I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakan merupakan bagian

advertisement
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pakan
merupakan bagian terpenting dalam kegiatan budidaya karena
menentukan pertumbuhan dan perkembangan organisme yang dibudidayakan. Hal
ini terkait dengan kandungan nutrisi pada pakan yaitu makronutrien seperti
protein, lemak, karbohidrat, serta mikronutrien lainnya. Protein harus tersedia
dalam jumlah yang cukup karena protein memegang peranan yang sangat penting.
Menurut Halver (1989), hampir 65-75% bobot kering tubuh ikan adalah protein
dan ikan menggunakan protein secara efisien sebagai sumber energi (Lovell,
1989). Protein adalah nutrien yang sangat dibutuhkan untuk perbaikan jaringan
tubuh yang rusak, pemeliharan protein tubuh, penambahan protein tubuh, serta
materi untuk pembentukan enzim dan beberapa jenis hormon (NRC, 1983).
Bahan baku pakan ikan dapat berasal dari tumbuhan maupun hewan. Selama
ini, sumber hewani utama yang digunakan sebagai bahan baku pakan adalah
tepung ikan. Sedangkan untuk sumber nabati adalah tepung bungkil kedelai,
tepung jagung, dan tepung pollard. Beberapa tahun terakhir ini telah ditemukan
dan diteliti pula bahan potensial lain yang berasal dari ganggang seperti
Spirulina sp.
Spirulina sp. adalah ganggang hijau-biru yang seringkali ditemukan pada air
payau yang bersifat alkalis. Ganggang ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup
tinggi (Angka dan Suhartono, 2000) dengan potensi kandungan protein dan
vitaminnya sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein sel tunggal
(PST) (Susanna et al., 2007). Protein dari S. platensis kering dapat mencapai lebih
dari 60%, kandungan vitaminnya tinggi terutama vitamin B12, serta mengandung
asam amino yang cukup lengkap. Alga ini juga kaya akan gamma-linolenic acid
(GLA), dan juga menyediakan alpha-linolenic acid (ALA), linolenic acid (LA),
stearidonic acid (SDA), eicosapentaeonic (EPA), docosahexaenoic acid (DHA),
and arachidonic acid (AA). Vitamin yang terkandung didalamnya adalah vitamin
B1, B2, B3, B6, B9, B12, Vitamin C, Vitamin D dan Vitamin E. Selain hal-hal
tersebut ganggang ini juga mengandung potasium, kalsium, krom, tembaga, besi,
magnesium, mangan, fosfor, selenium, sodium, dan seng. Sebuah studi
menyebutkan bahwa S. platensis memungkinkan membantu sistem imun dalam
melawan infeksi (Susanna et al., 2007). Weil (2000) dalam Arlyza (2003) juga
menyebutkan bahwa S. platensis mengandung pigmen fikosianin (20% dari bobot
kering) yang berguna dalam perawatan kanker, mengandung nilai gizi yang tinggi,
dan meningkatkan aksi kekebalan tubuh dari penyakit tertentu.
Berdasarkan kandungan nutrisinya tersebut, S. platensis dapat digunakan
sebagai suplemen atau bahan pelengkap sumber protein pada pakan (Habib et al.,
2008). Permasalahannya adalah harga S. platensis yang relatif mahal bahkan lebih
mahal dari tepung ikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui dosis minimum yang tepat dalam pemakaian S. platensis. Selain itu,
perlu diketahui juga pengaruh suplementasi S. platensis pada pakan dengan kadar
protein yang berbeda terhadap kinerja pertumbuhan ikan. Dengan suplementasi
spirulina, kinerja pertumbuhan ikan yang diberi pakan berprotein rendah
diharapkan mampu menyamai kinerja pertumbuhan ikan yang diberi pakan
dengan kadar protein yang tinggi.
Ikan yang diujicobakan pada penelitian ini adalah ikan nila Oreochromis
niloticus yang merupakan salah satu ikan komoditas ekonomi penting. Total
produksi budidaya ikan ini semakin meningkat dari tahun ke tahun, yaitu tahun
2008 sebesar 291.037 ton dan mencapai 378.300 ton pada tahun 2009 dengan
kenaikan rata-rata sebesar 29,98% (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2009).
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh suplementasi S. platensis
dengan dosis 0%, 3%, 6% sebagai bahan baku pada pakan dengan kadar protein
25% dan 28% terhadap kinerja pertumbuhan ikan nila.
2
Download