41 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 3.1 Profile Perusahaan PT Rackindo Setara Perkasa merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang furniture. Kegiatan perusahaan meliputi penjualan, pemasaran, dan pengiriman produk baik dalam kota maupun luar kota. Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya biasanya perusahaan menjual langsung berdasarkan pemesanan dari pelanggan. Sedangkan untuk wilayah luar jakarta biasanya perusahaan hanya menjual pada pelanggan dengan kapasitas pembelian yang banyak. Fokus utama dari perusahan ini adalah memproduksi mebel set kamar seperti meja rias, kursi meja rias, lemari pakaian, dan lain-lain. Perusahaan ini memproduksi 3 macam merk yang berbeda antara lain Benevit, Graver, dan Popular. Dengan Notaris yang bernama JL. Waworuntu, Pengesahan Kehakiman dilakukan dengan Nomor C2-29535HT.01.01.TH.98 dan Nomor Akte Pendirian 333 Th 1991 dan dengan pendiri sekaligus pemilik Tjong Sian Wie. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1991. PT Rackindo Setara Perkasa terletak di Herlambang Complex, Jl. Kamal Indah I Kav. 15-17, Kamal - Kalideres Jakarta Barat 11820, DKI Jakarta, Indonesia sebagai tempat kegiatan produksi dan perkantorannya. Perusahaan ini mempekerjakan karyawan sekitar ±100 orang. PT Rackindo Setara Perkasa ini membuat produk rakitan mereka sendiri lengkap beserta partikel-partikel juga 42 aksesoris lainya sebelum akhirnya dipasang sendiri oleh I pengguna mebel tersebut. Perusahaan ini memiliki 5 orang sales yang bertujuan untuk menagih piutang yang terjadi antara agen-agen besar dan perusahaan ini, antara lain terdapat di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara. Untuk penagihan luar kota mereka akan melakukan penagihan melalui bagian pemasaran kantornya 3.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi dan Misi dari Perusahaan Rackindo Setara Perkasa adalah : Visi : 1. Perusahaan menawarkan kualitas penjualan terbaik. 2. Terus berinovasi terhadap kualitas produk, memenuhi harapan pelanggan, dan mendapatkan kepercayaan. Misi : Membangun relasi yang baik dengan pelanggan yang sudah ada dan mengembangkan relasi ke wilayah yang belum terjangkau sebelumnya dengan menyediakan produk terbaik dan layanan secara efektif untuk kepentingan pelanggan, dan karyawan. 43 3.3 Struktur Organisasi Perusahaan Direktur Utama Manajer Pemasaran Salesman Manajer Produksi Gudang Jadi Manajer Personalia Mekanik Manajer Akuntansi Akuntansi Laminasi Cutting Bording Edging Finishing Accessories Packaging Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Rackindo Setara Perkasa Sumber : Direktur PT Rackindo Setara Perkasa – Tahun 2008 3.4 Tugas dan Wewenang Organisasi Tugas dan wewenang dari masing-masing bagian yang berada di dalam struktur organisasi PT Rackindo Setara Perkasa yaitu sebagai berikut : 44 1. Direktur Utama Tugas : a. Memantau kinerja karyawan dan proses bisnis yang berlangsung agar tidak keluar jalur dari prosedur yang telah ditetapkan sehingga dapat mencapai visi dan misi perusahaan. b. Bertanggung jawab mengawasi kinerja perusahaan. Wewenang : a. Menyetujui program penjualan yang diajukan direktur pemasaran. b. Mengotorisasi surat penawaran harga. c. Mengambil keputusan atas informasi yang telah didapatkan untuk dapat mencapai visi dan misi perusahaan. d. Menentukan gaji untuk setiap karyawan yang bekerja di PT Rackindo Setara Perkasa. e. Memecat karyawan yang telah melanggar peraturan yang sebelumnya telah ditetapkan oleh lembaga perlindungan buruh. 2. Manajer Pemasaran Tugas : a. Merencanakan dan melaksanakan strategi penjualan dan pemasaran. b. Membuat surat jalan kerja ketika pelanggan setuju untuk memesan produk. c. Bertanggung jawab dan memberikan laporan penjualan unit setiap bulan kepada direktur utama. d. Melakukan penagihan kepada pelanggan di luar Jakarta. 45 Wewenang: a. Membuat keputusan yang menyangkut pekerjaan proyek dan penjualan. b. Meninjau serta menilai kinerja dari masing-masing karyawannya. 3. Manajer Produksi Tugas : a. Bertanggung jawab dan memberikan laporan produksi setiap bulan kepada direktur. b. Menyetujui anggaran dan harga pokok penjualan. Wewenang : a. Mengotorisasi perencanaan produksi. b. Mengotorisasi pelaksanaan produksi. 5. Manajer Personalia Tugas : a. Bertanggung jawab dan mengawasi kinerja karyawan b. Bertanggung jawab mengurus jadwal kerja, penggajian, dan perijinan. Wewenang : a. Mengotorisasi surat pengajuan perijinan. 6. Manajer Akuntansi Tugas : a. Bertanggung jawab dan memberikan laporan keuangan bulanan kepada direktur. b. Memantau kegiatan arus kas perusahaan baik arus kas masuk maupun arus kas keluar sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. 46 Wewenang : a. Mengambil keputusan atas hal-hal yang terkait dengan fungsi keuangan dan akuntansi perusahaan. b. Mengotorisasi faktur penjualan yang akan diberikan kepada pelanggan. 7. Salesman Tugas : a. Menjual dan memasarkan produk kepada pelanggan. b. Memastikan tingkat kepuasan pelanggan akan produk yang dipesan. c. Melakukan penagihan kepada pelanggan di Jakarta dan sekitarnya. Wewenang: a. Mengotorisasi kegiatan yang berkatian dengan penjualan dan penagihan 8. Gudang Jadi Tugas : a. Mengirimkan produksi yang dipesan. b. Memeriksa persediaan barang. Wewenang : a. Mengotorisasi bukti pengeluaran barang. b. Mengotorisasi bukti pengiriman barang. 9. Mekanik Tugas : a. Mengawasi proses produksi. b. Bertanggung jawab dalam penggunaan mesin produksi. 47 10. Akuntansi Tugas : a. Membuat faktur penjualan yang akan diberikan kepada pelanggan. b. Membuat laporan keuangan perusahaan bulanan dan tahunan. c. Mengumpulkan, mengelola, dan menyajikan data serta informasi yang menyangkut transaksi perusahaan. d. Menerima dan menyimpan bukti penerimaan dan pengeluaran kas. e. Menghitung pembayaran gaji karyawan. f. Membuat jurnal atas transaksi-transaksi yang terjadi setiap hari. g. Memeriksa piutang pelanggan yang akan jatuh tempo. h. Menyusun anggaran perusahaan setiap tahunnya. i. Menentukan limit kredit pelanggan. j. Melakukan penilaian keuangan pelanggan. Wewenang : a. Mengawasi persiapan pembayaran gaji dan hutang. b. Mengotorisasi purchase order untuk supplier. c. Mengotorisasi pembayaran yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan. d. Memberikan gaji kepada karyawan sesuai dengan perjanjian dan persetujuan direktur. 48 3.4 Gambaran Sistem Informasi Akuntansi Siklus penjualan, penagihan piutang, dan penerimaan kas yang Berjalan 3.4.1 Dokumen-dokumen yang Digunakan Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi siklus penjualan, penagihan piutang, dan penerimaan kas yang berjalan : 1. Surat Jalan adalah dokumen yang digunakan untuk pemesanan barang oleh pelanggan, pengeluaran atau pengiriman barang, dan arsip untuk bagian akuntansi. 2. Nota/Faktur adalah dokumen yang digunakan untuk transaksi penjualan barang dan untuk penagihan piutang kepada pelanggan. 3. Bukti penerimaan bank masuk adalah dokumen yang menyatakan adanya transaksi penerimaan uang melalui bank. 3.4.2 Prosedur Berjalan Prosedur yang berkaitan dengan siklus penjualan, penagihan piutang, dan penerimaan kas pada PT Rackindo Setara Perkasa yang sedang berjalan adalah sebagai berikut : 1. Prosedur Penjualan Barang Kegiatan penjualan barang diawali dari pemesanan barang oleh pelanggan kepada manajer pemesanan. Lalu manajer pemasaran dan pelanggan bernegosiasi mengenai harga barang yang akan dipesan oleh pelanggan. Setelah harga disepakati bersama, manajer pemasaran membuat 5 rangkap surat jalan, yaitu : 49 i. Surat jalan rangkap pertama untuk pelanggan. ii. Surat jalan rangkap kedua untuk pengeluaran barang yang akan diberikan bagian pengiriman kepada bagian gudang barang jadi. iii. Surat jalan rangkap ketiga diberikan kepadan bagian pengiriman untuk menjadi arsip bahwa bagian pengiriman telah melakukan pengiriman ke pelanggan. iv. Surat jalan rangkap keempat dan kelima diberikan ke bagian akuntansi untuk membuat faktur penjualan, pencatatan akuntansi, dan sebagai arsip atas pencatatan akuntansi tersebut. 2. Prosedur Pengeluaran dan Pengiriman Barang Kegiatan ini diawali dengan penerimaan surat jalan dari manajer pemasaran untuk bagian pengiriman. Kemudian bagian pengiriman langsung ke bagian gudang untuk melakukan pengambilan barang jadi sesuai dengan barang yang telah tercantum di surat jalan. Surat jalan rangkap kedua diberikan kepada bagian gudang untuk mempersiapkan barang dan sebagai arsip bagian gudang. Setelah barang disiapkan, maka bagian pengiriman melakukan pengiriman barang jadi ke pelanggan beserta surat jalan rangkap pertama, ketiga, keempat, dan kelima. Setelah itu bagian pengiriman meminta tanda tangan pelanggan sebagai bukti bahwa bagian pengiriman telah melakukan pengiriman atas barang yang telah dipesan oleh pelanggan. 3. Prosedur Penagihan Piutang Kegiatan ini diawali dengan surat jalan rangkap ketiga dan keempat yang diterima bagian akuntansi dari bagian pengiriman. 50 Kemudian bagian akuntansi membuat faktur penjualan yang digunakan untuk melakukan penagihan atas pemesanan barang yang dilakukan oleh pelanggan. Penagihan piutang dilakukan setelah 45 hari atau tenggang waktu pembayaran piutang untuk pelanggan daerah Jakarta dan sekitarnya, dan 60 hari untuk daerah di luar Jakarta. Faktur penjualan dibuat menjadi tiga rangkap dan diberikan kepada salesman untuk melakukan penagihan, yaitu : i. Faktur Penjualan rangkap pertama diberikan kepada pelanggan sebagai dokumen yang memberitahukan informasi piutang yang harus dibayar oleh pelanggan. ii. Faktur penjualan rangkap kedua diberikan kepada salesman sebagi arsip bahwa salesman telah melakukan penagihan iii. Faktur penjualan rangkap ketiga untuk bagian akuntansi. 4. Prosedur Penerimaan Kas Bank Kegiatan ini diawali dengan penerimaan bukti transfer dari pelanggan yang dicocokan dengan faktur penjualan, kemudian bagian akuntansi akan membuat bukti tanda terima sebanyak 1 rangkap : i. Bukti tanda terima menjadi arsip bagian akuntansi. Bagian akuntansi juga menerima bukti bank masuk sebagai pernyataan bahwa perusahaan telah menerima uang dari pelanggan. Bukti bank masuk tersebut juga diberikan kepada bagian akuntansi untuk dicatat ke dalam jurnal. 51 5. Prosedur Retur Kegiatan ini diawali ketika pengiriman barang kepada pelanggan dan ada barang yang tidak sesuai dengan kriteria pesanan pelanggan.Yang termasuk kriteria barang bisa di retur adalah kelebihan barang yang terkirim, kesalahan jenis barang, maupun barang yang rusak. Maka dilakukan retur dengan pencoretan manual pada surat jalan yang dikirim pada pelanggan. 3.4.3 Flowchart Berikut ini adalah flowchart yang telah disesuaikan dengan sistem yang berjalan pada perusahaan: 52 Gambar 3.2 Flowchart Diagram Penjualan 53 Gambar 3.3 Flowchart Diagram Pengeluaran Barang 54 Gambar 3.4 Flowchart Diagram Prosedur Penagihan Piutang 55 Gambar 3.5 Flowchart Diagram Penerimaan Kas Bank 56 Gambar 3.6 Flowchart Diagram Retur Penjualan 57 3.4.4 Rich Picture Berikut adalah rich picture PT Rackindo Setara Perkasa yang sedang berjalan : Gambar 3.7 Rich Picture yang Sedang Berjalan Secara Menyeluruh 58 Proses bisnis : 1.a. Pelanggan memesan produk kepada Sales. 1.b. Pelanggan dapat langsung memesan produk kepada Bagian Pemasaran. 2. Sales memberitahukan kepada Bagian Pemasaran adanya penjualan. 3. Bagian Pemasaran membuat Surat Jalan. 4. Bagian Akuntansi membuat Faktur Penjualan. 5. Bagian Pemasaran mengirimkan Surat Jalan ke Bagian Gudang untuk pengiriman barang. 6. Bagian Gudang mengirimkan produk yang dipesan pelanggan bersama dengan Surat Jalan. 7. Pada akhir periode Bagian Akuntansi akan melakukan penagihan melalui sales berdasarkan Faktur Penjualan. 8. Sales akan melakukan penagihan berdasarkan Faktur Penjualan. 9. Terjadi retur barang, Pelanggan dapat langsung mencoret barang rusak pada Surat Jalan dan juga mencoret pada Faktur Penjualan pada saat penagihan. 10.a. Pelanggan melakukan pembayaran melalui kas/giro/transfer pada Bagian Pemasaran. 10.b Pelanggan dapat membayar langsung ke Bagian Akuntansi. 11. Sales menunjukan bukti pembayaran kepada Bagian Akuntansi. 59 12. Bagian Akuntansi akan membuat bukti penerimaan kas bank apabila transaksi sudah diterima perusahaan dari pencairan giro dan bukti transfer yang diterima. 3.5 Permasalahan yang Dihadapi dalam Siklus penjualan, penagihan piutang, dan penerimaan kas yang Berjalan 3.5.1 Permasalahan yang Dihadapi PT Rackindo Setara Perkasa mengalami berbagai masalah yang berkaitan dengan siklus penjualan, penagihan piutang, dan penerimaan kas. Masalah yang dihadapi saat ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk bagian retur tidak dibuat nota retur melainkan hanya melakukan pencoretan pada surat jalan dan faktur penjualan. 2. Proses pengeluaran barang yang biasanya menggunakan surat jalan tanpa tanda tangan dari penanggung jawab pengeluaran barang yang menyebabkan selisih persediaan barang. 3. Belum ada prosedur yang jelas untuk proses penjualan yang mengakibatkan keterlambatan pada proses pengiriman dan penagihan. Hal itu disebabkan karena dokumen – dokumen yang minimalis dan belum memenuhi kebutuhan proses bisnis penjualan perusahaan. Juga sering adanya kesalahan barang pada pengiriman barang, karena prosedur penjualan perusahaan hanya menggunakan surat jalan dan faktur penjualan untuk pemesanan, pengeluaran barang, pengiriman barang, sampai dengan penagihan piutang. 60 4. Selain itu terdapat masalah pada wewenang dan tanggung jawab dari bagian-bagian tertentu sehingga tanggung jawab beberapa bagian tertentu belum jelas, selain itu terdapat tanggung jawab yang terlalu besar pada satu bagian tertentu. 3.5.2 Solusi untuk Masalah yang Dihadapi Dalam menghadapi masalah yang terjadi pada perusahaan saat ini. Solusi yang diberikan bagi perusahaan adalah : 1. Untuk masalah retur adalah, membuat nota retur berdasarkan invoice, agar barang retur dari perusahaan jelas dan juga untuk mengurangi piutang pelanggan dari retur penjualan yang dilakukan. 2. Untuk masalah proses selisih persediaan barang pada proses pengeluaran barang dibuat bukti pengeluaran barang. Pembuatan bukti pengeluaran dilakukan oleh bagian gudang berdasarkan sales order. Dan setelah itu pembuatan surat jalan berdasarkan bukti pengeluaran barang oleh bagian pengiriman untuk pengiriman barang kepada pelanggan. 3. Pembuatan sistem baru untuk penjualan perusahaan secara menyeluruh mulai dari pemesanan barang yang menggunakan sales order yang hanya bisa dibuat oleh bagian pemasaran, pengeluaran barang yang menggunakan bukti pengeluaran barang yang hanya bisa dibuat oleh bagian gudang, pengiriman barang yang menggunakan surat jalan yang hanya bisa dibuat oleh bagian 61 pengiriman, penagihan piutang yang menggunakan invoice yang hanya bisa dibuat oleh bagian akuntansi dan keuangan, retur penjualan yang menggunakan nota retur yang hanya bisa dibuat oleh bagian gudang, dan untuk penerimaan kas pada perusahaan dibuat bukti penerimaan kas dan bukti kwitansi sebagai tanda pembayaran yang diberikan kepada pelanggan yang hanya bisa dibuat oleh bagian akuntansi dan keuangan. Proses ini dilakukan agar dapat mendeteksi kesalahan pengiriman barang dan meminimalisasi serta mencegah kesalahan barang pada penjualan. 4. Perubahan memperbaiki pada struktur pengendalian organisasi perusahaan untuk internal perusahaan serta meningkatkan proses penjualan perusahaan. Seperti perubahan dari bagian gudang menjadi dua bagian yaitu bagian gudang dan bagian pengiriman, agar wewenang dan tanggung jawab masing – masing bagian jelas dan mempermudah melakukan pengendalian internal. Juga pada bagian penagihan yang dihilangkan dan seluruh pembayaran dari pelanggan akan langsung diterima oleh bagian akuntansi dan keuangan.