TEORI, MODEL, PARADIGMA dan PERSPEKTIF Materi 1. Teori Komunikasi Smt. Genap/Th. Akd 2012-2013 Santi Indra Astuti, S.Sos., M.Si. STIKOM Bandung Teori: apakah itu? Rangkaian proposisi yang telah teruji. Penjelasan atas sebuah fenomena. A way of packaging reality, a way to understand the reality. A set of concepts and symbols to define what we see. A system of thought, a way of looking. The lenses within which we observe and experience the world. Teori disebut juga sebagai ... Any organized set of concepts, explanations, and principles of some aspect of human experience. Theories are abstractions. Theories are also constructions. Theories are lead intimately tied to action. Dari mana teori didapatkan? PERTANYAAN TEORI OBSERVASI Komponen Teori Asumsi filosofis (ontologi, epistemologi, aksiologi) Proposisi Konsep, kategori, definisi Eksplanasi/penjelasan Principles Tidak selalu teori mengandung komponen yang lengkap seperti ini! Teori dibedakan dari definisi dan perspektif Definisi adalah penjelasan nominal mengenai sebuah konsep. Perspektif adalah sebuah cara pandang atau 'lensa' dalam mendefinisikan atau meneorikan sesuatu. Definisi adalah hal yang lebih sempit cakupannya daripada teori. Setiap perspektif punya 'logika' penjelasan tersendiri Perspektif lebih luas ketimbang teori! Istilah lain: approach atau pendekatan. Proposisi Serangkaian pernyataan yang diturunkan dari teori tertentu. Proposisi LEBIH SEMPIT daripada teori. Proposisi kerap merupakan konsekuensi dari penelitian-penelitian yang dilakukan berdasarkan asumsi teori tertentu. Contoh definisi Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Everett M. Rogers, 1960) Komunikasi pada dasarnya adalah penyampaian pesan yang disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku penerima (Gerald M. Miller, 1966). Contoh Perspektif dalam Ilmu Komunikasi Perspektif Mekanistis: komunikasi diibaratkan sebuah proses yang berfungsi layaknya mesin dalam kehidupan manusia. Perspektif Psikologis: komunikasi adalah proses psikologis dengan segala keunikannya. Perspektif Transaksional: komunikasi adalah sebuah tindakan pertukaran sosial. Perspektif Interaksional: komunikasi adalah interaksi lambang, kode, bahasa. Model Abstraksi konkret dari suatu teori Representasi teori dalam unsur-unsur yang paling elementer Bentuk paling sederhana dari teori yang digunakan untuk mengilustrasikan teori. Berbentuk alur, bagan, skema, pictorial (gambar), hierarki, kategori, atau rangkaian kata. Sebuah teori bisa terdiri dari beberapa Contoh model skematik Contoh model pictorial: picture in our head Contoh model: Paradigma Laswell Who – says what – to whom – in which channel – with what effect! Media massa, khususnya TV, Contoh teori memiliki dampak jangka panjang, yaitu menanamkan dan komponennya realitas di benak para penontonnya yang diterpa oleh tayangan program dalam Asumsi: jumlah dosis tertentu. Semakin banyak waktu seseorang dihabiskan untuk menonton TV, maka realitas sosial yang dibentuk orang itu akan sama dengan realitas sosial yang direpresentasikan oleh TV. Cultivation Theory, George Gerbner (1986) Source-oriented Khalayak pasif Proses komunikasi bersifat linier Paradigma Behaviorisme Proposisi Teori Kultivasi (ingat: dari mana proposisi berasal) Televisi adalah sebuah organisasi kompleks yang memerlukan pendekatan khusus untuk diteliti. Sebagai media, televisi memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan media lainnya. Pesan-pesan televisi membentuk sebuah sistem yang mengonstruksi budaya kita. Sistem-sistem isi pesan tersebut memberikan tanda-tanda seputar proses kultivasi. Analisis kultivasi memfokuskan peran TV dalam membentuk gagasan dan tindakan dari golongan sosial yang besar dan heterogen. Konsep Kultivasi: penanaman 'realitas' Resonansi: penyamaan realitas simbolik TV dengan realitas sehari-hari yang dialami oleh audience. Mean-world Syndrome: sindroma 'dunia nan kejam' sebagai hasil proses kultivasi Cultural Indicator: tanda-tanda kultivasi sebagai petunjuk tanda-tanda budaya Kategorisasi pemirsa: heavy viewer, medium viewer, dan light viewer. Penjelasan proses kultivasi Media massa menanamkan dan memperkuat ide serta nilai yang telah dibentuk sebelumnya di tengah masyarakat. Media mempertahankan dan menyebarluaskan nilai tersebut di antara anggota budayanya, dan mengikatnya menjadi satu kesatuan. Televisi memiliki efek yang relatif kecil. Tetapi, karena sifatnya yang simultan, efeknya secara pelahan akan terakumulasi menjadi menjadi pengaruh yang cukup signifikan. Televisi bertanggungjawab dalam membentuk, atau mendoktrin konsepsi pemirsanya mengenai realitas sosial di sekelilingnya. Bersama dengan realitas yang diyakini pemirsa, maka TV merepresentasikan tanda-tanda kultivasi yang menjadi indikator budaya masyarakat tersebut. Kategori-kategori Kategorisasi Efek: First Order, dihasilkannya keyakinan yang bersifat umum sebagai produk kultivasi. Kategori Penonton: Second Order, perilaku spesifik sebagai produk keyakinan yang bersifat umum. Heavy viewer, pecandu berat yang menonton televisi lebih dari 4 jam sehari. Medium viewer, penonton televisi 2-4 jam sehari. Light viewer, penonton TV kurang dari 2 jam sehari. Model Kerangka Proses Kultivasi Kategorisasi/hirarki model proses kultivasi: Learning, mempelajari. Constructing, mengembangkan atau membangun model perilaku berdasarkan apa yang dipelajari. Hawkins & Pingree, 1982 Paradigma Kumpulan teori yang berada dalam wilayah cara pandang tertentu. Kumpulan perspektif dalam kubu pemikiran tertentu. Aliran, mazhab, school of thought, tradisi pemikiran Paradigma ruang lingkupnya lebih filosofis, lebih dalam, lebih luas daripada teori, perspektif, dan definisi... Contoh Paradigma BEHAVIORISME, berakar dari tradisi Positivisme. Menganggap realitas bersumber dari hukum alam. KRITIS, berakar dari tradisi Marxisme. Menganggap realitas bersumber dari konflik perebutan sumberdaya oleh kelas-kelas di dalam masyarakat. KONSTRUKTIVISME, berakar dari tradisi Social Constructionism. Menganggap realitas adalah hasil interaksi sosial atau intersubjektivitas. My Tips!!! Teori bukan hanya untuk dipelajari, melainkan diterapkan dalam keseharian. Setiap teori memiliki landasan logika tertentu. Kuasailah logika itu terlebih dahulu, untuk memudahkan penguasaan teori. Kenalilah tokoh yang mengeluarkan teori tersebut, dengan segenap pemikirannya. Plagiarisme dimulai dari pengutipan teori dan sumber yang tidak tepat, atau tata cara pengutipan yang tidak sesuai aturan akademis! Pelajarilah aturan itu...