Jika Tidak Ada Alumni IPB di Bank, Makin Kecil Pembiayaan di Bidang Pertanian http://news.ipb.ac.id Diposting oleh admin pada tanggal 10 September 2013 Dari 25 Triliun rupiah dana pembiayaan yang dicairkan oleh Bank Syariah Mandiri (BSM), porsi untuk pembiayaan pertanian hanya sebesar 6,83% atau Rp 1.772 Trilyun. Kalau tidak ada alumni IPB di bank, maka dapat dipastikan porsi pembiayaan yang diberikan oleh bank akan semakin kecil lagi. Hal ini disampaikan oleh Hana Wijaya, Direktur BSM yang juga alumni Agribisnis IPB saat menjadi narasumber Seminar Peran Koperasi dan Ekonomi Syariah dalam Pengembangan Bisnis Pertanian yang digelar dalam rangkaian IPB Agrifuture Expo dalam rangka Dies Natalis IPB ke-50. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama IPB dengan Bank BRI. “Perbankan sulit membiayai pertanian, salah satunya karena kelemahan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) atau petani kita dimana tidak adanya catatan produksi dan pemasarannya. Hal ini menyusahkan pihak bank untuk menjangaku petani kecil, “ tandas Hana. “Banyak pelaku usaha pertanian di segmen mikro, kecil dan menengah tidak feasible atau telah feasible namun tidak bankable, feasible secara cash flow bisa membayar, pengalaman usaha masih terbatas sehingga akses pembiayaan yang sangat terbatas, ketiadaan jaminan, keterbatasan modal sendiri,” ujarnya. Menurutnya solusi bagi UMKM yang belum bankable adalah dengan mengakses pembiayaan program pemerintah yang difasilitasi bank, bank bekerja sama dengan pemerintah/lembaga untuk program penjaminan cash collateral, optimalisasi dana PKBL hasil kerjasama dengan bank dengan instansi BUMN, perluasan pembiayaan syariah melalui linkage program dengan Lembaga Keuangan Mikro. Dalam kesempatan yang sama, hadir Adiwarman Karim, pemimpin Karim Business Consulting dan Aris Mufti, Ketua Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang juga Alumni Agribisnis IPB angkatan 19. Kalau dijumlahkan on farm dan off farm, pembiayaan yang diberikan Bank BNI Syariah untuk pertanian mungkin 45%. Tapi kontribusi di sektor on farm-n kecil dibandingkan dengan off farm. Sebagai contoh, kami memang belum bergerak di pabrik minyak goreng tapi di pabrik CPO,” ujar laki-laki yang pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Bank Muamalat Indonesia ini. Ia pun berbagi tips agar pebisnis bisa mendapatkan pembiayaan dari bank, “Banker mau berhubungan bisnis dengan nasabah yang jujur, cerdas dan suka menyebarkan barakah. Kalau dia tidak disukai oleh lingkungannya maka tidak akan dibiayai oleh Bank,” ujarnya.(zul)