anaximandros - Afid Burhanuddin

advertisement
ANAXIMANDROS
Oleh: Tyas Cintiarti
Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti semesta dalam hal makna
(hakikat) dan nilai-nilainya (esensi) yang tidak cukup dijangkau hanya dengan panca indera
manusia sekalipun. Bidang filsafat sangat luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat
dijangkau oleh pikiran. Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal
mula dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan
hidupnya. Filsafat menggunakan bahan-bahan dasar deskriptif yang disajikan bidang-bidang
studi khusus dan melampaui deskripsi tersebut dengan menyelidiki atau menanyakan sifat
dasarnya, nilai-nilainya dan kemungkinannya. Tujuannya adalah pemahaman dan
kebijaksanaan. Karena itulah filsafat merupakan pendekatan yang menyeluruh terhadap
kehidupan dan dunia. Suatu bidang yang berhubungan erat dengan bidang-bidang pokok
pengalaman manusia.
Akibat dari berkembangnya kesusasteraan Yunani dan masuknya ilmu pengetahuan
serta semakin hilangnya kepercayaan akan kebenaran yang diberikan oleh pemikiran
keagamaan, peran mitologi yang sebelumnya mengikat segala aspek pemikiran kemudian
secara perlahan-lahan digantikan oleh logos (rasio/ ilmu).
Pada saat inilah, para filsofof kemudian mencoba memandang dunia dengan cara yang
lain yang belum pernah dipraktekkan sebelumnya, yaitu berpikir secara ilmiah. Dalam
mencari keterangan tentang alam semesta, mereka melepaskan diri dari hal-hal mistis yang
secara turun-temurun diwariskan oleh tradisi. Dan selanjutnya mereka mulai berpikir sendiri.
Di balik aneka kejadian yang diamati secara umum, mereka mulai mencari suatu keterangan
yang memungkinkan mereka mampu mengerti kejadian-kejadian itu. Dalam artian inilah,
mulai ada kesadaran untuk mendekati problem dan kejadian alam semesta secara logis dan
rasional.
Sebab hanya dengan cara semacam ini, terbukalah kemungkinan bagi pertanyaanpertanyaan lain dan penilaian serta kritik dalam memahami alam semesta. Semangat inilah
yang memunculkan filosof-filosof pada jaman Yunani. Filsafat dan ilmu menjadi satu.
Filsafat, terutama Filsafat Barat, muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke 7 S.M..
Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berfikir-fikir dan berdiskusi akan keadaan alam,
dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama pada
saat itu yang dianggap sebagai “tirai besi keilmuan” lagi untuk mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini.
Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah
yang berberadaban lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir. Jawabannya
sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga
secara intelektual orang lebih bebas.
Sejarah filsafat pada masa kuno di mulai dengan munculnya berbagai pemikiran yang
mendalam tentang realitas atau alam yang ada ini. Kesadaran ini memang awalnya merupakan
renungan semata dari oarang-orang yang dianggap bijak. Tetapi yang menarik bahwa
renungan tersebut pada akhirnya terumus dalam proposisi-proposisi yang sistematis dan logis.
Dari sinilah sejarah filsafat mulai muncul. Dalam catatan sejarah yang ada terutama sejarah di
barat,awal sejarah perkembangan filsafat dimulai dari milik milete,di Asia kecil,sekitar tahun
600 SM. Pada waktu itu milete merupakan kota yang penting yang mempertemukan jalu
perdagangan antara Mesir,Itali,Yunani dan Asia. Kerena merupakan kota Transit dari berbagai
Heraclitus
1
negara yang terlibat dalam perdagangan,maka tidak menutup kemungkinan terjadi pertemuan
berbagai latar belakang kebudayaan dan pemikiran. Oleh karena tidak berlebihan jika
kemudian kota milete juga dikenal sebagai pusat Intelektualitas.
BIOGRAFI TOKOH
“ANAXIMANDROS” TOKOH FILSAFAT YUNANI KUNO
Menurut Apollodorus, seorang penulis Yunani kuno, Anaximandros (610-546 SM)
telah berumur 63 tahun pada saat Olimpiade ke-58 yang dilaksanakan tahun 547/546 SM.
Karena itu, diperkirakan Anaximandros lahir sekitar tahun 610 SM. Kemudian disebutkan
pula bahwa Anaximandros meninggal tidak lama setelah Olmpiade tersebut usai, sehingga
waktu kematiannya diperkirakan pada tahun 546 SM.
Anaximandros adalah seorang filsuf dari Mazhab Miletos dan merupakan murid
dari Thales. Seperti Thales, dirinya dan Anaximenes tergolong sebagai filsuf-filsuf dari
Miletos yang menjadi perintis filsafat Barat. Anaximandros adalah filsuf pertama yang
meninggalkan bukti tulisan berbentuk prosa. Akan tetapi, dari tulisan Anaximandros hanya
satu fragmen yang masih tersimpan hingga kini.
Menurut tradisi Yunani kuno, Anaximandros memiliki jasa-jasa di dalam bidang
astronomi dan geografi. Misalnya saja, Anaximandros dikatakan sebagai orang yang pertama
kali membuat peta bumi. Usahanya dalam bidang geografi dapat dilihat ketika ia memimpin
ekspedisi dari Miletos untuk mendirikan kota perantauan baru ke Apollonia di Laut Hitam.
Selain itu, Anaximandros telah menemukan, atau mengadaptasi, suatu jam matahari sederhana
yang dinamakan gnomon. Ditambah lagi, ia mampu memprediksi kapan terjadi gempa bumi.
Kemudian ia juga menyelidiki fenomena-fenomena alam seperti gerhana, petir, dan juga
mengenai asal mula kehidupan, termasuk asal-mula manusia. Kendati ia lebih muda 15 tahun
dari Thales, namun ia meninggal dua tahun sebelum gurunya itu.
PEMIKIRAN TOKOH
To Apeiron sebagai prinsip dasar segala sesuatu
Meskipun Anaximandros merupakan murid Thales, namun ia menjadi terkenal justru
karena mengkritik pandangan gurunya mengenai air sebagai prinsip dasar (arche) segala
sesuatu. Menurutnya, bila air merupakan prinsip dasar segala sesuatu, maka seharusnya air
terdapat di dalam segala sesuatu, dan tidak ada lagi zat yang berlawanan dengannya. Namun
kenyataannya, air dan api saling berlawanan sehingga air bukanlah zat yang ada di dalam
segala sesuatu. Karena itu, Anaximandros berpendapat bahwa tidak mungkin mencari prinsip
dasar tersebut dari zat yang empiris. Prinsip dasar itu haruslah pada sesuatu yang lebih
mendalam dan tidak dapat diamati oleh panca indera. Anaximandros mengatakan bahwa
prinsip dasar segala sesuatu adalah to apeiron.
To apeiron berasal dari bahasa Yunani a = tidak dan eras = batas. Ia merupakan suatu
prinsip abstrak yang menjadi prinsip dasar segala sesuatu. Ia bersifat ilahi, abadi, tak
terubahkan, dan meliputi segala sesuatu. Dari prinsip inilah berasal segala sesuatu yang ada di
dalam jagad raya sebagai unsur-unsur yang berlawanan (yang panas dan dingin, yang kering
dan yang basah, malam dan terang). Kemudian kepada prinsip ini juga semua pada akhirnya
akan kembali.
Heraclitus
2
Pandangan tentang Alam Semesta
Peta Bumi menurut Anaximandros
Gambaran Alam Semesta menurut Anaximandros
Dengan prinsip to apeiron, Anaximandros membangun pandangannya tentang alam
semesta. Menurut Anaximandros, dari to apeiron berasal segala sesuatu yang berlawanan,
yang terus berperang satu sama lain. Yang panas membalut yang dingin sehingga yang dingin
itu terkandung di dalamnya. Dari yang dingin itu terjadilah yang cair dan beku. Yang beku
inilah yang kemudian menjadi bumi. Api yang membalut yang dingin itu kemudian terpecahpecah pula. Pecahan-pecahan tersebut berputar-putar kemudian terpisah-pisah sehingga
terciptalah matahari, bulan, dan bintang-bintang. Bumi dikatakan berbentuk silinder, yang
lebarnya tiga kali lebih besar dari tingginya. Bumi tidak jatuh karena kedudukannya berada
pada pusat jagad raya, dengan jarak yang sama dengan semua benda lain.
Mengenai bumi, Thales telah menjelaskan bahwa bumi melayang di atas lautan. Akan
tetapi, perlu dijelaskan pula mengenai asal mula lautan. Anaximandros menyatakan bahwa
bumi pada awalnya dibalut oleh udara yang basah. Karena berputar terus-menerus, maka
berangsur-angsur bumi menjadi kering Akhirnya, tinggalah udara yang basah itu sebagai laut
pada bumi.
Pandangan tentang Makhluk Hidup
Mengenai terjadinya makhluk hidup di bumi, Anaximandros berpendapat bahwa pada
awalnya bumi diliputi air semata-mata. Karena itu, makhluk hidup pertama yang ada di bumi
adalah hewan yang hidup dalam air, misalnya makhluk seperti ikan. Karena panas yang ada di
sekitar bumi, ada laut yang mengering dan menjadi daratan. Di ditulah, mulai ada makhlukmakhluk lain yang naik ke daratan dan mulai berkembang di darat. Ia berargumentasi bahwa
tidak mungkin manusia yang menjadi makhluk pertama yang hidup di darat sebab bayi
manusia memerlukan asuhan orang lain pada fase awal kehidupannya. Karena itu, pastilah
makhluk pertama yang naik ke darat adalah sejenis ikan yang beradaptasi di daratan dan
kemudian menjadi manusia.
Ia berpendapat bahwa bumi secara lepas bergantung di ruangan, ia juga berpendapat
bahwa dulunya ada satu substansi tunggal pertama dan suatu hukum alam yang berlaku di
dunia, untuk mempertahankan keseimbangan antara unsur-unsur yang berbeda. Anaximander
Heraclitus
3
mencoba menjelaskan bahwa subtansi pertama itu bersifat kekal dan ada dengan sendirinya
(mayer,1950 :19). Anaximanes mengatakan itu udara. Udara merupakan sumber segala
kehidupan, Pembicaraan filosof ini saja telah memperlihatkan bahwa didalam filsafat dapat
terdapat lebih dari satu kebenaran tentang satu persoalan. Sebabnya ialah bukti kebenaran
teori dalam filsafat terletak pada logis ataau tidaknya argumen yang digunakan, bukan terletak
pada kongkulasi. Disini sudah kelihatan bibit relativisme yang kelak dikembangkan dalam
filsafat sofisme. Pada kata”sofis" itu sendiri terkandung pengertian tipuan, hipkret dan sinis.
Menurut para filosof, meraka adalah orang yang kurang terpelajar di dalam sains
maupun di dalam filsafat. Mereka itu orang-orang yang menjual kebajikan untuk memperoleh
materi. Pemikiran sofis itu mempunyai ciri berupa pandangan yang saling bertentangan.
Dalam moral pun mereka di katakan menganut moral yang relatif, jadi buruk dan baik itu
adalah relatif. Bagi orang-orang sofis tidak ada generalisasi dengan kata lain tidak ada
kebenaran umum, semua kebenaran itu relatif. Biasanya orang-orang sofis itu disenangi oleh
para filosof. Sifat mereka itu amat ditentang oleh Socrates dan plato. Sebagian fisof
menentangorang-orang sofis karenamereka mau menerima uang dari ajaran mereka.
Kebanyakan orang-orang sofis dating dari kelas rendah di dalam masyarakat karena itu
mereka memerlukan uang. Sementara filsof mengatakan bahwa filsafat itu di senangi bukan
untuk alat mencari uang.
PENUTUP
Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti semesta dalam hal makna
(hakikat) dan nilai-nilainya (esensi) yang tidak cukup dijangkau hanya dengan panca indera
manusia sekalipun. Bidang filsafat sangat luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat
dijangkau oleh pikiran. Filsafat menggunakan bahan-bahan dasar deskriptif yang disajikan
bidang-bidang studi khusus dan melampaui deskripsi tersebut dengan menyelidiki atau
menanyakan sifat dasarnya, nilai-nilainya dan kemungkinannya
Sejarah filsafat pada masa kuno di mulai dengan munculnya berbagai pemikiran yang
mendalam tentang realitas atau alam yang ada ini. Kesadaran ini memang awalnya merupakan
renungan semata dari oarang-orang yang dianggap bijak. Tetapi yang menarik bahwa
renungan tersebut pada akhirnya terumus dalam proposisi-proposisi yang sistematis dan logis.
Dari sinilah sejarah filsafat mulai muncul.
Anaximandros adalah seorang filsuf dari Mazhab Miletos dan merupakan murid
dari Thales. Seperti Thales, dirinya dan Anaximenes tergolong sebagai filsuf-filsuf dari
Miletos yang menjadi perintis filsafat Barat. Anaximandros adalah filsuf pertama yang
meninggalkan bukti tulisan berbentuk prosa. Akan tetapi, dari tulisan Anaximandros hanya
satu fragmen yang masih tersimpan hingga kini. Anaximandros (610-546 SM) telah berumur
63 tahun pada saat Olimpiade ke-58 yang dilaksanakan tahun 547/546 SM. Karena itu,
diperkirakan Anaximandros lahir sekitar tahun 610 SM. Kemudian disebutkan pula bahwa
Anaximandros meninggal tidak lama setelah Olmpiade tersebut usai, sehingga waktu
kematiannya diperkirakan pada tahun 546 SM.
Anaximandros berpendapat bahwa tidak mungkin mencari prinsip dasar tersebut dari
zat yang empiris. Mengenai terjadinya makhluk hidup di bumi, Anaximandros berpendapat
bahwa pada awalnya bumi diliputi air semata-mata. Karena itu, makhluk hidup pertama yang
ada di bumi adalah hewan yang hidup dalam air, misalnya makhluk seperti ikan. Karena panas
yang ada di sekitar bumi, ada laut yang mengering dan menjadi daratan.
Heraclitus
4
DAFTAR PUSTAKA
http://kuliahfilsafat.blogspot.com/2009/08/filsafat-zaman-yunani-kuno.html
http://kutipanartikel.blogspot.com/2009/10/klasifikasi-filsafat_18.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Anaximandros
http://www.armhando.com/2012/02/10-tokoh-filosof-dunia-pada-zaman.html
http://gentongedukasi.blogspot.com/2012/01/tokoh-tokoh-pemikir-dalam-filsafat.html
*)
Penyusun
Nama
Mata Kuliah
Dosen
Prodi
: Tyas Cintiarti
: Filsafat Ilmu
: Afid Burhanuddin, M.Pd.
: Pendidikan Bahasa Inggris, STKIP PGRI Pacitan.
Heraclitus
5
Download