BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis reaksi pasar pada peristiwa pengumuman perubahan
BI rate selama periode penelitian yaitu dari Januari 2011 sampai dengan
Juli 2013 terhadap rerata abnormal return saham properti dan konstruksi, maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Peristiwa pengumuman BI rate ditetapkan turun (kebijakan moneter bersifat
ekspansif) selama periode penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
a.
Rerata abnormal return terjadi di sekitar pengumuman BI rate turun
pada penelitian ini, dapat dikatakan bahwa pasar bereaksi terhadap
pengumuman BI rate turun dan peristiwa tersebut mengandung
informasi. Rerata abnormal return yang terjadi adalah positif, yang
artinya informasi penurunan BI rate adalah kabar baik bagi para
investor pemilik saham properti dan konstruksi.
b.
Rerata abnormal return tidak terjadi sebelum peristiwa pengumuman
terjadi. Ini menandakan tidak ada kebocoran informasi sebelum
pengumuman terjadi.
c.
Rerata abnormal return signifikan secara statistik terjadi setelah
peristiwa pengumuman. Investor ternyata dapat menikmati abnormal
62
return berkepanjangan setelah pengumuman yaitu mulai pada hari
pertama, hari ketiga dan hari keempat. Ini menandakan bahwa pasar
belum dalam bentuk efisien setengah kuat karena pasar lambat
menyerap informasi yang datang. Perilaku pasar ini dapat diartikan pula
bahwa sektor properti dan konstruksi relatif kurang sensitif terhadap
penurunan BI rate. Penelitian ini mendukung penelitian Lantara (2004),
Hermansyah (2008) dan Atmaja (2011).
2. Peristiwa pengumuman BI rate ditetapkan naik (kebijakan moneter bersifat
kontraktif) selama periode penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
a.
Rerata abnormal return terjadi di sekitar pengumuman BI rate naik
pada penelitian ini, dapat dikatakan bahwa pasar bereaksi terhadap
pengumuman BI rate naik dan peristiwa tersebut mengandung
informasi. Arah rerata abnormal return tersebut adalah negatif, yang
artinya informasi kenaikan BI rate adalah kabar buruk bagi para
investor pemilik saham properti dan konstruksi.
b.
Rerata abnormal return terjadi sebelum peristiwa pengumuman terjadi.
Dimana rerata abnormal return terjadi sebelum peristiwa dimulai dari
periode jendela hari kelima berturut-turut sampai hari peristiwa dan
signifikansinya semakin menajam dari 5% menuju ke 1 % dengan
besaran t-hitung yang semakin besar menuju hari pengumuman (hari
ke-0). Ini menandakan ada kebocoran informasi atau menurut dugaan
penulis, pelaku pasar nampaknya mampu “membaca” perilaku sang
63
otoritas kebijakan moneter dalam menetapkan besaran kenaikan BI rate
yang akan ditetapkan sesuai situasi perekonomian yang terjadi saat itu.
Selain itu, perilaku pelaku pasar yang overreacting ini menandakan
pasar sektor properti dan konstruksi relatif lebih sensitif atas kenaikan
BI rate. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Lantara (2004),
Hermansyah (2008) dan Atmaja (2010).
c.
Rerata abnormal return signifikan secara statistik tidak terjadi setelah
peristiwa pengumuman. Ini menandakan bahwa pasar dalam bentuk
efisien setengah kuat, artinya pasar bereaksi secara cepat dan penuh
menyerap informasi yang masuk kepadanya.
5.2 Keterbatasan
Tidak ada penelitian yang sempurna. Semua penelitian pasti memiliki
keterbatasan, demikian pula dengan penelitian ini
1. Pengaruh abnormal return yang terjadi sepanjang periode jendela
mungkin juga disebabkan oleh pengumuman informasi lain seperti
pengantian pimpinan manajemen perusahaan atau berita sosial politik lain
yang tidak terpantau oleh penulis.
2. Sampel saham-saham sektor properti dan konstruksi, banyak yang
merupakan saham yang tak likuid dipasar, sehingga pergerakan perubahan
harga beberapa saham ada yang tidak fluktuatif.
64
5.3 Saran
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi bagi
penelitian selanjutnya di masa yang akan datang untuk dikembangkan dan
diperbaiki. Saran yang dapat diajukan penulis untuk lebih menyempurnakan
penelitian selanjutnya antara lain:
1. Model pengukuran abnormal return untuk menganalisa studi peristiwa
tidak hanya menggunakan model pasar (market model) saja, tetapi juga
terdapat model perhitungan lainnya seperti mean-adjusted model, marketadjusted model, multi index model, control portofolio model dan
sebagainya.
Penelitian
menggunakan
model
lain
mungkin
akan
menunjukkan hasil yang berbeda.
2. Sampel saham yang diteliti tidak hanya pada sektor properti dan
konstruksi, tetapi dapat juga dapat digabungkan atau dikomparasikan
dengan sampel saham sektor lain seperti sektor keuangan, yang menurut
banyak pengamat pasar modal menyebutkan bahwa sektor properti dan
konstruksi bersama sektor keuangan adalah dua sektor yang rentan pada
perubahan suku bunga acuan dan saling mempengaruhi.
65
Download