.033
-
204.854
1.722
272
201.851
206.848
Menteri Keuangan melalui surat No. S-596/MK.6/2004 tanggal 12 Juli 2004, telah menyetujui
pengalihan pengelolaan Proyek Kredit Mikro (PKM) Loan ADB No. 1327-INO (SF) dari Bank
Indonesia kepada Bank Mandiri. Dengan disetujuinya pengalihan PKM tersebut, maka telah
dilakukan perubahan terhadap perjanjian penerusan pinjaman No. SLA-805/DP3/1995 tanggal
27 April 1995 yang diubah dengan amandemen No. AMA-287/SLA-805/DP3/2003 tanggal
22 April 2003 antara Republik Indonesia dan Bank Indonesia menjadi Republik Indonesia dan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dengan No. AMA-298/SLA-805/DP3/2004 tanggal 16 Juli 2004.
Pinjaman ADB untuk Proyek Kredit Mikro diberikan dalam mata uang SDR (Special Drawing
Rights) sebesar SDR15.872.600,44 (nilai penuh) yang wajib dibayar kembali oleh Bank Mandiri
dalam mata uang SDR kepada Pemerintah dalam 50 (lima puluh) kali angsuran setiap enam bulan
secara prorata setiap tanggal 15 Januari dan tanggal 15 Juli, dengan angsuran pertama dilakukan
pada tanggal 15 Januari 2005 dan berakhir pada tanggal 15 Juli 2029. Atas pinjaman ADB
tersebut, Bank Mandiri dikenakan service charge sebesar 1,50% per tahun pada setiap tanggal
15 Januari dan tanggal 15 Juli setiap tahunnya sejak penarikan pinjaman.
87
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)
(c) Asian Development Bank (ADB) (lanjutan)
Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitas ADB Perkebunan Nusantara XII dan ADB Nescoco Inti
masing-masing sebesar 9,50% dan 10,00% per tahun.
Tingkat suku bunga untuk fasilitas ADB Fishery II tidak boleh lebih rendah dari tingkat suku bunga
tahunan yang dibebankan oleh ADB kepada Pemerintah Republik Indonesia ditambah 4% per
tahun.
Pinjaman ADB Fishery II pembayarannya berjangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitung sejak
penarikan pertama (termasuk tenggang waktu 3 tahun) dan dilunasi dalam 24 (dua puluh empat)
kali angsuran 6 (enam) bulanan yang dimulai sejak tanggal 15 Maret 1995. Bank telah melunasi
pinjaman ADB Fishery II pada tanggal 15 September 2006.
(d) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD)
Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari IBRD kepada Pemerintah Republik
Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank
peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai
berikut:
Fasilitas Kredit
Tujuan
Jangka Waktu
Agricultural Financing
Project (AFP)
Membiayai proyek sektor produksi dan industri
produk pertanian, peternakan, perikanan dan
kehutanan.
10 Januari 1992 - 1 Desember 2006 dengan
angsuran
pertama
pada
tanggal
1 Juni 1995.
Financial Sector
Development Project (FSDP)
Membiayai Proyek Pengembangan Sektor
Keuangan.
1 Februari 1993 - 15 September 2007
dengan angsuran pertama pada tanggal
15 Maret 1998.
Rincian fasilitas kredit International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) adalah
sebagai berikut:
2007
(a) Financial Sector Development Project (FSDP)
(b) Agricultural Financing Project (AFP)
2006
4.337
-
13.010
938
4.337
13.948
Fasilitas FSDP tidak dikenakan bunga. Fasilitas pinjaman FSDP dibayar setiap tanggal 15 Maret
dan 15 September setiap tahunnya.
88
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)
(d) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) (lanjutan)
Tingkat suku bunga untuk fasilitas AFP dihitung berdasarkan tingkat suku bunga tidak tetap setiap
6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga terendah antara:
• Tingkat suku bunga rata-rata selama 6 (enam) bulan atas Sertifikat Bank Indonesia berjangka
waktu 3 (tiga) bulan;
• Tingkat suku bunga rata-rata selama 6 (enam) bulan atas deposito berjangka waktu 3 (tiga)
bulan dari 5 (lima) bank pemerintah.
Tingkat suku bunga untuk fasilitas AFP tidak boleh lebih rendah dari tingkat suku bunga pinjaman
yang dibebankan oleh IBRD kepada Pemerintah, ditambah 2% per tahun.
Bank telah melunasi fasilitas pinjaman AFP pada tanggal 1 Desember 2006.
(e) ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF)
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF-OECF kepada Pemerintah Indonesia melalui
Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta guna
membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit
Pollution Abatement
Program (PAE)
Tujuan
Equipment
Small Scale Industry (SSI)
Pembelian
polusi.
peralatan
untuk
Membiayai industri skala kecil
Jangka Waktu
mencegah
19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013 dengan
angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus
1998
19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013 dengan
angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus
1998.
Rincian fasilitas kredit International ASEAN Japan Development Fund Overseas Economic
Cooperation Fund (AJDF-OECF) adalah sebagai berikut:
2007
(a) Pollution Abatement Equipment Program (PAE)
(b) Small Scale Industry (SSI)
2006
75.510
2.496
84.359
2.912
78.006
87.271
Penarikan kredit dari AJDF-OECF tersebut pembayarannya berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun
terhitung sejak penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 5 tahun) dan dilunasi dalam
30 (tiga puluh) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal
15 Agustus 1998 dan berakhir pada tanggal 15 Februari 2013.
Tingkat suku bunga atas fasilitas PAE adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan
berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan
selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 5% per tahun.
Tingkat suku bunga atas fasilitas SSI adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan
berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan
selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 2,5% per tahun.
89
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)
(f) ASEAN Japan Development Fund-Export-Import Bank of Japan (AJDF-EBJ)
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF-EBJ kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui
Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta, guna
membiayai proyek investasi dan modal kerja industri skala kecil. Jumlah kredit yang diterima
adalah sebesar Rp9.560 dan pembayarannya berjangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitung
sejak tanggal penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 3 tahun) dan dilunasi dalam
24 (dua puluh empat) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal
15 Desember 1997.
Jumlah fasilitas kredit International AJDF - EBJ per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing
adalah Rp2.813 dan Rp3.936.
Fasilitas kredit AJDF-EBJ dikenakan tingkat suku bunga yang ditentukan setiap 6 (enam) bulan
berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga)
bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya.
(g) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW)
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman dari KfW ke Pemerintah Republik Indonesia melalui Bank
Indonesia (BI) dan dilaksanakan oleh Bank Pelaksana yaitu Bank Mandiri untuk membiayai
kontrak ekspor dalam mata uang Mark Jerman (DM) dengan maksimum pinjaman sebesar
DM250.000.000 (nilai penuh) untuk penyediaan barang-barang modal, investasi dalam proyekproyek infrastruktur seperti transportasi, energi atau proyek komunikasi dan pengalihan teknologi
baru antara pembeli yang berdomisili di Indonesia dan eksportir yang berdomisili di Republik
Federal Jerman.
Sebelum mengimpor persediaan dari Jerman, pembeli harus menandatangani Perjanjian
Pinjaman Individu (ILA) dengan persetujuan dari BI, KfW dan Pemerintah Republik Indonesia.
Jumlah pembiayaan tersebut dibatasi sampai 85% dari jumlah harga dalam DM dari setiap
Kontrak Ekspor. Apabila jumlah harga diturunkan selama periode pengeluaran, maka KfW juga
akan menurunkan pinjaman masing-masing secara proporsional.
Nilai pesanan minimum atas Kontrak Ekspor adalah DM353.000 (nilai penuh) sedangkan yang
menjadi elemen pinjaman adalah sebesar DM300.000 (nilai penuh).
Syarat-syarat dan kondisi pinjaman seperti yang tercantum dalam akad penerusan pinjaman
No. 31/1013/UK tanggal 21 Januari 1999 antara Bank Indonesia dan PT Bank Bumi Daya
(Persero) (ex-legacy Bank) adalah sebagai berikut:
• Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun, tidak termasuk 6 (enam) bulan masa tenggang,
sejak ditandatanganinya ILA, yang dapat diperpanjang sampai 8 (delapan) atau 10 (sepuluh)
tahun tergantung dari setiap ILA;
• Pelunasan pokok pinjaman harus dilakukan sebanyak 10 (sepuluh) kali angsuran yang sama
besar pada setiap tanggal 15 Juni dan 15 Desember per tahun yang dimulai 6 (enam) bulan
setelah masa tenggang dari setiap ILA;
90
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Two-Step Loans (TSL) (lanjutan)
(g) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) (lanjutan)
• Tingkat suku bunga dihitung sebesar 0,75% per tahun di atas tingkat referensi bunga komersial
(Commercial Interest Rate Reference) terhitung sejak penarikan pinjaman masing-masing ILA,
termasuk provisi kepada Bank Indonesia sebesar 0,15%, setelah pajak, yang harus dibayar
setiap enam bulan pada tanggal 15 Juni dan 15 Desember;
• Biaya komitmen sebesar 0,25% per tahun dikenakan terhadap fasilitas yang belum digunakan
sejak ditandatanganinya setiap ILA; dan
• Denda sebesar 2% per tahun di atas tingkat suku bunga yang dijelaskan di butir ketiga dalam
hal keterlambatan bayar.
KfW memberikan pinjaman kepada Pemerintah RI melalui BI diteruskan ke Bank Mandiri sebesar
EUR11.777.361 (nilai penuh) yang telah ditarik Bank Mandiri sebesar EUR11.133.645 (nilai
penuh) dari KfW melalui pembayaran letter of credit (L/C) sehubungan dengan impor peralatan
untuk modernisasi Hot Strip Mill, Roughing Mill Motor, Stand F4 Rear Motor Drivers System dan
pelayanan dari Siemens AG, Erlangan, Jerman, kepada PT Krakatau Steel yang telah terikat
dalam 2 (dua) ILA dengan BI dan KfW seperti berikut ini:
2007
No. Pinjaman
Jumlah Fasilitas
(Nilai Penuh)
Fasilitas yang
Terpakai
(Nilai Penuh)
Saldo Pinjaman
Mata Uang Asal
Ekivalen
(Nilai Penuh)
Rupiah
Jangka
Waktu
F3137/1
EUR7.859.450
EUR7.215.734
EUR2.886.294
35.063
13 Januari 2000 – 15
Desember 2006 dengan
angsuran pertama tanggal 30
Agustus 2002, diperpanjang
sampai
dengan
tanggal
31 Mei
2004.
Angsuran
dibagi prorata 10 kali.
Angsuran terakhir sampai
dengan 15 Desember 2008.
F3137/2
EUR3.917.911
EUR3.917.911
-
-
3 Maret 2000 - 15 Juni 2006
dengan angsuran pertama
pada tanggal 31 Desember
2001.
Angsuran dibagi
prorata 10 kali.
Sesuai dengan perjanjian, pinjaman F3137/2 telah dilunasi pada tanggal 15 Juni 2006.
2006
No. Pinjaman
Jumlah Fasilitas
(Nilai Penuh)
Fasilitas yang
Terpakai
(Nilai Penuh)
Saldo Pinjaman
Mata Uang Asal
Ekivalen
(Nilai Penuh)
Rupiah
Jangka
Waktu
F3137/1
EUR7.859.450
EUR7.215.734
EUR4.329.441
47.490
13 Januari 2000 – 15
Desember 2006 dengan
angsuran pertama tanggal 30
Agustus 2002, diperpanjang
sampai
dengan
tanggal
31 Mei
2004.
Angsuran
dibagi prorata 10 kali.
F3137/2
EUR3.917.911
EUR3.917.911
EUR391.791
4.298
3 Maret 2000 - 15 Juni 2006
dengan angsuran pertama
pada tanggal 31 Desember
2001.
Angsuran
dibagi
prorata 10 kali.
91
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Bank Indonesia
Akun ini merupakan pinjaman yang berasal dari konversi Kredit Likuiditas Bank Indonesia yang
digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan BDN, Bapindo dan PT Bank Syariah Mandiri
(Anak Perusahaan).
Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/360/BKR tanggal 23 November 2004 tentang Restrukturisasi
Pinjaman Subordinasi, dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui restrukturisasi atas
pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN sebesar Rp736.859 dan dari Bapindo (yang
sebelumnya dicatat pada pos Modal Pinjaman) sebesar Rp1.755.000. Dalam restrukturisasi tersebut,
pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN dan Bapindo dijadikan satu, sehingga menjadi
Rp2.491.859, dengan jadual pelunasan pinjaman selama 11 (sebelas) tahun dari tahun 2004 sampai
dengan tahun 2014. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 0,2% per tahun yang dihitung dari
sisa pokok pinjaman. Restrukturisasi atas pinjaman subordinasi ini telah disahkan melalui akta notaris
tentang Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi No. 4 tanggal 7 Desember 2004 oleh Notaris
Ratih Gondokusumo Siswono, S.H. di Jakarta.
Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/130i/DPbS tanggal 26 November 2004 tentang Penyelesaian
Pinjaman Subordinasi (SoL), dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui permohonan Bank
Syariah Mandiri (BSM) untuk melunasi sekaligus pinjaman subordinasi sebesar Rp32.000 pada
tanggal 30 November 2008. Untuk keperluan tersebut, BSM menyerahkan jaminan fisik berupa aktiva
tetap. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 6% per tahun yang dibayarkan secara triwulanan.
Rincian dari fasilitas ini per 31 Maret 2007 dan 2006, masing-masing adalah sebagai berikut:
Bank
Jangka Waktu
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk.
30 November 2004 - 31 Maret
2014 dengan angsuran pertama
pada tanggal 30 November 2004
PT Bank
Syariah Mandiri (BSM)
31 Januari 1994 - 30 November
2008 dengan pembayaran pada
saat jatuh tempo
2007
Jumlah
2.416.859
2006
Jumlah
2.441.859
32.000
32.000
2.448.859
2.473.859
Tingkat suku bunga
0,2% per tahun
Diperhitungkan
secara triwulanan,
sebesar 6% per
tahun
Lain-lain
Subordinated Notes (SNs)
Rincian dari Subordinated Notes (SNs) ini adalah sebagai berikut:
Penerbit
Jangka
Waktu
2 Agustus 2002- 2012
dengan Call Option
2 Agustus 2007
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi
2007
Jumlah dalam
Mata Uang Asal
(Nilai Penuh)
Ekivalen
Rupiah
2006
Jumlah dalam
Mata Uang Asal
(Nilai Penuh)
Ekivalen
Rupiah
US$125.000.000
(US$568.797)
1.140.625
(5.190)
US$125.000.000
(US$675.209)
1.133.187
(6.121)
US$124.431.203
1.135.435
US$124.324.791
1.127.066
Bank Mandiri
92
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan)
Lain-lain (lanjutan)
Subordinated Notes (SNs) (lanjutan)
Untuk tujuan meningkatkan modal pelengkap (Tier II Capital), Bank mencari pendanaan untuk hutang
subordinasi yang akan jatuh tempo dan menyediakan dana untuk penyaluran kredit yang diberikan
dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal 2 Agustus 2002, Bank menerbitkan
Subordinated Notes (SNs) senilai US$125.000.000 (nilai penuh) melalui Cabang Cayman Island. SNs
tersebut diterbitkan dengan nilai 99,148% dari nilai pokoknya dan jatuh tempo pada tanggal
12 Agustus 2012. Suku bunga atas SNs ditetapkan sebesar 10,625% per tahun sejak dan termasuk
tanggal 2 Agustus 2007 namun tidak termasuk 3 Agustus 2007, bunga akan dibayar sejak dan
termasuk tanggal 2 Februari 2007 namun tidak termasuk 3 Agustus 2007. Kecuali ditebus
sebelumnya, suku bunga yang berlaku untuk SNs sejak dan termasuk tanggal 3 Agustus 2007 tetapi
tidak termasuk tanggal 2 Agustus 2012 akan ditetapkan kembali pada U.S. Treasury Rate ditambah
11,20% per tahun dan bunga akan dibayar di belakang setiap setengah tahunan pada tanggal
2 Februari dan 2 Agustus setiap tahun, dimulai pada tanggal 2 Agustus 2008.
SNs diperdagangkan di Bursa Efek Singapura dengan minimum board lot size sebesar US$200.000
(nilai penuh). SNs ditawarkan dan dijual di luar Amerika Serikat kepada orang yang bukan warga
negara A.S. sesuai dengan yang diatur dalam Regulation S dari US Securities Act. SNs pada
awalnya ditawarkan dan dijual di Amerika Serikat kepada lembaga pembeli yang memenuhi syarat
(seperti yang ditetapkan dalam Trust Deed) dan akan diwakili dalam bentuk sertifikat wesel global tak
terbatas (“Sertifikat Wesel Global Tak Terbatas” dan, bersama dengan Sertifikat Wesel Global Tak
Terbatas, “Sertifikat Wesel Global” dan, salah satu dari kedua jenis wesel tersebut, “Sertifikat Wesel
Global”) yang akan didepositokan lain di dalam akun bersama dengan Euroclear Bank S.A./N.V.
selaku pihak yang mengoperasikan Euroclear System (“Euroclear”) dan Clearstream Banking,
Societe Anonyme, Luxembourg (“Clearstream, Luxembourg”).
Penerbitan dan klasifikasi SNs sebagai Pinjaman Subordinasi telah disetujui Bank Indonesia
berdasarkan surat No. 4/88/DPwB2/PwB23 tanggal 12 Juli 2002.
30. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
Akun ini merupakan hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi sebagai
berikut:
2007
Dana Pensiun Bank Bumi Daya
Yayasan Dana Pensiun Bank Dagang Negara
Koperasi Karyawan-PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
93
2006
3.902
1.156
46
3.869
983
52
5.104
4.904
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS
a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh
Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh
31 Maret 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
Jumlah Lembar
Saham
Bank
Mandiri
2007
Nilai Nominal
Per Lembar Saham
(Jumlah Penuh)
masing-masing
Jumlah Nilai
Saham
(Nilai Penuh)
per
Persentase
Kepemilikan
Saham
Modal Dasar
- Saham Seri A Dwiwarna
- Saham Biasa Seri B
Jumlah Modal Dasar
1
31.999.999.999
32.000.000.000
500
500
500
500
15.999.999.999.500
16.000.000.000.000
0,00%
100,00%
100,00%
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Negara Republik Indonesia
- Saham Seri A Dwiwarna
- Saham Biasa Seri B
1
13.999.999.999
500
500
500
6.999.999.999.500
0,00%
67,86%
6.631.968.492
500
3.315.984.246.000
32,14%
20.631.968.492
500
10.315.984.246.000
100,00%
Publik (masing-masing
dibawah 5%)
- Saham Biasa Seri B
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Per 31 Maret 2007, jumlah saham yang dimiliki oleh Direksi adalah 21.063.890 lembar saham
(0,1020935%).
Jumlah Lembar
Saham
Modal Dasar
- Saham Seri A Dwiwarna
- Saham Biasa Seri B
Jumlah Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Negara Republik Indonesia
- Saham Seri A Dwiwarna
- Saham Biasa Seri B
JP Morgan Chase Bank
US Resident (Norbax Inc)
- Saham biasa seri B
Publik (masing-masing
dibawah 5%)
- Saham Biasa Seri B
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
1
31.999.999.999
32.000.000.000
2006
Nilai Nominal
per Lembar Saham
(Jumlah Penuh)
Jumlah Nilai
Saham
(Nilai Penuh)
Persentase
Kepemilikan
Saham
500
500
500
500
15.999.999.999.500
16.000.000.000.000
0,00%
100,00%
100,00%
1
13.999.999.999
500
500
500
6.999.999.999.500
0,00%
69,00%
1.621.156.918
500
810.578.459.000
7,99%
4.668.421.413
500
2.334.210.706.500
23,01%
20.289.578.331
500
10.144.789.165.500
100%
Per 31 Maret 2006, jumlah saham yang dimiliki oleh Direksi dan Dewan Komisaris
1.747.809 lembar saham (0,0086143%).
94
adalah
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
Berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998, modal
dasar Bank Mandiri adalah sebesar Rp16.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh)
per saham.
Penetapan modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp4.000.000 oleh Pemerintah
Republik Indonesia pada tanggal pendirian Bank Mandiri telah dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pembayaran secara tunai melalui Bank Indonesia sejumlah Rp1.600.004.
2. Penempatan dalam saham yang dicatat sebagai penyertaan saham pada Bank Peserta
Penggabungan sejumlah Rp599.999 untuk setiap bank atau jumlah keseluruhannya
Rp2.399.996, melalui pengalihan saham milik Pemerintah Republik Indonesia pada setiap
Bank Peserta Penggabungan kepada Bank Mandiri, seperti yang telah disebut dalam Rapat
Umum Luar Biasa dari Bank Peserta Penggabungan. Berdasarkan perjanjian (“inbreng”) yang
telah diaktakan dengan Akta No. 9 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal
2 Oktober 1998, Bank Mandiri dan Pemerintah Republik Indonesia setuju untuk mengalihkan
saham-saham tersebut (“inbreng”) sebagai pembayaran untuk saham baru yang akan
dikeluarkan oleh Bank Mandiri.
Berdasarkan perubahan Anggaran Dasar Bank Mandiri yang dituangkan dalam Akta No. 98 yang
dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 24 Juli 1999, pemegang saham memutuskan untuk
meningkatkan modal disetor (modal saham) Bank Mandiri dari Rp4.000.000 menjadi Rp4.251.000
dan jumlah tersebut akan dibayar oleh Pemerintah Republik Indonesia. Peningkatan sebesar
Rp251.000 merupakan hasil konversi dari tambahan modal disetor menjadi modal saham akibat
dari adanya kelebihan obligasi rekapitalisasi yang diterbitkan dalam Program Rekapitalisasi
Pertama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 52/1999.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal
29 Mei 2003 yang dituangkan dalam akta No. 142 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. tanggal
29 Mei 2003, pemegang saham Bank antara lain menyetujui:
(i) pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering).
(ii) perubahan struktur permodalan Perseroan.
(iii) perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Sehubungan dengan keputusan perubahan struktur permodalan di atas, modal saham
ditempatkan dan disetor penuh Bank Mandiri dinaikkan menjadi Rp10.000.000 serta dilakukan
stock split saham Bank Mandiri yang semula dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per
lembar menjadi Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Dengan dilakukannya stock split tersebut,
jumlah lembar saham modal dasar Bank Mandiri meningkat dari 16.000.000 lembar saham
menjadi 32.000.000.000 lembar saham, sedangkan jumlah lembar saham modal ditempatkan dan
disetor penuh meningkat dari 10.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai
penuh) menjadi 20.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) terdiri
dari 1 Saham Seri A Dwiwarna dan 19.999.999.999 Saham Biasa Seri B yang dimiliki oleh Negara
Republik Indonesia.
Berkaitan dengan perubahan struktur permodalan Perseroan, RUPS-LB juga menyetujui
penetapan bagian dari Dana Rekapitalisasi sebesar Rp168.801.314.557.901 (nilai penuh) sebagai
agio saham.
95
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
Perubahan struktur permodalan tersebut di atas berlaku efektif terhitung sejak tanggal
23 Mei 2003, dengan catatan Perseroan harus melakukan kuasi-reorganisasi yang ditetapkan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan selambat-lambatnya pada penutupan buku
tahun 2003.
Saham Seri A Dwiwarna merupakan saham yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan
tidak dapat dipindahkan kepada siapapun. Saham Seri A Dwiwarna memberikan kepada Negara
Republik Indonesia hak istimewa sebagai berikut:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sehubungan dengan peningkatan modal harus
dihadiri dan keputusan rapat tersebut harus disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna.
2. RUPS untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan Komisaris harus dihadiri
dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna.
3. RUPS sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar harus dihadiri dan disetujui oleh
pemegang saham Seri A Dwiwarna.
4. RUPS sehubungan dengan penggabungan, peleburan dan pengambilalihan harus dihadiri dan
disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna.
5. RUPS sehubungan dengan pembubaran dan likuidasi dari perusahaan harus dihadiri dan
disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna.
Perubahan struktur modal di atas telah dicantumkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat
Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang dituangkan dalam Akta No. 2
yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 1 Juni 2003. Perubahan tersebut telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan
No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan diumumkan pada tambahan No. 6590
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003 (Catatan 1d).
Kenaikan modal saham ditempatkan dan disetor penuh Bank Mandiri dari Rp4.251.000 menjadi
Rp10.000.000 dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pengembalian sebagian modal disetor sebesar Rp251.000 kepada Pemerintah sebagai
bagian dari kelebihan dana rekapitalisasi yang masih ditahan pada Bank Mandiri sebesar
Rp1.412.000 dan meningkatkan modal disetor sebesar Rp1.000.000 dari cadangan,
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 26/2003 tanggal 29 Mei 2003 tentang “Konversi
Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Bank Mandiri
(Persero)”, dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
selaku Pemegang Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berkedudukan di Jakarta,
No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002;
2. Peningkatan modal disetor sebesar Rp5.000.000 yang berasal dari tambahan modal disetor
berdasarkan
Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
(KMK
RI)
No. 227/202.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 tentang “Besarnya nilai final dan pelaksanaan hak
Pemerintah yang timbul sebagai akibat penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik
Indonesia ke dalam modal PT Bank Mandiri dalam rangka program rekapitalisasi bank
umum”.
96
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal
29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam Akta No. 142 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H.,
tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank juga menyetujui rencana kepemilikan saham oleh
pegawai dan Manajemen melalui Program Penjatahan Saham (Employee Stock Allocation (ESA))
dan Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan
(MSOP)). Program kepemilikan saham oleh pegawai (ESA) terdiri dari program pemberian saham
bonus (Bonus Share Plan) dan program penjatahan saham dengan diskon (Share Purchase at
Discount). Sedangkan program kepemilikan saham oleh Manajemen (MSOP) ditujukan untuk
Direksi dan manajemen senior pada tingkatan (grade) atau kriteria tertentu. Biaya dan diskon atas
program ESA tersebut menjadi tanggungan Perseroan yang bebannya bersumber dari cadangan
yang telah dibentuk. Pengelolaan dan pelaksanaan program ESA dan MSOP dilakukan oleh
Direksi, sedangkan pengawasannya dilakukan oleh Komisaris (Catatan 32).
Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Republik Indonesia melepaskan 4.000.000.000 lembar
sahamnya, yang mewakili 20% kepemilikannya di Bank Mandiri, melalui Penawaran Saham
Perdana (“IPO”).
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 27/2003 tanggal
2 Juni 2003 yang menyetujui divestasi sampai 30% kepemilikan Pemerintah di Bank Mandiri dan
berdasarkan keputusan Tim Kebijakan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara
No. Kep-05/TKP/01/2004 tanggal 19 Januari 2004, Pemerintah Republik Indonesia melakukan
divestasi lanjutan 10% kepemilikan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau sebanyak
2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 11 Maret 2004 melalui private placement.
Pada tanggal 14 Juli 2003, tanggal pada saat pelaksanaan IPO, Bank memberikan opsi pembelian
saham kepada manajemen melalui program MSOP – Tahap 1 (Management Stock Option Plan –
Tahap 1) sebanyak 378.583.785 lembar saham dengan harga eksekusi sebesar Rp742,5 (nilai
penuh) per lembar saham dan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Pemberian
opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas – Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar
Rp69,71 per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2007, opsi yang telah dieksekusi dari
MSOP – Tahap 1 adalah sebesar 327.768.728 lembar saham sehingga mengakibatkan
peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp163.884 dan peningkatan agio
saham sebesar Rp102.333, termasuk didalamnya opsi yang dieksekusi dari MSOP – Tahap 1
selama periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2007 sebesar 751.025 lembar
saham sehingga mengakibatkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar
Rp375 dan peningkatan Agio Saham sebesar Rp234. Pada tanggal 31 Maret 2007, nilai opsi
saham yang masih tercatat pada pos ekuitas – opsi saham yang berasal dari MSOP – Tahap 1
adalah sebesar Rp3.542.
97
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
Selanjutnya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 16 Mei 2005 telah
disetujui pemberian MSOP - Tahap 2 sebanyak 312.000.000 lembar saham. Harga eksekusi dan
nilai nominal per lembar saham adalah masing-masing sebesar Rp1.190,5 (nilai penuh) dan
Rp500 (nilai penuh). Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas – Opsi Saham
dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp642,28 per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Maret
2007, opsi yang telah dieksekusi dari MSOP tahap 2 adalah sebesar 304.199.764 lembar saham
yang seluruhnya di eksekusi pada tahun 2006, sehingga mengakibatkan peningkatan Modal
Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp152.100 dan peningkatan agio saham sebesar
Rp405.431. Pada tanggal 31 Maret 2007, nilai Opsi Saham yang masih tercatat pada pos ekuitas
– Opsi Saham yang berasal dari MSOP – Tahap 2 adalah sebesar Rp5.010.
Opsi yang dieksekusi dari MSOP tahap 1 dan MSOP tahap 2 selama periode 3 bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Maret 2007 adalah masing-masing sebesar 751.025 dan Nihil sehingga
mengakibatkan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp375.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian
opsi tahap III (MSOP – Tahap 3) sebanyak 309.416.215 opsi atau 1,55% dari modal ditempatkan
dan disetor penuh pada saat IPO untuk membeli saham seri B baru yang akan diterbitkan. RUPS
juga memberi wewenang kepada komisaris untuk menetapkan kebijakan pelaksanaan dan
pengawasan program MSOP tahap – 3 termasuk penerapan opsi dan melaporkannya pada RUPS
yang akan datang.
b. Tambahan Modal Disetor/Agio Saham
Tambahan modal disetor/agio per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp6.434.182
dan Rp6.016.827 berkaitan dengan modal tambahan yang berasal dari Program Rekapitalisasi
(Catatan 1c) dan eksekusi opsi saham.
Opsi yang dieksekusi dari MSOP tahap 1 dan MSOP tahap 2 selama periode 3 bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Maret 2007 adalah masing-masing sebesar 751.025 dan Nihil sehingga
mengakibatkan peningkatan agio saham sebesar Rp234.
Berdasarkan hasil dari uji telaah (due diligence review) yang dilaksanakan atas nama Pemerintah
tanggal 31 Desember 1999 dan Kontrak Manajemen (IMPA) tanggal 8 April 2000, ditetapkan
bahwa terdapat kelebihan rekapitalisasi sebesar Rp4.069.000. Bank telah mengembalikan
Rp2.657.000 dari Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000
sesuai dengan kontrak manajemen. Sedangkan atas sisa kelebihan sebesar Rp1.412.000 telah
dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 sesuai dengan persetujuan dari
pemegang saham dalam rapat tanggal 29 Oktober 2002 dan Surat Keputusan Menteri BUMN
No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002.
Termasuk di dalam jumlah pengembalian sisa kelebihan dana rekapitalisasi sebesar Rp1.412.000
di atas adalah bagian dari modal disetor sebesar Rp251.000.
Pada tanggal 23 Mei 2003, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan surat
keputusan (KMK-RI) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003, dan kemudian diubah dengan
KMK No. 420/KMK.02/2003 tanggal 30 September 2003 sebagai ketentuan lebih lanjut atas
pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1999 dan No. 97 tahun 1999 mengenai jumlah
final tambahan penyertaan modal Negara dalam modal Bank Mandiri.
98
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
b.
Tambahan Modal Disetor/Agio Saham (lanjutan)
Hal-hal yang diputuskan dalam KMK-RI ini adalah sebagai berikut:
a. Nilai final kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesar Rp173.801.314.557.593
(nilai penuh);
b. Terhadap dana rekapitalisasi senilai Rp5.000.000.000.000 (nilai penuh) dikonversi dengan
5.000.000 lembar saham baru yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dengan nilai nominal
Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar saham;
c. Terhadap sisa dana rekapitalisasi senilai Rp168.801.314.557.593 (nilai penuh) dibukukan
sebagai agio pada struktur modal Bank Mandiri.
Dengan dilaksanakannya kuasi-reorganisasi oleh Bank, saldo rugi sebelum kuasi-reorganisasi
per tanggal 30 April 2003 sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal
disetor/agio.
c.
Selisih Revaluasi Aktiva Tetap
Selisih revaluasi aktiva tetap sebesar Rp3.046.936 per 31 Maret 2007 dan 2006 terutama
berasal dari revaluasi aktiva tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai
pasar per 31 Juli 1999. Revaluasi aktiva tetap ini didasarkan kepada Surat Keputusan Menteri
Keuangan
No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003, surat Menteri Keuangan No. S206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003 dan telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat
Jenderal Pajak sesuai Surat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara
dan Daerah No. KEP-01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003.
d.
Distribusi Laba Bersih
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan tanggal 22 Mei 2006 dan 16 Mei 2005,
pemegang saham menyetujui distribusi laba bersih tahun 2005 dan 2004 sebagai berikut:
2005
Dividen
Tantiem *)
Dana Program Kemitraan
Dana Program Bina Lingkungan
Cadangan:
Umum
Khusus
Jumlah cadangan
Laba Ditahan
Dividen per lembar saham
*)
2004
301.685
12.067
2.627.816
26.278
78.835
26.278
313.752
2.759.207
15.084
-
1.813.285
-
15.084
274.533
1.813.285
683.139
603.369
5.255.631
Rp14,853 (nilai penuh)
Rp130,496 (nilai penuh)
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan tanggal 21 Desember 2005, tantiem
diambil dari laba bersih tahun 2004, yang telah ditetapkan sebagai Laba Ditahan berdasarkan keputusan agenda
kedua Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Mei 2005.
99
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
31. EKUITAS (lanjutan)
d. Distribusi Laba Bersih (lanjutan)
Dividen yang berasal dari laba bersih tahun 2005 dan 2004 dibayarkan kepada pemegang
saham masing-masing pada tanggal 30 Juni 2006 dan 24 Juni 2005. Sesuai keputusan RUPS
Tahunan tahun buku 2005 tanggal 22 Mei 2006 diputuskan tidak terdapat pembagian tantiem
(nihil) yang berasal dari laba bersih tahun 2005. Tantiem yang berasal dari tahun buku 2004
sebesar Rp26.278 dibayarkan kepada Direksi dan Komisaris pada tanggal 30 Desember 2005.
Dana alokasi untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berasal dari laba bersih tahun
2005 dan 2004 masing-masing dibayarkan pada tanggal 16 Juni 2006 dan 21 Juni 2005.
Sampai dengan tahun 2003, Bank telah membebankan tantiem dari laba ditahan. Sesuai dengan
PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja, Bank telah membentuk cadangan tantiem
pada laporan laba rugi tahun 2004. Dalam rapat umum pemegang saham tanggal 16 Mei 2005,
pemegang saham menyetujui pembayaran tantiem anggota Direksi dan Komisaris serta
Sekretaris Komisaris sebesar Rp26.278.
Tantiem sebesar Rp26.278 atas laba tahun 2004 yang sebelumnya telah dibebankan atas beban
cadangan biaya tantiem yang telah dibentuk dalam laporan laba rugi tahun 2004 di atas,
berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 21 Desember 2005 ditetapkan menjadi beban laba
ditahan tahun buku 2004 dan cadangan biaya tantiem yang telah dibentuk tersebut, dijadikan
bagian dari laba operasional tahun buku 2005.
Perubahan ini dilakukan untuk memenuhi syarat hukum sebagaimana dicantumkan dalam
Penjelasan Pasal 62 (1) UU No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (“UU PT”), yang
menyatakan bahwa pemberian tantiem harus diambil dari laba bersih.
e. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Akun ini merupakan bagian Bank terhadap transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan yang
bukan merupakan transaksi dengan Bank yang dihitung sesuai dengan persentase kepemilikan
Bank dan Anak Perusahaan. Pada tahun 2006, Bank melakukan penyesuaian terhadap kerugian
yang belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual, modal sumbangan
dan selisih revaluasi aktiva tetap sebagai bagian dari Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak
Perusahaan.
32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 29 Mei
2003 sebagaimana tertuang dalam Akta No. 142 Notaris Sutjipto, S.H., pemegang saham Bank
menyetujui rencana program kompensasi manajemen berbasis saham.
Tujuan dari program MSOP dimaksud adalah untuk memaksimalkan keberhasilan jangka panjang,
memastikan keseimbangan kinerja Bank saat ini maupun jangka panjang, menyelaraskan tujuan
manajemen dengan tujuan para pemegang saham, dan untuk menarik, mempertahankan,
memotivasi manajemen senior dan pegawai kunci lainnya. Bank merencanakan menerbitkan Saham
MSOP yaitu tambahan saham seri B (yang diterbitkan tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu)
yang akan dilakukan sampai dengan maksimum sebesar 5% dari jumlah Saham yang ditempatkan
dan disetor penuh Bank atau sejumlah 1 (satu) milyar lembar saham (seri B) dengan nilai nominal
Rp500 (nilai penuh) per lembar saham.
Masa berlaku opsi pembelian saham manajemen tahap pertama ini adalah selama 5 (lima) tahun
sejak tanggal pemberian opsi. Jumlah maksimum opsi yang dapat dieksekuisi untuk MSOP – Tahap
1 pada akhir tahun pertama adalah 50% dari jumlah opsi yang diterima, dan sisanya dapat dieksekusi
pada akhir tahun kedua sampai dengan tahun kelima.
100
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan)
Pada tanggal 14 Juli 2003, setelah terlebih dahulu melalui persetujuan dari RUPS-LB tanggal 29 Mei
2003, Bank memberikan opsi tahap pertama (MSOP - Tahap 1) sebanyak 378.583.785 opsi saham
dengan harga eksekusi (exercise price) sebesar Rp742,5 (nilai penuh) per lembar saham yaitu 110%
dari harga penawaran per lembar saham dengan periode pengakuan hak kompensasi (vesting
period) 2 (dua) tahun.
Nilai wajar dari opsi tahap pertama (MSOP – Tahap 1) yang diberikan per tanggal 14 Juli 2003
adalah Rp69,71 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt
Indonesia pada tanggal 4 Maret 2004.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui
pemberian MSOP - Tahap 2 sebanyak 312.000.000 lembar saham. Harga eksekusi dan nilai nominal
per lembar saham adalah masing-masing sebesar Rp1.190,5 (nilai penuh) untuk 2 periode
pelaksanaan tahun pertama dan Rp500 (nilai penuh).
Masa berlaku opsi pembelian saham manajemen tahap kedua (MSOP – Tahap 2) ini adalah selama
5 (lima) tahun sejak eligibility date, yaitu tanggal 21 Juni 2005. MSOP tahap 2 seluruhnya dapat di
eksekusi sebesar 100% dari jumlah opsi setelah tanggal 4 Desember 2006.
Nilai wajar dari opsi tahap kedua (MSOP – Tahap 2) yang diberikan per tanggal 16 Mei 2005 adalah
Rp642,28 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt
Indonesia pada tanggal 27 Februari 2006.
Jumlah opsi saham MSOP – Tahap 2 yang telah di-exercise pada periode pelaksanaan yang dimulai
tanggal 4 Desember 2006 adalah sebesar 304.199.764. Sisa opsi sebanyak 7.800.236 dapat
dilaksanakan pada periode berikutnya yang dimulai dari tanggal 7 Mei 2007 dengan harga eksekusi
Rp2.493 yang dihitung dari harga rata-rata harga penutupan saham yang tercatat selama kurun waktu
25 hari bursa sebelum tanggal pelaporan ke Bursa Efek Jakarta.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian opsi
tahap III (MSOP – Tahap 3) sebanyak 309.416.215 opsi atau 1,55% dari modal ditempatkan dan disetor
penuh pada saat IPO untuk membeli saham seri B baru yang akan diterbitkan. Harga eksekusi per
lembar saham adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh) selama periode opsi.
Penetapan alokasi opsi saham dan kebijakan program MSOP – Tahap 3 ditetapkan oleh Komisaris
pada tanggal 28 Juli 2006. Masa berlaku opsi pembelian MSOP – Tahap 3 adalah 5 (lima) tahun
dengan jangka waktu masing-masing 30 (tiga puluh) hari bursa untuk setiap pelaksanaan.
MSOP – Tahap 3 dapat dieksekusi sebesar 50% dari jumlah opsi pada periode trading yang dimulai
pada tanggal 7 Mei 2007, sedangkan sisanya dapat dieksekusi pada periode trading yang dimulai
pada tanggal 5 November 2007.
Nilai wajar dari opsi saham tahap ketiga (MSOP – tahap 3) yang diberikan per tanggal 22 Mei 2006
adalah Rp593,89 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt
Indonesia pada 22 Februari 2007.
Nilai wajar dari opsi saham tahap pertama dan tahap kedua diestimasi dengan menggunakan
metode penentuan harga opsi Black Scholes (Black Scholes option pricing model), dengan asumsiasumsi sebagai berikut:
Suku bunga bebas risiko
Ekspektasi periode opsi
Ekspektasi faktor ketidakstabilan harga saham
Ekspektasi dividen yang dihasilkan
Tingkat pengunduran diri karyawan
MSOP – Tahap 1
8,46%
5 tahun
24,53%
7,63%
1%
101
MSOP – Tahap 2
9,50%
5 tahun
50%
7,63%
1%
MSOP – Tahap 3
11,65%
5 tahun
50%
7,75%
1%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
32. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan)
Ikhtisar dari program dan mutasinya sepanjang periode adalah sebagai berikut (nilai penuh):
2007
Jumlah Opsi
Opsi beredar awal periode
Rata-rata Tertimbang
Nilai Wajar
(Nilai Penuh)
Rata-rata Tertimbang
Harga Eksekusi
(Nilai Penuh)
521,62
1.383,41
-
-
368.782.533
Opsi yang diberikan
selama tahun berjalan
-
Opsi yang dieksekusi
selama tahun berjalan
(751.025)
69,71
742,50
368.031.508
522,54
1.384,71
Opsi beredar akhir periode
Nilai Opsi
Saham
105.330
(53)
105.277
2006
Jumlah Opsi
Opsi beredar awal periode
Rata-rata Tertimbang
Nilai Wajar
(Nilai Penuh)
Rata-rata Tertimbang
Harga Eksekusi
(Nilai Penuh)
480,51
1.063,92
175.012
-
-
33.944
434.866.421
Nilai Opsi
Saham
Opsi yang diberikan
selama tahun berjalan
-
Opsi yang dieksekusi
selama tahun berjalan
(33.860.967)
69,71
742,50
(2.360)
Opsi beredar akhir periode
401.005.454
515,19
1.091,06
206.596
Opsi saham adalah sebesar Rp105.277 dan Rp206.596 per 31 Maret 2007 dan 2006. Jumlah beban
kompensasi sehubungan dengan MSOP 1, MSOP 2 dan MSOP 3 yang dicatat pada beban karyawan
untuk tahun yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp36.808 dan
Rp33.944 (Catatan 41).
33. PENDAPATAN BUNGA
Pendapatan bunga diperoleh dari:
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Kredit yang Diberikan
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Surat-surat Berharga
Provisi dan Komisi
Lain-lain
2007
2006
2.102.282
3.568.971
171.107
544.653
159.535
214.791
2.846.963
2.789.708
478.070
271.452
150.522
86.644
6.761.339
6.623.359
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan pendapatan lainnya adalah pendapatan
berdasarkan prinsip syariah untuk tahun yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006 sebesar Rp228.108 dan
Rp177.900, dengan rincian sebagai berikut:
2007
Pendapatan Murabahah
Pendapatan Musyarakah
Lain-lain
102
2006
131.817
43.992
52.299
115.311
39.223
23.366
228.108
177.900
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
34. BEBAN BUNGA
Akun ini merupakan beban bunga atas:
2007
Deposito berjangka
Tabungan
Giro
300.257
Pinjaman yang diterima
Surat berharga yang diterbitkan
Pinjaman subordinasi
Lain-lain
2006
1.835.968
574.454
344.590
67.013
79.779
31.433
40.067
3.177.141
494.147
2.928.971
4.289.818
85.185
94.270
32.107
62.378
Termasuk dalam beban bunga atas deposito berjangka dan tabungan adalah beban berdasarkan
prinsip syariah untuk tahun yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah
Rp101.187 dan Rp107.176.
35. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN
2007
Bagian laba perusahaan asosiasi
Lain-lain
2006
12.702
128.389
2.622
109.314
141.091
111.936
36. PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ATAS AKTIVA PRODUKTIF
2007
Penyisihan/(pembalikan) penyisihan penghapusan atas:
Giro pada bank lain (Catatan 4e)
Penempatan pada bank lain (Catatan 5e)
Surat-surat berharga (Catatan 6g)
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (Catatan 8d)
Tagihan derivatif (Catatan 10)
Kredit yang diberikan (Catatan 11B.j)
Tagihan akseptasi (Catatan 12d)
Penyertaan saham (Catatan 13c)
2006
2.560
33.065
10.973
25
(90)
1.480.749
(85.534)
118
(840)
12.161
(90.008)
(81.588)
1.125
1.396.726
(229.858)
-
1.441.866
1.007.718
37. PEMBALIKAN PENYISIHAN LAINNYA
2007
Pembalikan/(pembentukan) penyisihan atas:
Estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 28)
Estimasi kerugian yang timbul dari kasus fraud
Lain-lain
103
2006
16.490
46.570
(81.435)
86.800
(45.404)
(246)
(18.375)
41.150
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
DARI
KENAIKAN/(PENURUNAN)
38. KEUNTUNGAN/(KERUGIAN)
BERHARGA DAN OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH
NILAI
SURAT-SURAT
2007
Surat-surat berharga
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
39. KEUNTUNGAN
DARI
PENJUALAN
REKAPITALISASI PEMERINTAH
SURAT-SURAT
2006
(41.658)
5.030
24.787
48.058
(36.628)
72.845
BERHARGA
DAN
2007
Surat-surat berharga
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
OBLIGASI
2006
58.482
2.763
160.124
5.122
61.245
165.246
40. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2007
Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap
Sewa
Komunikasi
Beban jasa profesional *)
Perbaikan dan pemeliharaan
Alat tulis kantor
Listrik, air dan gas
Promosi
Transportasi
Penelitian dan pengembangan
Lainnya
2006
147.447
106.861
82.023
67.458
62.344
43.143
31.228
62.238
17.939
1.008
88.651
151.025
112.443
68.284
53.709
49.310
36.427
35.078
32.383
15.953
593
81.833
710.340
637.038
*) Biaya jasa profesional termasuk jasa audit sebesar Rp6.760 dan Rp7.162 untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2007
dan 2006.
41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN
2007
Gaji, upah, pensiun dan tunjangan pajak
Tunjangan hari raya (THR), cuti dan terkait lainnya
Penyisihan cadangan uang penghargaan pegawai dan manfaat
bebas tugas
Kesejahteraan pegawai
Beban kompensasi atas opsi saham (Catatan 32)
Pendidikan dan pelatihan
Bonus dan lainnya
104
2006
446.608
109.238
407.616
88.973
60.194
43.588
36.808
32.509
65.962
34.203
49.058
33.944
27.977
53.524
794.907
695.295
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN (lanjutan)
Jumlah gaji kotor, tunjangan dan bonus Direksi dan Komisaris, serta Pegawai Eksekutif masingmasing adalah Rp15.661 dan Rp10.526 untuk tahun yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006,
dengan rincian sebagai berikut:
2007
Jumlah
Anggota/
Pegawai
Komisaris
Direksi
Komite Audit
Senior Executive Vice President,
dan Advisor Direksi
Gaji
Tunjangan
Bonus
Jumlah
7
11
2
1.183
4.832
159
495
1.327
-
-
1.678
6.159
159
47
6.286
1.379
-
7.665
67
12.460
3.201
-
15.661
Tunjangan
Bonus
Jumlah
2006
Jumlah
Anggota/
Pegawai
Komisaris
Direksi
Komite Audit
Senior Executive Vice President,
dan Advisor Direksi
Gaji
7
7
2
1.183
3.104
159
27
658
-
-
1.210
3.762
159
44
4.842
553
-
5.395
60
9.288
1.238
-
10.526
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON
Sesuai dengan kebijakan Bank, selain gaji, pegawai juga mendapatkan fasilitas dan tunjangan
berupa tunjangan hari raya (THR), gaji masa bebas tugas (MBT), fasilitas kesehatan, uang duka dan
santunan duka, tunjangan cuti, fasilitas jabatan untuk jabatan tertentu, program pensiun untuk
pegawai tetap, insentif sesuai dengan kinerja pegawai dan Bank dan manfaat untuk pegawai yang
berhenti bekerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku.
105
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)
Dana Pensiun
Bank Mandiri menyelenggarakan lima Dana Pensiun berbentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
sebagai berikut:
a.
Satu Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Iuran Pasti (DPPK-PPIP) atau disebut Dana
Pensiun Bank Mandiri (DPBM) dibentuk tanggal 1 Agustus 1999. Peraturan untuk DPBM telah
disahkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. KEP/300/KM.017/1999 tanggal 14 Juli 1999 dan diumumkan di dalam Tambahan Lembaran
Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 3 Agustus 1999, serta Keputusan Direksi Bank
Mandiri No. 004/KEP.DIR/1999 tanggal 26 April 1999 dan telah diubah berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.KEP-213/KM.5/2005 tanggal 22 Juli 2005
dan diumumkan di dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.77 tanggal
27 September 2005 serta Keputusan Direksi Bank Mandiri No.068/KEP.DIR/2005 tanggal
28 Juni 2005.
Bank Mandiri dan para pegawainya masing-masing membayar sebanyak 10% dan 5% dari Base
Pension Plan Employee Income.
Presiden Direktur dan Dewan Pengawas DPBM adalah pegawai aktif Bank Mandiri, sehingga
Bank Mandiri memiliki pengendalian atas DPBM. Oleh karena itu, transaksi antara DPBM dan
Bank Mandiri dianggap sebagai transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa. DPBM menginvestasikan beberapa sumber keuangannya pada deposito berjangka
Bank Mandiri. Saldo deposito berjangka tersebut per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing
adalah sebesar Rp16.000 dan Rp35.250. Tingkat suku bunga atas deposito tersebut adalah
sama dengan suku bunga atas deposito berjangka pihak ketiga.
Untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006, Bank telah membayar iuran pensiun
masing-masing sebesar Rp43.979 dan Rp38.481.
b.
Empat Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK-PPMP) berasal dari
masing-masing Dana Pensiun Bank Peserta Penggabungan, yaitu Dana Pensiun Bank Mandiri
Satu atau DPBM I (BBD), DPBM II (BDN), DPBM III (Bank Exim) dan DPBM IV (Bapindo).
Peraturan untuk masing-masing Dana Pensiun tersebut telah disahkan dengan Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
masing-masing
No. KEP-394/KM.017/1999,
No. KEP-395/KM.017/1999,
No. KEP-396/KM.017/1999
dan
No. KEP-397/KM.017/1999
semuanya tertanggal 15 November 1999. Berdasarkan persetujuan pemegang saham
No. S-923/M-MBU/2003 tanggal 6 Maret 2003, Bank Mandiri telah melakukan penyesuaian
manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan tersebut telah dituangkan dalam
Peraturan Dana Pensiun (PDP) dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan
dengan surat keputusan masing-masing No. KEP/115/KM.6/2003 untuk PDP DPBM I,
No. KEP/116/KM.6/2003 untuk PDP DPBM II, No. KEP/117/KM.6/2003 untuk PDP DPBM III, dan
No. KEP/118/KM.6/2003 untuk DPBM IV semuanya tertanggal 31 Maret 2003.
Peserta program pensiun manfaat pasti adalah mereka yang berasal dari legacy bank dengan
masa kerja tiga tahun atau lebih pada saat penggabungan yang terdiri dari: pegawai aktif bank,
bekas karyawan (karyawan yang berhenti bekerja dan tidak mengalihkan haknya ke dana
pensiun lain) dan pensiunan.
Per 31 Maret 2007 dan 2006, kewajiban manfaat pensiun telah dibentuk berdasarkan proyeksi
kewajiban dan biaya manfaat pensiun untuk tahun 2006 dan 2005 sebagaimana tercantum
dalam laporan aktuaria independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo masing-masing tanggal
23 Februari 2007 dan 2 Maret 2006 untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005,
dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
106
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)
Dana Pensiun (lanjutan)
DPBM I
DPBM II
DPBM III
DPBM IV
9,5% per tahun
(2005: 12%)
9,5% per tahun
(2005: 12%)
9,5% per tahun
(2005: 12%)
9,5% per tahun
(2005: 12%)
9,5% per tahun
(2005: 12%)
9,5% per tahun
(2005: 12%)
9,5% per tahun
(2005: 12%)
9,5% per tahun
(2005: 12%)
Per 31 Juli 1999
Per 31 Juli 1999
Per 31 Juli 1999
Per 31 Juli 1999
Per 1 Januari
2003, PhDP bank
legacy yang telah
disesuaikan
Per 1 Januari
2003, PhDP bank
legacy yang telah
disesuaikan
Per 1 Januari
2003, PhDP bank
legacy yang telah
disesuaikan
Per 1 Januari
2003, PhDP bank
legacy yang telah
disesuaikan
Tingkat kenaikan PhDP
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Tabel tingkat kematian
CSO-1958
CSO-1958
CSO-1958
CSO-1958
5% untuk pegawai
dengan usia
sampai dengan 25
tahun dan menurun
secara linear
sebesar 0,25% tiap
tahunnya sampai
0% diusia 45 tahun
dan sesudahnya
5% untuk pegawai
dengan usia
sampai dengan 25
tahun dan menurun
secara linear
sebesar 0,25% tiap
tahunnya sampai
0% diusia 45 tahun
dan sesudahnya
5% untuk pegawai
dengan usia sampai
dengan 25 tahun dan
menurun secara
linear sebesar 0,25%
tiap tahunnya sampai
0% diusia 45 tahun
dan sesudahnya
5% untuk pegawai
dengan usia sampai
dengan 25 tahun dan
menurun secara linear
sebesar 0,25% tiap
tahunnya sampai 0%
diusia 45 tahun dan
sesudahnya
10% dari tingkat
kematian
10% dari tingkat
kematian
10% dari tingkat
kematian
10% dari tingkat
kematian
Metode aktuaria
Projected Unit
Credit
Projected Unit
Credit
Projected Unit Credit
Projected Unit Credit
Usia pensiun normal
56 tahun untuk
semua strata
56 tahun untuk
semua strata
56 tahun untuk semua
strata
56 tahun untuk semua
strata
Jumlah maksimum manfaat
pasti
80% dari PhDP
80% dari PhDP
62,50% PhDP
75% dari PhDP
Kenaikan manfaat pensiun
Nihil
Nihil
Nihil
4% setiap 2 tahun
15% dari manfaat
pensiun
15% dari manfaat
pensiun
15% dari manfaat
pensiun
15% dari manfaat
pensiun
Tingkat diskonto
Tingkat pengembalian aktiva
dana pensiun yang
diharapkan
Masa kerja yang
digunakan
PhDP yang digunakan
Tingkat pengunduran diri
Tingkat kecacatan
Tarif pajak rata-rata
107
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)
Dana Pensiun (lanjutan)
Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aktiva bersih per 31 Maret 2007 adalah sebagai
berikut:
DPBM I
Nilai kini kewajiban
manfaat pensiun
Nilai wajar aktiva bersih
Funded Status
Biaya jasa lalu yang
belum diakui
Keuntungan aktuarial
yang belum diakui
Surplus berdasarkan
PSAK No. 24 (Revisi)
Batas Aktiva (Asset
Ceiling) *)
Aktiva Program Manfaat
Pensiun yang diakui
di neraca **)
DPBM II
DPBM III
DPBM IV
900.634
851.855
521.660
295.849
1.353.739
1.473.560
714.472
455.902
453.105
621.705
192.812
160.053
(255.829 )
(301.866 )
(172.630 )
197.276
319.839
20.182
104.955
-
-
-
-
-
-
-
-
(55.098 )
*)
Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari
manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.
**) Tidak ada aktiva yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (Revisi) tidak terpenuhi.
Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aktiva bersih per 31 Maret 2006 adalah sebagai
berikut:
DPBM I
Nilai kini kewajiban
manfaat pensiun
Nilai wajar aktiva bersih
Funded Status
Biaya jasa lalu yang
belum diakui
Keuntungan aktuarial
yang belum diakui
Surplus berdasarkan
PSAK No. 24 (Revisi)
Batas Aktiva (Asset
Ceiling) *)
Aktiva Program
Manfaat Pensiun
yang diakui
di neraca **)
DPBM II
DPBM III
DPBM IV
900.887
852.504
517.944
301.212
1.320.557
1.338.745
741.995
418.762
419.670
486.241
224.051
117.550
-
-
-
-
(267.781 )
(235.701 )
(181.866 )
(26.787 )
151.889
250.540
42.185
90.763
-
-
-
-
-
-
-
-
*)
Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari
manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.
**) Tidak ada aktiva yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (Revisi) tidak terpenuhi.
108
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)
Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
Pada tanggal 25 Maret 2003, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah Republik Indonesia
menyetujui Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 (UU No. 13/2003) yang mengatur,
antara lain, tentang perhitungan uang penghargaan masa kerja, uang pesangon, dan ganti rugi.
Bank Mandiri telah menerapkan kebijakan akuntansi untuk imbalan kerja (PSAK 24 – Revisi 2004) untuk
mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (employee service entitlements). Per
31 Maret 2007 dan 2006, Bank mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai berdasarkan
UU No. 13/2003 sejumlah Rp710.907 dan Rp521.310 berdasarkan perkiraan biaya uang penghargaan
pegawai sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen (Catatan 28).
Penyisihan atas tunjangan masa kerja pegawai per 31 Maret 2007 dan 2006 telah dibentuk
berdasarkan proyeksi kewajiban dan biaya tunjangan masa kerja pegawai untuk tahun 2006 dan
2005 sebagaimana tercantum dalam
laporan
aktuaria
independen
PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo masing-masing tanggal 14 Februari 2007 dan 2 Maret 2006 untuk tahun yang
berakhir per 31 Desember 2006 dan 2005. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria adalah
sebagai berikut:
a. Tingkat diskonto 10% per tahun (31 Desember 2005: 13% per tahun).
b. Tingkat kenaikan gaji 10% (31 Desember 2005: 12% per tahun).
c. Tabel tingkat kematian yang digunakan US 1980 Commissioners’ Standard Ordinary Table of
Mortality.
d. Tingkat pengunduran diri 5% pada usia 25 tahun yang menurun secara linear sebesar 0,25% per
tahun sampai 0% pada usia 45 tahun dan sesudahnya.
e. Metode aktuaria adalah projected unit credit method.
f. Usia pensiun normal 56 tahun.
g. Tingkat kecacatan 10% dari tingkat kematian.
Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai adalah sebagai berikut (Bank Mandiri
saja):
2007
2006
Cadangan atau tunjangan masa kerja pegawai awal periode
Biaya selama periode berjalan
Pembayaran manfaat
678.128
23.586
(3.637)
508.477
7.311
(2.725)
Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (Catatan 28)
698.077
513.063
Per 31 Maret 2007 dan 2006, cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai anak-anak Perusahaan
masing-masing sebesar Rp12.830 dan Rp8.247.
Masa Bebas Tugas (MBT)
MBT adalah suatu jangka tertentu sebelum usia pensiun jabatan pegawai yang membebaskan
pegawai dari tugas-tugas rutin sebagaimana pegawai aktif dimana pegawai tidak masuk kerja dengan
tetap memperoleh fasilitas kepegawaian yang ditentukan, meliputi: gaji, fasilitas kesehatan, tunjangan
hari raya keagamaan, cuti tahunan (jika pada periode tahun berjalan masih terdapat masa kerja
pegawai aktif), cuti besar (jika perhitungan cuti besarnya jatuh tempo pada periode MBT), uang duka
dan santunan duka.
Fasilitas MBT tersebut di atas selain untuk memberikan penghargaan sebagaimana tersebut di atas,
juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai dalam rangka persiapan
memasuki usia pensiun jabatan.
109
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
42. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)
Masa Bebas Tugas (MBT) (lanjutan)
Usia Pensiun Jabatan, Masa Kerja Minimal dan Lama MBT adalah sebagai berikut:
No
1.
2.
Usia Pensiun Jabatan
56 tahun
46 tahun
Masa Kerja Minimal
12 tahun
9 tahun
Lama MBT
12 bulan
9 bulan
Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaris dalam perhitungan MBT adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
Tingkat diskonto 10% per tahun (31 Desember 2005: 13% per tahun).
Tingkat kenaikan gaji 10% (31 Desember 2005: 12% per tahun).
Usia pensiun normal 56 tahun.
Tingkat pengunduran diri 5% pada usia 25 tahun yang menurun secara liniar sebesar 0,25% per
tahun sampai 0% pada usia 45 tahun dan sesudahnya.
e. Tabel tingkat kematian yang digunakan US 1980 Commissioners’ Ordinary Table of Mortality.
f. Tingkat kecacatan 10% dari tingkat kematian.
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, proyeksi penyisihan atas tunjangan MBT untuk periode yang
berakhir pada tanggal 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing adalah sebesar Rp527.703 dan
Rp394.985 (Catatan 28).
Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa bebas tugas adalah sebagai berikut:
2007
2006
Cadangan atas tunjangan masa bebas tugas awal periode
Biaya selama periode berjalan
Pembayaran manfaat
489.650
38.053
-
376.340
18.645
-
Cadangan atas masa bebas tugas
527.703
394.985
43. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN - BERSIH
2007
Premi asuransi untuk program penjaminan dana nasabah (Catatan 58)
Lain-lain
2006
99.766
64.091
94.876
38.002
163.857
132.878
44. PENDAPATAN/(BEBAN) BUKAN OPERASIONAL - BERSIH
2007
Laba atas penjualan aktiva tetap
Denda
Lain-lain – bersih
110
2006
1.525
(252)
7.876
1.916
(1.389)
5.941
9.149
6.468
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
45. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2007
2006
KOMITMEN
Tagihan Komitmen:
Pembelian tunai (spot) mata uang asing yang belum diselesaikan (Catatan 46):
Pihak ketiga
801.716
2.174.793
Jumlah Tagihan Komitmen
801.716
2.174.793
14.371.743
-
19.379.453
28.083
14.371.743
19.407.536
4.020.802
7.786
3.729.084
4.619
4.028.588
3.733.703
1.008.648
2.170.922
1.008.648
2.170.922
Jumlah Kewajiban Komitmen
19.408.979
25.312.161
Kewajiban Komitmen - Bersih
(18.607.263)
(23.137.368)
Kewajiban Komitmen:
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan (Catatan 26):
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Penjualan tunai (spot) mata uang asing yang belum diselesaikan (Catatan 46):
Pihak ketiga
KONTINJENSI
Tagihan Kontinjensi:
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Garansi yang diterima dari bank lain
Lain-lain
6.629.318
2.450.297
32.739
4.428.127
2.414.395
32.904
Jumlah Tagihan Kontinjensi
9.112.354
6.875.426
Kewajiban Kontinjensi:
Garansi yang diberikan dalam bentuk:
Bank garansi (Catatan 26):
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
7.790.439
2.000
7.692.085
14.071
7.792.439
7.706.156
3.725.943
40.680
2.756.861
52.883
Jumlah Kewajiban Kontinjensi
11.559.062
10.515.900
Kewajiban Kontinjensi - Bersih
2.446.708
3.640.474
21.053.971
26.777.842
Standby letters of credit (Catatan 26)
Lain-lain
KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI - BERSIH
111
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
46. TRANSAKSI-TRANSAKSI MATA UANG ASING
Transaksi berjangka dan swap pertukaran mata uang asing disajikan dalam neraca sebagai
tagihan/kewajiban derivatif (Catatan 10).
Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing per 31 Maret 2007 adalah
sebagai berikut:
Spot-Beli
Mata uang asal
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
Mata Uang Asal
(nilai penuh)
72.845.000
-
Spot-Jual
Ekivalen
Rupiah
664.711
137.005
Mata Uang Asal
(nilai penuh)
96.902.592
-
801.716
Ekivalen
Rupiah
884.236
124.412
1.008.648
Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing per 31 Maret 2006 adalah
sebagai berikut:
Spot-Beli
Mata uang asal
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
Mata Uang Asal
(nilai penuh)
65.818.895
-
Spot-Jual
Ekivalen
Rupiah
633.565
1.541.228
Mata Uang Asal
(nilai penuh)
169.374.039
-
2.174.793
Ekivalen
Rupiah
1.535.460
635.462
2.170.922
47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
a. Kegiatan Perbankan Normal
Dalam kegiatan normal usahanya, Bank Mandiri melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
• Hubungan sebagai pemegang saham:
Pemerintah Republik Indonesia
• Hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan:
PT Axa Mandiri Services, PT Koexim Mandiri Finance, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia,
PT Mandiri Management Investasi, PT Danareksa, PT Sarana Bersama Pembiayaan
Indonesia, PT Great River International, PT Tuban Petrochemical Industries, PT Asuransi
Dharma Bangsa, PT Gelora Karya Jasatama, PT Gelora Karya Jasatama Putera, PT Asuransi
Staco Jasapratama, PT Bandar Sumatera Indonesia, PT Stacomitra Graha, PT Eastern
Sumatera Indonesia, PT Kerasaan Indonesia, PT Melania Indonesia, PT Staco Estika Sedaya
Finance, PT Timbang Deli Indonesia, PT Tolan Tiga Indonesia, PT Mulia Sasmita Bhakti, PT
Puri Asri Bhakti Karya, PT Surya Chandra Permai, PT Caraka Mulia, PT Puripariwara, PT
Griyawisata HM & C, PT Gedung Bank Exim, PT Wahana Optima Permai, PT Tatapuri
Perdana, PT Estika Daya Mandiri, PT Krida Upaya Tunggal, PT Aneka Tambang (Persero)
Tbk, PT Bank Niaga Tbk, Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJBP) 1912 dan PT Bapindo
Bumi Sekuritas.
112
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan)
• Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri
Rincian saldo transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
2007
2006
Giro pada bank lain (Catatan 4c)
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain (Catatan 5b)
Surat-surat berharga (Catatan 6a)
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah (Catatan 7)
Tagihan lainnya – transaksi perdagangan (Catatan 8a)
Kredit yang diberikan (Catatan 11B.g)
Tagihan akseptasi (Catatan 12a)
200.000
1.345.381
90.629.210
77.368
840.578
775
78
740.222
92.225.298
32.856
1.060.566
6.766
Jumlah aktiva dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
93.093.312
94.065.786
261.025.681
254.884.990
35,66%
36,91%
Jumlah aktiva konsolidasian
Persentase jumlah aktiva kepada pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa terhadap jumlah aktiva konsolidasian
Persentase Giro pada Bank lain, Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain,
Surat-surat berharga, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah, tagihan lainnya – transaksi
perdagangan, kredit yang diberikan dan Tagihan akseptasi terhadap jumlah aktiva adalah
sebagai berikut:
2007
2006
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Surat-surat berharga
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Tagihan lainnya – transaksi perdagangan
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
0,08%
0,51%
34,72%
0,03%
0,32%
-
0,30%
36,18%
0,01%
0,42%
-
Jumlah
35,66%
36,91%
2007
Giro (Catatan 16a)
Tabungan (Catatan 17b)
Deposito berjangka (Catatan 18f)
Simpanan dari Bank Lain – Giro dan Tabungan (Catatan 19c)
Kewajiban Akseptasi (Catatan 23)
Pinjaman yang diterima (Catatan 25)
Jumlah kewajiban kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Jumlah kewajiban konsolidasian
Persentase jumlah kewajiban kepada pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa terhadap - jumlah kewajiban konsolidasian
113
2006
322.437
54.592
396.163
18
350.000
265.945
12.374
693.362
10
159
350.000
1.123.210
1.321.850
233.659.059
230.990.960
0,48%
0,57%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
47. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan)
• Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri
Persentase giro, tabungan, deposito berjangka, Simpanan dari Bank Lain – Giro dan
Tabungan, kewajiban akseptasi dan pinjaman yang diterima dari pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban adalah sebagai berikut:
2007
2006
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Simpanan dari Bank Lain – Giro dan Tabungan
Kewajiban Akseptasi
Pinjaman yang diterima
0,14%
0,02%
0,17%
0,15%
0,11%
0,01%
0,30%
0,15%
Jumlah
0,48%
0,57%
Gaji, tunjangan dan bonus untuk Direksi, Dewan Komisaris dan Manajemen Eksekutif
(Catatan 41) untuk tahun yang berakhir per 31 Maret 2007 dan 2006 masing-masing sebesar
Rp15.661 dan Rp10.526.
b. Transaksi Signifikan dengan Pemerintah Republik Indonesia
• Pada bulan Mei 1999, Pemerintah melakukan program rekapitalisasi Bank Mandiri dengan
menerbitkan Obligasi Pemerintah (Catatan 1c dan 7).
• Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) dan Menteri Keuangan menyetujui dan menjamin
penerbitan Standby Letters of Credit dan pengkonversian kredit yang diberikan kepada
PT Garuda Indonesia menjadi Obligasi Wajib Konversi (MCB).
• Pengembalian tambahan modal disetor sebesar Rp1.412.000 yang merupakan kelebihan
rekapitalisasi Pemerintah di Bank Mandiri (Catatan 31a).
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 227/KMK.02/2003
tanggal 23 Mei 2003 dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku
Pemegang Saham Bank, No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002 Pemerintah telah
melakukan konversi Dana Rekapitalisasi senilai Rp5.000.000 dengan 5.000.000 lembar saham
dengan nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar saham, dan terhadap sisa dana
rekapitalisasi sebesar Rp168.801.315 dicatat sebagai Agio.
Berdasarkan PP No. 26 tahun 2003 tanggal 29 Mei 2003 Pemerintah Republik Indonesia telah
melakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh pada Bank Mandiri sebesar
Rp1.000.000 yang berasal dari kapitalisasi sebagian cadangan yang telah ditentukan
penggunaannya.
48. PELAPORAN JATUH TEMPO
Pelaporan jatuh tempo per 31 Maret 2007 dan 2006, didasarkan pada jangka waktu yang tersisa sejak
tanggal-tanggal tersebut. Secara historis, terdapat bagian dari simpanan dalam jumlah yang cukup
besar yang diperpanjang pada saat jatuh tempo. Selain itu, jika terdapat keperluan likuiditas, Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah (portofolio diperdagangkan dan tersedia untuk dijual) dapat dicairkan dengan
menjual atau menggunakannya sebagai jaminan dalam pasar antar bank. Langkah yang diambil oleh
Bank sehubungan dengan maturity gap antara aktiva dan kewajiban moneter adalah dengan
menetapkan gap limit yang disesuaikan dengan kemampuan Bank untuk memperoleh likuiditas segera.
114
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
48. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan)
Pelaporan jatuh tempo aktiva dan kewajiban adalah sebagai berikut:
2007
Keterangan
Jumlah
Tidak mempunyai
Kontrak Jatuh
Tempo
< 1 bulan
1 bln - 3 bln
>3 bln < 6 bln
>6 bln < 12 bln
>12 bln
Aktiva
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain - bersih
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank
lain – bersih
Surat-surat berharga - bersih
Obligasi Rekapitalisasi
Pemerintah
Tagihan lainnya-transaksi
perdagangan - bersih
Surat berharga yang dibeli
dengan janji dijual kembali
- bersih
Tagihan derivatif - bersih
Kredit yang diberikan - bersih
Tagihan akseptasi - bersih
Penyertaan saham - bersih
Aktiva tetap - bersih
Aktiva pajak tangguhan - bersih
Pendapatan yang masih akan
diterima
Lain-lain - bersih
Jumlah Aktiva
Keterangan
3.638.853
19.848.653
804.211
-
3.638.853
19.848.653
804.211
-
-
-
-
12.373.814
15.659.382
9.816.354
11.970.717
2.698.582
219.409
250.183
256.839
183.688
150.407
2.487.017
90.629.210
-
-
-
220.760
769.728
89.638.722
1.808.926
-
465.969
569.340
772.910
-
707
694.224
377.778
98.793.251
3.297.353
90.750
4.605.909
3.330.263
90.750
4.605.909
3.330.263
509.499
10.056
11.387.110
637.539
-
139.746
8.310
6.500.759
1.713.250
-
44.979
380
7.086.232
862.378
-
159.940
20.394.935
79.105
-
199.092
53.424.215
5.081
-
1.529.143
3.543.961
2.100.078
-
1.529.143
-
-
701.494
742.389
261.025.681
19.943.354
51.971.189
10.930.140
9.244.478
Jumlah
Tidak mempunyai
Kontrak Jatuh
Tempo
< 1 bulan
1 bln - 3 bln
>3 bln < 6 bln
22.439.297 146.497.223
>6 bln < 12 bln
>12 bln
Kewajiban
Kewajiban segera
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Simpanan dari bank lain
- Giro dan tabungan
- Inter-bank Call Money
- Deposito berjangka
Hutang atas surat berharga
yang dijual dengan janji
dibeli kembali
Kewajiban derivatif
Kewajiban akseptasi
Surat berharga yang diterbitkan
Pinjaman yang diterima
Estimasi kerugian atas
komitmen dan kontinjensi
Beban yang masih harus
dibayar
Hutang pajak
Kewajiban lain-lain
Pinjaman subordinasi
Jumlah Kewajiban
Aktiva (kewajiban) bersih
676.730
47.925.006
60.103.816
90.268.875
-
676.730
47.925.006
60.103.816
72.310.341
9.337.641
2.811.680
5.200.760
608.453
674.540
763.347
4.173.366
-
674.540
763.347
4.161.768
5.843
4.720
1.035
-
3.270.813
91.062
3.367.529
3.933.160
3.293.200
-
1.500.005
25.967
662.792
-
78.064
7.675
1.739.022
-
96.635
8.732
877.536
-
710.630
6.557
83.047
-
885.479
42.131
5.132
3.933.160
3.293.200
456.529
456.529
-
-
-
-
-
535.128
632.789
9.356.764
4.136.405
9.356.764
-
535.128
-
-
-
-
632.789
4.136.405
233.659.059
9.813.293
189.339.440
11.168.245
3.799.303
6.002.029
13.536.749
27.366.622
10.130.061
(137.368.251)
115
(238.105)
5.445.175
16.437.268 132.960.474
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
48. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan)
Pelaporan jatuh tempo aktiva dan kewajiban adalah sebagai berikut (lanjutan):
2006
Keterangan
Jumlah
Tidak mempunyai
Kontrak Jatuh
Tempo
<1 bulan
1 bln - 3 bln
>3 bln <6 bln
>6 bln <12 bln
>12 bln
Aktiva
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain - bersih
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank
lain - bersih
Surat-surat berharga - bersih
Obligasi Rekapitalisasi
Pemerintah
Tagihan lainnya-transaksi
perdagangan - bersih
Surat berharga yang dibeli
dengan janji dijual
kembali - bersih
Tagihan derivatif - bersih
Kredit yang diberikan - bersih
Tagihan akseptasi - bersih
Penyertaan saham - bersih
Aktiva tetap - bersih
Aktiva pajak tangguhan - bersih
Pendapatan yang masih akan
diterima
Lain-lain - bersih
Jumlah Aktiva
Keterangan
3.266.239
22.206.410
665.835
-
3.266.239
22.206.410
665.835
-
-
-
-
15.620.965
10.870.342
33.494
15.298.051
7.970.252
309.497
249.634
8.000
218.686
5.417
161.893
2.236.383
92.225.298
-
-
-
503
1.347.710
90.877.085
2.116.312
-
671.910
707.896
718.477
18.029
-
210.037
452.204
92.176.761
3.577.128
65.881
5.147.633
1.912.688
65.881
5.147.633
1.912.688
103.325
61.897
12.821.992
959.756
-
22.180
5.455.284
1.317.528
-
106.712
1.108
6.719.885
1.252.144
-
228
14.592.885
45.239
-
366.791
52.586.715
2.461
-
1.998.323
2.372.934
1.524.034
1.998.323
34.768
-
-
814.132
-
254.884.990
8.683.730
66.058.758
8.062.019
9.025.515
16.985.533
146.069.435
< 1 bulan
1 bln - 3 bln
Jumlah
Tidak mempunyai
Kontrak Jatuh
Tempo
> 3 bln < 6 bln > 6 bln < 12 bln
> 12 bln
Kewajiban
Kewajiban segera
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Simpanan dari bank lain
- Giro dan tabungan
- Inter-bank Call Money
- Deposito berjangka
Hutang atas surat berharga
yang dijual dengan janji
untuk dibeli kembali
Kewajiban derivatif
Kewajiban akseptasi
Surat berharga yang diterbitkan
Pinjaman yang diterima
Estimasi kerugian atas
komitmen dan kontinjensi
Beban yang masih harus
dibayar
Hutang pajak
Kewajiban lain-lain
Pinjaman subordinasi
622.344
44.149.089
43.844.544
110.088.636
-
622.344
44.149.089
43.844.544
82.340.422
12.098.335
4.070.763
7.474.153
4.104.963
500.538
2.933.592
4.965.477
-
500.538
2.933.592
3.549.529
782.659
178.969
454.320
-
1.589.709
182.279
3.743.376
3.697.378
3.426.777
-
86.731
27.452
1.004.909
888.367
-
22.146
1.393.422
-
600
1.296.062
-
34
46.504
-
1.502.978
132.047
2.479
2.809.011
3.426.777
452.233
452.233
-
-
-
-
-
761.226
239.874
5.546.966
4.246.922
5.422.782
-
761.226
83.313
-
-
40.871
-
-
239.874
4.246.922
Jumlah Kewajiban
230.990.960
5.875.015
180.792.056
14.296.562
5.587.265
7.975.011
16.465.051
23.894.030
2.808.715
(114.733.298)
3.438.250
9.010.522 129.604.384
Aktiva (kewajiban) bersih
116
(6.234.543)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
49. INFORMASI SEGMEN
Bank mempertimbangkan industri atau aktivitas bisnis sebagai segmen primer, dan lokasi geografis
sebagai segmen sekunder. Aktivitas bisnis Bank dan Anak Perusahaan dan lokasi geografisnya
adalah sebagai berikut:
Nama Perusahaan
Jenis Usaha
Lokasi Geografis
__
• Induk Perusahaan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
• Anak Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri
Bank Mandiri (Europe) Limited
PT Mandiri Sekuritas
PT Bumi Daya Plaza
dan Anak Perusahaan
PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara
dan Anak Perusahaan
Perbankan
Indonesia, Singapura, Hong Kong,
Grand Cayman dan Timor Leste
Bank Syariah
Perbankan
Sekuritas
Indonesia
Inggris
Indonesia
Lain-lain
Indonesia
Lain-lain
Indonesia
__
Informasi Segmen Primer untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2007
Perbankan
Pendapatan operasional
Pendapatan operasional antar
segmen
Bank
Syariah
Sekuritas
Lain-lain
Eliminasi
Konsolidasian
7.178.262
312.514
83.133
24.672
74.573
-
-
-
(74.573)
-
Pendapatan operasional termasuk
pendapatan operasional
antar segmen
7.252.835
312.514
83.133
24.672
(74.573)
7.598.581
Beban operasional
Beban operasional antar segmen
5.794.267
2.473
261.241
-
54.802
-
17.600
-
(2.473)
6.127.910
-
Beban operasional termasuk
beban operasional antar
segmen
5.796.740
261.241
54.802
17.60
(2.473)
6.127.910
Laba operasional
1.456.095
51.273
28.331
7.072
(72.100)
1.470.671
Laba bersih
1.039.563
35.169
18.018
8.225
(74.573)
1.026.402
250.795.272
10.350.589
2.427.502
325.029
(2.872.711)
261.025.681
95,04%
3,92%
0,92%
Jumlah Aktiva
Jumlah Aktiva (persentase dari
jumlah aktiva konsolidasian
sebelum eliminasi)
117
0,12%
-
7.598.581
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
49. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Informasi Segmen Sekunder untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2007
Indonesia
Pendapatan operasional
Pendapatan operasional antar
segmen
Asia
Eropa Barat
Pasifik
(Cayman)
Eliminasi
Konsolidasian
7.439.769
65.557
42.168
51.087
67.918
-
6.655
-
(74.573)
-
Pendapatan operasional termasuk
pendapatan operasional
antar segmen
7.507.687
65.557
48.823
51.087
(74.573)
7.598.581
Beban operasional
Beban operasional antar segmen
5.963.795
(5.155)
37.182
-
27.728
7.628
99.205
-
(2.473)
6.127.910
-
Beban operasional termasuk
beban operasional
antar segmen
5.958.640
37.182
35.356
99.205
(2.473)
6.127.910
Laba Operasional
1.549.047
28.375
13.467
(48.118)
(72.100)
1.470.671
Laba Bersih
1.012.216
23.963
13.457
51.339
(74.573)
1.026.402
255.973.920
3.029.602
2.117.501
2.777.369
(2.872.711)
261.025.681
97,00%
1,15%
Jumlah Aktiva
Jumlah Aktiva (persentase dari
jumlah aktiva konsolidasian
sebelum eliminasi)
0,80%
-
7.598.581
1,05%
Informasi Segmen Primer untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2006
Perbankan
Pendapatan operasional
Pendapatan operasional antar
segmen
Bank
Syariah
Sekuritas
Lain-lain
Eliminasi
7.242.205
235.813
48.599
24.068
Konsolidasian
-
7.550.685
40.743
-
1.094
-
(41.837)
-
Pendapatan operasional termasuk
pendapatan operasional
antar segmen
Beban operasional
Beban operasional antar segmen
7.282.948
6.495.034
3.763
235.813
212.551
-
49.693
33.748
1.094
24.068
28.842
-
(41.837)
(4.857)
7.550.685
6.770.175
-
Beban operasional termasuk
beban operasional antar
segmen
6.498.797
212.551
34.842
28.842
(4.857)
6.770.175
Laba operasional
784.151
23.262
14.851
(4.774)
(36.980)
780.510
Laba bersih
514.855
17.746
10.935
3.486
(36.980)
510.042
247.925.611
8.227.635
1.018.143
303.886
(2.590.285)
254.884.990
96,29%
3,20%
0,39%
Jumlah Aktiva
Jumlah Aktiva (persentase dari
jumlah aktiva konsolidasian
sebelum eliminasi)
118
0,12%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
49. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Informasi Segmen Sekunder untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2006
Indonesia
Pendapatan operasional
Pendapatan operasional antar
segmen
Asia
Eropa Barat
Pasifik
(Cayman)
Eliminasi
7.384.968
77.977
34.970
52.770
Konsolidasian
-
7.550.685
41.837
-
-
-
(41.837)
-
Pendapatan operasional termasuk
pendapatan operasional
antar segmen
Beban operasional
Beban operasional antar segmen
7.426.805
6.605.958
1.094
77.977
37.899
-
34.970
26.357
-
52.770
99.961
-
(41.837)
(1.094)
7.550.685
6.770.175
-
Beban operasional termasuk
beban operasional
antar segmen
6.607.052
37.899
26.357
99.961
(1.094)
6.770.175
Laba Operasional
819.753
40.078
8.613
(47.191)
(40.743)
780.510
Laba Bersih
475.856
21.397
8.612
44.920
(40.743)
510.042
250.559.144
2.653.678
1.797.149
2.465.304
(2.590.285)
254.884.990
97,31%
1,03%
Jumlah Aktiva
Jumlah Aktiva (persentase dari
jumlah aktiva konsolidasian
sebelum eliminasi)
0,70%
0,96%
50. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO)
Rasio Kecukupan Modal (“CAR”) adalah rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (Risk
Weighted Assets [RWA]). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah modal untuk risiko kredit terdiri
dari Modal Inti (“Tier I”) dan Modal Pelengkap (“Tier II”) dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan.
Dalam rangka perhitungan eksposur Risiko Pasar, Bank dapat memasukkan komponen Modal
Pelengkap Tambahan (“Tier III”) yaitu Pinjaman Subordinasi berjangka pendek yang memenuhi kriteria
tertentu sebagai komponen Modal. Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/ ”CAR”) (Bank
Mandiri saja) per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar 27,14% dan 25,21% untuk
CAR risiko kredit dan 26,31% dan 24,55% untuk CAR risiko kredit dan risiko pasar dan dihitung sebagai
berikut:
2007
2006
Modal:
Modal inti *)
Modal pelengkap
23.093.819
8.500.237
21.632.308
8.334.588
Jumlah modal inti dan modal pelengkap
Dikurangi : Penyertaan pada Anak Perusahaan
31.594.056
2.301.426
29.966.896
2.060.239
Jumlah modal untuk risiko kredit
Modal pelengkap tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar
29.292.630
-
27.906.657
-
Jumlah modal untuk risiko kredit dan risiko pasar
29.292.630
27.906.657
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) kredit
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) pasar
107.911.719
3.428.046
110.698.401
2.966.744
Jumlah ATMR untuk risiko kredit dan risiko pasar
111.339.765
113.665.145
119
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
50. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO) (lanjutan)
2007
CAR untuk risiko kredit
CAR untuk risiko kredit dan risiko pasar
CAR Minimum
*)
2006
27,14%
26,31%
25,21%
24,55%
8%
8%
Tidak termasuk pengaruh manfaat/(beban) pajak tangguhan sebesar Rp24.608 dan Rp263.709 per 31 Maret 2007 dan 2006,
keuntungan yang belum direalisasi atas surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual
sebesar Rp224.364 dan Rp110.402 per 31 Maret 2007 dan 2006.
51. POSISI DEVISA NETO
Perhitungan Posisi Devisa Neto per tanggal 31 Maret 2007 dan 2006 berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Bank
disyaratkan untuk menjaga Posisi Devisa Neto neraca dan secara keseluruhan maksimum 20% dari
jumlah modal. Sesuai dengan panduan Bank Indonesia, rasio Posisi Devisa Neto secara keseluruhan
adalah penjumlahan nilai absolut dari selisih bersih antara aktiva dan kewajiban dalam neraca untuk
setiap mata uang asing ditambah dengan selisih bersih dari tagihan dan kewajiban komitmen dan
kontinjensi, yang dicatat dalam rekening administratif, untuk setiap mata uang asing, yang dinyatakan
dalam rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca adalah selisih bersih total aktiva dan total
kewajiban dalam mata uang asing yang dinyatakan dalam Rupiah.
Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang per 31 Maret 2007 adalah sebagai berikut:
Mata Uang
Aktiva
Kewajiban
Posisi Devisa Neto
KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF)
Dolar Amerika Serikat
Euro
Yen Jepang
Poundsterling Inggris
Dolar Singapura
Dolar Hong Kong
Dolar Australia
Lain-lain *)
48.004.690
650.371
424.347
372.170
228.955
212.693
45.375
18.441
46.895.431
560.143
390.249
269.481
238.309
102.333
35.898
10.099
Jumlah
1.109.259
90.228
34.098
102.689
9.354
110.360
9.477
14.249
1.479.714
NERACA
Dolar Amerika Serikat
Euro
Dolar Singapura
Yen Jepang
Dolar Hong Kong
Poundsterling Inggris
Dolar Australia
Lain-lain
42.580.679
559.650
227.129
216.261
181.504
144.570
32.480
11.940
Jumlah
39.036.547
477.664
220.268
179.371
105.402
37.026
23.003
3.598
3.544.132
81.986
6.861
36.890
76.102
107.544
9.477
8.342
3.871.334
Jumlah Modal Tier I dan Tier II
dikurangi penyertaan pada anak
perusahaan (Catatan 50)
29.292.630
Rasio PDN (Neraca)
Rasio PDN (Keseluruhan)
13,22%
5,05%
120
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
51. POSISI DEVISA NETO (lanjutan)
Rasio PDN per 31 Maret 2007 jika menggunakan modal bulan Februari 2007 adalah sebagai berikut:
Modal bulan Februari 2007
Rasio PDN (Neraca)
Rasio PDN (Keseluruhan)
29.255.168
13,23%
5,06%
*) Merupakan penjumlahan absolut dari selisih antara aktiva dan kewajiban.
Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang per 31 Maret 2006 adalah sebagai berikut:
Mata Uang
Aktiva
Kewajiban
Posisi Devisa Neto
KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF)
Dolar Amerika Serikat
Euro
Dolar Singapura
Yen Jepang
Dolar Hong Kong
Poundsterling Inggris
Dolar Australia
Lain-lain
63.058.439
1.041.606
380.881
339.654
207.250
154.301
75.553
41.879
62.366.978
996.342
304.618
298.491
101.410
85.299
54.176
21.471
Jumlah
691.461
45.264
76.263
41.163
105.840
69.002
21.377
25.724
1.076.094
NERACA
Dolar Amerika Serikat
Euro
Dolar Singapura
Yen Jepang
Dolar Hong Kong
Poundsterling Inggris
Dolar Australia
Lain-lain
61.933.729
1.051.009
380.881
326.094
207.250
131.951
75.553
37.355
Jumlah
57.806.768
1.000.480
277.370
287.191
101.410
62.949
27.806
16.724
4.126.961
50.529
103.511
38.903
105.840
69.002
47.747
20.631
4.563.124
Jumlah Modal Tier I dan Tier II
dikurangi penyertaan pada anak
perusahaan (Catatan 50)
27.906.657
Rasio PDN (Neraca)
Rasio PDN (Keseluruhan)
16,35%
3,86%
Rasio PDN per 31 Maret 2006 jika menggunakan modal bulan Februari 2006 adalah sebagai berikut:
Modal bulan Februari 2006
Rasio PDN (Neraca)
Rasio PDN (Keseluruhan)
27.800.883
16,41%
3,87%
121
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
52. RASIO AKTIVA PRODUKTIF BERMASALAH, RASIO PEMENUHAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN
AKTIVA PRODUKTIF, RASIO KREDIT USAHA KECIL DAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN
KREDIT
Rasio aktiva produktif bermasalah terhadap jumlah aktiva produktif per 31 Maret 2007 dan 2006
(Bank Mandiri saja) adalah masing-masing sebesar 8,08% dan 12,80%. Rasio kredit bermasalah
(Bank Mandiri saja) sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan (gross basis) per 31 Maret
2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar 17,02% dan 27,66% (Catatan 11A.d).
Rasio jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk oleh Bank Mandiri
terhadap jumlah minimum penyisihan penghapusan aktiva produktif sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia, per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar 108,19% dan 101,64%.
Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank Mandiri per 31 Maret 2007 dan
2006 adalah masing-masing sebesar 4,16% dan 4,99%.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) per 31 Maret 2007 dan 2006 tidak melampaui ketentuan
BMPK untuk pihak terkait dan pihak tidak terkait. BMPK dihitung sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia – PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 sebagaimana telah diubah dengan PBI
No. 8/13/PBI/2006 tentang Perubahan Atas PBI No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas maksimum
Pemberian Kredit Bank Umum.
53. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT
Kegiatan Jasa Kustodian
Bank Mandiri telah memberikan Jasa Kustodian sejak tahun 1995 dengan surat izin operasi yang
telah diperbaharui oleh BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.01/PM/Kstd/1999
tertanggal 4 Oktober 1999. Kustodian Bank Mandiri merupakan bagian dari Securities Services
Department, dimana jasa-jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
a. Penanganan dan penyelesaian transaksi jual-beli surat berharga dengan dan tanpa warkat
(scripless);
b. Penyimpanan dan administrasi surat-surat berharga dan aktiva berharga lainnya;
c. Pengurusan hak-hak klien atas kepemilikan surat-surat berharga yang disimpan sampai dengan
hak tersebut efektif di rekening klien (corporate action);
d. Perwalian (proxy) pada Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Obligasi.
e. Penyampaian laporan dan informasi yang terkait dengan surat-surat berharga milik nasabah yang
disimpan dan diadministrasikan oleh Kustodian Bank Mandiri.
Untuk memenuhi kebutuhan investor dalam melakukan investasi diberbagai instrumen surat
berharga, Kustodian Bank Mandiri memfasilitasinya dengan bertindak sebagai:
a. Kustodian umum untuk melayani investor yang melakukan investasi pada pasar modal di
Indonesia;
b. Kustodian lokal untuk American Depository Receipts (ADRs) dan Global Depository Receipts
(GDR) yang dibutuhkan oleh investor yang akan melakukan konversi dari saham perusahaan
yang terdaftar di bursa lokal dan luar negeri (dual/multi listing);
c. Sub-Registry untuk penyelesaian transaksi obligasi negara (SUN) dan SBI;
d. Kustodian untuk reksadana yang diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi;
e. Kustodian Euroclear bagi nasabah yang akan melakukan investasi dan penyelesaian transaksi
surat-surat berharga yang terdaftar di bursa luar negeri dan tercatat di Euroclear Operations
Centre, Brussels.
f. Pinjam Meminjam Efek sebagai jasa layanan bagi nasabah yang ingin memaksimalkan hasil
investasinya dengan bersedia meminjamkan surat berharganya kepada perusahaan sekuritas
melalui perantara dan penjaminan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia.
122
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
53. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT (lanjutan)
Kegiatan Jasa Kustodian (lanjutan)
Kustodian Bank Mandiri memiliki 343 dan 342 nasabah per 31 Maret 2007 dan 2006, yang terdiri dari
dana pensiun, perusahaan asuransi, bank, yayasan, perusahaan sekuritas, reksadana,
institusi/badan hukum lain maupun perseorangan. Nilai portofolio yang disimpan per 31 Maret 2007
sebesar Rp76.096.603 dan US$392.414.989,09 (nilai penuh) dan per 31 Maret 2006 sebesar
Rp64.053.500 dan US$272.582.232,72 (nilai penuh).
Bank Mandiri mengasuransikan portofolio nasabah yang disimpan di kustodian terhadap
kemungkinan kerugian yang timbul dari penyimpanan dan pemindahan surat-surat berharga sesuai
dengan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
Kegiatan Wali Amanat
Bank Mandiri telah memberikan Jasa Wali Amanat sejak tahun 1983 dengan surat ijin operasi untuk
kegiatan wali amanat telah diperbaharui dan didaftarkan kembali ke BAPEPAM berdasarkan Surat
Keputusan No.17/STTD-WA/PM/1999 tertanggal 27 Oktober 1999. Jasa-jasa yang ditawarkan adalah
sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
Jasa Wali Amanat (Trustee) untuk obligasi & MTN
Jasa Agen Pengelola Rekening Penampungan (Escrow Agent)
Jasa Agen Pembayaran (Paying Agent)
Jasa Penampungan Dana IPO/Initial Public Offering (Receiving Bank)
Jasa Agen Penjaminan (Security Agent)
Bank Mandiri selaku Wali Amanat per 31 Maret 2007 telah mengelola 33 emisi dengan nilai emisi
(Obligasi dan MTN) sebesar Rp10.961.040 dan US$100.000.000 (nilai penuh) dan per 31 Maret
2006 sebanyak 32 emisi dengan jumlah nilai emisi (obligasi dan MTN) sebesar Rp10.361.487 dan
US$100.000.000 (nilai penuh). Sedangkan dana pengembalian obligasi (sinking fund) dan escrow
fund yang dikelola per 31 Maret 2007 dan 2006 adalah sebesar Rp76.674 untuk 8 nasabah dan
Rp567.101 untuk 7 nasabah.
Baik Wali Amanat maupun Kustodi telah mendapat sertifikasi standar mutu pelayanan ISO
9001:2000.
54. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS)
Kredit penerusan berdasarkan sumber dana dan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
Pemerintah:
Listrik, gas dan air
Transportasi dan komunikasi
Pertanian
Industri
Pertambangan
Konstruksi
Lain-lain
123
2007
2006
8.096.209
4.143.151
1.280.994
763.340
24.505
13.351
100.863
8.676.629
4.579.480
1.381.075
790.867
48.690
14.817
110.090
14.422.413
15.601.648
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
54. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS) (lanjutan)
Bank Mandiri telah ditunjuk untuk menatausahakan kredit kelolaan yang diterima oleh Pemerintah
Indonesia dalam berbagai mata uang dari beberapa lembaga keuangan bilateral dan multilateral
untuk membiayai proyek-proyek Pemerintah melalui BUMN, BUMD dan PEMDA, antara lain:
Overseas Economic Cooperation Fund, Protocol France, International Bank for Reconstruction and
Development, Asian Development Bank, The Swiss Confederation 30.09.1985, Kreditanstalt Fur
Wiederaufbau, Banque Paribas, IGGI, Nederland Urban Sector Loan & De Nederlanse Inveseringsbank
voor Ontwikkelingslanden NV, Swiss Government, Banque Français & Credit National, US EXPORT
IMPORT BANK, RYOSIN INT’L LTD, HKG, AUSTRIA, Swiss Banks Consortium 16.12.1994, The
European Investment Bank, West Merchant Bank Ltd, Sumisho, Fuyo, LTCB, Orix & Sinco, Export
Finance And Insurance Corporation (EFIC) Australia, Japan Bank for International Cooperation, Calyon
& BNP Paribas, BNP Paribas & CAI, BELGIA, MEESPIERSON N.V. Netherland 14.07.1994, France
Government.
Kredit Kelolaan tidak disajikan dalam neraca konsolidasian karena Bank dan Anak Perusahaan tidak
menanggung risiko atas kredit tersebut. Berdasarkan perjanjian tersebut di atas Bank Mandiri bertugas
melakukan penagihan kepada debitur dan menyetorkan kembali kepada Pemerintah atas pembayaran
pokok kredit, termasuk bunga dan beban-beban lainnya serta pengelolaan dokumentasi kredit. Sebagai
gantinya Bank Mandiri akan menerima jasa perbankan (fee bank) yang berkisar antara 0,15% - 0,40%
dari setoran bunga nasabah dan 0,50% dari rata-rata saldo baki debet kredit selama satu tahun.
55.
MANAJEMEN RISIKO
Penerapan Manajemen Risiko pada Bank dilaksanakan dengan mengacu kepada Peraturan Bank
Indonesia (PBI) tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum No. 5/8/PBI/2003 tanggal
19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, yang ditujukan agar Bank dapat
mengimplementasikan Basel II Accord pada tahun 2008. Dalam hal ini Bank menerapkannya secara
bertahap yaitu dimulai dengan pendekatan yang paling sederhana (standard model) dan kemudian
menuju kepada pendekatan internal model yang senantiasa dikembangkan bank sesuai dengan standar
terbaik (best practice), yang secara garis besar meliputi identifikasi risiko, pengukuran risiko, mitigasi
risiko dan monitoring risiko.
Selanjutnya dalam rangka penerapan dimaksud, Bank telah membentuk Basel II Compliance
Committee, dengan tugas mengintegrasikan inisiatif yang terkait dengan manajemen risiko, yaitu:
• Mengidentifikasi posisi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terhadap ketentuan Basel II (gap analysis).
• Menyiapkan strategi dan penerapan Manajemen Risiko yang terintegrasi.
• Mengintegrasikan langkah-langkah tersebut di atas dengan persiapan infrastruktur termasuk sarana
teknologi informasi melalui Enterprise Risk Management (ERM) Project (2005 – 2008).
Salah satu pemenuhan atas PBI dan SE BI di atas, Bank telah menyusun profil risiko Bank setiap
triwulan dan melaporkan ke Bank Indonesia sesuai jadual yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Laporan Profil Risiko Bank Mandiri menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis bank
(inherent risk) termasuk sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis
risiko. Selain laporan ke BI secara triwulanan, Bank juga secara internal mengupayakan penyusunan
profil risiko dengan periode yang lebih pendek seperti bulanan, mingguan dan harian, sehingga kinerja
risiko terdeteksi lebih awal dan akurat.
Dalam rangka pengelolaan risiko yang semakin kompleks dan juga untuk memenuhi kebutuhan
pengelolaan bank yang sehat dan terpadu, Bank juga telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Bank
Mandiri (KMRBM).
Sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank
telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang dimaksudkan
untuk dapat menunjang pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali.
124
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Komite Manajemen Risiko di Bank Mandiri yang tercakup di dalam Risk and Capital Committee (RCC)
telah dibentuk sejak tanggal 10 Oktober 2001. RCC bertanggung jawab atas penetapan kebijakan
manajemen risiko bank secara menyeluruh seperti penetapan limit internal, penetapan kebijakan suku
bunga dana dan kredit, penetapan kebijakan kredit, peluncuran produk baru serta memonitor
pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan untuk mengidentifikasi, mengukur dan
mengelola risiko.
Dalam perkembangannya, cakupan tugas dan fungsi dari komite ini telah mengalami beberapa
perubahan. Perubahan terakhir mulai diterapkan pada semester I-2006 memfokuskan RCC menjadi tiga
sub komite yaitu: Asset & Liability Committee, Risk Management Committee, dan Capital & Investment
Committee. Dengan adanya penyempurnaan ini maka cakupan kontrol dan tanggung jawab terhadap
setiap risiko menjadi lebih fokus dan efektif. Setiap komite ini didukung oleh group kerja (working group)
yang anggotanya terdiri dari group-group yang terkait langsung dengan permasalahan risiko yang
masuk dalam cakupan komite dimaksud.
Dalam rangka melakukan pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali,
Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang berada di bawah Direktorat Manajemen
Risiko (Risk Management Directorate). Direktorat Manajemen Risiko bertanggung-jawab dalam
mengelola/mengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko
operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan termasuk
menetapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko.
Direktorat Manajemen Risiko dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Dewan
Direksi dan sekaligus menjadi anggota dengan hak suara (voting member) pada Risk and Capital
Committee. Dalam operasionalnya Direktorat Manajemen Risiko dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar,
yaitu 1) Credit Approval sebagai bagian dari four-eye principle, 2) Independent Risk Management yang
dibagi menjadi beberapa group berkaitan dengan risiko kredit dan portofolio, risiko operasional dan risiko
pasar.
Di samping itu, sebagai tindak lanjut terhadap peraturan Bank Indonesia nomor 7/25/PBI/2005 tentang
Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, Bank juga telah mempersiapkan
langkah-langkah awal diantaranya dengan mengirimkan pegawai dari unit kerja manajemen risiko dan
unit bisnis terkait untuk mengikuti pelatihan dan mengikuti ujian Sertifikasi Manajemen Risiko yang
diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) yang bekerjasama dengan Global
Association of Risk Profesionals (GARP). Melalui sertifikasi ini serta pelatihan internal yang intensif,
Bank diharapkan dapat siap dengan sumber daya manusia yang bersertifikasi manajemen risiko sesuai
ketentuan BI.
Selain untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan Basel II, Bank juga mengembangkan
Enterprise Risk Management (ERM) yang sesuai dengan kebutuhan strategis dan operasional Bank.
Melalui pengembangan ERM tersebut, diharapkan pengelolaan manajemen risiko di Bank Mandiri
dapat terintegrasi dan menjadi proses yang “embedded” dalam proses bisnis Bank, khususnya untuk
menunjang pelaksanaan organisasi berbentuk Strategic Business Unit (SBU) yang dimulai pada awal
tahun 2007, sehingga dapat memberikan nilai tambah (value added) bagi Bank dan stakeholders
Bank. Dengan Basel II sebagai katalis, implementasi ERM ditujukan untuk melihat hasil akhir dari
kinerja bank berbasis risiko dalam besaran nilai atau value (Risk Based Performance).
Risiko Kredit
Pengelolaan risiko kredit Bank terutama diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan antara
ekspansi kredit yang sehat dengan pengelolaan kredit secara prudent agar terhindar dari penurunan
kualitas atau menjadi Non Performing Loan (NPL), serta mengoptimalkan penggunaan modal yang
dialokasikan untuk risiko kredit.
125
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Kredit (lanjutan)
Untuk mendukung hal tersebut, Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai
pemberian kredit yang mencakup Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri (KPBM), Pedoman
Pelaksanaan Kredit (PPK) dan Interim Kebijakan dan Prosedur di bidang perkreditan yang belum
terakomodasikan dalam Buku KPBM dan PPK. Ketiga acuan kerja dimaksud memberikan petunjuk
pengelolaan kredit secara lengkap, mulai dari permohonan, proses analisa, persetujuan,
dokumentasi, pengawasan, hingga proses restrukturisasi disertai dengan analisa dan perhitungan
risiko. Dalam rangka mendukung proses pemberian kredit yang lebih hati-hati, Bank juga melakukan
review dan penyempurnaan terhadap kebijakan tersebut secara periodik sesuai dengan
perkembangan bisnis terkini.
Secara garis besar pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat transaksional maupun tingkat
portofolio. Pada tingkat transaksional diterapkan four-eye principle yaitu setiap pemutusan kredit
melibatkan Business Unit dan Credit Risk Management Unit secara independen untuk memperoleh
keputusan yang obyektif. Mekanisme four-eye principle dilakukan melalui Credit Approval Committee
yaitu proses pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Komite Kredit dan
pemutusannya dilakukan oleh Pejabat Pemegang Kewenangan Memutus Kredit dari Business Unit
dan Risk Management yang memiliki kompetensi, kemampuan dan integritas. Dengan demikian,
proses pemberian kredit menjadi lebih komprehensif dan hati-hati.
Sebagai bagian dari pelaksanaan prudential banking, pemegang kewenangan dalam melakukan
pemutusan kredit selain menggunakan format Nota Analisa Kredit dan alat analisa keuangan (spread
sheet keuangan) juga menggunakan panduan dari Tools Rating (BMRS) dan Scoring System (MBSS
& SMESS) untuk dapat melakukan pengukuran risiko kredit (credit risk assesment) yang lebih akurat
dan penetapan tingkat bunga (pricing) atas dasar risiko (risk based pricing). Bank telah memiliki
Pedoman Penyusunan dan Pengembangan Model Credit Rating dan Credit Scoring, yang
merupakan pedoman lengkap bagi Bank dalam menyusun model credit rating dan credit scoring
yang proven dan handal dan selanjutnya model tersebut diimplementasikan ke dalam Credit Risk
Tools sebagai salah satu alat bantu dalam memutus kredit. Untuk memonitor performance model
credit rating dan credit scoring, secara berkala dilakukan review atas hasil Scoring dan hasil rating
yang telah dilakukan oleh Business Unit sehingga dengan melakukan Default Study akan diperoleh
kondisi performance model yang terkini. Sebagai upaya monitoring dan reporting, rating & scoring
yang dikelola dalam data-base dituangkan dalam Credit Scoring Review dan Rating Outlook yang
masing-masing diterbitkan secara triwulanan dan semesteran pada tahun berjalan.
Penerapan scoring dan rating tools juga ditujukan untuk memberikan penilaian yang lebih obyektif
kepada nasabah sehingga nasabah-nasabah yang berisiko rendah akan mendapatkan perlakuan
(treatment) yang berbeda dibandingkan dengan yang berisiko tinggi.
Sebagai upaya mencegah peningkatan NPL kredit, Bank melakukan inisiatif antara lain
penyempurnaan format nota analisa kredit yang lebih berorientasi pada analisa risiko secara
komprehensif sehingga mendukung pemutusan kredit yang berprinsip pada asas kehati-hatian
(prudential banking). Selain itu Bank juga telah mengembangkan dan mengimplementasikan proses
Loan Monitoring System dan analisa Watch List (Early Warning Analysis) bagi debitur-debitur
performing untuk mengidentifikasi debitur-debitur yang berpotensi tinggi mengalami downgrade
menjadi NPL sehingga Manajemen dapat segera menetapkan account strategy dan tindakan (action)
yang dapat memberikan hasil paling optimal dalam rangka meminimalkan pertumbuhan NPL Bank.
126
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Kredit (lanjutan)
Disamping itu, kredit bermasalah ditangani oleh unit khusus (Credit Recovery Group) agar
penyelesaiannya dapat ditangani lebih menyeluruh dan dilain pihak Unit Bisnis tetap fokus pada
pengelolaan debitur lancar dan ekspansi kredit. Sejalan dengan kebutuhan organisasi, Credit
Recovery Group telah ditingkatkan menjadi Direktorat Special Asset Management (dipimpin oleh
seorang Direktur) yang membawahi 2 (dua) group Credit Recovery dengan harapan bahwa proses
penyelesaian kredit bermasalah menjadi lebih cepat dan efektif.
Pada tingkat portofolio, Bank memiliki Portfolio Guideline (PG) yang dapat digunakan untuk
mengarahkan ekspansi kredit sehingga tercapai komposisi portofolio yang optimal, baik atas dasar
sektor ekonomi, wilayah, segmen bisnis maupun produk dapat terjaga. Alokasi portofolio yang optimal
ini mencegah pengambilan risiko yang melampaui risk appetite bank. Secara periodik (bulanan dan
semesteran) dilakukan analisa portofolio sehingga adanya perubahan variabel ekonomi maupun
variabel sektoral (industri) yang mempengaruhi alokasi yang optimal dapat dipantau dan dilakukan
langkah-langkah antisipasi yang taktikal maupun strategis (portfolio rebalancing).
Untuk menguji tingkat akurasi dari PG dilakukan back testing secara periodik sehingga predictive
value dari PG akan selalu berada pada tingkat yang dapat diterima. Selain back testing, PG juga
akan dilengkapi dengan Risk Acceptance Criteria (RAC) yang saat ini sedang dikembangkan dan
diharapkan dapat diimplementasikan dalam tahun 2007 ini. RAC memberikan ukuran financial dan
non-financial kuantitatif yang menjadi acuan bagi kredit analis dalam mengambil keputusan
pemberian kredit pada sektor-sektor berisiko tinggi, sehingga keputusan kredit yang dihasilkan
menjadi lebih berkualitas yang pada akhirnya dapat memberikan return yang optimal bagi bank pada
tingkat risiko yang dapat diterima (acceptable).
Pada tingkat portofolio, secara rutin maupun ad hoc dilakukan stress testing untuk menguji elastisitas
kualitas portofolio (NPL dan rugi-laba) terhadap perubahan variable-variable ekonomi baik secara
individu maupun bersama-sama. Dengan stress testing dapat diantisipasi lebih awal langka-langka
pengendalian portofolio dan diambil solusi yang paling optimal. Selain itu stress testing juga
memberikan gambaran mengenai strategi jangka panjang yang paling sesuai dengan kondisi
portofolio Bank dan lingkungan ekonominya.
Sejalan dengan penerapan alat ukur risiko tersebut dan sebagai analisa pendukung dalam
pengelolaan risiko kredit, Bank juga telah menggunakan Customer Profitability Analysis yang
berbasis risiko. Dengan demikian dapat diketahui nilai tambah ekonomis kepada pemegang saham
atas aktivitas kredit yang dilakukan Bank. Bank akan terus berupaya meningkatkan alat ukur risiko
kredit guna memperoleh insentif alokasi modal ekonomi yang lebih rendah saat penerapan New
Basel II Capital Accord di masa mendatang.
Selain itu, Bank juga menerapkan perhitungan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (risk based
pricing) dan Required Yield sebagai tingkat imbal hasil minimum dalam menetapkan suku bunga
kredit. Pricing strategy bertujuan menjaga tingkat profitabilitas bank dan menetapkan suku bunga
yang kompetitif dalam rangka mendukung unit bisnis untuk melakukan ekspansi kredit.
127
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas
a. Manajemen Risiko Likuiditas
Bank melakukan pengelolaan risiko likuiditas agar dapat memenuhi setiap kewajiban finansial
yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu dan senantiasa dapat memelihara tingkat likuiditas
yang memadai dan optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank menetapkan kebijakan
pengelolaan risiko likuiditas, yang mencakup antara lain pemeliharaan cadangan likuiditas yang
optimal, pengukuran dan penetapan limit risiko likuiditas, penyusunan analisa skenario dan
contingency plan, penyusunan strategi pendanaan serta memiliki akses pasar.
Tingkat likuiditas Bank diukur melalui primary reserve dan secondary reserve. Bank memelihara
primary reserve dan secondary reserve untuk memenuhi kebutuhan operasional harian dan
sebagai cadangan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dari penarikan dana tidak terjadwal
maupun ekspansi aktiva.
Primary reserve dipelihara dalam bentuk Giro Wajib Minimum (GWM) di Bank Indonesia dan kas
di cabang-cabang. Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank diwajibkan memelihara GWM Rupiah
dan Valas secara harian masing-masing sebesar minimum 11% dari dana pihak ketiga Rupiah
(untuk Bank dengan total dana pihak ketiga di atas Rp 50 triliun dan Loan to Deposit Ratio antara
50-60%) dan minimum 3% dari dana pihak ketiga Valas. Per 31 Maret 2007 realisasi GWM
Rupiah sebesar 11,15% dan GWM Valas sebesar 3,01%.
Secondary reserve Bank ditempatkan dalam bentuk SBI / FASBI, penempatan antar bank, dan
surat berharga (portofolio yang diperdagangkan dan yang tersedia untuk dijual). Bank
menetapkan limit secondary reserve minimum 5% dari dana pihak ketiga. Per 31 Maret 2007 Bank
memiliki Rp21,72 triliun dalam secondary reserve, atau 11,23% dari dana pihak ketiga Bank
sebesar Rp193,40 triliun.
Risiko likuiditas yang mungkin dihadapi Bank di masa datang diukur dan dipantau melalui liquidity
gap analysis, yang merupakan proyeksi surplus atau defisit likuiditas berdasarkan maturity profile
dari aktiva dan pasiva Bank termasuk kebutuhan ekspansi bisnis. Berdasarkan Rencana Kerja
dan Anggaran Perusahaan tahun 2007, likuiditas Bank diproyeksikan akan berada dalam posisi
surplus sampai dengan 12 bulan ke depan.
Pemantauan risiko likuiditas dilakukan melalui penetapan limit internal atas beberapa indikator
risiko likuiditas (disebut juga liquidity red flag), yang mencakup limit GWM, Secondary Reserve,
Loan to Deposit Ratio (LDR), Konsentrasi Dana Nasabah Besar, Maximum Cumulative Outflow
(MCO) dan limit Pinjaman Overnight.
Untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi situasi likuiditas yang berbeda, Bank
melakukan analisa skenario likuiditas, yang mencakup skenario kondisi normal dan tidak normal
termasuk kondisi ekstrim atau krisis (stress testing) yang dilengkapi dengan penyusunan rencana
kontinjensi.
Sesuai dengan rencana kontinjensi tersebut, Bank dapat memenuhi kebutuhan likuiditas melalui
pendanaan alternatif di luar pendanaan masyarakat seperti repurchase agreement, bilateral
funding, collateralized facility agreement, foreign exchange swap, dan penjualan surat berharga
seperti obligasi pemerintah. Bank juga dapat menggunakan posisi dominannya di pasar untuk
melakukan pendanaan jangka pendek tanpa meningkatkan biaya dana secara signifikan.
128
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan)
b. Manajemen Risiko Suku Bunga
Aktiva Bank yang sensitif terhadap suku bunga didominasi oleh obligasi pemerintah dan kredit,
dan Pasiva yang sensitif terhadap suku bunga didominasi oleh Dana Pihak Ketiga (giro, tabungan
dan deposito).
Dalam pengelolaan risiko suku bunga, Bank menggunakan analisa repricing gap dan duration
gap. Bank melakukan simulasi untuk mengukur sensitivitas pendapatan (NII Sensitivity) dan nilai
modal ekonomis (Economic Value of Equity, EVE) akibat pergerakan suku bunga. Pengukuran
sensitivitas Net Interest Income (NII) dan nilai ekonomis modal dilakukan dengan cara
mengasumsikan kenaikan dan penurunan suku bunga secara parallel shift sebesar 100 bps. Hasil
analisa sensitivitas menunjukkan bahwa perubahan suku bunga Rupiah dan Valas akan
berdampak terhadap NII 12 bulan sebesar 1,32% dari target NII Rupiah dan 0,80% dari target NII
Valas, serta EVE sebesar 2,03% dari Equity. Selain melakukan analisa sensitivitas, Bank juga
menggunakan pendekatan statistik untuk mengukur dampak volatility suku bunga terhadap
pendapatan (Earning at Risk, EaR) dan Equity (Capital at Risk, CaR). Per 31 Maret 2007 EaR dan
CaR Bank masing-masing sebesar 0,75% dan 1,81% dari Equity.
Bank juga melaksanakan analisa sensitivitas untuk kondisi ekstrim (stress testing) untuk melihat
dampak perubahan suku bunga yang signifikan terhadap NII dan modal Bank.
Untuk memberikan peringatan dini akan terjadinya risiko suku bunga, Bank memiliki alat pemantauan
yang disebut Interest Rate Risk Red Flags yang terdiri dari beberapa indikator risiko suku bunga
yaitu: Repricing Gap, NII Sensitivity dan Economic Value of Equity Sensitivity, Earning at Risk dan
Capital at Risk.
Dalam rangka pemantauan dan pengendalian risiko suku bunga, Bank menetapkan limit atas
indikator-indikator risiko suku bunga. Apabila terdapat pelampauan terhadap limit tersebut akan
ditindak lanjuti dengan mitigasi risiko melalui strategi restrukturisasi Asset dan Liabilities atau
strategi hedging. Instrumen derivative yang biasa dipakai Bank dalam memitigasi eksposur risiko
suku bunga antara lain interest rate swap dan forward rate agreement.
c. Manajemen Pricing
Pricing Management merupakan salah satu strategi yang dilakukan dalam upaya mendukung Bank
menguasai pangsa pasar pendapatan (market share revenue) dengan cara memaksimalkan Net
Interest Margin (NIM) terutama melalui pricing Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit.
Dalam penetapan pricing DPK, Bank mempertimbangkan faktor internal dan eksternal. Faktor
internal antara lain: biaya dana, struktur dan target pendanaan. Faktor eksternal antara lain: likuiditas
pasar, suku bunga pasar dan suku bunga penjaminan. Dengan mempertimbangkan faktor internal
dan eksternal tersebut, Bank menerapkan strategi agresive atau defensive.
Untuk penetapan pricing Kredit, Bank menerapkan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (Risk
Based Pricing). Struktur pembentukan suku bunga kredit, terdiri dari Cost of Funds, Overhead Cost,
Cost of Allocated Capital dan Risk Premium. Bank menetapkan Required Yield yang merupakan
tingkat imbal hasil minimum yang diinginkan Bank.
129
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan)
d. Manajemen Risiko Pasar
Dalam rangka pengawasan aktivitas perdagangan Treasury, Bank menetapkan limit risiko
perdagangan dalam bentuk limit trading, baik limit VaR (Value at Risk), limit nominal dealer maupun
dealer loss limit. Sebagai sarana pemantauannya dibuat laporan Profil Risiko Pasar, termasuk di
dalamnya adalah laporan Value at Risk dan posisi/eksposur atas semua produk keuangan yang
diperdagangkan oleh Bank dan terekspos risiko pasar. Laporan VaR dibuat untuk mengukur potensi
risiko kerugian maksimum yang timbul akibat perubahan harga pasar yang disebabkan oleh
pergerakan suku bunga, nilai tukar mata uang asing dan fluktuasi lain yang dapat mempengaruhi
nilai pasar instrumen keuangan. Untuk mengelola pergerakan pasar yang abnormal, Bank telah
mengimplementasikan metodologi stress testing untuk mengkuantifikasi risiko keuangan yang timbul
dari pergerakan pasar yang abnormal setiap bulan. Setiap bulan Bank Mandiri melakukan analisis
back testing untuk menilai akurasi metodologi dan nilai VaR yang dihasilkan.
Produk-produk keuangan yang diperdagangkan oleh Bank tidak lagi terbatas pada transaksi plain
vanilla, tetapi sudah berkembang pada transaksi-transaksi derivative dan structured product, seperti
FX Digital Option dan Single Range Accrual. Sebagai antisipasi atas perkembangan produk yang
diperdagangkan Bank, saat ini sedang dikembangkan sistem derivative sebagai salah satu inisiatif
yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2007. Sistem derivative tersebut akan mempergunakan
pendekatan Historical Simulation di dalam pengukuran Value at Risk agar pengukuran risiko menjadi
lebih akurat, sementara sistem yang ada saat ini masih mempergunakan pendekatan Variance
Covariance.
Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank telah melakukan perhitungan KPMM yang telah
memasukkan unsur risiko pasar atas dasar standard model. Besarnya kebutuhan modal minimum
yang dibutuhkan untuk meng-cover risiko pasar per 31 Maret 2007 adalah sebesar Rp308.549,
sehingga nilai CAR setelah memasukkan unsur market risk dan credit risk adalah sebesar 26,31%
(Catatan 50).
Disamping itu, Bank juga memantau perkembangan metodologi dan praktek manajemen risiko pasar
dalam industri perbankan dan melakukan perbaikan sesuai kebutuhan yang melekat pada instrumen
keuangan dan aktivitas Bank.
e. Manajemen Risiko Nilai Tukar
Posisi valuta asing Bank sebagian besar dalam valuta US Dollar. Di sisi aktiva sebagian besar
berupa penempatan antar bank, surat berharga dan kredit, sedangkan di sisi pasiva terdiri dari dana
pihak ketiga (giro dan deposito) dan dana pinjaman. Pengelolaan operasional Posisi Devisa Neto
(PDN) dipusatkan pada Treasury Group. Pemantauan risiko nilai tukar dilakukan oleh Market Risk
Group dengan menggunakan sistem yang terintegrasi antara front office, middle office dan back
office.
Pengelolaan PDN Bank berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia dan kebijakan internal yang
ditetapkan oleh RCC berdasarkan pada risk apetite Bank. Bank Indonesia mensyaratkan bahwa
PDN Neraca dan PDN Keseluruhan untuk semua mata uang asing tidak melebihi 20% dari modal.
Per 31 Maret 2007, PDN Neraca adalah sebesar 13,22% dari modal bulan Maret 2007 dan PDN
Keseluruhan sebesar 5,05% dari modal bulan Maret 2007 (Catatan 51).
130
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Operasional
Inisiatif Operational Risk Management (ORM) bertujuan untuk secara efektif menerapkan Proactive
Risk Management dimana risiko-risiko yang prioritas dari hasil assessment dikelola/dimitigasi
sebelum dapat menimbulkan kerugian. Implementasi manajemen risiko operasional yang efektif oleh
unit bisnis akan mendukung pencapaian tujuan dan target bisnis Bank. Pengelolaan risiko secara
proaktif memungkinkan Bank dapat memenuhi target usaha dengan tetap menerapkan prinsip kehatihatian pada setiap kegiatan usaha Bank. Mengingat pengelolaan risiko operasional secara sistematis
merupakan suatu disiplin yang baru maka tata kelola Operational Risk Management di Bank Mandiri
terdiri dari tiga komponen utama, sebagai berikut:
-
Pemahaman tujuan Manajemen Risiko Operasional secara penuh, khususnya budaya peduli
risiko dan keterbukaan, disamping implementasi sistem informasi ORM, serta pelatihan sumber
daya manusia agar memiliki kompetensi dalam disiplin Manajemen Risiko Operasional.
Bank memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai manajemen risiko operasional yang
telah disesuaikan dengan ketentuan Bank Indonesia dan Basel II Accord yang mutakhir.
Profil Risiko Operasional yang akurat dalam mengidentifikasi risiko-risiko yang signifikan akan
didukung oleh penerapan perangkat dan sistem informasi ORM.
Sampai saat ini Bank telah mengaplikasikan proses manajemen risiko operasional pada beberapa
jenis aktivitas perbankan. Untuk mengantisipasi risiko yang inheren dalam suatu produk dan atau
aktivitas usaha yang baru, Bank menetapkan proses pengkajian Produk dan Aktivitas Baru (PAB)
sebagai suatu prosedur baku. Dalam pengembangan suatu produk atau jasa yang baru, unit
manajemen risiko operasional selalu dilibatkan untuk melengkapi proses identifikasi dan pengukuran
risiko operasional yang timbul dari pengembangan tersebut.
Upaya yang signifikan untuk mengidentifikasi dan memitigasi risiko operasional secara komprehensif
pun telah dilakukan. Bank sudah memiliki suatu sistem informasi dan prosedur baku untuk mencatat
kerugian dan memitigasi risiko operasional secara sistematis. Sistem informasi tersebut akan
membantu Bank dalam meminimalisir terjadinya kerugian yang sama serta meningkatkan kualitas
pelayanan kepada nasabah. Dari data kerugian tersebut bisa didapatkan profil risiko produk dan unit
kerja di masa yang lalu. Pengumpulan data kerugian tersebut juga merupakan salah satu variabel
yang penting dalam perhitungan kecukupan modal secara internal.
Untuk meningkatkan kemampuan unit kerja manajemen risiko operasional setingkat dengan
International Best Practice, pada tanggal 27 Juni 2006 Bank telah melakukan penandatanganan
addendum kerjasama dengan ABN Amro Bank untuk ORM Extension Mandate. Dengan kerjasama
tersebut diharapkan Bank dapat meningkatkan kompetensi unit manajemen risiko operasional serta
mengimplementasikan prosedur manajemen risiko operasional yang up-to-date, sehingga dapat
meminimalisir kerugian operasional, menghitung pencadangan kebutuhan modal untuk risiko
operasional yang lebih efisien serta meningkatkan citra pelayanan Bank.
131
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING
a. Perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikama dan Silverlake
Corporation
Pada tanggal 21 Juli 2001, Bank Mandiri mengadakan perjanjian Sistem Perbankan Terpadu
dengan PT Silverlake Informatikama untuk pengadaan piranti lunak dan jasa instalasi untuk sistem
perbankan terpadu, yang disebut eMAS (Enterprise Mandiri Advanced System), dengan nilai
kontrak tidak termasuk PPN 10% sebesar US$43.213.658 (nilai penuh). Perjanjian tambahan juga
diadakan pada tanggal 23 April 2002, 28 Agustus 2003, 12 April 2004 dan 4 Juli 2005 dengan nilai
kontrak masing-masing sebesar US$18.606.562 (nilai penuh), US$420.000 (nilai penuh),
US$922.131,10 (nilai penuh) dan US$40.000 (nilai penuh). Realisasi pembayaran sampai dengan
31 Maret 2007 sebesar US$65.537.944,45 (nilai penuh) (setelah PPN) telah dibukukan sebagai
Aktiva Dalam Penyelesaian sebesar US$2.480.337,35 (nilai penuh) dan sebagai Aktiva Tetap
sebesar US$63.057.607,10 (nilai penuh). Estimasi persentase penyelesaian proyek posisi
31 Maret 2007 mencapai 96,22%.
Pada tanggal 1 Agustus 2006, Bank Mandiri mengadakan perjanjian untuk menambahan fitur
eMAS dengan Silverlake Corporation dengan nilai kontrak untuk 3.705 mandays
(US$720/mandays) sebelum PPN 10%. Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Maret 2007
sebesar US$930.893,04 (nilai penuh) (setelah PPN 10%) telah dibukukan sebagai Aktiva Dalam
Penyelesaian sebesar US$858.029,04 (nilai penuh) dan sebagai Aktiva tetap sebesar
US$72.864,00 (nilai penuh). Estimasi persentase penyelesaian proyek posisi 31 Maret 2007
mencapai 31,72%.
b. Perjanjian dengan PT Sunprima Nusantara (SNP)
Pada tanggal 16 Desember 2004, Bank Mandiri menandatangani kesepakatan dengan SNP dan
telah diubah melalui 2 (dua) addendum. Berdasarkan addendum kesepakatan tersebut :
1. Bank Mandiri memiliki opsi untuk membeli saham SNP sebesar 20% setelah Bank Mandiri
mencairkan fasilitas pembiayaan kepada SNP dan/atau kepada konsumen SNP, baik secara
langsung maupun tidak langsung, sampai jumlah Rp1 Trilyun atau setelah 4 (empat) tahun sejak
ditandatanganinya Kesepakatan Bersama pada tanggal 16 Desember 2004 yaitu pada tanggal 16
Desember 2008, yang mana yang dahulu terjadi.
2. Bank Mandiri memiliki hak opsi untuk membeli saham SNP sampai dengan 51% setelah terlebih
dahulu mengeksekusi hak opsi untuk memiliki 20%. Hak tersebut berlaku sampai dengan 16
Desember 2009.
Kesepakatan tersebut di atas telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 37 Notaris N.M. Dipo
Nusantara Pua Upa, S.H., tanggal 16 Desember 2004. Addendum 1 didaftarkan pada Notaris
Harun Kamil di Jakarta No. 001/WAR/N/III/06 Tanggal 28 Maret 2006. Addendum 2 merupakan
Kesepakatan SNP dan Bank Mandiri No. WADIRUT/576/2006 tanggal 12 Desember 2006.
c. Perjanjian Pengembangan Operational Risk Management dengan ABN AMRO Bank N.V.
Pada tanggal 25 Pebruari 2005, Bank Mandiri dan ABN AMRO Bank N.V. menandatangani
kerjasama pengembangan Operational Risk Management untuk membantu proses implementasi
manajemen risiko operasional dan telah diubah melalui addendum. Kerjasama ini digunakan sebagai
sarana transfer of knowledge untuk meningkatkan kapabilitas Bank dan pegawainya untuk
menerapkan metodologi manajemen risiko operasional, sekaligus meningkatkan kapabilitas
penghitungan alokasi modal sesuai standar Basel II. Berdasarkan kesepakatan tersebut, ABN
AMRO Bank N.V. akan mendukung pengembangan kapabilitas internal Bank Mandiri dalam hal
manajemen risiko operasional. Pengembangan kapabilitas ini akan dilakukan melalui sembilan
Action Track dalam bentuk transfer of knowledge serta konsultasi. Kesepakatan ini bernilai
US$1.200.000 (nilai penuh) dan direncanakan berakhir pada 30 Juni 2007.
132
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)
d. Perjanjian Implementasi e-Learning
Dalam rangka mendukung rencana bank Mandiri untuk memfokuskan pada Strategic Excellence
dan Operation Excellence, Bank Mandiri telah membangun prasarana pelatihan dengan metode
e-Learning. Bank Mandiri telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Mitra Integrasi
Komputindo yang merupakan perwakilan Intralearn Asia Pte. Ltd, yang berdudukan di Singapura
selama 3 tahun dengan nilai kontrak sebesar US$7.213.200 (nilai penuh), seperti yang diatur
dalam kontrak No. CHC.TRN/TPD.PK.0028/2003 tanggal 30 Juli 2003 dan addendum 1 No.
CHC.LRC/PK.0044/2006 tertanggal 5 September 2006 serta Addendum 2 No.
CHC.LRC/PK.010/2007 tertanggal 15 Februari 2007.
e. Pada tanggal 25 Januari 2005, Bank Mandiri mengikat perjanjian dengan PT. SCS Astragraphia
Technologies untuk pengadaan proyek implementasi mySAP Human Resources Solutions yang
kemudian disebut sebagai proyek enterprise Human Capital Management System (eHCMS).
Kontrak senilai US$1.441.001 ini telah diselesaikan pada tahun 2006. Sampai dengan akhir Maret
2006 telah diimplementasikan modul Personnel Management, Payroll, Compensation & Benefit,
Time Management, Recruitment, dan Organization Management. Sedangkan tahap berikutnya
yang terdiri dari modul Travel Management, Training & Event Management, Employee Self Service
serta Business Warehouse telah diimplementasikan pada akhir Desember 2006.
f. Ketentuan-ketentuan Tambahan dari Bank Indonesia berkaitan dengan Pengawasan sesuai
dengan Prinsip Kehati-hatian Bank (Prudential Supervision)
Berdasarkan hasil pertemuan antara Bank Mandiri dengan Bank Indonesia pada tanggal 23 Mei
2003 yang dilanjutkan pada tanggal 25 Agustus 2003, Bank Indonesia melalui surat :
No. 5/5/DGS/DPwB2 tanggal 29 Agustus 2003 perihal Pokok-pokok Hasil Pertemuan tanggal
25 Agustus 2003
No. 5/8/DGS/DPWB2 tanggal 17 November 2003 perihal Laporan Perkembangan Tindak Lanjut
Pokok-pokok Hasil Pertemuan tanggal 25 Agustus 2003
meminta Bank Mandiri untuk memenuhi persyaratan-persyaratan berikut sebelum melakukan
ekspansi portofolio kredit korporasi, yaitu:
i. Secondary reserve > 12% dari total asset
ii. Rasio biaya dana terhadap total asset < 7,5%
iii. Rasio core earning terhadap total asset > 1,5%
Berdasarkan surat No. 5/87/DPwB2/PwB21 tanggal 3 Desember 2003, Bank Indonesia juga meminta
Bank Mandiri untuk mencapai komposisi kredit korporasi terhadap jumlah kredit maksimum sebesar
50% di tahun 2004.
Mengingat komposisi kredit korporasi Bank Mandiri senantiasa sudah dijaga di bawah 50% dari
jumlah kredit yang disalurkan dan mempertimbangkan kondisi, permasalahan Bank Mandiri serta
upaya perbaikan yang telah dan sedang dilakukan khususnya pada aspek kebijakan kredit,
business process serta pengendalian risiko kredit maka Bank Indonesia dengan surat No.
8/2/DpG/DPB1 tanggal 7 September 2006 telah mencabut persyaratan ekspansi kredit korporasi
Bank Mandiri sebagaimana ditetapkan dalam surat No. 5/5/DGS/DPwB2 tanggal 29 Agustus 2003
dan No. 5/8/DGS/DPwB2 tanggal 17 November 2003.
133
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)
g. Perkara Hukum
• Bank Mandiri menerima permohonan pencairan rekening giro dan deposito dari nasabah karena
pemblokiran dan penyitaan atas giro dan deposito atas nama nasabah tersebut telah dicabut oleh
Ditjen Pajak. Permohonan tersebut, tidak dapat dipenuhi secara serta merta karena Bank Mandiri
masih harus melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada BPPN.
Selanjutnya Bank Mandiri menerima somasi dari nasabah baik yang disampaikan melalui
Pengadilan maupun dilakukan sendiri oleh nasabah untuk segera mencairkan rekening giro dan
deposito dimaksud. Dengan adanya somasi tersebut Bank Mandiri mengambil langkah dengan
mengajukan permohonan untuk menitipkan dana-dana tersebut kepada Pengadilan (konsinyasi).
Pada saat pemindahan dana nasabah ke rekening Pengadilan dilakukan, Bank Mandiri menerima
perintah dari Menteri Negara BUMN selaku Wakil Ketua Tim Pemberesan BPPN (TP-BPPN)
untuk mem-freeze pemindahan dana tersebut. Bank Mandiri juga menerima surat dari Menteri
Keuangan selaku Ketua TP-BPPN yang menegaskan agar Bank Mandiri tidak melakukan
pencairan dana nasabah tersebut.
Menteri Keuangan selaku Ketua TP-BPPN dengan surat tertanggal 15 November 2005 telah
menginstruksikan Koordinator Pelaksana TP-BPPN untuk meminta kepada Bank Mandiri agar
melakukan set off atas rekening giro dan deposito nasabah dimaksud dan menindaklanjuti surat
Menteri Keuangan tersebut, Koordinator Pelaksana TP-BPPN dengan surat tertanggal
25 November 2005 telah menginformasikan agar Bank Mandiri segera melakukan transfer atas
rekening giro dan deposito nasabah dimaksud ke rekening pemerintah di Bank Indonesia.
Surat TP-BPPN tersebut sudah dijawab Bank Mandiri tanggal 28 Desember 2005 yang pada
pokoknya menyampaikan bahwa apabila rekening giro dan deposito nasabah dimaksud akan
dicairkan, mekanisme dan persyaratannya harus sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
yaitu harus ada surat kuasa pencairan dari nasabah dan menyerahkan asli bilyet deposito yang
akan dicairkan.
Nasabah pada tanggal 7 Juni 2006 telah menggugat Bank Mandiri sebagai Tergugat I dan
Menteri Keuangan sebagai Tergugat II di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gugatan tersebut
telah diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 21
November 2006 dengan mengabulkan sebagian tuntutan Nasabah. Atas putusan tersebut baik
Bank Mandiri maupun Menteri Keuangan mengajukan Banding dan saat ini sedang dalam
proses Banding oleh Pengadilan Tinggi Jakarta.
• Disamping perkara hukum di atas, Bank Mandiri juga telah menerima surat dari nasabah
(giran) tertanggal 27 Januari 2005 mengenai rencana yang bersangkutan untuk
mencantumkan dalam neraca-nya piutang pada Bank Mandiri sebesar US$10.000.000 (nilai
penuh) dan permintaan kepada Bank Mandiri untuk melakukan pengkreditan ke rekening yang
bersangkutan sebesar US$10.000.000 (nilai penuh).
Permintaan nasabah tersebut berkaitan dengan transaksi valas oleh nasabah yang dilakukan
melalui Bank Mandiri yang kemudian diperiksa oleh penyidik dan diajukan ke persidangan di
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dari proses litigasi, ditetapkan tersangka dan terdakwanya
adalah pegawai/pejabat nasabah.
Dalam hal ini Bank Mandiri berpendapat bahwa Bank tidak memiliki kewajiban memenuhi
permintaan nasabah tersebut di atas dan memutuskan untuk tidak melakukan pembayaran
kepada nasabah, karena tidak seorangpun pegawai/pejabat Bank Mandiri yang menjadi
tersangka/terdakwa dan tidak ada putusan pengadilan yang mewajibkan Bank Mandiri untuk
membayar kepada nasabah.
134
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)
g. Perkara Hukum
Lebih lanjut Bank berpendapat bahwa berkaitan dengan isi surat nasabah tersebut di atas, tidak
ada penyesuaian yang harus dilakukan dalam Laporan Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
dan Anak Perusahaan per 31 Maret 2007.
Jumlah klaim terhadap Bank Mandiri untuk tuntutan hukum yang belum selesai per 31 Maret 2007
dan 2006, masing-masing adalah Rp2.306.973 dan Rp2.613.705. Per 31 Maret 2007 dan 2006. Bank
Mandiri telah membentuk penyisihan (disajikan dalam akun “Kewajiban Lain-Lain”) untuk sejumlah
tuntutan hukum yang belum diputuskan masing-masing sebesar Rp299.947 dan Rp428.874 (Catatan
28). Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan yang dibentuk atas kemungkinan timbulnya
kerugian akibat tuntutan hukum tersebut telah memadai.
57. KONDISI EKONOMI
Meskipun secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi di tahun 2006 menunjukkan perlambatan,
namun di tiap kuartal pertumbuhan ekonomi terus menunjukkan peningkatan dengan pertumbuhan
ekonomi sebesar 6,1% di kuartal 4 tahun 2006. Hal ini menunjukkan semakin membaiknya kondisi
makroekonomi dan keuangan Indonesia. Pertumbuhan yang terus membaik tersebut masih
didominasi oleh meningkatnya sisi pengeluaran pemerintah serta sisi konsumsi. Beberapa indikator
ekonomi juga menunjukkan perbaikan, dimana di sepanjang kuartal pertama 2007 inflasi terus dapat
terjaga pada kisaran 6% serta pergerakan nilai tukar masih stabil diperdagangkan pada kisaran
Rp9.000 - Rp.9.200 per dolar Amerika. Dengan perkembangan berbagai indikator makroekonomi
yang dapat dijaga tersebut memberikan ruang Bank Indonesia untuk dapat menurunkan suku
bunganya pada level 9% di akhir kuartal pertama 2007.
Upaya pemerintah dari sisi fiskal dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur, menciptakan iklim
bisnis dan investasi yang kondusif, serta menggerakkan sektor riil akan terus mendorong
peningkatan pertumbuhan ekonomi di tahun 2007. Kondisi ekonomi yang diperkirakan akan membaik
di tahun ini memberikan optimisme serta mendorong kinerja bisnis perbankan. Di akhir 2006, loan to
deposit ratio menunjukkan peningkatan menjadi sebesar 53%, dimana hal ini sekaligus menunjukkan
perbaikan dari peran intermediasi perbankan. Peningkatan loan to deposit ratio juga diikuti oleh
menurunnya non performing loan yang saat ini berada pada level 7%.
Sementara itu, kebijakan penjaminan dana masyarakat paling tinggi sebesar Rp100 juta oleh LPS
merupakan suatu pendorong kuat bagi perbankan untuk meningkatkan kinerja dan kondisi
kesehatannya sehingga setiap bank dapat memberikan citra positif sebagai lembaga keuangan paling
terpercaya bagi para nasabah penyimpan dana. Performa perbankan secara umum sepanjang
periode 2006 menunjukkan beberapa indikator yang berdampak positif terhadap kepercayaan
masyarakat dan investor. Dengan kontribusi positif yang tercermin dari performa perbankan
sepanjang periode 2006, maka diharapkan perbankan umum mampu meningkatkan permodalan
serta menciptakan struktur perbankan yang lebih optimal dalam jangka panjang.
Laporan keuangan konsolidasian telah mencakup dampak kondisi ekonomi sepanjang hal tersebut
dapat ditentukan dan diperkirakan besarnya. Pemulihan perekonomian ke kondisi yang sehat dan
stabil sangat tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang terus menerus diupayakan oleh
pemerintah Republik Indonesia untuk mencapai pemulihan ekonomi, suatu tindakan yang berada di
luar kendali Bank dan Anak Perusahaan. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk menentukan
dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Bank Mandiri dan Anak
Perusahaan dan realisasi dari aktiva, termasuk pengaruh dari nasabah, kreditur, pemegang saham,
dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Pengaruh dari ketidakpastian yang ada pada aktiva
dan kewajiban yang dilaporkan dalam neraca pada saat ini tidak dapat diperkirakan jumlahnya.
Pengaruh tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian pada saat diketahui dan
dapat diperkirakan jumlahnya.
135
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
58. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 26/KMK.017/1998 tanggal
28 Januari 1998, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.017/2000
tanggal 26 Mei 2000, Pemerintah Republik Indonesia menjamin beberapa kewajiban bank umum
meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito harian, obligasi, surat berharga, pinjaman antar
bank, pinjaman yang diterima, transaksi swap mata uang asing dan kewajiban kontinjen lainnya seperti
bank garansi, standby letters of credit dan kewajiban lainnya, tidak termasuk pinjaman subordinasi dan
kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN No. 32/46/KEP/DIR
dan No. 181/BPPN/0599 tanggal 14 Mei 1999, jangka waktu jaminan tersebut telah diperpanjang
dengan sendirinya, kecuali BPPN dalam waktu sekurang-kurangnya enam bulan sebelum berakhirnya
jangka waktu tersebut menerbitkan pemberitahuan bahwa BPPN tidak bermaksud untuk
memperpanjang jangka waktu jaminan tersebut. Pada tahun 2001, Surat Keputusan Bersama Direksi
Bank Indonesia dan Ketua BPPN dibatalkan oleh Peraturan Bank Indonesia No. 3/7/PBI/2001 dan
Keputusan Ketua BPPN No. 1035/BPPN/0401.
Pada tahun 2001, Ketua BPPN mengeluarkan Surat Keputusan No. SK-1036/BPPN/0401 yang
mengatur petunjuk pelaksanaan khusus mengenai jaminan Pemerintah Republik Indonesia terhadap
kewajiban pembayaran bank umum.
Pemerintah membebankan premi berkaitan dengan program penjaminan tersebut sesuai dengan
peraturan yang berlaku (Catatan 43).
Berdasarkan Keputusan Presiden No. 15/2004 tanggal 27 Februari 2004 tentang berakhirnya
tugas dan penutupan BPPN, dan Keputusan Menteri Keuangan No. 84/KMK.06/2004 tanggal
27 Februari 2004, Pemerintah Republik Indonesia membentuk Unit Pelaksana Penjaminan
Pemerintah, sebuah institusi baru yang menggantikan BPPN, untuk melanjutkan pelaksanaan
Program Penjaminan Pemerintah atas Kewajiban pada Bank-bank Lokal.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.05/2005 tanggal 3 Maret 2005, terhitung
sejak tanggal 18 April 2005 jenis kewajiban bank umum yang dijamin berdasarkan Program
Penjaminan Pemerintah meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan pinjaman yang diterima dari
bank lain dalam bentuk transaksi Pasar Uang Antar Bank.
Program Penjaminan Pemerintah melalui Unit Pelaksana Penjamin Pemerintah (UP3) telah berakhir
pada tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Perhitungan dan
Pembayaran Premi Program Penjaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum
Untuk periode 1 Juli sampai dengan 21 September 2005. Sebagai pengganti UP3 Pemerintah telah
membentuk lembaga independen, yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berdasarkan Undangundang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004 tentang Lembaga
Penjamin Simpanan, dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam
bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006
tentang Program Penjaminan Simpanan, sejak tanggal 22 Maret 2007 besarnya saldo yang dijamin
untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling tinggi sebesar Rp100 juta.
59. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah
diselesaikan pada tanggal 12 April 2007.
136
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
60. INFORMASI TAMBAHAN
Laporan Keuangan Konsolidasian per tanggal dan untuk 3 bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2006 telah direview oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja anggota
Ernst & Young Global (Partner penanggungjawab Drs Soemarso S. Rahardjo ME) tertanggal 17 Mei
2006 (kecuali untuk catatan 60b yang bertanggal 22 Mei 2006) yang menyatakan bahwa mereka
tidak menemukan indikasi perlunya modifikasi material terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian
agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
137
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
DAFTAR INFORMASI TAMBAHAN
31 MARET 2007 (TIDAK DIREVIEW) DAN 2006 (REVIEW)
Neraca - Perusahaan Induk…………………………………………………………………………..
Lampiran 1
Laporan Laba Rugi - Perusahaan Induk ………………………………………….…………………
Lampiran 2
Laporan Perubahan Ekuitas - Perusahaan Induk .....................……………..............…………..
Lampiran 3
Laporan Arus Kas - Perusahaan Induk ………………………………………………………………
Lampiran 4
Kualitas Aktiva Produktif - Perusahaan Induk...........…………………………………..................
Lampiran 5
138
LAMPIRAN 1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
NERACA - PERUSAHAAN INDUK
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2007
2006
3.505.450
3.166.068
19.376.755
21.758.350
748.690
617.410
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp126.801 dan
Rp153.891 per 31 Maret 2007 dan 2006
11.845.219
15.235.188
Surat-surat Berharga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
1.149.380
12.859.753
618.266
9.394.516
14.009.133
10.012.782
(1.162.873)
(1.143.086)
12.846.260
8.869.696
90.629.210
92.099.042
1.800.326
2.116.312
-
-
375.204
452.176
738.765
104.956.383
955.653
97.265.381
Jumlah Kredit yang Diberikan
Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan
105.695.148
(85.783)
98.221.034
(151.136)
Jumlah Kredit yang Diberikan setelah Pendapatan
yang ditangguhkan
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
105.609.365
(15.152.857)
98.069.898
(12.712.512)
90.456.508
85.357.386
Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp70.176
dan Rp166.248 per 31 Maret 2007 dan 2006
3.296.623
3.574.952
Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp73.743
dan Rp73.298 per 31 Maret 2007 dan 2006
2.300.308
2.059.566
AKTIVA
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi
penyisihan penghapusan masing-masing
sebesar Rp13.061 dan Rp6.311 per
31 Maret 2007 dan 2006
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan/(kerugian)
yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan)
nilai surat berharga dan penyisihan penghapusan
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan
- setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar Rp829.767 dan
Rp937.337 per 31 Maret 2007 dan 2006
Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
- setelah dikurangi penyisihan penghapusan
masing-masing sebesar RpNihil dan RpNihil
per 31 Maret 2007 dan 2006
Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp4.172
dan Rp4.569 per 31 Maret 2007 dan 2006
Kredit yang Diberikan
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih
LAMPIRAN 1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2007
2006
Aktiva Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
dan amortisasi masing-masing sebesar Rp3.251.080
dan Rp2.740.547 per 31 Maret 2007 dan 2006
4.444.094
4.974.370
Aktiva Pajak Tangguhan - bersih
3.307.286
1.895.984
Aktiva Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan
penghapusan masing-masing sebesar Rp818.268
dan Rp374.678 per 31 Maret 2007 dan 2006
3.745.838
3.961.426
248.677.771
246.137.926
AKTIVA (lanjutan)
JUMLAH AKTIVA
LAMPIRAN 1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2007
2006
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Kewajiban Segera
653.085
552.704
339.080
45.012.537
273.717
42.250.366
45.351.617
42.524.083
57.860
57.161.677
12.374
41.764.543
57.219.537
41.776.917
585.504
86.212.401
918.188
105.724.253
86.797.905
106.642.441
189.369.059
190.943.441
726.669
763.347
3.305.934
474.005
2.933.592
4.342.090
4.795.950
7.749.687
3.002.984
1.502.978
91.062
182.041
Kewajiban Akseptasi
3.366.799
3.741.200
Surat Berharga yang Diterbitkan - setelah dikurangi
diskonto yang belum diamortisasi masing-masing
sebesar Rp3.011 dan Rp1.846 per
31 Maret 2007 dan 2006
3.588.716
3.498.452
Pinjaman yang Diterima
2.947.017
3.337.099
Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
455.218
432.570
Beban yang Masih Harus Dibayar
458.456
722.268
Hutang Pajak
596.296
222.025
Kewajiban Lain-lain
7.887.206
5.149.413
Pinjaman Subordinasi
4.104.405
4.214.922
221.316.253
222.248.800
Simpanan
Giro
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Tabungan
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Deposito berjangka
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Jumlah Simpanan
Simpanan dari Bank Lain
Giro dan Tabungan
Inter-bank call money
Deposito berjangka
Jumlah Simpanan dari Bank Lain
Hutang atas Surat-surat Berharga yang Dijual dengan
Janji Dibeli Kembali
Kewajiban Derivatif
JUMLAH KEWAJIBAN
LAMPIRAN 1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2007
2006
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan)
EKUITAS
Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar
Modal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan
31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 1 lembar Saham
Dwiwarna Seri A dan 20.631.968.491 lembar Saham Biasa
Seri B per 31 Maret 2007 (1 lembar Saham Dwiwarna
Seri A dan 20.289.578.330 lembar Saham Biasa Seri B
per 31 Maret 2006)
Tambahan Modal Disetor/Agio Saham
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan
dalam Mata Uang Asing
Keuntungan/(kerugian) bersih yang Belum Direalisasi atas Surat-surat
Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang
tersedia untuk Dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
Selisih Revaluasi Aktiva Tetap
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Opsi Saham
Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901
telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio
pada saat kuasi-reorganisasi tanggal 30 April 2003)
Sudah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah Saldo Laba
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
10.315.984
10.144.789
6.434.182
6.016.827
89.688
70.796
224.364
(110.402)
3.046.936
5.595
3.046.936
(1.895)
105.277
206.596
2.575.369
4.564.123
2.560.285
1.955.194
7.139.492
4.515.479
27.361.518
23.889.126
248.677.771
246.137.926
LAMPIRAN 2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
LAPORAN LABA RUGI - PERUSAHAAN INDUK
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2007
2006
6.248.370
148.805
6.207.474
142.123
6.397.175
6.349.597
(2.673.133)
(139.118)
(4.157.109)
(7.428)
(2.812.251)
(4.164.537)
3.584.924
2.185.060
Pendapatan Operasional Lainnya
Provisi dan komisi lainnya
Laba selisih kurs – bersih
Lain-lain
421.677
83.532
190.358
327.806
102.896
104.719
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
695.567
535.421
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga
Provisi dan komisi atas kredit yang diberikan
Jumlah Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Beban bunga
Beban pendanaan lainnya
Jumlah Beban Bunga
PENDAPATAN BUNGA - BERSIH
Pembentukan Penyisihan Penghapusan atas Aktiva Produktif
Pembalikan Estimasi Kerugian atas
Komitmen dan Kontinjensi
(1.388.566)
(997.825)
62.296
94.295
Pembalikan Penyisihan Lainnya
(18.375)
41.150
Keuntungan/(Kerugian) dari Kenaikan/(Penurunan) Nilai
Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi
Pemerintah
(38.165)
76.361
48.974
150.869
(630.413)
(722.115)
(151.501)
(560.294)
(625.109)
(124.552)
(1.504.029)
(1.309.955)
Keuntungan dari Penjualan Surat-surat Berharga dan
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Beban Operasional Lainnya
Beban umum dan administrasi
Beban gaji dan tunjangan
Lain-lain - bersih
Jumlah Beban Operasional Lainnya
LABA OPERASIONAL
Pendapatan Bukan Operasional - Bersih
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
1.442.626
8.883
1.451.509
775.376
(1.625)
773.751
(Beban)/Manfaat Pajak
Tahun Berjalan
Tangguhan
(449.715)
24.608
(263.709)
Jumlah Beban Pajak
(425.107)
(263.709)
LABA BERSIH
1.026.402
510.042
LAMPIRAN 3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Saldo per 31 Desember 2005
Keuntungan/
(Kerugian) bersih yang
Belum Direalisasi
atas Surat-surat
Berharga dan
Obligasi
Rekapitalisasi
Selisih Kurs
Pemerintah
karena Penjabaran
yang Tersedia
Laporan Keuangan
untuk Dijual
dalam Mata
setelah dikurangi
Uang Asing
pajak tangguhan
Tambahan
Modal Disetor/
Agio Saham
10.127.859
6.006.255
108.923
16.930
10.572
-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing
-
-
Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan
nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia
untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
-
-
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
(38.127)
-
(241.961)
Selisih
Transaksi
Perubahan
Ekuitas
Anak Perusahaan
Selisih
Revaluasi
Aktiva Tetap
3.046.936
(14.063)
Saldo Laba *)
Opsi
Saham
175.012
(2.360)
Sudah Ditentukan
Penggunaannya
Belum Ditentukan
Penggunaannya
2.560.285
1.445.152
4.005.437
23.214.398
-
-
-
25.142
Jumlah
Jumlah Ekuitas
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(38.127)
131.559
-
-
-
-
-
-
131.559
Pengakuan opsi saham berasal dari program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
-
-
-
-
-
-
33.944
-
-
-
33.944
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
-
-
-
-
-
12.168
-
-
-
-
12.168
Laba bersih untuk periode tiga bulan yang berakhir
per tanggal 31 Maret 2006
-
-
-
-
-
-
-
-
510.042
510.042
510.042
10.144.789
6.016.827
70.796
206.596
2.560.285
1.955.194
4.515.479
23.889.126
-
-
389.949
Saldo per 31 Maret 2006 (review)
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
(110.402)
3.046.936
(1.895)
170.820
417.121
-
-
-
-
Cadangan umum dan khusus dari laba bersih
tahun 2005
-
-
-
-
-
-
(197.992)
-
15.084
-
(15.084)
Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2005
-
-
-
-
-
-
-
-
(301.685)
(301.685)
(301.685)
Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
dari laba bersih tahun 2005
-
-
-
-
-
-
-
-
(12.067)
(12.067)
(12.067)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing
-
-
16.071
-
-
-
-
-
-
-
16.071
Kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan
nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia
untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
-
-
-
339.974
-
-
-
-
-
-
339.974
-
-
Pengakuan opsi saham berasal dari program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
-
-
-
-
-
-
96.726
-
-
-
96.726
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
-
-
-
-
-
11.213
-
-
-
-
11.213
Laba bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir
per tanggal 31 Desember 2006
Saldo per 31 Desember 2006
-
-
-
-
-
-
-
-
1.911.363
1.911.363
1.911.363
10.315.609
6.433.948
86.867
229.572
3.046.936
9.318
105.330
2.575.369
3.537.721
6.113.090
26.340.670
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003.
LAMPIRAN 3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Saldo per 31 Desember 2006
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
Keuntungan/
(Kerugian) bersih yang
Belum Direalisasi
atas Surat-surat
Berharga dan
Obligasi
Rekapitalisasi
Selisih Kurs
Pemerintah
karena Penjabaran
yang Tersedia
Laporan Keuangan
untuk Dijual
dalam Mata
setelah dikurangi
Uang Asing
pajak tangguhan
Tambahan
Modal Disetor/
Agio Saham
10.315.609
6.433.948
Selisih
Transaksi
Perubahan
Ekuitas
Anak Perusahaan
Selisih
Revaluasi
Aktiva Tetap
86.867
229.572
3.046.936
9.318
Saldo Laba *)
Opsi
Saham
105.330
Belum Ditentukan
Penggunaannya
2.575.369
3.537.721
6.113.090
Jumlah
Jumlah Ekuitas
26.340.670
375
234
-
-
-
-
-
-
-
556
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing
-
-
2.821
-
-
-
-
-
-
-
2.821
Kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan
nilai wajar Surat-surat Berharga dan Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia
untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(5.208)
-
-
-
-
-
-
-
(3.723)
(5.208)
(53)
Sudah Ditentukan
Penggunaannya
Pengakuan opsi saham berasal dari program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
Laba bersih untuk periode tiga bulan yang berakhir
per tanggal 31 Maret 2007
Saldo per 31 Maret 2007
-
-
(3.723)
-
-
-
-
-
-
-
-
1.026.402
1.026.402
1.026.402
10.315.984
6.434.182
89.688
224.364
3.046.936
5.595
105.277
2.575.369
4.564.123
7.139.492
27.361.518
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi per 30 April 2003.
LAMPIRAN 4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
Penerimaan pendapatan bunga
Penerimaan pendapatan komisi dan provisi
Pembayaran beban bunga
Pembayaran beban pendanaan lainnya
Penerimaan dari penjualan Surat Berharga dan
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Pembelian Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah untuk diperdagangkan
Laba/(rugi) selisih kurs - bersih
Pendapatan operasional lainnya
Beban operasional lainnya
Beban gaji dan tunjangan
Beban umum dan administrasi
Pendapatan/(beban) bukan operasional - lainnya
Laba sebelum perubahan aktiva dan kewajiban operasional
(Kenaikan)/penurunan atas aktiva operasional:
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah –
untuk diperdagangkan
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan
Kredit yang diberikan
Penerimaan atas aktiva produktif yang telah dihapusbukukan
Aktiva lain-lain
2007
2006
6.382.367
570.476
(2.837.031)
(32.966)
6.070.565
469.923
(4.111.082)
(7.428)
526.737
(582.029)
736.588
336.975
(151.498)
(680.289)
(494.815)
(1.911)
994.983
(1.017.485)
3.857.012
354.557
(124.551)
(541.127)
(421.482)
20.039
3.772.604
5.543.924
(2.583.512)
8.130.102
(307.512)
126.694
3.591.375
241.734
(562.804)
(53.729)
772.495
(357.638)
204.299
(106.945)
Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional:
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Inter-bank call money
Kewajiban segera
Hutang Pajak
Kewajiban lain-lain
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
(2.332.815)
(312.405)
(7.346.015)
(1.136.334)
81.601
(1.410.420)
2.219.693
2.821
(3.485.838)
(3.387.810)
(3.934.667)
2.095.573
4.364
(29.345)
(368.170)
112
(38.127)
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional
(5.955.295)
4.988.600
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
(Kenaikan)/ Penurunan nilai surat-surat berharga – tersedia untuk dijual
dan dimiliki hingga jatuh tempo
(Kenaikan)/penurunan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah – tersedia untuk dijual
dan dimiliki hingga jatuh tempo
Penerimaan dari penjualan aktiva tetap
Pembelian aktiva tetap
Kenaikan penyertaan saham
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
3.462.100
62.873
1.525
(11.520)
(94.755)
3.420.223
(981.105)
(147.828)
39.765
(21.329)
(13.758)
(1.124.255)
LAMPIRAN 4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.
LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)
Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2007
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penurunan atas surat-surat berharga yang diterbitkan
Penurunan atas pinjaman yang diterima
Penurunan atas pinjaman subordinasi
Penurunan surat-surat Berharga yang dijual dengan
janji dibeli kembali
Kenaikan Surat-surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali
Eksekusi hak opsi saham
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
2006
(5.843)
(1.082.023)
(20.955)
(310.770)
(518.287)
(155.344)
1.399.930
450.112
557
(407.299)
25.142
741.778
(1.366.558)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(1.793.294)
2.497.787
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE
25.437.250
23.050.352
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
23.643.956
25.548.139
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
3.505.450
19.376.755
761.751
3.166.068
21.758.350
623.721
Jumlah kas dan setara kas
23.643.956
25.548.139
Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari:
Informasi Tambahan Arus Kas
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:
Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat
berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
yang tersedia untuk dijual
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas surat-surat
berharga dan obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang
diperdagangkan
Pengakuan opsi saham berasal dari program kompensasi
manajemen berbasis saham
(5.208)
131.559
(38.165)
76.361
-
33.944
LAMPIRAN 5
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. - PERUSAHAAN INDUK
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF *)
Per 31 Maret 2007 (Tidak Direview) dan 2006 (Review)
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
BANK
NO
POS-POS
31 Maret 2007 (Tidak Direview)
L
I
1
Pihak Terkait
AKTIVA PRODUKTIF
Penempatan pada Bank Lain
2
Surat-surat berharga kepada pihak ketiga **)
3
Kredit kepada pihak ketiga
a.
KUK
b.
Kredit properti
i. Direstrukturisasi
ii. Tidak direstrukturisasi
c.
Kredit lain yang direstrukturisasi
d.
Lainnya
4
Penyertaan pada pihak ketiga
a.
Pada perusahaan keuangan bank
b.
Pada perusahaan keuangan non-bank
c.
Dalam rangka restrukturisasi kredit
d.
Lainnya
5
Tagihan lain kepada pihak ketiga
6
Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga
1
AKTIVA NON PRODUKTIF
Properti terbengkalai
A.
B.
DPK
KL
31 Maret 2006 (Review)
D
M
JUMLAH
L
DPK
KL
D
M
JUMLAH
327.750
-
-
-
-
327.750
126.917
-
-
-
-
126.917
91.722.452
-
-
-
10.000
91.732.452
92.661.717
-
-
-
-
92.661.717
536.456
837
837
100.000
435.619
-
-
-
202.309
202.309
738.765
837
837
100.000
637.928
754.075
490
490
324.944
428.641
-
-
-
201.578
201.578
955.653
490
490
324.944
630.219
2.301.426
1.309.247
822.915
169.264
-
-
-
-
2.301.426
1.309.247
822.915
169.264
2.060.239
1.161.123
746.967
152.149
-
-
-
-
2.060.239
1.161.123
746.967
152.149
78.143
-
-
-
-
78.143
39.622
-
-
-
-
39.622
9.786
-
-
-
-
9.786
18.690
-
-
-
-
18.690
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2 Agunan yang diambil alih
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 Rekening antar kantor dan suspense account
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Pihak Tidak Terkait
AKTIVA PRODUKTIF
Penempatan pada Bank Lain
12.406.021
-
-
-
-
12.406.021
15.885.883
-
-
-
-
15.885.883
2
Surat-surat berharga kepada pihak ketiga dan
Bank Indonesia
11.845.110
-
-
-
1.047.354
12.892.464
8.280.671
-
64.276
-
1.065.027
9.409.974
3
Kredit kepada pihak ketiga
a.
KUK
b.
Kredit properti
i. Direstrukturisasi
ii. Tidak direstrukturisasi
c.
Kredit lain yang direstrukturisasi
d.
Lainnya
70.351.848
3.134.512
6.460.579
253.642
6.206.937
6.423.739
54.333.018
16.749.898
702.979
2.449.404
973.170
1.476.234
8.432.130
5.165.385
1.921.627
49.557
127.985
54.656
73.329
1.404.791
339.294
496.216
80.834
112.267
5.121
107.146
34.922
268.193
15.351.011
424.301
1.268.890
173.677
1.095.213
5.415.723
8.242.097
104.870.600
4.392.183
10.419.125
1.460.266
8.958.859
21.711.305
68.347.987
58.103.310
3.610.579
3.285.767
52.641
3.233.126
5.963.908
45.243.056
12.086.490
680.515
1.296.523
231.004
1.065.519
2.922.185
7.187.267
4.410.683
99.909
302.335
71.469
230.866
993.767
3.014.672
5.786.772
131.519
972.155
14.592
957.563
1.874.524
2.808.574
16.726.990
380.317
649.385
160.269
489.116
5.730.944
9.966.344
97.114.245
4.902.839
6.506.165
529.975
5.976.190
17.485.328
68.219.913
4
Penyertaan pada pihak ketiga
a.
Pada perusahaan keuangan bank
b.
Pada perusahaan keuangan non-bank
c.
Dalam rangka restrukturisasi kredit
d.
Lainnya
-
-
-
-
72.625
72.625
-
72.625
72.625
-
-
-
-
-
72.625
72.625
-
72.625
72.625
-
5
Tagihan lain kepada pihak ketiga
6
Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga
1
AKTIVA NON PRODUKTIF
Properti terbengkalai
2
Agunan yang diambil alih
II
A.
1
B.
3 Rekening antar kantor dan suspense account
JUMLAH
Minimum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ("PPAP")
yang Wajib Dibentuk ***)
PPA non produktif yang wajib dibentuk
Total PPA yang wajib dibentuk
4.510.525
1.032.695
2.062
-
752.843
6.298.125
4.628.699
684.489
886.054
219.547
793.183
7.211.972
14.749.180
460.090
23.650
-
72.295
15.305.215
12.982.301
307.923
230.310
17.694
161.621
13.699.849
-
-
389.742
-
-
389.742
-
-
-
-
-
238.236
158.922
-
-
158.922
-
-
158.922
-
-
-
-
-
1.536.030
-
-
-
734.413
2.270.443
-
-
-
-
-
675.560
210.374.727
18.242.683
2.496.003
496.216
18.242.850
249.852.479
195.542.124
13.078.902
5.591.323
6.024.013
19.021.024
240.330.104
1.072.411
1.520.999
349.566
227.582
13.351.189
16.521.747
953.468
575.191
791.827
1.823.797
11.193.138
15.337.421
1.072.411
1.520.999
82.299
431.865
227.582
734.413
14.085.602
816.712
17.338.459
953.468
575.191
791.827
1.823.797
11.193.138
15.337.421
PPA produktif yang telah dibentuk
1.362.944
1.520.999
349.566
227.582
14.414.150
17.875.241
1.072.730
575.191
791.827
1.823.797
11.326.144
15.589.689
PPA non produktif yang telah dibentuk
82.299
735.969
818.268
374.678
Total PPA yang telah dibentuk
1.362.944
1.520.999
431.865
227.582
15.150.119
18.693.509
1.072.730
575.191
791.827
1.823.797
11.326.144
15.964.367
*)
Informasi keuangan tersebut diatas, disajikan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut:
a) Peraturan Bank Indonesia No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005 tentang "Transparansi Kondisi keuangan Bank".
b) Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 mengenai perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang "Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum, serta Laporan Tertentu yang Disampaikan Kepada Bank Indo
c) Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang "Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)"
**) Termasuk didalamnya Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
***) Perhitungan PPA yang wajib dibentuk adalah setelah dikurangi agunan dan atas SBI, BI intervensi dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tidak wajib dibentuk PPA
Download