Dosen FK Unsyiah Raih Doktor UGM

advertisement
Dosen FK Unsyiah Raih Doktor UGM
Teliti Penderita Malaria Falciparum di Aceh
(Analisa/istimewa) RAIH DOKTOR: Dosen Fakultas Kedokteran Unsyiah, dr Kurnia Fitri
Jamil M. Kes Sp.PD-KPTI, FINASIM berhasil meraih gelar doktor usai menjalani ujian
terbuka promosi doktor Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta, Kamis (22/9).
Banda Aceh, (Analisa). Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah),
yang juga dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin
(RSUZA) Banda Aceh, dr Kurnia Fitri Jamil M. Kes Sp.PD-KPTI, FINASIM berhasil meraih
gelar doktor dari Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Ia meneliti penderita Malaria Falciparum di Aceh. Penelitian yang dilakukan selama kurang
lebih dua tahun ini mampu dipertahankan saat menjalani ujian terbuka Program Doktor
Fakultas Kedokteran UGM.
Didampingi promotor Prof dr Supargiyono DTM&H Sp. Par(K) SU Ph.D dan ko-promotor
Prof dr Din Syafruddin, Ph.D, promovendus mempertahankan disertasi berjudul “Kajian Tentang Manifestasi Klinis, Respons Terapi dan Polimorfisme Gen Merozoite Surface Protein 1
dan 2 Penderita Malaria Falciparum di Provinsi Aceh”.
Penelitian ini mengantarkan dr. Kurnia F. Jamil untuk meraih gelar Doktor Fakultas
Kedokteran UGM ke-257 dan Doktor UGM ke-3.308, Kamis (22/9), di Ruang Rapat Senat
Gedung KPTU lantai 2 Fakultas Kedokteran UGM.
“Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan dari gen msp1 dan msp2 terhadap
manifestasi klinis malaria dan respons terapi pasien malaria falciparum di beberapa rumah
sakit di wilayah Aceh,” ujar Kurnia Jamil.
Di Aceh manifestasi klinis penderita malaria sangat bervariasi. Kondisi ini dikarenakan
adanya variasi genetik. Meski begitu, polimorfisme gen pada parasit di Aceh hingga saat ini
belum pernah diteliti.
Pertama di Indonesia
Konsultan penyakit tropis dan infeksi ini menemukan adanya gen penyakit pada pasien
malaria etnis Aceh. Penelitian ini baru pertama dilakukan di Indonesia, khususnya pada
pasien malaria etnis Aceh dan menjadi informasi pertama kali di dunia, di bidang penyakit
tropik, yaitu malaria.
Penelitian itu terkait hubungan turunan gen atau alel malaria, terhadap berat ringannya
penyakit, gejala klinis malaria dan respons terapi malaria.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Kurnia Jamil menyimpulkan gangguan fungsi hati secara
signifikan banyak ditemukan pada pasien malaria falciparum di Provinsi Aceh dengan alel
gen msp2 yaitu alel multiple FC27+3D7, sedangkan alel gen msp1 tidak menunjukkan
adanya hubungan dengan gejala klinis tertentu.
Di sisi lain, respons terapi pada pasien malaria falciparum di Provinsi Aceh tidak
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan tipe alel gen msp1 dan msp2 dan
gejala malaria berat secara signifikan banyak ditemukan pada pasien malaria dengan alel gen
msp1 tipe multiple K1+RO33 dengan nilai OR: 28,50, sedangkan tipe alel gen msp2 tidak
menunjukkan hubungan dengan gejala malaria berat.
Kurnia melakukan penelitian penyakit malaria di Aceh khususnya tentang tipe genetik pada
jenis malaria tropika (malaria falciparum) sejak 2012 hingga 2016 dan ditemukan 90 pasien
malaria tropika yang berasal dari kabupaten/kota di Aceh, yaitu Sabang, Banda Aceh,
Lhokseumawe, Aceh Utara, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Barat, Aceh Besar, Abdya, Aceh Jaya
dan Nagan Raya.
Jumlah pasien terdiri atas laki-laki 52 orang dan perempuan 38 orang. Sementara kelompok
usia pasien malaria tertinggi adalah 21-30 tahun sebanyak 42 orang.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Malaria Lembaga Biologi Molekuler Eijkman
Institute Kemenristek RI di Jakarta dan dituangkan dalam disertasinya.
Ia berencana akan mengembangkan penelitiannya di masa mendatang dengan mengambil
sampel pasien malaria di kawasan lainnya di Aceh. (mhd)
Sumber : http://harian.analisadaily.com/aceh/news/dosen-fk-unsyiah-raih-doktorugm/265353/2016/09/26 / Rabu, 28 September 2016 | 10:52 WIB
Download