70 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia dan Perkembangannya Sejak terjadinya Revolusi Inggris membuat manajemen sumber daya manusia semakin berkembang. Karena dampak yang dihasilkan membuat suatu kemajuan bagi negara – negara lain dan hal tersebut merupakan manifestasi bagi perusahaan- perusahaan besar yang bergerak dalam bidang ekonomi, industri, perdagangan, pertambangan, pertanian, dan lain-lain. Akibatnya semakin berkembangnya manajemen umum terutama yaitu manajemen sumber daya manusia. Berawal dari revolusi industri tersebut maka sumber daya manusia sudah dikenal lama dan sudah banyak pula yang mengembangkannya menjadi suatu bidang pengajaran atau pendidikan . Selain itu juga para ahli mengembangkan untuk dapat dipahami oleh seluruh penduduk dunia. Yang menjelaskan seperti apa manajemen sumber daya manusia tersebut dan hal-hal apa saja yang dapat mendukung keberadaan sumber daya manusia baik didalam maupun diluar lingkungan perekonomian ataupun perusahaan. Dengan adanya perkembangan tersebut maka arah dan tujuan yang akan dicapai dapat ditentukan atau direncanakan secara baik dan matang oleh setiap organisasi. Pengembangan manajemen merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi kerja suatu organisasi. Pada saat sekarang maupun masa yang akan datang, dengan memberikan pengetahuan dapat merubah sikap dan mengupayakan 70 peningkatan keterampilan. Program pengembangan manajemen merupakan proses yang meliputi beberapa hal diantaranya penyusunan pnyusunan proyeksi atau cara kerja perusahaan yang menyangkut perluasan dan penyusutan perusahaan. Selanjutnya dokumen kemampuan manajemen dimana hal tersebut untuk menentukan bakat pimpinan dalam mengolah perusahaan. Seperti beberapa pelopor manajemen sumber daya manusia dengan hasil karyanya dan beberapa pendapat tentang manajemen sumber daya manusia yaitu : 1.Frederick Winslow Tailor 1856-1915 ( 2001 : 187 ) sarjana Tehnik di Amerika. karyanya : “ scientific managemen “. ( effesiensi dan produktivitas para buruh ) Melalui: - Seleksi sumber daya manusia - Mencari metode kerja - Merancang sarjana kerja - Melatih karyawan - Memberikan motivasi karyawan Penelitiannya dikenal dengan : “ time and motion study. “ Dimana pemborosan banyak terjadi, karena pekerja banyak membuang waktu akibat gerakannya yang tidak effesien. 2.Elton Mayo 1880-1949 ( 2001 : 12 ) Ahli Psikologi Penelitiannya dikenal dengan : “ Human Relation.” Menghasilkan hal-hal sebagai berikut : 70 - Perhatian pimpinan terhadap para karyawan akan dapat meningkatkan produktifitas kerja karyawan tersebut. - Perilaku seorang karyawan terikat pada norma-norma kelompok kerja sehingga tercapai effesiensi organisasi. 3.Mary Parker follet 1868-1933 (2001:28 ) Mengemukakan bahwa semua permasalahan manajemen merupakan : “ Masalah hubungan antar manusia dan pada dasarnya manusia itu adalah konstruktif dan kooperatif.” Dalam manajemen sumber daya manusia yang dikelola adalah unsure “ manusia “ maka manajemen sumber daya manusia disebut juga manajemen personalia, manajemen tenaga kerja, manajemen kepegawaian dan lain sebagainya. Pendapat para ahli mengenai manajemen, manajemen personalia dan manajemen sumber daya manusia itu seperti apa diantaranya adalah: Menurut George R. Terry (2001 : 3 ) “ Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.” Menurut Edwin B. Flippo ( 2002 : 5 ) “ Manajemen personalia adalah perencanaan pengorganisasian, pengarahan dan pengembangan, pengawasan kegiatan-kegiatan pemberian kompensasi, pengadaan pngintegrasian 70 pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu organisasi dan masyarakat.” Menurut T. Hani Handoko ( 2001 :3 ) “ Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan individu maupun organisasi.” Menurut Malayu SP.Hasibuan ( 2002 : 5 ) “ Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efesien membentuk terwujudnya tujuan perusahaan individu karyawan dan masyarakat. “ Dari pendapat para ahli tersebut dapat ditarikkesimpulan bahwa dalam manajemen sumber daya manusia, tenaga untuk mencapai tujuan diperoleh dari manusia atau tenaga karja. Karena tenaga kerjalah yang dapat mengelola sumber daya yang lain. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan tenaga kerja agar dapat menjalankan tugas dengan baik, perhatian yang diberikan dapat berupa perlindungan tenaga kerja dari kesehatan dan keselamatan dalam bekerja. Dengan perhatian yang penuh kepada para tenaga kerja, perusahaan akan mendapat hasil yang baik pula dari tenaga kerjanya. Pekerjaan yang ndiperoleh menjadi lebih meningkat dan aktivitas berjalan dengan lancar sesuai harapan 70 perusahaan. Kelancaran aktivitas dalam bekerja dapat membuat apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat dicapai dengan mudah. Dalam peningkatan efektivitas tenaga kerja, seorang manajer personalia peranannya sangat diperlukan baik itu dalam pendayagunaan maupun pelatihan. Hingga tenaga kerja yang diperoleh adalah tenaga kerja yang diperoleh adalah tenaga kerja yang proposional dan organisasi atau perusahaan akan memiliki satuan kerja yang efektif, sesuai arah tujuan sehingga tidak keluar dari jalur yang telah direncanakan perusahaan. B. Pengertian Budaya Kerja Sebenarnya budaya kerja sudah lama dikenal oleh umat manusia, namun belum disadari bahwa suatu keberhasilan kerja itu berakar pada nilai – nilai yang dimiliki dan perilaku yang menjadi kebiasaan. Nilai-nilai tersebut bermula dari adat kebiasaan, agama, norma dan kaidah yang menjadi keyakianan. Dan kemudian menjadi kebiasaan yang dinamakan dengan sebutan budaya, bila mengingat hal tersebut maka dapat dikaitkan dengan mutu atau kualitas kerja yang kemudian dipadukan sehingga menjadi Budaya kerja. Hasil dari perpaduan tersebut maka diperoleh pengertian bahwa “ Budaya Kerja adalah suatu falsapah yang didasari oleh pandangan hidup sebagai nilainilai yang menjadi sifat kebiasaan dan kekuatan, pendorong , membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau organisasi yang kemudian tercermin dari sikap menjadi prilaku,cita-cita, pendapat dan tindakan yang terwujud sebagai “ kerja “ atau “ bekerja “. ( DR. Triguno. Dipl. EC, LLM. Et al. 2003 ) 70 Unsur-unsur yang membentuk budaya kerja : 1. Lingkunga usaha Dimana perusahaan beroperasi, perusuhaan harus dapat menyesuaikan dengan kondisi sekitar lingkungan dan jenis usaha apa yang akan dijalankan sehingga dapat berjalan dengan lancer. 2. Nilai-nilai Merupakan konsep dasar dan kepercayaan dalam organisasi, prinsip yang menyatakan akan mencapai suatu tujuan dan hal tersebut harus diterapkan pada setiap karyawan . 3. Teladan Orang yang menjadi contoh bagi karyawan yang lain dalam hal yang positip untuk kemajuan perusahaan , karena hal tersebut merupakan suatu budaya kerja dalam setiap organisaai. 4. Tata tertib dalam organisasi Suatu peraturan yang harus dijalankan oleh setiap karyawan dalam menjalankan tugasnya sehari-hari dan bila ada penyimpangan yang dilakukan akan diberikan teguran atau peringatan . Sehingga karyawan Merupakan faktor penting dapat dengan nyaman dalam bekerja dan hal tersebut berkaitkan dengan organisasi. 5. Jaringan informasi budaya Merupakan faktor penting dalam menciptakan kerja sama dalam 70 Oleh karena itu budaya kerja diupayakan dapat merubah budaya komunikasi tradisional menjadi prilaku manajemen modern, sehingga tertanam kepercayaan dan semangat kerja yang tinggi serta disiplin. Sebab tujuan dari budaya kerja adalah untuk membangun sumber daya manusia seutuhnya, agar setiap orang sadar bahwa mereka berada suatu hubungan sifat peran sebagai pelanggan dalam komunikasi dengan orang lain secara efektif dan efisien. Sedangkan menurut Budi Paramita “ Masalah Keserasian Budaya dan Manajemen di Indonesia”, Dalam majalah Manajemen dan Usahawan Indonesia edisi November-Desember 1986 mendefinisikan Budaya Kerja sebagai berikut, “ Budaya kerja adalah sebagai sekelompok pikiran dasar atau program mental yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efesiensi kerja dan kerja sama manusia yang dimiliki oleh suatu golongan masyarakat.” Menurut Budi Paramita selanjutnya , Budaya Kerja dibagi menjadi 2 yaitu : a. Sikap terhadap pekerjaan, yakni kesukaan akan kerja dibandingkan dengan kegiatan lain seperti bersantai, atau semata-mata memperoleh kepuasan dari kesibukan pekerjaannya sendiri, atau merasa terpaksa melakukan sesuatu hanya untuk kelangsungan hidupnya. b. Perilaku pada waktu bekerja seperti rajin, berdedikasi, bertanggung jawab, berhati-hati, teliti, cermat, kemauan yang kuat untuk mempelajari tugas dan kewajibannya, suka membantu sesame karyawan, atau sebaliknya. 70 C. Pengertian Kinerja Karyawan Menurut Victor Vroom Kinerja Karyawan adalah sebagai fungsi dari interaksi antara kemampuan dan motivasi. Victor Vroom menyatakan bahwa teori Harapan adalah kuatnya kecenderungan untuk bertindak dalam suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan suatu pegharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran bagi individu. Dalam istilah praktis teori harapan mengatakan bahwa seseorang dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia menyakini upaya akan menghantar ke suatu penilaian kinerja karyawan yang baik. Satuan penlaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran itu akan memutuskan tujuan-tujuan pribadi. Oleh karena itu teori harapan memfokuskan pada tiga hubungan yaitu : 1. Hubungan Upaya dengan kinerja karyawan Kemungkinan yang dipersepsikan oleh individu yang mengeluarkan sejumlah upaya akan mendorong kinerja karyawan. 2. Hubungan Kinerja Karyawan dengan Ganjaran Derajat sejauh mana invidu itu menyakini bahwa kinerja karyawan pada tertentu akan mendorong tercapainya suatu yang diinginkan. 3. Hubungan ganjaran dengan Tujuan Prabadi Derajat sejauh mana ganjaran-ganjaran organisasional memenuhi tujuantujuan pribadi dan daya tarik ganjaran pontensial tersebut untuk individu. Dari titik tekan tersebut jelaslah bahwa kunci teori harapan adalah pemahaman dari tujuan-tujuan seorang individu dan tuntutan antara upaya dengan kinerja, 70 antara kinerja dengan ganjaran, dan akhirnya ganjaran dipuaskan oleh tujuan individual, sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai dengan maksimal. Sedangkan menurut Prof. Dr. Taliziduhu Ndraha Kinerja karyawan ialah dari sikap seseorang terhadap pekerjaan, lahir perilaku disaat bekerja. Orang yang bekerja antusias bekerja dengan penuh semangat. Dari sikap bersemangat, muncul perilaku seperti rajin, tidak cepat lelah, tanggung jawab, sungguh-sungguh, ramah, tabah, disiplin, teliti, sopan santun, jujur, dapat bekerja sama, dll. Tercapainya tujuan perusahaan hanya dimungkinkan karena upaya para pelaku yang terdapat pada perusahaan tersebut. Dalam hal ini sebenarnya terdapat hubungan yang erat antara kinerja perorangan dengan kinerja perusahaan yang dimaksudkan dengan hal ini adalah bila kinerja karyawan didalam suatu perusahaan akan mempengaruhi kinerja perusahaan, bahkan sebalaiknya bila kinerja karyawan buruk maka akan mengakibatkan kinerja perusahaan pun akan menurun. Oleh Karen itu untuk menempatkan salah seorang karyawan harus dilakukan seleksi lebih lanjut seperti calon-calon karyawan yang memiliki keahlian yang tinggi dan rasa tanggung jawab yang tinggi pula, sehingga perusahaan dapat berkembang. Arti dari kinerja adalah hasil kerja yang didapat atau dicapai oleh individu atau kelompok dalam suatu organisasi. Sesuai dengan kedudukan dan jenis pekerjaan masing-masing dalam upya pencapaian tujuan organisasi secara baik dan benar. Tidak melanggar etika yang ada, serta hukum yang berlaku dinegara, sebab dinegara kita memiliki hukum yang harus dipatuhi oleh para pengusaha dan perusahaan. 70 Untuk melakukan penilaian kinerja karyawan harus diketahui tujuan dari perusahaan dan apakah yang dituju oleh perusahaan dapat dicapai dimana pencapaian yang diperoleh perusahaan adalah hasil dari aktivitas karyawan yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Adapun penilaian kinerja yang dilakukan memiliki kegunaan : a. Kegunaan bagi karyawan : agar dapat memperbaiki hasil yang diperoleh sebelumnya agar lebih baik lagi. b. Kegunaan bagi perusahaan : dengan adanya penilaian kinerja karyawan memberikan faedah bagi perusahaan, karena dengan cara ini dapat diwujudkan tujuan tujuan yabng akan dicapai karena menempatkan orang yang tepatpada jabatan Sedangkan factor-faktor dalam penilaian kinerja itu sendiri yaitu : 1) Kecakapan dan kesungguhan dalam bekerja. 2) Tanggung jawab terhadap pekerjaannya, seperti : pelaksanaan tugas, dedikasi. 3) Ketaatan meliputi : disiplin, sopan santun dan ketentuan jam kerja. 4) Kejujuran meliputi : Keiklasan menjalankan tugas penggunaan wewenang. 5) Kerja sama meliputi :penyesuaian pendapat penghargaan masukan oarng lain. D. Hubungan Antara Budaya Kerja Dengan Kinerja Karyawan Dilihat dari arti budaya kerja itu sendiri adalah sikap seseorang terhadap pekerjaannya dan perilaku yang dilakukan pada waktu bekerja. Serta tanggung 70 jawab yang diberikan terhadap apa saja yang telah dikerjakannya berdasarkan nilai-nilai atau etos kerja sama dalam perusahaan, yang mememiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan hasil perolehan atau kinerja dalam melaksanakan tugas. Bila dalam sutu perusahaan tidak terdapat budaya kerja maka tidak akan dapat diketahui hal-hal yang dapat dipengaruhi dan yang mempengaruhi karyawan dalam tugasnya. Sebab pengaruh dari budaya kerja sangat kuat, sehingga dapat mempengaruhi warna budaya seperti sikap dan perilaku karyawan dalam bekerja. E. Kerangka pemikiran Kesuksesan perusahaan sangat bergantung kepada sumber daya yang ada, terutama sumber daya manusianya yaitu pegawai atau karyawan yang menjalankan aktivitas kerjanya. Walaupun perusahaan sudah menerapkan teknologi modern demi kelancaran dan upaya meningkatkan kemajuan perusahaan. Namun dengan penerapan teknologi yang modern untuk pelaksanaannya masih memerlukan tenaga manusia atau keahlian manusia untuk pengoperasiannya. Oleh karena itu sumber daya manusia sangat menjadi peranan penting bagi setiap perusahaan. Sehingga apa yang telah dihasilkan karyawan dalam suatu perusahaan apa itu baik atau buruk segala sesuatu yang dicapai tergantung dari kemampuan manajemen dan sumber daya manusianya. Dalam hal ini peranan seorang pemimpin sangat berpengaruh terhadap situasi dan kondisi dalam menjalankan aktivitas kerja. 70 Budaya kerja mempunyai arti yang sangat dalam karena akan merubah sikap dan perilaku sumber daya manusia untuk mencapai hasil kerja yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Sehingga dapat membuka seluruh jaringan informasi dan komunikasi, keterbukaan, kekeluargaan, kegotong royongan, kebersamaan, menemukan kesalahan yang sering terjadi maupun yang akan terjadi. Dan dengan cepat pula memperbaiki atau mengatasi kesalahan-kesalahan yang terjadi, serta dapat menyesuaikan diri dengan kondisi atau pengaruh dari luar perusahaan. Program budaya kerja yang diterapkan akan menjadi kenyataan melalui proses panjang karena perubahan nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru akan memakan waktu untuk menjadi kebiasaan dan tidak henti-hentinya terus melakukan penyempurnaan dan perbaikan. Sehingga dapat merubah warna budaya kerja,sedang arti dari warna budaya kerja adalah produktivitas yang berupa perilaku kerja yang dapat diukur antara lain : kerja keras, ulet, disiplin, produktif, tanggung jawab, motivasi, manfaat, kreatif, dinamik, konsekuen, kosisten, responsive, mandiri, makin lebih baik lagi. 70 Kerangka Pemikiran Budaya Kerja Karyawan - Gaya Kepemimpinan Kompensasi atau penghargaan Hukuman atau Punishment Sikap karyawan terhadap pekerjaan Perilaku karyawan pada saat bekerja Kepuasan kerja Lingkungan kerja Interaksi antar karyawan Komunikasi Perbedaan Kepercayaan/Agama Kinerja Karyawan - Keahlian Kecepatan dalam bekerja Disiplin Pendidikan Kerajinan Pengalaman Ketelitian Kreatifitas Pemahaman atau daya tangkap Wawasan yang luas