BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena program

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fenomena program-program komedi politik diawali munculnya sebuah
tayangan di stasiun televisi indosiar yang berjudul Republik BBM (Republik
Benar-Benar Mabuk). Acara ini dikemas dengan format talkshow yang
menarik. Acara ini menyajikan bagaimana mengkritik dengan baik dan sopan
kepada pemerintah tapi kritik yang baik dan bagus juga harus bersolusi.
Sebuah acara kritik hendaknya juga memberikan sebuah solusi untuk
membantu memecahkan masalah. Republik BBM selalu hadir dengan kritik
dan solusinya yang dikemas dengan nuansa humor yang segar.1 Sehingga
kritik tersampaikan dengan tujuan dan tetap menghibur. Keberanian acara ini
dalam memparodikan Republik BBM sempat membuat orang was-was.
Apalagi yang diparodikan adalah presiden dan wakil presiden. Namun rasa itu
tertutupi setelah menyaksikan langsung plesetan politik dalam Republik BBM.
Republik BBM pada saat itu menjadi program unggulan di televisi.
Hal itu terlihat dari respon audiens yang rata-rata berkomentar positif terhadap
apa yang dilakukan Republik BBM. Bagi sebagian besar audiens,2 tayangan
seperti Republik BBM merupakan tayangan untuk mengkritisi apa saja yang
terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Terutama untuk
1
Wawan Kondo2006. http://marketerbodoh.wordpress.com/2012/07/13/humor-politik-republikbbm/.
2
Ibid
1
2
melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah selain juga untuk
mendapat hiburan. Dengan adanya Republik BBM membuat komedi politik di
Indonesia akan terus berkembang.
Perkembangan komedi politik sangat terasa kehadirannya setelah
program-program serupa Republik BBM bermunculan, menurut pakar
antropologi budaya Pror. Dr. James Danadjaya, humor politik muncul karena
suatu kebutuhan masyarakat untuk melakukan kritik politik.3 Di Metro TV
muncul Republik Mimpi. Republik mimpi sendiri merupakan perpecahaan
dari Republik BBM. Jadi setelah Republik BBM selesai 26 episode terhitung
mulai tanggal 5 juni 2006. Pihak indosiar mengubah Republik BBM menjadi
semacam komedi situasi. Hal itu mengakibatkan beberapa pemain di Republik
BBM seperti Kelik Pelipur Lara dan Effendy Gazali, merasa tidak mempunyai
visi dan misi yang sama dengan Indosiar. Untuk itu mereka pindah ke Metro
TV dengan konsep baru Republik Mimpi dengan menghadirkan Butet
Kertaradja sebagai SBY (Si Butet Yogya) sedangkanWakil Presiden Ucup
Kelik menjabat sebagai pemilik kantor berita News dot com, sebuah kantor
berita komedi. Sementara itu di Indosiar tetap bertahan Istana BBM dengan
format komedi situasi.pada intinya dengan kemunculan Republik BBM
semakin membuka peluang untuk melahirkan bentuk-bentuk humor politik
lain di televisi.
3
Cangara, Hafied 2009. Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, Rajawali Pers, Jakarta.
Hal 369
3
Komedi politik berbeda dengan tayangan komedi seperti Opera Van
Java, Pesbukers, dan Extravagansa. Disebut dengan komedi politik karena
tayangan komedi tersebut tidak menempatan lawakan sebagai tujuan, tetapi
sebagai sarana untuk melihat permasalahan-permasalah yang sedang terjadi.
Bagi sebagian besar khalayak, program komedi saat ini banyak
diminati, karena unsur hiburan yang menarik dan ringan. Tanpa harus melihat
banjir program – program variety show dan komedi situasi pada stasiun –
stasiun televisi swasta di indonesia sejak beberapa tahun belakangan ini,
komedi pasti sudah lama menjadi bagian sangat penting di kalangan
masyarakat. Melalui komedi kita seperti mendapatkan saluran positif untuk
sebuah representasi tentang kesenangan, hiburan dan kepuasan. Komedi bagi
sebagian dari kita juga adalah hiburan yang harus indah dinikmati dan yang
pasti, harus bisa memancing tawa penonton dan apresiasi positif dari
penonton.
Penonton yang menyaksikan televisi berharap program yang mereka
tonton bisa sebagai media menghibur sekaligus mendidik. Program komedi
bukan hanya bisa membuat tertawa saat menyaksikannya, tapi makna ‘lucu’
yang mengundang tawa penonton dalam pribadi para komedian merupakan
makna yang digali oleh televisi agar khalayaknya dapat melampiaskan
perasaan-perasaan penat, jenuh dan lelah saat menjalani aktivitas seharian.
Menurut Dennis McQuail dan kawan-kawan, bahwa faktor-faktor yang
menyangkut kepuasan, kesenangan dan pemakaian sudah mencerminkan
4
tingkat keteraturan dan prediksibilitas yang cukup dijadikan sebagai kerangka
dasar dan tolak ukur kepuasan individu atau khalayak yang searah dan
melengkapi kerangka yang dibuat berdasarkan pandangan masyarakat,
sehingga hal ini melatar belakangi seseorang menggunakan media.4
Oleh karena itu, media dalam menyajikan program-program yang berguna
untuk memberi informasi, mendidik, dan menghibur dengan berbagai cara
mudah dicerna oleh penonton. Melalui acara komedi politik, penonton yang
tadinya merasa tidak nyaman dan merasa kesal terhadap kebijakan-kebijakan
pemerintah akan merasa terhibur karena lawakan-lawakan yang membuat
tertawa. Penonton yang tadinya tidak perduli pada politik yang terjadi di
pemerintahan karena melihat acara ini secara tidak langsung mereka jadi tahu
dan dapat ikut memberikan kritik walaupun tidak secara langsung.
Semakin berkembangnya program komedi di televisi, khususnya
komedi politik, saat ini kaum muda tengah mengemari sebuah acara komedi
yang disebut dengan stand up comedy yang ditayangkan di stasiun Metro TV.
Stand up comedy adalah sebuah bentuk seni komedi, dimana pelaku-nya
biasanya hanya satu orang berdiri ( makanya disebut stand up ) di depan
penonton dan secara live berbicara kepada mereka. Aksi ini kemudian direkam
untuk ditayangkan di TV atau melalui media lain seperti Internet atau CD,
DVD, dan lain – lain. Pelaku komedi ini sering disebut sebagai comic, stand
up comic, stand up comedian, dan stand up saja.5
4
Dennis McQuil, Teori Komunkasi Massa, P.T Erlangga,Jakarta 1996. Hal 72.
Papana, Ramon Kiat Tahap Awal Belajar STAND UP COMEDY Indonesia-Kitab Suci,
Mediakita, Jakarta 2012. Hal 21
5
5
Makna lucu dalam stand up comedy yang sangat sukses dalam
menyajikan kesenangan dan kepuasan khalayak. Hanya dengan menyaksikan
seseorang berdiri dan berceloteh, maka ratusan penonton dapat tertawa
terbahak-bahak. Hal ini dilakukan oleh media hingga menghasilkan suatu
program yang bisa booming di kalangan anak muda. Media melihat bahwa di
era kini rata-rata aktivitas kaum muda sangat melelahkan apalagi dengan
berbagai tuntutan, baik itu pendidikan ataupun pekerjaan.
Stand up comedy merupakan salah satu tayangan komedi yang cerdas
memunculkan suatu isu sosial, kritikan dan suatu fenomena diri sendiri yang
disampaikan dengan candaan khas karakter si comic atau pelawaknya.6
Dalam masalah
penampilan, acara ini bisa dikatakan tidaklah ribet
mengaturnya. Begitu sederhananya bentuk acara ini, bahkan seorang
comedian bisa tampil meski dengan hanya memakai kaos dan celana pendek.
Di panggung, seorang comic dapat bercerita apa saja mirip dengan monolog
daripada dialog. Dalam perkembangannyaa, isi lawakan stand up comedy
banyak berbicara kritik pribadi terhadap lingkungan atau pendapat pribadi
tentang hal-hal yang dianggap lucu disekelilingnya.
Stand up comedy sebuah bentuk seni yang secara terbuka ditunjukan
untuk lansung memancing tawa dari penonton. Tidak seperti komedi teatrikal
yang menciptakan komedi dalam struktur bermain dengan karakter lucu dan
situasi. Di stand up comedy, umpan balik dan penonton adalah instan dan
6
STAND UP COMEDY Redaksi Immortal. Immortal Publisher, Yogyakarta 2012. Hal 22
6
penting untuk tindakan komedian tersebut. Audiens mengharapkan stand up
comedy untuk bisa menghadirkan aliran tertawa.
Realita hadirnya stand up comedy di layar televisi Indonesia bahkan
telah menjadi tranding topic di kalangan anak muda. Cara penyampaian comic
dalam program tersebut mengusung pada pola perilaku anak muda di kota
besar, dengan tutur ‘gue’ dan ‘elu’. Gaya tersebut menjadi menarik dengan
celoteh-celoteh yang banyak membahas isu-isu anak muda serta beragam
dilematis kondisi sosial. Kata-kata yang dilontarkan cenderung apa
adanya atau sangat terbuka dan terus terang.
Tayangan stand up comedy pertama kali muncul pada tahun 2005.
Tayangan yang bernama “Bincang Bintang” ini ditayangkan di RCTI hingga
tahun 2006. Kemudian tayangan ini muncul lagi pada dua stasiun, yaitu Stand
Up Comedy Indonesia (Kompas TV) dan Stand Up Comedy Show (Metro TV)
pada tahun 2011). Dengan format berbeda, di Kompas TV Stand Up Comedy
berformat kompetisi yang telah mencapai season ke tiga sementara itu Stand
Up Comedy di Metro TV berformat case yang setiap minggunya menampilkan
comic – comic yang sudah profesional.
Metro tv menyajikan jenis program hiburan salah satunya yaitu stand
up comedy. Stand up comedy adalah acara komedi tunggal, acara ini mulai
ditayangkan pada pertengahan September 2011. Pada bulan November 2011,
acara ini pindah jam tayang menjadi hari Rabu, pukul 22.30 dari yang
sebelumnya ditayangkan setiap hari Kamis, pukul 22.30.
7
Pada awal siarannya di Metro TV, stand up comedy mendapatkan
perhatian yang besar dari masyarakat indonesia. Betapa tidak, ini adalah
pertama kalinya mereka serentak mengetahui tentang genre komedi baru yang
cerdas namun memukau.
Penulis membatasi penelitian pada satu jenis tayangan stand up
comedy untuk lebih memfokuskan penelitian ini. Program stand up comedy
show dipilih karena merupakan konsep awal dari program stand up comedy di
Metro tv. Dilihat juga dari data rating sebesar 0,4 dan share sebesar 2,6, serta
target audience dari stand up comedy show pria dan wanita yang rata – rata
usia berada pada 18 hingga dibawah 35 tahun, hal ini menunjukan acara stand
up comedy show diminati banyak penonton Metro tv secara umum. Penulis
tertarik untuk mengetahui harapan dan kepuasan khalayak dalam menonton
acara stand up comedy di Metro tv, karena ingin mengetahui sejauh mana
program ini bisa diterima didalam suatu populasi khalayak tersebut, dan juga
melihat perkembangan program ini.
Metro TV mulai melakukan tayangan acara stand up comedy show
perdana pada tanggal 13 September 2011 dan menanyakannya lagi pada hari
rabu berikutnya. Acara ini menjadi acara Stand Up Comedy Show Case
pertama yang ada di televisi Indonesia dan ditayangkan setiap hari Rabu jam
22.30 manjadi tontonan wajib para Comic dan penggemar stand up comedy di
Indonesia.7
7
Opcit, hal 16.
8
Penulis memilih program stand up comedy show sebagai objek
penelitian karena stand up comedy show sangat berbeda dengan seni
pertunjukkan lain, bahkan juga sangat berbeda dengan jenis comedy yang
sudah ada di Indonesia8. Karena juga dilihat dari konsepnya stand up comedy
mengutamakan melawak tunggal, yang menampilkan seorang di atas
panggung. Selain itu penulis juga melihat dari kecerdasan para comic dalam
setiap penampilannya dalam merangkai kata sebuah kalimat menjadi suatu
candaan yang menarik, sehingga setiap hal yang mereka bawakan adalah suatu
hal yang murni berasal langsung dari pemikiran mereka, bukan sesuatu yang
dibuat-buat. Sejak pertama kali tayang di stasiun Metro TV pada pertengahan
September 2011, tayangan ini langsung mendapat banyak tempat di hati para
penontonnya dan begitu banyak dibicarakan di berbagai media.
Pada penelitian ini, peneliti tertarik membahas mengenai program
komedi yang ditayangkan oleh stasiun televisi untuk mengetahui harapan dan
kepuasan penonton dalam menonton program tersebut, banyaknya yang
menonton, hal ini membuktikan program komedi tersebut merupakan suguhan
tayangan yang cukup digemari dan sangat menyita perhatian penonton.
Alasan memilih mahasiswa atau mahasiswi broadcasting Universitas
Mercu Buana sebagai objek yang diteliti karena sebagian besar dari mereka
mengetahui serta pernah menonton program acara stand up comedy, dan juga
karena target audience dari stand up comedy show pria dan wanita yang rata –
8
Opcit, hal 33
9
rata usia berada pada 18 hingga dibawah 35 tahun, 9 yang pada penelitian ini di
wakili oleh mahasiswa atau mahasiswi pada khususnya, sehingga dari hal
tersebut maka akan diperoleh bagaimana harapan dan kepuasan mahasiswa
broadcasting dalam menonton acara stand up comedy di Metro tv. Program ini
hadir setiap hari Rabu, pukul 22.30 WIB menyajikan tayangan yang
menghibur untuk anak muda dan orang tua.
Dari latar belakang tersebut dan juga dengan adanya program tersebut ,
maka penulis ingin mencoba meneliti harapan dan kepuasan khalayak dalam
menonton acara stand up comedy di Metro tv tersebut. Sehingga penulis
menarik judul dalam penelitian ini yakni “Harapan dan Kepuasan Mahasiswa
Dalam Menonton Acara Stand Up Comedy Di Metro Tv?”.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah dinyatakan di atas, maka
dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Sejauh mana harapan mahasiswa broadcasting dalam menonton acara
stand up comedy di Metro TV?
2. Sejauh mana kepuasan mahasiswa broadcasting dalam menonton acara
stand up comedy di Metro TV?
9
Laporan AC. Nielsen
10
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini dapat ditentukan dari
rumusan masalah yang telah tertulis diatas sebagai berikut yaitu :
“Untuk Mengetahui Harapan dan Kepuasan Mahasiswa Dalam
Menonton Acara Stand Up Comedy Di Metro TV”
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Penelitian yang diharapkan tentang harapan dan kepuasan
mahasiswa dalam menonton acara stand up comedy di Metro Tv
diharapkan bisa menjelaskan dan merinci mengenai harapan dan kepuasan
mahasiswa broadcasting dalam menonton acara stand up comedy di Metro
TV dan juga penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi peneliti-peneliti
selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
Metro TV mengenai tayangan stand up comedy, agar dapat mengetahui
seberapa besar harapan dan kepuasan mahasiswa dalam menonton acara
stand up comedy di Metro TV. Dan juga penelitian ini dapat menambah
wawasan penulis khususnya.
Download