penerapan strategi belajar aktif tipe trading places dalam

advertisement
PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X
SMAN 1 V KOTO TIMUR KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
1
Erma Ainani1, Syukma Netti1, Fauziah1,
Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Bung Hatta
E-mail :[email protected]
Abstract
This article reports the results of an experimental study with the aim to describe
the development of students' mathematics learning activities and test whether the results
of the students' mathematics learning was applying active learning strategies Trading
Places type better than the results of students' mathematics learning with conventional
learning in class X SMAN 1 V Koto Timur. Research instrument consisted of the
observation sheet activity tests students' mathematics learning and learning outcomes.
Analysis of the data using the observation sheet consisting of seven aspects of student
activity. The results of student learning activities for each meeting is likely to increase.
Then the mathematics student learning outcomes data were analyzed using t-test in
order to obtain
. So it can be concluded that the mathematics' scores of
students which apply the active learning strategies Trading Places type are better than
the results of their mathematics scores that have a conventional learning in class X
SMAN 1 V Koto Timur Padang Pariaman.
Key words : Trading Places, Activities, Learning Outcomes
matematika lebih baik dari waktu ke waktu.
Pendahuluan
Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah
Matematika merupakan salah satu
cabang ilmu yang menjadi dasar bagi ilmu
diantaranya
lain
kedokteran,
melengkapi sarana dan prasarana seperti
ekonomi, akutansi dan ilmu lainnya. Dengan
penyediaan buku pegangan siswa dan guru.
kata lain matematika adalah landasan bagi
Serta peningkatan kualitas tenaga pengajar
perkembangan
dengan
seperti
fisika,
kimia,
ilmu
pengetahuan.
cara
penyempurnaan
mengadakan
kurikulum,
penataran,
Matematika juga merupakan mata pelajaran
melakukan studi banding ke sekolah yang
yang dipelajari mulai dari sekolah dasar
prestasi
sampai perguruan tinggi, bahkan matematika
peningkatan pendidikan guru.
dan
kualitasnya
baik,
serta
juga dijadikan sebagai salah satu mata
Proses pembelajaran pada kelas X
pelajaran penentu kelulusan siswa pada Ujian
SMAN 1 V Koto Timur Kabupaten Padang
Nasional. Mengingat pentingnya peranan
Pariaman masih terpusat pada guru. Siswa
hanya menerima saja apa yang disampaikan
pelajaran matematika di sekolah, maka
guru saat proses pembelajaran, siswa sibuk
pemerintah mengusahakan pengajaran
mendengarkan penjelasan guru, kemudian
1 siswa menyalin catatan yang diberikan guru.
lebih mengenal, berinteraksi dan belajar
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
bersama-sama, agar tidak terjadi perbedaan
masih kurang, ini disebabkan karena siswa
antara siswa yang berkemampuan tinggi,
kurang memahami materi dengan baik, tidak
sedang dan rendah dalam menerima pelajaran
mau bertanya kepada guru, dan pada saat
yang diberikan guru.
guru
memberikan
pertanyaan
Menurut
hannya
Silberman
(2009:44)
beberapa siswa yang bertanya sementara
Trading Places merupakan salah satu strategi
yang lainnya lebih banyak diam, sehingga
yang memungkinkan para peserta didik lebih
pada saat guru menjelaskan materi tidak ada
mengenal,
umpan balik dari siswa. Posisi tempat duduk
mempertimbangkan
juga mempengaruhi aktivitas siswa dalam
mencari ide baru tentang berbagai masalah.
belajar. Pada umumnya siswa lebih memilih
Strategi ini merupakan cara yang baik untuk
duduk dengan teman yang mereka senangi,
mengembangkan penyikapan diri atau sebuah
misalnya ada yang duduk sesama anak pintar
pertukaran aktif terhadap berbagai sudut
saja dan sebaliknya, ada pula yang sama-
pandang.
bersama-sama
proses belajar mengajar berlangsung.
permasalahan
diatas
tukar
pendapat
gagasan,
nilai
dan
atau
Dalam belajar aktif, siswa dan guru
sama suka bicara dan tidak peduli ketika
Dari
saling
pengalaman
perlu
menciptakan
belajar
yang
suatu
bermakna.
adanya suatu strategi pembelajaran untuk
Sehingga siswa dapat beraktivitas selama
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
proses
belajar matematika siswa, salah satunya
melakukan sesuatu secara aktif baik fisik
adalah dengan penerapan strategi belajar
maupun mental. Menurut John Holt dalam
aktif tipe trading Places. Strategi belajar
Silberman (2009:5) bahwa belajar semakin
aktif tipe Trading Places ini, dapat membuat
baik jika siswa diminta untuk melakukan hal-
siswa saling mengenal, saling tukar pendapat,
hal berikut:
dan mempertimbangkan gagasan gagasan,
a. Mengungkapkan informasi dengan bahasa
pembelajaran
berlangsung.,
dan
mereka sendiri.
nilai atau mencari ide baru tentang berbagai
masalah. Sehingga membuat siswa lebih aktif
b. Memberikan contoh-contoh.
dalam mengeluarkan pendapat dan informasi
c. Mengenalnya dalam berbagai samaran
dan kondisi.
yang diiperoleh siswa tidak hannya dari guru
d. Melihat hubungan antara satu fakta atau
tetapi juga melalui teman sebayanya. Strategi
gagasan dengan yang lain.
belajar aktif tipe Trading Places ini mampu
e. Menggunakannya dengan berbagai cara.
menciptakan kondisi belajar yang aktif dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
2 f. Memperkirakannya
berapa
Metodologi
Sesuai dengan masalah dan tujuan
konsekuensinya.
g. Mengungkapkan
lawan
penelitian maka jenis penelitian ini adalah
atau
penelitian eksperimen. Menurut Arikunto
kebalikannya.
Dengan demikian belajar aktif akan
(2010:9) mengemukakan bahwa: Penelitian
memberikan hasil yang lebih bermakna bagi
eksperimen adalah suatu cara untuk mencari
tercapainya tujuan dan tingkat kualitas hasil
hubungan sebab akibat (hubungan kausal)
belajar yang baik. Dalam belajar aktif, siswa
antara
dua
faktor
lebih berpatisipasi aktif sedemikian sehingga
ditimbulkan
oleh
kegiatan siswa dalam belajar jauh lebih
mengeliminasi
dominan dari kegiatan guru dalam mengajar.
menyisihkan faktor-faktor yang menggangu.
yang
sengaja
peneliti
atau
mengurangi
yang
dengan
atau
siswa
Berdasarkan jenis penelitian di atas
dalam kelas bermacam-macam. Paul B.
maka populasi yang diambil adalah seluruh
Dierich
(2012:101)
siswa kelas X SMAN 1 V Koto Timur
membagi aktivitas belajar menjadi delapan
Kabupaten Padang Pariaman dan sampelnya
kelompok yaitu:
diambil secara Random Sampling sehingga
1) Visual activities
didapatkan
2) Oral activities
eksperimen dan kelas X
3) Listening activities
kontrol.
Aktivitas
yang
dalam
dilakukan
Sardiman
4) Writing activities
kelas
penelitian ini adalah:
6) Motor activities
a. Lembar
7) Mental activities
kelas
sebagai kelas
Observasi
Aktivitas
Belajar
Siswa.
8) Emotional activities
Untuk
Berdasarkan uraian di atas, maka
ini
mendeskripsikan
sebagai
Adapun teknik analisis data dalam
5) Drawing activities
penelitian
X
bertujuan
untuk
perkembangan
aktivitas
aktivitas
mengetahui
siswa
perkembangan
selama
menggunakan
pembelajaran dengan strategi belajar aktif
tipe Trading Places
digunakan lembar
belajar siswa dan untuk menguji apakah hasil
observasi. Data tentang aktivitas dianalisis
belajar
dengan
matematika
pembelajarannya
siswa
menerapkan
yang
strategi
matematika
siswa
yaitu:
yang
100%
pembelajarannya menerapkan pembelajaran
konvensional.
Keterangan:
3 rumus
yang
dikemukakan oleh Nana Sudjana (2009:130)
Trading Places lebih baik dari pada hasil
belajar
menggunakan
= Persentase siswa yang melakukan
aktivitas
= Jumlah siswa yang melakukan
aktivitas
= Jumlah siswa yang hadir
Aktivitas siswa dapat dilihat dari
indikator
pertemuan ke1
2
3
4
5
6
1
10 14,29 24 39,13 47,83
2
50 57,14 68 73,91 78,26 83,33
tiap
3
55
dikatakan
4
25 47,62 60 78,26 78,26 79,17
meningkat jika persentase aktivitas siswa
5
20 42,85 40 52,17 65,22
mengalami peningkatan tiap pertemuan.
6
20 47,62 52 65,22 65,22 66,67
b. Tes Hasil Belajar
7
50
persentase
pertemuan.
aktivitas
siswa
Aktivitas
dalam
siswa
61,9
61,9
62,5
72 78,26 86,96
72 82,61
91,3
87,5
50
91,67
Keterangan indikator:
Hasil belajar ini digunakan untuk
tentang hasil belajar matematika siswa yang
1 = Bertanya pada guru jika kurang paham
dengan materi yang telah disampaikan.
2 = Berdiskusi
dalam
kelompok
menyelesaikan catatan Post-it yang
didapat.
3 = Memperhatikan penjelasan guru.
4 = Memperhatikan pendapat teman
sekelompok dalam diskusi.
5 = Menulis
pendapat
mengenai
penyelesaian soal yang didapat pada
catatan post-it.
6 = Menyelesaikan soal kepapan tulis
7 = Bersemangat, gembira dalam diskusi
kelompok.
Perhitungan data hasil observasi
diperoleh setelah melakukan penelitian.
mengenai
Hasil Dan Pembahasan
pembelajaran matematika juga dapat dilihat
melihat perbedaan hasil tes antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol, untuk itu
dilakukan uji statistik dengan menggunakan
rumus t-tes.
Jenis data dalam penelitian ini yaitu
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu
data tentang aktivitas belajar matematika
siswa yang diperoleh setelah melakukan
penelitian dan data kuantitatif yaitu data
kali pertemuan dapat dilihat dari persentase
lembar
Persentase (%)
pada
dalam
100
siswa yang aktif melakukan ke tujuh aktivitas
diamati
siswa
pada grafik berikut ini :
Perkembangan aktivitas siswa setiap
yang
aktivitas
observasi.
Persentase siswa yang melakukan aktivitas
dapat dilihat pada gambar berikut:
80
pertemuan 1
60
pertemuan 2
40
pertemuan 3
20
pertemuan 4
0
Tabel 1: Persentase Siswa yang
pertemuan 5
I II III IV V VI VII
Melakukan Aktivitas Setiap
pertemuan 6
Indikator aktivitas
Pertemuan.
Berdasarkan tabel dan grafik diatas
terlihat bahwa secara umum persentase siswa
4 yang melakukan aktivitas dalam proses
pelajaran observer langsung memberi tanda
pembelajaran
check list pada lembar observasi. Untuk
matematika
dengan
tipe
aktivitas yang kelima peningkatannya tidak
mengalami
stabil. Dimana untuk pertemuan pertama 20
peningkatan untuk setiap pertemuan dan
kemudian naik pada pertemuan kelima 65,22
untuk setiap indikator.
dan turun lagi pada pertemuan keenam
menerapkan
Trading
strategi
Places
belajar
aktif
cenderung
pembelajaran
menjadi 50. Dalam pelaksanaannya aktivitas
menggunakan strategi belajar aktif tipe
yang kelima ini tidak stabil karena banyak
Trading Places, siswa lebih berpartisipasi
siswa yang mendapatkan pertanyaan yang
aktif dalam pembelajaran karena pelaksanaan
sama dalam catatan Post-it nya sehingga
pembelajaran dengan strategi belajar aktif
mereka tidak berkesempatan lagi untuk
tipe Trading Places melibatkan siswa untuk
menulis dan menyampaikan pendapatnya
mampu
karena telah disampaikan oleh temannya
Selama
proses
menyampaikan
dan
menulis
yang lain.
pendapat, mencari ide baru tentang materi
yang sedang dipelajari, serta menuntun siswa
Selanjutnya dalam strategi belajar
untuk bertanya tentang bagian materi yang
aktif tipe Trading Places peneliti meminta
kurang dimengerti. Hal ini dapat dilihat pada
siswa untuk berdiskusi dalam kelompok
indikator aktivitas yang pertama dan kelima
menyelesaikan catatan Post-it yang didapat
yaitu bertanya pada guru jika kurang paham
dan
dengan materi yang telah disampaikan dan
sekelompok dalam diskusi. Agar semua
menulis pendapat mengenai penyelesaian
siswa
soal yang didapat pada catatan Post-it.
temannya dan mencari solusi dari masalah
memperhatikan
bisa
berbagi
pendapat
pendapat
teman
dengan
Dimana untuk aktivitas yang pertama
yang sedang dibahas serta bisa mengahargai
persentase aktivitasnya 10 dan meningkat
pendapat temannya satu kelompok. Dengan
sampai pertemuan keenam menjadi 62,5. Hal
demikian menimbulkan kerjasama diantara
ini dikarenakan karena siswa sudah berani
siswa sehingga mereka bisa belajar bersama-
bertanya kepada peneliti tentang materi yang
sama agar tidak terjadi perbedaan antara
belum
peneliti
siswa yang berkemampuan tinggi, sedang,
merasakan hasil yang peneliti peroleh pada
dan rendah dalam menerima pelajaran yang
lembar observasi ini tidak sepenuhnya seperti
diberikan guru. Hal ini dapat terlihat yaitu
yang penulis laksanakan. Hal ini karena
pada indikator aktivitas kedua dan keempat.
kertebatasan
Indikator
dipahami.
Akan
observer
tetapi
didalam
meneliti.
aktivitas
yang
kedua
pada
Karena sewaktu siswa bertanya kepada
pertemuan pertama persentasenya 50 lalu
peneliti walaupun tidak tentang materi
meningkat pada setiap pertemuan hingga
5 pertemuan keenam menjadi 83,33. Hal ini
kelas untuk mempresentasikan catatan Post-it
dikarenakan
bisa
yang didapatnya. Kecuali yang mendapatkan
kelompok,
catatan Post-it yang sama. Dalam hal ini
sehingga mereka bisa bekerjasama dan saling
terkadang tidak semua siswa mendapat
membantu temannya satu kelompok untuk
giliran mempresentasikan di depan kelas
menyelesaikan catatan Post-it yang didapat
karena keterbatasan waktu.
menerima
semua
siswa
temannya
sudah
satu
anggota kelompoknya. Diskusi yang sangat
Dengan demikian strategi belajar aktif
baik ini ditunjukan jika anggota kelompok
ini dapat membuat siswa lebih aktif dalam
mendapatkan pertanyaan pada catatan Post-it
proses
yang
sehingga
meningkatkan hasil belajar siswa meskipun
temannya yang satu kelompok berusaha
dalam jumlah persentase yang tidak begitu
menemukan
banyak.
mereka
tidak
mengerti
solusinya.
Sedangkan
pada
pembelajaran
Secara
indikator yang keempat pertemuan pertama
sehingga
keseluruhan
dapat
berdasarkan
persentasenya hanya 25 lalu meningkat pada
pengamatan peneliti pada kelas eksperimen
pertemuan keenam menjadi 79,17. Hal ini
dan melalui pengisian lembar observasi yang
karena diskusi yang sangat baik sehingga
diisi oleh dua orang observer selama peneliti
semua
melakukan
anggota
kelompok
bisa
saling
pembelajaran,
dapat
dilihat
menghormati pendapat temannya. Jika ada
adanya kecenderungan peningkatan aktivitas
temannya yang mengemukakan pendapat
belajar siswa selama penerapan strategi
maka
belajar aktif tipe Trading Places. Namun
semua
anggota
kelompok
saling
peneliti merasakan penerapan strategi belajar
mendengarkan.
Dengan diterapkannya strategi belajar
aktif tipe Trading Places ini belum sempurna
aktif tipe Trading Places ini siswa juga
seperti yang tertera pada lembar observasi
dibimbing untuk berani mengungkapkan ide
yang diperoleh. Dalam penerapan masih
dan menyelesaikan soal yang didapatnya
terdapat kekurangan-kekurangan.
dipapan tulis sehingga mereka tidak takut
Hasil belajar matematika siswa pada
dan malu lagi untuk maju kedepan kelas dan
kedua sampel dapat dilihat setelah diberikan
menjadi
untuk
tes akhir. Tes akhir tersebut diikuti oleh 25
menyelesaikan soal kepapan tulis. Hal ini
orang siswa pada kelas eksperimen dan 25
dapat dilihat yaitu pada indikator yang
orang siswa pada kelas kontrol. Hasil tes
keenam pertemuan pertama persentasenya 20
akhir dapat dilihat pada Tabel 2.
lalu meningkat pada pertemuan keenam
Tabel 2: Hasil Tes Akhir Matenatika Siswa
kebiasaan
bagi
mereka
Kelas Sampel
menjadi 66,67. Peningkatan ini terjadi karena
semua siswa diharuskan untuk maju kedepan
6 Kelas
Jumlah
Skor
Skor
siswa
maks
Min
Nilai
Nilai
Pada
tahap
siswa
mendiskusikan
siswa <
siswa
70
70
catatan Post-it dengan temannnya dalam
Eksperimen
25
98
36
10
15
kelompok, siswa menunjukan interaksi yang
Kontrol
25
97
17
5
20
sangat baik. Walaupun pada pertemuan
pertama
hanya
sedikit
siswa
yang
Data hasil belajar yang di peroleh dari
berinteraksi dalam kelompok, mereka hanya
tes akhir dianalisis dengan menggunakan t-
mengerjakan sendiri-sendiri catatan Post-it
2,1096 dan
yang didapatya. Hannya sebagian kecil dari
1,676 pada tingkat kepercayaan
siswa yang berdiskusi dengan baik dalam
>
kelompoknya. Hal ini terjadi karena siswa
tes sehingga diperoleh
95%. Ternyata
, artinya
belum bisa menerima temannya yang satu
hipotesis diterima.
Meningkatnya
hasil
belajar
kelompok dan tidak terbiasa berdiskusi
ini
dengan temannya saat proses pembelajaran.
disebabkan karena pembelajaran di kelas
Solusi yang peneliti lakukan pada pertemuan
eksperimen menggunakan tahapan-tahapan
kedua yaitu memberikan pengarahan bahwa
yang dapat menunjang hasil belajar siswa.
anggota kelompok tidak bisa ditukar lagi dan
Selama proses pembelajaran berlangsung
peneliti
melihat
pembelajarannya
bahwa
siswa
menggunakan
semua kelompok harus bisa berdiskusi
yang
dengan baik dengan anggotanya, sehingga
strategi
pada saat anggota kelompok mendapatkan
belajar aktif tipe Trading Places memberikan
kesulittan dalam mengerjakan catatan Post-it
respon yang lebih baik dibandingkan dengan
yang didapat maka semua anggota kelompok
siswa yang pembelajarannya menggunakan
mempunyai kewajiban untuk membantunya
pembelajaran konvensional. Respon yang
agar
sangat baik ini ditunjukan oleh siswa pada
kelompoknya
bisa
mempresentasikannya.
saat peneliti meminta siswa memberikan
pertemuan
pendapat mengenai catatan Post-it yang
tampil
untuk
Sehingga
pada
berikutnya
siswa
sudah
memberikan interaksi yang baik dengan
didapatnya mereka memberikan pendapat
temannya.
tentang materi yang sedang dipelajari dan
Interaksi yang sangat baik juga
mampu menjelaskan kembali bagian materi
ditunjukan pada saat siswa saling membantu
yang belum dimengerti oleh temannya, serta
dan
menjawab pertanyaan berupa contoh soal
bekerjasama
pada
saat
anggota
kelompoknya mengalami kesulitan pada saat
yang ditulis oleh temannya dalam catatan
mempresentasikan.
Post-it tersebut.
Sehinggga
semua
anggota kelompok dapat mempresentasikan
catata Post-it dengan baik di depan kelas.
7 Interaksi antara siswa dengan guru juga
Daftar Pustaka
terlihat baik pada saat menerapkan strategi
Arikunto,
Suharsimi.
belajar aktif ini. Siswa sudah mempunyai
2010. Prosedur
Penelitian Suatu
keberanian untuk bertanya kepada guru jika
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
ada materi yang belum dimengerti. Sehingga
Cipta.
proses pembelajaran berjalan dengan baik.
Pada
kelas
kontrol
tidak
Sadirman,
terjadi
2012.
Interaksi
dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
perubahan pada pembelajaran matematika.
Gramedia Widisarana Indonesia.
Hal ini disebabkan karena pada kelas kontrol
pembelajarannya
A.M.
menggunakan
Silberman, Malvin L. 2009. Active learning
pembelajaran konvensional. Dimana hampir
101
seluruh pembelajaran itu dikendalikan oleh
Bandung: Nusamedia.
Cara
Belajar
Siswa
Aktif.
guru. Kondisi ini menjadikan siswa pasif dan
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung:
hasil belajar matematika yang diperoleh
Tarsito.
siswa masih rendah.
Kesimpulan
Sudjana, Nana. 2009. Penelitian Hasil
Berdasarkan hasil pembahasan, maka
Proses Belajar Mengajar. Bandung:
dapat disimpulkan:
PT Remaja Rosdakary.
1. Penerapan strategi belajar aktif tipe
Trading
Places
dapat
meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar matematika
siswa kelas X SMAN 1 V Koto Timur
Kabupaten Padang Pariaman.
2. Hasil belajar matematika siswa yang
pembelajarannya menggunakan strategi
belajar aktif tipe Trading Places lebih
baik dari hasil belajar matematika siswa
kelas SMAN 1 V Koto Timur Kabupaten
Padang Pariaman.
8 
Download