MM091351 FENOMENA TRANSPORT KREDIT: 3 SKS SEMESTER: 5 Dr. Eng. Hosta Ardhyananta, S.T., M.Sc. BAHAN AJAR ON-LINE 9 JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) SURABAYA ALIRAN MELALUI PIPA SILINDER • Aliran fluida melalui pipa sirkuler sering dijumpai pada bidang fisik, biologi dan teknik • Aliran laminer fluida dalam pipa dianalisis dengan menggunakan kesetimbangan momentum • Hal yang baru pada bahasan ini adalah penggunaan koordinat silinder yang merupakan koordinat alami untuk koordinat posisi pada pipa sirkuler • Perhatikan aliran laminar tetap fluida dengan densitas konstan dalam pipa sangat panjang dengan panjang L dan jari-jari R serta tidak ada efek ujung Keliling L • Sistem kulit silinder dengan tebal Δr dan panjang L • Kesetimbangan momentum arah z Laju momentum Laju momentum masuk silinder + keluar silinder pada r pada r + Δr Gaya gravitasi + yang bekerja pada silinder kulit Gaya tekan yang + bekerja pada annular pada sumbu z = 0 Laju momentum + masuk annular (cincin) pada sumbu z = 0 Laju momentum + keluar annular pada sumbu z = L Gaya tekan yang + bekerja pada annular pada sumbu z = L = 0 2rL rz r - 2rL rz r r + 2rrvz vz z 0 - 2rrvz vz z L + 2rrLg • • • • • + 2rrL p0 - 2rrL pL =0 Asumsi : fluida tak-mampu-tekan / incompressible Kondisi batas : vz sama pada z = 0 dan z = L Pembagi 2πL Δr dan gunakan konsep limit Menggunakan konsep turunan Menggunakan konsep integrasi d r rz dr p p 0 L L r • P merupakan efek kombinasi tekanan statik dan gaya gravitasional • Orientasi aliran / perpindahan umum P p gh • h adalah jarak ke atas (dalam hal ini arah berlawanan gravitasi) • Distribusi momentum fluks P0 PL rz r 2L • Gunakan Hukum Newton tentang viskositas dengan • koordinat silinder (r) Distribusi kecepatan vz 2 P0 PL R 2 r 1 4 L R • Distribusi kecepatan untuk laminer, aliran takmampu-tekan dalam pipa adalah parabolik • Informasi: • Kecepatan maksimum pada r = 0 P0 PL R 2 v z ,max 4 L • Kecepatan rata-rata <vz> adalah jumlah kecepatan dibagi luas bidang potong 2 R v rdrd P P R v 8L rdrd 0 z z 0 2 R 0 0 0 L 2 • Laju volume aliran Q adalah area dan kecepatan ratarata – Dikenal sebagai Hukum Hagen-Poiseuille, yang telah membuat formulasi – Memberikan hubungan antara aliran laju volume dan gaya yang menyebabkan aliran – Gaya dihubungkan dengan penurunan tekanan / pressure drop dan percepatan gravitasi P0 PL R 4 Q 8L • Gaya fluida pada permukaan basah pipa sumbu z , Fz, adalah fluks momentum diintegrasi pada luasan basah dv Fz 2RL z R 2 P0 PL dr r R R 2 P0 PL R 2 Lg • • – Gaya yang bekerja kebawah pada silinder dari fluida oleh perbedaan tekanan dan percepatan gravitasi adalah diimbangi oleh gaya viskus Fz yang cenderung menahan gerakan fluida Dapat digunakan bila nilai dari angka Reynold kurang dari sekitar 2100 yaitu aliran laminer Angka Reynold Re D vz D 2R • Ringkasan dari perkembangan hukum Hagen- Poiseuille: – Aliran laminer : Re lebih kecil dari 2100 – Densitas konstan : aliran tak-mampu-tekan – Aliran tak-bergantung waktu – Fluida Newtonian – Efek ujung diabaikan – Fluida berkelakuan kontinum / satu-kesatuan – Tidak ada slip / gelincir pada dinding Perhitungan viskositas dari data aliran kapiler • Gliserin (CH2OH.CHOH. CH2OH) pada 26.5 oC mengalir melalui pipa horisontal panjang 1 ft dan diameter dalam 0.1 in. Untuk penurunan tekanan 40 psi, laju aliran 0.00398 ft3 min-1 . Densitas gliserin pada 26.5 oC adalah 1.261 g cm-3. Cari viskositas gliserin dalam centipoises. (pengukuran aliran dalam pipa sirkuler adalah satu metode umum untuk menentukan viskositas ; alatnya dinamakan viskometer kapilari) • Solusi: … • Solusi: … • Hukum Hagen-Poiseuille • Periksa kelakuan aliran apakah laminar atau tidak Q Re pR 4 8QL Dv z 4 Q D Aliran Bingham dalam pipa sirkuler • Adanya daerah aliran sumbat • Antarmuka : udara-cair , cair-cair , cair-padat • Luas x momentum fluks • Data : viskositas dan densiti ALIRAN MELALUI ANNULUS • Kasus lain untuk aliran kental dalam koordinat silinder dengan kondisi batas berbeda • Fluida incompressible mengalir steady state dalam daerah annulus antara silinder sirkuler dua sumbu yang sama dengan radius kR dan R • Cara analisis / menguraikan / menjelaskan • Menyusun kesetimbangan momentum pada kulit silinder tipis • Perbedaan dengan kasus aliran sebelumnya adalah pada P • P berbeda, tekanan dan gaya gravitasi bekerja pada arah yang berbeda P p gz • Momentum fluks rz p p 0 L 2L C1 r r • Konstanta C1 tidak dapat ditentukan langsung karena tidak ada informasi mengenai momentum fluks • Pernyataan : maksimum pada kurva kecepatan (belum diketahui) pada jarak r = λR ketika momentum fluks nol • Syarat batas 1 : r = kR , vz = 0 • Syarat batas 2 : r = R , vz = 0 • Distribusi momentum fluks dan kecepatan • Momentum fluks p p 2L rz 0 L C1 r r • Pada kasus ini C1 tidak dapat langsung ditentukan. Terdapat posisi tertentu, r = R, sehingga momentum fluksnya nol • maka ( p0 pL )(R)2 C1 2L • Masukkan C1 serta substitusi dengan Hukum Newton tentang viskositas • Distribusi momentum fluks dan kecepatan ( p0 pL ) R r 1 2 rz R 2 ln 1 2L R r ( p0 pL ) R 2 r 2 1 2 1 vz R ln 1 4 L r ln R • Informasi aliran • Kecepatan maksimum , v max • Kecepatan rata-rata , <v> • Aliran laju volume aliran , Q • Gaya fluida pada permukaan padatan , F • Valid untuk aliran laminer • Transisi / perpindahan laminer-turbulen ketika Re = 2000 • Sebelum transisi aliran laminer, gerakan sinus muncul Re 2 R(1 k )vz laminer turbulen • LATIHAN: Tuliskan dengan lengkap model matematika aliran fluida pada pipa