Prof. dr. Askaroellah Aboet, Sp.THTKL DEPT THT –KL FK USU / RS H ADAM MALIK MEDAN 2009 Serumen merupakan sekret kelenjar sebasea dan apokrin yang terdapat pada bagian tulang rawan liang telinga. Fungsi proteksi Sarana pengangkut debris epitel dan kontaminan untuk dikeluarkan dari liang telinga Sebagai pelumas mencegah kekeringan dan pembentukan fisura pada epidermis. Memiliki sifat bakterisidal di duga dari komponen asam lemak,lisozim dan immunoglobulin di dalam serumen. Sebagian orang menghasilkan serumen yang lebih banyak di banding yang lain bukan merupakan penyakit. Serumen dapat mengeras membentuk sumbat padat . Dapat pula berkonsistensi seperi mentega menyumbat Pasien akan merasa telinga tersumbat atau tertekan Bila serumen padat menjadi lembab ( misal saat mandi ) sumbat mengembang gangguan pendengaran sementara Biasanya diangkat dengan kuret dengan pengamatan langsung pengamatan dan paparan harus memadai dapat menggunakan lampu kepala dan spekulum telinga Aurikula ditarik ke belakang atas Irigasi H2O2 3 % diteteskan ke dalam liang telinga dibiarkan selama + 15 menit dihisap hati – hati agar tdk merusak membran timpani Serumen yang keras forcep aligator Jika serumen tidak melunak dengan Hidrogen Peroksida ( H2O2) dapat diberikan tetes telinga Waxsol selama 3 hari.