Kejadian Luar Biasa File

advertisement
KEJADIAN LUAR BIASA
Putri Ayu Utami S. Kep, Ns.
Pengertian
• Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau
meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian
yang bermakna secara epidemiologis pada suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu dan merupakan
keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah
menurut Departemen Kesehatan RI (2004).
Ruang Lingkup
• Ruang lingkup KLB tidak hanya sebatas pada penyakit
infeksi menular saja, ada tiga kategori penyakit yang
masuk dalam KLB, yaitu:
1. Penyakit menular :misalnya Flu Burung (Avian
Influenza)
2. Penyakit tidak menular :misalnya gizi buruk,
keracunan makanan, keracunan pestisida
3. Bencana alam disertai dengan wabah penyakit :
misalnya bencana alam banjir yang menimbulkan
penyakit Leptospirosis (penyakit kencing tikus)
Kriteria KLB
• Kriteria tentang KLB ini mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/
91, tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian
Luar Biasa.
1. Muncul suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau
tidak dikenal.
2. Peningkatan kejadian penyakit/ kematian terus menerus selama 3
kurun waktu berturut – turut (jam, hari, minggu)menurut jenis
penyakitnya.
3. Peningkatan kejadian penyakit/ kematian 2 kali lipat atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya.
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2
kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata – rata
perbulan dalam tahun sebelumnya.
Istilah dalam KLB
1. OUTBREAK adalah peningkatan insidensi kasus yang
melebihi ekspektasi normal secara mendadak pada
suatu komunitas, di suatu tempat terbatas, misalnya
desa, kecamatan, kota, atau institusi yang tertutup
(misalnya sekolah, tempat kerja, atau pesantren)
pada suatu periode waktu tertentu
2. EPIDEMI adalah Keadaan dimana suatu masalah
kesehatan (umumnya penyakit) yang ditemukan pada
suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat
frekuensinya meningkat.
3. PANDEMI adalah Keadaan dimana suatu masalah
kesehatan (umumnya penyakit), frekuensinya dalam
waktu singkat meningkat tinggi dan penyebarannya
telah mencakup wilayah yang luas.
4. ENDEMI adalah Keadaan dimana suatu masalah
kesehatan (umumnya penyakit), frekuensinya pada
wilayah tertentu menetap dalam waktu lama
berkenaan dengan adanya penyakit yang secara
normal biasa timbul dalam suatu wilayah tertentu.
Pengertian Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis serta memerlukan
bantuan luar dalam penanganannya.
Jenis-Jenis Bencana Alam
• Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
• Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain
berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan
wabah penyakit.
• Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh
manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau
antarkomunitas masyarakat, dan teror.
Penanggulangan
Pra - Bencana
Pengkajian darurat
Perencanaan
Perencanaan operasi
Tanggap darurat
Peringatan dini
Kesiapan
Pengurangan
Pencegahan
Pencegahan dan
Pengurangan
Pembangunan Kembali
Pasca - Bencana
Upaya Penanggulangan Bencana
1. Mitigasi Bencana
Mitigasi bencana mencakup baik perencanaan
dan pelaksanaan tindakan-tindakan untuk
mengurangi resiko-resiko dampak dari suatu
bencana yang dilakukan sebelum bencana itu
terjadi, termasuk kesiapan dan tindakantindakan pengurangan resiko jangka panjang.
• Jenis-jenis mitigasi
1. Mitigasi struktural  upaya untuk mengurangi
kerentanan (vulnerability) terhadap bencana
dengan cara rekayasa teknis bangunan tahan
bencana
2. Mitigasi non struktural  upaya mengurangi
dampak bencana selain dari upaya tersebut di
atas.
• Tiga unsur utama mitigasi, yaitu:
1. Penilaian bahaya
2. Peringatan
3. Persiapan
• Penilaian Bahaya
Diperlukan untuk mengidentifikasi populasi dan aset yang
terancam serta tingkat ancaman. Penilaian ini memerlukan
pengetahuan tentang karakteristik sumber bencana,
probabilitas bencana, serta data kejadian di masa lalu
sehingga menghasilkan peta potensi bencana
• Peringatan
diperlukan untuk memberi peringatan kepada masyarakat
tentang bencana yang akan mengancam
• Persiapan
Membutuhkan pengetahuan
tentang
daerah
yang
kemungkinan terkena bencana dan pengetahuan tentang
sistem peringatan untuk mengetahui kapan harus melakukan
evakuasi dan kapan kembali ketika situasi aman.
• Kesiapsiagaan :
1. Mencakup penyusunan rencana pengembangan
sistem peringatan, pemeliharaan persediaan dan
pelatihan personil.
2. Mungkin juga merangkul langkah-langkah
pencarian dan penyelamatan serta rencana
evakuasi untuk daerah yang mungkin
menghadapi risiko dari bencana berulang.
3. Langkah-langkah kesiapan tersebut dilakukan
sebelum peristiwa bencana terjadi dan ditujukan
untuk meminimalkan korban jiwa, gangguan
layanan, dan kerusakan saat bencana terjadi.
2. Saat Bencana (Tanggap darurat)
Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera pada saat kejadian bencana yang
bertujuan untuk menangani dampak buruk yang
ditimbulkan. Meliputi kegiatan :
1) Penyelamatan dan evakuasi korban maupun
harta benda
2) Pemenuhan kebutuhan dasar
3) Perlindungan
4) Pengurusan pengungsi
5) Penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan
sarana.
3. Pasca Bencana (Recovery)
a. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan
semua aspek pelayanan publik atau masyarakat
sampai tingkat yang memadai pada wilayah
pascabencana dengan sasaran utama untuk
normalisasi atau berjalannya secara wajar semua
aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat
pada wilayah pascabencana.
b. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua
prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah
pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan
maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh
dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial
dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan
bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala
aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah
pascabencana.
Masalah Yang Dihadapi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ketenagaan
Pengetahuan
Dana
SOP
Sarana
Data
Dampak
• Peningkatan angka kesakitan dan angka kematian yang
besar
• Pariwisatan menurun
• Ekonomi menurun
• Sosial menurun
• Reaksi sosial
1.
2.
3.
4.
•
•
•
•
Umumnya terjadi spotanitas
Menyebarnya desas desus
Enggan mengungsi
Konflik peran pada petugas setempat
Penyakit menular
Perpindahan penduduk
Makanan dan gizi
Persediaan air dan sanitasi
Sistem Penanggulangan
• Upaya penanggulangan KLB
1. Penyelidikan epidemilogis.
2. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan
isolasi penderita termasuk tindakan
karantina.
3. Pencegahan dan pengendalian.
4. Pemusnahan penyebab penyakit.
5. Penanganan jenazah akibat wabah.
6. Penyuluhan kepada masyarakat.
7. Upaya penanggulangan lainnya.
• Tim penanggulangan KLB
1. Terdiri dari multi disiplin atau multi lintas
sektor, bekerjasama dalam
penanggulangan KLB.
2. Salah satu anggota tim kesehatan adalah
perawat (sebagai anggota masyarakat
maupun sebagai petugas disarana
kesehatan).
3. Perawat dapat terlibat langsung di
Puskesmas atau Rumah sakit.
Kelompok-Kelompok Siaga Bencana
1. Kelompok peringatan dini
 Berperan sebagai penyebar informasi
 Pengetahuan yang diperlukan:
a. Pengetahuan dasar bencana (Jenis, penyebab,
dan tanda-tanda)
b. Tanda-tanda peringatan bencana
c. Sistem operasional penanggulangan bencana
d. Keterampilan: komunikatif
2. Kelompok pertolongan pertama/ kelompok
penyelamatan/ evakuasi:
 Sebelum bencana:
a. Mengetahui tempat evakuasi dan posko bencana
b. Mengetahui tekhnik evakuasi sederhana sesuai
dengan kemampuan
c. Melakukan latihan dan stimulasi evakuasi.
3. Kelompok logistik
 Peran: Membantu korban bencana
 Pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan
yaitu dalam hal membuat tenda dan tandu
darurat
 Kegiatan sebelum bencana:
a. Mengumpulkan dan menyimpan bahan makanan
b. Membantu kelompok masyarakat sekitar
menyiapkan bahan dan peralatan pengungsian
c. Membantu menyiapkan sarana MCK dan sanitasi
lingkungan
d. Memfasilitasi aktivitas bersih lingkungan.
Lembaga yang Terkait
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Departemen/Dinas sosial
BULOG/DOLOG
Departemen/Dinas Kesehatan
Departemen/Dinas Pekerjaan Umum
Departemen/Dinas Perhubungan
Basarnas/Basarda Kabupaten atau Kota
Tentara Nasional Indonesia
Kepolisian Republik Indonesia
Palang Merah Indonesia
Departemen/Dinas Energi dan Sumber daya Mineral
Instansi/Lembaga lainnya sesuai tingkat
kewenangannya
Download