TUGAS MAKALAH MIKROBIOLOGI HEPATITIS Dosen Pengampu

advertisement
TUGAS MAKALAH MIKROBIOLOGI
HEPATITIS
Dosen Pengampu : Dr. Vidya Dewantari
Disusun oleh :
PUTRI ARISETIA NINGSIH
(P17420213022)
1A
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Hepatitis adalah peradangan dari sel-sel liver yang meluas / menyebar ,
hepatitis virus merupakan jenis yang paling dominan. Luka pada organ liver dengan
peradangan bisa berkembang setelah pembukaan untuk sejumlah farmakologi dan
bahan kimia dari inhalasi, ingesti, atau pemberian obat secara parenteral (IV) . Toxin
dan Drug induced Hepatitis merupakan hasil dari pembukaan atau terbukanya
hepatotoxin, seperti : industri toxins, alkohol dan pengobatan yang digunakan dalam
terapi medik. Hepatitis kemungkinan terjadi sebagai infeksi sekunder selama
perjalanan infeksi dengan virus-virus lainnya, seperti Cytomegalovirus, Virus EpsteinBarr, Virus Herpes simplex, Virus Varicella-zoster. Klien biasanya sembuh secara total
dari hepatitis, tetapi kemungkinan mempunyai penyakit liver residu.
Penyakit Hepatitis merupakan penyakit cikal bakal dari kanker hati. Hepatitis
dapat merusak fungsi organ hati dan kerja hati sebagai penetral racun dan sistem
pencernaan makanan dalam tubuh yang mengurai sari-sari makanan untuk kemudian
disebarkan ke seluruh organ tubuh yang sangat penting bagi manusia.
Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena berbagai sebab.
Penyebab tersebut adalah beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan
peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan fungsi organ hati. Hepatitis memiliki
hubungan yang sangat erat dengan penyakit gangguan fungsi hati. Hepatitis banyak
digunakan sebagai penyakit yang masuk ke semua jenis penyakit peradangan pada hati
(liver). Banyak hal yang menyebabkan hepatitis itu dapat terjadi yang tidak hanya
dikarenakan adanya infeksi virus dari suatu sumber tertentu. Penyebab hepatitis juga
dapat berasal dari jenis obat-obatan tertentu, jenis makanan tertentu atau bahkan pada
hubungan seksual yang salah satu dari pasangan memiliki penyakit hepatitis.
Penyakit hepatitis dapat menyerang siapa saja tak pandang usia. Hepatitis jugat
dapat terjadi pada bayi, anak-anak, orang dewasa dan orang tua. Hepatitis yang juga
banyak melanda pada bayi dari usia 0-12 bulan, pada anak-anak diperkirakan terjadi
dari mulai usia 2- 15 tahun, orang dewasa 15-20 tahun dan orang tua diatas usia 40
tahun keatas.
Jenis-jenis hepatitis tergantung dari virus yang menyerang organ hati si
penderita. Selama ini hepatitis yang biasa kita kenal adalah Hepatitis A, B, C, D, E, F,
dan G. Meskipun angka ke mematian hepatitis relatif lama, pada hepatitis virus akut
bisa berakhir dengan kematian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hepatitis
Penyakit Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh
berbagai penyebab. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat merusak fungsi hati
sebagai penyaring racun yang masuk ke organ tubuh. Penyakit peradangan hati ini
jika berada pada kondisi yang akut dapat berkembang menjadi kanker hati
dan sirosis hati(penyusutan hati). Kepadatan penduduk dan kurangnya kebersihan
juga sanitasi yang baik mempermudah penyebaran penyakit ini. Selain itu sarana
penularan virus Hepatitis dapat melalui makanan atau minuman, pemakaian jarum
suntik secara bergantian, terlalu banyak mengkonsumsi alkohol dan obat, penularan
yang berasal dari ibu kepada janin yang dikandungnya, hubungan seksual, dan
tranfusi darah.
Hepatitis merupakan istilah untuk penyakit peradangan pada hati (liver).
Peradangan terjadi karena adanya toxin yang berada pada liver. Penyakit ini dapat
menyerang pada semua orang, tak terkecuali orang yang memiliki kekebalan tubuh
yang sangat baik. Hepatitis ini bisa berakibat fatal apabila tidak ditanggulangi
secara lanjut oleh si penderita. Hepatitis yang dialami penderita selama kurang dari
6 bulan disebut hepatitis akut, sedangkan hepatitis yang dialami lebih dari 6 bulan
disebut hepatitis kronis.
2. Jenis – jenis Hepatitis dan Cara Penyebarannya
a. Hepatitis A
Virus hepatitis A banyak terjadi melalui vecal oral. Hal ini terjadi
akibat buruknya tingkat kebersihan pengguna, terutama di Negaranegara berkembang sering terjadi wabah ini yang penyebarannya
melalui air dan makanan. Hepatitis ini merupakan jenis hepatitis yang
tidak terlalu berbahaya karena jarnag menimbulkan kematian pada
penderitanya.
b. Hepatitis B
Pada hepatitis ini penularannya tidak semudah pada hepatitis A
karena hepatitis jenis ini ditularkan melalui darah atau produk darah
yang sudah terinfeksi oleh penderita hepatitis B. Misal penularan
melalui jarum suntik yang digunakan bersama-sama, atau melalui
hubungan intim (heteroseksual maupun homoseksual). Hepatitis jenis
ini biasanya menahun sehingga penyakit ini termasuk hepatitis kronis.
c. Hepatitis C
Dari banyak kejadian hepatitis jenis ini 80% ditularkan akibat
transfusi darah dan bisa juga ditularkan melalui jarum suntik yang
digunakan bersama-sama. Penyakit jenis ini jarang terjadi melalui
hubungan seksual. Kebanyakan dari kejadian yang ada hepatitis jenis ini
juga tidak bisa dilihat secara kasat mata, kita tidak bisa secara langsung
penderita mengalami penyakit ini atau tidak karena tidak menampakkan
gejala-gejalanya.
d. Hepatitis D
Hepatitis ini merupakan rekan-infeksi dari virus hepatitis B,
sehingga virus pada hepatitis ini menyebabkan infeksi dari hepatitis B
lebih ganas (berat). Virus hepatitis ini biasanya dimiliki oleh para
pecandu narkoba.
e. Hepatitis E
Pada virus hepatitis ini wabahnya hamper mirip dengan hepatitis
A, biasanya juga terjadi pada Negara-negara terbelakang.
f. Hepatitis F
Beberapa ilmuwan professional percaya hepatitis jenis ini
merupakan mutasi dari virus hepatitis B. Jika hal ini terjadi maka resiko
dan cara penularannya sama dengan hepatitis B.
g. Hepatitis G
Pertama dijelaskan awal tahun 1996 Hepatitis G adalah penyebab
lain virus hepatitis potensial. Hepatitis G virus, telah diidentifikasi dan
mungkin menyebar melalui darah dan kontak seksual.
Ada keraguan tentang apakah itu menyebabkan hepatitis atau hanya
berhubungan dengan hepatitis, karena tidak muncul untuk mereplikasi
terutama di hati. Hal ini sekarang diklasifikasikan sebagai GBVC. Seringkali pasien dengan hepatitis G terinfeksi pada saat yang sama
oleh virus hepatitis B atau C, atau keduanya.
IMUNOASSAY UNTUK PENYAKIT INFEKSI HEPATITIS
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati yang memberikan
lemah badan, mual ,kencing, seperti air the disusul dengan mata dan badan menjadi
kuning. Tidak semua penyakit hepatitis mempunyai bentuk yang klasik seperti ini. Ada
hepatitis yang tidak nyata (inapparent hepatitis), ada yang tanpa ikterik,ada bentuk yang
jiank(bening)dan ada yang ganas (fulminan). Hepatitis dapat disebabkan oleh virus
(penyebab terbanyak), bakteri (salmonella typhy), obat-obatan racun(hepatotoksik)dan
alcohol.
Kini telah dikenal beberapa virus penyebab peradangan hati yaitu : virus hepatitis A
(VHA), Virus hepatitis B(VHB),virus hepatitis C(VHC,non A non B),virus hepatitis
D(VHD),Virus hepatitis E(VHE)dan virus hepatitis G(VHG).
Hepatitis virus yang banyak dikenal oleh para klinisi adalah hepatitis A,B,dan C
oleh karena itu akan dibahas lebih rinci dari aspek serologi.
1. Virus hepatitis A(VHA)
Hepatitis A merupakan penyakit hepatitis akut yang sering dijumpai
pada beberapa usia muda. Penularan penyakit ini terjadi secara oral melalui
makanan dan minuman yang tercemar(oral-faecal)
Penyakit ini umumnya member gejala klinis yang akut,dan jelas namun
hamper semuanya akan sembuh tanpa bekas.

Struktur antigen Virus Hepatitis A
Virus hepatitis A merupakan virus RNA yang tergolong dalam virus
picorna. Virus hepatitis A merupakan partikel dengan diameter 27 nm,
berbentuk okosahedral dan tidak berbungkus. RNA dari virus ini diliputi
oleh kapsid yang terdiri dari polipeptida virus : VPI sampai dengan VP4.
Dibawah mikroskop electron tampak “penuh”atau “kosong”. Lipid
bukan merupakan komponen integral dari virus Hepatitis A yang stabil
dengan pengelohan eter, asam dan panas (560C selama 30 menit).
Infektifitanya dapat dipertahankan selama bertahun-tahun pada suhu 200C.
HAV mengandung 3 polipeptida utama dengan berat molekul
34.000,25.000 dan 23.000 sama seperti yang dimiliki oleh virus Entero.

Imunopatogenesis
Infeksi dari virus Hepatitis A terjadi secara oral-faecal dengan
waktu inkubasi 2-6 minggu. Virus hepatitis A sudah dapat ditemukan dalam
tinja penderita yang terinfeksi sejak masa inkubasi, dan baru menghilang
pada minggu ketiga setelah sakit.
Dari mukosa usus virus tersebut masuk ke dalam sirkulasi darah
,namun stadium viremia ini hanya berlangsung selama kurun waktu yang
amat pendek. Selanjutnya virus tersebut akan menginfeksi sel hepar,dan
menyebabkan beberapa gejala klinis dari Hepatitis A.Hampir semua
penderita dengan Hepatitis A akan sembuh sempurna tanpa komplikasi yang
berarti.
Masuknya virus Hepatitis ini kedalam tubuh penderita akan
merangsang beberapa sel imunokompeten dari tubuh untuk membentuk
antibody.
Antibody yang pertama dibuat ,dan amat patogmonik untuk
Hepatitis A aialah lgM anti-HAV. Titer dari lgM anti-HAV akan terus
meningkat, dan mencapai puncaknya satu minggu setelah timbulnya gejala
penyakit, kemudian titer akan turun secara perlahan-lahan dan mencapai
negative setelah minggu kedelapan ,dan diganti oleh lgG anti-HAV.
LgG anti-HAV mulai timbul setelah fase akut dari Hepatitis A lewat.
Titernya umumnya meningkat dalam 3-6 bulan setelah infeksi, dan
mencapai puncaknya 1-2 bulan setelah timbulnya gejala penyakit. Antibody
ini bertahan lama sampai bertahun-tahun, bahkan sampai seumur hidup.
Dari segi diagnostic adanya lgG anti-HAV tidak memegang peranan
yang berartiuntuk menyatakan adanya penyakit yang akut, namun
mempunyai arti yang penting sebagai petunjuk timbulnya kekebalan.
2. Virus Hepatitis B
Hepatitis virus B merupakan radang hati yang disebabkan oleh infeksi
dengan virus Hepatitis B(VHB atau HBV) , yaitu suatu virus hepadna. Marka
serologic pertama ditemukan pada penduduk asli Australia oleh Blumberg dan
kawan-kawan pada tahun 1965 dan disebut sebagai Australian antigen (Au
Ag).
Pada tahun 1968, prince kemudian melaporkan adanya hepatitis B
surface antigen (HBsAg) pada penderita serum hepatitis yang akhirnya dikenal
sebagai virus hepatitis B yang identik dengan Australian antigen. Ada beberapa
macam subtype HBsAg yaitu: adw ,ayw, adr dan ayz yang amat penting untuk
epidemologi penyakit. Hepatitis B masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia.
Perubahan serologi pada VHB di mulai dengan timbulnya HBsAg / H
beAg / HBV-DNA dalam darah/serum yang sering mendahului peningkatan
aktvitas transaminase, kemudian berturut-turut disusul dengan timbulnya lgM
anti HBc dan anti HBs. Perubahan biokimiawi maupun serologic adanya infeksi
VHB, umumnya akan kembali normal dalam 6 bulan. Dikatakan kronis bila
perubahan biokimiawi dan serologic menetap >6 bulan.

Struktur Antigen Virus Hepatitis B
Virus Hepatitis B (VHB) yang dikenal sebagai partikel Dane
(diameter 42nm), termasuk dalam family Hepadana. Virus ini hanya dapat
menimbulkan infeksi pada manusia dan Champanse saja.
Dalam darah individu yang terinfeksi dengan VHB terhadap partikel
Dane dan dua buah partikel berbentuk lain, yang satu berbentuk tubular dan
yang lain berbentuk bulat dengan diameter 22nm.
Partikel Dane terdiri beberapa bagian yang amsing-masing memiliki
antigenitas tersendiri.
Bagian paling luar yang merupakan selubung dikenal
sebagai Hepatitis B surface antigen (HBaAg). Bagian sebelah dalamnya
yang merupakan inti atau core dari virus mengandung hepatitis core antigen
(HBcAg), dan Hepatitis Be antigen (HBeAg), partially double stranded
DNA, DNApolimerase (DNA-p) dan suatu aktifitas polymerase.

Imunopatogenesis
Penularan VHB dapat terjadi melalui 2 pola,yaitu pola vertical dan
pola horizontal. Pada pola vertival infeksi terjadi dari ibi hamil dengan
HBsAg positif pada anak yang dilahirkannya pada saat persalinan
(penularan perinatal).
Masuknya VHB kedalam tubuh anak biasanya terjadi melalui abrasi
kulit bayi akibat trauma kehamilan atau dapat juga melalui air ketuban yang
masuk dalam mulut anak.
Pada pola horizontal infeksi VHB dapat melalui luka dikulit atau
selaput lender, misalnya melalui suntikan, trnsfusi darah, alat operasi ,tusuk
jarum, pembuatan tattoo,tindik,luka pada selaput lender mulut, hidung,
saluran pencernaan makanan bagian bawah ,mata atau genitalia (hubungan
intim).
VHB dapat ditemukan pada beberapa cairan tubuh seperti saliva,
ASI, cairan amnion, keringat,secret vagina dan air mata.
Setelah VHB masuk ke dalam tubuh penderita yang tidak memiliki
kekebalan terhadap VHB, poly-human serum albumin receptor (PAR) yang
terdapat pada permukaan HBsAg akan mengikat poly-human serum
albumin (poly HSA) yang disebut oleh hepatosit. Dalam tahap selanjutnya
poly-HAS yang sudah diikat oleh PAR dari VHB dari suatu kutubnya akan
diikat oleh PAR yang terdapat dipermukaan hepatosit pada kutubnya yang
lain. Setelah itu VHB masuk ke dalam sitosol dari hepatosit.
Didalam sitosol dari hepatositt ,protein VHB yang diproduksi oleh
sel hepatosit yang terinfeksi akan dipecah menjadi peptide yang akan
diambil oleh reticulum endoplasma, yaitu tempat molekul MHC kelas 1
dibuat, dan mengikat serta mengangkut fragmen peptide tersebut ke
permukaan hepatosit.
Bila ada limposit T CD8 yang lewat maka kompleks antigen-MHC
kelas 1 akan dianggap oleh reseptor yang ada dipermukaan limposit CD8
dan menimbulkan signal pada sel limposit tersebut sehingga sel tersebut
menjadi aktif, dan melepaskan sitokin yang dapat menghancurkan seluruh
sel yang terinfeksi beserta isinya. Beberapa sel hepatosit yang rusak tersebut
akan melepaskan enzimnya sehingga kadar SGOT,SGPT, bilirubin dan
gamma-GT dalam serum meningkat.
Waktu inkubasi VHB terentang antara 6 minggu sampai 6 bulan.
Bila seseorang individu mengalami infeksi VHB maka ada tiga
kemungkinan utama yang dapat terjadi, yaitu:

Hepatitis akut (20% dengan gejala hepataitis akut yang nyata dan 80%
berjalan subklinis)

Hepatitis menahun

Pengidap VHB sehat
HBsAg biasanya positif selama beberapa gejala klinis dari penyakit
masih ada, dan baru menghilang beberapa minggu (1-12 minggu) kemudian
HBsAg yang menetap lebih dari 6 bulan merupakan petunjuk dari infeksi
HBV yang menahun atau penderita akan menjadi VHB (carrier) yang sehat.
Pada orang dewasa sekitar 10% akan menjadi pengidap
menahun,sebaiknya pada golongan anak,85-95% akan menjadi pengidap
menahun. Dari pengidap VHB yang menahun, 67% akan berrkembang
menjadi serosis hati,dan sebagian besar menjadi kanker hati.
3. Virus Hepatitis C(VHC)
Hepatitis C adalah hepatitis viral yang disebabkan oleh virus Hepatitis C
(vhc=hcv), dan tergolong dalam kelompok hepatitis non-A ,non-B(NANB).
Hepatitis viral inoi sering terjadi setelah transfuse darah atau pemberian
komponen darah sehingga pada masa yang lalu hepatitis C ini disebut
sebagai post transfusion NANB hepatitis.
Dibeberapa daerah didapatkan hepatitis non-A non-B yang tidak
mempunyai riwayat transfuse, dan disebut sebagai hepatitis sporadic
atauu acquired community. Dari penelitian selanjutnya ternyata 40-50% dari
penderita hepatitis ini menunjukkan antibody anti-HCV yang positif.
Pada umunya hepatitis C member gejala klinis yang relative ringan
bahkan sering tanpa gejala namun mempunyai kecenderungan untuk menjadi
menahun atau serosis hati yang lebih besar bila dibandingkan dengan hepatitis
viral yang lain.

Stuktur Antigen Virus Hepatitis C
Virus hepatitis C merupakan virus RNA dengan genom berantai
tunggal, dengan polaritas positif, diameter 30-60nm, dan panjang sekitar
10kb. VCH merupakan virus yang peka terhadap pelarut organic seeperti
kloroform, terbungkus oleh envelop lipid dan termasuk dalam family antara
flavivirus dan pestivirus. Genom VHC terdiri dari sekitar 9413 nukleotida
dan mengkode sekitar 3010 asam amino.
Menurut beberapa peneliti terdapat enam genotip strain VHC. Di
Indonesia genotip yang sering dijumpai adalah subtype 1b, dan subtype 1
baru yang tidak didapatkan di Negara lain. Genotipe VHC yang sering
dijumpai di Surabaya adalah subtype 1b, subtype 1 baru, 2a dan subtype
baru dari tipe 3.
Genom VHC terdiri dari 3 bagian utama sebagai berikut :
1. Region non-coding ,terdiri dari 340 nukleotida dan belum banyak
diketahui funggsinya,
2. Region structural, terdiri dari region nukleokapsid atau core (c), dan
region envelope(surface=s),dan
3. Region non structural (NS), terdiri dari NS 1-NS5 dan sebagian fungsi
NS 2-NS5 tiddak diketahui.

Imunopatogenesis
Masa inkubasi dari Hepatitis C berkisar antara 2-20 minggu dengan
puncaknya antara 6-12 minggu dan rerata sekitar 7-8 minggu.
Respon imun yang terjadi setel;ah masuknya VHC kedalam
hepatosit, sama dengan respons imun penyakit yang lain, yaitu respons
imun terhadap jasad renik intraseluler dalam sitosol dari sel yang terinfeksi.
Antigen dari virus yang dibuat di dalam sitosol hepatosit akan merangsang
MHC kelas 1 untuk membuat polipeptida yang mengangkut antigen tersebut
ke permukaan sel untukdiikat oleh reseptor ddari limposit T CD8 sehingga
sel ini teraktivasi.
Limposit TCD8 yang teraktivitas tersebut akan mengeluarkan
sitokin yang menghancurkan sel hepar, dan virus yang berada didepannya.
Akibatnya akan terjadi peningkatan kadar ALT dalam serum penderita yang
sering kali disertai oleh viremia. Beberapa menduga bahwa VHC dapat
merusak sel hati secara lansung (directly cytopathic) sebab ada kaitan antara
beratnya kerusakan sel hati dengan banyaknya virus.
Pola fluktuasi ALT serum pada hepatitis C khas periode peningkatan
ALT di selingi oleh periode ALT yang normal atau mendekati normal. VHC
atau beberapa bagian virus yang berada ekstraseluler dapat ditangkap oleh
beberapa reseptor pada permukaan limfosit B, dimasukan kedalam vokuol,
dan diproses, lalu dipaparkan pada permukaan limfosit B dan ditangkap
oleh reseptor limfosit T CD4 Th2. Sel CD4 Th2 yang teraktivitasi akan
mengalami transformasi blas menjadi sel plasma yang mensekresi antibody
spesifik terhadap antigen VHC. Serenkonversi sel plasma yang mensekresi
antibody spesifik terhadap antigen VHC. Serekonversi biasanya terjadi 1112 minggu setelah infeksi, behkan dengan uji anti-HCV generasi II,
antibody tersebut dapat dilacak 7-8 minggu setelah infeksi. Namun pada
beberapa kasus, antibody tersebut baru timbul setelah infeksi berjalan
setelah 6-12 bulan.
Antibody pertama yang biasa timbul adalah antibody terhadap core,
dan biasanya dapat dilacak sesaat sebelum atau bersamaan dengan
peningkatan ALT serum.
Antibody terhadap NS 3 biasanya timbul bersamaan atau sesaat
setelah antibodi terhadap protein core, namun kadang kala (anti-C33c)
dapat juga timbul sebelum anti-core, dapatdideteks.
Anti –C 100-3 (NS4) baru timbul 10-15 minggu setelah peninghktan
ALT. Hepatitis Cdikatakan menjadi menahun bila kenaikan kadar ALT
serum dan anti-HCV positif terjadi lebih dari 6 bulan atau 1 tahun’
Factor yang berperan dalam perubahan hepatitis C akut menuju
menahun yaitu tingginya kadar ALT, sifat polifaksin, usia lanjut dan
gangguan imunologis.
DAFTAR PUSTAKA
Handojo, Indo. 2004. Imunoassay Terapan Pada Beberapa Penyakit Infeksi. Surabaya:
Airlangga University Press.
Hardjoeno. 2007. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diaggnostik. Cet 5. Makassar :
Hasanuddin University Press.
http://setiah3121.wordpress.com/2013/05/15/pengertian-hepatitis-jenis-jenis-carapenyebaran-dan-cara-pencegahannya/
http://www.tipssehatku.com/2013/09/penyakit-hepatitis-dan-tips-pencegahan.html
http://ahmadihwan.blogspot.com/
Download